Anda di halaman 1dari 4

THAHARAH

"Rasulullah SAW berkata, Allah tidak akan menerima salat yang tidak disertai dengan bersuci." (HR.
Muslim).

Tak hanya itu, Allah juga berfirman dalam QS.Al-Baqarah:222, " Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri."

Thaharah adalah bersuci dari hadas dan najis. Thaharah ini tidak sebatas membersihkan badan.

Suci dari hadas berarti melakukannya dengan berwudu, tayamum, serta mandi, sedangkan suci dari
najis yaitu haru menghilangkan kotoran yang ada di badan, pakaian, dan tempat.

Thaharah memang sangat berkaitan dengan ibadah salat sebagai salah satu syarat sah salat
supaya diterima Allah SWT.

Macam-macam thaharah terbagi menjadi dua.


1. Thaharah Ma'nawiyah
Thaharah ma'nawiyah merupakan bersuci secara rohani dengan membersihkan segala penyakit hati
seperti riya, iri, dengki, atau hal lainnya.

Perlu Anda tahu bahwa sebelum melakukan thaharah hissiyah, orangnya harus lebih dulu thaharah
ma'nawiyah karena sesungguhnya bersuci harus dalam keadaan bersih dari sifat sirik.

2. Thaharah Hissiyah
Sementara thaharah hissiyah adalah bersuci jasmani, atau membersihkan bagian tubuh dari
sesuatu yang terkena najis (dari segala jenis kotoran) maupun hadas (kecil dan besar).

Untuk membersihkan dari najis dan hadas ini, bisa dilakukan dengan menggunakan air seperti
berwudu, mandi wajib, serta tayamum (bila dalam kondisi tidak ada air).

Pembagian Air untuk Thaharah

Ada lima pembagian air yang akan digunakan untuk thaharah. Mulai dari air yang tidak
diperbolehkan bersuci dan air yang diperbolehkan bersuci.

1.Air suci dan menyucikan yaitu air mutlak atau masih murni sehingga dapat digunakan bersuci
dengan tidak makruh atau digunakan secukupnya tanpa berlebihan.
2.Air suci dan menyucikan yaitu air musyammas atau air yang dipanaskan dengan matahari di
tempat logam namun bukan emas.

3.Air suci tapi tidak menyucikan yaitu air musta'mal yang telah digunakan bersuci untuk
menghilangkan hadas dan najis walau tidak berubah rupa, rasa, atau bau.

4.Air haram yaitu air yang diperoleh dengan cara mencuri tanpa izin pemiliknya, sehingga air
tersebut tidak dapat menyucikan.

5.Air mutanajis yaitu air yang terkena najis atau kemasukan suatu hal najis, sedangkan jumlahnya
kurang maka tidak dapat menyucikan.

Jenis Air untuk Thaharah

Jenis air untuk thaharah juga memang tidak sembarangan, karena harus yang turun dari langit atau
keluar dari bumi, serta belum pernah dipakai bersuci. Berikut jenisnya:

 Air hujan
 Air laut
 Air sungai
 Air sumur
 Air salju
 Air embun
 Air telaga

TATA CARA BERSUCI

Adapaun tata cara yang harus dilakukan seseorang saat ingin mensucikan diri atau thaharah, meliputi:

1. Mandi Wajib

Istilah mandi wajib dalam thaharah yaitu mengalirkan air ke seluruh tubuh dari ujung kepala hingga kaki.
Mandi wajib ini harus dibarengi dengan membaca niat berikut ini:

‫ث اَْأل ْكبَ ِر ِمنَ ْالِجنَابَ ِة فَرْ ضًا هلِل ِ تَ َعالَى‬ َ ‫ْت ْال ُغس َْل لِ َر ْف ِع ْا‬
ِ ‫لح َد‬ ُ ‫ن ََوي‬

Nawaitul ghusla liraf'il-hadatsil-akbari fardhal lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala."

Menurut madzhab Syafi'i, saat membaca niat harus dibarengi dengan menyiram tubuh dengan air secara
merata. Untuk bagian tubuh yang berbulu atau berambut, harus menggunakan air mengalir.

2. Berwudhu
Thaharah dengan berwudhu digunakan untuk menghilangkan hadas kecil ketika akan sholat. Orang yang
hendak melaksanakan sholat, sudah wajib hukumnya melakukan wudhu. Wudhu merupakan syarat sah
pelaksanaan sholat.

Thaharah dengan berwudhu juga sama halnya dengan mandi wajib, yang diawali dengan membaca niat
yang berbunyi:

‫ضاِهللِ تَ َعالَى‬ ِ ‫ث ْاالَصْ غ‬


ً ْ‫َر فَر‬ ِ ‫ْت ْال ُوضُوْ َء لِ َر ْف ِع ْال َح َد‬
ُ ‫ن ََوي‬

Nawaitul wudhuu'a liraf'il-hadatsil-ashghari fardhal lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat berwudu untuk menghilangkan hadas kecil karena Allah."

3. Tayamum

Thaharah tayamum merupakan cara bersuci untuk menggantikan mandi dan wudhu apabila sedang
tidak ada air. Syarat tayamum adalah menggunakan tanah yang suci, tidak tercampur benda lain.
Tayamum di awali dengan niat yang berbunyi:
َّ ‫ْت التَّيَ ُّم َم ِال ْستِبَا َح ِة ال‬
‫صالَ ِة فَرْ ضً ِهللِ تَ َعالَى‬ ُ ‫نَ َوي‬

Nawaitut tayammuma lisstibaahatishsholaati fardhol lillaahi taala

Artinya: "Saya niat tayamum agar diperbolehkan melakukan fardu karena Allah."

WUDHU
Syarat Wudhu

Sebelum mengambil air wudhu, ada delapan syarat yang harus dipenuhi. Berikut rinciannya:

 Islam
 Tidak berhadas besar atau dalam keadaan haid/nifas
 Wudhu dengan air suci dan mensucikan: Air hujan, air laut, air sumur, air sungai, air salju, air
embun dan air telaga.
 Tidak ada penghalang masuknya air ke anggota tubuh seperti kutek, getah, atau cat.
 Mengetahui fardhu wudhu: Niat, membasuh wajah, membasuh kedua tangan, mengusap
kepala, membasuh kedua kaki sampai mata kaki, dan tertib.
 Mengetahui sunnah wudhu: Bersiwak, membaca basmalah, berkumur-kumur, membasuh
lubang hidung, membersihkan seluruh rambut, mendahulukan bagian kanan, membersihkan
telinga luar dan dalam, membasuh & menyela-nyela jari-jari tangan dan kaki.
 Tamyiz alias dapat membedakan baik dan buruknya suatu pekerjaan.

Tata Cara Wudhu Sesuai Syariat

langkah-langkah wudhu
Setelah mengetahui betapa pentingnya wudhu dalam ibadah, tata cara wudhu sebagai bagian dari
thaharah (bersuci) harus kamu perhatikan. Di bawah ini adalah cara berwudhu yang benar:

 Membaca basmallah dengan lisan


 Membasuh telapak tangan 3 kali hingga ke sela-sela jari
 Berkumur 3 kali, bersihkan bekas makanan yang menyangkut di sela-sela gigi
 Membersihkan lubang hidung 3 kali (menghirup air kemudian mengeluarkannya dengan
memencet hidung)
 Membasuh wajah 3 kali secara menyeluruh dari ujung kepala mengenai rambut hingga ke
bawah dagu. Di tahap ini, sambil membaca niat “Nawaitul wudhuu-a liraf'll hadatsil ashghari
fardhal lilaahi ta'aalaa”
 Mencuci kedua tangan hingga siku sebanyak 3 kali
 Mengusap kepala 3 kali
 Mengusap kedua telinga sebanyak 3 kali
 Membasuh kaki sampai di atas mata kaki 3 kali, menggosok sela-sela jari kaki dengan jari tangan
 Membaca doa setelah wudhu
 Doa Setelah Wudhu

Tata Cara Wudhu yang Benar, doa setelah wudhu

Setelah selesai melakukan serangkaian tahapan wudhu, sempurnakan wudhu dengan membaca doa
setelah wudhu. Ketika membaca doa setelah wudhu, dianjurkan menghadap kiblat dan menengadahkan
kedua tangan kemudian berdoa secara khusyuk. Berikut bacaannya:

ِ ‫َأ ْشهَ ُد َأ ْن ّآلاِلَهَ ِإالَّهللاُ َوحْ َدهُ الَش‬


َ‫ اللّهُ َّم اجْ َع ْلنِ ْى ِمنَ التَّوَّابِ ْينَ َواجْ َع ْلنِ ْى ِمنَ ْال ُمتَطَه ِِّر ْين‬.ُ‫َر ْيكَ لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬

“Asyhadu allâ ilâha illallâhu wahdahû lâ syarîka lahu wa asyhadu anna muhammadan 'abduhû wa
rasûluhû, allâhummaj'alnî minat tawwâbîna waj'alnii minal mutathahhirîna.” Artinya: "Aku bersaksi
bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa
Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk dalam golongan
orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bersuci
(shalih)."

Adapun jenis-jenis air yang bisa digunakan untuk berwudhu adalah sebagai berikut:

 Air hujan
 Air sumur
 Air terjun, laut atau sungai
 Air dari lelehan salju atau hujan es
 Air dari tangki besar atau kolam
 Air mata air

Anda mungkin juga menyukai