OLEH
KELOMPOK 7
Nama anggota :
1. Dhesika jane hannia
2. Desi romilahsari
3. Furqan gebral
4. Haclav hendri
5. Magris alena
6. M.Al-fayed
7. Rm.Alif hidayat
8. Nonik wulantika
9. Tasya nabila
Kelas : XII mia 7
Guru pembimbing : Nyanyu
b. Kapasitor Elektrolit
Pada kapaitor elektrolit, bahan penyekatnya adalah aluminium oksida. Kapasitor
elektrolit memiliki kapasitas paling besar, yaitu sampai dengan 100.000 pF.
c. Kapasitor Variabel
Kapasitor Variabel adalah kapasitor dengan nilai kapasitas dapat diubah-ubah,
sehingga digunakan untuk memilih frekuensi gelombang pada radio penerima.
Penyekatnya adalah udara, dengan nilai maksimum kapasitasnya sampai dengan
500 pF (0,0005 µF)
Kapasitansi
Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat
menampung muatan elektron.
Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 1018 elektron.
Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki
kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan
elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat ditulis :
q = CV
q : muatan elektron dalam C (coulombs)
C : nilai kapasitansi dalam F (farads)
V : besar tegangan dalam V (volt)
1 F = 1 coulumb/volt
Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui
luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan
konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan rumusan dapat ditulis sebagai berikut :
C = (8.85 x 10-12) (k A/t) ...(2)
Yang pertama adalah kapasitor botol Leyden, diciptakan di Universitas Belanda di
abad ke-18. Tabung Leyden atau Tabung Leiden adalah sebuah alat untuk
"menampung" listrik statis yang terjadi antara 2 elektrodayang berada di dalam dan
di luar tabung kaca. Tabung ini adalah bentuk asal dari kapasitor (yang lebih dikenal
dengan sebutan "kondenser").
Tabung Leiden ditemukan oleh seorang pendeta Jerman bernama Ewald Georg
von Kleist pada tanggal 11 Oktober 1745 dan Ilmuwan berkebangsaan belanda Pieter
van Musschenbroek dari kota Leiden (Leyden) pada tahun 1745-1746. Penemuan ini
diberi nama sesuai kota ini.
Tabung Leyden telah digunakan untuk melakukan banyak eksperimen tentang
kelistrikan di awal mulanya, dan akhirnya menemukan prinsip dasar yang penting
dalam bidang studi kelistrikan. Para ahli riset sebelumnya terpaksa menggunakan
konduktor dengan ukuran besar untuk menyimpan sebuah tegangan. Tabung leyden
telah menyediakan alternatif yang lebih kecil dari segi ruang.
Tujuan
1. Untuk mengetahui lebih jelas apa itu Botol Leyden.
2. Memahami prinsip kerja Botol Leyden.
3. Dan memahami fungsi Botol Leyden
Persiapan
Proses percobaan
1. Siapkan terlebih dahulu semua alat dan bahan yang akan digunakan. Cuci
pula botol bekas dan panaskan air didalam panci dengan api kompor yang
sedang.
2. Potonglah alma dengan ukuran panjang sesuai dengan yang dibutuhkan,
setelah dipotong lilitkan kawat tembanga pada bagian ujung atas alma.
3. Ambil pula paku kemudian lilitkan juga kawat tembaga pada bagian atas
paku.
4. Lubangi tutup botol sesuai dengan bentuk paku dan alma agar dapat
menembus tutup botol tersebut. Setelah itu lilitkan pula kawat tembaga
pada masing-masing bagian bawah paku dan alma.
5. Jangan lupa untuk mengambil air yang dipanaskan tadi dan masukkan garam
kedalamnya lalu diaduk hingga garam laur didalam air.
6. Masukkan air garam tersebut kedalam botol tadi, tutuplah botol yang sudah
dipasangkan alma dan paku tadi kemudian sambungkan kawat yang sudah
dililitkan pada paku dan alma tadi pada baterai dengan kutub negatif di
kawat yang dililitkan pada alma dan kutub positif di kawat yang dililitkan
pada paku. Caslah kurang lebih selama 15 menit.
7. Setelah dicas, coba hubungkan masing-masing ujung kawat pada lampu.
Lihat apakah lampu akan hidup atau tidak.
Kesimpulan
Saran