Pengertian thaharah
Dalam kamus bahasa arab, thaharah berasal dari kata طھره,secara bahasa (etimologi)
berarti membersihkan dan mensucikan.
Sedangkan menurut istilah thaharah adalah bersuci dari hadas, baik hadas besar maupun
hadas kecil dan bersuci dari najis yang meliputi badan, pakaian, tempat, dan benda-benda
yang terbawa/terdapat pada badan. Thaharah berarti bersih dan terbebas dari kotoran atau
noda, baik yang bersifat hissi (terlihat), seperti najis (air seni atau lainnya), atau yang
bersifat maknawi, seperti aib atau maksiat.
Dengan demikian, thaharah adalah bersih dan suci dari segala hadas dan najis, atau
dengan kata lain membersihkan dan mensucikan diri dari segala hadas dan najis sebagai
salah satu syarat melakukan ibadah yang dapat dilakukan dengan wudhu, mandi dan
tayamum dengan alat yang digunakan yaitu air, debu, ataupun batu.
Hukum Thaharah
Hukum taharah ialah wajib di atas tiap-tiap mukallaf lelaki dan perempuan. Bersih dari najis dan
menghilangkannya merupakan suatu kewajiban bagi yang tahu akan hukum dan mampu
melaksanakannya.
Putri
Baiklah saya akan menjawab pertanyaan dari Putri Handayani mengenai syarat sah
berthaharah. Karena thaharah sangat penting bagi kita sebagai umat islam, maka
sangat penting juga untuk mengetahui syarat wajib untuk melakukan thaharah. Adapun
hal-hal yang harus diperhatikan sebagai syarat sah-nya berthaharah sebelum
melakukan perintah Allah SWT. Syarat wajib tersebut ialah :
1. Islam
2. Berakal
3. Baligh
4. Masuk waktu ( Untuk mendirikan solat fardhu ).
5. Tidak lupa
6. Tidak dipaksa
7. Berhenti darah haid dan nifas
8. Ada air atau debu tanah yang suci.
9. Mampu melakukannya sesuai kemampuan
Oca
Baiklah, saya akan menjawab pertanyaan dari Rosa Hilya Robiah mengenai urgensi
pelaksanaan thaharah. Pelaksanaan thaharah sangatlah penting diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari. Thaharah melambangkan ciri khas orang Islam. Keberimanan
seseorang dapat dilihat dari sejauh mana ia mengamalkan thaharah. Demikian pula
ketaatannya kepada Allah swt. terlihat dari kesucian hati dan dirinya.
Thaharah sangat urgen (penting) disebabkan dengan hal-hal berikut:
1) Thaharah merupakan syarat sahnya salat
2) Pelaksanaan salat dengan disertai thaharah merupakan bentuk pengagungan kepada
Allah swt. sementara keberadaan hadas dan janabah, kendatipun bukan najis yang
terlihat secara kasat mata, merupakan najis maknawi yang menimbulkan perasaan
jijik pada tempat yang terkena. Keberadaannya mengurangi unsur pengagungan
kepada Allah, serta bertentangan dengan prinsip kebersihan.
3) Kurang perhatian dalam menjaga kebersihan dari najis menjadi salah satu sebab
datangnya siksa di dalam kubur
4) Allah swt. telah menyanjung orang-orang yang menyucikan diri dan memuji para
penghuni masjid Quba. Dalam Q.S. al- Baqarah ayat 222 Allah Swt berfirman,
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang
yang mensucikan diri.”
َ اللّهُ َّماجْ َع ْلنِ ْى ِمنَالتَّوَّابِ ْين ََواجْ َع ْلنِ ْى ِمن َْال ُمتَطَه ِِّر ْين.َُأ ْشهَ ُدَأ ْنّآلاِلَهَِإالَّاللهُ َوحْ َدهُالَ َش ِر ْي َكلَهُ َوَأ ْشهَ ُدَأنَّ ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه
Asyhadu allâ ilâha illallâhu wahdahû lâ syarîka lahu wa asyhadu anna muhammadan 'abduhû
wa rasûluhû, allâhummaj'alnî minat tawwâbîna waj'alnii minal mutathahhirîna.
2. Mandi wajib
Niat mandi wajib yang bisa diucapkan:
1. Niat Secara Umum, niat ini merupakan niat umum yang bisa dibaca oleh pria dan
wanita yang sedang dalam kondisi hadas besar.
"Bismillahi Rahmani Rahim Nawaitul Ghusla Liraf’il Hadatsil Akbar Minal Janabati
Fardlon Lillahi Ta’ala"
Artinya:Dengan menyebut nama Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats
besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta’ala
2. Niat Mandi Wajib usai Haid
"Bismillahi Rahmani Rahim Nawaitul Ghusla Liraf’il Hadatsil Akbar Minal Haidi
Fardlon Lillahi Ta’ala"
Artinya:Dengan menyebut nama Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats
besar dari haid, fardlu karena Allah Ta’ala.
3. Niat Mandi Wajib usai Nifas
Bismillahi Rahmani Rahim Nawaitu Ghusla Liraf’il Hadatsil Akbar Minan Nifasi
Fardlon Lillahi Ta’ala.
Artinya:Dengan menyebut nama Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats
besar dari nifas, fardlu karena Allah Ta’ala.
3. Membersihkan bagian tubuh yang dianggap kotor dan tersembunyi menggunakan tangan
kiri. Bagian tubuh yang biasanya kotor dan tersembunyi tersebut adalah bagian
kemaluan, dubur, bawah ketiak, pusar dan lain–lain.
4. Mengulangi mencuci kedua tangan. Setelah membersihkan bagian tubuh yang kotor dan
tersembunyi, tangan perlu dicuci ulang. Caranya mengusap-usapkan tangan ke
tanah/tembok kemudian dibilas air langsung atau dicuci dengan sabun baru disiram air.
5. Berwudhu seperti tata cara wudhu saat hendak salat.
7. Mengguyur tubuh dengan air, yang dimulai dari sisi kanan kemudian dilanjutkan dengan
sisi kiri masing-masing 3 kali.
Keluar air mani mewajibkan mandi baik dari laki-laki maupun perempuan.
Hubungan seksual (Persetubuhan) Yang dimaksud hubungan seksual adalah masuknya
hasyafah (kepala penis) ke dalam farji (lubang kemaluan) meskipun memakai kondom
ataupun tidak keluar sperma.
Terhenti keluarnya darah haid atau menstruasi. Haid adalah darah yang keluar dari
kemaluan wanita dalam keadaan normal, minimal sehari semalam (24 jam) dan maksimal
lima belas hari. Sedang umumnya haidh keluar selama tujuh atau delapan hari
Terhenti keluarnya darah nifas. Nifas adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita
setelah melahirkan. Umumnya nifas berlangsung selama 40 hari.
Melahirkan normal termasuk hal yang mewajibkan mandi meskipun yang dilahirkan
masih berupa segumpal darah atau daging. Sedang bila proses persalinan melalui bedah
cesar, maka ada perbedaan pendapat di antara ulama. Ada yang berpendapat tetap wajib
mandi dan ada yang mengatakan tidak.