DISUSUN OLEH :
Robby kurniawan syahputra
Dalam penulisan mini riset ini saya sebagai penulis menyadari dalam penulisan mini
riset ini merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua
pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan mini riset ini.
Dalam penulisan mini riset ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan mini
riset ini, khususnya kepada dosen pengampu yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
COVER
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Fokus Penelitian............................................................................................3
C. Rumusan Masalah.........................................................................................3
D. Tujuan Penelitian...........................................................................................3
E. Ruang Lingkup Penelitian.............................................................................3
F. Manfaat Penelitian........................................................................................3
A. Tinjauan Pustaka...........................................................................................5
B. Penelitian yang Relevan................................................................................10
C. Kerangka Berpikir.........................................................................................12
A. Kesimpulan.....................................................................................................27
B. Saran...............................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
halaman
Digitalisasi Pendidikan.............................................................21
DAFTAR GAMBAR
halaman
A. Latar Belakang
pula pendidikan memegang peranan yang sangat vital dalam setiap sektor
generasi penerus bangsa yang mampu menghadapi semua tantangan kehidupan yang
Ilmu” menjadikan ilmu-ilmu pengetahuan lain tidak bisa lepas dari matematika.
sebaliknya pengetahuan lain seperti fisika, kimia, biologi dan ilmu-ilmu lain
fungsi, salah satunya adalah menggairahkan siswa. Dalam kegiatan rutin di kelas
berpusat kepada guru. Sedangkan menurut Gage dan Berliner (Slameto, 2002)
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan dalam
Seiring dengan dengan berkembangnya teknologi komputer pada saat ini, maka
dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika, pembelajaran berbasis TIK
diharapkan menjadi solusi yang efektif dan efisien. Sesuai dengan PP Nomor 16
dalam pelaksanaan pembelajaran. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis kesiapan dan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
masalah yang akan dikaji oleh peneliti yaitu bagaimana kesiapan guru matematika
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kesiapan guru matematika di
2. Informan dalam penelitian ini yaitu Ibu Nanda Ayu Rahmadhani,S.Pd selaku
matematika.
F. Manfaat Penelitian
matematika digital, dan melakukan kolaborasi dengan sekolah lain yang telah
menggunakan teknologi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KAJIAN TEORI
1. Pembelajaran Matematika
Istilah matematika berasal dari bahasa Latin yaitu “mathematika” yang diambil
memiliki kata asal yaitu “mathema” dengan artinya yaitu pengetahuan atau ilmu.
merupakan ilmu yang membahas pola (pattern) dan tingkatan (order). Hal ini
dapat memfasilitasi siswa untuk belajar berpikir melalui pola yang tersedia
(Shadiq, 2014).
Matematika adalah salah satu cabang ilmu yang memegang kendali penting
dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, entah itu sebagai materi
dari materi inti matematika itu sendiri. Penguasaan kemampuan matematis siswa
menjadi suatu hal yang mutlak dalam penataan nalar dan pengambilan keputusan
(decision making) di era global saat ini yang kian kompetitif. Matematika bukan
merupakan ilmu yang berdiri sendiri, melainkan juga bermanfaat terutama untuk
esensial bagi berbagai ilmu lain, khususnya dalam bidang sains dan teknologi.
Matematika adalah terma atau sebutan lain dari numerasi kaitannya dalam
tujuan yang hendak dicapai dalam setiap pembelajaran yang dilakukan. Sementara
bahwa siswa harus memiliki standar kompetensi yang harus dipenuhi dalam
mampu menuangkan ide-ide mereka ke dalam bentuk lain atau representasi dari
rasional juga berprinsip. Adanya abstraksi objek dalam matematika, maka wajar
jika pemahaman suatu konsep dalam matematika memerlukan analisis yang lebih
banyak dibandingkan dengan ilmu-ilmu lainnya, dan siswa kerap kali akan
merangsang dan meningkatkan minat siswa dalam hal belajar. Karenanya, bagi
mengajar matematikanya agar siswa lebih tertarik dan tidak lagi menganggap
dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan
yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu.
Teknologi informasi memiliki dua aspek yaitu aspek hardware dan software
data dapat disebar dan diakses secara global. Teknologi informasi bersifat
kehidupan pribadi seperti berita, kesehatan, rohani, rekreasi, dan belanja online,
yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memperoses dan mentrasfer
data dari perangkat yang satu kepada yang lainnya.Teknologi komunikasi dapat
digunakan untuk berkomunikasi antar individu atau kelompok orang yang tidak
bertemu secara fisik di lokasi yang sama. Teknologi komunikasi dapat berupa
telepon, radio, televisi, telex, fax, audio video, electronic data interchange, email,
facebook, dan twiter. TIK mencakup banyak teknologi yang memungkinkan kita
pembelajaran dan dukungan. Dalam hal ini TIK mencakup perangkat komunikasi
atau aplikasi, meliputi: radio, televisi, telepon selular, komputer dan jaringan
perangkat keras dan perangkat lunak, sistem satelit dan sebagainya, serta berbagai
layanan dan aplikasi yang terkait dengan mereka, seperti video conference dan
3. Guru Matematika
Dalam pengertian yang sederhana, guru adalah orang yang memberikan ilmu
pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah yang
formal, tetapi bisa juga di masjid, di surau, di mushola, di rumah, dan lain sebagainya.
Guru adalah semua orang yang bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid,
baik secara individual ataupun klasikal, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Dengan demikian seorang guru harus menguasai berbagai kompetensi baik pedagogis,
ditinjau dari segi fungsi yang tidak tampak dalam struktur organisasi. (Heriyansyah,
2018). Sedangkan pengertian guru matematika adalah tenaga profesional yang bertugas
proses belajar. Pembelajaran juga merupakan usaha yang disengaja, bertujuan, dan
terkendali agar orang lain belajar atau terjadi perubahan yang relatif menetap pada
berikut, yaitu daya tarik, daya guna (efektifitas), dan hasil guna (efisiensi). Ketiga
terjadi interaksi guru dan siswa secara menarik, efektif,dan efisien. Untuk
memerlukan kerja keras serta kemauan yang tinggi terhadap tugas, mengingat
Guru yang memiliki kesiapan dalam pembelajaran pada kondisi apapun akan
mampu meningkatkan kualitas guru tersebut. Selain itu, kesiapan yang dimiliki
program pendidikan di sekolah dan guru yang memiliki kesiapan yang baik akan
pembelajaran, mengatur jadwal pembelajaran dan lain- lain. Guru yang telah
masing guru. Oleh karena itu sebagai guru sebaiknya memiliki kesiapan yang
sumber daya manusia yang responsive, adaptif dan handal. Oleh karena itu perlu
Peralatan yang memadai tidak akan berguna jika tidak diiringi dengan sumber
tantangan pendidikan pada revolusi industri 4.0 yaitu anak bukan hanya mampu
kualitas karakter yang baik. Tugas guru tentunya untuk mengoptimalkan seluruh
mengajar belajar dan memiliki kepercayaan diri yang paling utama. (Wahyuni et
al., 2022)
B PENELITIAN RELEVAN
berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Edi Winarko. Kesimpulan dari penelitian
tersebut yaitu TIK sangat diperlukan dalam pembelajaran matematika pada saat
sekarang ini. Guru dapat memanfaatkan TIK dalam membantu pelaksanaan tugas
pokoknya. Materi pembelajaran dapat dibuat lebih menarik sehingga siswa akan lebih
termotivasi dalam belajar. Selain itu, siswa dan guru mudah mendapatkan pengkayaan
materi ajar sehingga akan meningkatkan pemahaman dan penguasaan materi tersebut.
Dengan penggunaan TIK yang efektif dan efisien, optimal, menarik dan merangsang
kreatifitas, TIK menjadi salah satu media pembelajaran yang banyak digunakan
pengajaran matematika juga memiliki banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti
sarana dan prasarana yang belum memadai, kurikulum yang perlu disesuaikan, dll.
Dadi Apyaman dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis TIK Terhadap
Hasil Belajar Matematika dan Motivasi Belajar Matematika Siswa, didapatkan hasil
penelitian yaitu Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran berbasis TIK
terhadap hasil belajar matematika dan motivasi belajar matematika siswa. Penelitian
ini mendukung teori bahwa pemberian metode pembelajaran berbasis TIK sangat
pembelajaran berbasis TIK tipe simulasi mampu mengatasi sikap pasif peserta didik
kontekstual.
Selain itu, berdasarkan penelitian Cut Nelga Isma dkk disimpulkan bahwa
digitalisasi pendidikan itu sangatlah penting bagi perkembangan peserta didik pada
abad 21 ini. Sebagian aspek dalam kehidupan sudah berbasis digital. Dalam hal
teknologi bisa kita manfaatkan untuk mencari informasi terkait yang dibutuhkan.
Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran seorang guru berperan penting dalam hal
tersebut. Oleh karena itu, pendidik harus bisa memanfaatkan teknologi sebaik
memiliki efektivitas, efisiensi dan daya tarik yang mampu menarik siswa dalam
cloud meeting, Edmodo, Google drive, Moodle dan lain lain. Namun para guru
banyak yang masih gagap dalam penggunaan teknologi tersebut. Oleh sebab itu
perlu berbagai upaya dalam meningkatkan kompetensi guru agar memiliki kesiapan
kesenjangan antara guru dan peserta didik. Adapun yang membedakan penelitian ini
dengan penelitian yang terdahulu yaitu penelitian ini mengangkat judul analisis
keterbaruan pada penelitian ini yaitu penelitian ini berfokus pada Analisa terhadap
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesiapan guru dalam menghadapi
C. KERANGKA BERPIKIR
untuk menggali lebih banyak pengetahuan dan melakukan proses pembelajaran yang
karena itu, guru dapat menggunakan media pembelajaran berbasis TIK (Teknologi
pedagogik yang harus dikuasai guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik
berbasis TIK wajib diterima dan direalisasikan oleh semua pihak. Dan untuk
merealisasikan hal tersebut perlu didukung oleh regulasi dari pemerintah. Dalam
Kesiapan guru menjadi hal yang sangat penting dalam pembelajaran berbasis
perkembangan teknologi. Salah satu hal yang harus dipersiapkan adalah persiapan
sumber daya manusia yang responsive, adaptif dan handal. Oleh karena itu perlu
Berdasarkan teori yang telah dikemukakan di atas maka dapat di buat bagan
Pendidikan berbasis
Teknologi
Pembelajaran Berbasis
TIK
a) Tempat Penelitian
Pringsewu Lampung.
b) Waktu Penelitian
2. Informan Penelitian
Informan dalam penelitian ini adalah Ibu Nanda ayu rahmadhani, S. pd selaku
1) Teknik Observasi
peneliti merancang secara sistematis tentang apa yang akan diamati, kapan dan
dimana tempatnya. Artinya, ruang lingkup observasi telah dibatasi secara tegas
sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian. Adapun observasi yang digunakan
langsung dengan kegiatan sehari-hari subjek yang sedang diamati, namun hanya
sebagai pengamat dalam mengumpulkan data-data yang dapat diamati secara
2) Teknik Wawancara
dalam penelitian. Data yang akan diperoleh melalui teknik wawancara yaitu
untuk mengumpulkan data. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari instrumen
utama dan instrumen bantu. Instrumen utama dalam penelitian yakni peneliti itu
sendiri sedangkan instrumen bantu terdiri dari lembar pedoman wawancara dan
lembar observasi.
a. Instrumen Utama
Instumen utama dalam penelitian kualitatif yakni peneliti itu sendiri. Peneliti
Sukoharjo.
b. Instrumen Bantu
Instrumen bantu pada penelitian ini terdiri dari lembar pedoman wawancara
pendidikan.
4. Keabsahan Data
Keabsahan data perlu dilakukan agar data yang dihasilkan dapat dipercaya dan
dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif
dependability, dan uji confirmability. Pada penelitian ini digunakan uji kredibilitas
untuk menguji keabsahan data. Uji kredibilitas data dilakukan dengan teknik
dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Terdapat tiga triangulasi dalam keabsahan
data yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. Adapun
triangluasi yang digunakan dalam penelitian ini yakni triangulasi teknik dan
triangulasi sumber. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Dalam penelitian ini akan
sumber dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang berbeda dengan
teknik yang sama. Dalam penelitian ini hasil wawancara dari waka kurikulum dan
5. Analisis Data
a) Reduksi Data
Peneliti melakukan reduksi data untuk memudahkan penyimpulan data yang telah
diperoleh dari catatan-catatan lapangan secara tertulis dan transkip wawancara yang
b) Penyajian Data
Data yang sudah tersaring dan terfokuskan sesuai dengan kebutuhan untuk
menjawab fokus penelitian, lalu disusun secara sistematis untuk diambil makna data
agar dapat disimpulkan. Penyajian data pada penelitian ini berupa teks atau narasi
yang tersusun secara sistematis, sehingga memudahkan untuk melihat apa yang
sedang terjadi, apakah kesimpulan sudah tepat atau sebaliknya melakukan analisis
kembali.
c) Penarikan Kesimpulan
dengan cepat untuk mendapatkan simpulan penelitian yang kokoh dan dapat
bila telah didukung oleh data-data yang lengkap maka dapat dijadikan kesimpulan
yang kredibel.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
a. Wawancara
1) Pembelajaran berbasis TIK
Wawancara dilakukan pada tanggal 13 november 2023 dengan informan yaitu
guru matematika di SMP N 3 Sukoharjo. Adapun data hasil wawancara terkait
Penerapan TIK telah direduksi dan dapat ditunjukan pada table 4.2
Table 4.2
Reduksi Data Terkait Digitalisai Pendidikan
G.M Oh iya sudah mas,waktu itu kami dapat dari dinas pndidikan direktorat
SMP, biasanya juga kalau ada waktu luang untuk ikut webinar-webinar yang
diadakan oleh swasta.
2) kalau dari sekolah sendiri apa ada pelatihan khusus tidak ya bu?
G.M Kalau media pembelajaran terkhusus matematika kami belum ada
tetapi kami di wadahi oleh MGMP disitu kan perkumpulan guru-guru
matematika disitu biasanya di share info-info tentang media pembelajaran
perangkat pembelajaran dan lain sebagainya.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan salah satu guru
matematika terkait dengan penyelenggaraan pelatihan pembuatan media
pembelajaran matematika berbasis digital maka guru matematika di smp n 3
sukoharjo sudah mendapatkan pelatihan tersebut. Narasumber menjelaskan
bahwa mereka mendapat pelatihan pembuatan media pembelajaran digital dari
pihak dinas pendidikan dan dari webinar webinar yang diadakan oleh swasta
dan untuk dari pihak sekolah tidak mengadakan pelatihan pembuatan media
digital matematika secara khusus tetapi mereka tetap mendapatkan informasi
terkait pengembangan media melalui forum MGMP. Walaupun begitu
narasumber mengungkapkan bahwa dari pihak sekolah tetap mendukung penuh
hal tersebut. Narasumber juga menjelaskan bahwa guru guru perlu
menggunakan media pembelajaran digital (berbasis TIK) terutama di era
sekarang yang sudah dilengkapi dengan teknologi yang mendukung.
2) Sarana Pendukung
Hasil wawancara antara peneliti dengan informan terkait sarana pendukung
dalam penggunaan digitalisasi pendidikan telah direduksi dan dapat ditunjukan
pada tabel 4.3.
Table 4.3
Reduksi data terkait sarana pendukung dalam digitalisasi pendidikan
ya,kalau disekolah sini Alhamdulillah untuk alat-alat TIK sudah ada lcd
layar proyektor trus computer dan jaringan sudah ada.
2) kalau untuk perangkat pembelajaran seperti media sudah digita atau belum
seperti menggunakan kahoot,dan software2 digital ?
kalau di matemtaika kebetulan ini belum pernah menggunakan kahoot
tetapi untuk penggunaan aplikasi seperti goglee classroom dan aplikasi
penunjang waktu kemaren cofid dan lain sebagainya itu sudah pernah
dilakukan.tapi kalau untuk aplikasi yang terkhusus atau spesifik itu belum.
Table 4.4
Reduksi data terkait kendala penggunaan media digital
Table 4.5
Reduksi data observasi terkait digitalisasi pendidikan
Indikator Aspek yang Diamati Hasil Pengamatan
Ya Tidak
Menerapkan perangkat √
pembelajaran berbasis TIK
Setelah mereduksi hasil observasi terkait digitalisasi pendidikan pada table 4.5
selanjutnya peneliti menyajkan data hasil reduksi kedalam bentuk narasi sebagai
berikut.
c. Dokumentasi
adapun hasil dokumentasi yang telah direduksi dan dapat ditunjukan sebagai
berikut
.
Gambar 4.1 wawancara dengan guru matematika.
Gambar 4.2 penggunaan perangkat pendukung
B. Pembahasan
Dari hasil data penelitian, diketahui bahwa penerapan teknologi dalam implmenetasi
beberapa kendala yang tidak berdampak banyak. Adapun pembahasan terkait kesiapan
sebagai berikut.
untuk penilaian berupa ulangan harian guru menggunaka google classroom. Dengan
adanya sarana dan prasarana yang sudah mencukupi dan memadai maka
pembelajaran menjadi efektif karena ada hal baru yang didapat oleh siswa dan
Pembelajaran
kepada keaktifan siswa. Salah satu cara menyesuaikan pembelajaran saat ini dengan
era teknologi tentu dengan menerapkan pembelajaran berbasis digital dan guru
dengan perangkat pendukung pembelajaran berbasis digital. Adapun dari sisi guru,
pembelajaran digital. Akan tetapi mereka mengikuti beberapa webinar dan juga
kesiapan guru dalam menghadapi digitalisasi pendidikan dalam hal ini guru
itu dari pihak sekolah juga sudah melengkapi dengan sarana dan prasarana yang
Berdasarkan hasil dan pembahsan maka dapat disimpulkan bahwa kesiapan guru
terlaksana dengan baik. Guru juga mulai menggunakan teknologi untuk menunjang
pembelajaran,guru akan lebih handal dan lebih siap dalam menghadapi digitalisasi
pendidikan.
pendidikan yang kemudian dapat digunakan pada saat pembelajaran berlangsung. Dengan
hadirnya teknologi sejauh ini sangat membantu guru dalam proses pembelajaran,
digital ini tentu saja guru mendapat beberapa tantangan dan juga hambatan yang dihadapi
selama proses pengaplikasian. Salah satunya yaitu kendala sinyal dan juga handphone
dari beberapa siswa yang kurang memadai. Namun sekolah memberikan solusi untuk
B. Saran
1. Sekolah perlu mengadakan lebih banyak lagi pelatihan dan juga workshop mengenai
penggunaan teknologi kepada guru mata pelajaran khususnya pada guru-guru yang
sudah senior agar bisa mengikuti perkembangan zaman.
2. Guru harus lebih kreatif dalam menggunakan metode pembelajaran saat di dalam
kelas dan memperbanyak buku atau referensi dan juga mengeksplore aplikasi lainnya
3. Penelitian pada guru matematika SMP N 3 Sukoharjo ini hanya berfokus pada
matematika dan hambatan yang dihadapi oleh guru dalam penggunaannya. Oleh
sebab itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor lain yang
Isma, C. N., Rina Rahmi, & Hanifuddin Jamin. (2022). Urgensi Digitalisasi
Pendidikan Sekolah. At-Ta’Dib: Jurnal Ilmiah Prodi Pendidikan Agama
Islam, 14(2), 129–141. https://doi.org/10.47498/tadib.v14i2.1317
Pristiwanti, D., Badariah, B., Hidayat, S., & Dewi, R. S. (2022). Pengertian
Pendidikan. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(6), 7911–7915.
Wahyuni, E., Hidayati, D., & Romanto. (2022). Kesiapan Guru terhadap
Pembelajaran Berbasis Teknologi. Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 4(6),
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar wawancara
Ya Tidak
Mahasiswa : “Baik ibu terkait dengan riset kami ,kami ingin mengajukan beberapa
pertanyaan . mohon izinnya ibu”.
Bu guru : “Ya,kalau disekolah sini Alhamdulillah untuk alat-alat TIK sudah ada lcd
layar proyektor trus computer dan jaringan sudah ada.”
Mahasiswa : “Kalau untuk perangkat pembelajaran seperti media sudah digita atau
belum seperti menggunakan kahoot,dan software2 digital ?”
Bu guru :”Disemua pelajaran atau hanya di matematika ya mas?”
Bu guru : “Waktu itu kami dapat dari dinas pndidikan direktorat SMP, biasanya juga
kalau ada waktu luang untuk ikut webinar2 yang diadakan oleh swasta.”
Mahasiswa : “Kalau dari sekolah sendiri apa ada pelatihan khusus tidak ya bu?”
Bu guru : “Kalau media pembelajaran terkhusus matematika kami belum ada tetapi
kami di wadahi oleh MGMP disitu kan perkumpulan guru-guru matematika disitu
biasanya di share info2 tentang media pembelajaran perangkat pembelajaran dan lain
sebagainya.”
Mahasiswa : “Menurut ibu sendiri untuk pembelajaran matematika itu sendiri apakah
seharusnya guru-guru menerapkan pembelajaran secara digital.”
Bu guru: “Ya kalau dari saya sendiri ya mengingat perkembangan jaman seperti
sekrang ini seharusnya pembelajaran dilaksanakan secara digital apalagi di era digital
seperti sekarang ini mau tidak mau dituntut untuk melaksanakan pembelajaran secara
digital akan tetapi tidak memungkiri bahwa banyak kendala-kendala yang memang
dialami oleh guru-guru ataupun peserta didik. jadi ya semaksimal mungkin dilakukan
untuk mengikuti kemajuan teknologi itu tapi diimbangi dengan kemampuan sekolah
juga dan kemampuan dari guru yang menajalankan.”
Mahasiswa : “Kalau dari sekolah sendiri apakah ada dukungan bu untuk menerapkan
pembelajaran secara digital “
Buguru : “Kalau dari sekolah Alhamdulillah dukungan penuh untuk guru-guru yang
mau mengikuti perkembangan terkait dengan media,jadi ya eeee kalau itu pasti
didukung siih.”
Bu guru : “Jadi kalau siswa itu yang saya pribadi ajar,kalau untuk guru guru yang
lain kan tidak tau yaaa.kalau untuk siswa yang saya ajar di kelas saya memang untuk
kEmandirian siswa itu harus kita stimulus dulu,harus kita kasih eehh apa ya
pemanasan dulu supaya meraka responnya cepet gitu,jadi kalau misalnya kita
langsung kasih,nih materi nak silakan dikerjakan blabla dan lain sebagainya,dia tiak
mau mengerjakan pasti gak mau dan motivasinya menurut saya masih rendah untuk
belajar mandiri tapi ketika kita menstimulus mreka dengan pemanasan permainan,ice
breaking, game dan lain sebagainya atau dengan metode pembelajaran TGT,tidak
yang berpihak kepada siswa bermain tetapi dengan belajar Alhamdulillah sih meraka
eee terbangun gitu untuk pembelajaran matematika.”
Catatan Lapangan
Pada hari senin tanggal Senin 13 november 2023 kami ke SMP N 3 Sukoharjo untuk
guru dalam menghadapi digitalisasi pendidikan. Saat kita pada hari itu tiba di SMP N 3
Sukoharjo kami bertemu dengan guru piket SMP N 3 Sukoharjo dan kami meminta izin
untuk bertemu dengan guru matematika SMP N 3 Sukoharjo, pada saat itu juga kami
diarahkan ke lobi dan menunggu guru matematika untuk menjumpai kita. Beberapa saat
kemudian kami bertemu dengan guru matematika dan kami di situ pula melakukan
wawancara terkait kesiapan guru dalam menghadapi digitalisasi pendidikan dan kami
selanjutnya pula kita meminta izin untuk melakukan observasi di SMP N 3. Dan kami