Anda di halaman 1dari 66

Penyusunan RPLBK

Berorientasi High Order


Thinking Skills (HOTS)
Workshop MGBK SMA-SMK-MA
Kabupaten Jombang

Dr. Muslihati, S.Ag. M.Pd


Jurusan Bimbingan dan Konseling
FIP-Universitas Negeri Malang
07/14/2022 2
07/14/2022 3
SEMANGAT

ILMU
• IBADAH • INSPIRATIF
• HOTS...YES
• INVESTASI
KONSELOR
BEKERJA
JOMBANG

07/14/2022 4
SAPAAN /PERTANYAAN JAWABAN
APA KABAR ANDA HARI INI? ALHAMDULILLAH LUAR BIASA

SIAPA YANG LUAR BIASA? SAYA LUAR BIASA,


ANDA LUAR BIASA,
KITA SEMUA LUAR BIASA

MASIH ADAKAH
SEMANGAT BELAJAR DAN ADA, DAN SELALU ADA
MENGABDI PADA DIRI ANDA?

DIMANAAAA? DISINI, DI HATI DAN JIWA KAMI

KONSELOR JAWA TIMUR........ PEDULI DAN EMPATI


Kita hadir disini untuk memberi arti
Mendidik generasi, Indonesia sejati
Dengan niat di hati, mantapkan dedikasi
Bimbing siswa jadi insan sejati

Beragam teknologi, dunia semakin canggih


Itu semua tantangan, sekolah masa kini
6
Guru harus belajar, kembangkan kompetensi
Siapkan diri di era disrupsi

Semua manusia memiliki potensi


Guru berkewajiban untuk menginspirasi
Memberi kesempatan tuk merdeka belajar
Dengan BK siswa akan berkembang
Materi Kegiatan
1. Apa Itu HOTS
2. Mengapa Perlu HOTS?
3. Pengembangan RPLBK berorientasi HOTS
Jumlah penduduk usia kerja, lansia
dan anak-anak 1950-2050
250

200

150
usia kerja
100

50

0-14 15-64 lansia 65+


Sri Moertiningsih Adioetomo
06040
9

Kompas-BKKBN 9
High Order Thinking Skills
Keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS),
Sebuah konsep reformasi pendidikan berdasarkan taksonomi Bloom
Dasar pemikiran : proses belajar dan pembelajaran melibatkan
banyak proses kognitif.
Keterampilan analisis, evaluasi dan sintesis akan menghasilkan
pengetahuan baru
Berpikir tingkat tinggi melibatkan keterampilan berpikir kritis dan
memecahkan masalah.
HOTS sangat diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi
High Order Thinking Skills
Higher Order of Thinking
Skill (HOTS)
Berpikir Kritis
Kemampuan berpikir
tingkat tinggi yang
meliputi kemampuan Berpikir Kreatif
berpikir kritis, logis, HOTS
reflektif, metakognitif, Pemecahan
dan berpikir kreatif Masalah

Pengambilan
Keputusan
Berpikir Kritis
Proses berpikir secara aktif, rasional, reflektif,
berpikiran terbuka, kontekstual,
menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi
informasi dan data/bukti, berdasarkan
berbagai cara pancang untuk mencapai
kesimpulan dan pemecahan masalah.
CIRI-CIRI PEMIKIR KRITIS
Mencari kebenaran
Berpikiran terbuka
Analitis
Sistematis
Percaya diri
Menelaah secara mendalam
Dewasa secara kognitif
Berpikir Kreatif
Kemampuan berpikir secara lincah dalam
mengembangkan berbagai ide baru secara fleksibel;
original, atau memodifikasi

Mau memikirkan sesuatu yang out of the box


Mengembangkan sesuatu atau
Berupaya memodifikasi ide lama
Dalam format baru
CIRI-CIRI PEMIKIR KREATIF
1. Berani salah
2. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
3. Luwes dalam memandang sesuatu
4. Suka tantangan
5. Optimis
6. Memandang masalah sebagai peluang
7. Tidak pernah (benar-benar) menyerah
KETERAMPILAN KOMUNIKASI
• Mampu menyampaikan informasi pada orang lain
• Memahami informasi dari orang lain
• Pandai membahagiakan orang lain
Mengapa saat ini HOTS diperlukan
1. Keterampilan abad 21
2. Memahami learning how to learn
3. Kebijakan Merdeka Belajar
Manfaat HOTS dalam kehidupan sehari-hari
1. Tidak mudah tertipu
2. Tidak mudah putus asa
3. Selalu punya harapan baru
4. Mudah move on
5. Hidup bahagia
Keterampilan Abad 21

4C’S
Critical Thinking Skills

Creative Thinking Skills

Collaboration Skills

Communication Skill
Merdeka
Bebas dari penjajahan, penindasan, tuntutan.
Mampu berdiri sendiri, tidak terikat, tidak
bergantung kepada orang atau pihak tertentu, dan
hidup leluasa.
Merdeka berarti bebas dari segala hal yang
menyebabkan ketertindasan dan penderitaan.
Tiga bentuk Merdeka
• Merdeka dalam berkehendak yang mengarah
pada kebaikan,
• Merdeka dalam berpikir
• Merdeka jiwa yaitu bebas dari ketakutan
Perspektif Choice Theory
(Konseling Realita Albert Ellys )
Merdeka merupakan salah satu kebutuhan dasar
(psikologis) manusia, yang dimaknaI sebagai kebebasan
yang baik, realistis dan bertanggung jawab
Bebas memilih,
Bebas dari berbagai bentuk ancaman dan faktor
eksternal yang akan membahayakan,
Bebas untuk melakukan segala aktivitas yang bersifat
positif.
 
Belajar

Kesiapan/
Pengalaman(Latihan)
Perubahan
kematangan perilaku
Hakikat Merdeka Belajar
Proses Belajar di lingkungan yang
memiliki “budaya belajar”, sehingga
pebelajar merasa bahagia ketika
belajar
Berorientasi mengembangkan
growth mindset sesuai passion siswa
Mendidik kemandirian, tanggung
jawab, kritis, kreatif, berinsiatif,
berpartisipasi, kolaboratif dan berani
gagal dalam proses belajar.
Mengapa Merdeka Belajar diperlukan?
1. Proses belajar memerlukan kesiapan dan rasa
bahagia
2. Mengembangkan fitrah potensi dan keunikan
individu peserta didik
3. Membentuk pebelajar mandiri yang
bertanggungjawab; siap beradaptasi dengan segala
kondisi
Human and Robot
Peran BK dalam Merdeka Belajar
Peran BK
BK menginspirasi, melatih dan mendampingi
siswa memahami dan menerima dirinya,
mengembangkan potensi diri secara positif,
merencanakan hidup dan mengambil
keputusan secara realistis dan berlandaskan
nilai-nilai kebajikan melalui prinsip-prinsip
pendidikan dan psikologi peserta didik
Fokus Pelayanan BK= Aspek Non
Kognitif

Memahami diri, Memiliki


Menerima Diri dan Motivasi Tinggi Sikap Respek Keterampilan
Percaya Diri Belajar

Mandiri,
Terampil
Bertanggung Coping Stres dan
Mengambil Berperilaku Asertif
Jawab dan mampu Tangguh
Keputusan
Mengelola diri
GENERASI
MILENIAL
•Serba digital
•Serba instan
•Serba cepat
•Serba tahu
•Serba share
33
07/14/2022 41
07/14/2022 42
07/14/2022 43
GENERASI OLD MENGHADAPI TANTANGAN YG
LEBIH SEDERHANA
GENERASI NOW MENGHADAPI TANTANGAN
YANG LEBIH BERAGAM

07/14/2022 44
KONSELOR JAMAN OLD CUKUP
DENGAN MENGGUNAKAN
METODE SEDERHANA

KONSELOR JAMAN NOW HARUS KREATIF DAN


INOVATIF DALAM MENDAMPINGI SISWANYA

07/14/2022 45
MARI BERBAHAGIA
Konselor Merdeka Belajar
Memahami dan Peka terhadap karakterisktik siswa
Mengembangkan layanan BK yang Kreatif dan
Inovatif sesuai kebutuhan siswa
Reflektif dan Mau Belajar terus-menerus
Prinsip BK Era Merdeka Belajar dalam RI 4.0
1. Sesuai kebutuhan dan problem siswa
2. Menggunakan metode yang menarik dan membuat siswa
aktif
3. Memanfaatkan gadget dan media sosial
4. Dilaksanakan secara kolaboratif antara siswa, guru bidang
studi, orang tua dan praktisi
Model Pembelajaran yang relevan
1.Project Based Learning
2.Problem Based learning
3.Experiential Learning
RPL-BK Merdeka Belajar (satu halaman)
memuat

Topik dan Tujuan

Tahapan
Evaluasi dan
Layanan
Refleksi
Bimbingan
1. Merumuskan Topik:
Sesuai hasil analisis kebutuhan, SKKPD dan Karakteristik Peserta Didik
2. Merumuskan Tujuan:
Rumusan tujuan layanan menggunakan Kata Kerja Operasional (KKO)
3. Menentukan dan Merancang Strategi layanan
4. Menentukan media penunjang layanan
5. Merumuskan Langkah-langkah pelayanan secara singkat
6. Menentukan teknik dan instrumen evaluasi layanan (proses & hasil)
Penyusunan RPL BK Merdeka Belajar
• Sesuai hasil analisis kebutuhan, SKKPD dan
Merumuskan Topik
Karakteristik Peserta Didik
• Rumusan tujuan layanan menggunakan Kata Kerja
Merumuskan Tujuan
Operasional (KKO)
Menentukan dan Merancang • Metode dan prosedurnya
Strategi layanan
Menentukan media penunjang • Bentuk dan isinya
layanan
Merumuskan langkah-langkah • Deskripsi singkat kegiatan bimbingan sesuai tahapan
pelayanan secara singkat bimbingan klasikal sebagai upaya mencapai tujuan
• Menentukan teknik dan instrumen evaluasi layanan
Evaluasi dan refleksi
(proses & hasil)
C4 C5 C6
Mengaudit Menjelajah Membandingkan Merangkum Mengumpulkan Mereparasi
Mengatur Memaksimalkan Menyimpulkan Membuktikan Mengabstraksi Membuat
Menganimasi Memerintahkan Menilai Memvalidasi Mengatur Menyiapkan
Mengumpulkan Mengaitkan Mengarahkan Mengetes Menganimasi Memproduksi
Memecahkan Mentransfer Memprediksi Mendukung Mengkatagorikan Memperjelas
Menegaskan Melatih Memperjelas Memilih Membangun Merangkum
Menganalisis Mengedit Menugaskan Memproyeksikan Mengkreasikan Merekonstruksi
Menyeleksi Menemukan Menafsirkan Mengkritik Mengoreksi Mengarang
Merinci Menyeleksi Mempertahankan Mengarahkan Merencanakan Menyusun
Menominasikan Mengoreksi Memerinci Memutuskan Memadukan Mengkode
Mendiagramkan Mendeteksi Mengukur Memisahkan Mendikte Mengkombinasikan
Mengkorelasikan Menelaah Menimbang Membentuk Memfasilitasi
Menguji Mengukur Meningkatkan Mengkonstruksi
Mencerahkan Membangunkan Menanggulangi Merumuskan
Membagankan Merasionalkan Menggeneralisasi Menghubungkan
Menyimpulkan Mendiagnosis Menggabungkan Menciptakan
Memadukan Memfokuskan Merancang Menampilkan
Membatas
AFEKTIF
Mengorganisaik Karakterisasi Menurut
Menerima Merespon Menghargai
an Nilai
(A1) (A2) (A3)
(A4) (A5)
Mengikuti Menyenangi Mengasumsikan Mengubah Membiasakan
Menganut Mengompromikan Meyakini Menata Mengubah perilaku
Mematuhi Menyambut Meyakinkan Membangun Berakhlak mulia
Meminati Mendukung Memperjelas Membentuk- Melayani
Melaporkan Menekankan pendapat Mempengaruhi
Memilih Memprakarsai Memadukan Mengkualifikasi
Memilah Menyumbang Mengelola Membuktikan
Menolak Mengimani Merembuk Memecahkan
Menampilkan Menegosiasi
Menyetujui
Mengatakan
PSIKOMOTOR
Meniru Manipulasi Presisi Artikulasi Naturalisasi
(P1) (P2) (P3) (P4) (P5)
Menyalin Kembali membuat Menunjukkan Membangun Mendesain
Mengikuti Membangun Melengkapi Mengatasi Menentukan
Mereplikasi Melakukan Menyempurnakan Menggabungkan Mengelola
Mengulangi Melaksanakan Mengkalibrasi koordinat Menciptakan
Mematuhi Menerapkan Mengendalikan Mengintegrasikan
Mengaktifkan Mengoreksi Mengalihkan Beradaptasi
Menyesuaikan Mendemonstrasikan Menggantikan Mengembangkan
Menggabungkan Merancang Memutar Merumuskan
Mengatur Melatih Mengirim Memodifikasi master
Mengumpulkan Memperbaiki Memproduksi Mensketsa
Menimbang Memanipulasi Mencampur  
Memperkecil Mereparasi Mengemas
Mengubah Menyajikan
Rumusan Topik dan Tujuan
Topik: Perilaku Disiplin
Perilaku Respek

Tujuan Kognitif : Menganalisis


Membandingkan
Tujuan Afektif : Memprakarsai
Membiasakan
Tujuan Psikomotor : Menunjukkan
Merumuskan
Tahapan Bimbingan Kelompok

Tahap Tahap
awal/Pembukaan TERMINASI/PENUTUP

Tahap peralihan/
Tahap Inti
transisi

07/14/2022 58
Penentuan Metode dan Rumusan aktivitas
Pemilihan Metode disesuaikan dengan tujuan layanan
Jika tujuan layanan adalah Menganalisis, Memprakarsai dan Merumuskan
perilaku respek maka guru BK dapat menggunakan model problem based
learning
Tujuan menganalisis dapat diwujudkan dalam aktivitas, membaca illustrasi
kasus, menonton film pendek yang sudah diedit tentang perilaku respek,
dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Kelompok membahas isi kasus dengan
panduan pertanyaan “pancingan oleh guru”, lalu membuat ringkasan.
Tujuan memprakarsasi dalam diwujudkan dalam aktivitas menuliskan ide
perilaku positif respek sesuai topik
Tujuan merumuskan komitmen perilaku respek dan rencana yang akan
dilaksanakan
I. Aktivitas Tahap Awal/Pembukaan
1. Salam pemuka
2. Pembahasan topik yang memotivasi dan membahagiakan
3. Ucapan Syukur dan Berdoa
4. Penjelasan topik, tujuan dan manfaat kegiatan
5. Penjelasan tentang Kegiatan Bimbingan

07/14/2022 60
II. Aktivitas Tahap Transisi III. Aktivitas Tahap
Inti
1. Membagi atau membentuk 1. Pelaksanaan prosedur layanan
kelompok sesuai teknik bimbingan yang
2. Penjelasan aturan-aturan dipilih (didukung media yang
dan tatacara berpartisipasi relevan)
dalam aktivitas kelompok, 2. Pengamatan Proses Layanan oleh
3. Memastikan kesiapan Guru BK
peserta didik

07/14/2022 61
IV. Aktivitas Tahap Penutup
1. Penyimpulan
2. Apresiasi dan Motivasi
3. Refleksi dan Evaluasi
4. Ucapan syukur dan doa penutup
Bagaimana Menginspirasi Berpikir Kritis
1. Beri contoh kasus
2. Melatih siswa untuk memikirkan, membahas dan mengajukan
pertanyaan, apa, mengapa, bagaimana, bagaimana selanjutnya, apa
yang akan terjadi?
3. Melatih siswa untuk peka dan kritis bertanya.....
Contoh Implementasi Berpikir Kritis
• Konselor memberikan contoh kasus perilaku atau kebiasaan
yang mendukung keberhasilan atau kegagalan belajar siswa
• Siswa untuk menganalisis penyebab dan keberhasilan
• Implementasi pada diri sendiri, kebiasaan apa yang mendukung
keberhasilan belajar siswa
• Kebiasaan apa yang dapat menyebabkan kegagalan belajar
siswa
• membuat rencana perilaku baik yang mendukung keberhasilan
belajar
Wahai konselor semua, Hari ini kita bersama
Menambah pengetahuan kita, bekal mendidik anak bangsa

Kita semua perlu ikut serta, mewujudkan Iindonesia jaya


Peduli siswa siswa semua, harapan bangsa Indonesia

Setiap siswa ada keunikan, konselor membantu memahamkan


Potensi siswa juga kelemahan, agar mereka mampu berkembang

Konselor di era milenial, selalu membuat perubahan


Mencari cara yang kreatif, agar bimbingan jadi variatif
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai