SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Dalam Hukum Keluarga Islam
Oleh :
HASRIL
NIM. 101180067
PEMBIMBING
i
ii
ii
Pembimbing I : H. Hermanto Lc., MA., Ph.D
Pembimbing II : Sulhani, M.H
: Fakultas Syari‟ah UIN STS Jambi
Jalan Jambi Muara Bulian KM 16 Simp.Sungai Duren
Jaluko, Kab. Muaro Jambi 31346 Telp ( 0741 ) 582021
Jambi, 2020
Kepada Yth
Bapak Dekan Fakultas Syari‟ah
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di –
Jambi
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Assalamualaikum Wr, Wb
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan sesuai dengan
persyaratan yang berlaku di fakultas Syari‟ah UIN STS Jambi, maka kami
berpendapat bahwa skripsi saudara dengan judul “ HUKUM PEMANFAATAN
TANAH WAKAF UNTUK KEPENTINGAN PRIBADI (Studi Kasus di Desa
Talang Segegah Kab. Merangin)” telah dapat diajukan untuk dimunaqasahkan
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata ( S1 ) Prodi
Hukum Keluarga Islam pada fakultas Syari‟ah UIN STS Jambi.
Jambi, 2020
Pembimbing I Pembimbing II
iii
iv
MOTTO
ْ لَ ْه جَىَالُُا ْالثِ َّز َححّٰى ج ُ ْى ِفقُ ُْا ِم َّما ج ُ ِحث ُُّْنَ ََۗ َما ج ُ ْى ِفقُ ُْا ِم ْه َش
َ ّٰ ًءٍ فَا َِّن
اّٰلل تِ ًٖ َع ِلٍْم
Artinya :
Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan
sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan,
tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui.1(Qs, Ali Imran
(3)92)
1
QS. Ali Imran (3) 92
v
ABSTRAK
vi
PERSEMBAHAN
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya skripsi
dengan judul “ Hukum Pemamfaatan Tanah Wakaf Untuk Kepentingan Pribadi
(Studi Kasus di Desa Talang Segegah Kab. Merangin) ” dapat diselesaikan
dengan baik. Salawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW Sang suri tauladan umat, yang telah membawa manusia ke
alam yang terang benderang dengan cahaya iman, taqwa dan ilmu pengetahuan.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai ujian dan cobaan,
namun semua itu patut disyukuri, karena banyak sekali pengalaman dan pelajaran
yang penulis dapatkan dari penjelasan skripsi ini. Dukungan dan motifasi dari
berbagai pihak juga penulis dapatkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. oleh
karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Su‟aidi, MA, Ph. D selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
2. Ibu Dr. Rafiqoh Ferawati selaku wakil Rektor bidang akademik dan
pengembangan lembaga, bapak Dr. As‟ad Isma selaku wakil Rektor bidang
administrasi umum, perencanaan, dan keuangan, bapak Dr. Bahrul Ulum,
MA selaku wakil Rektor bidang kemahasiswaan dan kerjasama Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
3. Bapak Dr. Sayuti, M.HI selaku Dekan fakultas Syari‟ah UIN STS Jambi
4. Bapak Agus Salim, S. TH.I, MA, M.IR, Ph.D selaku wakil dekan bidang
akademik dan kelembagaan, bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH, M.Hum
selaku wakil dekan bidang administrasi umum, perencanaan, dan keuangan
dan Bapak Dr. H. Ishaq, SH, M.Hum selaku wakil dekan bidang
kemahasiswaan dan kerjasama fakultas Syari‟ah UIN STS Jambi
5. Ibu Mustiah,RH, S.Ag., M,Sy selaku ketua Prodi Hukum Keluarga Islam
dan bapak Irsyadunnas Noveri M.H selaku sekretaris Prodi Hukum
Keluarga Islam fakultas Syari‟ah UIN STS Jambi
6. Bapak Drs. Asrineldi selaku dosen pembimbing akademik
viii
7. Bapak H. Hermanto Harun., Lc., M.HI. Ph.D selaku dosen pembimbing I
yang telah banyak membimbing dan memberi petunjuk dan arahan sehingga
saya dapat menyelesaikan skripsi ini
8. Ibu Sulhani, M.H selaku dosen pembimbing II yang telah banyak
membimbing dan memberi petunjuk dan arahan sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini
9. Seluruh dosen fakultas Syari‟ah UIN STS Jambi, terima kasih banyak atas
ilmu yang telah diberikan, semoga dapat menjadi bekal bagi penulis untuk
mengaplikasikan ilmu tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat
10. Seluruh karyawan dan karyawati di lingkungan fakultas Syari‟ah UIN STS
Jambi
11. Kepala perpustakaan UIN STS Jambi beserta stafnya dan perpustakaan
wilayah Jambi beserta jajarannya
12. Teman-teman prodi Hukum Keluarga Islam, teman-teman seperjuangan
dikampus tercinta dan terima kasih sedalam-dalamnya atas semangat dan
dukungan kalian, sehingga penulis dapat terus optimis dalam menyelesaikan
skripsi ini
Penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini, semoga Allah SWT
melimpahkan ridho dan keberkahan-Nya dalam kehidupan kita
Jambi, 2020
Penulis
HASRIL
NIM. 101180067
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL………………………………………………………..…………………...i
PENGESAHAN……………………………………………………………….....ii
PERNYATAANKEASLIAN……………………………………………..……..iii
SURAT PERSETUJUANPEMBIMBING……………………………..………iv
MOTTO...................................................................................................................
v
ABSTRAK.............................................................................................................vi
PERSEMBAHAN................................................................................................vii
KATA PENGANTAR.........................................................................................viii
DAFTAR ISI...........................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah....................................................................1
B. Rumusan masalah.............................................................................7
C. Tujuan penelitian..............................................................................8
D. kegunaan penelitian..........................................................................8
E. Kerangka teori..................................................................................9
F. Tinjauan pustaka........................................................................... 13
BAB II METODE PENELITIAN
A. Pendekatan penelitian.................................................................... 15
B. Lokasi penelitian......................................................................... 15
C. Data dan sumber data................................................................ ... 16
D. Metode pengumpulan data ...................................................... 16
E. Analisa data................................................................................ 17
F. Sistimatika penulisan .................................................................... 20
G. Jadwal Penelitian ......................................................................... 21
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Singkat desa ....................................................... 23
B. Kondisi Geografi ......................................................... 29
x
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Pemahaman Masyarakat desa Talang Segegah terhadap harta
wakaf ……………………………… 35
B. Faktor yang mempengaruhi masyarakat desa Talang Segegah
memanfaatkan harta wakaf untuk kepentingan pribadi
……………………………………………. 41
C. Hukum pemanfaatan tanah wakaf untuk kepentingan Pribadi 51
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. 68
B. Saran-saran……………………………………………………..71
C. Kata Penutup.............................................................................. 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
muka bumi. Oleh karena itu sengketa yang berhubungan dengan tanah
kepentingan yang berhubungan dengan tanah. Salah satu sengketa tanah yang
Wakaf dalam Islam sudah dikenal sejak era kenabian Muhammad SAW.
Nabawi yang dibangun di atas tanah anak yatim Bani Najjar yang dibeli oleh
Wakaf adalah suatu bentuk amal yang pahalanya akan terus menerus
2
Suhrawardi K. Lubis, Hukum wakaf Tunai, ( Bandung PT. Citra Aditya Bakti 2016 ), hlm.
11.
1
1
2
ibarat benih yang tumbuh menjadi tujuh butir dan pada setiap butir menjadi
Artinya :
Islam. Dengan demikian jika wakaf dikelola dengan baik tentu sangat
tanah wakaf. jika tidak diolah dengan baik akan banyak menimbulkan
3
QS Al-Baqaroh (2); 261
3
wakaf adalah segala benda baik benda bergerak atau tidak bergerak yang
memiliki daya tahan yang tidak hanya sekali pakai dan bernilai menurut
ajaran Islam.4 benda wakaf hanya dapat diwakafkan apabila dimiliki dan
maka penulis memfokuskan pada benda tidak bergerak yaitu mengenai tanah
diwakafkan yang berupa benda tidak bergerak yaitu tanah, maka yang akan
diwakafkan itu harus merupakan tanah hak milik atau tanah milik yang bebas
perbuatan yang suci, mulia dan terpuji sesuai dengan ajaran agama Islam.
Berhubungan dengan itu maka tanah yang hendak di wakafkan itu betul-betul
merupakan milik bersih dan tidak ada cacatnya dari sudut kepemilikan.
wakaf ini diantaranya adalah beralihnya fungsi tanah wakaf dari keinginan
4
Departemen Agama R.I, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafik:
1999), hlm. 99.
4
kepentingan pribadi. serta pengakuan hak oleh ahli waris. Keadaan ini
berbunyi :
Artinya :
merupakan milik Allah SWT, tanah wakaf tidak dapat diperjual belikan,
5
Al-Imam Abiy Zakaria Yahya Ibnu Syarofi Al-Nawawiy Al- Damsyiqiy, Syarh Shahih
Muslim, ditahqiq oleh Imad Zakiy Al-Barudiy, Juz.11, (Mesir: Al-Maktabah Al-Taufiqiyah, 2008),
hlm. 64.
5
manfaat, tanpa meniadakan benda asalnya atau pokoknya, tetap tidak boleh
Secara logis apa yang diatur dalam hukum Islam dan Undang-Undang
beragama Islam, hal ini dapat dilihat dari kegiatan keagamaan yang ada dan
6
Nazhir adalah pihak yang menerima harta benda wakaf dari wakif untuk dikelola dan
dikembangkan sesuai dengan yang di peruntukan, Lihat, Tiswarni Strategi Nazhir Dalam
Pengelolaan Wakaf, (Jakarta: Rajawali Press,2016), hlm. 27.
7
Rachmadi Usaman, Hukum Perwakafan di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2007), hlm.
52.
6
mushalla, madrasah dan lain-lain. Dan dengan berbagai kegiatan islami yang
rutinitas setiap sore jum‟at bagi kaum ibu-ibu dan malam jum‟at bagi kaum
hartanya untuk wakaf tempat ibadah dari pada wakaf yang lain. Hal ini
mengingat bahwa wakaf merupakan salah satu tuntutan ajaran Islam yang
(ibadah sosial).
bapak Asnawi8, Damyati9. Dan data dari kantor Kepala Desa Talang Segegah
Tahun 1959 dan diikrarkan Kembali oleh ahli warisnya Bapak Mukhtar (
dalam sertifikat dengan luas 10.169M2 ( Sepuluh ribu seratus enam puluh
untuk kepentingan umum yaitu Pemakaman Umum di atas tanah tersebut agar
8
Wawancara dengan Asnawi, Mantan Kades Desa Talang Segegah, Pada tanggal 29 30
maret 2020.
9
Wawancara dengan Damyati, Tokoh Masyarakat Desa Talang Segegah, Pada Tanggal 30
maret 2020.
7
Talang Segegah waktu itu tidak ada tempat khusus untuk pemakaman umum.
Namun tanah tersebut di gunakan kembali sebagiannya oleh ahli waris wakif
yaitu sebagian dari anak anak cucunya. Dan mereka sudah ada yang
kembali oleh ahli warisnya (anak dan cucu-cucunya), dalam sebuah skripsi
Kabupaten Merangin).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, maka penulis
berikut:
Wakaf ?
C. Batasan Masalah
Berdasarkan hal tersebut dan supaya penelitian ini menjadi lebih terarah
1. Deskripsi tentang pemanfaatan tanah wakaf oleh ahli waris di Desa Talang
sebagai berikut:
pribadi.
berlaku.
Strata Satu (S1) pada Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
1. Kerangka Teoritis
Abu Ishaq al-Shatibi, yaitu tujuan Akhir hukum adalah Maslahah atau
yang tidak mempunyai tujuan karena hukum yang tidak mempunyai tujuan
kemaslahatan.10
10
Zainuddin Ali, Metode penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2019), 1, hlm 79
10
2. Kerangka Konseptual
contoh dari Rasulallah SAW serta tradisi para sahabat. Adapun beberapa
ْ لَ ْه جَىَالُُا ْالثِ َّز َححّٰى ج ُ ْى ِفقُ ُْا ِم َّما ج ُ ِحث ُُّْنَ ََۗ َما ج ُ ْى ِفقُ ُْا ِم ْه َش
َ ّٰ ًءٍ فَا َِّن
اّٰلل تِ ًٖ َع ِلٍْم
Artinya:
Artinya:
1. Kedudukan Wakaf
11
QS Ali Imran(3); 92
11
dengan sedekah lainnya hal ini dikarnakan pahala dari sedekah ini
Imam Suhadi, bahwa pemilik harta dalam Islam itu harus disertai
harus diyakini bahwa ada sebagian dari harta tersebut menjadi hak
2. Manfaat wakaf
12
Sayyid Sabiq, Terjemahan Fikih Sunah, Jilid XIV, (Bandung: Ma‟arif, 1988), hlm. 157.
12
milik wakif, pindah menjadi hak Allah dan merupakan amanat pada
masyarakat banyak.
D. Tinjauan Pustaka
13
Departemen Agama RI, Fikih Wakaf.,( Bandung PT Bintang Pustaka 2014), hlm. 68.
14
Al-Maidah (5) : 120
13
penelitian penulis, telah ada karya tulis ilmiah yang melakukan penelitian
Pertama Skiripsi karya Agus Eko Satya yang berjudul Tinjauan Hukum
Islam Terhadap Hilangnya Status Tanah Wakaf (Studi Kasus Tanah Wakaf
peralihan hak atas tanah wakaf sebaiknya melalaui proses dan prosedur yang
tidak ditelantarkan oleh tim pengurus dan pengelola tanah wakaf sebagai
undangan tentang wakaf dan pengelolaan wakaf secara produktif oleh para
Nazhir dapat berjalan dengan baik dan benar sesuai dengan peraturan
16
Uswatun Hasanah, Urgendi Pengawasan dalam pengelolaaan wakaf Produktig Jurnal
Ahkam Volume 22 No 1 April 2012
14
maksimal.
independen. Dengan pegawasan yang ketat dan baik diharapkan harta wakaf
Ketiga: sp membahas tentang faktor ruslaigh tanah wakaf pada Masjid Al-
Isiqomah dan Musholla Hayatuddin yang pertama karena adanya RUTR kota
wilayah tersebut, dan kedua adanya upaya penyelamatan terhadap aset wakaf
serta kaitannya dengan hukum Islam, perbedaan lainnya adalah objek dan
lokasi penelitian.
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
17
Repository.Uinjkt.Ac.Id/Dspace/Bisttream/.../1/AHMAD%20FIRMANSYAH-FSH.Pdf,
dikutip pada tanggal 1 oktober 2020, pukul 04.13 WIB.
15
1. Lokasi Penelitian
2. Tipe Penelitian
Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah secara yuridis empiris yakni
3. Spesifikasi Penelitian 15
16
yang akan diteliti.18 Dalam penelitian ini penulis menggunakan data yang
bersumber dari:
1. Data Primer
2. Data Sekunder
primer, data ini diperoleh dari bahan-bahan kepustakaan dan studi dokumen
18
Afifudin dan Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV
Pustaka Setia, 2009), hlm. 117.
17
objek penelitian.
variabel.19 Maka penulis menggali data secara langsug dari lapangan yang
2. Dokumentasi
D. Analisis Data
1. Reduksi Data
20
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dalam
Penelitian, (Jakarta, Pustaka Setia.), hlm. 151-153.
19
pada hal-hal yang penting, serta mencari tema dan pola sehingga data
selanjutnya.
2. Penyajian data
Setelah data dirangkum melalui reduksi data, data yang diperoleh dari
lapangan.
3. Penarikan kesimpulan
E. Sistematika Penulisan
data, populasi dan sampel, teknik analisis data, sistematika penulisan, dan
jadwal penelitian.
Bab III Gambaran umum lokasi penelitian, bab ini memuat gambaran
umum dari objek penelitian yang terdiri dari: gambaran umum desa Talang
diwakafkan.
ini. Pada bab ini terdiri dari kesimpulan hasil penulisan skripsi, saran-saran
F. Jadwal Penelitian
menyusun agenda secara sistematis yang terlihat pada tabel Jadwal sebagai
berikut :
Tahun 2019-2020
No Kegiatan Nov-19 Des- 19 Jan-20 Feb-20
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan
1 x
Judul
Pembuatan
2 x
Proposal
Tahun 2020
No Kegiatan Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Perbaikan
3 Proposal,
Seminar
Tahun 2020
No Kegiatan Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Surat Izin
4
Riset
Pengumpulan
5
Data
Pengelolaan
6 dan Analisis data
Pembuatan
7
Laporan
Bimbingan
8
dan Perbaikan
9 Agenda Ujian Skripsi
Perbaikan, penjilidan
10
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
a. Penduduk Pertama
Air Dingin, Renah Cempedak dan ada yang ke Muara Segegah setelah
pada saat hari-hari besar agama islam dan upacara adat tahunan makan
jantung kerbau22.
21
Wawancara dengan Safron sebagai Tokoh Masyarakat desa Talang Segegah pada
Tanggal 1 Agustus 2020 23
22
Wawancara dengan Safron Sebagai tokoh Masyarakat desa Talang Segegah
Pada Tanggal 1 Agustus 2020
23
bukti mereka menetap didaerah tersebut yaitu masih tersisa batu sendi
rumah, yaitu batu sungai yang dijadikan alas tiang rumah panggung,
makamnya berada diwilayah ini lebih kurang 100 (hektar) meter dari
yang cocok untuk dijadikan Sawah dan tempat berladang. Salah satu
3. Tanahnya subur.
daerah yang paling tinggi dapat dijangkau air, cara seperti ini untuk
23
Dokumentasi dari kantor desa Talang Segegah
24
dateh lembab Sawah bawah artinya jika Sawah yang di atas berair,
(dicetak)24
b. Terbentuknya Perkampungan.
dan Air dingin dipindahkan pada satu tempat bernama Renah Utan
Udang, di Renah utan udang ini sudah ada satu rumah yang didirikan
bagi pindahan dari tempat lain yang disebut „Rumah Inggap‟. Setelah
(lembak=bawah), karna nanti dalam bagian ini ada yang disebut dusun
Talang Darat. Pada tahun 1984 dusun Lembak diganti menjadi dusun
Talang Satu kemudian pada tahun 2004 ada pemekaran dusun Talang
24
Dokumentasi dari kantor desa Talang Segegah
25
Wawancara dengan Sopyan sebagai staf di kantor desa Talang Segegah pada Tanggal
15 Juli 2020
25
ke dusun dahat yang sekarang Dusun Talang Dua dan yang berada di
yang asal katanya adalah “Sigagah” artinya gagah atau tampan, gagah
atau tampan ini adalah sebutan kepada mahluk halus jin islam yang
lebih dulu menghuni ini yang selalu menampakkan diri seperti manusia
hitam. Jin tersebut sering terlihat oleh penduduk kala itu, hingga
26
Wawancara dengan Safron sebagai tokoh Masyarakat desa Talang Segegah pada
Tanggal 02 Agustus 2020
27
Wawancara dengan Safron sebagai tokoh Masyarakat desa Talang Segegah pada
tanggal 6 Agustus 2020
26
Gedang (Batang gah gedang) dan Sungai segegah kecil (Batang gah
kecik).
1. Visi Desa
sebenarnya.
Seiring satu langkah sejalan satu arah pula dengan visi misi
“ISLAMI”
I = Indah dipandang
28
Wawancara dengan Safron dan Sofyan pada tanggal 6 Agustus 2020
27
S = Sejahtera Ekonominya
L = Lancar transportasinya
A = Aman lingkungannya
M = Maju pendidikannya
I = Istimewa infrastrukturnya29
2. Misi Desa
UKM.
29
Dokumentasi di Kantor desa Talang Segegah
1
1
ii
kepemimpinan tersebut:
H.Husin
Kepala Dibawah
1 bin 1930-1936
Kampung Cinto Berajo
Abdullah
H.Sya‟ri
Kepala Dibawah
2 bin 1937-1940
Kampung Cinto Berajo
H.Ibrohim
HM.Thoyib
man
Kepala Dibawah
6 Busri bin Suhul 1976-1983
Kampung Camat
Dibawah
7 Bukri bin Rasid Kepala Desa 1984-1989
Camat
Mohd. Asnawi Dibawah
8 Pj. Kepala Desa 1990-1993
bin M.Sofi Camat
Mohd.Hakim bin Dibawah
9 Kepala Desa 1994-2002
Ali Mesir Camat
iii
3. Kondisi Geografi
Pembarap30.
4. Iklim
tahun.
5. Penduduk
Jumlah Penduduk
Luas
No Dusun Jumlah Lk Pr JML (%)
Wilaya
KK
h
(Km2 )
1 2 3 4 5 6 7 8
2. Kampung 4 22,2
Masjid 33 76 63 139
30
Dokumentasi dari Kantor desa Talang Segegah
31
Dokumentasi dari Kantor desa Talang Segegah
v
Dusun KK
< 5 Juta 5-10 Juta 10-20 Juta > 20 Juta
Kampung 17 5 4 2
Surau 28
Kampung 16 8 6 3
Masjid 33
Talang Dua 43 26 8 5 4
Hijran Baru 22 13 4 3 2
Muara 18 3 2 2
Segegah 25
Jumlah 151 90 28 20 13
vi
Belum
Pekebun TKI Serabutan Honorer Pensiunan
Bekerja
483 114 18 31 11 7
sdes n /Musho n
Desa Madrasah Desa
Kec lla B,Tangki
. s
2 1 3 2 2 Km 1/4 500 m 1
Km
vii
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
dan terpuji sesuai dengan ajaran agama Islam.32 Tanah yang hendak
dengan peruntukan wakafnya. 33 Karena itulah tanah hak milik yang paling
masyarakat desa Talang Segegah. Tanah ini merupakan milik H. Tayib, dia
Pada masa kepemimpinan H. Husin bin Abdullah, pada waktu itu masih
yang sangat disegeni pada waktu itu meninggal dunia, datuk Setyo nyato
tapi pada waktu itu penduduk masih sangat sedikit sehingga penduduk dari
32
Wakaf menurut bahasa Arab berarti al-habsul, yang berasal dari kata kerja habasa-
yahbisu-habsaan, menjauhi orang dari sesuatu atau memenjarakan.Kemudian kata ini berkembang
menjadi habbasa dan berarti mewakafkan harta karena Allah kata wakaf sendiri berasal dari kata
kerja wakafa -yaqifu -waqfan yang berdiri sendiri atau berdiri. Wakaf menurut syara‟ adalah
menahan harta yang mungkin diambil manfaatya tanpa menghabiskan atau merusakkan bendanya
dan digunakan untuk kebaikan. Adapun pendapat lain mengatakan bahwa wakaf berarti berhenti
atau menahan harta yang diambil manfaatnya tanpa musnah seketika dan untuk penggunaan
mubah, serta dimaksudkan untuk mendapatkan keridhoan Allah SWT. Sedangkan definisi wakaf
menurut peraturan pemerintah No. 28 Tahun 1977 Tentang perwakafan Tanah milik dalam Pasal 1
ayat (1). Yaitu: perbuatan hukum seseorang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari
harta kekayaannya yang berupa tanah milik dan melembagakannya untuk selama-lamanya untuk
kepentingan peribadatan atau keperluan umum lainnya sesuai dengan ajaran Agama Islam.
33
Adran Sutedi, Peralihan Ha katas Tanah dan pendaftaran, Sinar Grafika, Cet.1,(Jakarta:
Sinar Grafika,2007), hlm. 104-105.
34
Abdul Halim, Hukum Perwakafan di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafndo, 2007), hlm.
10.
ix
3 dusun. Yaitu dusun lembak, dan dusun darat, dan dusun muaro segegah. 35
diikrarkan kembali oleh ahli warisnya Bapak Mukhtar ( Anak dari H Tayyib
tanah wakaf dengan luas 10.169 M2 ( Sepuluh ribu seratus enam puluh
Namun sekarang ini sebagian tanah wakaf tersebut digunakan oleh ahli
diantaranya.
35
Wawancara dengan H. Samsul Bahri. Tokoh Agama desa Talang Segegah pada Tanggal
20 Juli 2020
36
Wawancara dengan H. Samsul Bahri Tokoh Agama desa Talang Segegah pada Tanggal
20 Juli 2020.
x
Pada saat orang tuanya meninggal dunia si anak keturunan wakif merasa
tidak ada masalah jika menarik kembali harta wakaf karna bukti kuat
belum ada. Walaupun anaknya tau bahwa menarik harta wakaf tidak
sah. Namun karna Faktor ekonomi dan bukti yang kuat untuk
mempertahankan tanah itu tidak ada. Sehingga anaknya berani
mengambil keputusan tersebut.37
Pendapat tersebut mengatakan masyarakt desa Talang Segegah tidak
37
Wawancara dengan H. Samsul Bahri, Tokoh Agama Desa Talang Segegah, Pada
Tanggal 24 Mei 2020.
38
Wawancara dengan M Yatim, imam masjid Al-Fatah Desa Talang Segegah, Pada tanggal
25 Juni 2020.
39
Wawancara dengan Damyati, Tokoh Masyarakat Desa Talang Segegah, pada tanggal 25
Juni 2020
xi
tanah yang sudah diwakafkan oleh wakif itu, ada sebagian sebagiannya
telah diambil oleh ahli waris atau anak cucunya, dan digunakan sebagai
lahan pertanian. hal ini didukung hasil wawancara dengan saudara damyati (
oleh Narha alm ( anak dari H Tayyib ) sekarang dikuasai oleh M Hayat
/Husna ( cucu dari H Tayyib dan anak dari Narha ) dan Zakaria / Ummi
duku, dan sebagainya, bahkan ada yang memanfaatkan sebagai kolam ikan,
40
Wawancara dengan Damyati, Tokoh Masyarkat Desa Talang Segegah, Pada Tanggal 25
Juni 2020
xii
dan semua hasil dari tanah yang telah diwakafkan tersebut digunakan untuk
kepentingan pribadi.
kelompok orang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari badan
ajaran Islam. Hal ini sebagaimana sesuai dengan fungsi wakaf yang terdapat
kesejahteraan umum.42
Pada dasarnya hak milik yang telah diwakafkan tidak dapat dilakukan
perubahan atau penggunaan lain dari yang dimaksud dalam ikrar wakaf.
Perubahan wakaf dimaksud adalah yang tidak sesuai dengan kehendak wakif
atau mengalihkan dari tujuan wakaf semula, seperti menjual harta wakaf,
41
Departemen Agama R.I, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: Sinar
Grafika,1999 ), hlm. 99.
42
Abdul Halim, Hukum Perwakafan di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafndo, 2007), hlm.
128.
xiii
yang lain.43
wakaf kebun yang dilakukan oleh Umar Ibn Khattab, tanah sebagai pokok
membutuhkan.
Pada suatu saat mungkin terjadi bahwa benda wakaf sudah tidak ada
wakaf, Masjid yang sudah rusak dan tidak dapat digunakan lagi, yang
masjid yang telah kehabisan jama‟ah karena ada perubahan tata kota ke
terhadap tanah tersebut ialah ketika tanah tersebut telah diwakafkan. Maka
tersebut untuk kegunaan lahan pemakaman umum, maka ahli waris tidak
43
Ibid., hlm. 80.
44
Ahmad Ropiq, Hukum Islam di Indonesia III, (Jakarta: Raja Grafesindo Persada,
1997), h. 490.
xiv
tanah yang telah diwakafkan adalah milik Allah. Siapa pun tidak berhak
orang para para tokoh agama/masyarakat serta ahli ahli waris yang lain, kira
Bisa jadi penyebabnya orang orang itu tidak paham aturan wakaf,
sehingga dia masih menyangka tanah yang sudah diwakafkan oleh
nenek moyang mereka masih berhak mereka ambil manfaatnya, karna
45
Ibid., hlm, 45
xv
Begitu juga apa yang disampaikan oleh responden yang lain, berikut ini:
Bisa jadi juga faktor ekonomi, mungkin mereka tidak punya tanah
yang lain lagi, atau mereka punya tapi jauh dari dusun, sehingga tanah
46
Wawancara dengan Hudri tokoh Agama Desa Talang Segegah pada Tanggal 19 Juli
2020
47
Wawancara dengan M. Yatim Imam Masjid Desa Talng Segegah pada Tanggal 20 Juli
2020
48
Wawancara M. Yazid Ketua Lembaga Adat Desa Talang Segegah pada Tanggal 25 Juli
2020
xvi
wakaf itulah mereka olah , karna mereka menyangka tanah itu milik
nenek moyang mereka,sehingga mereka merasa berhak
mengelola/mengambil manfaat, apalagi dari hasil dari buah sawit ,
duku dan lainnya berapa uang yang bisa didapatkan lumayan juga, tapi
tidak juga yang sebenarnya, itu hanya pendapat saya saja bisa jadi
juga salah.49
Pendapat di atas hampir sama juga dengan pendapat responden berikut ini:
dan ada tidak benarnya apa yang disampaikan oleh responden, karna tidak
semua ahli ahli waris yang mengambil kembali tanah wakaf tersebut
berokonomi rendah, bahkan ada diantara mereka menjadi aparatur desa dan
diantara mereka yang berekonomi rendah, dilihat dai segi tempat tinggalnya
dan mata pencarian sehari hari. Jadi dari analisis penulis faktor ini sebenarnya
49
Wawancara dengan M. Rozali cucu dari H M. Tayib pada Tanggal 23 Juli 2020
50
Wawancara dengan Ismail. Kepala Desa Talang Segegah 25 Juli 2020.
51
Wawancara dengan Bustami. Tokoh Masyarakat wawancarai pada Tanggal 25 Juli
2020
xvii
didukung dengan ada sifat ketamakan yang ada pada diri mereka, karena
mereka tidak puas terhadap nikmat yang Allah SWT berikan kepada mereka,
seharusnya mereka bersyukur dan qonaah terhadap harta yang ada pada pada
mereka dan tidak seharusnya lagi mereka mengambil tanah wakaf tersebut.
c. Faktor Nazhir.
adalah lemahnya pengawasan dari para Nazhir52 yang seolah olah lepas
tangan dan tidak tanggung jawab dan tidak menahankan tanah wakaf yang
telah diwakafkan oleh waqif, ahli waris waqif mau mengambil kembali,
Nazhir juga lepas tangan dengan alasan tidak mau terjadi masalah dengan ahli
Bisa jadi juga ini karna yang jadi Nazhir dulu tidak mau bertanggung
jawab lagi dengan tanah wakaf tersebut, ketika sudah diserahkan tanah
wakaf dulu, mereka tidak mengurus wakaf tanah wakaf itu lagi, karna
tidak mau ribut dengan anak anak cucunya, karna mereka masih
menganggap masih saudara, jadi rasa tidak enak53
Bagitu juga apa yang disampaikan oleh responden yang lain berikut ini:
Kalau menurut saya yakni ada ketidakmauan lagi para Nazhir Nazhir
terdahulu untuk mengurus tanah wakaf wakaf tersebut, mereka menjadi
Nazhir hanya sebatas tertulis saja di atas kertas artinya hanya untuk
melengkapi administrasi saja54
Berdasarkan hasil ovservasi penulis dilapangan, penulis menemukan
52
Nazhir adalah pihak yang menerima harta benda wakaf dari wakif untuk dikelola dan
dikembangkan sesuai dengan peruntukannya. Maksudnya adalah kelompok orang yang
mempunyai satu kesatuan atau merupakan suatu pengurus. Nazhir meliputi peseorangan,
organisasi dan badan hukum.
53
Wawancara dengan M Rozali, Tokoh Masyarakat Desa Talang Segegah, Pada Tanggal
2 Juli 2020.
54
Wawancara dengan Anuwar, Anggota Lembaga Adat Desa Talang Segegah, Pada
Tanggal 3 Juli 2020.
xviii
hilangnya fungsi wakaf itu sendiri para puqhoha bersepakat bahwa langkah
yang pertama yang harus dilakukan oleh seorang nazhir adalah mengolah dan
memeliharanya baik dari pihaak waqif itu masyarakat dalam bentuk tertulis
maupun tidak,
orang atau badan hukum yang diserahi tugas pemeliharaan dan pengurusan
sejumlah desa yang terdapat di kecamatan tersebut. Jadi jumlah Nazhir dalam
satu desa hanya ada satu orang. Sedangkan Nazhir badan hukum jumlahnya
55
Rozalinda, Manajemen Wakaf Produktif, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015), hlm.
23.
56
Ibid,.hlm 78
xix
maupun suatu badan hukum dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan
yang mengurusi sesuatu hal atas benda yang sama. Nazhir harus di daftarkan
memudahkan pengawasan.57
dan usianya. Demikian juga, jika tanah itu adalah tanah gersang yang tidak
ditumbuhi oleh tumbuhan apapun, maka kewajiban dari Nazhir itu adalah
Nomor 1 Tahun 1978, yaitu menerima penghasilan dari tanah wakaf yang
57
Usaman dan Rachmawati, Hukum Perwakafan di Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika,
2007, hlm.85.
58
Suwarni, strategi nazhir dalam pengelolaan wakaf, (Jakarta; Graha Medika, 2004),
hlm. 44
xx
Seksi dengan ketentuan tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari hasil bersih
tanah wakaf.59
pelaksanaan wakaf tanah milik harus dilakukan secara tertulis, artinya tidak
cukup hanya dengan ikrar lisan saja. Tujuannya untuk memperoleh bukti
yang otentik yang dapat dipergunakan untuk berbagai persoalan seperti untuk
mengelola harta yang telah diwakafkan, tetapi yang terjadi di desa talang
segegah, peran nazhir tidak begitu menonjol dalam menjaga dan mengelola
dengan baik sehingga harta wakaf yang dimiliki bisa digunakan untuk
kemaslahatan bersama.
wakaf untuk kepentingan pribadi adalah ikrar wakaf dan batas tanah yang di
dilakukan oleh wakif pada pelaksanaan ikrar wakaf.61 Dalam hal ikrar wakaf
59
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1977,
60
Ibid., , hlm. 88.
61
Ikrar wakaf adalah pernyataan kehendak wakif yang diucapkan secara lisan dan/atau
tulisan kepada Nazhir untuk mewakafkan harta benda miliknya. Menurut Pasal 17 Undang-
undang Nomor 41 Tahun 2004, ikrar wakaf dilaksanakan oleh wakif kepada Nazhir dihadapan
xxi
tanah pemakaman umum Desa Talang Segegah, tentang harta wakaf tersebut
warisnya. Namun dalam ikrar wakaf tersebut tidak secara resmi tidak melalui
nazhir yang sah, yang merasa bertanggung jawab terhadap pengelolaan wakaf
umum dalam jangka waktu yang tidak ditentukan, sementara ahli waris tidak
mengetahui secara pasti ikrar wakaf dan batas tanah yang diwakafkan, tanah
yang mereka gunakan tersebut termasuk dalam tanah yang sudah diwakafkan
oleh wakif semuanya, karena pada saat tanah diwakafkan ahli waris tidak tahu
secara detail batasan batasan tanah wakaf, sehingga tanah yang mereka ambil
itu mereka menganggap tidak termasuk tanah yang diwakafkan oleh orang tua
atau nenek moyang mereka terdahulu, seperti hasil wawancara berikut ini:
Pendapat saya mungkin bisa jadi juga orang orang itu tidak tahu pasti
semua tentang tanah yang diwakafkan oleh nenek moyang mereka itu,
terutama masalah batas batasnya, jadi tanah yang dikelola/diambil itu
mereka anggap tidak termasuk kedalam tanah yang diwakafkan oleh
orang tua terdahulu.62
Pendapat ini senada dengan pendapat responden yang lain berikut ini :
Saya berperasangka baik saja, jadi menurut saya mungkin mereka itu
tidak mengetahui secara jelas batas batas tanah mereka bisa dahulu nenek
moyang mereka tidak memberi tahu dengan jelas kepada mereka mana
PPAIW dengan disaksikan oleh dua orang saksi, dinyatakan secara lisan atau tulisan serta
dituangkan dalam akta ikrar wakaf oleh PPAIW, untuk dapat melaksanakan ikrar wakaf, wakif atau
kuasanya menyerahkan surat bukti kepemilikan atas harta benda wakaf. Selanjutnya, ikrar wakaf
akan dituangkan dalam akta ikrar wakaf
62
Wawancara dengan M Yazid, Ketua Lembaga Adat Desa Talang Segegah, Pada
Tanggal 4 Juli 2020
xxii
untu mereka dan man tanah yang sudah diwakafkan terutama batas
tanahnya.
c. Faktor menumpang.
Faktor ini ditemukan khusus ahli waris yang bernama H Samsu faktor
kandang kerbau di atas tanah tersebut, lalu membuat kebun kecil disekitar
kandang kerbau tersebut serta menenam beberapa pohon seperti pohon duku
pohon bedaro dan lain sebagainya, tetapi ketika pohon tersebut sudah besar
serta pohon tersebut sudah berbuah maka hasil dari buah tersebut diambil
sendiri manfaatnya hal itu diakui sendiri oleh ahli waris H Samsul Bahri.
63
Wawancara dengan Hasan basri, tokoh masyarakat pada Tanggal 30 Juli 2020
64
Wawancara dengan Samsul Bahri, Gharim Masjid Al-Fatah Desa Talang Segegah,
Pada Tanggal 28 Juli 2020
xxiii
Hal ini juga senada dengan hasil wawancara dengan responden yang lain
berikut ini :
Betul pada awal dulu nanten Samsu Cuma numpang buat kandang
kerbau, sementara sambil dia menanam pohon pohon yang patut
ditanam di atas tanah tersebut, lama kelamaan pohon itu sudah besar
sayang pula pohon itu diserahkan sama orang, mungkin kalau tanah
sudah diserahkan oleh beliau ke masyarakat, memang waktu beliau
buat kandang kerbau di atas batas batas tanah wakaf tersebut belum
jelas, jadi waktu pengukuran tanah wakaf pemakaman tersebut jauh
setelah nanten Samsu buat kandang kerbau itu66
2. karena tidak ada penjelasan yang pasti batas batas tanah yang telah
niat pelaku ahli waris oleh mengambil kembali tanah wakaf tersebut,
65
Wawancara dengan Annuwar, Anggota Lembaga Adat Desa Talang Segegah, Pada
Tanggal 29 Juli 2020
66
Wawancara dengan M.Yazid, Ketua Lembaga Adat Desa Talang Segegah pada
Tanggal 3 Agustus 2020
xxiv
tanah wakaf tersebut serta ada juga faktor pada awalnya Cuma tujuan
hasilnya.
pemanfaatan tanah wakaf untuk kepentingan pribadi, maka perlu kita lihat
Hukum Islam
bila orang yang berwakaaf mati, maka wakaf tidak diwariskan, sebab inilah
yang dikehendaki oleh wakaf dan karena ucapan rasulullah SAW seperti
yang disebutkan dalam hadist ibnu umar bahwa tidak dijual tidak dihibah
67
Depertemen Agama RI, Ilmu Fiqh 3, cet II, (Jakarta; Depag, 1986), hlm. 57.
xxv
اصاب عمز أرضا تخٍز فأجى: عه اته عمز ر ضً هللا عىٍما قال
ٌا رسُل هللا إوً أصثث ارضا تخٍز لم: الىثً ملسو هيلع هللا ىلص ٌَحأمز فٍٍا فقال
فقال لً رسُ ل هللا.ًأصة ماال قط ٌُا اوفس عىدي مىً فما جأمزوً ت
ُ ُر
خ َ ُ ٌ ََة ََال
ُ ٌٌُُ َع َأَال
ُ ان شىْث حثَث اصلٍا الَ ٌُثَا,علًٍ َسلم
.)رَاي الثخاري َ مَلم، جصدقث
Dalam hadist di atas dijelaskan bahwa benda asal atau pokoknya tidak
Akan tetapi, apabila suatu saat benda wakaf itu sudah tidak ada manfaatnya,
atau sudah kurang manfaatnya, kecuali dengan ada perubahan pada benda
ketempat lain, atau menukar dengan benda lain, boleh perubahan itu
amanat waqif dan sisi manfaat harta wakaf tersebut, Harta benda wakaf yang
a. Dijadikan jaminan
b. Disita
c. Dihibahkan
68
Muslim Al-Hajj, Imam Abi Al-Husain. . Shahih Muslim, Juz 6. (Mesir: Dar Al-Hadits
Al-Qahirah) 1994., hlm, 1021
xxvi
d. Dijual
e. Diwariskan
f. Ditukar, atau
berlaku yang tidak bertentangan dengan syariah dan hanya dapat dilakukan
setelah memperoleh izin tertulis dari menteri atas persetujuan Badan wakaf
Tahun 1998/1999 bahwa Harta benda wakaf yang sudah diubah statusnya
mempunyai manfaat dan nilai tukar sekurang kurangnya sama dengan harta
telah diwakafkan ada ulama yang membolehkan, dan ada juga yang tidak
69
Undang Undang RI No 40 Tahun 2004 , Tentang Wakaf , hlm, 7
70
Depertemen Agama,Kompilasi Hukum Islam Di Indonesia,(Jakarta; Graha Media
Press), hlm,106
71
Muhammad jawad Mughniyah, Fiqh Lima Mazhab, ( Jakarta : Lentera, 2005 ),
hlm. 660
xxvii
wakaf berada ditangan orang yang diserahi wakaf, manakala orang itu
2. Hanafiyah
tidak terlepas dari milik wakif dan ia sah mengambil kembali dan
bahwa wakaf itu Jaiz ghair lazim ( boleh tidak memiliki kepastian
yaitu : (1) Wakaf atas dasar keputusan hakim bahwa wakaf itu tetap (
72
Abi Bakr bin Hasan al-Kisnawi,Ashal al Madarik Syarh Irsyad al-Salik fi fiqh
Imam Malik, Jld. 2, Beirut-Libanon: Dar al-Kutub al Ilmiyah, 1995, hlm. 222
xxviii
adanya penyerahan benda wakaf yakni benda wakaf bisa tetap ada
3. Syafi‟i
73
Aithoillah, Hukum Wakaf, cet.Ke-1 ( Bandung : Yrama Widya,2014 ), hlm.18-19
74
Ibid, hlm,19
xxix
hakim.75
Hukum Wakaf yang disertai persyaratan khiyar bagi diri Wakif untuk
75
Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqh Lima Mazhab, (Jakarta: Lentera 2011), hlm,660.
76
Tim El-Madani, Tata cara pembagian Waris Dan Pengaturan Wakaf, Cek.Ke 1, (
Yogyakarta : Pustaka Yustisia 2014), hlm.118.
77
Muhammad Musthofa al-Zuhaili, al-Qowaid al Fiqhiyah wa Tathbiqatuha fi al-
Arba‟ah, jilid hlm. 117
xxx
kekuasaan tersebut berada pada hakim. apabila hakim mau dia boleh
hakim.78
bahwa kekuasaan atas barang wakaf itu berada pada seseorang yang
wakaf maka tidak ada kekuasan apapun pada orang lain atas barang
78
Ibid., hlm. 124
79
Khosyi‟ah, Wakaf dan Hibah Perspektif Ulama Fiqh dan Perkembangan Di Indonesia,
Bandung: Pustaka Ceria, 2010. hlm.108
xxxi
dengan baik. Tetapi bila orang tersebut lalai atau menyeleweng maka
dipercaya.
pribadi oleh ahli waris merupakan hal yang dibolehkan, selama itu
tidak merubah manfaat dari wakaf itu sendiri, karena berbagai faktor
80
Ibid., hlm. 100
81
Kamaluddin Imam, Muhammad, Al-Washiyah al-Waqf fi al-Islam Maqasid wa al-
Qawaid (Iskandaria; AN-Nasyir al-Ma‟arif) 1999., hlm., 402
xxxii
kepentingan pribadi.
masyarakat yang kurang peduli atau belum memahami status benda wakaf
82
Lihat Undang Undang Dasar 1945.
xxxiii
83
Anggota IKAPI, Undang-Undang Pengelolaan Zakat dan Wakaf, (Bandung: Fokus
media, 2012), hlm. 29.
84
Ibid., hlm 110
xxxiv
tersebut.86
antara lain perlunya pengawasan wakaf secara efektif agar tidak terjadi
dari pihak- pihak yang tidak bertanggung jawab. Dengan adanya ketentuan
85
Suhrawardi K.lubis dan Farid Wajdi, Hukum Wakaf Tunai, (Bandung: PT Citra Aditya
Bakti, 2016), hlm. 121.
86
Mundzir Qahaf, Manajemen Wakaf Produktif, (Jakarta Timur: Khalifa, 2005), hlm.
136.
xxxv
yang akan datang lebih baik dan tertib administrasi dan manajemennya. 87
yang mengatur tentang penarikan harta wakaf. Ahmad Rafiq dalam buku
SAW telah djelaskan bahwa benda wakaf tidak bisa diperjual belikan,
tidak dapat dilakukan perubahan peruntukan atau pengunaan lain dari yang
87
Departemen Agama RI, Panduan Pemberdayaan Tanah Wakaf Produktif Strategis
di Indonesia, (Jakarta: Direktorat Pengembangan Zakat dan Wakaf, 2005), h. 37.
xxxvi
Wakaf Indonesia. Harta benda wakaf yang sudah diubah statusnya karena
ditukar dengan harta benda yang manfaat dan nilai tukar sekurang
perubahan status harta benda wakaf sebagaimana yang dimaksud pada ayat
(1), ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. 88
produktif untuk kesejahteraan umat dan generasi yang akan datang, maka
yang sangat butuh perhatian adalah Nazhir atau pengelola, dan diharapkan
rukun wakaf, hal ini mungkin karena mereka berpendapat bahwa wakaf
pihak yang menerima harta benda wakaf dari wakif untuk dikelola dan
yang merupakan salah satu unsur atau rukun wakaf, disamping wakif,
harta benda wakaf, ikrar wakaf, peruntukan harta benda wakaf, dan
jangka waktu wakaf. Tugas dan kewajiban pokok Nazhir tersebut adalah
90
Ibid., hlm. 135.
xxxviii
lingkupnya;
91
Ibid., hlm. 138.
92
Ibid., hlm. 152
xxxix
publik independen.93
berlaku,
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
( Studi Kasus di desa Talang Segegah Kab. Merangin ) serta penelitian yang
95
Ibid., hlm 41
96
Ibid., hlm. 53
xli
maka ahli waris tidak mempunyai hak lagi atas tanah tersebut.
kepentingan pribadi.
sudah tidak berfungsi, tetap tidak boleh dijual, ditukar atau diganti dan
dengan redaksi Hadis tanah yang sudah diwakafkan tidak boleh dijual
diwariskan dan itu bukanlah milik ahli waris. Jika pun ingin di
B. Saran
wakaf tersebut dengan baik dan hasilnya pun bisa dimanfaatkan untuk
permasalahan-permasalahan di desa.
kepentingan umum.
C. Kata Penutup
penulis dapat menyelesaikan tugas akhir karya ilmiah ini dalam bentuk
xliii
strata (S.I) pada prodi Hukum Keluarga Islam Fakultas Syari‟ah UIN STS
Jambi.
karya ilmiah ini banyak terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan,
ini. Maka dari itu penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada
menganalisi data yang diperoleh dan sebagainya yang tidak sesuai dengan
Hermanto, Lc., M.HI,. Ph.D selaku dosen pembimbing satu dan Ibu Sulhani,
M.H selaku dosen pembimbing dua, yang tidak pernah lelah membantu dan
kemudian penulis mendo‟akan semoga kebaikan apa yang telah bapak dan
ibu berikan dalam membimbing penulisan skripsi ini mendapat balasan yang
baik, semoga karya yang sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran al-Karim
Abdul Halim, Hukum perwakafan di Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo,
2007.
Abdul RahmanGhazaly, Ihsan, Ghufron, dan Shidiq, Fiqih Muamalat,
Kencana Prenada Madia: Group, 2010.
Adran Sutedi, Peralihan Hak atas Tanah dan pendaftaran, Cet. 1, Jakarta:
Sinar Grafika, 2007.
xlv
Jakarta: Lentera.
Muslich, Ahmad Wardi. 2010. Fiqh Muamalat. Jakarta: Amzah.
Muslim Al-Hajj, Imam Abi Al-Husain. 1994. Shahih Muslim, Juz 6. Mesir:
Dar Al-Hadits Al-Qahirah.
xlvi
B. UU/ Peraturan-peraturan
2012
C. Lain-lain
Agus Eko Setya, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Hilangnya Status Tanah
2020.