Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN MAPEL FIKIH KELAS 10

BAB 2
Tata Cara (Kaifiyah) Thaharah
• Hadats adalah keadaan tidak suci yang mengenai seorang muslim sehingga terhalangnya
orang itu melakukan shalat atau thawaf, dan jika tetap mengerjakan shalat atau thawafnya
tidak sah
• Najis adalah apa saja yang dipandang kotor dan menjijikan yang dapat menghalangi sahnya
shalat dan thawaf
• Hadats ada dua kecil dan besar, hadats kecil dapat disucikan dengan wudhu (tayamum jika
tidak air) sedangkan hadats besar harus mandi besar
Dalil hadats kecil “dari Abu Hurairah dari Nabi ‫ ﷺ‬bersabda : “Allah tidak menerima shalat
salah seorang di antara kalian jika berhadats (kecil) hingga ia berwudhu”” (HR. Al
Bukhari)
Dalil hadats besar Nabi ‫ ﷺ‬bersabda : “apabila kamu melihat madzi, maka basuhlah
kemaluanmu, kemudian berwudhulah seperti kamu berwudhu untuk mengerjakan shalat.
Apabila kamu mengeluarkan air mani, maka mandilah!” (HR. Abu Dawud)
• Dalil najis “jika darah haid mengenai pakaian seorang dari kalian, maka hendaklah ia
bersihkan darah yang mengenainya (mencucinya), lalu hendaklah ia percikkan air padanya
(menyiramnya), kemudian dipakai shalat.” (HR. Al Bukhari)
• Penybab sesorang dihukumi terkena hadats besar adalah :
a. Mengeluarkan mani/sperma, entah saat terjaga atau saat tidur (mimpi basah)
b. Hubungan suami-istri, baik belum atau telah keluar mani
c. Terhentinya haid atau nifas bagi perempuan
• Yang termasuk hadats kecil yaitu :
a) Mengeluarkan sesuatu dari dubur (lubang bagian belakang) atau kubul (lubang bagian
depan) => BAK/B, kentut, mengeluarkan madhi (cairan bening lengket yang keluar
karena dorongan syahwat) atau wadi (cairan putih kental yang keluar setelah
melakukan pekerjaan yang melelahkan)
b) Menyentuh kemaluan tanpa memakai alas
c) Tidur nyenyak posisi miring/telentang/tanpa tetapnya pingguldi atas lantai
• Najis ada 3 macam sesuai cara mensucikannya yaitu :
1. Najis ringan (mukhaffafah), cara menghilangkannya hanya dengan memercikkan air
pada tempat terkena najis tersebut, misal : air kencing anak laki-laki yang belum
makan/minum selain ASI
2. Najis sedang (mutawasithah), cara mensucikannya harus dicuci sampai bersih, yaitu
bangkai binatang darat1, darah2, daging babi3, potongan daging dari anggota badan
binatang yang masih hidup4, utah-utahan5, air kencing/ kotoran manusia/binatang 6,
wadi dan madhi7, khamer8
3. Najis berat (mughalladhah), cara mensucikannya harus dicuci dengan air 7 kali salah
satunya dicampur debu/tanah yang suci, misal : air liur anjing dan keturunannya
• Wudhu adalah bersuci dengan menggunakan air, dengan niat berwudhu, membasuh
muka/wajah, kedua tangan sampai siku, mengusap/menyapu kepala, dan kedua kaki
sampai mata kaki, sesuai dengan QS. Al Maidah : 6
• Wudhu bukan hanya menjadi sayarat sah shalat/thawaf melainkan juga dapat
menghapuskan dosa
• Tayamum secara bahasa berarti “sengaja”, sedangkan menurut istilah yaitu sengaja
menggunakan debu/tanah/ yang suci untuk menyapu muka dan kedua tangan dengan
maksud agar suci dan dapat menunaikan shalat/thawaf
• Tayamum merupakan salah satu rukhsah dari Allah, dan tayamum dapat dilakukan apabila
dalam keadaan :
a) Sakit/luka yang akan tambah parah jika menggunakan air
b) Tidak mendapatkan air atau ada air tetapi sangat sedikit (untuk minum)
c) Musim dingin yang akan berakibat fatal jika menggunakan air
d) Sedang dalam berpergian/musafir
• Mandi wajib adalah bersuci untuk menghilangkan hadats besar yang dilakukan dengan niat
ikhlas karena Allah
• Tata cara berwudhu yang urut menurut tuntunan Rasulullah ‫ ﷺ‬adalah :
1) Mengucapkan “Bismillahirrahmanirrahim” dengan niat ikhlas karena Allah
2) Membasuh dan membersihkan kedua telapak tangan dengan menyela-nyela jari 3 kali
3) Berkumur dan menghirup air ke hidung (jika tidak puasa) kemudian
menyemburkannya, 3 kali
4) Membasuh wajah secara merata sambil digosok, membersihkan kedua ujung kelopak
mata dan menyela-nyela jenggot (jika punya), 3 kali
5) Membasuh tangan kanan hingga siku 3 kali, kemudian tangan kiri sampai siku 3 kali
(membasuhnya dari ujung jari, turun ke siku sedikit dilebihkan, sambil digosok)
6) Mengusap kepala dengan air ke seluruh kepala, dengan cara : menjalankan kedua
telapak tangan yang telah dibasuh air, dari ujung muka kepala sampai tengkuk,
kemudian kembali lagi ke permulaan, kemudian diteruskan mengusap kedua telinga
luarnya dengan ibu jari dalamnya dengan telunjuk, 1 kali
7) Membasuh kaki kanan sampai mata kaki 3 kali, kemudian kaki kiri sampai mata kaki
3 kali, sambil digosok dan membasuhnya dilebihi
8) Membaca doa :
‫أَ ْشه َدَأ ْنََلَإَلهَإَلََّللاََوحْ دهََلَشرَْيكَلهَوَأ ْشهدَأ َّنَمحَ َّمدًاَعَبْدهَوََرس َْول َه‬
“Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang pantas disembah selain Allah Yang Maha
Esa tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad ‫ ﷺ‬adalah hamba
dan utusan-Nya”
• Tata cara tayamum :
1. Mengucapkan “Bismillahirrahmanirrahim” dengan niat ikhlas karena Allah
2. Meletakkan kedua telapak tangan pada tempat yang berdebu atau ke tanah
3. Meniup kedua telapak tangan
4. Mengusapkan kedua telapak tangan pada wajah kemudian mengusap punggung telapak
tangan sampai pergelangan dengan mendahulukan mengusap sebelah kanan, baru kiri
• Tata cara mandi wajib :
1) Mengucapkan “Bismillahirrahmanirrahim” dengan niat ikhlas karena Allah
2) Membersihkan kemaluan dari kotoran-kotoran yang menempel dengan tangan kiri
3) Berwudhu seperti wudhu ketika akan melakukan shalat
4) Memasukkan jari-jari tangan pada pangkal rambut dengan wangi-wangian
5) Menyiram kepalanya 3 kali kemudian diratakan ke seluruh tubuh sambil digosok,
dimulai dari bagian tubuh sebelah kanan
6) Membasuh kedua kaki dengan mendahulukan yang kanan
7) Tidak berlebih-lebihan dalam menggunakan air

Anda mungkin juga menyukai