Anda di halaman 1dari 14

1

KAPASITOR

Di susun oleh :

1. Fahmi Hermawan
2. I Putu Anugrah Sadewa Pande
3. Muhammad Faried Sefthiyan
4. Muhammad Raihan Fadillah

YAYASAN DHARMA SETIA KOSGORO

SMA KOSGORO KOTA BOGOR

2022
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“KAPASITOR” Pada makalah ini kami banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan
pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penyusun menyadari sepenuhnya sepenuhnya menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari
sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
menyempurnakan makalah ini. Akhir kata mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk semupihak yang membaca.

Bogor, Agustus 2022


3

DAFTAR ISI

Halaman Judul i

Kata Pengantar ii

Daftar Isi iii

Bab I Pendahuluan . iv

1.1 Latar Belakang iv


1.2 Rumusan Masalah iv
1.3 Tujuan iv

Bab II Pembahasan v

2.1 Pengertian Kapasitor v


2.2 Kegunaan Kapasitor v
2.3 Prinsip Kapasitor vi
2.4 Kapasitas Kapasitor vi
2.5 Kapasitor Seri dan Pararel viii
2.6 Jenis-Jenis Kapasitor x
2.7 Energi Kapasitor xii

Bab III Penutup xiii

3.1 Kesimpulan xiii


3.2 Saran xiii

Daftar Pustakaxiv
4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Teknologi pada masa ini mengalami kemajuan yang sangat signifikan sehingga banyak
berpengaruh pada berbagai bidang terutama kesehatan. Setiap alat kesehatan mampu mendeteksi
dan membantu paramedis dalam mengatasi berbagai macam penyakit. Masing-masing alat
kesehatan didukung oleh komponen-komponen yang melengkapi fungsi komponen lainnya.

Salah satu komponen yang amat dibutuhkan yaitu kapasitor. Komponen ini berperan
penting dalam suatu rangkaian listrik. Kapasitor berfungsi sebagai adalah untuk penyaring atau
filtrasi tegangan yang masuk kedalam rangkaian. Dalam dunia elektronika tentunya tidak terlepas
dari hal yang namanya kapasitor. Komponen ini sangat penting dalam dunia elektronika itu
sendiri. Dalam pemasangannya terdapat berbagai macam type rangkaian dan satu sama lain bisa
dikombinasikan. Contoh yang sering kita lihat adalah pada keyboard yaitu kapasitor dengan plat
sejajar. Selain itu juga kapasitor banyak terdapat pada elektronik yang lain. Dalam percobaan yang
akan dilakukan kali ini adalah kapasitor dengan rangkaian parallel dan bagaimana dielektrik yang
melapisi plat pada kapasitor.

Hal ini tentunya akan berkaitan dengan nilai kapasitansi yang terdapat dalam rangkaian begitu
juga dengan tegangan yang dihasilkan. Maka dari itu kami akan melakukan percobaan mengenai
hal tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu kapasitor ?
2. Apa fungsi kapasitor
3. Pinsip kerja kapasitor
4. Apa itu Kapasitas Kapasitor
5. Apa saja rangkaian pada Kapasitor
6. Jenis-jenis Kapasitor
1.3 TUJUAN
1. Mendifinisikan kapasitor
2. Menyebutkan fungsi kapasitor
3. Mengetahui prisnip kerja kapasitor
4. Mengetahui Kapasitas Kapasitor
5. Menjelaskan Rangkaian Seri dan Pararel pada Kapasitor
6. Menjelaskan jenis-jenis kapasitor
7. Energi Kapasitor
5

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kapasitor

Kapasitor adalah alat yang dapat menyimpan energy di dalam medan listrik, dengan cara
mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kapasitor memiliki satuan yang
disebut Farad, sesuai dari nama sang penemu Micahel Farad (1 Farad = 9 x 1101). Kondensator
juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama
disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali
condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang
tinggi dibanding komponen lainnya.

Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan
dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan
lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan
mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan
negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi.

Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutub negatif dan sebaliknya muatan
negatif tidak bisa menuju ke ujung kutub positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-
konduktif. Muatan elektrik ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di
alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan
negatif di awan.

Kapasitor atau kondensator atau biasa disebut dengan kapasitor polar, identik dengan
mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negative dan memiliki cairan elektrolit,
biasanya berbentuk tabung. Sedangkan kapasitor yang satunya disebut kapasitor non polar,
kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif ataupun negative pada
kakinya, berbentuk pipih dan berwarna hijau, merah, dan coklat. Mirip seperti kancing atau tablet.

2.2 Kegunaan Kapasitor

Telah dijelaskan di atas bahwa guna dari kapasitor adalah menyimpan muatan listrik. Dalam
beberapa sistem pengapian mobil, misalnya, sebuah kapasitor (disebut kondensor) menyimpan
sementara muatan pada saat poin breaker dari distributor terbuka. Jika tidak ada kondensor,
muatan akan melonjak jauh dan merusak poin.

Selain itu kapasitor juga berfungsi :


6

1. Sebagai kopling diantara satu rangkaian tertentu dengan rangkaian lannya di power
supply

2. Sebagai penyaring / filter didalam rangkaian power supply

3. Dalam rangkaian antena berfungsi sebagai pembangkit gelombang / frekuensi

4. Pada lampu neon adalah untuk penghemat daya listrik

5. Pada rangkaian yg ada terdapat kumparan dan terjadi pemutusan / terputusnya arus
maka akan terjadi loncatan listrik, nah kapasitor lah yang berfungsi untuk mencegah
terjadinya loncatan listrik ini

6. Pada pesawat penerima radio fungsinya untuk pemilih panjang frekuensi /


gelombang yang akan ditangkap.

2.3 Prinsip Kerja kapasitor

Dalam sebuah rangkaian prinsip kerja kapasitor adalah dengan mengalirkan elektron menuju
kapasitor. Sifat kapasitor yang dapat menyimpan muatan digunakan sebagai tempat untuk
mengalirkan elektron tersebut. Pada saat kapasitor telah terisi penuh dengan elektron, maka
tegangan akan mengalami perubahan. Kemudian elektron akan keluar dari sebuah kapasitor dan
mengalir menuju rangkaian yang membutuhkannya. Dengan begitu, kapasitor akan
membangkitkan reaktif suatu rangkaian.

2.4 Kapasitas Kapasitor

Kapasitansi didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung
muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 1018 elektron.
Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi
sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs.
Dengan rumus dapat ditulis :

Q=CV

Q = muatan elektron dalam C (coulombs)

Q = C V C = nilai kapasitansi dalam F (farad)

V = besar tegangan dalam V (volt)

Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui luas area plat
metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan konstanta (k) bahan dielektrik.
Dengan rumus dapat di tulis sebagai berikut :
7

C = (8.85 x 10 ) (k A/t)

Berikut adalah tabel contoh konstanta (k) dari beberapa bahan dielektrik yang disederhanakan.

Konstanta bahan (k)

Udara Vakum k=1


Alumunium oksida k=8
Keramik k = 100-1000
Gelas k=8
Polyethylene k=3

Untuk rangkaian elektronik praktis, satuan farad adalah sangat besar sekali. Umumnya kapasitor
yang ada di pasaran memiliki satuan : µF, nF dan pF. 1

Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad)

1 µF = 1.000.000 pF (piko Farad)

1 µF = 1.000 nF (nano Farad)

1 nF = 1.000 pF (piko Farad)

1 pF = 1.000 µµF (mikro-mikro Farad)

1 µF = 10-6 F

1 nF = 10-9 F

1 pF = 10-12 F

Konversi satuan penting diketahui untuk memudahkan membaca besaran sebuah kapasitor.
Misalnya 0.047µF dapat juga dibaca sebagai 47nF, atau contoh lain 0.1nF sama dengan 100pF.

Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta
memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung. Sedangkan jenis yang satunya lagi
kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada
kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet
atau kancing baju yang sering disebut kapasitor (capacitor).
8

2.5 Kapasitor Seri dan Pararel

1. Rangkaian Pararel

Rangkaian Paralel Kapasitor adalah Rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih
Kapasitor yang disusun secara berderet atau berbentuk Paralel. Dengan menggunakan Rangkaian
Paralel Kapasitor ini, kita dapat menemukan nilai Kapasitansi pengganti yang diinginkan.

Rumus dari Rangkaian Paralel Kapasitor (Kondensator) adalah :

Ctotal = C1 + C2 + C3 + C4 + …. + Cn
Dimana :
Ctotal = Total Nilai Kapasitansi Kapasitor
C1 = Kapasitor ke-1
C2 = Kapasitor ke-2
C3 = Kapasitor ke-3
C4 = Kapasitor ke-4
Cn = Kapasitor ke-n

Contoh Soal
Seorang Engineer ingin membuat Jig Tester dengan salah satu nilai Kapasitansi Kapasitor
yang paling cocok untuk rangkaiannya adalah 500pF, tetapi nilai 500pF tidak terdapat di
Pasaran. Maka Engineer tersebut menggunakan 2 buah Kapasitor yang layak 1000pF yang
kemudian dirangkainya menjadi sebuah Rangkaian Seri Kapasitor untuk mendapatkan nilai
yang diinginkannya.
Penyelesaian :
2 buah Kapasitor dengan nilai 1000pF
1/Ctotal = 1/C1 + 1/C2
9

1/Ctotal = 1/1000 + 1/1000


1/Ctotal = 2/1000
2 x Jumlah = 1 x 1000
2. Rangkaian Seri

Rangkaian Seri Kapasitor adalah Rangkaian yang terdiri dari 2 buah dan lebih Kapasitor yang
disusun sejajar atau berbentuk Seri. Seperti halnya dengan Rangkaian Paralel, Rangkaian Seri
Kapasitor ini juga dapat digunakan untuk mendapat nilai Kapasitansi Kapasitor pengganti yang
diinginkan. Hanya saja, perhitungan Rangkaian Seri untuk Kapasitor ini lebih rumit dan sulit
dibandingkan dengan Rangkaian Paralel Kapasitor.

Rumus dari Rangkaian Paralel Kapasitor (Kondensator) adalah :

1/Ctotal = 1/C1 + 1/C2 + 1/C3 + 1/C4 + …. + 1/Cn

Dimana :

Ctotal = Total Nilai Kapasitansi Kapasitor

C1 = Kapasitor ke-1

C2 = Kapasitor ke-2

C3 = Kapasitor ke-3

C4 = Kapasitor ke-4

Cn = Kapasitor ke-n

Contoh Soal

Seorang Engineer ingin membuat Jig Tester dengan salah satu nilai Kapasitansi Kapasitor yang
paling cocok untuk rangkaiannya adalah 500pF, tetapi nilai 500pF tidak terdapat di Pasaran. Maka
Engineer tersebut menggunakan 2 buah Kapasitor yang layak 1000pF yang kemudian
10

dirangkainya menjadi sebuah Rangkaian Seri Kapasitor untuk mendapatkan nilai yang
diinginkannya.

Penyelesaian :

2 buah Kapasitor dengan nilai 1000pF

1/Ctotal = 1/C1 + 1/C2

1/Ctotal = 1/1000 + 1/1000

1/Ctotal = 2/1000

2 x Jumlah = 1 x 1000

Jumlah = 1000/2

2.6 Jenis – jenis Kapasitor

Kapasitor terbagi 2, yaitu kapasitor polar dan kapasitor non polar. Kapasitor polar yaitu
kapasitor yang memiliki 2 kutub di kedua ujungnya, yakni kutub positif dan kutub negative,
kapasitor jenis ini terbuat dari bahan elektrolit dan berbentuk tabung, serta nilai kapasistansi nya
lebih besar. Kapasitor non polar, yaitu kapasitor yang tidak memiliki kutub pada kedua ujungnya,
biasanya terbuat dari bahan keramik dan berbentuk seperti kancing, nilai kapasistansinya lebih
kecil dari kapasitor polar.

Jenis kapasitor juga dapat dibagi menjadi beberapa bagian, menurut kegunaannya yakni :

1. Kondesator Tetap

Kondensator yang nilainya konstan dan tidak berubah, kondensator tetap terbagi 3 macam :

a. Kondensator Keramik

Berbentuk bulat tipis, ada yang persegi empat, berwarna hijau atau merah, atau
coklat. Kondensator jenis ini dapat dibolak balik pemasangannya.Mempunyai kapasitas
mulai dari beberapa piko Farad sampai dengan ratusan Kilopiko Farad (KpF). Dengan
tegangan kerja maksimal 25 volt sampai 100 volt, tetapi ada juga yang sampai ribuan
volt. Contoh misal pada badannya tertulis = 203, nilai kapasitasnya = 20.000 pF = 20
KpF = 0,02 μF. Jika pada badannya tertulis = 502, nilai kapasitasnya = 5.000 pF = 5
KpF = 0,005 μF
11

b. Kondensator polyester
Pada dasarnya sama dengan kondensator keramik, begitu juga dengan cara
menghitung nilai kapasitasnya. Bentuknya seperti permen dang memiliki warna hijau,
coklat, dan sebagainya.

c.     Kondensator kertas
Memiliki nilai kapasistansi antara 10 nF – 100 uF dengan toleransi kurang lebih
5% dengan tegangan max 900volt, memiliki kestabilan yang cukup.

2. Kondensator elektrolit (Elco)


Kondensator yang berbentuk tabung, termasuk jenis kapasitor polar dimana
memiliki 2 kutub (+) (-). Untuk menandai kedua kutub, kutub positif ditandai oleh kaki
yang panjang, sedangkan kutub negative ditandai dengan kaki yang pendek. Nilai
kapasitasnya dari 0,47 uF sampai ribuan makroFarad dengan voltase dari beberapa volt
sampai ribuan volt. Kondesntaor elektrolit dapat rusak apabila terjadi kering ( kapasitas
berubah), meledak yang disebabkan karena salah pemberian tegangan positif dan negative
dan melewati batas maksimum tegangan yang diberi, serta konsleting
3. Kondensator Tak Tetap
Jenis ini kapasitasnya dapat diubah, secara fisik kondensator ini mempunyai poros
yang dapat diputar dengan menggunakan obeng untuk mengubah nilai kapasitasnya.
12

2.7 Energi Kapasitor

Sebuah koleksi akan menyimpan energi dalam bentuk medan jika digunakan dengan sumber
tegangan. Besarnya energi listrik yang disimpan oleh beban yang sama dengan usaha yang
dibutuhkan untuk memindahkan muatan listrik dari sumber tegangan tersebut ke dalam muatan
listrik.

Keterangan:

W = energi kapasitor (J);

C = kapasitas kapasitor (F);

V = beda potensial (Volt); dan

Q = muatan listrik (C).

Contoh Soal

Dua buah fungsi masing-masing 6µF disusun seri dengan beda potensial 100 V. Berapa energi
yang tersimpan dalam sistem tersebut?

Diketahui:

C1 = C2 = 6 µF = 6x10^-6

V = 100 V

Ditanya:

E = …?

Dijawab:
13

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulannya bahwa kapasitor / kondensator berfungsi sebagai penyimpan muatan listrik.


Struktur kapasitor terdiri dari 2 plat metal yang dipisah oleh bahan dielektrik. Satuan dari kapasitor
( C ) adalag Farad.

Kapasitor memilki 2 jenis, yaitu kapasitor polar dan kapasitor non polar. Kapasitor dapat dirangkai
seri maupun parallel, dengan cara perhitungan total kapasistansi berbeda.

Kapasistansi adalah kemampuan kapasitor untuk menampung muatan electron.  Nilai ka pasitas
kapasitor dapat diketahui dengan 2 cara: langsung berupa angka yang tecetak di badan kapasitor,
serta dengan identifikasi warna.

3.2 Saran     

Kapasitor merupakan perbaikan factor daya. Sehingga pemasangan kapasitor dapat diadakan
pada setiap konsumen, baik gedung, maupun perindustrian. Ini di karenakan mencegah rugi-rugi
daya yang berlebihan, dan mengurangi kerusakan akibat kelistrikan oleh alat-alat listrik.
14

DAFTAR PUSTAKA

http://kuantannet.blogspot.com/2016/12/makalah-kapasitor.html

http://fisika12.blogspot.com/2010/08/kapasitor_19.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Kondensator

https://www.belajaronline.net/2020/09/prinsip-kerja-kapasitor-dan-fungsi-kapasitor.html

Anda mungkin juga menyukai