Anda di halaman 1dari 92

KINERJA PEMERINTAH TERHADAP PENGELOLAAN KEBERSIHAN

PASAR TRADISIONAL DI PASAR BARU KOTA BANGKO


KABUPATEN MERANGIN

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Dalam Ilmu Pemerintahan
Pada Fakultas Syari’ah

OLEH :
SUPITMA ARNITA
NIM :SIP.162486

PEMBIMBING :

Dr. Ramlah, M.Pd.I., M.Sy


Irsyadunas Noveri, SH.,MH

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
1441 H / 2020 M

1
Jambi, September 2020

Pembimbing I : Dr. Ramlah, M.Pd.I., M.Sy

Pembimbing II : Irsyadunas Noveri, SH.,MH

Alamat : Fakultas Syariah UIN STS JAMBI


Jl. Jambi – Muara Bulian KM. 16 Simp. Sei Duren Jaluko
Kab.Muaro Jambi 31346 Telp. (0741) 582021
Kepada Yth.
Bapak Dekan Fakultas Syariah
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
di-
Jambi
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka Skripsi
Saudari Supitma Arnita NIM. SIP.162486 yang berjudul “KINERJA
PEMERINTAH TERHADAP PENGELOLAAN KEBERSIHAN PASAR
TRADISIONAL DI PASAR BARU KOTA BANGKO KABUPATEN
MERANGIN” telah dapat diajukan untuk dimunaqosahkan guna melengkapi
syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu
Pemerintahan Fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Maka dengan ini kami ajukan Skripsi tersebut agar dapat diterima dengan
baik. Demikianlah, kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi
kepentingan agama, nusa dan bangsa.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ramlah, M.Pd.I., M.Sy Irsyadunas Noveri, SH.,MH


NIP. 196604011994022001 NIP. 197111062014121002

ii
MOTTO

‫ض الَّذِي‬ ِ َّ‫ت أ َ ْيدِي الن‬


َ ‫اس ِليُذِيقَ ُهم َب ْع‬ ْ َ‫سب‬ ِ ‫ساد ُ ِفي ْال َب ِ ّر َو ْال َب‬
َ ‫حْر ِب َما َك‬ َ َ‫ظ َه َر ْالف‬
َ
﴾١٤﴿ َ‫ع ِملُىا لَ َعلَّ ُه ْم َي ْر ِجعُىن‬ َ

Artinya: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena


perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian
dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS.
Ar-ruum ayat 41)1.

1
Al-Qur‟an dan Terjemahan Departemen Agama RI. Toha Putra, Semarang. 1989.

iii
ABSTRAK

Nama : Supitma Arnita

NIM : SIP.162486

Judul : “Kinerja Pemerintah Terhadap Pengelolaan Kebersihan Pasar

Tradisional di Pasar Baru Kota Bangko Kabupaten Merangin”

Skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan kinerja pemerintah terhadap


pengelolaan kebersihan pasar tradisional di Pasar Baru Kota Bangko Kabupaten
Merangin. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, Lokasi penelitian
bertempat di Pasar Baru kota Bangko kabupaten Merangin. Fokus penelitian ini
adalah kinerja pemerintah terhadap pengelolaan kebersihan pasar tradisional di
Pasar Baru Kota Bangko, Serta permasalahan dan upaya pemerintah dalam
meningkatkan pengelolaan kebersihan di Pasar Baru Kota Bangko. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi
(observation), wawancara (interview), dan dokumentasi. Serta teknik analisis data
dalam penelitian ini menggunakan analisis data model interaktif yakni dengan
mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data dan memverifikasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pemerintah terhadap pengelolaan
kebersihan pasar tradisional di Pasar Baru Kota Bangko kabupaten Merangin
melalui manajemen pengelolaan kebersihan, sistem pemungutan dan
pengangkutan sampah, ketersediaan perwadahan sampah untuk pedagang dan
pengelolaan sampah di Pasar Baru. Kendala pemerintah terhadap pengelolaan
kebersihan pasar tradisional di Pasar Baru kota Bangko kabupaten Merangin
adalah kurangnya fasilitas dan sarana prasarana kebersihan pasar, kurangnya
kesadaran pedagang dan masyarakat dan kurangnya pengawasan. Upaya
pemerintah terhadap pengelolaan kebersihan pasar tradisional di Pasar Baru kota
Bangko kabupaten Merangin adalah dengan meningkatkan fasilitas kebersihan
pasar, penerapan peraturan kebersihan pasar, pemungutan iuran retribusi
kebersihan pasar dan pengawasan kebersihan pasar.

Kata Kunci: Kinerja Pemerintah, Pengelolaan Kebersihan, Pasar Baru.

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan dan

merampungkan penulisan skripsi ini yang berjudul: “Kinerja Pemerintah

Terhadap Pengelolaan Kebersihan Pasar Tradisional di Pasar Baru Kota Bangko

Kabupaten Merangin”.

Kemudian tidak luput pula penulis kirimkan sholawat teriring salam

kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah memberikan kita petunjuk dari

alam kebodohan menuju alam yang terang benderang seperti saat ini, yang

disinari Ilmu, Iman, dan Islam. Skripsi ini disusun sebagai sumbangan pemikiran

terhadap perkembangan Ilmu Pemerintahan dan memenuhi persyaratan untuk

memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) pada Fakultas Syariah Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini, penulis telah berusaha dengan

semaksimal mungkin untuk kesempurnaan skripsi ini, namun karena keterbatasan

ilmu pengetahuan yang penulis miliki, sehingga masih terdapat kejanggalan dan

kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Selanjutnya, penulis mengucapkan

terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Suaidi Asy‟ari, MA. Ph.D. Rektor Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Bapak Dr. Sayuti Una, MH. Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

v
3. Bapak Agus Salim, S.Th.I., MA, M.IR. Ph.D Wakil Dekan I Bidang

Akademik Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

4. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH. Wakil Dekan II, Bidang Administrasi

Umum, Perencanaan dan Keuangan Fakultas Syariah Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Bapak Dr. H. Ishaq, SH., M.Hum. Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan

dan Kerjasama Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

6. Ibu Dr. Irmawati Sagala, S.IP., M.Si. Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan dan

Bapak Yudi Armansyah, M.Hum, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Pemerintahan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

7. Ibu Dr. Ramlah, M.Pd.I., M. Sy sebagai Pembimbing I.

8. Bapak Irsyadunas Noveri, SH.,MH sebagai Pembimbing II.

9. Bapak dan Ibu Dosen, Karyawan dan Karyawati Fakultas Syariah Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah memberikan

pelayanan dalam proses penyelesaian studi penulis.

10. Teman-teman Jurusan Ilmu Pemerintahan angkatan 2016 terkhusus Ilmu

Pemerintahan 9H. Yang selalu mengingatkan dan menjadi teman

seperjuangan dalam meraih gelar sarjana.

vi
11. Ayah dan Ibu yang telah membimbing dan mendidik penulis sejak kecil, demi

terwujudnya cita-cita penulis dan mudah-mudahan Allah SWT memberikan

ampunan serta kasih sayang-Nya kepada keduanya.

Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak

demi kesempurnaan skripsi ini untuk edisi yang akan datang. Dengan adanya

skripsi ini kiranya dapat memotipasi kepada diri penulis pribadi khususnya dan

para pembaca umumnya untuk membuat karangan ilmiah dimasa yang akan

datang. Semoga ada manfaatnya bagi kita semua.

Demikian semoga Allah SWT senantiasa memberi hidayah-Nya kepada

kita semua.Aamiiin Ya Robbal „Alamiin.

Jambi, September 2020

Penulis

SUPITMA ARNITA
NIM: SIP.162486

vii
PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan Alhamdulillah


Ku persembahkan skripsi ini untuk kedua orang tua saya
Ayahanda Hadirin dan Ibundah Hamidar tercinta
Yang telah membesarkan, mendidik, mengasihi saya dengan
penuh kasih sayang tanpa pernah merasa letih, serta telah
berkorban seluruh jiwa dan raga demi membuat saya
menjadi seorang anak yang lebih berarti lagi.
Semoga keluh kesah dan air mata kalian menjadi aliran sungai yang
mengalir di surga Firdaus. Amiin
Ungkapan terima kasih juga kepada:
Kakak saya Eka dan Diana karena dia saya bisa bertahan
sekuat ini dari segala masalah, teman curhat yang selalu
memberikan solusi, dan karna mereka sampai di titik ini.
Tak luput pula ucapan terima kasih kepada
Seluruh keluarga yang mau memberikan bimbingan dalam
Menyelesaikan tugas akhir ini.
Terima kasih kepada:
Sahabat-sahabat seperjuangan saya, Reni Aisi dan Teman-teman
Ilmu Pemerintahan 2016, yang sudah mau memberikan semangat,
mengingatkan di saat lalai mengerjakan skripsi, mendampingi dalam
situasi dan kondisi apapun.
Terima kasih juga untuk sahabat-sahabat PMII ku semua yang
selalu memberi support walaupun dalam keadaan sibuk
berorganisasi.

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................


PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR .................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii
MOTTO .......................................................................................................... iii
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1


A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 6
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian................................................... 7
D. Batasan Masalah............................................................................ 8
E. Kerangka Teori .............................................................................. 8
1. Pengertian Kinerja .................................................................... 9
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penilaian Kinerja .............. 11
3. Penilaian Kinerja ...................................................................... 12
4. Upaya Peningkatan Kinerja ...................................................... 13
F. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 14

BAB II METODE PENELITIAN ................................................................. 18


A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 18
B. Pendekatan Penelitian ................................................................... 18
C. Jenis dan Sumber Data .................................................................. 19
D. Instrumen Pengumpulan Data ....................................................... 21
E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 23

ix
F. Sistematika Penulisan .................................................................... 25
G. Jadwal Penelitian ........................................................................... 26

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI DAN OBYEK PENELITIAN . 27


A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................. 27
1. Sejarah Singkat Kelurahan Pematang Kandis .......................... 27
2. Kondisi Geografis ..................................................................... 27
3. Keadaan Demografi .................................................................. 28
B. Gambaran Umum Obyek Penelitian ............................................. 30
1. Sejarah Singkat Pasar Baru Kota Bangko ................................ 30
2. UPTD Pasar Baru Kota Bangko ............................................... 32
3. Pengawas Pasar ........................................................................ 32
4. Pedagang Pasar Baru Kota Bangko .......................................... 33
5. Petugas Kebersihan .................................................................. 34

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN .............................. 36


A. Peran Pemerintah Terhadap Pengelolaan Kebersihan Pasar di Pasar
Baru Kota Bangko Kabupaten Merangin ...................................... 36
1. Manajemen Pengelolaan Kebersihan di Pasar Baru ................. 36
2. Sistem Pemungutan dan Pengangkutan Sampah ...................... 38
3. Ketersediaan Perwadahan Sampah untuk Pedagang ................ 40
4. Pengelolaan Sampah di Pasar Baru .......................................... 44
B. Kendala Pemerintah dalam Pengelolaan Kebersihan Pasar di Pasar
Baru Kota Bangko Kabupaten Merangin ...................................... 47
1. Kurangnya Fasilitas dan Sarana Prasarana Kebersihan ............ 47
2. Kurangnya Kesadaran Pedagang dan Masyarakat ................... 51
3. Kurangnya Pengawasan ............................................................ 53
C. Upaya Pemerintah Terhadap Pengelolaan Kebersihan Pasar di Pasar
Baru Kota Bangko Kabupaten Merangin ...................................... 54
1. Meningkatkan Fasilitas Kebersihan Pasar ................................ 55
2. Penerapan Peraturan Kebersihan Pasar .................................... 56

x
3. Pemungutan Iuran Retribusi Kebersihan Pasar ........................ 58
4. Memberikan Pengawasan ........................................................ 60

BAB V : PENUTUP ....................................................................................... 63


A. Kesimpulan.................................................................................... 63
B. Saran .............................................................................................. 63
C. Kata Penutup ................................................................................. 64

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE

xi
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian.............................................................................. 26

Tabel 1.2 : Jenis Wilayah ................................................................................ 28

Tabel 1.3 : Jumlah Penduduk Pematang Kandis Tahun 2016-2018 ............... 29

Tabel 1.4 : Organisasi Kemasyarakatan Kelurahan Pematang Kandis ........... 30

Tabel 1.5 : Jumlah UPTD Pasar Baru Kota Bangko ....................................... 32

Tabel 1.6 : Jumlah Pengawas UPTD Pasar Baru Kota Bangko ...................... 33

Tabel 1.7 : Jumlah Pedagang di Pasar Baru Kota Bangko .............................. 34

Tabel 1.8 : Jumlah Petugas Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup ................. 35

Tabel 1.9 : Jumlah Petugas Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup ................. 38

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Pedoman Wawancara

Lampiran 2 : Foto Wawancara Penelitian

Lampiran 3 : Foto-foto Kegiatan di Pasar Baru Kota Bangko

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengelolaan pasar tradisional merupakan tanggung jawab pemerintah

sebagai pelayanan sektor publik terhadap masyarakat. Pasar tradisional

merupakan pasar yang memiliki keunggulan bersaing secara alamiah yang

tidak dimiliki secara langsung oleh pasar modern. Lokasi yang strategis, area

penjualan yang luas, keragaman barang yang lengkap, harga yang rendah,

sistem tawar menawar yang menunjukkan keakraban antara penjual dan

pembeli. Pertumbuhan pusat perbelanjaan yang pesat menandakan taraf

ekonomi dan daya beli masyarakat bertambah serta dikarenakan gaya hidup

masyarakat yang senang berbelanja di pusat perbelanjaan modern.2

Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses, yaitu proses

yang mencakup pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan institusi-

institusi alternatif, perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada untuk

menghasilkan produk dan jasa yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru,

dan pengembangan perusahaan yang ada. Setiap upaya pembangunan

ekonomi daerah mempunyai tujuan untuk meningkatkan jumlah dan jenis

peluang kerja untuk masyarakat daerah. Dalam upaya untuk mencapai tujuan

2
Syukron Zamzami, “Studi Sosiologis tentang Pengelolaan Kebersihan Pada Pasar
Tradisional di Kota Pekanbaru”. Jurnal Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Riau, Vol. 2, No. 1, Februari 2015. hlm. 2.

1
2

tersebut, pemerintah daerah dan masyarakat harus secara bersama-sama

mengambil inisiatif pengembangan daerah.3

Dalam pertumbuhan ekonomi daerah, sektor perdagangan merupakan

sektor yang sangat penting seiring semakin tingginya pertumbuhan penduduk

dan perubahan perilaku belanja masyarakat. Pasar tradisional merupakan

salah satu tonggak penggerak ekonomi masyarakat kecil dan menengah.Hal

ini dikarenakan pasar tradisional merupakan tempat untuk berjualan bagi

pedagang kecil dan menengah.Selain dari itu pasar tradisional juga

merupakan aset penambah pendapatan dan berkontribusi terhadap pendapatan

pemerintah. Sehingga apabila pasar tradisional dikelola dengan manajemen

yang professional dan baik, maka kemungkinan pemasukan baik pemerintah

daerah yang didapatkan lebih besar lagi dan lebih optimal.4

Salah satu permasalahann sampah yang cukup rumit adalah

permasalahan sampah pasar, selain jumlahnya yang relatif banyak serta

mempunyai permasalahan tersendiri, keadaan ini terjadi di pasar tradisional

sebagai wadah perekonomian, aktivitas yang ada baik jual beli dari pedagang

ke konsumen atau dari pedagang ke pedagang secara tidak langsung

menyebabkan adanya timbunan sampah. Dalam lingkungan pasar, sumber

sampah dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis barang yang di

perdagangkan.5

3
Tri Utami dan Mohammad Riduansyah, “Pengelolaan Pasar Tradisional Depok (Studi
Kasus: Pasar Agung,Pasar Cisalak, dan Pasar Kemiri Muka)”. Jurnal Studi Administrasi Negara,
FISIPOL Universitas Indonesia, 2013.
4
Ibid, hlm. 3.
5
Lestari Sinta, “Perilaku Pedagang Dalam Membuang Sampah: Studi di Kawasan Bandar
Jaya Plaza di Kelurahan Bandarjaya Timur”. Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Lampung, Bandar Lampung, 2016. hlm. 3.
3

Permasalahan sampah diakibatkan oleh tingginya tingkat konsumsi

dan daya beli masyarakat terhadap produk-produk yang berkontribusi

terhadap sampah. Seperti produk yang menggunakan kemasan plastik dan

sampah rumah tangga. Penyumbang sampah di Kota Bangko Kabupaten

Merangin berasal dari sampah rumah tangga, pasar tradisional, restoran,

kegiatan industri, dan sampah kiriman yang berasal dari luar daerah.

Pengelolaan kebersihan yang baik sangat diperlukan dalam mengelola pasar

tradisional yang bersih dan sehat. Kebersihan menentukan kualitas baiknya

suatu kondisi lingkungan. Kebersihan pasar berpengaruh terhadap kualitas

kesehatan dan produk-produk yang dijual di pasar tradisional.6

Apabila pasar tidak bersih maka mempengaruhi kualitas kesehatan.

Seperti, makanan yang dibeli pembeli dan berbagai produk olahan yang dijual

pedagang. Maka dari pada itu diperlukan pengelolaan yang baik terhadap

sampah yang ada di pasar tradisional tersebut. Bila masalah ini tidak

mendapat perlakuan penanganan yang baik, baik teknis maupun kebijakan

politis, dalam waktu dekat diprediksikan dapat mengakibatkan terjadinya

pencemaran lingkungan yang cukup signifikan diseluruh pasar tradisional

secara langsung maupun tidak langsung serta berkurangnya estetika dan citra

kota bangko sebagai sebuah kota yang menginginkan kebersihan. Hal ini

terjadi akibat belum dimilikinya rasa tanggung jawab serta masih sangat

rendahnya pemahaman dan kemauan pedagang untuk menjaga dan

6
Observasi Peneliti tentang sumber sampah yang ada di kota Bangko. Pada Tanggal 29
September 2019.
4

menciptakan lingkungan bersih, disamping itu, kemampuan pedagang

berkontribusi dalam pengelolaan sampah pasar.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang

Pengelolaan Sampah Pasal 28 Ayat 1 berbunyi “Masyarakat dapat berperan

serta dalam pengelolaan sampah yang diselenggarakan pemerintah. ”Itu

artinya bahwa partisipasi masyarakat khususnya pedagang dalam pengelolaan

sampah sangat dibutuhkan demi terwujudnya lingkungan yang baik, sehat,

bersih dan rapi.7 Dalam menjaga kebersihan pasar dibutuhkan partisipasi aktif

dari pedagang, khususnya pedagang kaki lima yang mempunyai tempat tidak

tetap. Partisipasi akan berdampak baik sehingga membuat lingkungan pasar

tersebut menjadi bersih dan bebas dari sampah.8

Kota Bangko merupakan Ibukota dari Kabupaten Merangin dan

menjadi salah satu tujuan wisata. Dimana rata-rata tiap tahunnya banyak

pengunjung yang datang dari berbagai daerah ataupun berbelanja dikota ini.

Kota Bangko memiliki 2 pasar utama salah satunya adalah Pasar Baru yang

menjual berbagai kebutuhan pangan dan kebutuhan lainnya. Pasar Baru

merupakan salah satu pasar tradisional di Kota Bangko yang kondisinya

cukup memprihatinkan.

Hal ini dapat dilihat dari berbagai faktor, hasil observasi/pengamatan

yang dilakukan oleh peneliti yang dilakukan sebagai berikut: “Di Pasar Baru

7
Prianto Agus Ragil, “Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah di Kelurahan
Jombang Kota Semarang : Analisis Sosio Yuridis Pasal 28 Undang-Undang No. 18 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sampah”. Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang, 2001. hlm.
3.
8
Mentari & Yurni Suasti, Partisipasi Pedagang Kaki Lima Dalam Pengelolaan Sampah di
Pasar Bawah Kota Bukit tinggi. Jurnal Buana Jurusan Geografi Fakultas Sosial UNP. Vol. 2, No.
4. 2018.
5

Kota Bangko, terlihat kotor karena sampah yang berserakan, sampah para

pedagang yang membuang sampah sembarangan di sekitar Pasar Baru Kota

Bangko. Dilansir dari media Kajanglako.com, volume sampah yang

dihasilkan warga Merangin dan masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA),

ternyata jumlah perharinya lumayan tinggi. Dinas Lingkungan Hidup

Merangin mencatat perharinya warga Merangin membuang 76 ton sampah,

terdiri dari sampah pasar dan rumah tangga. Itu semuanya masuk ke TPA. 76

ton sampah perharinya itu ditangani oleh 186 petugas kebersihan. “Untuk

kota Bangko paling banyak sampah dihasilkan rumah tangga yakni 31 ton

perharinya. Sedangkan sampah yang dihasilkan oleh Pasar Baru dan Pasar

Bawah kota Bangko mencapai 24 ton perharinya”. kata Sunarto, Kabid

Pengelolaan Sampah dan LB3, Dinas Lingkungan Hidup Merangin. 9

Sedangkan hanya ada 1 tempat pembuangan sampah saja disekitar pasar

tersebut. Kurangnya pengawasan dari pemerintah membuat para pedagang

membuang sampah tidak pada tempat yang telah disediakan oleh pemerintah,

Serta minimnya tempat pembuangan sampah juga menjadi kendala bagi para

pedagang. Sehingga membuat menumpuknya sampah di Pasar Baru Kota

Bangko. Hingga saat ini permasalahan kebersihan masih menjadi masalah

utama di Pasar Baru Kota Bangko Kabupaten Merangin.”10

Kurang optimalnya pelaksanaan Peraturan Daerah yang dilakukan

oleh petugas kebersihan Kabupaten Merangin dalam mengelola dan

9
Sunarto, Kabid Pengelolaan Sampah dan LB3, Dinas Lingkungan Hidup Merangin
tentang volume sampah kabupaten Merangin perharinya. Dilansir dari Kajanglako.com.
10
Observasi Peneliti tentang sampah yang ada di Pasar Baru kota Bangko. Pada Tanggal
29 September 2019.
6

menindaklanjuti permasalahan kebersihan di Pasar Tradisional. Sesuai

dengan Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 3 Tahun 2016 tentang

Ketertiban Umum Pasal 15 Ayat 2 yang berbunyi “Setiap orang wajib

menjaga ketentraman dan memelihara kebersihan di lingkungan sekitarnya itu

artinya setiap masyarakat umum maupun pedagang haruslah menjaga

ketentraman dan kebersihan di setiap pekarangan”.11

Berdasarkan masalah yang timbul, menunjukkan bahwa hal ini tidak

sesuai dengan standar pengelolaan pasar tradisional yang ada di Pasar Baru

Kota Bangko Kabupaten Merangin. Sehingga hal ini perlu dilakukan upaya

pengelolaan kebersihan pasar tradisional di Pasar Baru Kota Bangko

Kabupaten Merangin. Maka dari itu, peneliti ingin merasa tertarik untuk

membahasnya dalam suatu karya ilmiah yang peneliti tuangkan dalam bentuk

skripsi dengan judul: KINERJA PEMERINTAH TERHADAP

PENGELOLAAN KEBERSIHAN PASAR TRADISIONAL DI PASAR

BARU KOTA BANGKO KABUPATEN MERANGIN.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan pada latar belakang masalah diatas, maka dapat

dirumuskan mengenai permasalahan yang akan peneliti angkat dalam skripsi

ini yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana kinerja pemerintah terhadap pengelolaan kebersihan pasar

tradisional di pasar baru Kota Bangko Kabupaten Merangin?

11
Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 3 Tahun 2016 tentang Ketertiban
Umum Pasal 15 ayat 2.
7

2. Apa kendala pemerintah dalam pengelolaan kebersihan pasar tradisional di

pasar baru Kota Bangko Kabupaten Merangin?

3. Bagaimana upaya pemerintah terhadap pengelolaan kebersihan pasar

tradisional di pasar baru Kota Bangko Kabupaten Merangin?

C. Tujuan dan kegunaan penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ingin mengetahui kinerja pemerintah terhadap pengelolaan kebersihan

di Pasar Baru Kota Bangko Kabupaten Merangin.

2. Ingin mengetahui kendala yang dihadapi pemerintah tentang

pengelolaan kebersihan di Pasar Baru Kota Bangko Kabupaten

Merangin.

3. Ingin mengetahui upaya pemerintah terhadap pengelolaan kebersihan di

Pasar Baru Kota Bangko Kabupaten Merangin.

2. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk:

1. Sebagai sumbangan pemikiran penulis terhadap para pembaca

khususnya dan masyarakat luas pada umumnya tentang kinerja

pemerintah terhadap pengelolaan kebersihan pasar tradisional di Pasar

Baru Kota Bangko Kabupaten Merangin.

2. Sebagai sarana untuk menambah wawasan bagi penulis dalam rangka

mengembangkan keilmuan yang telah di dapat setelah di bangku

perkuliahan.
8

3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan kritikan

terhadap pemerintah Kabupaten Merangin agar lebih memperhatikan

sistem administrasi serta manajemen dalam pengelolaan kebersihan

pasar tradisional di Pasar Baru Kota Bangko.

4. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu

(S1) dalam bidang Ilmu Pemerintahan pada Program Studi Ilmu

Pemerintahan, Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

D. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas agar tidak

memperluas masalah yang dibahas terfokus pada Kantor Dinas UPTD Pasar

dalam kinerja pemerintah terhadap pengelolaan kebersihan Pasar Tradisonal

di Pasar Baru Kota Bangko Kabupaten Merangin Tahun 2019 - 2020, maka

penulis memberikan batasan masalah ini mengenai kinerja pemerintah

terhadap pengelolaan kebersihan pasar di Pasar Baru Kota Bangko Kabupaten

Merangin Tahun 2019-2020.

E. Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan uaraian yang ringkas tentang teori yang

digunakan dan cara menggunakan teori ini dalam menjawab pertanyaan

penelitian.12 Agar penelitian ini terarah dan tepat sasaran maka peneliti

mengannggap perlu untuk penggunaan kerangka teori. Dalam penelitian ini

12
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta,
2009). hlm. 283.
9

kerangka teori yang digunakan adalah teori kinerja, pemerintah dan kebijakan

publik.

1. Teori Kinerja

a. Pengertian Kinerja

Kinerja berasal dari kata to perform yang artinya melakukan suatu

kegiatan dan menyempurnakan sesuai dengan tanggung jawabnya dengan

hasil seperti yang diharapkan. Sementara itu dalam praktek manajemen

sumber daya manusia banyak terminologi yang muncul dengan kata

kinerja yaitu evaluasi kinerja (performance evaluation), dikenal juga

dengan istilah penilaian kinerja (performance appraisal, performance

rating, performance assessment, employe evaluation, rating, efficiency

rating, service rating) pada dasarnya merupakan proses yang digunakan

organisasi untuk mengevaluasi job performance.13

Kinerja adalah suatu hasil prestasi kerja optimal yang dilakukan

oleh seseorang ataupun kelompok ataupun badan usaha. Pengukuran

kinerja secara tradisional adalah pengukuran kinerja yang berorientasi

kepada bidang keuangan dan kemampuan untuk mendapatkan laba. Suatu

organisasi dikatakan mempunyai kinerja yang baik kalau dalam laporan

keuangannya mendapat keuntungan, sesuai dengan target yang telah

ditetapkan sebelumnya. Kinerja pegawai dalam organisasi mengarah

kepada kemampuan pegawai dalam melaksanakan keseluruhan tugas-

tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Tugas-tugas tersebut biasanya

13
Purnamie Titisari, “Peranan Organizational Citizenship Behavior (OCB) Dalam
Miningkatkan Kinerja Karyawan”, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2014). hlm. 27.
10

berdasarkan indikator-indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan.

Sebagai hasilnya akan diketahui bahwa seseorang pegawai masuk dalam

tingkatan kinerja tertentu. Kinerja merupakan kombinasi antara

kemampuan dan usaha untuk menghasilkan apa yang dikerjakan. Supaya

menghasilkan kinerja yang baik seseorang harus memiliki kemampuan,

kemauan usaha agar serta setiap kegiatan yang dilaksanakan tidak

mengalami hambatan yang berat dalam lingkungannya.14

b. Penilaian Kinerja dan Manfaat Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja (Performance Appraisal) adalah suatu cara yang

dilakukan untuk menilai prestasi kerja seorang pegawai apakah mencapai

target pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Pelaksanaan penilaian hasil

kerja atau kinerja organisasi maupun kinerja individual dilakukan oleh

sistem manajemen yang bertugas untuk melakukan penilaian hasil kerja

karyawan yang disebut manajemen kinerja. Maupun kinerja

memfokuskan perhatiannya pada prestasi kerja karyawan dan objek

pembahasannya sama yaitu prestasi kerja karyawan. Program manajemen

kerja yang mempunyai ruang lingkup yang besar dan menjamah semua

elemen yanvg didayagunakan untuk meningkatkan kinerja organisasi.

Penilaian kinerja mengacu kepada suatu sistem formal dan

terstruktur yang digunakan untuk mengukur, menilai dan mempengaruhi

sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku dan hasil, termasuk

tingkat ketidakhadiran. Dengan demikian penilaian prestasi adalah

14
Ibid. hlm. 28.
11

merupakan hasil kerja karyawan dalam lingkup tanggung jawabnya.

Penilaian kinerja karyawan dapat diartikan sebagai sebuah mekanisme

yang baik untuk mengendalikan karyawan.15

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja

Faktor yang mempengaruhi kinerja adalah faktor kemampuan

(Ability) dan faktor motivasi (motivation). Hal ini sesuai dengan pendapat

Keith Davis dalam A.A Anwar Prabu Mangkunegara yang merumuskan

bahwa:

Human Performance : Ability x Motivation

Motivation : Attitude x Situation

Ability : Knowledge x Skill

a. Faktor Kemampuan (Ability)

Secara psikologi, kemampuan terdiri dari kemampuan potensi (IQ)

dan kemampuan really (knowledge + skill). Artinya, pimpinan dan

karyawan yang memiliki IQ diatas rata-rata (IQ 110-120) apalagi IQ

superior, very superior, gifted dan genius dengan pendidikan yang

mmadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan

sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai kinerja maksimal.

b. Faktor Motivasi (Motivation)

Motivasi diartikan suatu sikap (attitude) pimpinan dan karyawan

terhadap situasi kerja di lingkungan organisasinya. Mereka yang bersikap

positif terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja tinggi

15
Ibid, hlm. 29.
12

dan sebaliknya. Jika mereka bersikap negative terhadap situasi kerjanya

akan menunjukkan motivasi kerja yang rendah. Situasi kerja yang

dimaksud mencakup antara lain hubungan kerja, fasilitas kerja, iklim

kerja, kebijakan pimpinan, pola kepemimpinan kerja dan kondisi kerja.16

3. Penilaian Kinerja

Penlian Kinerja dalam Sutrisno, untuk Mengetahui kinerja

karyawan diperlukan kegiatan-kegiatan khusus. diantaranya sebagai

berikut:

a. Quality, merupakan tingkat sejauh mana proses atau hasil yang

pelaksanaan kegiatan mendekati kesempurnaan yang diharapkan.

b. Quantity, merupakan jumlah yang dihasilkan.

c. Timeliness, merupakan sejauh mana suatu kegiatan diselesaikan pada

waktu yang dikehendaki, dengan memperhatikan output lain serta

waktu yang tersedia untuk kegiatan orang lain.

d. Cost effectiveness, merupakan tingkat sejauh mana penggunaan

sumber daya organisasi dimaksimalkan untuk mencapai hasil

tertinggi atau pengurangan kerugian dan setiap unit penggunaan

sumber daya.

e. Interpersonal impact, merupakan tingkat sejauh mana pegawai

memelihara harga diri, nama baik, dan kerja sama diantara rekan

kerja dan bawahan.

16
Prabu Mangkunegara, “Manajemen Sumber Daya Perusahaan”. (Bandung: Remaja
Rosdakarya). hlm. 64.
13

4. Upaya Peningkatan Kinerja

Menurut Stoner dalam Sutrisno, mengemukakan adanya empat cara

untuk meningkatkan kinerja karyawan, yaitu:

a. Diskriminasi

Seorang manajer harus mampu membedakan secara objektif

antara mereka yang dapat memberi sumbangan berarti dalam

pencapaian tujuan organisasi dengan mereka yang tidak . Dalam

konteks penilaian kerja memang harus ada perbedaan antara

karyawan yang berprestasi dengan karyawan yang tidak berprestasi.

Oleh karena itu, dapat dibuat keputusan yang adil dalam berbagai

bidang, misalnya pengembangan SDM, pengajian dan sebagainya.

b. Penghargaan

Dengan memerhatikan bidang tersebut diharapkan bisa

meningkatkan kinerja karyawan. Karyawan yang memiliki kinerja

tinggi mengharapkan pengakuan dalam bentuk berbagai

penghargaan yang diterimanya dari organisasi. Untuk mempertinggi

motivasi dan kinerja, mereka yang tampil mengesankan dalam

bekerja harus diidentifikasikan sedemikian rupa sehingga

penghargaan memang jatuh pada tangan yang memang berhak.17

c. Komunikasi

Para manajer bertanggungjawab untuk mengevaluasi kinerja

karyawan dan secara akurat mengomunikasikan penilaian yang

17
Prawirosentono, Kebijakan Kinerja Karyawan. (Yogyakarta: BPFE, 1999). hlm. 35.
14

dilakukannya. Untuk dapat melakukan secara akurat, para manajer

harus mengetahui kekurangan dan masalah apa saja yang dihadapi

para karyawan dan bagaimana cara mengatasinya.

F. Tinjauan Pustaka

Dalam suatu penelitian tidak terlepas dari perolehan data melalui

referensi buku-buku atau literatur studi kependudukan ini di lakukan untuk

memenuhi atau mempelajari serta mengutip pendapat-pendapat dari para ahli

yang ada hubunganya dengan permasalahan yang di teliti.Sepanjang

penelitian - peneliti mengambil buku-buku, skripsi, dan artikel yang berkaitan

denganPeran Pemerintah Terhadap Pengelolaan Kebersihan Pasar di Pasar

Baru Kota Bangko Kabupaten Merangin.Adapun tinjauan pustaka dalam

penelitiam ini sebagai berikut:

Pertama, penelitian yang ditemukan adalah Jurnal Syukron Zamzami

Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau yang

berjudul “Studi Sosiologis tentang Pengelolaan Kebersihan Pada Pasar

Tradisional di Kota Pekanbaru.” Penelitian yang dilakukan oleh Syukron

Zamzami memiliki judul yang cukup sama dengan penelitian yang dilakukan

oleh peneliti, yang membedakan penelitian yang peneliti lakukan sekarang

adalah lokasi penelitian dan sistem penelitiannya. Penelitan yang dilakukan

oleh Syukron Zamzami yaitu tentang studi sosiologis tentang pengelolaan

kebersihan pada pasar tradisional di Kota Pekanbaru. Sedangkan penelitian

yang peneliti lakukan yaitu tentang kinerja pemerintah terhadap pengelolaan


15

kebersihan pasar tradisional di Pasar Baru kota Bangko kabupaten

Merangin.18

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pengelolaan pasar tardisional

di Kota Pekanbaru terdapat tiga pihak pengelolaannya yaitu pemerintah,

pihak swasta/masyarakat dan pihak investor. Pasar tradisional yang dikelola

oleh pemerintah adalah pasar tradisional yang didirikan dan dibangun serta

dikelola oleh pemerintah kota atas tanah pemerintah kota. Pengelolaan pasar

tradisional oleh swasta yaitu pasar tradisional yang didirikan di atas tanah

swasta/masyarakat dan pengelolaan pasar tradisional oleh pihak investor

adalah pasar tradisional yang dibangun atau di dirikan di atas tanah investor.

Kedua, penelitian terdahulu yang ditemukan adalah Skripsi Tiara

Andriani. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta yang berjudul “Peran Pedagang Pasar Dalam

Pengelolaan Sampah di Lingkungan Pasar Ciputat” Penelitian yang dilakukan

oleh Tiara Andriani memiliki judul yang cukup sama dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti.19

Penelitan yang dilakukan oleh Tiara Andriani berlokasi di Pasar

Ciputat.Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa sistem pengelolaan sampah

di Pasar Ciputat terdiri dari kegiatan perwadahan, pengumpulan,

18
Syukron Zamzami, “Studi Sosiologis tentang Pengelolaan Kebersihan Pada Pasar
Tradisional di Kota Pekanbaru”. Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau tahun 2017.
19
Tiara Andriani, Peran Pedagang Pasar Dalam Pengelolaan Sampah di Lingkungan Pasar
Ciputat. Skripsi.Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018.
16

pengangkutan sampai TPA. Pengumpulan sampah dilakukan dari mulai

pedagang Pasar Ciputat serta area Pasar Ciputat dan sekitarnya mulai dari

taman depan Masjid Agung hingga sekitarnya. Keterlibatan secara langsung

seperti penyediaan tempat sampah oleh pedagang di setiap kios-kios

membersihkan lapak tempat berjualan serta keterlibatan tidak langsung

dengan cara membayar iuran kebersihan.

Ketiga, penelitian yang ditemukan adalah Indah Superti (2017)

berjudul Analisis Manajemen Pengelolaan Pasar Tradisional Guna

Meningkatkan Pendapatan Pedagang Kecil dalam Prespektif Ekonomi.

Pengelolaan pasar tradisional simpang agung, lampung tengah, belum

menunjukan adanya manajemen pengelolaan yang baik, hal tersebut dapat

dilihat dari sarana dan prasarana seperti atap yang bocor kemudian belum

mampu menciptakan suasana nyaman bagi para konsumen dan pembeli.

Pengelola pasar tradisional membiarkan saja tanpa adanya penanganan yang

tegas pengeloala pasar hanya memberikan teguran. Manajemen pengelolaan

pasar tradisional simpang agung, lampung tengah belum sesuai dengan

prespektif islam antara lain kejujuran, persaingan yang sehat dan keterbukaan

yang dilakukan oleh pengelola pasar.20

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan ada perbedaan yang

dapat diambil dari penelitian yang penulis teliti, berikut ini penjelasanya

penulis lebih menekankan perbedaannya melalui objek dan tempat penelitian

kemudian Peraturan Daerah yang digunakan dalam penelitian tersebut. Maka

20
Indah Superti Skripsi: Analisis Manajemen Pengelolaan Pasar Tradisional Guna
Meningkatkan Pendapatan Pedagang Kecil Dalam Prespektif Ekonomi, Lampung Tengah, 2017.
17

itu peneliti tertarik untuk membahas penelitian tentang Peran Pemerintah

Terhadap Pengelolaan Kebersihan Pasar di Pasar Baru Kota Bangko

Kabupaten Merangin.
BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian merupakan tempat dimana dilakukannya penelitian.

Dengan ditetapkan lokasi dalam penelitian akan dapat lebih mudah untuk

mengetahui tempat suatu penelitian yang dilakukan. Lokasi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Pasar Baru Kota Bangko Kabupaten Merangin.

Mengingat, menimbang dan memperhatikan segala kekurangan dan

keterbatasan waktu, tenaga, pikiran, moril dan materiil pada diri peneliti,

maka dalam penelitian ini dibatasi waktu, waktu dalam penelitian ini adalah

tahun 2019-2020.

B. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

pendekatan kualitatif dan pendekatannya adalah yuridis sosiologisyaitu

pendekatan penelitian lapangan secara langsung oleh peneliti

sendiri.Pendekatan yuridis sosiologis adalah mengidentifikasi dan

mengkonsepsikan hukum sebagai institusi sosial yang rill dan fungsional

dalam sistem kehidupan yang nyata.21Sosiologi memandang pasar sebagai

fenomena yang kompleks dengan berbagai macam perangkatnya.Pasar dapat

dipandang dari sudut yang beragam misalnya pasar merupakan suatu srtuktur

yang padat dengan jaringan sosial atau penuh dengan konflik dan

21
Journal Etheses.UIN-Malang.Ac.id Pdf.

18
19

persaingan.22 Sosiologi pasar memandang bahwa pemanfaatan dan

penggunaan ruang bagi aktor ekonomi terutama ditujukan kepada fungsi

ekonominya. Disamping itu juga dapat diselimuti oleh aspek lain seperti

politik,sosialbudaya dan seterusnya. Pendekatan yuridis sosiologis adalah

menekankan penelitian yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan

hukum secara empiris dengan terjun langsung ke obyeknya. Sosiologi bersifat

empiris artinya sosiologi didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan

akal sehat serta hasilnya tidak spekulatif. 23 Pentingnya jenis data karena

diperolehnya temuan dilapangan mengenai kaitan masalah yang diangkat

dalam penelitian ini. Penelitian ini bersifat deskriptif, metode ini adalah

metode yang menggambarkan suatu data yang akan dibuat, baik dari penulis

maupun secara kelompok. Ciri-ciri metode deskriptif adalah memusatkan diri

pada masa sekarang dan masalah-masalah yang aktual, dan kemudian data

yang dikumpulkan disusun, dijelaskan dan dianalisis.

C. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

1. Data Primer

Data primer adalah data pokok yang diperlukan dalam

penelitian, yang diperoleh secara langsung dari sumbernya maupun

dari lokasi objek penelitian, atau keseluruhan data hasil penelitian

yang diperoleh dilapangan. Data primer tidak diperoleh melalui

22
Ajeng, http://scholar.unand.ac.id/1387/2/BAB%20ajeng.pdf. Di akses pada tanggal 17
September 2020,Pukul 17:12 WIB.
23
Subandi, Tjipo, Sosiologi, (Surakarta: BP- FKIP UMS, 2008), hlm. 1
20

sumber perantara atau pihak kedua dan seterusnya.24 Dalam

penelitian ini data primer diperoleh secara langsung melalui

wawancara. Data primer tidak diperoleh melalui sumber

perantaraatau pihak kedua dan seterusnya.Dalam penelitian ini data

primer diperoleh secara langsung melalui wawancara.25 Yaitu

mengumpulkan data primer dari jawaban responden atas pertanyaan

yang diajukan melalui wawancara, adapun sumber primernya adalah

pedagang di Pasar Baru dan pengurus kebesihan pasar seperti Kabid

Pengelolaan Sampah dan LB3, Dinas Lingkungan Hidup, Kepala

UPTD Pasar dan pengelola kebersihan pasar.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang

diperoleh secara tidak langsung atau melalui perantara. Data ini

diperoleh dengan cara mengutip dari sumber lain, sehingga tidak

bersifat autenthik, karena sudah diperoleh dari tangan kedua, ketiga

dan seterusnya.26 Data skunder adalah data atau sejumlah keterangan

yang di peroleh secara tidak langsung dan data di peroleh dengan

cara mengutip dari sumber seperti Peraturan Daerah Kabupaten

Merangin No 3 Tahun 2016, buku, jurnal dan internet.

24
Sugiyono, Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Cet. Ke 21. (Bandung:
Alfabeta, 2014), hlm. 225.
25
Djam‟an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet. Ke-
7,(Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 97.
26
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, Edisi Revisi, (Jambi: Syari‟ah Press IAIN
STS, 2014). hlm. 34.
21

b. Sumber data

Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini berupa

literature-literature yang mendukung penelitian ini baik berupa buku,

koran, majalah, jurnal maupun tulisan-tulisan lain yang dianggap penting

dalam mendukung penelitian ini.

D. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data dan fakta penelitian. Adapun alat yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia

dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya

selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit.

Jadi metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan

untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan

pengindraan.27

2. Wawancara

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan

makna dalam suatu topik tertentu.28 Susan dalam Sugiyono

27
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan
Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 118.
28
Sugiyono, Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Cet. Ke 21. (Bandung: Alfabeta,
2014), hlm. 231.
22

mengemukakan bahwa dengan wawancara, maka peneliti akan

mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang rekrutmen dalam

menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini

tidak bisa ditemukan melalui observasi.

Adapun orang yang dipilih untuk dijadikan sebagai informan

dalam penelitian ini yaitu:

1. M. Fauzi Oes, BA (Kepala UPTD Pasar)

2. Tibroni, S.IP (Kasi Kepengurusan Sampah)

3. Budi Hermanto, SE, MM (Kabid Pengelolaan Sampah)

4. H. Ramadoni (Lurah Pematang Kandis)

5. Sumiyati (Pedagang Sayur)

6. Anto (Pedagang Syur)

7. Widodo (Pedagang Buah)

8. Heri Erawan (Pedagang Buah)

9. Agus (Pedagang Ayam Potong).

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah

berlalu.Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang.Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya

catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi,

peratran, kebijakan.Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto,

gambar hidup, sketsa, dan lain-lain.Dokumen yang berbentuk karya

misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-
23

lain.Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode

observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.29

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam

pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan tentunya dapat di

informasikan kepada orang lain. Analisis data yang digunakan adalah teknik

analisa data model induktif, yaitu analisa yang dimulai dari pengumpulan

data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi data.

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah pengumpulan yang diperoleh dari

lapangan baik berupa arsip-arsip, dokumen, gambar-gambar dan lainnya.

Kemudian diperiksa kembali dan diatur untuk diurutkan.

b. Mereduksi Data

Reduksi data adalah merupakan suatu proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan data yang didapatkan dari catatan tertulis

dilapangan. Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,

untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah

dikemukakan semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan

semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan

29
Ibid, hlm. 240.
24

analisis data melalui reduksi data.Mereduksi data berarti merangkum,

memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,

dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi

akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti

untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila

diperlukan.30

c. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data.Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya.Dalam hal ini

Miles and Huberman menyatakan bahwa yang paling sering digunakan

untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks

yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan

memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja

selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.31

d. Verifikasi Data

Langkah selanjutnya dalam penelitian kualitatif menurut Miles and

Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal

yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti - bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan

30
Sugiyono, Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif R&D, 2014.hlm. 247.
31
Ibid. hlm. 249.
25

konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel .32

F. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan pemahaman secara runtun, pemahaman dalam

penulisan skripsi ini akan sistematisasi sebagai berikut33.

Bab I : Pendahuluan. Bab ini pada hakikatnya menjadi pijakan bagi

penulis skripsi.Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka teori dan

tinjauan pustaka.

Bab II : Merupakan bab yang membahasa mengenai metode

penelitian yang didalamnya membahas tentang tempat dan waktu penelitian,

pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, instrument pengumpulan data,

teknis analisis data, serta sistematika penulisan dan jadwal penelitian.

Bab III : Menjelaskan yang memuat gambaran umum lokasi pasar

baru Kota Bangko Kabupaten Merangin

Bab IV : Berisi tentang pembahasan dan hasil dari penelitian ini yaitu

kinerja pemerintah terhadap pengelolaan kebersihan pasar tradisional di Pasar

Baru Kota Bangko Kabupaten Merangin.

Bab V : Berisi tentang penutupan yang terdiri dari kesimpulan dan

saran-saran serta dilengkapi dengan daftar pustaka, lampiran dan curriculum

vitae. Kesimpulan ditarik dari pembuktian dan uraian yang telah ditulis

terdahulu dan berkaitan erat dengan pokok masalah. Kesimpulan bukan


32
Ibid. hlm. 252.
33
Tim Penyusun ,Pedoman Penulisan Skripsi edisi revisi, cet ke-2. (Jambi :Syariah
press,2014). hlm. 54.
26

resume dari apa yang ditulis dahulu melainkan kesimpulan adalah jawaban

masalah dari data yang diperoleh.

G. Jadwal Penelitian

Untuk mempermudah langkah-langkah dalam penelitian ini, maka penulis

menyusun jadwal penelitian sebagai berikut:

Tabel 1.1
Jadwal Penelitian
Tahun 2019-2020
No Kegiatan Juli Agustus September Oktober November
. 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan X
Judul
2. Pembuatan X x x
Proposal
3. Perbaikan
Proposal
dan
Seminar
4. Surat Izin
Riset
5. Pengumpula
n Data
6. Pengolahan
dan Analisis
Data

7. Pembuatan
Laporan
8. Bimbingan
dan x
Perbaikan
9. Agenda dan
Ujian x x
Skripsi
10. Perbaikan
dan x
Penjilidan
BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI DAN OBYEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat Kelurahan Pematang Kandis Kota Bangko

Kelurahan Pematang Kandis merupakan salah satu dari 4 Kelurahan

yang terdapat dalam Kabupaten Merangin Kecamatan bangko, karena

Kelurahan Pematang kandis mempunyai lokasi yang sangat strategis terletak

dipusat Kota bangko yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman Kelurahan

Pematang kandis.

Kelurahan Pematang Kandis terbentuk berdasarkan Undang-undang

Nomor 5 Tahun 1979 Tentang Pemerintahan Desa, berada dibawah Marga

Bathin IX/ diulu berdasarkan Komitmen Menteri dalam Negeri Nomor 140-

263 Tahun 1981 Tentang Pembentukan Kelurahan. Dan Keputusan Gubernur

Provinsi Jambi Tahun 1981. Tentang Pembentukan Kelurahan diKecamatan

Bangko Kabupaten Sarko, maka terbentuklah Kelurahan Pematang

Kandis.Karena terletak dialiran Sungai Kandis maka disebutlah dengan nama

Pematang Kandis.34

2. Kondisi Geografis

Kelurahan Pematang Kandis Terbentuk berdasarkan Undang-undang

Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa, Berada dibawah Marga

Bathin IX/ diulu berdasarkan Komitmen Menteri Dalam Negeri Nomor 140-

34
Observasi Data Sekunder Kelurahan Pematang Kandis Tahun 2020. Pada Tanggal 05
Februari 2020.

27
28

263 Tahun 1981 tentang Pembentukan Kelurahan. Dan Keputusan Gubernur

Provinsi jambi Tahun 1981, tentang Pembentukan Kelurahan di Kecamatan

Bangko dengan letak Geografis antara lain:

a. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Dusun Bangko.

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Pasar Bangko.

c. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Salambuku Kec. Batang

Masumai.

d. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sungai Ulak Kec. Nalo Tantan.

Luas WilayahKelurahan Pematang Kandis adalah 600 ha dengan

Pembagian Wilayah sebagai berikut:

Tabel 1.2
Jenis Wilayah35

No. Jenis Wilayah Luas


1. Permukiman 221 Ha/M2
2. Pemakaman 6 Ha/M2
3. Perkebunan 3 Ha/M2
4. Pekarangan 186 Ha/M2
5. Taman 9 Ha/M2
6. Perkantoran 80 Ha/M2
7. Prasarana Umum 95 Ha/M2
Total Luas 600 Ha/M2
Sumber: Data Sekunder Kel. Pematang Kandis 2020

3. Keadaan Demografi

1) Kependudukan

Jumlah penduduk yang besar biasa menjadi modal dasar

pembangunan sekaligus bisa menjadi beban pembangunan, jumlah


35
Observasi Data Sekunder Kelurahan Pematang Kandis Tahun 2020. Pada Tanggal 05
Februari 2020.
29

penduduk kelurahan Pematang Kandis pada akhir bulan Desember tahun

2018 mencapai 19.566 Jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 10.042

Jiwa dan perempuan sebanyak 9.544 Jiwa.Yang terdiri dari 8 RW (

Rukun Warga ) dan 38 RT ( Rukun Tetangga ), dari 4836 Kepala

keluarga.36

Tabel 1.3

Jumlah Penduduk Pematang Kandis Tahun 2016-201837

No. Jenis Kelamin Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018


1. Laki-Laki 7.836 9.732 10.042
2. Perempuan 7.316 9.303 9.566
Jumlah 15.152 19.035 19.566
Sumber: Data Sekunder Kelurahan Pematang Kandis 2016-2018

2) Organisasi Kemasyarakatan

Organisasi atau Kelembagaan masyarakat merupakan mitra kerja

Pemerintahan Kelurahan Pematang kandis dalam melaksanakan

pelayanan masyarakat, Jumlah Rukun Warga yang terdapat di Kelurahan

Pematang Kandis sebanyak 8 RW sedangkan jumlah Rukun Tetangga

sebanyak 38. Selain RT dan RW, Kelurahan Pematang Kandis juga

memiliki lembaga kemasyarakatan lain seperti:

36
Dokumentasi Data Sekunder Kelurahan Pematang Kandis 2016-2018. Pada Tanggal 05
Februari 2020.
37
Dokumentasi Data Sekunder Kelurahan Pematang Kandis Tahun 2020. Pada Tanggal
05 Februari 2020.
30

Tabel 1.4

Organisasi Kemasyarakatan Kelurahan Pematang Kandis 38

NO. NAMA JENIS


1. LPM Ormas
2. BKM Ormas
3. PKK Ormas
4. UED Ormas
5. Lembaga Adat Ormas
6. LKD Ormas
7. Forum PAUD Ormas
8. Karang Taruna Ormas
Jumlah 8 Ormas
Sumber: Data Sekunder Kel. Pematang Kandis 2020

B. Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Sejarah Singkat Pasar Baru Kota Bangko

Pasar Baru merupakan salah satu pasar yang dikelola oleh Pemerintah

Kota Bangko Kabupaten Merangin, Tugas dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis

Dinas (UPTD) pada pasar kota Bangko. Dalam hal ini yang menjadi Kepala

UPTD di Pasar Baru adalah Bapak M. Fauzi Oes, BA dan Kepala Sub Bagian

Tata Usaha Pasar Baru adalah Bapak Armial, SE.39

Awalnya Pasar Baru hanyalah pasar kecil yang diisi oleh puluhan

pedagang saja. Namun seiring berkembangnya zaman dan kemajuan di pusat

kota Bangko maka pasar baru kota Bangko menjadi salah satu pasar yang

besar di kota Bangko kabupaen Merangin yang terletak di kelurahan

38
Dokumentasi Data Sekunder Kelurahan Pematang Kandis Tahun 2020. Pada Tanggal
05 Februari 2020.
39
Dokumentasi Data di UPTD Pasar Baru Kota Bangko. Pada Tanggal 05 Februari 2020.
31

Pematang Kandis. Saat ini jumlah pedagang di Pasar Baru Kota Bangko

mencapai 264 orang.40

Pasar Baru Kota Bangko terletak di Kelurahan Pematang Kandis,

Kecamaan Bangko Kabupaen Merangin. Kelurahan Pematang Kandis

merupakan salah satu dari 4 kelurahan yang terdapat dalam kecamatan

Bangko Kabupaten Bungo, karena kelurahan pematang kandis mempunyai

lokasi yang sangat strategis terletak dipusat Kota Bangko yang beralamat di

Jalan Jendral Sudirman Kelurahan Pematang kandis.

Kelurahan Pematang Kandis terbentuk berdasarkan Undang-Undang

Nomor 5 Tahun 1979 Tentang Pemerintahan Desa, berada dibawah Marga

Bathin IX/ di Ulu berdasarkan komitmen Menteri Dalam Negeri Nomor 140-

263 Tahun 1981 Tentang Pembentukan Kelurahan dan Keputusan Gubernur

Provinsi Jambi Tahun 1981 tentang Pembentukan Kelurahan di kecamatan

Bangko Kabupaten Sarko, maka terbentuklah kelurahan Pematang Kandis

karena terletak di aliran Sungai Kandis maka disebutlah dengan nama

Pematang Kandis.41

40
Hasil Wawancara bersama Bapak H. Ramadani, selaku Lurah Pematang Kandis,
Kec.Bangko. Pada Tanggal 04 Februari 2020.
41
Observasi Peneliti tentang Kelurahan Pematang Kandis, Kec.Bangko. Pada tanggal 04
Februari 2020.
32

2. UPTD Pasar Baru Kota Bangko

Tabel 1.5
Jumlah UPTD Pasar Baru Kota Bangko42
No. Nama Jabatan
1. M. Fauzi Oes, BA Kepala UPTD Pasar
2. Soprian Hadi, S.Sos TU/UPTD Pasar
3. Abdullah Husein Staf UPTD Pasar
Sumber: Data Sekunder UPTD Pasar Baru Kota Bangko

Dari tabel diatas maka diketahui bahwasanya Kepala Pasar Baru Kota

Bangko adalah Bapak M. Fauzi Oes, BA dibantu dengan TU dan Staf. Kepala

pasar bertanggung jawab atas pengelolaan pasar baru maupun terhadap

pengelolaan kebersihan di pasar tersebut.

3. Pengawas Pasar

Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan

pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang

diharapkan sesuai denga kinerja yang telah ditetapkan tersebut. Pengawasan

pasar sangat diperlukan untuk mendukung pencapaian dan tujuan dari pasar

tersebut. Agar tercipta proses pengelolaan kebersihan pasar yang baik. Pasar

Baru Kota Bangko memiliki beberapa pengawas diantaranya sebagai berikut:

42
Observasi Data Sekunder UPTD Pasar Baru Kota Bangko Tahun 2020. Pada Tanggal
05 Februari 2020.
33

Tabel 1.6

Jumlah Pengawas UPTD Pasar Baru Kota Bangko 43

No. Nama Jabatan


1. Sylvia Resti, S.Pd Pengawas Pasar
2. Yulina Pengawas Pasar
3. Niko Candra,S.Pd Pengawas Pasar
4. Jhon Lisman, S.Pd Pengawas Pasar
5. Halim Pengawas Pasar
6. Adi Sopian Pengawas Pasar
7. Ricardo Fadly Pengawas Pasar
Jumlah 7 Orang
Sumber: Data Sekunder UPTD Pasar Baru Kota Bangko

4. Pedagang Pasar Baru Kota Bangko

Pasar Baru kota Bangko terletak di kelurahan Pematang Kandis

dengan jumlah pedagang yang cukup banyak. Pasar ini juga terletak di pusat

kota sehingga memudahkan akses bagi konsumen. Pasar Baru ini dikenal

dengan pasar tradisional terbesar di kota Bangko. Berikut adalah jumlah

pedagang dengan jenis dagangannya sebagai berikut:

43
Observasi Data Sekunder UPTD Pasar Baru Kota Bangko (Jumlah Pedagang). Pada
Tanggal 05 Februari 2020
34

Tabel 1.7

Jumlah Pedagang di Pasar Baru Kota Bangko 44

No. Jenis Dagangan Jiwa (Orang)


1. Sayuran 33
2. Ayam 32
3. Ikan 29
4. Buah-buahan 6
5. Bumbu-bumbuan 3
6. Kue 3
7. Pakaian 8
8. Manisan 2
9. Aksesoris 14
10. PKL 16
11. Ampera 3
12. Kios 34
13. Lainnya 81
JUMLAH 264 Orang
Sumber: Data Sekunder UPTD Pasar Baru Kota Bangko

5. Petugas Kebersihan

Untuk lokasi pengumpulan sampah yang berada di Pasar Baru Kota

Bangko dilakukan dengan cara mengerahkan tenaga dari petugas kebersihan

Pasar Baru Kota Bangko dan DKPP pengumpulan sampah dilakukan di lokasi

sekitar Pasar Baru dan jalan. Berikut ini adalah data petugas kebersihan di

Pasar Baru kota Bangko sebagai berikut:

44
Dokemntasi UPTD Pasar tentang Jumlah Pedagang di Pasar Baru kota Bangko. Pada
Tanggal 20 Fberuari 2020.
35

Tabel 1.8
Jumlah Petugas Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup45

No. Nama Keterangan


1. Buruh Sapu 46 Orang
2. Buruh Muat 76 Orang
3. Buruh Parit 17 Orang
4. Sopir Dumruck 17 Orang
5. Sopir Roda 3 4 Orang
JUMLAH 160 Orang
Sumber: Data Sekunder Dinas Lingkungan Hidup Kab. Merangin

Dari data yang diperoleh dan hasil wawancara dengan Dinas

Lingkungan Hidup terdapat 160 petugas kebersihan dengan rincian 46 orang

buruh sapu, 76 orang buruh muat, 17 buruh parit, 16 orang sopir dumtruk,

sopir roda 3 sebanyak 4 orang. 46 Dari hasil observasi yang peneliti lakukan

terlihat petugas kebesihan mengangkut sampah pedagang serta membersihkan

area Pasar Baru kota Bangko dengan menggunakan sapu dan pengki.Sampah

yang telah dibersihkan dikumpulkan dari pedagang kemudian diangkut ke

dalam tosa atau gerobak sampah yang berisi sampah dari pedagang. 47

45
Hasil Wawancara dengan Bapak Budi Hermanto, SE.,MM, Kabid Pengelolaan Sampah
dan Limbah Dinas Lingkungan Hidup Kab. Merangin.Pada Tanggal 04 Februari 2020.
46
Hasil Wawancara dengan Bapak Budi Hermanto,SE.,MM, Kabid Pengelolaan Sampah
dan Limbah Dinas Lingkungan Hidup Kab. Merangin.Pada Tanggal 04 Februari 2020.
47
Hasil Observasi peneliti tentang kinerja Petugas Kebersihan di Pasar Baru Kota
Bangko.Pada Tanggal 04 Februari 2020.
BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Kinerja Pemerintah Terhadap Pengelolaan Kebersihan Pasar

Tradisional di Pasar Baru Kota Bangko Kabupaten Merangin

1. Manajemen Pengelolaan Kebersihan di Pasar Baru

Pengelolaan Sampah merupakan semua kegiatan yang dilakukan

untuk menangani sampah sejak ditimbulkan sampai dengan pembuangan

akhir, kegiatan pengelolaan sampah meliputi pengendalian timbunan sampah,

pengumpulan sampah, pengelolaan dan pembuangan akhir. Pengelolaan

sampah yang baik oleh daerah akan membawa pengaruh positif atau negatif

bagi masyarakat maupun lingkungan daerah itu sendiri.48 Pemerintah melalui

Dinas Kebersihan menyiapkan tempat penampungan sementara sebelum

diangkut ke TPA. TPS merupakan tempa penampungan dari sumber sampah

yang berasal dari pemukiman, pertokoan, pasar dan pusat-pusat

perdagangan.49

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada Kasi

Kepengurusan Sampah di Pasar Baru kota Bangko Bapak Tibroni, S.IP dalam

kaitan yang menangani kebersihan Pasar Baru Kota Bangko adalah sebagai

berikut:

“Disini yang mengelola kebersihan Pasar Baru Kota Bangko yaitu


kelompok kebersihan Pasar Baru Kota Bangko, status kita dibawah
Dinas Industri dan Perdagangan Kabupaten Merangin, terus kalo

48
Sejati Kuncoro, Pengelolaan Sampah Terpadu : Dengan System Node, Sub Point
Center Point, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2009). hlm. 24.
49
Karden Eddy Sontang Manik, Pengelolaan Lingkungan Hidup, (Jakarta: PT. Ikrar
Mandiri Abadi, 2009). hlm. 64.

36
37

untuk dinas, DKPP namanya dan Dinas Lingkungan Hidup dibidang


persampahan, dibidang persampahan itu kita kerjasamanya.” 50

Selanjutnya peneliti mewawancarai Kepala UPTD Pasar Baru Kota

Bangko Bapak M. Fauzi Oes, BA yang menyatakan bahwa:

“Pertanggung jawaban masalah kebersihan itu dari DKPP Dinas


Kebersihan, mereka yang bertanggung jawab secara keseluruhan, dari
mulai kebersihan lokasi Pasar maupun jalan. Dari Dinas Kebersihan,
Kelompok Kebersihan Pasar Baru Kota Bangko beserta Dinas
Lingkungan Hidu p secara kedinasan dia yang mengelola dia yang
bekerjasama dan bertanggung jawab seluruh kebersihan yang ada
dilingkungan Pasar Baru ini.”51

Berdasarkan dokumen yang peneliti dapatkan dari pengelola pasar

mengenai gambaran kondisi Pasar Baru kota Bangko saat ini, Pasar Baru kota

Bangko, sebagai berikut: kebersihan di Pasar Baru dikelola oleh kelompok

swadaya masyarakat Pasar Baru yang tidak lain mitra kerjasama dari Dinas

Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) dan Dinas Lingkungan

Hidup Kabupaten Merangin yang bertugas untuk membersihkan sampah dan

pengelolaan sampah di Pasar Baru Kota Bangko.52

Berdasarkan hasil wawancara di atas terhadap pengelolaan kebersihan

di Pasar Baru kota Bangko maka dapat disimpulkan bahwa yang bertanggug

jawab menangani kebersihan di Pasar Baru kota Bangko adalah kelompok

kebersihan Pasar Baru yang bekerja sama dengan DKPP (Dinas Kebersihan

Pertamanan dan Pemakaman) beserta Dinas Lingkungan Hidup untuk

50
Hasil Wawancara dengan Bapak Tibroni, S.IP selaku Kasi Kepengurusan Sampah di
Pasar Baru Kota Bangko. Pada Tanggal 04 Februari 2020.
51
Hasil Wawancara dengan Bapak M. Fauzi Oes, BA.Selaku Kepala UPTD Pasar Baru
Kota Bangko. Pada Tanggal 04 Februari 2020.
52
Hasil Observasi peneliti tentang petugas kebersihan di Pasar Baru Kota Bangko. Pada
Tanggal 04 Februari 2020.
38

menangani masalah sampah baik dalam pengendalian timbulan sampah,

pengumpulan sampah, pengelolaan dan pembuangan akhir.53

2. Sistem Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah

Untuk lokasi pengumpulan sampah yang berada di Pasar Baru kota

Bangko dilakukan dengan cara mengerahkan tenaga dari petugas kebersihan

Pasar Baru kota Bangko dan DKPP pengumpulan sampah dilakukan di lokasi

sekitar Pasar Baru dan jalan. Berikut ini adalah data petugas kebersihan di

Pasar Baru kota Bangko sebagai berikut:

Tabel 1.9
Jumlah Petugas Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup54

NO. NAMA KETERANGAN


1. Buruh Sapu 46 Orang
2. Buruh Muat 76 Orang
3. Buruh Parit 17 Orang
4. Sopir Dumruck 17 Orang
5. Sopir Roda 3 4 Orang
JUMLAH 160 Orang
Sumber: Data Sekunder Dinas Lingkungan Hidup Kab. Merangin

Dari data yang diperoleh dan hasil wawancara dengan Dinas

Lingkungan Hidup terdapat 160 petugas kebersihan dengan rincian 46 orang

buruh sapu, 76 orang buruh muat, 17 buruh parit, 16 orang sopir dumtruk,

sopir roda 3 sebanyak 4 orang. 55 Dari hasil observasi yang peneliti lakukan

53
Dokumentasi Peneliti terhadap Pengelolaan Kebersihan di Pasar Baru Kota Bangko.
Pada Tanggal 03 Februari 2020.
54
Hasil Wawancara dengan Bapak Budi Hermanto, SE.,MM, Kabid Pengelolaan Sampah
dan Limbah Dinas Lingkungan Hidup Kab. Merangin.Pada Tanggal 04 Februari 2020.
55
Hasil Wawancara dengan Bapak Budi Hermanto,SE.,MM, Kabid Pengelolaan Sampah
dan Limbah Dinas Lingkungan Hidup Kab. Merangin.Pada Tanggal 04 Februari 2020.
39

terlihat petugas kebesihan mengangkut sampah pedagang serta membersihkan

area Pasar Baru kota Bangko dengan menggunakan sapu dan pengki.Sampah

yang telah dibersihkan dikumpulkan dari pedagang kemudian diangkut ke

dalam tosa atau gerobak sampah yang berisi sampah dari pedagang. 56

Pengumpulan sampah dilakukan setiap hari mulai pagi hingga sore

hari. Sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti bersama Bapak

M. Fauzi Oes, BA.Selaku Kepala UPTD Pasar Baru terkait pengumpulan

sampah di Pasar Baru kota Bangko kabupaten Merangin dilakukan dengan

sistem ritase, sistem ritase adalah sitem penyewaan alat pengangkut sampah

seperti truck, grobak dan sebagainya. Sistem retase ini dilakukan melalui

penyewaan alat kendaraan pengangkut sampah yang dihitung per satu kali

muat dan bongkar sampah, atau satu kali transaksi. Sistem ritase yang

diberlakukan di Pasar Baru kota Bangko sebagaimana dijelaskan sebagai

berikut:

“Ritase yang digunakan minimal dari mulai grobak sampai roda tiga
itu minimal harus masuk ke wilayah TPS Pasar Baru itu sekitar 2-3
kali pengangkutan sampah ke TPA dengan beberapa mobil Truck
dengan kapasitasnya sampai 6-7 ton. Beberapa TPS ini siap
menampung sampah para pedagang dan wilayah sekitarnya, wilayah
lingkungan di sekitar Pasar Baru Kota Bangko.” 57

Berikut ini penuturan dari Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah

Bapak Budi Hermanto, SE.,MM yang menyatakan bahwa:

“Kalo pengangkutan sampah di Pasar Baru ini kita angkut, mulai area
seluruh pasar dan sekitar pasar pun kita angkut, pake roda 3 ke TPS
ini, lokasi tempat pembuangan sampah sementara area Pasar Baru ini
56
Hasil Observasi peneliti tentang kinerja Petugas Kebersihan di Pasar Baru Kota
Bangko. Pada Tanggal 04 Februari 2020.
57
Hasil Wawancara dengan Bapak M. Fauzi Oes, BA.Selaku Kepala UPTD Pasar Baru
Kota Bangko. Pada Tanggal 04 Februari 2020.
40

alurnya dari mulai pedagang dijalanan, seluruh pedagang Pasar Baru,


seluruh lingkungan Pasar Baru itu kita tarik semua itu pake grobak
roda 3 langsung diangkat dan dibawa lagi ke TPA.” 58

Berdasarkan wawancara diatas maka dapat dipahami bahwa

pengangkutan sampah bukan saja dilakukan di Pasar Baru Kota Bangko

melainkan juga disekitar wilayah pasar dengan menggunakan kendaraan roda

tiga atau gerobak sampah hingga ke TPS. Hal ini dilakukan setiap hari dari

pagi hingga sore hari. Menurut peneliti hal yang dibutuhkan tentu koordinasi

antara petugas kebersihan Pasar Baru dengan dinas kebersihan dan dinas

terkait harus berjalan baik sehingga terbangun kerjasama yang baik dalam

pengelolaan sampah di Pasar Baru kota Bangko. Selain itu diharapkan juga

kepada kepala pasar dan pihak dinas kebersihan untuk selalu mengawasi

proses pengelolaan sampah baik dalam pengendalian timbulan sampah,

pengumpulan sampah, pengelolaan dan pembuangan akhir. Sehingga

pengawasan ini berjalan postitif dengan kinerja dari petugas kebersihan yang

ada di Pasar Baru dan dinas terkait.59

3. Ketersediaan Perwadahan Sampah untuk Pedagang

Perwadahan merupakan awal pengelolaan sampah. Sampah yang telah

dikumpulkan oleh pedagang ke dalam wadah sebelum diangkut oleh petugas

kebersihan.Sampah yang dihasilkan oleh pedagang beraneka ragam jenisnya

seperti sampah, sayur, buah, potongan ikan, kelapa, plastik dll. Untuk

perwadahan sampah yang terdapat di Pasar Baru kota Bangko, pengelola

58
Hasil Wawancara dengan Bapak Budi Hermanto, SE.,MM. Kabid Pengelolaan Sampah
dan Limbah Pasar Baru Kota Bangko. Pada Tanggal 04 Februari 2020.
59
Hasil Observasi peneliti tentang KerjasamaPetugas Kebersihan di Pasar Baru Kota
Bangko. Pada Tanggal 04 Februari 2020.
41

pasar dan pengelola kebersihan belum menyediakan tempat sampah khusus

untuk pedagang. Pedagang menyediakan sendiri tempat sampah berupa

keranjang bambu, peti, karung dan plastik yang disediakan sendiri, yang

mereka peroleh dari wadah tempat buah atau sayuran yang sudah tidak

terpakai. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terlihat wadah sampah

yang digunakan pedagang jenisnya keranjang bambu, peti dan plastik.60

Sampah yang telah dikumpulkan oleh masing-masing pedagang

kemudian dimasukkan kedalam wadah yang telah mereka sediakan. Setelah

iu pedagang menunggu petugas kebersihan datang untuk mengambil sampah

tersebut. Seperti wawancara bersama Bapak Anto Pedagang Sayur sebagai

berikut:

“Tempat sampah punya keranjang ini doang entar kalo udah penuh
dibuang. diperoleh dari mana.Yaa dari saya sendiri, nyari sendiri,
keranjang kan bekas jeruk ini kalo udah gak dipake, sampah udah
penuh diambilin sama gerobak, kendaraan roda 3.”61

Kemudian peneliti juga mewawancarai salah satu pedagang yang

menyediakan tempat sampah dilapak tempat berjualannya.Berikut ini

penjelasan dari Bapak Heri Erawan salah satu penjual buah.

“Saya menyediakan tempat sampah, paling peti kalo gak keranjang


kurang lebih lima dari bekas tempat buah-buahan nanti kita
kumpulkan ke tempat sampah.”62
Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa pedagang

tidak menggunakan tempat sampah khusus, melainkan mereka menyediakan

60
Hasil Observasi peneliti tentang wadah sampah di Pasar Baru Kota Bangko. Pada
Tanggal 04 Februari 2020.
61
Hasil Wawancara bersama Bapak Anto Pedagang Sayur di Pasar Baru Kota Bangko.
Pada Tanggal 04 Februari 2020.
62
Hasil Wawancara bersama Bapak Heri Erawan Pedagang Buah di Pasar Baru Kota
Bangko. Pada Tanggal 04 Februari 2020.
42

tempat sampah sendiri dari sisa keranjang bambu, peti, plastik maupun

karung dari sisa tempat buah dan sayur. Ada pula pedagang yang tidak

menyediakan tempat sampah, mereka mengandalkan petugas kebersihan

untuk mengambil sampahnya salah satunya adalah Ibu Sumiyati Pedagang

Sayur, sebagai berikut:

“Nggak perlu tempat sampah, buang sampahnya ada orang-orang


kebersihan, dipasar juga ada yang ngambilin sampahnya.” 63

Selanjutnya peneliti juga mewawancarai Bapak Widodo pedagang

buah, sebagai berikut:

“Nggak nyediakan tapi ada yang ngambil tiap pagi sehari sekali, ada
petugasnya sendiri kalo di pasar ada setiap pagi, ditampung di
penampungan sampah sementara.”64

Di Pasar Baru kota Bangko baik dari pengelola pasar maupun

pengelola kebersihaan untuk sekarang ini belum menyediakan tempat sampah

untuk pedagang sehingga masih banyak sampah yang berserakan tidak pada

tempatnya dan minimnya tempat pembuangan sampah sementara membuat

para pedagang bingung harus membuang sampah sisa berjualan mereka

kemana. Berikut peneliti paparkan hasil wawancara bersama Bapak Tibroni,

S.IP sebagai Kasi Kepengurusan Sampah Pasar Baru sebagai berikut:

“Sementara ini belum ada, jadi kalo pedagang buang sampah langsung
sama penyapu jalanan karna dia rata-rata udah perwilayah siapa yang
bertanggungjawab untuk menyapu bagian dari sampah pasar itu
sendiri, langsung disapu oleh pesapunnya masing-masing, nanti kita
itu pengen sosialisasikan, kita juga pengen seluruh pedagang kita

63
Hasil Wawancara bersama Ibu Sumiyati, selaku Pedagang Sayur di Pasar Baru Kota
Bangko. Pada Tanggal 04 Februari 2020.
64
Hasil Wawancara bersama Bapak Widodoselaku Pedagang Buah di Pasar Baru Kota
Bangko. Pada Tanggal 04 Februari 2020.
43

mendapatkan kantong-kantong plastik agar sampah tidak berserakan


dimana-mana, itu program kita kedepannya.”65

Berdasarkan wawancara diatas maka dapat dicermati bahwa proses

pengelolaan kebersihan di Pasar Baru kota Bangko ini masih belum optimal,

dibuktikan dengan belum adanya tempat sampah atau kantong sampah untuk

pedagang. Menurut peneliti seharusnya pihak pengelola kebersihan pasar dan

dinas terkait harus memberikan peralatan yang memadai dan cukup untuk

pedagang dalam hal kebersihan seperti kantong plastik atau tempat sampah,

sehingga pasar baru ini menjadi pasar yang bersih, tertib dan nyaman bagi

masyarakat.66

Selanjutnya peneliti juga mewawancarai Kepala UPTD Pasar Baru

kota Bangko Bapak M. Fauzi Oes, BA perihal ketersediaan tempat sampah

untuk pedagang, sebagai berikut:

“Kita akan menghimbau kepada seluruh pedagang karena sekiar 70%


sudah terkendali kebersihan maupun keamanan, kenyaman untuk
konsumen, kita punya rencana kedepan akan menyediakan setiap satu
meja ada satu kantong plastik hitam, apapun bentuknya mau sayuran,
sisa-sisa potong ikan, ayam dan sebagainya. Jika mereka punya
tempat masing-masing dan nanti DKPP pun tinggal mengangkat ke
mobil jadi sampahnya tidak berserakan di jalan-jalan seperi dulu.”67

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan baik dari pengelola pasar

maupun pengelola kebersihan Pasar Baru serta pedagang maka dapat

disimpulkan bahwa di Pasar Baru kota Bangko belum disediakan tempat

65
Hasil Wawancara bersama Bapak Tibroni, S.IP selaku Kasi Kepengurusan Sampah
Pasar Baru Kota Bangko. Pada Tanggal 04 Februari 2020.
66
Hasil Observasi peneliti tentang Peralatan Kebersihan di Pasar Baru Kota Bangko.
Pada Tanggal 04 Februari 2020.
67
Hasil Wawancara bersama Bapak M. Fauzi Oes, BA selaku Kepala UPTD Pasar Baru
Kota Bangko. Pada Tanggal 04 Februari 2020.
44

sampah khusus untuk pedagang baik dari pengelola pasar maupun pengelola

kebersihan, pedagang masih menyediakan sendiri tempat sampah ada juga

pedagang yang tidak menyediakan tempat sampah dan hanya menunggu

petugas kebersihan untuk membersihkannya. Menurut peneliti kedepaannya

diharapkan baik dari pengelola pasar maupun pengelola kebersihan pasar

harus memberikan perhatian lebih kepada pedagang untuk memberikan

kantong sampah demi kenyaman dan kebersihan di pasar baru ini.

4. Pengelolaan Sampah di Pasar Baru

Berdasarkan penuturan dari pengelola kebersihan bahwa kebijakan

pengelolaan sampah di Pasar Baru kota Bangko mempunyai keinginan untuk

bersih dan meninginginkan adanya satu pengolahan sampah yang sampah itu

bisa bermanfaat. Seperti apa yang disampaikan oleh Bapak Budi Hermanto,

SE.,MM sebagai Kabid Pengelolaaan Sampah dan Limbah Pasar terkait

kebijakan kebersihan di Pasar Baru sebagai berikut:

“Masalah kebijakan dari Pasar Baru Kota Bangko, kita sebagai


kelompok itu punya keinginan untuk menjadi pasar yang bersih dan
nyaman bagi konsumen, selain itu juga kita punya visi dan misi, misi
itu menginginkan adanya satu pengolahan sampah yang bagaimana
sampah itu bisa menjadi bermanfaat dalam hal pengembangan usaha,
misalnya sampah non organik akan di cacah dan akan menjadi biji
plastik dan kalo organiknya kita mudah-mudahan bisa menjadi pakan
ternak, biogas gitu.”68

Di Pasar Baru kota Bangko terdapat dua TPS (Tempat Pembuangan

Sementara) yang terletak di tengah-tengah pasar dan satunya di belakang

pasar sekitar pemukiman masyarakat.Untuk sistem pengelolaan sampahnya


68
Hasil Wawancara bersama Bapak Budi Hermanto, SE.,MM selaku Kabid Pengelolaaan
Sampah dan Limbah Pasar Baru Kota Bangko. Pada Tanggal 04 Februari 2020.
45

sendiri masih menggunakan Sistem Transit, sampah yang dikumpulkan dari

pedagang dipindahkan ke TPS Pasar Baru dan kemudian diangkut oleh Dinas

Kebersihan ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). 69Dari hasil observasi

terlihat bahwa sampah para pedagang yang berada di TPS tidak dipisahkan

lagi berdasarkan organik maupun organiknya karena sampah langsung

diangkat ke tempat pembuangan akhir menggunakan truk dan belum ada

sistem pengolahan yang tersedia karena belum ada mesin untuk mengolah

sampah secara 3R (Reuse, Reduce, Recycle).70

Selanjutnya peneliti juga mewawancarai Bapak Tibroni, S.IP selaku

pengelola kebersihan pasar terkait sistem pengelolaan sampah di Pasar Baru

sebagai berikut:

“Selama ini kita hanya penempatan sampah saja, belum di kelola.Jadi,


sistem sekarang ini masih sistem transit, kedepannya ada teknologi
bagaimana teknologi itu bisa bermanfaat. Misalnya sampah di kelola
menjadi bahan makan ternak dan kedua jadi biogas jadi seluruh
aktifitas listrik itu akan ditampung dari sini. Dengan adanya sistem 3R
itu maka bakal lebih efektif karena kalo pakai 3R itu kan benar-benar
pemecah organik maupun nonorganik.”71

Peneliti juga menanyakan kepada Bapak Anto terkait bagaimana peran

pedagang dalam menjaga kebersihan sebagai berikut:

“Kalau masalah peran pedagang itu sangat penting sekali ya karena


satu hal, untuk operasional kita bagaimana pun tanpa adanya
pedagang operasional kita tidak jalan, dengan adanya peran pedagang

69
Dokumentasi TPS (Tempat Pembuangan Sementara) di Pasar Baru Kota Bangko. Pada
Tanggal 04 Februari 2020.
70
Hasil Observasi peneliti tentang TPS (Tempat Pembuangan Sementara di Pasar Baru
Kota Bangko. Pada Tanggal 04 Februari 2020.
71
Hasil Wawancara bersama Bapak Tibroni, S.IP selaku Pengelola Kebersihan Pasar
Baru Kota Bangko. Pada Tanggal 04 Februari 2020.
46

maka petugas kebersihan merasa terbantu dalam menjalankan


tugasnya.”72

Menurut hasil wawancara peneliti dengan pengelola kebersihan Bapak

Budi Hermanto, SE.,MM bahwa pengelolaan kebersihan di Pasar Baru sudah

berjalan cukup baik. Berikut ini hasil wawancaranya sebagai berikut:

“Yaa Alhamdulillah selama ini kita dari penilaian orang udah berjalan
cukup baik, karena kita udah punya fasilitas sedikit demi sedikit dari
mulai grobak sampah, sumber SDMnya, motor roda tiganya sampai
transfortasi dari sini dari Pasar Baru ke TPA.” 73

Terkait hasil wawancara peneliti dengan Bapak Budi Hermanto,

SE.,MM yang mengatakan bahwa pengelolaan kebersihan pasar sudah

berjalan cukup baik, sama seperti yang disampaikan Ibu Sumiyati terkait

apakah pengelolaan kebersihan dipasar sudah berjalan baik, sebagai berikut:

“Sejauh ini kebersihan walaupun tidak 100%, tapi sudah berjalan


cukup baik setiap pagi sampah-smampah di Pasar Baru ini diangkat
oleh petugas kebersihan pasar dan dinas dengan diawasi oleh security
yang bekerja di pasar ini.”74

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan diatas maka dapat

dicermati bahwa kebijakan yang diterapkan oleh pengelola kebersihan

sebagai penanggung jawab kebersihan di Pasar Baru kota Bangko

mengharapkan Pasar Baru bersih dan keinginan kedepannya adanya

pengolahan sampah di TPS pasar baru karena untuk sekarang di TPS pasar

baru belum ada pengolahan sampah, masih sebagai tempat transit sebelum

72
Hasil Wawancara bersama Bapak Anto selaku Pedagang di Pasar Baru Kota Bangko.
Pada Tanggal 04 Februari 2020.
73
Hasil Wawancara bersama Bapak Budi Hermanto, SE.,MM selaku Kabid Pengelolaan
Sampah dan Limbah Pasar Baru Kota Bangko. Pada Tanggal 04 Februari 2020.
74
Hasil Wawancara bersama Ibu Sumiyati, selaku Pengelola Kebersihan Pasar Baru Kota
Bangko. Pada Tanggal 04 Februari 2020.
47

sampah dibuang ke TPA. Sejauh ini peran pedagang dengan menyediakan

tempat sampah berupa keranjang bambu, kantong plasik, peti dan karung

merupakan sebagai tanggung jawab kebersihan.Meskipun menurut observasi

peneliti bahwa masih ada pedagang yang belum memiliki tempat sampah

sendiri dan masih banyak sampah yang berserakan di TPS.75

B. Kendala Pemerintah dalam Pengelolaan Kebersihan Pasar Tradisional

di Pasar Baru Kota Bangko Kabupaten Merangin

1. Kurangnya Fasilitas dan Sarana Prasarana Kebersihan

Fasilitas Kebersihan sangat diperlukan untuk menciptakan kebersihan

pasar, dengan adanya fasilitas penunjang tersebut maka dapat mempermudah

dan memperlancar petugas kebersihan untuk mengelola kebersihan di pasar

tradisional. Penyedian fasilitas kebersihan sebagai bentuk perhatian pengelola

pasar untuk menjaga kebersihan pasar.Namun, fasillitas kebersihan yang

terdapat di Pasar Baru Kota Bangko menjadi kendala petugas kebersihan

pasar. Hal ini di sebabkan kurangnya perhatian pengelola pasar untuk

menyediakan fasilitas kebersihan.seperti penyediaan tempat pembuangan

sampah sementara (TPS), dan keranjang sampah. Selain dari penyediaan

fasilitas kebersihan, fasilitas yang tersedia juga tidak memadai kondisinya.

Seperti keranjang sampah yang rusak, serta tempat pembuangan sampah

(TPS) yang tidak mampu lagi menampung volume sampah pasar, sehingga

75
Hasil Observasi peneliti tentang kurangnya peralatan kebersihan di Pasar Baru Kota
Bangko. Pada Tanggal 04 Februari 2020.
48

menyebabkan sampah berserakan dimana-mana dan mengkotori lingkungan

pasar itu sendiri.76

Di Pasar Baru kota Bangko baik dari pengelola pasar maupun

kebersihan serta pedagang harus bekerjasama saling membantu dalam hal

menjaga kebersihan di wilayah sekitar pasar untuk menciptakan lingkungan

yang bersih dan nyaman. Menurut peneliti fasilitas sarana dan prasana

sangatlah dibutuhkan untuk mendukung proses pengelolaan kebersihan di

Pasar Baru kota Bangko.

Berikut ini wawancara yang dilakukan peneliti kepada Bapak M.

Fauzi Oes, BA selaku Kepala UPTD Pasar Baru terkait kendala dalam

menjaga dan mengelola kebersihan di Pasar Baru Kota Bangko Kabupaten

Merangin:

“Kami selaku pihak pengelola pasar, selama ini telah menyediakan


berbagai fasilitas dalam pengelolaan sampah dipasar baru seperti
menyediakan TPS, tong sampah maupun keranjang sampah.Namun
karena saking banyaknya sampah yang menumpuk oleh pedagang dan
masyarakat disekitar pasar tersebut menyebabkan fasilitas yang kami
sediakan tidak cukup dan perlu adanya penambanahan fasilitas lagi
melihat kuantitas sampah ada”.77

Sementara itu peneliti juga mewawancarai Bapak Anto pedagang

sayur terkait informasi yang diberikan kepada pedagang untuk menjaga

kebersihan pasar, sebagai berikut:

“Setelah berjualan memang banyak sekali sampah yang menumpuk


baik sampah organik maupun non organik. Kami sebagai pedagang
dikasih tau untuk sama petugas kebersihan pasar untuk
mengumpulkan sampah dan kemudian membuangnya ke TPS dan

76
Hasil Observasi Peneiti tentang keadaan fasilitas kebersihan di Pasar Baru Kota
Bangko. Pada Tanggal 04 Februari 2020.
77
Hasil wawancara bersama Bapak M. Fauzi Oes,BA selaku Kepala UPTD Pasar Baru
Kota Bangko. Pada Tanggal 04 Februari 2020.
49

kami sudah melakukan hal tersebut. Namun kerangjang sampah yang


kami gunakan sangat terbatas sementara kami pedagang sangat
banyak jadi kadang ada pedagang yang membuang sembarangan
sampah mereka dan juga TPS sampah tiap harinya selalu menumpuk
sehingga tidak bisa lagi menampung banyak sampah”.78

Peneliti juga mewawancarai pedagang ayam potong Bapak Agus

terkait informasi yang diberikan kepada pedagang untuk menjaga kebersihan,

sebagai berikut:

“Karena keterbatasan tempat penampung sampah jadi untuk menjaga


kebersihan, sampah yang dikumpulin dan kemudian kami kasih tau
ke tukang sampah yang pake gerobak dibawa dan dibuang ke TPS.”79

Berdasarkan wawancara diatas maka dapat dicermati bahwa pihak

pengelola pasar dan kebersihan pasar baru sangat terbuka untuk bekerjasama

dengan siapapun termasuk dengan pedagang dalam hal pengelolaan

kebersihan pasar. Namun menurut peneliti disini ada hal yang belum

terpenuhi sampai sejauh ini yaitu kurangnya fasilitas, sarana dan prasarana

kebersihan seperti Tempat Pembuangan Sementara (TPS), keranjang sampah

dan alat-alat kebersihan lainnya.80

Seperti hasil wawancara yang dilakukan peneliti bersama Ibu

Sumiyati, selaku Pedagang Sayur di Pasar Baru yang menyatakan bahwa:

“Yaa pihak pengelola pasar menyampaikan untuk menjaga kebersihan


dan buang sampah pada tempatnya, namun masih banyak pedagang
ataupun masyarakat sekitar pasar sini yang buang sampah
sembarangan tapi bagaimana pedagang mau buang sampah pada
tempatnya kalo keranjang sampah, kantong plastik aja gak punya, gak

78
Hasil Wawancara bersama Bapak Anto, selaku Pedagang di Pasar Baru Kota Bangko.
Pada Tanggal 04 Februari 2020.
79
Hasil Wawancara bersama Bapak Agus, selaku Pedagang Ayam Potong di Pasar Baru
Kota Bangko. Pada Tanggal 04 Februari 2020.
80
Hasil Observasi peneliti tentang fasilitas kebersihan di Pasar Baru Kota Bangko. Pada
Tanggal 04 Februari 2020.
50

dikasih sama pihak pasar, TPS juga masih kurang. Ya semoga aja
kedepannya diperhatikan lagi lah.”81

Pada umumnya sampah para pedagang di kumpulkan tanpa

memisahkan jenis sampahnya. Berikut ini hasil wawancara yang peneliti

lakukan bersama Ibu Sumiyati salah satu Pedagang Sayur di Pasar Baru

terkait wadah yang digunakan pedagang dan apakah pedagang memisahkan

sampah berdasarkan jenisnya, sebagai berikut:

“Tempat sampah disitu ada dua keranjang, yang disediakan sendiri


dari saya beli sayur ada keranjang sisaan ya itulah yang dipakai buat
tempat sampah tapi tidak sempat lagi memisahkan jenis sampah basah
atau keringnya.”82

Terkait tempat sampah yang digunakan. Peneliti juga mewawancarai

Bapak Anto Pedagang Buah dalam kaitannya dengan wadah apa yang

digunakan dan apakah ada pedagang yang tidak mempunyai tempat sampah

sendiri.

“Saya punya satu keranjang saja, yaa buat tempat sampah sebelum
diambil sama petugas saya buang sampah di keranjang ini.Tapi masih
banyak pedagang yang tidak punya tempat sampah sendiri dan
masyarakat juga banyak yang membuang sampah sembarangan di
sekitar Pasar.”83

Berdasarkan wawancara yang dilakukan bersama para pedagang diatas

maka dapat dicermati bahwa mereka menyediakan tempat sampah sendiri

tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa masih banyak pedagang yang belum

81
Hasil Wawancara bersama Ibu Sumiyati, selaku pedagang di Pasar Baru. Pada Tanggal
04 Februari 2020.
82
Hasil wawancara bersama Ibu Sumiyati, selaku pedagang sayur di Pasar Baru. Pada
Tanggal 04 Februari 2020.
83
Hasil Wawancara bersama Bapak Anto, selaku pedagang buah di Pasar Baru. Pada
Tanggal 04 Februari 2020.
51

memiliki tempat sampah sendiri dan sadar akan membersihkan lapak tempat

mereka berjualan.

2. Kurangnya Kesadaran Pedagang dan Masyarakat

Kurangnya tingkat kesadaran baik dari pedagang pasar ataupun

pengunjung pasar untuk menjaga kebersihan pasar menjadi kendala petugas

kebersihan untuk membersihkan sampah pasar. Sampah yang dibuang

sembarangan tempat akan membuat keadaan pasar menjadi tidak nyaman,

terkesan menjadi pasar yang jorok, dan tidak sehat dan ada juga

tindakanpedagang yang tidak terpuji seperti menyerakkan sampah yang sudah

dibersihkan petugas.84

Untuk meningkatkan kesadaran pedagang dan masyarakat akan

pentingnya pengelolaan sampah untuk menciptakan kebersihan pasar maka

perlu adanya himbauan oleh petugas kebersihan kepada masyarakat untuk

meningkatkan kesadran tersebut. Sebagaimana yang dijelaskan oleh bapak M.

Fauzi Oes, BA selaku kpala UPTD Pasar Baru terkait himbauannya kepada

pedagang untuk bekerjasama dlam menjaga kebersihan.

“Sebagai petugas pengelola kebersihan kami telah melakukan


kerjasama dan memberikan himbauan dan peraturan kepada
masyarakat agar menjaga kebersihan pasar yaitu dengan membuang
sampah pada tempatnya melalui arahan dari petugas kebersihan
pasar”.

Selain itu peneliti juga melakukan wawancara dengan pedagang bapak

Anto memberikan penjelasan sebagai berikut:

“Iya memang ada bagian kebersihan dan bagian keamana


memberitahukan untuk tidak membuang sampah sembarangan,
84
Hasil Observasi peneliti tentang kurangnya kesadaran pedagang di Pasar Baru Kota
Bangko. Pada Tanggal 04 Februari 2020.
52

mereka menghimbaukan untuk sling bekerjasama dan mentaati


peratuaran dengan mengumpulkan sampah terlebih dahulu kemudian
baru dibuang ke TPS”.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan pengelola pasar serta

pedagang di Pasar Baru terkait kerjasama dalam menjaga kebersihan maka

dapat disimpulkan bahwa secara umum baik dari pengelola pasar maupun

pihak kebersihan sudah cukup baik yaitu memberikan himbauan kepada

pedagang untuk menjaga kebersihan tetapi hal tersebut ada yang

mengindahkan dan ada juga yang tidak. Sesuai dengan observasi peneliti

yaitu hal tersebut terjadi dikarenakan pihak pengelola belum sepenuhnya

mengontrol dan mengawasi dalam proses pengelolaan kebersihan. Kurangnya

fasilias, sarana dan prasarana kebersihan juga menjadi masalah yang harus

diperbaiki dimasa yang akan datang. Karena jika peralatan untuk kebersihan

ditingkakan dan diperhatikan secara baik maka keadaan di Pasar Baru Kota

Bangko jauh lebih rapi, bersih dan nyaman.

Kesadaran Pedagang dalam menciptakan kebersihan di Pasar Baru

kota Bangko merupakan bentuk kesediaan pedagang dalam memelihara

kebersihan pasar.Seperti yang disampaikan oleh Bapak Tibroni, S.IP selaku

Kasi Kepengurusan Sampah di Pasar Baru sebagai berikut:

"Saya dalam beberapa waktu keliling melihat kondisi di pasar baru ini,
saya perhatikan mereka sudah mulai mandiri dalam mengelola sampah
sisa berjualan dan lain-lain. Mereka sudah menyediakan keranjang
sampah sendiri dan membuang sampah ke TPS. Tapi, masih ada juga
pedagang yang belum sadar dan membuang sampah tidak pada
tempatnya.Seharusnya setelah berjualan mereka membersihkan lapak
tempa berjualan tapi hal ini jarang sekali, lagi-lagi petugas yang
membersihkan dan mengangkut sampah setiap harinya.Kalo pedagang
53

sadar akan pentingnya kerjasama dalam menjaga kebersihan saya rasa


akan mudah dalam mengelola sampah di pasar baru ini.”85

Berdasarkan wawancara diatas maka dapat simpulkan bahwa masih

kurangnya kesadaran pedagang untuk berinisiatif membersihkan pekarangan

tempat mereka berjualan, sehingga setiap sore hari sampah bertebaran dan

tidak dibuang pada tempatnya. Jika para pedagang sadar dalam menjaga

kebersihan maka pasar baru ini akan lebih rapi, bersih dan nyaman.86

3. Kurangnya Pengawasan

Untuk menciptakan ketertiban pasar tertutama dalam hal kebersihan

pasar perlu adanya upaya pengawasan oleh instansi terkait, dalam hal ini yang

berwewenang adalah dinas pasar. Pengawasan dilakukan untuk terciptanya

kedisiplinan para pedagangan dan pengunjung pasar untuk menciptakan

kebersihan pasar tradisional itu sendiri.Kedisiplinan untuk menciptakan

kebersihan pasar tradisional sangatlah diperlukan, sebuah langkah untuk

menciptakan kedisiplinan tersebut dengan pengawasan.pengawasan dilakukan

oleh pihak yang berwenang dalam pengelolaan pasar. Untuk pengawasan

kebersihan pasar dilakukan oleh dinas pasar, serta pengelola pasar baik pasar

maupun pedagang serta masyarakat.

Namun peneliti melihat bahwa di Pasar Baru kota Bangko masih

kurang dalam hal pengawasan terhadap proses pengelolaan kebersihan karena

pihak pengelola pasar tidak selalu mengkonrol kegiatan yang ada di pasar,

85
Hasil Wawanacara bersama Bapak Tibroni, S.IP selaku Kasi Kepengurusan Sampah
Pasar Baru Kota Bangko. Pada Tanggal 04 Februari 2020.
86
Hasil Observasi peneliti tentang kurangnya kesadaran pedagang di Pasar Baru. Pada
Tanggal 04 Februari 2020.
54

hanya sesekali saja. Seperti yang disampaikan oleh Ibu Sumiyati, salah satu

pedang sayur di Pasar Baru Kota Bangko sebagai berikut:

“Saya lihat yang ada cuma petugas kebersihan yang bekerja


membersihkan sampah setiap harinya, ada tapi pihak pengelola
kebersihan hanya sesekali mengunjungi pasar ini.”87

Selanjutnya peneliti juga mewawancarai Bapak Tibroni, S.IP

mengenai pengawasan terhadap pengelolaan kebersihan di Pasar Baru sebagai

berikut:

“Penempatan petugas dari dinas dan instansi serta dari pihak


pengelola pasar sudah cukup dalam mengawasi kebersihan di pasar
baru akan tetapi masih banyak kekurangan personil sehingga proses
pengawasan belum berjalan maksimal.”88

Dari penjelasan diatas peneliti menyimpulkan bahwa pengawasan

yang dilakukan di pasar baru Kota Bangko selama ini sudah berjalan namun

perlu lagi peningkatan dan penambahan petugas dibidang tersebut karena

masih sangat dikit petugas yang bertugas dalam mengawasi dan memeihara

kebersihan pasar.

C. Upaya Pemerintah Terhadap Pengelolaan Kebersihan Pasar Tradisional

di Pasar Baru Kota Bangko Kabupaten Merangin

Upaya yang dilakukan Pemerintah terhadap pengelolaan kebersihan di

Pasar Baru Kota Bangko yaitu dengan menyediakan fasilitas kebersihan

pasar, menerapkan peraturan kebersihan pasar, pemungutan iuran retribusi

kebersihan, dan melakukan pengawasan kebersihan pasar. Untuk melihat

87
Hasil Wawancara bersama Ibu Sumiyati selaku Pedagang Sayur di Pasar Baru Kota
Bangko. Pada Tanggal 04 Februari 2020.
88
Hasil Wawancara bersama Bapak Tibroni, S.IP selaku Kasi Kepengurusan Sampah di
Pasar Baru KotaBangko. Pada Tanggal 04 Februari 2020.
55

bagaimana upaya pengelola pasar tradisional mengelola kebersihan pasar

peneliti paparkan dibawah ini upaya pemerintah terhadap pengelolaan

kebersihan di pasar baru kota Bangko.

1. Meningkatkan Fasilitas Kebersihan Pasar

Selain petugas tenaga kebersihan yang di perhatikan oleh pemerintah

kota Bangko juga memperhatikan fasilitas penunjang kebersihan pasar.

Fasilitas kebersihan pasar diperlukan untuk mempermudah pengelolaan

kebersihan pasar. Fasilitas kebersihan pasar sepeerti keranjang sampah,

tempat pembuangan sampah sementara (TPS), dan mobil pengangkut

sampah. Selain itu fasilitas kerja petugas kebersihan untuk membersihkan

sampah pasar disediakan oleh pengelola pasar. Fasilitas kerja petugas

kebersihan seperti sapu, gerobak, sekop, rompi kerja, sepatu, topi, jas hujan.

Peneliti mewawancarai Bapak Budi Hermanto, SE.,MM, selaku Kabid

Pengelolaan Sampah dan Limbah Pasar Baru Kota Bangko, sebagai berikut:

“Untuk saat ini kami masih menggunakan peralatan secukupnya


dalam hal pengelolaan kebersihan di pasar baru ini. tetapi melihat
kendala-kendala yang dihadapi maka kami akan berupaya untuk
menambah jumlah petugas kebersihan, peralatan kebersihan seperti
menambah jumlah keranjang sampah, gerobak pengangkut sampah
dan membuat TPS Baru, mengingat TPS lama tidak cukup besar
menampung sampah. Semuanya adalah bentuk upaya dari kami
pengelola kebersihan pasar.Kami juga ingin bekerjasama dengan
pedagang dimana setiap pedagang harus diberikan kantong plastik
untuk membuang sampah agar sampah tidak bertebaran dimana-mana
lagi.”89

89
Hasil Wawancara bersama Bapak Budi Hermanto, SE.,MM selaku Kabid Pengelolaan
Sampah dan Limbah di Pasar Baru KotaBangko. Pada Tanggal 04 Februari 2020.
56

Berdasarkan wawancara diatas maka dapat dicermati bahwa pengelola

kebersihan pasar berupaya untuk memperbaiki pengelolaan kebersihan di

pasar baru kota bangko yaitu dengan menambah jumlah petugas kebersihan,

peralatan kebersihan seperti menambah jumlah keranjang sampah, gerobak

pengangkut sampah dan membuat TPS Baru, mengingat TPS lama tidak

cukup besar menampung sampah. Semuanya adalah bentuk upaya dari pihak

pengelola kebersihan pasar. Tentu upaya ini sangat bermanfaat untuk

pedagang dan masyarakat setempat karena membuat pasar baru kota bangko

menjadi pasar yang bersih, rapi dan nyaman. Peneliti juga melihat bahwa

upaya ini seiring dengan kebutuhan pedagang terhadap fasilitas kebersihan,

karena mereka sangat berharap diberikan fasilitas agar dapat berpartisipasi

dalam menjaga kebersihan di pasar baru.90

2. Penerapan Peraturan Kebersihan Pasar

Peraturan kebersihan menjadi hal yang terpenting untuk menciptakan

kebersihan pasar.Peraturan diciptakan untuk mengatur dan ditaati untuk

terciptanya keteraturan terutama dalam kebersihan pasar. Dengan adanya

peraturan kebersihan di pasar tersebut akan mendorong pedagang pasar untuk

menjaga kebersihan pasar. Peraturan yang diterapkan ini berisikan aturan

yang berlaku bagi pedagang pasar yang berisikan perintah, larangan, sanksi

dan lain sebagainya. Dengan adanya peraturan kebersihan tersebut diharapkan

dengan mudah mengatur kebersihan di Pasar Baru kota Bangko.

90
Hasil Observasi peneliti tentang upaya meningkatkan fasilitas kebersihan di Pasar Baru
Kota Bangko. Pada Tanggal 04 Februari 2020.
57

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 3 Tahun

2016 tentang Ketertiban Umum Pasal 15 Ayat 2 yang berbunyi Setiap orang

wajib menjaga ketentraman dan memelihara kebersihan dilingkungan

sekitarnya itu artinya setiap masyarakat umum maupun pedagang haruslah

menjaga ketentraman dan kebersihan di setiap pekarangan.91

Seperti wawancara yang dilakukan peneliti bersama Bapak M. Fauzi

Oes, BA selaku Kepala UPTD Pasar terkait aturan kebersihan di Pasar Baru

kota Bangko sebagai berikut:

“Kami dari pihak pasar akan berupaya semaksimal mungkin untuk


menerapkan aturan agar pedagang dan pengunjung tidak buang
sampah sembarangan lagi, dalam aturan itu akat nada larangan, sanksi
dan aturan untuk menjaga kebersihan dan ketertiban parker di pasar
baru ini.Harapan kami agar semua pedagang dan masyaraka mengikui
auran ini dengan baik.”92

Selanjutnya peneliti mewawancara Bapak Agus salah satu pedagang

terkait penerapan peraturan di Pasar Baru kota Bangko, sebagai berikut:

“Yaa tau, peraturannya tidak boleh buang sampah sembarangan, harus


menjaga kebersihan dan taat sama peraturan.Sanksinya beragam ada
yang cuma ditegur saja, ada juga yang dapat teguran keras.”93

Terkait dengan jawaban pedagang peneliti juga mewawancarai Bapak

Tibroni, S.IP selaku Kasi Kepengurusan Sampah mengenai perauran

kebersihan dan sanksi yang diterima pedagang, sebagai berikut:

91
Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 3 Tahun 2016 tentang Ketertiban
Umum Pasal 15 ayat 2.
92
Hasil Wawancara bersama Bapak M. Fauzi Oes, BA, selaku Kepala UPTD Pasar Baru
KotaBangko. Pada Tanggal 04 Februari 2020.
93
Hasil Wawancara bersama Bapak Agus selaku Pedagang di Pasar Baru KotaBangko.
Pada Tanggal 04 Februari 2020.
58

“Aturannya ada sudah kita buat, udah sering sosialisasi stop


membuang sampah sembarangan khususnya buat pedagang, buang
pada tempatnya atau dibuang ke keranjang. Kita juga meningkatkan
kerjasama dengan dinas atau instansi terkait untuk menerapkan aturan
ini agar pedagang bisa mentaatinya. Sejauh ini sanksi bagi pelanggar
masih berupa teguran lisan saja, kita selaku pengelola kebersihan di
Pasar Baru ini hanya menjalankan tugas kita, selebihnya kami
serahkan juga sama dinas atau instansi terkait mengenai sanksi yang
lebih berat dan sebagainya.” 94

Berdasarkan hasil wawancara bersama pedagang dan pihak pengelola

kebersihan Pasar Baru maka dapat disimpulkan bahwa secara umum

peraturan telah ada dan dijalankan oleh pihak pengelola kebersihan pasar

namun belum berjalan maksimal.Pengelola kebersihan pasar selaku

penanggung jawab atas kebersihan di Pasar Baru ini sudah mengingatkan

untuk tidak membuang sampah sembarangan dan memberikan sanksi berupa

teguran kepada pedagang yang tidak bisa diatur dan tidak mau mengikuti

aturan.Menurut peneliti tentu upaya ini kedepaanya harus diperhatikan lagi,

karena aturan menjadi acuan dan dasar hukum bagi pengelola pasar untuk

mengelola kebersihan di Pasar Baru. Dengan aturan yang ada dan diterapkan

dengan baik maka pengelolaan kebersihan di pasar baru kota Bangko ini akan

berjalan dengan baik pula.95

3. Pemungutan Iuran Retribusi Kebersihan Pasar

Membayar Retribusi Kebersihan Salah satu bentuk adanya peranan

pedagang dalam hal menciptakan lingkungan pasar yang bersih dan sehat

94
Hasil Wawancara bersama Tibroni, S.IP selaku Kasi Kepengurusan Sampah di Pasar
Baru KotaBangko. Pada Tanggal 04 Februari 2020
95
Hasil Observasi peneliti tentang penerapan peraturan di Pasar Baru Koa Bangko. Pada
Tanggal 04 Februari 2020.
59

yaitu kesadaran pedagang untuk membayar iuran retribusi kebersihan

pasar.Iuran kebersihan dikenakan setiap pedagang yang berjualan di pasar

tradisional.iuran kebersihan tersebut diwajibkan kepada seluruh pedagang

yang berjualan dipasar sebagai bentuk kewajiban pedagang untuk membayar

iuran kebersihan, pedagang harus membayar iuran kebersihan tersebut setiap

hari sewaktu mereka jualan. Pedagang dituntut kesadarannya untuk

membayar iuran retribusi kebersihan mereka membayarkan uang retrinbusi

keberrsihan setiap ada petugas yang memungutnya datang mengambil.

Pemungutan iuran retribusi kebersihan pasar sangat diperlukan untuk

menunjang kinerja petugas kebersihan pasar. Besaran iuran retibusi

kebersihan tergantung dari masing-masing pengelola Pasar. Untuk pasar baru

yang dikelola oleh pemerintah kota Bangko sebersar Rp.2.000. Dari hasil

observasi yang peneliti lakukan pengumpulan uang iuran retribusi dimulai

pagi hri sampai siang hari. Retribusi Kebersihan tersebut dipergunakan oleh

pengelola pasar baru untuk membiayai petugas kebersihan seperti, gaji buruh

kebersihan dan biaya operasional serta perawatan mobil dump truk dan

sebagainya.96

Berikut ini peneliti akan memaparkan hasil wawancara yang

dilakukan bersama Bapak Tibroni, S.IP selaku Kasi Kepengurusan Sampah

Pasar Baru yang menyatakan bahwa:

“Kalo pedagang di sini iurannya sekitar Rp. 2000, jamnya dimulai dari
pagi sampai siang hari ada petugas penyalar yang keliling. Iuran
pedagang ini digunakan untuk gaji seluruh penyapu jalanan yang ada

96
Hasil Observasi peneliti tentang iuran retribusi di Pasar Baru Kota Bangko. Pada
Tanggal 04 Februari 2020.
60

di pasar ini, penyalar dan untuk biaya operasional mesin berat,


kendaraan roda tiga dan ada biaya lain untuk transportnya.” 97

Selanjutnya peneliti juga mewawancarai Kepala UPTD Pasar Baru

yaitu Bapak M. Fauzi Oes, BA mengenai retribusi pasar yang dibayarkan

setiap pedagang sebagai berikut:

“Ada secara resmi, bayar iuran pakai karcis, karena begini kebersihan
sama pemungutan Rp. 2000 dengan karcis kebersihan, setiap
pedagang berkewajiban membayar iuran tersebut sebagai bentuk
partisipasi terhadap pengelolaan pasar baru ini.”98

Selanjutnya peneliti juga mewawancarai salah satu Pedagang Sayur di

Pasar Baru kota Bangko terkait iuran retribusi, sebagai berikut:

“Saya bayar iuran kebersihan setiap hari Rp.2000. untuk iuran


kebersihan Rp.2000 dan untuk kebersihan sampah Rp.2000 juga.Nanti
ada setiap hari penyalar yang keliling mengambil iuran kepada
pedagang.”

Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti diatas maka dapat

disimpulkan bahwa iuran yang wajib dibayar oleh pedagang sebesar Rp.2000

untuk kebersihan pasar dan Rp.2000 kepada pengelola pasar.Untuk iuran

kebersihan pasar yaitu ditagih oleh penyalar dari pagi hingga siang hari.

4. Memberikan Pengawasan

Untuk menciptakan ketertiban pasar tertutama dalam hal kebersihan

pasar perlu adanya upaya pengawasan oleh instansi terkait, dalam hal ini yang

berwewenang adalah dinas pasar. Pengawasan dilakukan untuk terciptanya

kedisiplinan para pedagangan dan pengunjung pasar untuk menciptakan

97
Hasil Wawancara bersama Bapak Tibroni, S.IP selaku Kasi Kepengurusan Sampah
Pasar Baru KotaBangko. Pada Tanggal 04 Februari 2020.
98
Hasil Wawancara bersama Bapak M. Fauzi Oes, BA selaku Kepala UPTD Pasar Baru
KotaBangko. Pada Tanggal 04 Februari 2020.
61

kebersihan pasar tradisional itu sendiri.Kedisiplinan untuk menciptakan

kebersihan pasar tradisional sangatlah diperlukan, sebuah langkah untuk

menciptakan kedisiplinan tersebut dengan pengawasan.pengawasan dilakukan

oleh pihak yang berwenang dalam pengelolaan pasar. Untuk pengawasan

kebersihan pasar dilakukan oleh dinas pasar, serta pengelola pasar baik pasar

maupun pedagang serta masyarakat.

Peran masyarakat dalam kebersihan lingkungan sangat penting dalam

mewujudkan lingkungan yang nyaman dan asri. kondisi tersebut dapat dilihat

dalam Undang-Undang Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982 oleh

Pemerintah pada Pasal 699 memuat tentang hak dan kewajiban setiap orang

berperan serta dalam pengelolaan lingkungan hidup. Peranan-peranan

pedagang dalam menciptakan kebersihan pasar tidak terlepas dari tindakan-

tindakan yang dilakukkan oleh pedangan itu sendiri.

Peneliti selanjutnya mewawancarai Bapak Budi Hermanto, SE.,MM

terkait upaya pengawasan terhadap kebversihan di Pasar Baru Kota Bangko,

sebagai berikut:

“Kalau kita berbicara tentang pengawasan, maka boleh dilihat dari


sejarah pasar baru ini yang dulu, yang sekarang jauh lebih baik dari
sebelumnya. Meskipun masih banyak permasalahan yang akan kita
selesaikan. Dalam pengawasan kita menempatkan petugas dipagi hari
untuk menyapu dan mengambil sampah di pasar, dengan diawasi oleh
pihak pengelola kebersihan pasar yang bertugas hari itu. Jadi sinergi
antara petugas dan pengelola akan kita bangun untuk menjaga
kebersihan di pasar baru ini.”100

99
UU Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982 oleh Pemerintah pada Pasal 6
100
Hasil Wawancara bersama Bapak Budi Hermanto, SE.,MM selaku Kabid Pengelolaan
Sampah dan Limbah di Pasar Baru KotaBangko. Pada Tanggal 04 Februari 2020.
62

Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti diatas maka dapat

dicermati bahwa setiap pagi ada petugas yang membersihkan sampah di Pasar

Baru dan ada pula pihak pengelola kebersihan Pasar Baru yang mengawasi

setiap kegiatan dan proses pengelolaan kebersihan pasar. Kerjasama dan

sinergi seperti ini tentu dibutuhkan agar pedagang tidak bisa membuang

sampah sembarangan.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan beberapa hal

mengenai Peran Pemerintah Terhadap Pengelolaan Kebersihan Pasar di Pasar

Baru Kota Bangko Kabupaten Merangin diantaranya sebagai berikut:

1. Kinerja Pemerintah Terhadap Pengelolaan Kebersihan Pasar Tradisional

di Pasar Baru Kota Bangko Kabupaten Merangin adalah manajemen

pengelolaan kebersihan, sistem pemungutan dan pengangkutan sampah,

ketersediaan perwadahan sampah untuk pedagang dan pengelolaan

sampah di Pasar Baru.

2. Kendala Pemerintah Terhadap Pengelolaan Kebersihan Pasar Tradisional

di Pasar Baru Kota Bangko Kabupaten Merangin adalah kurangnya

fasilitas dan sarana prasarana kebersihan pasar, kurangnya kesadaran

pedagang dan masyarakat dan kurangnya pengawasan.

3. Upaya Pemerintah Terhadap Pengelolaan Kebersihan Pasar Tradisional

di Pasar Baru Kota Bangko Kabupaten Merangin adalah dengan

meningkatkan fasilitas kebersihan pasar, penerapan peraturan kebersihan

pasar, pemungutan iuran retribusi kebersihan pasar dan pengawasan

kebersihan pasar.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka penulis merekomendasikan

berupa saran kepasa Pasar Baru kota Bangko sebagai berikut:

63
64

1. Untuk UPTD Pengelola Pasar Baru kota Bangko agar lebih

meningkatkan kerjasama untuk menciptakan pasar yang tertib dan

nyaman. Selain itu pengelola pasar dan pengelola kebersihan pasar

sebaiknya menyediakan wadah sampah organik dan non organik untuk

pedagang dan diletakkan didepan tempat mereka berjualan.

2. Untuk mengatasi masalah dalam pengeloaan kebersihan di Pasar Baru

maka pihak pengelola pasar harus memberikan sanksi yang tegas kepada

pedagang agar selalu menjaga kebersihan dan kenyamanan bagi

pengunjung bagaimanapun peraturan yang sudah dibuat pemerintah harus

dipatuhi serta mengadakan penyuluhan kepada pedagang serta sosialisasi

pengelolaan sampah yang baik dan benar.

3. Kepada masyarakat dan pedagang untuk selalu mendukung dan menaati

peraturan yang ada agar tercipta lingkungan pasar yang rapi, bersih dan

nyaman.

C. Kata Penutup

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

rahmat dan Karunianya kepada penulis sehingga penulis mampu

menyelesiakan skripsi yang sederhana ini, kendati cukup banyak rintangan,

namun atas limpahan nikmatnya semua dapat terlaksana sesuai dengan apa

yang diharapakan.Menyadari bahwa di dalam penulisan skripsi ini banyak

ditemui kekurangan baik dalam bentuk tulisan maupun pemikiran, suku kata

yang kurang tepat, hal ini akibat kurangnya pengetahuan dan kemampuan

penulis tentang hal tersebut.


65

Maka dengan harapan dan rendah hati, kepada pembaca kiranya dapat

memberikan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan

skripsi ini dimasa yang akan datang. Semoga Allah SWT senantiasa

melimpahkan rahmat dan hidayah kepada kita semua dan semoga kelak kita

termasuk orang-orang yang beruntung.Aamin yarabbal‟alamin.

Jambi, September 2020

SUPITMA ARNITA
NIM .SIP.162486
DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,


dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, 2007.
Djam‟an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet. Ke-7,
Bandung: Alfabeta, 2017.
Inu Kencanna Syafiie, Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia, Bandung : PT
Refika Aditama, Cet 4, 2013.
Karden Eddy Sontang Manik, Pengelolaan Lingkungan Hidup, Jakarta: PT. Ikrar
Mandiri Abadi, 2009.
Mentari & Yurni Suasti, Partisipasi Pedagang Kaki Lima Dalam Pengelolaan
Sampah di Pasar Bawah Kota Bukit tinggi. Jurnal Buana Jurusan Geografi
Fakultas Sosial UNP. Vol. 2, No. 4. 2018.
Said Zainal, Kebijakan Publik Edisi 3, Jakarta : Salemba Humanika, 2016.
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, Edisi Revisi, Jambi: Syari‟ah Press IAIN
STS, 2014.
Sejati Kuncoro, Pengelolaan Sampah Terpadu : Dengan System Node, Sub Point
Center Point, Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2009.
Syukron Zamzami, Studi Sosiologis tentang Pengelolaan Kebersihan Pada Pasar
Tradisional di Kota Pekanbaru.Jurnal Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik Universitas Riau, Vol. 2, No. 1, Februari 2015.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2009.
Soerjono Sukanto, Sosiologi Pengantar. Jakarta: Rajawali Press, 2002.
Taufikqurokman, Kebijakan Publik, Jakarta Pusat: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Moestopo Beragama Pers.
Wirjono Prodjodikoro, Asas – Asas Hukum Pidana di Indonesia, Bandung: Rafika
Aditama, 2003.
Subandi, Tjipo, Sosiologi, Surakarta: BP- FKIP UMS, 2008.
Sugiyono, Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Cet. Ke 21. Bandung:
Alfabeta, 2014.
Sugiyono, Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif R&D, 2014.
Tim Penyusun ,Pedoman Penulisan Skripsi edisi revisi , cet ke-2. Jambi :Syariah
press, 2014.
.
B. Peraturan Perundang-undangan

Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 02 Tahun 2014 tentang


Pengelolaan Sampah.
Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 3 Tahun 2016 tentang Ketertiban
Umum Pasal 15 ayat 2.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan
dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.
Undang – undang Negara Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah.

C. Lain-lain

Tri Utami dan Mohammad Riduansyah, Pengelolaan Pasar Tradisional Depok


(Studi Kasus: Pasar Agung,Pasar Cisalak, dan Pasar Kemiri Muka).
Jurnal Studi Administrasi Negara, FISIPOL Universitas Indonesia, 2013.
Lestari Sinta, Perilaku Pedagang Dalam Membuang Sampah: Studi di Kawasan
Bandar Jaya Plaza di Kelurahan Bandarjaya Timur.Skripsi, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung, Bandar Lampung, 2016.
Prianto Agus Ragil, Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah di
Kelurahan Jombang Kota Semarang :Analisis Sosio Yuridis Pasal 28
Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang, 2001.
http:/ariftetsuya.blogspot.co.id/2014/04pengertian-peran.html diakses tanggal 25
juni 2016, 16.30 WIB.
Journal Etheses.UIN-Malang.Ac.id Pdf.
Tiara Andriani, Peran Pedagang Pasar Dalam Pengelolaan Sampah di
Lingkungan Pasar Ciputat. Skripsi.Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018.
Indah Superti Skripsi: Analisis Manajemen Pengelolaan Pasar Tradisional Guna
Meningkatkan Pendapatan Pedagang Kecil Dalam Prespektif Ekonomi,
Lampung Tengah,
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1: Pedoman Wawancara

Daftar Pertanyaan:

1. Bagaimana Sejarah berdirinya Pasar Baru Kota Bangko?

2. Bagaimana Peran Pemerintah Terhadap Pengelolaan Kebersihan Tradisional

di Pasar Baru Kota Bangko?

3. Bagaimana HubunganPengelola Pasar dengan Pemerintah?

4. Berapa Jumlah Petugas Kebersihan di Kota Bangko?

5. Apa saja permasalahan dan hambatan Pengelolaan Kebersihan Pasar

Tradisional di Pasar Baru Kota Bangko?

6. Bagaimana upaya yang dilakukan pemerintah terhadapPengelolaan

Kebersihan Tradisional di Pasar Baru Kota Bangko?

7. Harapan dan saran kepada pemerintah dalam Pengelolaan Kebersihan

Tradisional di Pasar Baru Kota Bangko?


LAMPIRAN DAFTAR INFORMAN

No. Nama Jabatan


1. M. Fauzi Oes, BA Kepala UPTD Pasar
2. Tibroni, S.IP Kasi Kepengurusan Sampah
3. Budi Hermanto, SE., MM Kabid Pengelolaan Sampah
4. H. Ramadoni Lurah Pematang Kandis
5. Sumiyati Pedagang Sayur
6. Widodo Pedagang Buah
7. Heri Erawan Pedagang Buah
8. Anto Pedagang Sayur
9. Agus Pedagang Ayam Potong
Lampiran 2: Foto Wawancara

Gambar 1: Wawancara bersama Bapak Budi Hermanto, SE., MM selaku Kabid


Pengelolaan Sampah dan Limbah

Gambar 2: Wawancara bersama Bapak Tibroni, S.IP selaku Kasi Kepengurusan


Sampah
Gambar 3: Wawancara bersama Ibu Sumiyati, selaku Pedagang Sayur di Pasar
Baru Kota Bangko

Gambar 4: Wawancara bersama H. Rahmadoni, selaku Lurah Pematang Kandis


Gambar 5: Dokumentasi Kondisi TPS (Tempat Pembuangan Sementara) di Pasar
Baru Kota Bangko
Lampiran 3: Foto-foto kegiatan Sehari-hari di Pasar Baru

Dokumentasi Pedagang di Pasar Baru Kota Bangko

Dokumentasi Pedagang di Pasar Baru Kota Bangko


Dokumentasi Pedagang di Pasar Baru Kota Bangko
CURICULUM VITAE
A. Biodata Pribadi
Nama : Supitma Arnita
NIM : SIP.162486
Tempat/Tanggal Lahir : Rantau Kermas, 06 Februari 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Fakultas/Prodi/Semester : Syariah/Ilmu Pemerintahan
Universitas : Universitas Islam Negeri STS Jambi
Alamat Universitas : Jln. Jambi – Ma. Bulian, KM 16 Simp. Sei
Duren Kab. Muaro Jambi, Indonesia
Agama : Islam
Tinggi/Berat Badan : 162 cm / 67 kg
Golongan Darah :O
Status Perkawinan : Belum Kawin
Kewarganegaraan : WNI
Alamat Kosan : Perumahan Puri Masurai 2, RW 27, Blok TR
02. Kel. Mendalo Darat, Kec. Jambi Luar
Kota.
E-Mail : supitmaarnita06@gmail.com
No. Tlp/Wa : 081379663655

B. Riwayat Pendidikan
 SDN : 2004 – 2010
 SMPN : 2010 – 2013
 SMA : 2013 – 2016

C. Pengalaman Organisasi
 HMJ Ilmu Pemerintahan ( Anggota BPH ) : 2017 – 2018
 PMII Rayon Syariah UIN STS Jambi : 2017 – Sekarang
 Himpunan Mahasiswa Merangin – Jambi : 2018 – Sekarang

Anda mungkin juga menyukai