PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
pada pelayanan publik, yaitu segala sesuatu yang dapat dilakukan oleh negara
yang mengarah pada penataan kepentingan yang lebih luas serta mencapai
amanat konstitusi.
1
2
(Anggara, 2014).
kebijakan yang sampai pada tujuan harus bisa mengantisipasi dampak dan
implikasinya, sehingga pada semua tahap kebijakan publik dirasa sangat perlu
pada level Nasional maupun daerah, dengan tujuan untuk mengetahui sejauh
adanya kontrol sejak awal. Maka hasil kebijakan akan menjadi dasar untuk
untuk menilai seberapa jauh suatu kebijakan membuahkan hasil dengan cara
ditentukan.
menunjuk pada aplikasi beberapa skala nilai terhadap hasil kebijakan dan
Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor pariwisata khususnya pada sub sektor
sumber devisa negara yang cukup besar. Pariwisata merupakan salah satu
berbagai aspek seperti sosial dan ekonomi di setiap negara, karena dapat
mewujudkan itu semua khusunya melalui sektor pariwisata. Hal ini menjadi
baik lokal maupun mancanegara. Hal ini membuka peluang besar bagi
Usaha Mikro Kecil Menengan (UMKM), serta yang tak kalah penting yaitu
Undang Nomor 10 Tahun 2009 Pasal 4 yang menjelaskan bahwa tujuan dari
bangsa.
Pariwisata menjadi sebuah industri yang tidak akan bisa lepas dari
dengan kata lain sebagai pelaku wisata atau pekerja (employment). Adapun
peran SDM sebagai pekerja dapat berupa SDM di lembaga pemerintah, SDM
menentukan kepuasan dan kualitas para pekerja, para ahli dan profesional
yang bersifat multi dimensi dan multi disiplin yang muncul sebagai wujud
kebutuhan setiap orang dan negara serta intraksi antar wisatawan dan
saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan jasa dalam memenuhi
kawasan wisata.
sejak akhir tahun 2019. Namun pandemi dengan sangat cepat menyebar ke
akses keluar masuk antar Negara sangat diperketat, bahkan di lock down
negeri saja, bahkan juga global mengalami gangguan pada sektor ekonomi
menengah.
ini pariwisata merupakan sektor yang padat karya, mampu penyerap bahkan
Maret 2020 tingkat hunian hotel sudah mulai menurun, sehubungan juga
kerja banyak yang di pekerjakan dari rumah (Work From Home), bahkan
8
karyawan.
masa adaptasi kenormalan baru atau masa New Normal, sekitar pertengahan
Juli 2020 lalu hingga saat ini industri pariwisata terlihat mulai bergerak
dinamis. Hal ini dapat dilihat dari sektor perhotelan yang pada masa awal
bagi para wisatawan karena telah banyak dibangun resort dan hotel yang
bertaraf Internasional.
(NTB) yang telah diresmikan oleh presiden Joko Widodo pada bulan
tahun 2022 . Hal ini tentu akan menjadi peluang besar bagi industri
9
akan menempati kamar hotel, maka akan berdampak juga pada peningkatan
macam destinasi wisata yang tak hanya berpusat di kawasan Mandalika saja,
tapi juga di bagian timur Pulau Lombok yang merupakan kaki dan lembah
wisatawan seperti Desa Wisata Tete Batu, dan Desa Sembalun yang
(Kedudukan, Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas
Pariwisata).
10
Yang kemudian dikuti dengan fungsi yang selaras sesuai tugas dari masing-
Dari sejak pandemi melanda dunia hingga sampai pada masa New
Normal saat ini, dengan adanya Sirkuit Mnadalika di Pulau Lombok, maka
akan menjadi umpan yang empuk bagi para wisatawan dari berbagai manca
sekitar puluhan bahkan sampai ratusan ribu wisatawan yang akan datang ke
Pulau Lombok.
hingga di cari ke rumah-rumah bagi yang terdata belum vaksinasi. Saat ini
vaksinasi meskipun banyak dari para orang tua wali yang cemas dan tidak
dikhawatirkan lagi dengan virus varian baru yang kini kian bermunculan
yang ditutup dan tidak sedikit tenaga kerja (SDM) yang dirumahkan bahkan
banyak pula yang di PHK. Namun kini jelang digelar MotoGP di kawasan
tingkat dari keterisian hotel baik hotel bintang maupun non bintang
hasilnya saat ini baru sekitar 54,96 persen yang sudah terbooking untuk
kamar, sehingga para penonton juga nanti akan diarahkan kesana, agar
dampak MotoGP bisa dirasakan oleh para pengelola desa wisata dan
pengelola homestay.
pasca pandemi tentu akan berbeda. Berdasarkan juga pada tugas dan fungsi
Lombok Timur khusnya di masa pandemi sekarang ini, maka dari sinilah
sebuah riset untuk menjawab seperti apa bentuk evaluasi kebijakan yang
Timur”.
2. Apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat pada evaluasi
1. Manfaat Praktis
menjadi bahan masukan bagi para pembuat kebijakan (Policy Maker) dan
Lombok Timur.
2. Manfaat Teoritis
1). Kegunaan teoritis dalam hal ini diharapkan dapat memberi kontribusi
2). Sebagai acuan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian di bidang
yang sama.
I PENDAHULUAN
II TINJAUAN PUSTAKA
3.5 Informan
5.2 Pembahasan
VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN