PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Ujian Proposal Pada
Kewarganegaraan
OLEH
SALMINA
A1O119057
KENDARI
2022
HALAMAN PERSETUJUAN
Nama : Salmina
NIM : A1O119057
Judul penelitian :Peran Guru Ppkn Dalam Meningkatkan Budi Pekerti Siswa
Kendari, 2022
Menyetujui ;
Pembimbing I Pembimbing II
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i
PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
ii
3.3 Subyek Penelitian....................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................43
iii
BAB I
PENDAHULUAN
perhatian utama dalam perbaikan kualitas manusia. Kalau tidak, suatu bangsa
bagian itu agar dapat memajukan kesempurnaan hidup, yakni kehidupam dan
1
kepada pemberian pertolongan kepada anak agar pada dirinya terdapat
kemampuan untuk bertingkah atas dasar keputusan akal (reson) nya sendiri
lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap
Seorang guru memiliki tanggung jawab yang begitu besar bagi peserta didik
itu sendiri. Tanggung jawab seorang guru yaitu mendidik dan membentuk
perilaku peserta didik kearah yang lebih baik serta mengantarkan anak
itu guru juga dituntut harus dapat menjadi panutan (contoh) bagi peserta didik
2
peningkatan potensi belajar siswa di sekolah. Keberhasilan seorang guru
dalam mendidik dan membina perilaku peserta didik dapat dilihat dari
Tindakan atau perilaku keseharian yang keluar dari peserta didik itu sendiri,
untuk seorang guru harus memiliki pribadi yang baik dalam menjalankan
perannya sebagai seorang guru, karna kepribadian yang baik yang dimiliki
Pribadi guru juga sangat berperan dalam membentuk pribadi peserta didik”.
segala aspek, yang harus menjadi suri tauladan di kelas, baik bagi peserta
pengetahuan yang dimiliki, sikap maupun tutur kata dan tingkah lakunya.
Tutur kata dan tingkah laku tersebut diwujudkan di dalam budi pekerti yang
baik bagi setiap orang, karena pendidikan itu tertuju kepada pembentukan
3
mulia akan menjadi pilar utama tumbuh dan berkembangnya peradaban suatu
bangsa. Untuk mewujudkan dan sekaligus mendidik akhlak yang baik yang
tidak dapat kita lupakan adalah lembaga pendidikan kita, sekolah/ madrasah.
investasi untuk menancapkan perilaku sosial yang penuh dengan praktek atau
etika. Oleh karena itu, lewat sekolah atau madrasah, anak-anak kita di didik
sekaligus dibiasakan untuk berperilaku yang baik dan menjunjung tinggi etika
dalam proses menciptakan peserta didik yang memiliki budi pekerti luhur,
maka perlu adanya suri teladan dari seluruh elemen yang ada di sekolah mulai
dari kepala sekolah, guru, siswa, karyawan sekolah, dan penjaga sekolah
sekolah.
Belajar dan mengajar tidak hanya dimaknai sebagai kegiatan transfer ilmu
dipegang bersama oleh kepala sekolah, guru, staf administrasi, dan siswa
4
sebagai dasar mereka dalam memahami budi pekerti di sekolah. Sekolah
prestasi dan motivasi siswa untuk berprestasi, sikap dan motivasi guru serta
yang positif dibutuhkan adanya kesadaran dan motivasi terutama dari diri
mampu memberikan motivasi dan inspirasi bagi siswa. Kebiasaan guru yang
datang tepat 6 waktu dan melaksanakan tugas mengajar dengan baik, sikap
dan cara berbicara saat berkomunikasi dengan siswa dan unsur sekolah
dalam diri seluruh warga sekolah, maka diwujudkan dalam perilaku sehari-
hari, dan dibutuhkan adanya rasa memiliki terhadap sekolah. Rasa memiliki
terhadap sekolah itu dapat diwujudkan dengan cara watak siswa diselaraskan
dan diarahkan kepada tujuan yang lebih layak bagi dirinya untuk diterapkan
luwes dalam situasi yang lain sehingga adanya rasa saling memiliki terhadap
5
sekolah dan terbentuknya kesadaran yang mampu mengikuti pengalaman
pekerti karena seorang siswa tidak terpenuhi fungsi hidup sosialnya dengan
akibat lebih jauh kurang berkembangnya budi pekerti. Oleh karena itu budaya
budi pekerti siswa di lingkungan sekolah atau madrasah dan akan terus
siswa untuk mencari dan memperoleh unsur budi pekerti serta memotivasi
perilaku budi pekerti agar tidak terjadi pelanggaran yang menjadikan siswa
disiplin, sikap yang melanggar dan tidak mematuhi norma di sekolah. Maka
agama lewat pokok bahasan, materi akhlak, dan secara tidak langsung
6
karena pertama, terlalau kognitif, pendekatan yang dilakukan terlalu
berorientasi pada pengisian otak, memberi tahu mana yang baik mana yang
buruk, yang sepatutnya dilakukan dan yang tidak sepatutnya, dan seterusnya.
Kedua, problema yang bersumber dari siswa itu sendiri, yang berdatangan
dan latar belakang keluarga yang beraneka ragam, yang sebagiannya ada yang
sudah tertata dengan baik akhlaknya masingmasing dan ada yang belum.
topik atau bagianbagian dari apa yang disebut budi pekerti yang menyangkut
moral dan perilaku siswa. Sedangkan prakteknya harus diukur dari kehidupan
lingkungan sekolah.
Pada hakikatnya guru PPKn mempunyai tugas dan peran yang sangat
sekaligus sebagai warga negara yang baik. Sehubungan dengan hal tersebut,
serta peningkatan budi pekerti yang berkepribadian yang baik dan mandiri
7
pada komitmen tersebut, maka peran dan fungsi serta tanggung jawab guru
PPKn pada setiap jenjang pendidikan sangat diharapkan untuk mau dan
sebagai warga negara yang baik serta religius, jujur, disiplin, tanggung jawab,
toleran, sadar akan hak dan kewajiban, mencintai kebenaran dan keadilan,
peka terhadap lingkungan, mandiri dan percaya diri, sederhana, terbuka dan
penuh 9 pengertian terhadap kritik dan saran, patuh dan taat terhadap
individual atau klasikal, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Paling tidak
dirinya harus bisa menjadi panutan dalam bersikap, bertutur kata dan
bertingkah laku, dan juga menjadi panutan bagi para siswa serta harus bisa
dengan rasionalisasi pada tingkat satuan pendidikan yang lebih tinggi. Maka
budi pekerti merupakan upaya pembinaan bagi para siswa agar menjadi
jujur, toleran, disiplin, tanggung jawab, memiliki harga diri dan percaya diri,
8
Berdasarkan fakta yang ada bahwa di MTs MTs Al-Alim Maligano
terdapat masalah yang perlu ditelaah lebih lanjut mengenai budi pekerti yang
diantaranya masih banyak siswa yang masih melanggar tata tertib sekolah,
peran guru PPKn terhadap perilaku-perilaku para peserta didiknya. Apa yang
menyebabkan siswa cenderung melanggar norma dan seperti apa guru PPKn
menyikapi hal tersebut. Maka tindakan yang harus dilakukan sebagai suatu
wujud budaya sekolah untuk meningkatkan budi pekerti yang baik yaitu
dengan cara siswa diajarkan bagaimana cara memakai seragam yang baik,
budaya salam, cara berbicara terhadap guru dan teman, cara makan dan
baik maka akan terwujud budaya sekolah yang tertata dengan baik. Hal ini
tumbuh dan berkembang di lingkungan yang ada sebagai suatu sarana dalam
siswa, khususnya pada mata pelajaran PKn. Berdasarkan hal tersebut, penulis
9
tertarik untuk mengkaji bagaimana peran guru (PKn) dalam meningkatkan
skipsi yang berjudul “Peran Guru PPKn Dalam Meningkatkan Budi Pekerti
Hal ini sebagai upaya untuk mencetak generasi yang memiliki budi pekerti
yang baik sesuai dengan nilai-nilai dalam agama. Sehingga siswa tidak hanya
memiliki kecerdasan dalam hal kognitif saja tetapi juga mereka memiliki
kehidupan sehari-hari.
berikut :
10
2. Mengetahui apa faktor yang menjadi pendukung dan kendala dalam
Alim Maligano
adalah:
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Maligano.
11
Guru PPKn Dalam Meningatkan Budi Pekerti Siswa Melalui Budaya
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kepada peserta didik yang menempuh pendidikannya sejak usia dini melalui
(Undang Undang No 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen Bab 1, Pasal
1, Ayat 1).
(1990) menyebutkan bahwa perilaku mengajar guru yang baik dalam proses
pendidik (nurturer), (2) model, (3) pengajar dan pembimbing, (4) pelajar
13
(learner), (5) komunikator terhadap masyarakat setempat, (6) pekerja
pandangan islam adalah mendidik. Mendidik memiliki arti yang sangat luas.
memberi contoh (suri tauladan), memberi hukuman, dan lain-lain Guru ialah
melakukan evaluasi berkala berkaitan dengan satu ilmu atau lebih kepada
seluruh pelajar.
14
Guru memiliki tugas mulia memberikan pendidikan kepada pelajar
yang lebih baik. Guru harus berusaha memperbaiki aspek afektif atau sikap
para peserta didiknya. Guru juga mempunyai tanggung jawab yang besar
depannya, guru juga dapat berperan sebagai orang tua kedua pelajar di
pun menjadi lebih kompleks dan berat. Sisi ini memberikan wacana bahwa
lepas dari keberadaan guru. Tanpa adanya guru pembelajaran akan sulit
menjadi pihak yang sangat vital. Guru memiliki peran yang paling atif
15
Siswa juga akan kesulitan dalam belajar ataupun menerima materi
guru. Guru juga memiliki banyak kewajiban dalam pembelajaran dari mulai
sikap dan tingkah laku serta nilai-nilai, dan sebagai orang yang
16
dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan
bahwa peranan guru di sekolah tidak hanya sebagai transmitter dari ide
tetapi juga berperan sebagai transformer dan katalisator dari nilai dan
sikap.
peran guru. 9 peranan guru dalam kegiatan belajar mengajar tersebut yaitu:
belajar harus diatur oleh guru agar dapat mencapai efektivitas dan
17
d. Pengarah atau Director. Guru harus dapat membimbing dan
dicitacitakan.
keluar atau solusi ketika diskusi tidak berjalan dengan baik. Mediator
pembelajaran.
18
harus dilakukan dengan metode dan prosedur tertentu yang telah
sekedar mengajar saja, sangat pantas profesi guru diberikan apresisasi yang
panutan. Hal ini membuat peranan guru semakin lengkap dan tidak
Dalam Undang-Undang No.14 Tahun 2005 Bab IV, Pasal 10, Ayat 1
tentang guru dan dosen peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang
19
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya;
stabil, dewasa, jujur, sportif dan menjadi teladan bagi peserta didik dan
masyarakat;
sesama pendidik, orang tua wali peserta didik, bergaul secara santun
materi secara kuas dan mendalam sesuai dengan standar isi program
yang akan diampu dan mampu menguasai konsep dan metode disiplin
fungsi penting yang tercntum dalam UU No. 14 Tahun 2005 Bab II Pasal 4
Tentang Guru dan Dosen, dikatakan bahwa guru sebagai tenaga professional
20
pembelajaran yang berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan
siswa mampu memahami dan melakukan apa yang telah diajarkan oleh
gurunya.
dimiliki, akan tetapi guru PPKn juga harus menyisipkan nilai kehidupan
di kehidupan siswa itu sendiri. Hal ini berdasarkan dari sifat dari PPKn itu
sendiri yang berfokus pada akhlak dan tingkah laku masyarakat, sehingga
guru PPKn memiliki peran sebagai pemberi contoh dan panutan yang nyata
bagi siswa.
Amiruddin 2013:4 tugas dan peran guru PPKn antara lain yaitu
nilai luhur dan kepercayaan kepada masyarakat, kreasi dan inovasi dalam
berkepribadian yang baik, etos kerja dan memiliki sikap sosial yang tinggi.
21
berhubungan dengan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
oleh Pancasila dan UUD 1945. Kemudian menurut Azis Wahab (Cholisin,
2000, hlm.18) mengatakan bahwa “PKn ialah media pengajaran yang meng-
Indonesiakan para siswa secara sadar, cerdas, dan penuh tanggung jawab.
politik dan hukum negara, serta teori umum yang lain yang cocok dengan
target tersebut”.
Cogan dalam Cecep dudi muklis sabigin (2013, hlm. 4) diartikan civic
prepare young citizens for an active role in their communities in their adult
22
live”. suatu mata pelajaran dasar sekolah yang dirancang untuk
aktif dalam masyarakat sesuai dengan ketentuan Pancasila dan UUD 1945.
kewarganegaraan.
anti-korupsi.
23
bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
bangsa
nasional
aspek kehidupan.
24
2.2.3 Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan
nasional/tujuan negara.
pendidikan budi pekerti sebagai sikap dan perilaku sehari-hari baik individu,
yang berlaku dan dianut dalam bentuk jati diri, nilai persatuan dan kesatuan,
integritas dan kesinambungan masa depan dalam suatu sistem moral, dan
25
berbangsa dan bernegara dengan bersumber pada falsafah Pancasila dan
diilhami oleh ajaran agama serta budaya Indonesia. (Tim Dosen UIN
(Mustofa, 1999;11).
bahwa budi pekerti mengacu pada sikap dan perilaku seseorang maupun
nilai-nilai akhlak/moral dalam sikap dan perilaku manusia peserta didik agar
dan dengan alam lingkungan. (Tim dosen UIN Jakarta, 2000; 41).
pekerti luhur dalam segenap perananya di masa yang akan datang atau
26
perilaku peserta didik agar mampu melaksanakan tugas-tugas hidupnya
1977;41).
dengan Tuhan, kedua, kepatuhan kepada Agama, ketiga niat baik dan
diri.
27
3) Kesusilaan, terdiri dari nilai-nilai pertama cinta dan kasih sayang,
1977; 42 ).
pekerti adalah ada tiga ranah yang pouler dikalangan dunia pendidikan yang
mengisi otak, mengajarinya dari tidak tahu menjadi tahu, dan pada tahap
membenci, dan lain sebagainya. Sikap ini semua dapat digolongkan sebagai
Tujuan adalah sesuatu yang dituju atau sesuatu yang akan dicapai, ia
(Zuhairini, 1995; 159). Suatu kegiatan harus memiliki tujuan agar yang akan
dicapai dari kegiatan itu dapat diketahui, karena kegiatan tanpa tujuan akan
28
Dalam sistem pendidikan Nasional, rumusan tujuan pendidikan baik
belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar dibagi menjadi tiga
akhlak mulia/budi pekerti luhur. Dengan kata lain dalam pendidikan budi
pekerti nilai-nilai yang ingin dibentuk adalah nilai nilai akhlak yang mulia,
yaitu tertanamnya nilai-nilai akhlak yang mulia kedalam diri peserta didik
29
2.4 Konsep Budaya Sekolah
karakter atau watak dan citra sekolah dalam masyarakat luas. Berkaitan
aspek pokok yang sangat berkaitan dengan peningkatan mutu sekolah atau
manajemen sekolah, serta budaya, tradisi, atau ciri khas sekolah itu sendiri.
lingkungan, suasana, rasa, sifat, dan iklim sekolah yang secara produktif
dapat ditampilkan dalam bentuk hubungan kepala sekolah, guru, dan tenaga
30
berfikir rasional, motivasi belajar, dan kebiasaan memecahkan masalah
dipandang sebagai eksistensi suatu sekolah yang terbentuk dari hasil saling
mempengaruhi antara tiga faktor yaitu sikap dan kepercayaan orang yang
para guru, karyawan dan siswa demi memanjukan dan menjadikan sekolah
31
dan lambang yang telah dinyatakan dan menguatkan budaya sekolah positif,
namun yang lebih penting lagi dari artifek adalah budaya bagi perbaikan
yaitu:
harus baik
5) Memiliki toleransi dan bersikap adil kepada semua warga sekolah tanpa
siswa.
32
3) Memiliki nilai nilai yang dianut oleh semua warga sekolah
guru, siswa, karyawan, dan seluruh elemen yang ada di sekolah. Budaya
atau kebiasaan yang positif. Budaya sekolah yang positif adalah budaya
33
sekolah yang positif diantaranya adalah bekerjasama dalam peningkatan
berupa implementasi dari visi dan misi sekolah. Selain itu elemen positif
budaya netral adalah budaya yang tidak menguntungkan namun juga tidak
merugikan suatu sekolah. Contoh dari budaya netral adalah adanya suatu
diperlukan penanaman nilai yang baik seperti nilai akhlak dan semangat.
Sehingga dalam budaya sekolah tertanam suatu budaya yang aktif, kreatif,
dan inovatif dan dapat memberikan dampak positif bagi sekolah tersebut.
34
Aturan-aturan yang dipercayai dalam budaya lingkungan sekolah yaitu
dapat dipercaya, hukum yang adil, berakhlak, dan dan ketaatan. Nilai-nilai
yaitu nilai keagamaan, ketaqwaan, point kerja sama, nilai toleransi, nilai
sekolah
35
Budaya sekolah/madrasah diharapkan dapat memperbaiki dan
tinggi, dan selalu memiliki niat untuk berkembang. Maka dari itu, budaya di
sejarah sekolah, hasil dari interaksi dan komunikasi bermacam kegiatan yang
karakter yang ada. Nilai dan kepercayaan tidak akan timbul dalam waktu yang
jelas dan matang sangatlah perlu ditata untuk membangun budaya sekolah/
artian ada unsur dan bagian dari kultur yang memiliki sifat positif, negatif,
netral.
berikut:
36
1. Penelitian yang dilakukan oleh Yunita Wahyu Lestari (2013)
Siswa Melalui Budaya Sekolah Di MTs Hasyim Asy Ari Kota Batu”.
2.
37
Adapun kerangka pikir mengenai peran guru terhadap peningkatan
sebagai contoh oleh siswa sehingga ia harus memiliki kepribadian yang baik
ada sepuluh kompetensi dasar yang harus dimiliki guru dalam upaya peningkatan
a. Menguasai bahan
c. Mengelola kelas
38
Peran Guru PPKn
Meningkatkan
Budi Pekerti Siswa
Melalui Budaya
Sekolah Di MTs Al-
Alim Maligano
39
BAB III
METODE PENELITIAN
dari ragam tersebut untuk menyesusaikan objek yang akan ditelitinya. Lebih
lanjut Yulianty & Jufri (2020), dalam penelitian kualitatif analisi data harus
Subjek dalam penelitian ini yaitu Kepala Sekolah, guru PPKn, guru
penelitian ini adalah 6 orang siswa MTs Al-Alim Maligano. Jadi, total
40
3.4 Teknik Pengumpulan Data
adalah:
dan akurat dalam beberapa cara yang berkaitan dengan Peran Guru PPKn
Al-Alim Maligano.
Al-Alim Maligano.
41
dan mana yang hanya sebagai penunjang, sehingga datanya menjadi fokus
dan terarah.
2. Data Displagy (penyajian data) dimaksudkan agar data yang terorganisir,
tersistematisasi, sederhana, fokus dan terarah, kemudian ditampilkan dan
disajikan dalam bentuk teks naratif yang memiliki arti, sehinggga mudah
dipahami dan dimengerti. Penyajian data ini juga dimaksudkan untuk
pendeskripsian data yang sudah fokus dan terarah untuk mendeskripsikan
temuan di lapangan, baik melalui wawancara, observasi maupun catatan
lapangan lainnya.
3. Conclusionsdrawing/verifying (penarikan kesimpulan) dimaksudkan agar
setelah reduksi data atau penyajian data (tidak harus berurutan keduanya)
maka langkah selanjutnya dilakukan verifikasi secara tepat, cermat dan
teliti oleh peneliti, maka baru disusun kesimpulan yang masih sementara
dan dilakukan verifikasi secara berkesinambungan, sehingga pada
akhirnya disusun kesimpulan akhir. Kesimpulan akhir ini ditujukan untuk
menjawab semua masalah yang menjadi fokus penelitian (masalah
penelitian).
1. Triangulasi Sumber
penelitian.
42
2. Triangulasi Teknik
3. Trangulasi Waktu
43
DAFTAR PUSTAKA
44
45