HERMANSYAH
I2E015014
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat,
Proposal ini disusun dalam rangka memenuhi syarat untuk menyelsaikan tugas
akhir mata kuliah Metodologi Penelitian di Program Studi Magister Pendidikan IPA
Program Pascasarjana Universitas Mataram. Dalam proposal ini telah diangkat judul
Selesainya penyusunan proposal ini berkat bantuan dari banyak pihak. Oleh
1. Dr. Yayuk Andayani, M.Pd selaku Ketua Program Studi Magister Pendiidkan
IPA.
2. Dr. Ahmad Harjono, M.Si selaku Dosen pengampu Mata Kuliah Metodelogi
Penelitian.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 5
1.5 Batasan Masalah ............................................................................ 5
1.6 Pentingnya Pengembangan ............................................................ 5
1.7 Spesifikasi Produk Yang Diharapkan ............................................ 6
1.8 Defenisi Operasional ..................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Landasan Teori .............................................................................. 8
2.2 Kerangka Berfikir .......................................................................... 16
2.3 Hipotesis Penelitian ....................................................................... 16
BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian .................................................................... 18
3.2 Prosedur Penelitian dan Pengembangan ........................................ 21
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas urgensi dari penelitian, hal-hal yang melatar
langsung serta proses mencari tahu dan berbuat yang dimaksud di sini sangatlah
sains, terutama pada bidang studi fisika namun selama ini tidak dirumuskan
bagaimana caranya agar praktikum tersebut dapat membentuk peserta didik yang
kreatif dan memiliki keterampilan proses sains. Banyak kendala yang dialami
alat-alat praktikum di laboratorium. Hal ini juga dialami oleh guru fisika di SMA
1
Negeri 1 Empang. Untuk itu peneliti memandang perlu untuk mengembangkan
efektif dan efisien. Menurut Asyhar (2011), pemilihan media pembelajaran perlu
peserta didik karena media apapun tidak dapat digunakan secara efektif apabila
tidak sesuai dengan sasaran. Smaldino et al. (2008) menyatakan bahwa media
Dayton (1985) media berperan dalam (1) menyampaikan pelajaran dengan lebih
baku; (2) menciptakan pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif; (3)
menumbuhkan sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan
terhadap proses belajar yang dilakukan; serta (7) merubah peran guru ke arah
baik melalui atau tanpa akses internet. Selama kegiatan praktikum, siswa
2
Keterampilan proses sains terdiri dari keterampilan dasar dan keterampilan
secara “real time” kapan pun dan dimana pun peserta didik berada. Praktikum
sekolah. Namun laboratorium virtual tidak dapat dijadikan sebagai pengganti dari
proses eksperimen.
3
Dengan demikian perlu dilakukan penelitian pengembangan media
ini adalah:
dikembangkan?
virtual fisika, dan untuk mengetahui apakah produk yang sudah dikembangkan
siswa.
4
1.4 Manfaat Penelitian
media laboratorium. Selain itu, produk penenlitian dapat menjadi media yang
teruji untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran baik oleh siswa maupun
guru.
luasnya ruang lingkup penelitian maka perlu ditegaskan batasan masalah pada
penelitian ini. Sesuai dengan judul yang peneliti angkat, maka batasan masalah
2. Keterampilan proses sains dan penguasaan konsep fisika siswa yang diteliti.
5
menjadi solusi dalam peningkatan hasil belajara dan kualitas pemelajaran yang
Software ini berupa media laboratorium virtual yang secara umum tampilannya
terdiri dari halaman pembuka, menu utama, pendahuluan, materi, latihan soal,
dan halaman profil yang dibuat menggunakan aplikasi Adobe Flash CS 5. Jenis
1. Laboratorium Virtual
6
Laboratorium virtual merupakan situasi interaktif dan kompleks untuk
peneliti.
3. Penguasaan Konsep
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dilakukan kajian teoritis tentang media pembelajaran,
laboratorium virtual, keterampilan proses sains, dan penguasaan konsep. Selain itu,
ditinjau juga riset-riset yang menjadi dasar pengembangan yang dilakukan sehingga
8
menjaga relevansi dengan tujuan belajar, membantu untuk fokus dan
tempat yang dilengkapi untuk eksperimental studi dalam ilmu pengetahuan atau
bereksperimen, pengamatan, atau praktek dalam bidang studi, atau (2) periode
9
3. Aspek sumber daya manusianya, baik staf pengajar, teknisi, dan staf
simulasi, unit eksperimental disebut objek yang mencakup file data, alat yang
(Jaya, H. 2012).
pada peralatan hardware yang nyata baik 2-D maupun 3-D. Tipe pertama
didasarkan pada set model perangkat lunak yang merupakan objek atau sistem
keakuratan perilaku simulator. Sangat sering benda nyata berbeda dari model
abstrak mereka. Hal ini karena model abstrak yang dikembangkan menjadi
Kebanyakan dari mereka tidak dapat mewakili semua fitur dari objek simulasi.
Jenis kedua laboratorium virtual yang mencakup sebagian besar kualitas jenis
pertama dan memungkinkan pendekatan ini untuk yang klasik. Di setiap kelas
pembelajaran jarak jauh dan tidak dapat diakses bagi para siswa sepanjang
10
memungkinkan akses remote ke peralatan nyata dapat meningkatkan
termasuk teks, hiperteks, suara, gambar, animasi, video, dan grafik (Gunawan,
2011).
pada saat mereka melakukan inquiri ilmiah. Pada saat mereka terlibat aktif
sebagai berikut:
1. Mengamati
11
Mengamati adalah proses pengumpulan data tentang fenomena atau
memadai.
2. Mengelompokkan/Klasifikasi
dasar penggolongan.
3. Menafsirkan
data yang dicatatnya. Hasil-hasil pengamatan tidak akan berguna bila tidak
4. Meramalkan
12
pengamatannya untuk mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada
5. Mengajukan pertanyaan
6. Merumusakan hipotesis
7. Merencanakan percobaan
maka siswa tersebut harus dapat menentukan alat dan bahan yang akan
mana yang berubah. Demikian pula siswa perlu untuk menentukan apa yang
hasil pengamatan.
dengan sendirinya siswa harus menggunakan secara langsung alat dan bahan
13
agar dapat memperoleh pengalaman langsung. Selain itu, siswa harus
9. Menerapkan konsep
10. Berkomunikasi
suatu obyek untuk membantu seseorang mengerti dan paham terhadap obyek
obyek – obyek.
14
Menurut Dahar (2003), mendefinisikan penguasaan konsep sebagai
kemampuan siswa dalam memahami makna secara ilmiah baik teori maupun
2012), yaitu seseorang dapat dikatakan menguasai konsep jika orang tersebut
pertimbangan berdasarkan criteria dan standar yang ada serta; Membuat (C6)
15
yakni kemampuan menggabungkan beberapa unsur menjadi suatu bentuk
kesatuan.
Seperti yang dikatakan oleh beberapa ahli media pembelajaran yaitu bila
saya dengar saya lupa, bila saya lihat saya ingat, bila saya lakukan saya mengerti
media pembelajaraan, maka siswa tidak hanya mendengar tetapi juga dapat
melihat secara langsung tentang apa yang sedang dipelajari, dengan begitu siswa
akhirnya merangsang serta menantang rasa ingin tahu siswa yang kemudian
yang telah dipelajari sehingga siswa menjadi mengerti dan mengetahui serta
dapat menerima teori yang telah dipelajari karena sudah terbukti yang pada
hipotesis:
16
Ho1 : Penggunaan laboratorium virtual tidak dapat meningkatkan keterampilan
fisika siswa.
17
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai rancangan penelitian dan pengembangan
yang dilakukan, instrumen yang digunakan dalam penelitian, serta teknik analisis
data.
ini digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk
merupakan suatu siklus yang meliputi kajian terhadap berbagai temuan penelitian
lapangan yang berkaitan dengan produk yang dikembangkan (Borg & Gall).
Borg & Gall (1989) mengemukakan 10 langkah yang harus ditempuh dalam
pengumpulan informasi; (2) perencanaan; (3) pengembangan bentuk awal produk; (4)
ujicoba pendahuluan; (5) revisi produk awal; (6) ujicoba terbatas; (7) revisi produk
operasional; (8) ujicoba operasional; (9) revisi akhir; dan (10) diseminasi dan
18
Research and Planning Develop Preliminary
information preliminary field testing
collecting from of product
(2006) menjadi tiga langkah utama, yaitu (1) studi pendahuluan yang terdiri dari
studi pustaka, studi lapangan, dan perancangan draft produk (2) pengembangan
desain, yang meliputi mengembangkan desain produk, validasi ahli, revisi produk
awal, uji coba terbatas, dan revisi (3) tahap ujicoba yang dilaksanakan dalam
19
Tahap Studi Pendahuluan
Studi Pustaka Studi Lapangan
Laboratorium Virtual - Observasi
- Wawancara
Mengembangkan Desain
Laboratorium Virtual
Revisi II
Postes
20
3.2 Prosedur Penelitian dan Pengembangan
terdiri 3 tahapan utama yang diadopsi dari Borg and Gall (1989) dan
a. Studi Pustaka
b. Studi Lapangan
21
c. Perancangan Draft Produk Pengembangan.
berikut.
2) Penyusunan indikator.
produk awal, validasi produk oleh tim ahli, revisi produk I, uji coba produk
Flash CS5.
validator.
22
c. Revisi Produk I
produk dilakukan berdasarkan hasil yang didapatkan dari validasi tim ahli.
2) Jenis Data
kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari validator ahli dan uji kualitas
oleh pengguna. Data ini menggunakan acuan skala Likert, diadaptasi dari
23
Angka-angka tersebut selanjutnya dikualitatifkan dengan teknik
penilaian dan bagian II berupa lembar komentar dan saran. Angket yang
digunakan pada validasi isi hanya terdiri dari satu bagian berupa angket
penilaian butir soal. Angket yang digunakan pada uji coba terbatas
teknik presentase. Data yang dianalisis adalah data hasil uji coba terbatas
ahli media, ahli materi, dan siswa. Untuk menentukan kesimpulan yang
telah dicapai dari uji coba terbatas digunakan kriteria evaluasi uji coba
24
terbatas. Apabila hasil uji coba terbatas mencapai 60% maka proses
e. Revisi Produk II
Revisi produk pada tahap kedua ini dilakukan setelah uji coba terbatas.
Revisi produk dilakukan berdasarkan hasil yang didapatkan dari uji coba
Uji peningkatan atau uji lapangan merupakan tahap akhir dari validasi
media. Dalam uji efektifitas dilakukan penerapan penerapan produk pada siswa.
25
mereka, kemudian diberikan media laboratorium virtual, dan diakhirnya
O1 X O2
Keterangan:
X :Perlakuan terhadap kelas eksprimen media laboratorium virtual
O1 : Pretes sebelum diberikan perlakuan
O2 : Postes setelah diberikan perlakuan
kelas X yang pada mata pelajaran fisika. Sampel dipilih adalah kelas A
26
DAFTAR PUSTAKA
Asyhar, W. Y. M. (2011). Perancangan Battle System Pada Virtual Pets Role Playing
Game Berbasis Mobile Technology (Doctoral dissertation, University of
Muhammadiyah Malang).
Gunawan. 2011. Persepsi Dosen dan Mahasiswa Terhadap Model Virtual Laboratory
Fisika Modern. Jurnal Kependidikan. IKIP Mataram.
Kemp, J. E., & Dayton, D. K. (1985). Planning and Producing Instructional Media.
Harper & Row.
Prayogi, S., Hidayat, S., Muhali. 2013. Eksperimen Fisika Dasar Berorientasi
Keterampilan Proses Sains. Yogyakarta: Samudra Biru.
Rezba, R. J., Sprague, C., & Fiel, R. (2003). Learning and Assessing Science Process
Skills. Kendall Hunt.
27
Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Totiana, F., VH, E. S., & Redjeki, T. (2013). Efektivitas Model Pembelajaran
Creative Problem Solving (CPS) Yang Dilengkapi Media Pembelajaran
Laboratorium Virtual Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok
Koloid Kelas XI IPA Semester Genap SMA Negeri 1 Karanganyar Tahun
Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia, 1(1).
28