Oleh :
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................2
B. Rumusan Masalah....................................................................................................3
C. Tujuan......................................................................................................................4
D. Manfaat Penelitian
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5
A. Metode Penelitian....................................................................................................
a.Pendekatan Penelitian...........................................................................................
b...............................................................................................................................Tahapan
Tindakan...............................................................................................................11
c.Setting Penelitian..................................................................................................
d...............................................................................................................................Teknik
Pengumpulan Data................................................................................................
e.Teknik Analisis Data............................................................................................
B. Kesimpulan……………………………………………………………………… 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode adalah seperangkat langkah [apa yang harus dikerjakan] yang tersusun secara
sistematis [urutannya logis]. Menurut Sudjana metode ialah cara yang dipergunakan guru dalam
STEM merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang mengintegrasikan dua atau lebih
bidang ilmu yang termuat dalam STEM agar dapat meningkatkan pembelajaran peserta didik.
Menurut Sanders STEM adalah pendekatan pembelajaran yang menggabungkan dua atu lebih
ilmu yang termuat dalam STEM, dan atau antara bidang ilmu yang termuat dalam STEM dengan
satu atau lebih mata pelajaran sekolah lainnya. 2Sedangkan menurut Tsupors dan Winami
menyatakan bahwa STEM sebagai pendekatan interdisipliner untuk belajar dimana konsep
Pendekatan STEM merupakan salah satu inovasi pembelajaran yang berkembang di Era
Revolusi Industri. STEM merupakan singkatan dari Science, Technology, Engineering dan
yang menggabungkan empat disiplin ilmu yaitu Science, Teknologi, Engineering dan
Mathematics dengan memfokuskan proses pembelajaran yang mengeksplorasi dua atau lebih
bidang yang melibatkan siswa aktif dalam konteks pemecahan masalah dalam dunia nyata.
1
Sudjana, Nana [2005]. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
2
Mikroskop merupakan peralatan yang sering digunakan di Laboratorium. Mikroskop
berfungsi untuk mengamati suatu objek yang sangat kecil dengan cara melakukan perbesaran
bayangan objek dengan menggunakan lensa. Mikroskop memiliki dua kali proses perbesaran
yaitu pada lensa objektif [ lensa yang dekat dengan objek ] dan lensa okuler [ lensa yang dekat
dengan mata ].3 Mikroskop memiliki banyak macam jenis. Terdapat dua tipe mikroskop yang
saat ini sering digunakan yaitu mikroskop monocular [ dengan 1 lensa okuler ] dan mikroskop
binocular [ dengan sepasang lensa okuler ]. Perkembangan teknologi pada mikroskop saat ini
sudah sampai pada mikroskop digital yang merupakan pengembangan dari mikroskop
konvensional biasa, mikroskop digital yaitu mikroskop yang memungkinkan gambar untuk
ditampilkan pada layar monitor dan data gambar dapat disimpan sebagai arsip dan analisis
tingkat lanjut. 4
Pembelajaran mikroskop merupakan salah satu jenis media yang didesain untuk
mengaktifkan siswa dalam pembelajaran dan praktik. Dalam pembelajaran, siswa dapat lebih
aktif, menyaksikan penjelasan dengan seksama, berdiskusi dan melakukan praktik sebagai upaya
Dalam dunia pendidikan, terutama dalam kegiatan belajar, bahwa kelangsungan dan
keberhasilan proses belajar mengajar bukan hanya dipengaruhi oleh faktor intelektual saja,
melainkan juga oleh faktor-faktor nonintelektual lain yang tidak kalah penting dalam
menentukan hasil belajar seseorang, salah satunya adalah kemampuan seseorang siswa untuk
memotivasi dirinya5
3
A. Y. W. Tage., “Mikroskop digital,” Surabaya, 2017.
4
D. Wicaksono, R. R. Isanto, and O. D. Nurhayati, “Perancangan Perangkat Lunak untuk Analisis Tingkat Fokus
pada Citra Mikroskop Digital Menggunakan Proses Ekstraksi Ciri,” J. Teknol. Dan Sist. Komput. , vol. 2, no. l, pp.
16-22, 2014.
5
https://disdikpora.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/motivasi-belajar-80
Dengan memberikan aktivitas dan motivasi belajar yang baik dan sesuai, siswa (sebagai
peserta didik) dapat menyadari akan manfaat belajar dan tujuan yang hendak dicapai dengan
belajar tersebut. Keberadaan motivasi juga diharapkan mampu menggugah semangat belajar,
terutama bagi para siswa yang malasbelajar sebagai akibat pengaruh negatif dari luar diri
Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berfikir
sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Macam aktifitas siswa terbagi menjadi dua
Aktifitas fisik adalah gerakan yang dilakukan siswa melalui gerakan anggota badan, gerakan
membuat sesuatu, bermainmaupun bekerja yang dilakukan oleh siswa di dalam kelas. Siswa
sedang melakukan aktifitas psikis jika daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau banyak
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini
adalah :
6
https://www.google.co.id/amp/s/pergunu.or.id/pentingnya-motivasi-belajar/amp/.
7
Mulyasa. [2002].Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosda
Karya
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
belajar mengajar.
untuk lebih berperan aktif dalam proses belajar sehingga dapat merangsang
KAJIAN PUSTAKA
Kemampuan adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya pikiran dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan dan kemampuan
merujuk pada suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan.
berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Sedangkan menurut Kreitner & Kinicki, Kemampuan
menunjukkan ciri luas dan karakteristik tanggung jawab yang stabil pada tingkat prestasi yang
Mikroskop merupakan alat bantu utama untuk melakukan pengamatan dan penelitian
dalam bidang studi biologi (IPA), karena dapat digunakan untuk membuat objek pengamatan
Menurut (Murphy). Mikroskop adalah suatu alat yang digunakan untuk dapat
menciptakan suatu gambar diperbesar dari sebuah benda (atau spesimen) yang diproyeksikan ke
retina mata maupun ke perangkat pencitraan lainnya. Sedangkan menurut (Campbell et.)
dijelaskan secara detail tentang sejarah penggunaan mikroskop, bagian-bagian dari mikroskop
bantu untuk melakukan pengamatan terhadap benda atau partikel kecil yang tidak dapat dilihat
b. Bagian-bagian Mikroskop
Menurut Maryadi dalam skripsinya bahwa mikroskop dibagi menjadi dua yaitu,
yang disatukan menjadi suatu unit kesatuan. Sedangkan bagian non optic meliputi antara lain :
Kaki, pemutar atau pengatur, dan meja preparat. Contohnya pada mikroskop cahaya Monokuler
1) Kaki
Bentuk umum dari kaki seperti tapal kuda, yang berfungsi menopang dan
semacam engsel.
2) Lengan
Lengan dapat ditegakkan atau direbahkan karena adanya engsel yang melekat
3) Cermin
Cermin mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin cengkung. Cermin
4) Diafragma
Diafragma berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam
mikroskop.
5) Meja Preparat
Meja preparat merupakan tempat meletakkan objek [preparat] yang akan dilihat.
Objek diletakkan di meja dengan dijepit oleh penjepit. Di bagian tengah meja terdapat
6) Tubus
Di bagian atas tubus melekatlensa okuler dengan perbesaran tertentu [5x, 10x,
atau 15x]. Di bagian bawah tabung terdapat alat yang disebut dengan revolver. Pada
Menurut Sanjaya indicator keaktifan yang harus dicapai siswa antara lain :
5. Membaca materi
8. Memberikan tanggapan
8
Maryadi, “Pengaruh Pemanfaatan Video Berlatih Menggunakan Mikroskop Terhadap Hasil Belajar Siswa Di SMP
Muhammadiyah 4 Semarang,”[Skripsi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam UNS, Semarang, 2015].
Jadi dalam penelitian ini kita bisa lihat indikator dalam keaktifan siswa menunjukkan
bahwa saat proses pembelajaran dengan pendekatan STEM meningkatkan keaktifan belajar
siswa.9
2. Keaktifan Siswa
Keaktifan merupakan kegiatan yang dapat bersifat fisik maupun mental. Keaktifan
siswa dalam belajar adalah untuk menekankan pemahaman atas persoalan atau segala sesuatu
yang mereka hadapi dalam proses pembelajaran. Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia
keaktifan berasal dari kata dasar aktif yang memiliki arti giat10.
sebagainya.
4) Keaktifan menulis
5) Keaktifan kelompok
6) Keaktifan mental11
9
10
Suarni, “Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Organisasi Pelajaran Pkn Melalui
Pendekatan Pelajaran Pakem Untuk Kelas IV SD Negeri Medan”, Journal of Physics and Science Learning, Vol. 01,
Nomor 2, Desember 2017, Hlm 131.
11
Ibid,….hlm.131.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, pendekata yang digunakan adalah pendekatan tindakan kelas.
Penelitian tindakan kelas [PTK] adalah salah satu upaya yang digunakan guru untuk
meningkatkan kualitas dan tanggung jawab dalam pengelolaan pembelajaran di kelasnya. Dan
proses pengkajian masalah dalam kelas melalui refleksi diri dalam upayauntuk memecahkan
masalah dengan caranmelakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta
Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research [CAR]. Dari namanya
saja sudah menunjukan isi yang terkandung di dalamya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang
dilakukan di kelas.
PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuaan memperbaiki mutu
praktik pembelajaran di kelas. Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan
nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan perkembangan
profesinya.13
pendidikan melalui perubahan, dengan mendorong para guru untuk memikirkan praktik
mengajar sendiri, agar kritis terhadap praktik tersebut dan agar mau untuk mengubahnya.14
12
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D [Bandung : Alfaberta,
2008],h. 13
13
Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas [Jakarta: Rajawali Pers, 2011], h. 45
14
Enjah Takari R, Penelitian Tindakan Kelas [Bandung: Genesindo, 2008], h. 6
Menurut Jhon Elliot bahwa yang dimaksud dengan PTK ialah kajian tentang situasi
social dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya. Seluruh prosesnya,
yang diperlakukan antara evaluasi diri dari perkembangan professional. 15PTK ini dilaksanakan
lebih satu siklus. Ada empat tahapan yang dilaksanakan dalam Penelitian Tindakan Kelas yaitu:
17
B. Tahapan Tindakan
15
Ibid, h. 5
16
Ibid, h. 25-26
17
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, [Jakarta: Bumi Aksara, 2007], h.16.
Dalam penelitian tindakan kelas ini, penulis merencanakan akan melaksanakan dua siklus.
Observasi dan tes untuk dapat penilaian. Siklus sebagai dasar untuk menentukan tindakan yang
tepat dalam rangka meningkatkan keaktian siswa Kelas VII di MTS DARULHAMIDIY IWAN.
1. Tahap Perencanaan
Pada tahapan perencanaan ini peneliti menyusun rencana tindakan dan rencana
oleh siswa.
3. Tahap Pengamatan
lembar pengamatan aktifitas dan respon siswa serta guru sendiri. Pada prinsipnya
tahap observasi ini dilakukan selama penelitian berlangsung atau selama proses
siswa pada saat guru menjelaskan materi atau setelah menyampaikan materi ada
timbal balik dari siswa. Dalam penelitian ini hasil pengamatan kemudia di
diskusikan dengan guru mata pelajaran IPA yang bertujuan untuk memberikan
pendapat mengenai proses dan hasil pembelajaran yang sedang berlangsung,
4. Refleksi
ditetapkan. Tahap ini dilakukan terhadap proses pembelajaran pada siklus pertama
C. Setting Penelitan
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
3. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII dengan jumlah 24 siswa terdiri
dari laki-laki 12 orang dan perempuan 12 orang di MTS Darul Hamidiy Iwan
1. Observasi
Observasi merupakan suatu teknik untuk pengumpulan data yang dilakukan
untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya sesuatu kegiatan
yang diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.19
Metode ini digunakan untuk melihat, mengamati dan mencatat kondisi guru dan
siswa pada saat proses pembelajaran IPA berlangsung. Observasi juga dilakukan
telah disiapkan peneliti. Adapun yang diamati dalam lembar observasi adalah
2. Wawancara [Interview]
diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari respon yang
lebih dalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang
diri sendiri atau self-report, atau setidak tidaknya pada pengetahuan dan
keyakinan pribadi20
Wawancara dilakukan secara semi struktur , yakni bentuk wawancara yang sudah
18
Ibid, h. 30.
19
Nana Sudjana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar [ Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009], h. 84.
20
Wina Sanjaya, Op.Cit, h. 194.
menerangkan lebih luas. Wawan cara ini dilakukan terhadap guru mata pelajaran
3. Dokumentasi
pada subjek penelitian, namun melalui dokumen. Dokumen yang digunakan dapat
berupa buku harian, surat pribadi, laporan, notulen rapat, catatan khusus dalam
yang berada di MTS Darul Hamidiy Iwan. Adapun data yang diambil melalui
4. Tes
Tes adalah cara [yang dapat dipergunakan] atau prosedur [yang perlu ditempuh]
harus dijawab]. 22
E. Analisis Data
Data yang dikumpulkan tidak akan bermakna jika tidak di analisis yakni diolah dan di
penting dalam PTK. Menganalisis data adalah suatu proses pengoelola dan menginterprestasikan
data dengan tujuan untuk mendudukan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya sehingga
memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan peneliti.23
21
M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya [Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002], h.
87.
22
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan [Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013], h. 67.
23
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas [Jakarta: Kencana, 2009], h. 106
Data PTK sesuai dengan ciri dan karakteristik serta bentuk hipotesis PTK, analisis data
diarahkan untuk mencari dan menemukan upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan
kualitas dan keaktifan siswa, analisis data dan PTK bisa dilakukan analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif. Analisis data kualitatif digunakan untuk menentukan peningkatan proses belajar
khususnya berbagai tindakan yang dilakukan guru, sedangkan analisis kuntitatif digunakan untuk
menentukan peningkatan hasil belajar siswa sebagai pengaruh dari setiap tindakan yang
dilakukan guru.
Untuk menganalisis data yang telah terkumpul, dilakukan analisis hasil yang telah dicapai
siswa dalam hasil tes evaluasi. Data observasi penelitian diberikan penilaian berupa angka yang
dikategorikan dengan kurang, cukup, baik, dan sangat baik. Analisis data secara sistematis
dari catatan –catatan tertulis dilapangan. Dalam kaitan ini peneliti menajamkan
dan diveripikasikan.
tindakan. Dalam kaitan ini peneliti berusaha menyusun data yang relevan
sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu.
A. Kesimpulan
24
Beni Ahmad Saebeni, Metode Penelitian, [Bandung: Pustaka Setia,2008], h. 95-96
Perkembangan teknologi pada mikroskop saat ini sudah sampai pada mikroskop digital
yang merupakan pengembangan dari mikroskop konvensional biasa, mikroskop digital yaitu
mikroskop yang memungkinkan gambar untuk ditampilkan pada layar monitor dan data gambar
dapat disimpan sebagai arsip dan analisis tingkat lanjut.
Macam aktifitas siswa terbagi menjadi dua yaitu aktifitas fisik dan aktifitas psikis
Aktifitas fisik adalah gerakan yang dilakukan siswa melalui gerakan anggota badan, gerakan
membuat sesuatu, bermainmaupun bekerja yang dilakukan oleh siswa di dalam kelas.
Kemampuan adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya pikiran dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan dan kemampuan
merujuk pada suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan.
Mikroskop merupakan alat bantu utama untuk melakukan pengamatan dan penelitian
dalam bidang studi biologi (IPA), karena dapat digunakan untuk membuat objek pengamatan
yang kecil terlihat besar.
Penelitian tindakan kelas [PTK] adalah salah satu upaya yang digunakan guru untuk
meningkatkan kualitas dan tanggung jawab dalam pengelolaan pembelajaran di kelasnya
Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di
kelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan perkembangan profesinya.
Tahap Perencanaan Pada tahapan perencanaan ini peneliti menyusun rencana tindakan
dan rencana penelitian yang hendak dilaksanakan dalam proses pembelajaran IPA.
Pada prinsipnya tahap observasi ini dilakukan selama penelitian berlangsung atau
selama proses pembelajaran IPA berlangsung, yang meliputi: Absen [kehadiran] siswa, keatifan
siswa pada saat guru menjelaskan materi atau setelah menyampaikan materi ada timbal balik dari
siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, Nana [2005]. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
A. Y. W. Tage., “Mikroskop digital,” Surabaya, 2017.
https://disdikpora.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/motivasi-belajar-80
https://www.google.co.id/amp/s/pergunu.or.id/pentingnya-motivasi-belajar/amp/.
Suarni, “Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Organisasi Pelajaran
Pkn Melalui Pendekatan Pelajaran Pakem Untuk Kelas IV SD Negeri Medan”, Journal of
Physics and Science Learning, Vol. 01, Nomor 2, Desember 2017, Hlm 131.
Ibid,….hlm.131.
Ibid, h. 5
Ibid, h. 25-26
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, [Jakarta: Bumi Aksara, 2007], h.16.
Ibid, h. 30.
Nana Sudjana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar [ Bandung: Remaja Rosda Karya,
2009], h. 84.
Wina Sanjaya, Op.Cit, h. 194.
M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya [Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2002], h. 87.
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan [Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013], h. 67