Ayo Bereksperimen
A. Tujuan Pembelajaran
B. Dasar teori
Jika kita memasukkan sebuah benda ke dalam sebuah wadah yang berisi penuh air,
maka air dalam wadah tersebut akan tumpah. Apabila air yang tumpah dari wadah tersebut
diukur beratnya ternyata beratnya sama dengan berat benda yang dimasukkan ke dalam
wadah tersebut. Hal ini sesuai dengan hukum Archimedes yang ditemukan oleh Archimedes.
Hukum Archimedes mengatakan :
“Benda yang dimasukkan atau dicelupkan sebagian atau seluruhnya
dalam zat cair akan mendapatkan gaya yang arahnya ke atas dan besarnya sama
dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda itu”.
Ada tiga kemungkinan peristiwa yang terjadi jika sebuah benda dimasukkan ke dalam
zat cair. Seperti ditunjukkan pada gambar berikut!
Benda Terapung Benda dikatakan terapung jika sebagian benda masih muncul diatas
permukaan zat cair. Benda terapung jika :
ρB < ρc , Massa jenis benda (ρB ) lebih kecil dari massa jenis zat cair
(ρc).
FA = wB , Besar gaya apung (FA) sama dengan berat benda.
Benda Melayang Benda dikatakan melayang jika benda berada dalam zat cair, tetapi
tidak berada di dasar zat cair. Benda melayang jika :
ρB = ρc, Massa jenis benda (ρB ) sama atau hampir sama dengan massa
jenis zat cair (ρc).
FA = wB, Besar gaya apung (FA) sama atau hampir sama dengan berat
benda.
Benda Tenggelam Benda dikatakan tenggelam jika berada di dasar zat cair. Benda
tenggelam jika :
ρB > ρc, Massa jenis benda (ρB ) lebih besar dari massa jenis zat cair (ρc).
FA < wB, Besar gaya apung (FA) lebih kecil dari berat benda.
3. Alarm
Alarm secara umum dapat didefinisikan sebagai bunyi peringatan atau pemberitahuan.
Dalam istilah jaringan, alarm dapat juga didefinisikan sebagai pesan berisi pemberitahuan
ketika terjadi penurunan atau kegagalan dalam penyampaian sinyal komunikasi data ataupun
ada peralatan yang mengalami kerusakan (penurunan kinerja). Alarm memberikan tanda
bahaya berupa sinyal, bunyi, ataupun sinar.
1. Toples 8. Air
2. Kabel 9. isolasi
3. Baterai 10. gunting
4. Sakelar 11. Cutter
5. Bohlam kecil 12. lem bakar
6. kardus 13. pipet
7. sterofom 14. Alumunium Voil
D. Prosedur Kerja :
E. Desain kegiatan
Setelah dirangkai dan dihubungkan dengan baterai, nyalakan sakelarnya agar alat
peraga dapat berfungsi, tambahkan air ke dalam wadah secara perlahan sedikit demi sedikit,
ketika air terus bertambah maka permukaan ain ikut naik dan akan mendorong pelampung
naik ke atas. Apabila jumlah air dalam botol terus bertambah, maka pelampung yang di atas
nya terdapat alumunium voil akan menempel pada alumunium voil yang berada di bawah
papan dudukan lampu. Karna alumunium voil tadi sudah di sambungkan dengan rangkaian
dan telah di sambungkan pada bohlam kecil juga maka lampu akan menyala dan juga alaram
akan berbunyi ketika alumunium voil bersentuhan karena terjadi aliran listrik. Jadi, jika air
mulai naik karena banjir, maka lampu tanda bahaya akan menyala.
Selain dengan lampu kita bisa mengkreasikan sendiri desain alarm kita masing masing,
mungkin bisa di buat bohlam nya secara berkala sesuai ketinggian air misal nya lampu masih
batah aman, jika air makin bertambah maka alaram akan menyala menandakan batas
waspada,
F. Pertanyaan
1. Mengapa pelampung bisa naik keatas Ketika wadah diisi dengan air ?
2. Apa yang menyebabkan lampu dan alaram menyala ?
3. Apa yang membedakan lampu dan alaram pada percobaan berikut ini ?
G. Kesimpulan
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________