Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

INOVASI MEDIA PEMBELAJARAN

Analisis Dampak Lingkungan

Untuk Meningkatkan Pemahaman siswa IPS

MA Ponpes DDI Mattoanging Bantaeng, Sulawasi Selatan

Oleh:

Fitriani, SE

Guru Bidang Study Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Email: fitrianisyahril1@gmail.com

MA PONPES DDI MATTOANGING

KABUPATEN BANTAENG

SULAWESI SELATAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang

berjudul " Analisis Dampak Lingkungan untuk Meningkatkan Pemahaman

Siswa IPS MA Ponpes DDI Mattoanging Bantaeng, Sulawasi Selatan". Tujuan

penulisan ini untuk memenuhi tugas sebagi pendidik, makalah ini diharapkan

dapat menjadi penambah wawasan bagi pembaca serta bagi penulis sendiri.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada yang sudah mempercayakan

tugas ini kepada penulis, sehingga sangat membantu penulis untuk memperdalam

pengetahuan pada bidang studi yang sedang ditekuni. Terima kasih juga penulis

ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi pengetahuannya kepada penulis,

sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.Tidak ada gading yang tak

retak, penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran demi kesempurnaan dari

makalah ini.

Bantaeng, 5 November 2023

Penulis

FITRIANI, SE
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................1

1.2 Tujuan Pembelajaran..........................................................................

1.3 Manfaat Pembelajaran.........................................................................

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Discovery Learning ............................................................................

A. Defenisi..........................................................................................

B. Model Discovery Learning............................................................

C. Discovery Learning Sebagai Metode Pembelajaran Siswa...........

D. Prinsip Pembelajaran Discovery Learning....................................

1. Pemecahan masalah.................................................................

2. Manajemen belajar mengikuti siswa.......................................5


3. Mengintegrasikan dan menghubungkan..................................6

4. Analisis dan intrepretasi informasi..........................................6

5. Kegagalan dan umpan balik.................................................6

2.2 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran

Discovery Learning............................................................................7

2.3 Media Alat Pembelajaran...................................................................8

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL

3.1 Alat dan Bahan...................................................................................

3.2 Langkah –Langkah Disacovery Learning...........................................


BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1 Kesimpulan.........................................................................................11

4.2 Rekomendasi.......................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................12

LAMPIRAN DOKUMENTASI.....................................................................13

LAMPIRAN RPP............................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu tujuan utama pengelolaan lingkungan hidup adalah

terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan dan terkendalinya

pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana. Untuk itu sejak awal perencana

kegiatan sudah harus memperkirakan perubahan rona lingkungan akibat

pembentukan suatu kondisi yang merugikan akibat diselenggarakannya

pembangunan. Untuk mewujudkan masyarakat yang paham mengenai AMDAL

dan masyarakat yang peduli terhadap lingkungan hidup bisa dimulai dari

lingkungan persekolahan, yang mana pengetahuan dan kepedulian mengenai

lingkungan dapat diterapkan oleh siswa. Sebab, merekalah yang menjadi penerus

generasi selanjutnya. Berdasarkan hasil Pengamatan saya sebagai guru di MA

DDI Mattoanging tentang kepedulian terhadap lingkungan disekitar siswa, masih

ada sebagian yang kurang peduli. Untuk itu siswa harus menganalisis dampak

lingkungan yang ditimbulkan dalam pembangunan baik yang bersifat positif

maupun negative yang berkaitan dengan materi AMDAL. Konsep analisis

mengenai Dampak Lingkunagan adalah undang National Environmenal

Protection Act (NEPA) 1969 di Amerika Serikat. Dalam Undang-undang ini

AMDAL dimaksudkan sebagai alat untuk merencanakan tindakan preventif

terhadap kerusakan lingkungan yang mungkin akan ditimbulkan oleh suatu

aktivitas pembangunan yang sedang direncanakan.

Setiap kegiatan pembangunan, dimana pun dan kapan pun, pasti akan

menimbulkan dampak. Dampak adalah suatu perubahan yang terjadi sebagai

akibat suatu aktivitas yang dapat bersifat alamiah, baik kimia, fisik maupun

biologi (Otto Soemarwoto, 1994)1. Dampak tersebut dapat bernilai positif yang
berarti memberi manfaat bagi kehidupan manusia, dan dapat berarti negatif yaitu

timbulnya resiko yang merugikan masyarakat. untuk itu siswa harus menganalisis

dampak lingkungan baik yang bersifat positif maupun negatif dengan melihat

kondisi belajar siswa yang masih lambat dalam memahami materi, maka untuk

lebih cepat memahami AMDAL melalui metode pembelajaran diskusi.

1.2 Tujuan Pembelajaran

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, tujuan dari pembelajaran

dengan model pembelajaran Discovery Learning ialah peserta didik mampu

menjelaskan Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) dalam

pembangunan yang dapat memperrmudah siswa dalam memahami materi

pembelajaran.

1.3 Manfaat Pembelajaran

1.1.1 Guru lebih mudah memaparkan materi AMDAL dengan memberikan

gambaran dalam kehidupan sehari-hari

1.1.2 Membantu siswa memahami AMDAL baik yang bersifat negative

maupun positif

1.1.3 Siswa dapat lebih mudah menerapkan kepedulian terhadap lingkungan

sekitar setelah menganalisis AMDAL terhadap pembangunan melalui

diskusi pembelajaran
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Discovery Learning

A. Defenisi

Di era digital saat ini, terdapat model-model pembelajaran yang

semakin beragam. Oleh karena itu Bruner dalam Sariani at al, (2021)

menyatakan kalau Discovery Learning adalah proses pencarian pengetahuan

yang dilakukan oleh siswa untuk menemukan suatu pemecahan masalah atau

fakta.Dengan kata lain,Siswa berusaha sendiri untuk mencari

pengetahuannya demi mengahasilkan pembelajaran yang bermakna.

Discovery learning adalah metode pembelajaran yang

menerapkan inquiry-based instruction. Metode pembelajaran discovery

learning akan mendorong siswa untuk menyelidiki sendiri, membangun

pengalaman dan pengetahuan masa lalu, menggunakan intuisi, imajinasi,

kreativitas, mencari informasi baru untuk menemukan fakta, korelasi, juga

kebenaran baru.

Dalam hal ini, belajar tidak sama dengan menyerap apa yang

dikatakan atau dibaca, tetapi siswa akan belajar mencari jawaban dan

solusi sendiri secara aktif. Sementara menurut pakar pendidikan,

Rusman, discovery learning adalah dukungan seorang individu atau

kelompok untuk menemukan pengetahuannya sendiri berdasarkan dengan

pengalaman yang didapatkannya. Lebih lanjut lagi, merujuk pada

Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, pengertian discovery learning yaitu

pembelajaran berbasis masalah yang bertujuan untuk mengembangkan

instrumen penilaian proyek yang layak digunakan dan sebagai salah satu

inovasi pengembangan penilaian secara lebih operasional.


B. Model Discovery Learning

Discovery learning dirancang dengan kegiatan eksperiensial dan

interaktif. Eksperiensial memiliki arti guru mampu mengaktifkan

pembelajaran untuk membangun pengetahuan dan keterampilan serta nilai-

nilai juga sikap melalui pengalamannya secara langsung. Guru harus

menggunakan cerita, permainan, alat bantu visual, dan teknik yang

menarik untuk memancing rasa ingin tahu peserta. Selain itu, Guru juga

mengarahkan peserta didik dalam cara berpikir, bertindak, dan refleksi

yang baru. Teknik dalam penerapan model discovery learning bisa

beragam, tetapi tujuannya selalu sama bagi peserta didik, yaitu untuk bisa

mencapai hasil akhirnya melalui pengalaman langsung dan proses

pembelajaran mandiri. Dengan mengeksplorasi dan memanipulasi situasi

atau dengan melakukan eksperimen, peserta didik lebih mungkin untuk

mengingat konsep dan pengetahuan baru pun diperoleh.

Model pembelajaran discovery learning bisa dilakukan secara

mandiri maupun berkelompok. Pembelajaran berkelompok dapat memiliki

berbagai bentuk, seperti diskusi kelompok, proyek kelompok, simulasi

kelompok, atau eksperimen kelompok. Sementara itu, pada pembelajaran

mandiri, karyawan dapat diberikan sumber daya dan materi pembelajaran

yang relevan, seperti bahan bacaan, video, atau simulasi tertentu.

C. Discovery Learning Sebagai Metode Pembelajaran Siswa

Pada konteks pembelajaran siswa, melalui discovery learning,

siswa akan diberdayakan untuk menjadi lebih inovatif, dan kreatif dalam

proses pembelajaran mereka sendiri, sementara guru atau berperan sebagai

pemandu atau pendukung.


Pendekatan ini mendorong siswa untuk berpikir kreatif,

menghadapi tantangan, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri, yang

dapat membantu mengembangkan pemahaman lebih baik tentang,

meningkatkan keterampilan praktis, serta menghadapi perubahan dan

tantangan yang kompleks dalam lingkungan kerja.

Discovery learning dapat diterapkan melalui berbagai metode,

seperti studi kasus, simulasi, proyek berbasis masalah, bermain peran, atau

eksperimen.

D. Prinsip Pembelajaran Discovery Learning

Discovery learning mengintegrasikan lima prinsip dalam

penerapannya, antara lain:

1. Pemecahan masalah

Guru akan membimbing dan memotivasi peserta untuk mencari

solusi dengan menggabungkan informasi yang ada, kemudian

informasi tersebut disederhanakan.

Langkah ini menjadi pendorong untuk membuat para

peserta didik menjadi lebih aktif dalam kegiatan belajar dan

meningkatkan pengalaman kemandirian belajar mereka. Peserta

pun terlatih dengan kegiatan seperti mencari solusi atau

penyelidikan.

2. Manajemen belajar mengikuti siswa

Guru harus mengizinkan peserta untuk bekerja sendiri atau

dengan orang lain. Dalam discovery learning, peserta belajar

dengan kecepatan masing-masing.


Selain itu, adanya fleksibilitas dalam pembelajaran

membuat belajar jadi menyenangkan. Peserta tidak akan merasa

stres atau tertekan harus mengikuti ritme orang lain.

3. Mengintegrasikan dan menghubungkan

Guru harus memiliki keterampilan untuk

mengajar. Discovery learning sendiri adalah metode mengajar

yang menekankan pada bagaimana instruktur dapat

menggabungkan pengetahuan lama dan pengetahuan baru yang

dimiliki peserta.

Setelah itu, Guru dapat memberi kesempatan pada mereka

untuk terhubung ke dunia nyata. Peserta terlatih untuk

menghubungkan informasi yang dimilikinya dengan pengetahuan

baru, atau teori belajar terhadap hasil belajar. Hal ini dapat

membuat peserta didik untuk mengembangkan kemampuan

memecahkan masalah dan menemukan penyelesaian masalah

secara mandiri.

4. Analisis dan intrepretasi informasi

Discovery learning berorientasi pada proses dan didasarkan

pada asumsi bahwa pembelajaran bukan hanya sekumpulan fakta.

Strategi yang ada dalam model pembelajaran ini menekankan

bahwa peserta didik pada hakikatnya belajar untuk menganalisis

dan menafsirkan informasi atau konsep yang diperoleh, alih-alih

menghafal jawaban atau bahan ajar dari berbagai sumber.

5. Kegagalan dan umpan balik

Belajar tidak hanya terjadi ketika Anda menemukan

jawaban yang benar. Peserta juga bisa belajar dari


kegagalan. Discovery learning tidak berfokus pada menemukan

hasil akhir yang tepat, tetapi hal-hal baru yang bisa ditemukan

dalam prosesnyaSelanjutnya, instruktur berkewajiban untuk

memberikan umpan balik atas informasi yang diperoleh selama

pembelajaran.

E. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Discovery Learning

Discovery learning memiliki keunggulan yang bisa

dimaksimalkan dalam pembelajaran. Adapun kelebihan dari

model discovery learning yaitu:

1. Mendorong partisipasi aktif dan motivasi peserta

2. Pembelajaran sesuai dengan kapasitas dan kecepatan peserta

didik

3. Mengedepankan kemandirian dan kreativitas peserta didik

4. Menekankan pembelajaran pada proses, bukan hasil

Sementara kekurangan dari model discovery learning ini

memerlukan beberapa perhatian agar hal tersebut bisa dicegah, di

antaranya:

1. Discovery learning membutuhkan kerangka pembelajaran yang

solid. Dalam proses pembelajaran, peserta maupun instruktur

akan dihadapkan pada kebingungan yang membuat semakin

sulit mencari jawaban.

2. Discovery learning membutuhkan alat praktik yang sering kali

tidak tersedia. Keterbatasan alat praktik membuat pelaksanaan

discovery learning terhambat.


3. Instruktur perlu dipersiapkan dengan baik dan mengantisipasi

pertanyaan yang mungkin mereka terima, dan mampu

memberikan jawaban atau pedoman yang benar.

4. Ada kritik yang menyebutkan bahwa proses dalam

model discovery learning terlalu mementingkan proses

pemahaman. Ada aspek lain yang kurang menjadi perhatian,

yakni perkembangan sikap dan keterampilan siswa.

2.2 Media dan alat pembelajaran

Guru dalam proses pembelajaran tentunya membutuhkan suatu alat atau

media yang dapat memudahkan dalam penyampaian materi pelajaran kepada

peserta didik. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan, sehingga

dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sehingga hasil

belajar dapat ditingkatkan


BAB III

PEMBAHASAN DAN HASIL

3.1 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan adalah sebagai berikut:

 Media/Alat

1. Spidol

2. Pulpen

3. Laptop/Powert Point

4. Pulpen

5. Doubletip

6. Gunting

 Bahan

1. Buku Teks

2. Kertas Karton

3.2 Langkah –Langkah Discovery Learning

Adapun langkah-langkah Discovery Learning adalah sebagai berikut:

1. Stimulus, langkah pertama dalam pembelajaran Discovery Learning

adalah stimulus, dengan memberikan pertanyaan untuk memancing rasa


penasaran dan ketertarikan peserta didik.

2. Identifikasi masalah, Guru memberikan kesempatan untuk

mengindentifikasi masalah yang menjadi bahan pembelajaran.

3. Pengumpulan Data, setelah hipotesis tersusun maka peserta didik

mengumpulkan data imformasi yang berkaitan untuk menjawab hipotesis.

4. Mengolah data, Setelah data dan Imformasi terkumpul maka peserta didik

mulai menganalisis dan mengolah data yang terkumpul.

5. Pembuktian, hasil dari pengolahan data kemudian dilakukan pengecekan

dan pemeriksaan secara cermat. Lalu peserta didik bisa menghubungkan

dengan hipotesis awal. Apakah hipotesis telah sesuai dengan data

temuan? Atau sebaliknya, ditemukan jawaban lain.

6. Generalisasi, Tahapan terakhir adalah generalisasi. Peserta menarik

kesimpulan dan bisa dijadikan prinsip umum pada semua kejadian atau

masalah yang sama.


BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1 Kesimpulan

Dari penjealasan tentang model pembelajaran Discovery Learning,

berkaitan dengan materi AMDAL maka kesimpulan yang diambil adalah,

a. Langkah-langkah dalam model pembelajaran Discovery learning dapat

meningkatkan kemampuan menalar dan hasil belajar peserta didik kelas XI

IIS, dengan langkah pemberian stimulus, pemberian masalah, dugaan

sementara siswa, mengumpulkan data, mengolah data, verifikasi data dan

menyimpulkan.

b. Dengan model pembelajaran Discovery Learning, dapat memudahkan

peserta didik memahami lebih cepat terkait pemaparan materi AMDAL

c. Siswa lebih kreatif dalam memecahkan studi kasus yang dikerjakan

4.2 Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis memberikan saran

kepada berbagai pihak antara lain:

a. Bagi Siswa. Siswa kelas XI IIS diharapkan dapat dengan serius dalam

mengikuti pelajaran terutama dalam kegiatan menalar. Siswa dapat


mengembangkan kemampuan menalarnya secara lebih optimal agar dapat

meningkatkan prestasi terutama hasil belajarnya.

b. Bagi Guru. Guru diharapkan dapat menggunakan pendekatan saintifik

model discovery learning dalam pembelajaran. Hal ini perlu diterapkan

karena terbukti dapat meningkatkan kemampuan menalar dan hasil belajar

siswa tema bermain dengan benda-benda sekitar.

DAFTAR PUSTAKA

Linda, 2013. Buku Geografi untuk SMA/MA Kelas XI.

Rahmanelli, 2007. Penerapan Media Pembelajaran Puzzle Untuk Meningkatkan

Kemampuan Siswa Kelas VIII Mata Pelajaran Ilmu Pengatahuan

Alam Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Yuswami. 2007. Penggunaan Media Grafis untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Matematika Siswa kela VI SDN 07 Silaing Bawah pada Materi

Luas Darah Segi Banyak. Jurnal Guru. 2(4): 103-107

Widiatmoko, A, dan Pamlasari, S.D. 2012. Pembelajaran Berbasis Proyek

Untuk Mengembangkan Alat Peraga IPA dengan Memanfaatkan

Bahan Bekas Pakai. Semarang: Unnes


LAMPIRAN DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai