Anda di halaman 1dari 50

@ Komite Syariah 2022

SILABI MATERI

Air
Hadas
Najis
Wudhu
Tayammum
Mandi Besar
Shalat
AIR

Air murni yang tidak


Bisa Utk Bersuci
berubah bau / warna / rasa

Sabda Rasul : “Sesungguhnya air tidaklah


Air
dinajiskan oleh sesuatu pun selain yang
mempengaruhi bau, rasa, dan warnanya.”

Tidak Bisa utk Air yang berubah bau /


Bersuci warna / rasa
HADAS

“Hadas adalah suatu keadaan yang terjadi pada badan yang


membuat seseorang terlarang untuk melakukan shalat dan
ibadah lainnya yang disyaratkan harus dalam keadaan suci”
Jenis Contoh Ket
Kecil buang air kecil, buang Segala yang mewajibkan
Asghar air besar dan buang wudhu
angin.
Besar jima‘ (bersenggama) Segala yang mewajibkan
Akbar atau keluar mani” mandi besar
NAJIS

 Najis : Suatu kotoran yang dapat menyebabkan tidak sahnya ibadah


 Mutanajis : benda yang terkena najis

Mughalladzah

Mukhaffafah

Mutawasithah
WUDHU

Niat
Membasuh kedua telapak tangan 3x
Berkumur dan menghirup air ke hidung
Membasuh wajah 3x
Membasuh tangan hingga siku 3x
Mengusap kepala dan telinga sekali
Membasuh kaki hingga mata kaki 3x
SYARAT WUDHU
DALIL TERKAIT

 Dari Humran bekas budak ‘Utsman bin ‘Affan : ‘Utsman


bin ‘Affan Ra minta diambilkan air wudhu lalu berwudhu.
Dia basuh kedua telapak tangannya tiga kali. Kemudian
berkumur-kumur dan menghirup air ke hidung lalu
mengeluarkannya. Lalu membasuh wajahnya tiga kali,
kemudian membasuh tangan kanannya hingga ke siku tiga
kali, begitupula dengan tangan kirinya. Setelah itu, ia usap
kepalanya lantas membasuh kaki kanannya hingga ke mata
kaki tiga kali, begitupula dengan kaki kirinya..’ (HR.
Bukhari dan Muslim)
RUKUN WUDHU

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak


mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan
tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah
kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan
kedua mata kaki…” ( QS. Al Maidah 6)
SUNAH WUDHU

 Bersiwak (sikat gigi).


 Menggabungkan berkumur dan menghirup air ke
dalam hidung dengan segenggam air sebanyak tiga
kali.
 Mendahulukan yang kanan daripada yang kiri
 Membasuh tiga kali
 Berurutan
PEMBATAL WHUDU

 Al kharij min sabilain (keluar sesuatu dari qubul


dan dubur), baik berupa air seni, air besar (feces),
mani, wadzi, madzi, darah istihadhah, atau kentut
 Tidur lelap (tidak sadar)
 Hilangnya akal
 Menyentuh farji (kemaluan) dengan syahwat
 Makan daging unta
DALIL TERKAIT

 Rasulullah bersabda : “Shalat seseorang yang berhadats tidak akan


diterima sampai ia berwudhu.” Lalu ada orang dari Hadhromaut
mengatakan, “Apa yang dimaksud hadats, wahai Abu Hurairah?”
Abu Hurairah pun menjawab, “Di antaranya adalah kentut tanpa
suara atau kentut dengan suara.” (Shahih Fiqh Sunnah)
 ‘Ali bin Abi Tholib mengatakan “Aku termausk orang yang
sering keluar madzi. Namun aku malu menanyakan hal ini
kepada Nabi dikarenakan kedudukan anaknya (Fatimah) di
sisiku. Lalu aku pun memerintahkan pada Al Miqdad bin Al
Aswad untuk bertanya pada Nabi . Lantas beliau memberikan
jawaban pada Al Miqdad, “Cucilah kemaluannya kemudian suruh ia
berwudhu”. (HR. Bukhari dan Muslim)
DALIL TERKAIT

 “Para sahabat Rasulullah pernah ketiduran kemudian mereka


pun melakukan shalat, tanpa berwudhu lagi.” Ada yang
mengatakan, “Benarkah engkau mendengar hal ini dari Anas?”
Qotadah, “Iya betul. Demi Allah. (HR. Muslim)
 Rasulullah bersabda : “Barangsiapa menyentuh
kemaluannya, maka hendaklah berwudhu.” (Shahiih Sunan
Ibni Majah, Sunan Abi Dawud)
Dan Rasulullah bersabda : “Ia tidak lebih dari salah satu
anggota tubuhmu.” (Shahiih Sunan Ibni Majah, Sunan Abi
Dawud, Sunan Ibni Majah, Sunan an-Nasa-i, dan Sunan at-
Tirmidzi)
DALIL TERKAIT

 “Ada seseorang yang bertanya pada Rasulullah , “Apakah


aku mesti berwudhu setelah memakan daging kambing?”
Beliau bersabda, “Jika engkau mau, berwudhulah. Namun jika
enggan, maka tidak mengapa engkau tidak berwudhu.” Orang
tadi bertanya lagi, “ Apakah seseorang mesti berwudhu setelah
memakan daging unta?” Beliau bersabda, “Iya, engkau harus
berwudhu setelah memakan daging unta.” (HR. Muslim)
TAYAMMUM

Niat

Menepuk debu sekali tepukan

Meniup debu yang di telapak tangan

Mengusap wajah sekali usap

Mengusap kedua telapak tangan sampai pergelangan


tangan
RUKUN TAYAMMUM

 Niat
 Mengusap muka/wajah dengan tanah
 Mengusap kedua tangan sampai batas siku dengan
tanah

Rasulullah mencontohkan dengan menepuk kedua telapak


tangannya ke tanah, lalu beliau tiup kedua telapak tersebut,
kemudian beliau mengusap wajah dan kedua telapak
tangannya. (HR. Bukhari dan Muslim)
SYARAT TAYAMMUM

 Menggunakan tanah ataupun debu yang suci dan


bersih.
 Orang sakit yang mana jika terkena air maka
penyakitnya semakin parah
 Orang yang kesulitan mendapat air
 Orang yang dalam perjalanan.

“Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari
tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu
kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah
dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu
dan tanganmu dengan tanah itu.” ( QS. Al Maidah 6)
MANDI BESAR

Niat
Mencuci kedua telapak tangan 3x
Berwudhu sempurna (kecuali kaki diakhirkan)
Menggosok kulit kepala (Khusus Laki2)
Mengguyur kepala 3x
Mengguyur seluruh anggota badan
Mencuci Kaki
DALIL TERKAIT

 Hadits Aisyah : “Bahwa Nabi apabila mandi janabat, beliau


memulai mencuci kedua tangannya. Lalu berwudhu
sebagaimana sebagaimana wudhu untuk shalat. Kemudian
beliau memasukkan jari-jari tangannya ke dalam air, lalu
menyela-nyela pangkal rambut kepalanya. Setelah itu beliau
menyiram kepalanya tiga kali dengan air sepenuh dua
telapak tangannya, lalu meratakannya ke seluruh tubuh.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
 Hadits Maimunah : “Saya pernah menyiapkan air untuk
mandi janabat Rasulullah. Beliau lalu mencuci kedua telapak
tangannya 2 kali atau 3 kali, ….
DALIL TERKAIT
 kemudian memasukkan kedua tangan kanannya ke dalam
wadah air (untuk menciduk air), lalu mencuci kemaluan
beliau dengan tangan kiri. Setelah itu beliau meletakkan
tangan kirinya di tanah, lalu menggosok–gosoknya sampai
benar-benar bersih. Selanjutnya beliau berwudhu
sebagaimana wudhu untuk mengerjakan shalat. Kemudian
beliau menyiram kepalanya dengan air sepenuh kedua
telapak tangannya tiga kali, lalu beliau menyiram seluruh
tubuhnya. Setelah itu beliau bergeser dari tempat semula,
lalu membasuh kedua kakinya. Selanjutnya saya
memberikan handuk kepada beliau, namun beliau
menolaknya.” (HR. Muslim)
SHALAT
Niat
Mengangkat tangan takbiratul Ihram
Membaca doa iftitah, al fatihah dan surat2 pendek
Mengangkat tangan takbir, ruku’, membaca tasbih
Mengangkat tangan i’tidal, membaca doa
Takbir, sujud 7 anggota tubuh, membaca tasbih
Takbir, duduk diantara dua sujud, doa
Takbir, tasyahud awal dan akhir, shalawat
Salam
RUKUN SHALAT

 Takbiratul ihram
 Berdiri bagi yang mampu
 Membaca al-Faatihah pada setiap raka’at
 Ruku’ secara thuma’ninah (tenang)
 Berdiri tegak setelah ruku’ sambil thuma’ninah
 Sujud dan thuma’ninah di dalamnya
 Duduk di antara dua sujud serta thuma’ninah
 Tasyahhud akhir
 Shalawat atas Nabi tasyahud akhir
 Salam
DALIL TERKAIT

 Rasulullah bersabda : “Pembuka shalat adalah thoharoh


(bersuci). Yang mengharamkan dari hal-hal di luar shalat
adalah ucapan takbir. Sedangkan yang menghalalkannya
kembali adalah ucapan salam. (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu
Majah)
 Rasulullah bersabda : “Shalatlah dalam keadaan berdiri. Jika
tidak mampu, kerjakanlah dalam keadaan duduk. Jika tidak
mampu lagi, maka kerjakanlah dengan tidur menyamping.
(HR. Bukhari)
 Rasulullah bersabda : “Tidak ada shalat orang yang tidak
membaca Al Fatihah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
DALIL TERKAIT

 Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw masuk ke


masjid, kemudian ada seorang laki-laki masuk Masjid lalu
shalat. Kemudian mengucapkan salam kepada Nabi.
Beliau menjawab dan berkata kepadanya, “Kembalilah
dan ulangi shalatmu karena kamu belum shalat!” Maka
orang itu mengulangi shalatnya seperti yang dilakukannya
pertama tadi. Lalu datang menghadap kepada Nabi dan
memberi salam. Namun Beliau kembali berkata:
“Kembalilah dan ulangi shalatmu karena kamu belum
shalat!”
DALIL TERKAIT

 Beliau memerintahkan orang ini sampai tiga kali hingga


akhirnya laki-laki tersebut berkata, “Demi Dzat yang
mengutus anda dengan hak, aku tidak bisa melakukan yang
lebih baik dari itu. Maka ajarkkanlah aku!” Beliau lantas
berkata: “Jika kamu berdiri untuk shalat maka mulailah
dengan takbir, lalu bacalah apa yang mudah buatmu dari Al-
Qur’an kemudian rukuklah sampai benar-benar rukuk
dengan thuma’ninah (tenang), lalu bangkitlah (dari rukuk)
hingga kamu berdiri tegak, lalu sujudlah sampai hingga benar-
benar thuma’ninah, lalu angkat (kepalamu) untuk duduk
hingga benar-benar duduk dengan thuma’ninah. Maka
lakukanlah dengan cara seperti itu dalam seluruh shalat
(rakaat) mu”.(HR. Bukhari, Muslim)
SYARAT SAH SHALAT

 Islam
 Berakal
 Suci dari Hadas dan Najis
 Menutup aurat
 Masuk waktu shalat
 Menghadap kiblat
 Niat
DALIL TERKAIT

 Allah berfirman : “Tidaklah pantas orang-orang musyrik memakmurkan


masjid Allah, padahal mereka mengakui bahwa mereka sendiri adalah orang
kafir. Mereka itu sia-sia amal-amalnya, dan mereka kekal di dalam
neraka.” (QS.At-Taubah: 17)
 Rasulullah bersabda : “Yang terbebas dari hukum itu ada tiga golongan: (1)
orang tidak waras yang hilang akalnya hingga waras kembali; (2) orang
yang tidur hingga dia bangun, dan (3) anak (kecil) hingga dia bermimpi
(mimpi basah).” (HR.Abu Dawud, Ibnu Majah, at-Tirmidzi dan lainnya)
 Allah berfirman : “Sesungguhnya salat itu adalah kewajiban yang
ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS.An-Nisa’: 103)
 Rasulullah bersabda : “Jika Engkau hendak mengerjakan salat,
sempurnakanlah wudu, kemudian menghadaplah ke kiblat dan
bertakbirlah!”(Muttafaqun ‘alaih)
SUNAH SHALAT

 Membaca doa istiftah


 Membaca Isti’adzah
 Mengucapkan nAmin
 Membaca surat setelah al fatihah
 Membaca tasbih saat ruku dan sujud
 Membaca doa I’tidal
 Membaca doa antara dua sujud
 Membaca shalawat tasyahud awal
 Membaca doa tasyahud
 Mengucapkan salam kedua
LARANGAN SHALAT

 Melihat ke atas
 Menoleh tanpa keperluan
 Membunyikan jari-jari tangan
 Menguap
 Membentangkan lengan di atas lantai Ketika sujud
 Merapikan baju Ketika sujud
 Duduk al iq’a’
 Berkacak pinggang
 Shalat ketikan hidangan sudah disajikan atau menahan
buang air besar dan kecil
 Mendahului imam
DALIL TERKAIT

 Rasulullah bersabda : “Hendaklah suatu kaum itu (memilih:)


berhenti mengarahkan pandangan kea rah langit ketika
berdoa di dalam sholat atau pandangan mereka tidak akan
kembali pada mereka.” (HR Muslim)
 Rasulullah bersabda : “Itu merupakan bentuk pencurian yang
dilakukan setan pada seseorang yang sedang sholat.” (HR Al
Bukhori)
 “Saya sholat disamping Ibnu Abbas, laku aku gerakkan jari-
jariku sehingga memggerakkan suara. Tatkala selesai sholat ia
langsung menegurku. Engkau membunyikan jari-
jarimu.padahal engkau sedang sholat?!” (HR. Ibnu Abi
Syaibah)
DALIL TERKAIT

 Rasulullah bersabda :“Menguap (dalam sholat) itu dari


setan. Maka apabila salah seorang diantara kalian
menguap, hendaknya menahan semampunya.” (HR Al
Bukhori dan Muslim)
 Rasulullah bersabda :“Seimbangkanlah kalian ketika
sujud, dan janganlah kalian bentangkan kedua lenganmu
seperti anjing.” (HR Al Bukhori, Muslim)
 “Nabi diperintah untuk sujud diatas tujuh (tulang) dan
dilarang dari merapikan rambut serta pakaian (ketika
sholat)” (HR Al Bukhori, Muslim)
DALIL TERKAIT

 “Rasulullah shallahu alaihi wa sallam melarang dari


uqbatus syaithon.”(HR Muslim)
Yang dimaksud uqbatus syaithan adalah iq’a’ , Duduk Iq’a’
adalah duduk dengan posisi pantat terletak di antara dua
betis, yaitu dengan menempelkan pantat di tanah lalu
mengangkat kedua betis serta meletakkan tangan di atas
tanah.
 Dari Abu Hurairah, dia berkata “Dilarang shalat sambil
berkacak pinggang.” (Muttafaq ‘alaihi)
DALIL TERKAIT

 Rasulullah bersabda : “Tidak (sempurna) shalat ketika


hidangan sudah disajikan, dan tidak (sempurna) pula
shalat orang yang menahan buang air besar atau kecil.”
(HR Muslim)
 Rasulullah bersabda :“Tidakkah salah seorang di antara
kalian takut, Allah menjadikan kepalanya seperti kepala
keledai bila dia mengangkat kepalanya sebelum imam.
Atau menjadikan rupanya seperti rupa keledai. (Mutafaq
alaih)
PEMBATAL SHALAT

 Batal wudhu
 Meninggalkan salah satu rukun shalat
 Makan minum sengaja
 Berbicara sengaja
 Tertawa
 LewatnyaWanita dewasa, keledai, anjing hitam
didepan orang shalat
DALIL TERKAIT

 Dari ‘Abbad bin Tamim, dari pamannya, bahwa seorang


laki-laki mengadu kepada Rasulullah bahwa dia mendapati
sesuatu di dalam shalat. Maka Beliau menjawab:
“Janganlah dia berpaling sehingga mendengar suara atau
mendapati bau.” (HR Bukhari dan Muslim)
 Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi masuk masjid, lalu
seorang laki-laki masuk masjid kemudian dia melakukan
shalat. Lalu dia datang, kemudian mengucapkan salam
kepada Nabi. Maka Nabi menjawab salamnya, kemudian
bersabda: “Kembalilah, lalu shalatlah, sesungguhnya
engkau belum shalat!” (HR Bukhari dan Muslim)
DALIL TERKAIT

 Ibnul Mundzir berkata: “Ulama (telah) sepakat, barangsiapa


makan atau minum di dalam shalat fardhu (wajib) dengan
sengaja, dia wajib mengulangi (shalat).” (Al Ijma’, 40).
Demikian juga di dalam shalat tathawwu’ (sunah) menurut
mayoritas ulama, karena yang membatalkan (shalat) fardhu
juga membatalkan (shalat) tathawwu’.
 Dari Zaid bin Arqam, dia berkata: “Dahulu kami berbicara di
dalam shalat. Seseorang berbicara kepada kawannya yang ada
di sampingnya di dalam shalat, sehingga turun ayat:
‘Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu' (Al
Baqarah:238). (Kemudian kami diperintahkan diam dan
dilarang berbicara).” (HR Bukhari, Nasa’i ,Tirmidzi, Abu
Dawud)
DALIL TERKAIT

 Ibnul Mundzir menukilkan ijma’ ulama tentang batalnya


shalat yang disebabkan oleh tertawa. (Al Ijma’, 40). Abu
Malik Kamal bin As Sayyid Salim berkata: “...... karena
tertawa lebih buruk dari berbicara, karena hal itu disertai
dengan meremehkan dan mempermainkan shalat. Dan
telah datang beberapa riwayat dari para sahabat yang
menunjukkan batalnya shalat yang disebabkan oleh
tertawa.”
DALIL TERKAIT
 Dari Abu Dzarr, dia berkata: Rasulullah bersabda: “Jika
seseorang di antara kamu berdiri shalat, jika di hadapannya
ada semisal kayu sandaran pada pelana unta, maka itu akan
menutupinya. Jika di hadapannya tidak ada semisal kayu
sandaran pada pelana unta, maka sesungguhnya shalatnya akan
dibatalkan oleh (lewatnya) keledai, wanita dewasa, atau anjing
hitam.” Aku (Abdullah bin Ash Shamit, perawi sebelum Abu
Dzarr) bertanya: “Wahai, Abu Dzarr, apa masalahnya anjing
hitam dari anjing merah dan anjing kuning?” Abu Dzarr
menjawab: “Wahai, anak saudaraku. Aku telah bertanya
kepada Rasulullah sebagaimana engkau bertanya kepadaku,
lalu Beliau menjawab ‘anjing hitam adalah syetan’.” (HR
Muslim, Nasa’i ,Tirmidzi, Abu Dawud)
DIBOLEHKAN DLM SHALAT

 Berjalan untuk keperluan


 Menggendong anak kecil
 Membunuh kalajengking dan ular
 Menoleh dan memberi isyarat untuk keperluan
 Memberi isyarat untuk menjawab salam
 Mengucapkan tasbih bagi laki2 dan tepuk
tangan bagi Wanita untuk mengingatkan imam
 Menahan orang yang ingin lewat di depanya
 Meludah di baju atau mengeluarkan sapu
tangan di saku
DALIL TERKAIT

 Dari ‘Aisyah, dia berkata, “Rasulullah pernah shalat di dalam


rumah sedangkan pintunya tertutup. Lalu aku datang dan
minta dibukakan. Kemudian beliau berjalan dan
membukakan pintu untukku. Setelah itu beliau kembali ke
tempat shalatnya. ‘Aisyah menyifatkan bahwa pintu tersebut
berada di arah Kiblat.” (HR. an-Nasa-i, at-Tirmidzi, Sunan
Abi Dawud)
 Dari Abu Qatadah: “Rasulullah pernah shalat sambil
menggendong Umamah, puteri Zainab binti Rasulullah dan
Abu al-‘Ash bin ar-Rabi’. Jika beliau berdiri, beliau
menggendongnya. Namun jika sujud, beliau
meletakkannya.” (Muttafaq ‘alaihi)
DALIL TERKAIT

 Dari Abu Hurairah : “Rasulullah menyuruh agar


membunuh dua binatang hitam dalam shalat, yaitu
kalajengking dan ular.” (Shahiih al-Jaami’ush Shaghiir)
 Dari Jabir, dia berkata, “Rasulullah menderita sakit. Lalu
kami shalat di belakang beliau yang shalat dalam keadaan
duduk. Kemudian beliau menoleh dan melihat kami
berdiri. Ke-mudian beliau mengisyaratkan kepada kami
(untuk duduk), lalu kami pun duduk. (Shahiih Sunan an-
Nasa-i, Shahiih Muslim)
DALIL TERKAIT

 Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, dia berkata, “Rasulullah keluar


menuju Quba’ untuk shalat di sana. Tak lama kemudian
datanglah orang-orang Anshar dan mengucapkan salam
kepada beliau yang sedang shalat. Lalu aku berkata pada
Bilal, “Bagaimana engkau melihat Rasulullah menjawab
salam ketika mereka memberi salam kepada beliau padahal
beliau sedang shalat?” Dia berkata, “Beliau memberi isyarat
seperti ini.” Dia membuka telapak tangannya. Ja’far bin
‘Aun (perawi hadits) pun membuka telapak tangannya. Ia
jadikan bagian dalamnya menghadap ke bawah dan bagian
luarnya ke atas.” (Shahiih Sunan Abi Dawud)
DALIL TERKAIT

 Rasulullah bersabda : “Wahai manusia, kenapa jika terjadi sesuatu


dalam shalat kalian bertepuk tangan? Sesungguhnya bertepuk
tangan adalah untuk wanita. Barangsiapa menemui kejadian
dalam shalatnya, hendaklah ia mengucapkan: subhaanallah.
Karena sesungguhnya tidaklah seseorang mendengarnya ketika ia
mengucap: subhaanallah melainkan ia telah berpaling…(Muttafaq
‘alaihi)
 Rasulullah bersabda :“Jika salah seorang di antara kalian shalat
menghadap ke sesuatu yang menjadi pembatas baginya dari
manusia, kemudian seseorang hendak lewat di depannya, maka
doronglah pada lehernya. Jika dia menolak, maka perangilah
(lawanlah) dia. Karena sesungguhnya dia adalah syaitan.” (Shahiih
al-Jaami’ush Shaghiir)
DALIL TERKAIT

 Rasulullah bersabda :“ Sesungguhnya jika salah seorang


dari kalian berdiri untuk shalat, maka sesungguhnya Allah
Tabaraka wa Ta’ala berada di hadapannya. Maka janganlah
ia meludah ke arah depan atau ke kanan. Hendaklah ia
meludah ke sebelah kiri di bawah kaki kirinya. Dan jika
terlanjur keluar, maka hendaklah ia tumpahkan ke
pakaiannya.” Beliau kemudian melipat bajunya satu sama
lain (Shahiih Muslim)
BACAAN SHALAT
Istiftah
Ruku’, I’tidal, Sujud
Duduk diantara 2 sujud
Tahiyat
Shalawat

Anda mungkin juga menyukai