PROPOSAL
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Peneitian Tindakan Kelas
Oleh:
AULIA ZIARETA
NPM. 2101070003
i
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 2 MARGA TIGA
TAHUN PELAJARAN 2022/ 2023
PROPOSAL
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Penelitian Tindakan Kelas
AULIA ZIARETA
NPM. 2101070003
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas taufik dan inayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal skripsi ini, tepat pada
waktunya.
Penulisan proposal skripsi ini adalah sebagai salah satu bagian dari persyaratan
untuk memenuhi tugas Metode Penelitian pendidikan program strata satu (S1) atau
sarjana pada Program Tadris IPS di IAIN Metro guna langkah awal dalam memperoleh
gelar S.Pd.
Dalam upaya penyelesaian proposal skripsi ini, penulis telah menerima banyak
bimbingan dan bantuan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada
3. Tubagus Ali Rachman Puja Kusuma, M.Pd, selaku Kaprodi Pendidikan Tadris
iii
Kritik dan saran demi perbaikan proposal skripsi ini sangat diharapkan. Semoga
penelitian yang akan dilakukan kiranya dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
Penulis
AULIA ZIARETA
NPM : 2101070003
iv
DAFTAR ISI
COVER..........................................................................................................................i
COVER..........................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah............................................................................................2
C. Batasan Masalah.................................................................................................2
D. Rumusan Masalah...............................................................................................2
E. Tujuan Dan Manfaat...........................................................................................2
F. Penelitian Relevan..............................................................................................3
v
2. Variabel Bebas (Independen)..................................................................14
B. Setting Lokasi Penelitian ...................................................................................14
C. Subjek Penelitian................................................................................................15
D. Prosedur Penelitian.............................................................................................15
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................16
1. Obsevasi .......................................................................................................16
2. Tes Hasil Belajar .............................................................................................16
3. Teknik Dokumentasi ...................................................................................16
F. Instrumen Penelitian...........................................................................................17
G. Teknik Analisis Data..........................................................................................17
H. Indikator Keberhasilan .......................................17
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................19
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
manusia. Oleh karena itu, pendidikan harus direncanakan secara optimal dan efisien
untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi
IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Tujuan
IPS adalah untuk membantu siswa memahami peran manusia dalam masyarakat dan
untuk mendapatkan informasi tentang interaksi antara individu, kelompok dan negara.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengembangkan model pembelajaran yang
yang menekankan pada konteks dan situasi nyata dalam proses pembelajaran. Dalam
model ini, siswa diajak untuk mengaitkan antara materi pelajaran dengan situasi atau
antaranya adalah dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, serta dapat
SMP Negeri 2 Marga Tiga merupakan salah satu sekolah menengah pertama
di daerah Marga Tiga yang memiliki siswa kelas IX. Sekolah ini memiliki tujuan
untuk memberikan pendidikan yang bermutu dan berkualitas. Oleh karena itu,
penggunaan model pembelajaran yang efektif dalam mengajarkan IPS sangat penting
1
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui pengaruh penggunaan model
pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IX di SMP Negeri 2
Marga Tiga.
B. Identifikasi Masalah
menjelaskan materi
C. Pembatasan Masalah
mata pelajaran IPS siswa kelas IX di SMP Negeri 2 Marga Tiga Tahun Pelajaran
2023/2024.
D. Rumusan Masalah
2
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan metode
kontekstual pada mata pelajaran IPS untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan
Sedangkan manfaat penelitian ini adalah bagi guru, sebagai acuan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran dan sebagai acuan cara atau
metode untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran. Bagi siswa
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam memahami IPS, karena metode ini
dapat sangat menarik bagi pembelajaran siswa, sehingga siswa dapat mengikutinya
dengan baik dan mengerjakan soal/tugas dengan baik dan mandiri. Dan sebagai acuan
bagi lembaga pendidikan dalam menganalisis dan mengambil keputusan pada saat
pelajaran IPS.
ada beberapa perbedaan sehingga penelitian yang dilakukan tidak sama sepenuhnya,
Menurut jhonson (2002) kontekstual adalah sistem satu sama lain, yang
memiliki prinsip saling ketergantungan, yaitu antara guru dan siswa, masyarakat dan
lingkungan. Ini memungkinkan mereka untuk terhubung dalam segala hal yang
sistem kehidupan di mana bagian-bagian dari sistem tersebut, termasuk juru masak,
guru, siswa, petugas kebersihan, tukang kebun, staf administrasi, supir bus, sekretaris,
3
orang tua dan teman-teman, dan di dalam masyarakat semuanya memuatnya. .
situasi nyata siswa, yang pada akhirnya mendorong siswa untuk membangun
siswa dipandang sebagai individu yang sedang berkembang yang mencoba untuk
terhubung dengan sesuatu yang baru saja mereka peroleh atau yang tidak mereka
kenal.1
menemukan apa yang mereka pelajari dan menerapkannya dalam situasi nyata
situasi nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan
melalui budaya dan kearifan lokal (local genius), karena setiap sekolah dan
lingkungannya membangun karakter yang unik, sehingga siswa belajar melalui nilai-
1
Efi Nilasari and others, ‘PENGARUH PENGGUNAAN MODUL’, 2013, 2016, 1399–1404.
2
Irwandi, ‘Pengaruh Pendekatan Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA’,
Jurnal Ilmu Pendidikan, 19.1 (2013), 100–105.
4
nilai budaya lokal (local genius), dan mengedepankan pengejaran pengetahuan moral
3
Program Studi, Pendidikan Pancasila, and Program Pascasarjana, ‘Jurnal Pendidikan Ilmu-
Ilmu Sosial Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Kearifan Lokal Sebagai Penguatan
Pendidikan Karakter’, 10.1 (2018), 1–10.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
Tujuan pembelajaran atau hasil belajar tidak akan tercapai jika siswa tidak
Suprijono, hasil belajar adalah perubahan tingkah laku secara umum, bukan
antara belajar dan mengajar. Dari sudut pandang guru, kegiatan mengajar
diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sudut pandang siswa, hasil
faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar, yaitu dari dalam diri siswa
a. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu,
4
Applied Mathematics, ‘PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS III’, 2016, 1–23.
5
Mathematics.
6
(kecerdasan, rentang perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan
b. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu, seperti
masyarakat.
hasil belajar adalah perubahan tingkah laku secara umum, tidak hanya dari segi
Perubahan perilaku adalah hasil belajar. Dengan kata lain, seseorang dikatakan
telah belajar ketika ia mampu melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat
ia lakukan.
7
Berdasarkan hasil kajian taksonomi Bloom, bentuk-bentuk perilaku
seperti hasil belajar diklasifikasikan ke dalam tiga ranah (kognitif, afektif, dan
psikomotorik).
diperoleh dari hasil penilaian Penilaian hasil belajar adalah suatu prosedur
dimana hasil belajar yang dicapai siswa dinilai dengan menggunakan kriteria
8
2. Metode Pembelajaran Kontekstual
Bahasa Indonesia mengandung dua arti: 1) bagian dari uraian atau kalimat yang
dapat mendukung atau menjelaskan suatu makna; 2) situasi yang terkait dengan
peristiwa tersebut.6
ajarkan dengan situasi nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan
Penilaian Otentik.
6
Abdul Kadir, ‘Konsep Pembelajaran Kontekstual Di Sekolah’, 13.3, 17–38.
9
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa jika semua
pembelajaran kontekstual.
a) Konstruktivisme
b) Penelitian
c) Mengajukan pertanyaan
d) Komunitas belajar
10
Komunitas belajar dalam pembelajaran kontekstual diwujudkan
belajar dapat dicapai dengan cara berbagi hasil dengan orang lain,
sudah berpengalaman.
e) Pemodelan
verbalisasi.
f) Refleksi
g) Penilaian Autentik
11
Penilaian autentik adalah proses yang dilakukan guru untuk
7
Pengaruh Pembelajaran and others, ‘Prosiding Seminar Nasional Pendidikan ’:, 2011, 2015,
34–42.
8
Mathematics.
12
b) Kekhawatiran anggota kelompok akan kehilangan kualitas siswa karena
harus menyesuaikan diri dengan kelompoknya.
c) Banyak siswa yang tidak senang ketika diajak bekerja sama dengan orang
lain karena siswa yang rajin merasa harus mengerjakan tugas lebih banyak
daripada yang dirasakan siswa dalam kelompoknya.
C. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
IPS dalam pendidikan adalah sebuah konsep yang mengembangkan
pengetahuan, sikap dan keterampilan sosial yang mendalam Membentuk dan
mengembangkan pribadi warga negara yang baik juga telah menjadi bagian dari
kurikulum dan wacana sistemik pendidikan di Indonesia dan itu adalah program
pendidikan sosial di jalur pendidikan sekolah. Seperti yang diungkapkan Nursid
(2008, p. 20) topik-topik tersebut tujuan IPS adalah untuk mengembangkan
kemampuan siswa agar peka terhadap masalah-masalah sosial yang terjadi dalam
masyarakat adalah sikap pola pikir positif untuk memperbaiki ketidakseimbangan
yang mungkin terjadi dan mampu menghadapi setiap masalah yang muncul setiap
hari. dan untuk diri sendiri dan menghadapi kehidupan manusia.9
9
J. Hinton, ‘Talking with People about to Die’, British Medical Journal, 3.5922 (1974), 25–27
<https://doi.org/10.1136/bmj.3.5922.25>.
13
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Definisi Operasional Variabel
Definisi fungsional dari variabel adalah definisi berdasarkan sifat yang dapat
diamati dari hal yang didefinisikan. Definisi operasional secara implisit menyebutkan alat
Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar
untuk peningkatan mata pelajaran IPS siswa, yang diperoleh siswa dari hasil
dalam penelitian ini adalah hasil belajar seorang siswa mata pelajaran IPS yang
diperoleh dari hasil evaluasi sebelum dan sesudah belajar dengan menggunakan
14
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian PTK ini telah dilaksanakan pada Semester Ganjil TP.
2022/2023.
C. Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan secara kolaborasi partisipan antar
peneliti dengan guru kelas IX C SMP N 2 MARGA TIGA. Adapun subjek penelitiannya
adalah siswa kelas IX C SMP N 2 MARGATIGA dengan jumlah 28 siswa yang terdiri
D. Prosedur Penelitian
Metode yang digunakan berupa siklus (cycle). Siklus ini terjadi tidak hanya
sekali, melainkan beberapa kali hingga tujuan yang diharapkan tercapai. Setiap siklus
pembelajaran dengan metode kontekstual terdiri dari dua siklus, yaitu. Siklus I dan Siklus
10
Nursanjaya, ‘MEMAHAMI PROSEDUR PENELITIAN KUALITATIF: Panduan Praktis Untuk
Memudahkan Mahasiswa’, NEGOTIUM: Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 04.01 (2021), 126–41
<https://ojs.unimal.ac.id>.
15
3. Mengamati adalah mengamati siswa selama proses pembelajaran. 4. Refleksi
Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan informasi yang diperoleh melalui alat
1. Observasi
untuk mengetahui hasil belajar IPS siswa melalui penilaian autentik dengan
test dan post-test, dilakukan untuk melihat hasil belajar setiap siklus,
mencerminkan penguasaan konsep diri individu, dalam hal ini mengevaluasi rata-
rata hasil belajar setiap siklus sebelum digunakan. dengan metode pembelajaran
3. Teknik Dokumentasi
16
Dokumentasi adalah catatan peristiwa masa lalu. Dokumentasi dapat
singkat SMP N 2 MARGA TIGA, sarana dan prasarana sekolah, jumlah guru dan
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian. Tanpa alat yang tepat, penelitian tidak akan menghasilkan hasil yang
diharapkan. Banyak alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data, tetapi
Instrumen yang dimaksud dalam PTK adalah alat yang digunakan oleh pelatih
atau pengamat untuk mengukur dan mengambil kembali informasi yang digunakan untuk
Teknik analisis data yang digunakan adalah kuantitatif. Data Jumlah yang
dikumpulkan melalui pre-test dan post-test, yaitu tes hasil belajar siswa. Namun dalam
penelitian ini, siswa sebagai peneliti secara kuantitatif lebih akurat dalam menentukan
H. Indikator Keberhasilan
mencapai 85%.
17
2. Ketuntasan keberhasilan belajar individu dicapai apabila siswa telah mencapai
Dengan demikin ketika siswa mencapai 85% atau lebih dengan skor minimal 70,
18
DAFTAR PUSTAKA
Hinton, J., ‘Talking with People about to Die’, British Medical Journal, 3.5922 (1974), 25–27
<https://doi.org/10.1136/bmj.3.5922.25>
Irwandi, ‘Pengaruh Pendekatan Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA’,
Nilasari, Efi, Ery Try Djatmika, Anang Santoso, Pendidikan Dasar, and Pascasarjana-universitas
126–41 <https://ojs.unimal.ac.id>
Sekolah Dasar, ‘Prosiding Seminar Nasional Pendidikan ’:, 2011, 2015, 34–42
Studi, Program, Pendidikan Pancasila, and Program Pascasarjana, ‘Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu
19
20
DOKUMENTASI
21