Oleh:
NIA ISTIKOMAH
NPM. 2001071017
i
PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU IPS
TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII
SMP IT DARUL MUTTAQIN TP.2023/2024
Oleh :
NIA ISTIKOMAH
NPM. 2001071017
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, atas taufik hidayah
Proposal ini adalah sebagai salah satu bagian dari persyaratan menyelesaikan
pendidikan Stara Satu (S1) jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Siti Nurjanah M.Ag. PIA selaku Rektor IAIN Metro
2. Ibu Dr. Zuhairi, M.Pd , selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
3. Bapak Dr. Tubagus Ali Rachman Puja Kesuma, M.Pd, selaku ketua jurusan
Tadris IPS sekaligus pembimbing yang telah memberi bimbingan yang sangat
4. Bapak dan Ibu Dosen/Karyawan IAIN Metro yang telah memberikan ilmu
motivasinya.
mencapai kesempurnaan, karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran dari
iii
Metro, September 2023
Peneliti,
Nia Istikomah
NPM. 2001071017
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Hasil belajar................................................................................... 12
1. Pengertian Hasil Belajar............................................................ 12
2. Kriteria Hasil Belajar................................................................ 13
3. Faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar.................................. 15
4. Ketuntasan Belajar.................................................................... 16
B. Guru Profesional............................................................................ 18
1. Kompetensi Pedagogik.............................................................. 18
2. Kompetensi Kepribadian........................................................... 20
3. Kompetensi Profesional............................................................ 21
4. Kompetensi Sosial..................................................................... 21
C. Kompetensi Profesional Guru........................................................ 22
1. Pengertian Kompetensi Profesional Guru................................. 22
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi.......................................... 24
3. Ruang Lingkup Kompetensi Profesional Guru......................... 25
v
D. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru IPS terhadap Hasil
Belajar............................................................................................ 32
E. Kerangka Penelitian....................................................................... 33
F. Hipotesis penelitian ....................................................................... 34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian..................................................................... 30
B. Definisi Operasional Variabel....................................................... 30
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel...................... 32
D. Teknik Pengumpulan Data............................................................. 34
E. Instrumen Penelitian ..................................................................... 35
F. Teknik Analisis Data..................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 40
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
Guru adalah aset yang sangat penting bagi bangsa dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa ini. Guru merupakan faktor yang penting dalam keberhasilan
di tangan gurulah masa depan pendidikan yang lebih maju dapat diwujudkan.
Tugas mendidik dan mengajar hendaknya dijadikan suatu kebanggaan bagi guru
dan dilakukan dengan senang hati serta penuh tanggung jawab dalam
pendidik adalah agen pembelajaran yang harus memiliki empat jenis kompetensi,
kemampuan, dan sikap yang diwujudkan dalam bentuk perangkat tindakan cerdas
dan penuh tanggung jawab, yang dimiliki seorang calon pendidik untuk
yang berbeda-beda, memberikan teladan yang baik terhadap anak didik maupun
pendidik, orang tua/wali murid, dan masyarakat sekitar, serta berupaya menguasai
materi pembelajaran yang diajarkan kepada siswanya secara luas dan mendalam.
1
Rina Febriana, Kompetensi Guru, (Jakarta: BumiAksara Group, 2019), 8
2
didik pada jalur pendidikan formal. Secara formal untuk menjadi guru yang
bersertifikat. 2
ditetapkan. Sehingga penjaminan mutu perlu dilakukan dari waktu kewaktu demi
menyampaikan materi pelajaran dengan baik, efektif dan efisien sehingga siswa
sebagai peserta didik mengerti dan memahami terhadap apa yang disampaikan.
Guru dituntut pula untuk dapat menguasai berbagai strategi dan metode
pembelajaran agar suasana proses belajar mengajar di kelas lebih bergairah dan
menyenangkan.
seseorang dalam bidang tertentu yang ditekuni oleh seseorang yang mana
pekerjaan itu harus memiliki keahlian yang diperoleh melalui pendidikan khusus. 3
secara luas dan mendalam pada materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mencakup
2
SudarwanDanim, Profesional dan EtikaProfesi Guru (Bandung:Alfabeta,2010), 17-
20.
3
Hoyyima Khoiri, Hoyyima Khoiri, Jitu dan Mudah Lulus Sertifikasi Guru
(Yogyakarta: Bening, 2010).43
3
keterikatan satu sama lain. Hasil belajar adalah suatu perubahan yang dapat diukur
dan diamati yang terjadi pada diri siswa terhadap perubahan tingkah laku dalam
siswa, penilaian dapat dilakukan untuk melihat tingkat pencapaian siswa dalam
efektif dengan menggunakan metode dan model pembelajaran yang menarik dan
guru, bahwa terdapat guru IPS yang belum memenuhi kriteria seorang guru yang
4
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung:
Remaja Rosada Karya, 2004).
5
Agustin SuksesDakhi, “Peningkatan Hasil BelajarSiswa”, Jurnal
Education andDevelopmentInstitutTapanuli Selatan, Vol.8 No.2, 2019, hal 468.
4
adalah guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan lulusan
profesional karena mengajar tidak sesuai dengan keahliannya. Pada akhirnya guru
IPS tersebut kurang mampu menguasai bahan ajar dengan baik, kurang mampu
pembelajaran di kelas.
Selain itu diduga masih kurangnya kompeensi guru, dimana saat proses
Mengenai hasil belajar siswa kelas VIII pada semester ganjil, berdasarkan
keterangan dari guru IPS SMP IT Darul Muttaqin, didapatkan informasi bahwa
sebagian siswa masih mendapatkan nilai yang belum maksimal. Hal ini terlihat
dari gejala-gejala yang dialami oleh siswa, yakni masih ada sebagian siswa yang
memperoleh hasil ulangan harian di bawah skor 75, masih ada sebagian siswa
yang nilai ujian akhir semester belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yakni 75. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel ketuntasan hasil belajar
berikut ini:
Tabel 1.1
Data Ketuntasan Hasil Belajar IPS SMP IT Darul Muttaqin
5
Sumber: Data nilai diambil dari hasil UAS semester ganjil tahun pelajaran 2022/2023.
Berdasarkan tabel tersebut dari 36 siswa kelas VIII terdapat 17 siswa yang
nilainya belum memenuhi KKM. Berdasarkan pengamatan Peneliti, hal ini bisa
terjadi karena adanya pengaruh dari guru yang belum memenuhi kriteria sebagai
pada hasil belajar siswa yang akhirnya berada di bawah standar yang telah
ditentukan sekolah. Dari wawancara singkat yang dilakukan dengan dua orang
siswa peneliti mendapat informasi bahwa adanya gruru yang masih mengajar
siswa mendengarkan, kurangnya komunikasi yang baik antara guru dengan siswa
juga diduga menjadi faktor penyebab siswa mendapat nilai yang belum
memenuhi KKM.
Melihat realita yang terjadi Peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh
kompetensi profesional guru terhadap hasil belajar. Maka dari itu, Peneliti sangat
Profesional Guru IPS Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP IT Darul
Muttaqin TP.2023/2024”.
B. Identifikasi Masalah
6
2. Adanya perilaku guru yang tidak disiplin contohnya terlambat masuk kelas.
4. Hasil belajar siswa masih rendah karena kesadaran siswa yang kurang untuk
C. Batasan Masalah
Agar bahasan ini tidak menyimpang dari konsep yang dibuat, maka ruang
lingkup penelitian ini dibatasi pada kajian kompetensi profesional guru IPS dalam
Dengan subjek penelitian yaitu seluruh siswa kelas VIII SMP IT Darul Muttaqin
D. Rumusan Masalah
penelitian ini adalah: Apakah terdapat pengaruh kompetensi profesional guru IPS
terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP IT Darul Muttaqin
TP.2023/2024?
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin Peneliti capai dalam penelitian ini tidak lepas dari
profesional guru IPS terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP IT
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
siswa.
2) Bagi siswa kelas VIII untuk lebih giat lagi dalam mahami materi yang
F. Penelitian Relevan
yang akan dilakukan. Akan tetapi, disamping ada persamaan dengan penelitian-
LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar
ditandai dengan perubahan dalam diri, perubahan sebagai hasil dari persiapan
belajar dapat muncul dalam berbagai bentuk seperti perubahan informasi atau
kebiasaan bersikap, dan perubahan dalam sudut pandang itu terdapat pada
pembelajaran pribadi.1
sebagai pola baru, dari pada reaksi yang berupa kecenderungan, wawasan,
atau pemahaman, hal ini sesuai dengan argumen dari Hilgard dan Bower.2
Hasil belajar adalah sesuatu yang dapat dicapai oleh siswa setelah
1
Jihan Asep, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2013),
2
2
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya,
1985), 80
12
13
didapat dari latihan-latihan yang telah dilakukan dan dibuat, baik secara bebas
maupun berkelompok.4
hasil belajar adalah suatu yang didapat dari siswa selama mengikuti kegiatan
yang dapat diukur dengan dilakukannya evaluasi melalui tes baik secara lisan
maupun tertulis.
ukuran dan informasi hasil belajar siswa adalah mengetahui diagram penanda
3
Juniati, “Penerapan Strategi Pembelajaran Probex untuk Meningkatkan
Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik SMP Negeri 3 Purworejo, Jawa Tengah
Pada Konsep Kalor,”dalam Berkala Fisika Indonesia 1, no. 2 (2009), 33
4
Maisaroh dan Rostrieningsih, “Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan
Menggunakan Metode Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team pada Mata
Pelajaran Keterampilan Dasar Komunikasi di SMK Negeri 1 Bogor,”Jurnal
Ekonomi & Pendidikan 8, no. 2 (November 2010), 161
5
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatab Baru,
(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), 148
14
menggunakan dua strategi, yaitu tes formatif dan sumatif yang spesifik, dan
hasil penilaian akan berupa data baik kualitas maupun jumlah. Salah satu
dicapai oleh siswa. Kunci untuk mendapatkan estimasi dan informasi hasil
psikomotorik.
Tabel 1.2
Kriteria Hasil Belajar
a. Faktor internal
7
E.Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosda Karya, 2006), 141
8
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), 138
16
b. Faktor eksternal
Variabel atau faktor ini dapat secara langsung atau tidak langsung
4. Ketuntasan Belajar
atau keterampilan dengan baik asal diberikan waktu yang sesuai dengan
yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang
ekstern adalah faktor yang datang dari luar peserta didik, diantaranya
sekolah.
6
Muhammad Khafid, “Faktor-faktor yang mempengaruhi Ketuntasan Belaajr
Akuntansi: Motivasi Belajar Sebagai Variabel Intervering”, Jilid 37 No. 1, 2008, 47-48.
18
B. Guru Profesional
menerus secara aktif dikarenakan yang dihadapi adalah peserta didik yang
memiliki karakter yang berbeda antara satu dengan yang lain dengan memenuhi
kompetensi sosial.7
1. Kompetensi Pedagogik
Istilah kompetensi pedagogik berasal dari dua kata yaitu ‘kompetensi’ dan
yang berarti kecakapan dan kemampuan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
7
Irjus Indrawan, dkk, Guru Profesional, penerbit lakeisha, klaten,2020, 16.
19
dipisahkan permasalahannya.
pembelajaran).
berikut:
c. Perancangan pembelajaran
2. Kompetensi Kepribadian
stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan
yang perlu dikuasai guru, selain tiga jenis kompetensi lainnya: sosial, pedagogik,
dan profesional.
Guru menjelaskan kompetensi kepribadian untuk guru kelas dan guru mata
pelajaran, pada semua jenjang pendidikan dasar dan menengah, sebagai berikut:
(1) Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan
nasional Indonesia.
(2) Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan
(3) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa.
(4) Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi
3. Kompetensi Profesional
8
Rusdiana, dan Yeti Heryati, Pendidikan Profesi Keguruan, (Bandung: CV Pustaka
indikator esensial.
terkait degan bidang studi dengan memiliki indikator esensial, memahami materi
ajar yang ada dalam kurikulum sekolah, memahami struktur, konsep dan metode
keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi ajar, memahami hubungan
4. Kompetensi Sosial
peserta didik, dan masyarakat sekitar. Peran yang dibawa pendidik dalam
masyarakat berbeda dengan profesi lain. Oleh karena itu, perhatian yang diberikan
masyarakat terhadap pendidik pun berbeda dan ada kekhususan, terutama adanya
fungsi setiap lembaga kemasyarakatan dan; (3) kemampuan untuk menjalin kerja
Beberapa kompetensi sosial yang perlu dimiliki pendidik, antara lain berikut ini.
2) Bersikap simpatik.
3 butir c)10
memiliki pengetahuan yang luas serta mendalam tentang subject matter (mata
10
Doni Juni Priansa, Kinerja dan Profesionalisme Guru (Bandung:
Alfabeta, 2014).127
23
materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah ; (c) hubungan konsep antar
sehari-hari; dan (e) kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan
Menurut UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat
11
E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru (Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2012).135
12
Jejen Musfah, Peningkatan Komeptensi Guru (Jakarta: Prenada Media,
2011).54
24
yang diperoleh dalam jangka waktu yang cukup lama diperguruan tinggi
guru dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Adapun faktor tersebut
a. Faktor internal
Faktor ini adalah faktor yang muncul dari dalam diri seseorang, seperti:
1) Kesadaran
3) Motivasi
b. Faktor Eksternal
Faktor ini adalah faktor yang muncul dari luar diri seseorang seperti:
3) Pengalaman
5) Kontrol Masyarakat13
pembinaan guru (P3G) dan analisis tugas-tugas guru, baik sebagai pengajar,
bahan ajar sebagai bagian dari proses pembelajaran hendaknya tidak dianggap
pelengkap bagi profesi guru. Guru yang professional mutlak harus menguasai
13
M.Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktik (Bandung:
Remaja Rosda Karya, 2008).276
14
Noeng Muhadjir, Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial, Teori
Pendidikan dan pelaku sosial kreatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 2000).
26
sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Adanya buku pelajaran yang dapat
dibaca oleh siswa, tidak mengandung arti bahwa guru tak perlu menguasai
bahan.
materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan dan sikap
yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang
telah ditentukan. Banyak pendapat yang mengatakan bahwa proses dan hasil
oleh karakteristik guru dan siswa, bahan pelajaran aspek lain yang berkenaan
tertulis maupun yang tidak tertulis. Bahan ajar atau materi kurikulum ialah isi
atau muatan kurikulum yang harus dipahami oleh siswa dalam upaya
Memang guru tidak mungkin serba tahu, tetapi setiap guru dituntut
15
Udin Syaefudin Sa’ud, Pengembangan Profesi Guru (Jakarta: Alfabeta,
2009).53
27
hanya bisa membuat gambar yang baik dan memiliki nilai estetis, tetapi juga
harus mengetahui makna dan tujuan dari desain bangunan yang dibuatnya.
mengajar.
teoritis dan praktis unsur-unsur yang terdapat didalamnya. Oleh sebab itu
mendalam tentang objek belajar dan situasi pembelajaran. Tujuan lain dari
sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam perencanaan. Pada tahap ini
tujuan pembelajaran.
pembelajaran.
efektif.
menyenangkan
sendiri pengetahuan
yang mantap akan dapat memberi minat bahwa peserta didik dapat belajar
sesuatu yang bermakna dari guru yang bersangkutan. Hal-hal yang harus
dikuasai oleh seorang guru antara lain tentang: ilmu pendidikan, psikologi
pendidikan.
berikut:
30
memajukan masyarakat dalam arti luas serta pengaruh timbale balik antara
2) Keterampilan melaksanakan
3) Keterampilan bertanya
pengamatan yang terus menerus tentang perubahan dan kemajuan yang telah
skor angka atau nilai yang bisa dilakukan dalam rangka penilaian hasil belajar
Tabel1.3
Indikator Kompetensi Profesional Guru
Variabel Indikator
Menguasai bahan pembelajaran
Mampu mengelola program pembelajaran
Kompetensi profesional
Guru dalam dunia pendidikan mempunyai tugas ganda yaitu sebagai abdi
negara dan abdi masyarakat. Sebagai abdi negara guru dituntut untuk
yang gemilang. Dengan tugas tugas tersebut, sudah seharusnya seorang guru
profesionalisme.
bidang keahlian pada bidang ilmu yang relevan dengan mata pelajaran yang
mengelola kelas sehingga berdampak baik terhadap hasil belajar siswa. Hal
E. Kerangka Penelitian
guru IPS terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP IT Darul Muttaqin
T.P.2023/2024. Salah satu kompetensi yang wajib ditingkatkan oleh guru ialah
dasar seorang guru yang memiliki keahlian khusus mengenai bidang keguruan
serta mendalam tentang subjec matter (mata pelajaran) yang diampu dan akan
berikut:
Variabel X Variabel Y
Pengaruh Kompetensi Profesional Guru IPS Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa
F. Hipotesis Penelitian
16
Priyono, Metode Penelitian Kuantitatif (Taman Sidoarjo: Zifatama
Publishing, 2008), 66
35
sebagai berikut:
Ho: Tidak ada pengaruh kompetensi profesional guru IPS terhadap hasil belajar
Ha : Ada pengaruh kompetensi profesional guru IPS terhadap hasil belajar IPS
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian merupakan suatu jalan atau proses atau kegiatan yang bertujuan
penyusunan laporannya.1 Atau dengan kata lain penelitian terdiri dari susunan
terencana secara pokok dan dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis
serta penyajian data yang memiliki tujuan untuk memecahkan suatu masalah atau
Penelitian ini bersifat korelasi, artinya yaitu peneliti mencari ada tidaknya
“pengaruh kompetensi profesional guru IPS terhadap hasil belajar IPS siswa kelas
Variabel merupakan segala jenis sesuatu yang memiliki bentuk apa saja
dan ditetapkan oleh seorang peneliti yang bertujuan untuk dipelajari agar
30
31
dalam proses pengukuran, atau kata lain oprasional adalah suatu gambaran yang
memiliki ketelitian tentang suatu prosedur yang diperlukan dalam rangka untuk
suatu hal yang menjelaskan variabel-variabel yang akan diteliti. Dengan demikian,
Variabel X atau variabel bebas merupakan suatu variabel yang ada dan
mendahului variabel terikat, variabel ini menjadi variabel yang menjelaskan topik
penelitian dan juga terjadinya fokus. 3 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
sebagai pengajar maupun pendidik dengan penuh rasa tanggung jawab dan layak.
2
Priyono, Metode Penelitian Kuantitatif , 79
3
Priyono, Metode Penelitian Kuantitatif, 58
32
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terkait adalah hasil belajar
mata pelajaran fiqih, hasil belajar adalah sesuatu yang dapat dicapai oleh
Dalam penelitian ini hasil belajar menggunakan legger berupa nilai PTS
yaitu:
a. Kognitif
b. Afektif
c. Psikomotorik
1. Populasi
wilayah yang terbangun dari objek atau subjek yang memiliki sifat atau
peneliti.5
adalah keseluruhan objek yang ada di dalam ruang lingkup penelitian. Dalam
4
Priyono, Metode Penelitian Kuantitatif , 104
5
Ibid, 80
33
penelitian ini yang akan menjadi populasinya adalah seluruh peserta didik
2. Sampel
yang akan dipertimbangkan atau sebagian dari populasi yang dipilih dengan
cara tertentu sehingga diantisipasi untuk mewakili populasi lain. Jadi sampel
adalah bagian dari populasi yang menjadi pokok bahasan. Tes populasi
individu mencakup total kurang dari 100, subjek lebih baik digunakan secara
populasi, kemudian jika subjeknya besar maka dapat diambil antara 10%-
penelitian disebut dengan istilah teknik sampling. Ada istilah penting yang
Teknik sampling adalah bagian dari anggota populasi yang dipilih dan
diambil dengan cara tertentu yang disebut dengan teknik sampling. Adapun
atau random dengan cara mengambil dari jumlah populasi untuk dijadikan
peneliti dengan tujuan agar memperoleh data yang diteliti, dalam penelitian ini
1. Metode Angket
peneliti kepada responden untuk diisi secara langsung dan menghimpun pendapat
umum.8 Angket dapat berupa pertanyaan yang bersifat terbuka ataupun pertanyaan
yang bersifat tertutup, angket terbuka yaitu berupa pertanyaan yang memberikan
kesempatan responden untuk menjawab pertanyaan secara luas dan tidak dibatasi,
sedangkan angket tertutup yaiu angket yang telah disediakan alternatif jawaban
pertanyaan tersebut.
yang sebelumnya telah ditentukan, angket ini digunakan untuk mencari data dan
belajar IPS siswa kelas VIII SMP IT Darul Muttaqin TP.2023/2024. Setiap soal
8
Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan
Skripsi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), 111
35
2. Metode Dokumentasi
faktor yang dapat berupa buku, majalah, koran harian, gambar, dan lain-lain. 9
digunakan untuk meperoleh data berupa nilai PTS (Penilaian Tengah Smester)
dan data yang terkait dengan profil sekolah, sejarah berdirinya SMP IT Darul
Muttaqin, guru, karyawan, data peserta didik, serta data-data terkait lainnya.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan oleh
bertujuan untuk mendorong dan menghasilkan hasil-hasil yang unggul, dalam arti
9
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), 231
36
lebih tepat, efisien dan total, sehingga lebih mudah untuk ditangani dan mudah
diolah.10
Tabel 2.1
Dokumentasi Data
Tabel 2.2
Kisi-Kisi Instrumen
Variabel Penelitian Indikator Metode Instrumen
Variabel bebas (X) a. Menguasai bahan Dokumentasi Item
Kompetensi pembelajaran Angket Angket
profesional guru IPS b. Mampu mengelola
program
pembelajaran
c. Mampu mengelola
kelas
d. Mampu
menggunakan media
dan sumber
pembelajaran
e. Menguasai
landasan-landasan
kependidikan
10
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, 203
37
f. Mampu mengelola
interaksi
pembelajaran
g. Mampu menilai
prestasi siswa
Variabel Terkait (Y) Kognitif Leger Nilai
Hasil Belajar Dokumentasi
Afektif
Psikomotorik
2. PengujianInstrumen
a. Validitas
instrumen. Suatu instrumen yang bernilai valid akan memiliki validitas yang
tinggi, sebaliknya intrumen yang kurang valid akan memiliki validitas yang
lemah.11
11
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian , 211
38
= jumlah sampel
sebesar 0,05 maka dapat dipastikan alat tersebut bersifat valid, begitu pun
sebaliknya apabila rhitung < rtabel maka alat tersebut memiliki sifat tidak valid.
b. Reliabilitas
pengukur itu dapat dipercaya dan konsisten dari waktu ke waktu. Untuk
Keterangan:
12
Priyono, Metode Penelitian Kuantitatif, 86
39
S : Varian Total
merupakan suatu cara yang digunakan untuk menganalisis suatu data yang
mengumpulkan data-data yang telah ada untuk kemudian dilakukan analisis data.
Adapun analisis data yang digunakan didalam penelitian ini yaitu menggunakan
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta,
2013.
2014.
Karya, 2012.
41
Rosdakarya, 2006.
Hoyyima Khoiri. Hoyyima Khoiri, Jitu dan Mudah Lulus Sertifikasi Guru.
2011.
dan Hasil Belajar Peserta Didik SMP Negeri 3 Purworejo, Jawa Tengah
2012.
Karya, 2004.
42
1985.
Noeng Muhadjir. Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial, Teori Pendidikan dan
2008.
2010.
Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih Peserta Didik Kelas VII Mts Al-Hikmah
2009.
Grafika, 2011.
43