Anda di halaman 1dari 21

PENERAPAN PENDEKATAN STEM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

MENGGUNAKAN MIKROSKOP DAN KEAKTIVAN SISWA

Oleh :

BAIQ AYU SUKMA WARDANI


NIM:190104062

JURUSAN TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)


FAKLUITAS TARBIYAH DAN KEGIRUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................2
B. Rumusan Masalah....................................................................................................3
C. Tujuan......................................................................................................................4
D. Manfaat Penelitian
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5

A. Kemampuan Menggunakan Mikroskop..................................................................7


a. Pengertian Kemampuan Menggunakan Mikroskop............................................
b. Bagian-bagian Mikroskop...................................................................................
c. Indikator Keaktifan Siswa...................................................................................
B. Keaktifan Siswa.......................................................................................................8
BAB III PENUTUP...........................................................................................................10

A. Metode Penelitian....................................................................................................
a.Pendekatan Penelitian...........................................................................................
b...............................................................................................................................Tahapan
Tindakan...............................................................................................................11
c.Setting Penelitian..................................................................................................
d...............................................................................................................................Teknik
Pengumpulan Data................................................................................................
e.Teknik Analisis Data............................................................................................
B. Kesimpulan……………………………………………………………………… 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Metode adalah seperangkat langkah [apa yang harus dikerjakan] yang tersusun secara

sistematis [urutannya logis]. Menurut Sudjana metode ialah cara yang dipergunakan guru dalam

mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pelajaran. 1

STEM merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang mengintegrasikan dua atau lebih

bidang ilmu yang termuat dalam STEM agar dapat meningkatkan pembelajaran peserta didik.

Menurut Sanders STEM adalah pendekatan pembelajaran yang menggabungkan dua atu lebih

ilmu yang termuat dalam STEM, dan atau antara bidang ilmu yang termuat dalam STEM dengan

satu atau lebih mata pelajaran sekolah lainnya. 2Sedangkan menurut Tsupors dan Winami

menyatakan bahwa STEM sebagai pendekatan interdisipliner untuk belajar dimana konsep

akademis yang ketat digabungkan dengan pelajaran dunia nyata.

Pendekatan STEM merupakan salah satu inovasi pembelajaran yang berkembang di Era

Revolusi Industri. STEM merupakan singkatan dari Science, Technology, Engineering dan

Mathematics. Pembelajaran dengan pendekatan STEM diidentifikasikan sebagai pembelajaran

yang menggabungkan empat disiplin ilmu yaitu Science, Teknologi, Engineering dan

Mathematics dengan memfokuskan proses pembelajaran yang mengeksplorasi dua atau lebih

bidang yang melibatkan siswa aktif dalam konteks pemecahan masalah dalam dunia nyata.

1
Sudjana, Nana [2005]. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
2
Mikroskop merupakan peralatan yang sering digunakan di Laboratorium. Mikroskop

berfungsi untuk mengamati suatu objek yang sangat kecil dengan cara melakukan perbesaran

bayangan objek dengan menggunakan lensa. Mikroskop memiliki dua kali proses perbesaran

yaitu pada lensa objektif [ lensa yang dekat dengan objek ] dan lensa okuler [ lensa yang dekat

dengan mata ].3 Mikroskop memiliki banyak macam jenis. Terdapat dua tipe mikroskop yang

saat ini sering digunakan yaitu mikroskop monocular [ dengan 1 lensa okuler ] dan mikroskop

binocular [ dengan sepasang lensa okuler ]. Perkembangan teknologi pada mikroskop saat ini

sudah sampai pada mikroskop digital yang merupakan pengembangan dari mikroskop

konvensional biasa, mikroskop digital yaitu mikroskop yang memungkinkan gambar untuk

ditampilkan pada layar monitor dan data gambar dapat disimpan sebagai arsip dan analisis

tingkat lanjut. 4

Pembelajaran mikroskop merupakan salah satu jenis media yang didesain untuk

mengaktifkan siswa dalam pembelajaran dan praktik. Dalam pembelajaran, siswa dapat lebih

aktif, menyaksikan penjelasan dengan seksama, berdiskusi dan melakukan praktik sebagai upaya

guru yang berfungsi sebagai fasilitator dalam pembelajaran.

Dalam dunia pendidikan, terutama dalam kegiatan belajar, bahwa kelangsungan dan

keberhasilan proses belajar mengajar bukan hanya dipengaruhi oleh faktor intelektual saja,

melainkan juga oleh faktor-faktor nonintelektual lain yang tidak kalah penting dalam

menentukan hasil belajar seseorang, salah satunya adalah kemampuan seseorang siswa untuk

memotivasi dirinya5

3
A. Y. W. Tage., “Mikroskop digital,” Surabaya, 2017.
4
D. Wicaksono, R. R. Isanto, and O. D. Nurhayati, “Perancangan Perangkat Lunak untuk Analisis Tingkat Fokus
pada Citra Mikroskop Digital Menggunakan Proses Ekstraksi Ciri,” J. Teknol. Dan Sist. Komput. , vol. 2, no. l, pp.
16-22, 2014.
5
https://disdikpora.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/motivasi-belajar-80
Dengan memberikan aktivitas dan motivasi belajar yang baik dan sesuai, siswa (sebagai

peserta didik) dapat menyadari akan manfaat belajar dan tujuan yang hendak dicapai dengan

belajar tersebut. Keberadaan motivasi juga diharapkan mampu menggugah semangat belajar,

terutama bagi para siswa yang malasbelajar sebagai akibat pengaruh negatif dari luar diri

siswa.Hingga selanjutnya, keberadaan motivasi dapat membentuk kebiasaan siswa

senang(fun)belajar yang ending-nya prestasi belajarnya.6

Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berfikir

sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Macam aktifitas siswa terbagi menjadi dua

yaitu aktifitas fisik dan aktifitas psikis7

Aktifitas fisik adalah gerakan yang dilakukan siswa melalui gerakan anggota badan, gerakan

membuat sesuatu, bermainmaupun bekerja yang dilakukan oleh siswa di dalam kelas. Siswa

sedang melakukan aktifitas psikis jika daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau banyak

berfungsi dalam rangka pembelajaran.

B. Perumusan daan Cara Pemecahan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini

adalah :

1. Bagaimana peningkatan kemampuan siswa menggunakan mikroskop melalui STEM

pada mata pelajaran IPA?

2. Bagaimana penigkatan keaktivan siswa menggunakan mikroskop melalui STEM pada

mata pelajaran IPA?

6
https://www.google.co.id/amp/s/pergunu.or.id/pentingnya-motivasi-belajar/amp/.
7
Mulyasa. [2002].Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosda
Karya
C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Meningkatkan kemampuan siswa menggunakan mikroskop melalui STEM pada

mata pelajaran IPA

2. Meningkatkan keaktivan siswa menggunakan mikroskop melalui STEM pada

mata pelajaran IPA

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah keilmuan peneliti dan pembaca

mengenai penerapan Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk meningkatkan

Kemampuan Menggunakan Mikroskop

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemikiran sesuai bentuk inovasi

pembelajaran yang mendukung siswa, terhadap pembelajaran yang telah ada.

b. Manfaat bagi guru

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternative dalam mengelola proses

belajar mengajar.

c. Manfaat bagi siswa

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada siswa

untuk lebih berperan aktif dalam proses belajar sehingga dapat merangsang

semangat, motivasi dan hasil belajar. Sehingga, hasil belajarnya meningkat.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. KERANGKA KAJIAN TEOROTIS

1. Kemampuan Menggunakan Mikroskop

a. Pengertian Kemampuan Menggunakan Mikroskop

Kemampuan adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan

munculnya pikiran dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan dan kemampuan

merujuk pada suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan.

Menurut Robbins. kemampuan adalah suatu kapasitas individu untuk mengerjakan

berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Sedangkan menurut Kreitner & Kinicki, Kemampuan

menunjukkan ciri luas dan karakteristik tanggung jawab yang stabil pada tingkat prestasi yang

maksimal berlawanan dengan kemampuan kerja mental maupun fisik.

Mikroskop merupakan alat bantu utama untuk melakukan pengamatan dan penelitian

dalam bidang studi biologi (IPA), karena dapat digunakan untuk membuat objek pengamatan

yang kecil terlihat besar.

Menurut (Murphy). Mikroskop adalah suatu alat yang digunakan untuk dapat

menciptakan suatu gambar diperbesar dari sebuah benda (atau spesimen) yang diproyeksikan ke

retina mata maupun ke perangkat pencitraan lainnya. Sedangkan menurut (Campbell et.)

dijelaskan secara detail tentang sejarah penggunaan mikroskop, bagian-bagian dari mikroskop

pada umumnya serta untuk memfasilitasi fungsi metabolik yang spesifik.


Jadi, menurut penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa mikroskop merupakan alat

bantu untuk melakukan pengamatan terhadap benda atau partikel kecil yang tidak dapat dilihat

dengan mata telanjang.

b. Bagian-bagian Mikroskop

Menurut Maryadi dalam skripsinya bahwa mikroskop dibagi menjadi dua yaitu,

mikroskop optic dan non optic.

Bagian optic meliputi lensa-lensa. Lensa-lensa mikroskop merupakan lensa gabungan

yang disatukan menjadi suatu unit kesatuan. Sedangkan bagian non optic meliputi antara lain :

Kaki, pemutar atau pengatur, dan meja preparat. Contohnya pada mikroskop cahaya Monokuler

dan Binokuler. Bagian-bagian mikroskop Monokuler sebagai berikut:

1) Kaki

Bentuk umum dari kaki seperti tapal kuda, yang berfungsi menopang dan

memperkokoh kedudukan mikroskop. Pada kaki juga melekat lengan dengan

semacam engsel.

2) Lengan

Lengan dapat ditegakkan atau direbahkan karena adanya engsel yang melekat

diantara kaki dan lengan. Lengan dipergunakan untuk memegang mikroskop

pada saat memindahkan mikroskop.

3) Cermin

Cermin mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin cengkung. Cermin

berfungsi untuk memantulkan sinar dari sumber cahaya.

4) Diafragma
Diafragma berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam

mikroskop.

5) Meja Preparat

Meja preparat merupakan tempat meletakkan objek [preparat] yang akan dilihat.

Objek diletakkan di meja dengan dijepit oleh penjepit. Di bagian tengah meja terdapat

lubang untuk dilewati sinar..

6) Tubus

Di bagian atas tubus melekatlensa okuler dengan perbesaran tertentu [5x, 10x,

atau 15x]. Di bagian bawah tabung terdapat alat yang disebut dengan revolver. Pada

revolver terdapat lensa objektif dengan perbesaran beraneka ragam.8

c. Indikator keaktifan siswa

Menurut Sanjaya indicator keaktifan yang harus dicapai siswa antara lain :

1. Memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru

2. Menjawab pertanyaan guru

3. Mengajukan pertanyaan kepada guru dan siswa lain

4. Mencatat penjelasan guru dan hasil diskusi

5. Membaca materi

6. Memberikan pendapat ketika diskusi

7. Mendengarkan pendapat teman

8. Memberikan tanggapan

9. Berlatih menyelesaikan latihan soal

10. Berani mempresentasikan hasil diskusi

8
Maryadi, “Pengaruh Pemanfaatan Video Berlatih Menggunakan Mikroskop Terhadap Hasil Belajar Siswa Di SMP
Muhammadiyah 4 Semarang,”[Skripsi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam UNS, Semarang, 2015].
Jadi dalam penelitian ini kita bisa lihat indikator dalam keaktifan siswa menunjukkan

bahwa saat proses pembelajaran dengan pendekatan STEM meningkatkan keaktifan belajar

siswa.9

2. Keaktifan Siswa

a. Pengertian keaktifan siswa

Keaktifan merupakan kegiatan yang dapat bersifat fisik maupun mental. Keaktifan

siswa dalam belajar adalah untuk menekankan pemahaman atas persoalan atau segala sesuatu

yang mereka hadapi dalam proses pembelajaran. Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia

keaktifan berasal dari kata dasar aktif yang memiliki arti giat10.

b. Macam-macam keaktifan belajar siswa dibagi menjadi 6 kelompok yaitu:

1) Keaktifan fisual berhubungan dengan membaca, memperhatikan gambar,

mengamati eksperimen, demonstrasi mengamati orang bekerja dan

sebagainya.

2) Keaktifan lisan [berbicara], yaitu keaktifan dalam penyampaian pokok-pokok

fikiran secara teratur dan memaksa dengan cara mengeluarkan bunyi-bunyi

ataupun kata-kata melalui alat ucap manusia

3) Keaktifan mendengarkan [menyimak].

4) Keaktifan menulis

5) Keaktifan kelompok

6) Keaktifan mental11

9
10
Suarni, “Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Organisasi Pelajaran Pkn Melalui
Pendekatan Pelajaran Pakem Untuk Kelas IV SD Negeri Medan”, Journal of Physics and Science Learning, Vol. 01,
Nomor 2, Desember 2017, Hlm 131.
11
Ibid,….hlm.131.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, pendekata yang digunakan adalah pendekatan tindakan kelas.

Penelitian tindakan kelas [PTK] adalah salah satu upaya yang digunakan guru untuk

meningkatkan kualitas dan tanggung jawab dalam pengelolaan pembelajaran di kelasnya. Dan

proses pengkajian masalah dalam kelas melalui refleksi diri dalam upayauntuk memecahkan

masalah dengan caranmelakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta

menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. 12

Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research [CAR]. Dari namanya

saja sudah menunjukan isi yang terkandung di dalamya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang

dilakukan di kelas.

PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuaan memperbaiki mutu

praktik pembelajaran di kelas. Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan

nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan perkembangan

profesinya.13

Menurut Harjadipuro bahwa PTK adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki

pendidikan melalui perubahan, dengan mendorong para guru untuk memikirkan praktik

mengajar sendiri, agar kritis terhadap praktik tersebut dan agar mau untuk mengubahnya.14

12
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D [Bandung : Alfaberta,
2008],h. 13
13
Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas [Jakarta: Rajawali Pers, 2011], h. 45
14
Enjah Takari R, Penelitian Tindakan Kelas [Bandung: Genesindo, 2008], h. 6
Menurut Jhon Elliot bahwa yang dimaksud dengan PTK ialah kajian tentang situasi

social dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya. Seluruh prosesnya,

analisis, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan pengaruh menciptakan hubungan

yang diperlakukan antara evaluasi diri dari perkembangan professional. 15PTK ini dilaksanakan

lebih satu siklus. Ada empat tahapan yang dilaksanakan dalam Penelitian Tindakan Kelas yaitu:

Perencanaan, Pelaksanaan Tindakan, Pengamatan dan Refleksi 16

17

B. Tahapan Tindakan
15
Ibid, h. 5
16
Ibid, h. 25-26
17
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, [Jakarta: Bumi Aksara, 2007], h.16.
Dalam penelitian tindakan kelas ini, penulis merencanakan akan melaksanakan dua siklus.

Observasi dan tes untuk dapat penilaian. Siklus sebagai dasar untuk menentukan tindakan yang

tepat dalam rangka meningkatkan keaktian siswa Kelas VII di MTS DARULHAMIDIY IWAN.

1. Tahap Perencanaan

Pada tahapan perencanaan ini peneliti menyusun rencana tindakan dan rencana

penelitian yang hendak dilaksanakan dalam proses pembelajaran IPA. Kegiatan

perencnaan tersebut diantaranya: Wawancara dengan guru mata pelajaran IPA,

membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran [RPP].

2. Tahapan Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan pada

penelitian ini dimulai dari persiapan cara

a) Menguasai materi dengan baik

b) Menguasai materi dengan baik kepada siswa dikelas yang diteliti.

Sehingga penyampaian materi lebih efektif dan efisien, mudah diserap

oleh siswa.

3. Tahap Pengamatan

Pengamatan terhadap Pelaksanaan Penelitian Tindakan dengan menggunakan

lembar pengamatan aktifitas dan respon siswa serta guru sendiri. Pada prinsipnya

tahap observasi ini dilakukan selama penelitian berlangsung atau selama proses

pembelajaran IPA berlangsung, yang meliputi: Absen [kehadiran] siswa, keatifan

siswa pada saat guru menjelaskan materi atau setelah menyampaikan materi ada

timbal balik dari siswa. Dalam penelitian ini hasil pengamatan kemudia di

diskusikan dengan guru mata pelajaran IPA yang bertujuan untuk memberikan
pendapat mengenai proses dan hasil pembelajaran yang sedang berlangsung,

memberi kritikan dan penjelasan masalah-masalah yang dihadapi.

4. Refleksi

Kegiatan refleksi mencakup kegiatan analisis dan interfrestasi atas informasi/hasil

yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Artinya bersama guru mengkaji,

melihat dan mempertimbangkan hasil tindakan baik terhadap proses

maupunterhadap hasil belajar siswa berdasarkan kriteria keberhasilan yang

ditetapkan. Tahap ini dilakukan terhadap proses pembelajaran pada siklus pertama

dan menjadi pertimbangan pada siklus yang kedua.

C. Setting Penelitan

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di MTS Darul Hamidiy Iwan. Pada pembelajaran IPA

kelas VII Tahun pelajaran 2020/2021

2. Waktu Penelitian

Waktu Tahun penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober – November di MTS

Darul Hamiidiy Iwan Tahun Pelajaran 2020

3. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII dengan jumlah 24 siswa terdiri

dari laki-laki 12 orang dan perempuan 12 orang di MTS Darul Hamidiy Iwan

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh atau mengumpulkan data-data dalam penelitian ini penulis

menggunakan metode antara lain:

1. Observasi
Observasi merupakan suatu teknik untuk pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara

sistematis18 Obseravsi atau pengamatan sebagai alat penelitian banyak digunakan

untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya sesuatu kegiatan

yang diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.19

Metode ini digunakan untuk melihat, mengamati dan mencatat kondisi guru dan

siswa pada saat proses pembelajaran IPA berlangsung. Observasi juga dilakukan

untuk mengamati kemandirian belajar siswa dan aktivitas guru selama

pembelajaran berlangsung. Observasi dipandu dengan lembar observasi yang

telah disiapkan peneliti. Adapun yang diamati dalam lembar observasi adalah

observasi pelaksanaan tindakan guru, observasi psikomotorik siswa dan observasi

aktivitas belajar siswa.

2. Wawancara [Interview]

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari respon yang

lebih dalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang

diri sendiri atau self-report, atau setidak tidaknya pada pengetahuan dan

keyakinan pribadi20

Wawancara dilakukan secara semi struktur , yakni bentuk wawancara yang sudah

disiapkan terlebih dahulu, akan tetapi memberikan keleluasaan untuk

18
Ibid, h. 30.
19
Nana Sudjana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar [ Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009], h. 84.
20
Wina Sanjaya, Op.Cit, h. 194.
menerangkan lebih luas. Wawan cara ini dilakukan terhadap guru mata pelajaran

IPA.Wawancara ini disusun untuk mengetahui pendapat mereka tentang STEM.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah tenkin pengumpulan data yang tidak langsung ditunjukkan

pada subjek penelitian, namun melalui dokumen. Dokumen yang digunakan dapat

berupa buku harian, surat pribadi, laporan, notulen rapat, catatan khusus dalam

pekerjaan sosial dan dokumen lainnya.21

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang bersifat dokumentatif

yang berada di MTS Darul Hamidiy Iwan. Adapun data yang diambil melalui

metode ini adalah foto kegiatan pembelajaran menggunakan STEM

4. Tes

Tes adalah cara [yang dapat dipergunakan] atau prosedur [yang perlu ditempuh]

dalam rangka pengukuran dan penilaian dibidang pendidikan, yang berbentuk

pemberian tugas atau serangkaian tugas [baik berupa pertanyaan-pertanyaan yang

harus dijawab]. 22

E. Analisis Data

Data yang dikumpulkan tidak akan bermakna jika tidak di analisis yakni diolah dan di

interprestasikan. Oleh karena itu,pengolahan data interprestasi datavmerupakan suatu langkah

penting dalam PTK. Menganalisis data adalah suatu proses pengoelola dan menginterprestasikan

data dengan tujuan untuk mendudukan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya sehingga

memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan peneliti.23

21
M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya [Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002], h.
87.
22
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan [Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013], h. 67.
23
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas [Jakarta: Kencana, 2009], h. 106
Data PTK sesuai dengan ciri dan karakteristik serta bentuk hipotesis PTK, analisis data

diarahkan untuk mencari dan menemukan upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan

kualitas dan keaktifan siswa, analisis data dan PTK bisa dilakukan analisis kualitatif dan analisis

kuantitatif. Analisis data kualitatif digunakan untuk menentukan peningkatan proses belajar

khususnya berbagai tindakan yang dilakukan guru, sedangkan analisis kuntitatif digunakan untuk

menentukan peningkatan hasil belajar siswa sebagai pengaruh dari setiap tindakan yang

dilakukan guru.

Untuk menganalisis data yang telah terkumpul, dilakukan analisis hasil yang telah dicapai

siswa dalam hasil tes evaluasi. Data observasi penelitian diberikan penilaian berupa angka yang

dikategorikan dengan kurang, cukup, baik, dan sangat baik. Analisis data secara sistematis

dilakukan dengan tigalangkah.

1. Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan data, pengabstrakan dari transformasi data besar yang muncul

dari catatan –catatan tertulis dilapangan. Dalam kaitan ini peneliti menajamkan

analisis, menggolongkan atau mengkategorisasikan kedalam tiap permasalahan

melalui uraian singkat, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan

mengorganisasikan data sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik

dan diveripikasikan.

2. Penyajian data, yakni penyajian sekumpulan iformasi sistematis yang

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Dalam kaitan ini peneliti berusaha menyusun data yang relevan

sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu.

Prosesnya dilakukan dengan cara menampilkan dan membuat hubungan antara


fenomena untuk memaknai apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang perlu

ditindak lanjuti untuk mencapai tujuan penelitian.

3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi. Langkah verifikatif dilakukan sejak

perrmulaan, pengumpulan data, pembuatan pola-pola,penjelasan konfigurasi-

konfigurasi yang mungkin, dan alur sebab akibat serta proposisi.24

A. Kesimpulan

Menurut Sanders STEM adalah pendekatan pembelajaran yang menggabungkan dua


atu lebih ilmu yang termuat dalam STEM, dan atau antara bidang ilmu yang termuat dalam
STEM dengan satu atau lebih mata pelajaran sekolah lainnya.

24
Beni Ahmad Saebeni, Metode Penelitian, [Bandung: Pustaka Setia,2008], h. 95-96
Perkembangan teknologi pada mikroskop saat ini sudah sampai pada mikroskop digital
yang merupakan pengembangan dari mikroskop konvensional biasa, mikroskop digital yaitu
mikroskop yang memungkinkan gambar untuk ditampilkan pada layar monitor dan data gambar
dapat disimpan sebagai arsip dan analisis tingkat lanjut.

Macam aktifitas siswa terbagi menjadi dua yaitu aktifitas fisik dan aktifitas psikis
Aktifitas fisik adalah gerakan yang dilakukan siswa melalui gerakan anggota badan, gerakan
membuat sesuatu, bermainmaupun bekerja yang dilakukan oleh siswa di dalam kelas.

Kemampuan adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya pikiran dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan dan kemampuan
merujuk pada suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan.

Mikroskop merupakan alat bantu utama untuk melakukan pengamatan dan penelitian
dalam bidang studi biologi (IPA), karena dapat digunakan untuk membuat objek pengamatan
yang kecil terlihat besar.

Penelitian tindakan kelas [PTK] adalah salah satu upaya yang digunakan guru untuk
meningkatkan kualitas dan tanggung jawab dalam pengelolaan pembelajaran di kelasnya

Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di
kelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan perkembangan profesinya.

Tahap Perencanaan Pada tahapan perencanaan ini peneliti menyusun rencana tindakan
dan rencana penelitian yang hendak dilaksanakan dalam proses pembelajaran IPA.

Tahapan Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan yaitu implementasi atau


penerapan isi rancangan pada penelitian ini dimulai dari persiapan cara

a) Menguasai materi dengan baik

b)Menguasai materi dengan baik kepada siswa dikelas yang diteliti.

Pada prinsipnya tahap observasi ini dilakukan selama penelitian berlangsung atau
selama proses pembelajaran IPA berlangsung, yang meliputi: Absen [kehadiran] siswa, keatifan
siswa pada saat guru menjelaskan materi atau setelah menyampaikan materi ada timbal balik dari
siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Sudjana, Nana [2005]. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
A. Y. W. Tage., “Mikroskop digital,” Surabaya, 2017.

D. Wicaksono, R. R. Isanto, and O. D. Nurhayati, “Perancangan Perangkat Lunak untuk


Analisis Tingkat Fokus pada Citra Mikroskop Digital Menggunakan Proses Ekstraksi Ciri,” J.
Teknol. Dan Sist. Komput. , vol. 2, no. l, pp. 16-22, 2014.

https://disdikpora.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/motivasi-belajar-80

https://www.google.co.id/amp/s/pergunu.or.id/pentingnya-motivasi-belajar/amp/.

Mulyasa. [2002].Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi dan Implementasi. Bandung:


Remaja Rosda Karya

Maryadi, “Pengaruh Pemanfaatan Video Berlatih Menggunakan Mikroskop Terhadap Hasil


Belajar Siswa Di SMP Muhammadiyah 4 Semarang,”[Skripsi, Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam UNS, Semarang, 2015].

Suarni, “Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Organisasi Pelajaran
Pkn Melalui Pendekatan Pelajaran Pakem Untuk Kelas IV SD Negeri Medan”, Journal of
Physics and Science Learning, Vol. 01, Nomor 2, Desember 2017, Hlm 131.

Ibid,….hlm.131.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D


[Bandung : Alfaberta, 2008],h. 13

Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas [Jakarta: Rajawali Pers, 2011], h. 45

Enjah Takari R, Penelitian Tindakan Kelas [Bandung: Genesindo, 2008], h. 6

Ibid, h. 5
Ibid, h. 25-26
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, [Jakarta: Bumi Aksara, 2007], h.16.

Ibid, h. 30.

Nana Sudjana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar [ Bandung: Remaja Rosda Karya,
2009], h. 84.
Wina Sanjaya, Op.Cit, h. 194.

M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya [Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2002], h. 87.

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan [Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013], h. 67

Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas [Jakarta: Kencana, 2009], h. 106

Beni Ahmad Saebeni, Metode Penelitian, [Bandung: Pustaka Setia,2008], h. 95-96

Anda mungkin juga menyukai