Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KAPASITOR

DAN
DIELEKTRIK

OLEH :

NAMA : MARWAH
NIM : 202232016

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


DAN INSTALASI
2022
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang sangat mendalam, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
sehingga melalui rahmat-Nya yang tiada terkira tugas makalah saya dengan judul
“ Kapasitor dan Dielektrik” ini dapat terselesaikan.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari
diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “ Kapasitor dan Dielektrik” dan sengaja dipilih karena
menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua
pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan. Penyusun juga mengucapkan terima kasih
kepada, Dosen pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat
menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas kepada pembaca.. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
mohon untuk saran dan kritiknya., Terima kasih.

Labota, 7 September 2022

MARWAH
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ………………………………………………………..... i
DAFTAR ISI ……………………………………………………….................... ii
BAB I PENDAHULUAN ……………...…..…………………………………... 1
1.1. Latar Belakang………………………………………………………….. 1
1.2. Rumusan Masalah…………………………….......................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………… 2
BAB II LANDASAN TEORI ………………………………………................... 3
2.1. Penjelasan Kapasitor.......................…..……………………..................... 3
2.2. Jenis-jenis Kapasitor yang dipasaran dan cara kerja kapasitor………….. 4
2.2.1 Tantalum Capacitor........................................................................... 4
2.2.2 Ceramic Capacitor............................................................................. 5
2.2.3 Electrolytic Capacito......................................................................... 5
2.2.4 Multilayer Ceramic Capacitor........................................................... 4
2.2.5 Polyester Film Capacitor................................................................... 5
2.2.6 Polypropylene Capacitor................................................................... 6
2.2.7 Kapasitor Mika.................................................................................. 7
2.2.8 Polystyrene Film Capacitor............................................................... 8
2.2.9 Electric Double Capacitor (Super Capacitor)................................... 8
2.2.10 Trimmer Capacitor........................................................................... 9
2.2.11 Tuning Capacitor.............................................................................. 9

BAB III PEMBAHASAN DAN SOAL…………….........………………..……… 10


3.1. Sejarah Penemuan Kapasitor …………………………...………..………. 10
3.2. Tabel Konstanta Bahan Dielektrik.......................................................…… 11
3.3. Konsep Pembuatan Kapasitor...................................................................... 11
3.4 Besaran Kapasitansi Kapasitor.................................................................... 12
3.5 karakteristik Kapasitor................................................................................. 13
3.6 Contoh Soal........................................................................................ ........14-16

BAB IV PENUTUP…………………………………..............…………………... 17
4.1. Kesimpulan………………………………………………………………... 17
4.2. Saran………………………………………………………………………. 17
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. 1

ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi pada masa ini mengalami kemajuan yang sangat signifikan
sehingga banyak berpengaruh pada berbagai bidang terutama kesehatan. Setiap alat
kesehatan mampu mendeteksid a n m e m b a n t u p a r a m e d i s d a l a m m e n g a t a s i
b e r ba g a i m a c a m p e n ya k it . M a s i n g - m a s i n g a l a t kesehatan didukung oleh
komponen-komponen yang melengkapi fungsi komponen lainnya. Salah satu
komponen yang amat dibutuhkan yait u kapasitor. komponen ini
berperan penting dalam suatu rangkaian listrik. kapasitor berfungsi sebagai adalah
untuk penyaring atau filtrasi tegangan yang masuk kedalamrangkaian.
Alam dunia elektronika tentunya t idak terlepas dari hal yang
namanya kapasitor. k o m p o n e n i n i sangat p e nt i n g d a l a m d u n i a
e l e k t r i k a l it u s e nd i r i . A l a m p e m a s a n g a n n ya terdapat berbagai macam
type rangkaian dan satu sama lain bisa dikombinasikan. S e r i ng k it a l i h a t
a d a l a h p a d a k e yb o a r d ya it u k a p a s it o r d e ng a n p l a t s e j a j a r . S e l a i n
it u j u g a kapasitor banyak terdapat pada elektronik yang lain. Alam percobaan yang
akan dilakukan kaliini adalah kapasitor dengan rangkaian parallel dan bagaimana
dielektrik yang melapisi plat padak a p a s it o r . ha l in i t e nt u n ya akan
b e r k a i t a n d e n g a n n i l a i k a p a s i t a n s i ya ng t e r d a p a t d a la m rangkaian
begitu juga dengan tegangan ya ng dihasilkan. Maka dari itu saya akan
membahas mengenai hal Kapasitor dan Dielektrik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu kapasitor ?
2. Apa saja jenis kapasitor yang sering di gunakan ?
3. Perumusan tahanan kapasitor ?
4. Apa saja konsep kapasitor ?
5. Bagaimana Karakter kapasitor ?
3.1 Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan pengertian kapasitor
2. Menjelaskan jenis dan fungsi kapasitor
3. Menerangkan sejarah kapasitor
4. Penerapan rumusan dasar kapasitor
5. Menjelaskan berbagai karakter kapasitor

2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik.
Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 lembar plat metal yang dipisahkan oleh suatu
bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum,
keramik, gelas, dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik,
maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda)
metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung
metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif
dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena
terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini "tersimpan"
selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, fenomena
kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di
awan.
Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk
dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1
coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat
bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan
tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus
dapat ditulis :
Q = CV
Dengan asumsi :
Q = muatan elektron C (Coulomb)
C = nilai kapasitans dalam F (Farad)
V = tinggi tegangan dalam V (Volt)
Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui
luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan
konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan rumusan dapat ditulis sebagai berikut :
C = (8.85 x 10^-12) (k A/t)
2.2 Jenis kapasitor yang banyak dijual di pasaran
2.2.1 Tantalum Capacitor

Gambar 2.5 Tantalum Capacitor

Merupakan jenis electrolytic capacitor yang elektrodenya terbuat


dari material tantalum. Komponen ini memiliki polaritas, cara
membedakannya dengan mencari tanda + yang ada pada tubuh kapasitor,
tanda ini menyatakan bahwa pin di bawahnya memiliki polaritas positif.
Diharapkan berhati– hati di dalam pemasangan komponen karena tidak boleh
terbalik. Karakteristik temperatur dan frekuensi lebih bagus daripada
electrolytic capacitor yang terbuat dari bahan alumunium.

2.2.2Ceramic Capacitor

Gambar 2.6 Ceramic Capacitor

4
Kapasitor menggunakan bahan titanium acid barium untuk
dielektrik- nya. Karena tidak dikonstruksi seperti koil maka komponen ini
dapat digunakan pada rangkaian frekuensi tinggi. Karakteristik respons
frekuensi sangat perlu diperhitungkan terutama jika kapasitor bekerja pada
frekuensi tinggi. Untuk perhitungan- perhitungan respons frekuensi dikenal
juga satuan faktor qualitas Q (quality factor) yang tak lain sama dengan 1/DF.
Biasanya digunakan untuk melewatkan sinyal frekuensi tinggi menuju ke
ground. Kapasitor ini tidak baik digunakan untuk rangkaian analog, karena
dapat mengubah bentuk sinyal. Jenis ini tidak mempunyai polaritas dan
hanya tersedia dengan nilai kapasitor yang sangat kecil.

2.2.3 Electrolytic Capacitor

Gambar 2.7 Electrolytic Capacitor

Kelompok kapasitor electrolytic terdiri atas kapasitor-kapasitor yang


bahan dielektriknya adalah lapisan metal-oksida. Elektrode kapasitor ini
terbuat alumunium yang menggunakan membran oksidasi yang tipis.
Umumnya kapasitor yang termasuk kelompok ini adalah kapasitor polar
dengan tanda + dan - di badannya. Dari karakteristik tersebut, pengguna harus
berhati– hati di dalam pemasangannya pada rangkaian, jangan sampai
terbalik. Bila polaritasnya terbalik maka akan menjadi rusak bahkan
“ MELEDAK” . Untuk mendapatkan permukaan yang luas, bahan plat
Aluminium ini biasanya digulung radial. Sehingga dengan cara itu dapat
diperoleh kapasitor yang kapasitansnya besar.Biasanya jenis kapasitor ini
digunakan pada rangkaian power supply, low pass filter, dan rangkaian
pewaktu. Kapasitor ini tidak bisa digunakan pada rangkaian frekuensi tinggi.
Biasanya tegangan kerja dari kapasitor dihitung dengan cara mengalikan
tegangan catu daya dengan 2. Misalnya kapasitor akan diberikan catu daya
dengan tegangan 5 volt, berarti kapasitor yang dipilih harus memiliki
tegangan kerja minimum 2 x 5 =10 volt.

2.2.4 Multilayer Ceramic Capacitor

Gambar 2.8 Multilayer Ceramic Capacitor

Bahan material untuk kapasitor ini sama dengan jenis kapasitor


keramik, bedanya terdapat pada jumlah lapisan yang menyusun dielektriknya.
Pada jenis ini dielektriknya disusun dengan banyak lapisan atau biasanya
disebut dengan layer dengan ketebalan 10 sampai dengan 20 µm dan pelat
elektrodenya dibuat dari logam yang murni. Selain itu ukurannya kecil dan
memiliki karakteristik suhu yang lebih bagus daripada kapasitor keramik,
biasanya jenis ini baik digunakan untuk aplikasi atau melewatkan frekuensi
tinggi menuju tanah.

6
2.2.5 Polyester Film Capacitor

Gambar 2.9 Polyester Film Capacitor

Dielektrik pada kapasitor ini terbuat dengan polyester film.


Mempunyai karakteristik suhu yang lebih bagus dari pada semua jenis
kapasitor di atas. Dapat digunakan untuk frekuensi tinggi. Biasanya jenis
ini digunakan untuk rangkaian yang menggunakan frekuensi tinggi, dan
rangkaian analog. Kapasitor ini biasanya disebut mylar dan mempunyai
toleransi sebesar ±5% sampai ±10%.

2.2.6 Polypropylene Capacitor

Gambar 2.10 Polypropylene Capacitor

Kapasitor disamping memiliki nilai toleransi yang lebih tinggi daripada


polyester film capacitor. Pada umumnya nilai kapasitansi dari komponen ini
tidak akan berubah apabila dirancang di suatu sistem bila frekuensi
yang melaluinya lebih kecil atau sama dengan 100kHz. Pada gambar diatas
ditunjukkan kapasitor polypropylene dengan toleransi ±1%. Tipe kapasitor
jenis ini juga masih dalam pengembangan untuk mendapatkan kapasitansi
yang besar namun kecil dan ringan, misalnya untuk applikasi mobil elektrik.
2.2.7 Kapasitor Mika

Gambar 2.11 Kapasitor Mika

Jenis ini menggunakan mika sebagai bahan dielektriknya. Kapasitor


mika empunyai tingkat kestabilan yang tinggi, karena koefisien temperaturnya
rendah. Karena frekuensi karakteristiknya sangat bagus, biasanya kapasitor
ini digunakan untuk rangkaian resonans, filter untuk frekuensi tinggi dan
rangkaian yang menggunakan tegangan tinggi misalnya: radio pemancar
yang menggunakan tabung transistor. Kapasitor mika tidak mempunyai nilai
kapasitansi yang tinggi, dan harganya juga relatif tinggi.

2.2.8 Polystyrene Film Capacitor

Gambar 2.12 Polystyrene Film Capacitor

Dielektrik kapasitor ini adalah polystyrene film . Tipe ini tidak bisa
digunakan untuk aplikasi yang menggunakan frekuensi tinggi, karena
konstruksinya yang sama seperti kapasitor elektrolit yaitu seperti koil.
Kapasitor ini baik untuk aplikasi pewaktu dan filter yang menggunakan
frekuensi beberapa ratus kHz. Komponen ini mempunyai 2 warna untuk
elektrodenya, yaitu: merah dan abu– abu. Untuk yang merah elektrodenya
terbuat dari tembaga sedangkan warna abu– abu terbuat dari kertas aluminium.

8
2.2.9 Electric Double Capacitor (Super Capacitor)

Gambar 2.13 Electric Double Capacitor

Jenis kapasitor ini bahan dielektriknya sama dengan kapasitor


elektrolit. Namun bedanya adalah ukuran kapasitornya lebih besar
dibandingkan kapasitor elektrolit yang telah dijelaskan di atas. Biasanya
mempunyai satuan F. Kapasitor ini mempunyai batas tegangan yang besar.
Karena mempunyai batas tegangan dan bentuk yang lebih besar dari kapasitor
yang lain maka kapasitor ini disebut juga super capasitor Gambar bentuk
fisiknya dapat dilihat di atas, pada Gambar 2.13 tersebut kapasitornya
memiliki ukuran 0,47F. Kapasitor ini biasanya digunakan untuk rangkaian
power supply.

2.2.10 Trimmer Capacitor

Gambar 2.14 Trimmer Capacitor

Kapasitor jenis disamping menggunakan keramik atau plastik


sebagai bahan dielektriknya. Nilai dari kapasitor dapat diubah– ubah dengan
cara memutar sekrup yang berada diatasnya. Didalam pemutaran
diharapkan menggunakan obeng yang khusus, agar tidak menimbulkan
efek kapasitans antara obeng dengan tangan.
2.2.11 Tuning Capacitor

Gambar 2.15 Tuning Capacitor

Kapasitor ini dinegara Jepang disebut sebagai “ Varicons” , biasanya


banyak sekali digunakan sebagai pemilih gelombang pada radio. Jenis
dielektriknya meng- gunakan udara. Nilai kapasitansinya dapat diubah
dengan cara memutar gagang yang terdapat pada badan kapasitor kekanan
atau kekiri.
Nilai Untuk mencari nilai dari kapasitor biasanya dilakukan
dengan melihat angka atau kode yang tertera pada badan kapasitor tersebut.
Untuk kapasitor jenis elektrolit memang mudah, karena nilai kapasitansnya
telah tertera dengan jelas pada tubuhnya. Sedangkan untuk kapasitor
keramik dan beberapa jenis yang lain nilainya dikodekan. Biasanya kode
tersebut terdiri atas 4 digit, dengan 3 digit pertama merupakan angka dan
digit terakhir berupa huruf yang menyatakan toleransinya.

10
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Sejarah Penemuan Kapasitor
Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan
positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang
sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan
positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan
negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan
dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini “ tersimpan” selama tidak ada
konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi
pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan. Kemampuan
untuk menyimpan muatan listrik pada kapasitor disebuat dengan kapasitansi atau
kapasitas. Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk
dapat menampung muatan elektron.
Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 10 18 elektron.
Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki
kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan
elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat ditulis :

Q = CV

Q = muatan elektron dalam C (coulombs)


C = nilai kapasitansi dalam F (farads)
V = besar tegangan dalam V (volt)

HC= ½ C V 2 [joule]

Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui


luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan
konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan rumusan dapat ditulis sebagai berikut :
C = (8.85 x 10-12) (k A/t)

Berikut adalah tabel contoh konstanta (k) dari beberapa bahan dielektrik yang
disederhanakan.

3.2 Tabel Konstanta Bahan Dielektrik


Udara vakum k=1
Aluminium oksida k=8
Keramik k = 100 – 1000
Gelas k=8
Polyethylene k=3

3.3 Konsep Pembuatan Kapasitor


Jika dua buah plat atau lebih yang berhadapan dan dibatasi oleh isolasi,
kemudian plat tersebut dialiri listrik maka akan terbentuk kondensator (isolasi yang
menjadi batas kedua plat tersebut dinamakan dielektrikum).
Bahan dielektrikum yang digunakan berbeda-beda sehingga penamaan
kapasitor berdasarkan bahan dielektrikum. Luas plat yang berhadapan bahan
dielektrikum dan jarak kedua plat mempengaruhi nilai kapasitansinya.
Pada suatu rangkaian yang tidak terjadi kapasitor liar. Sifat yang demikian itu
disebutkan kapasitansi parasitic. Penyebabnya adalah adanya komponen-komponen
yang berdekatan pada jalur penghantar listrik yang berdekatan dan gulungan-
gulungan kawat yang berdekatan.

12
Gambar diatas menunjukan bahwa ada dua buah plat yang dibatasi udara.
Jarak kedua plat dinyatakan sebagai d dan tegangan listrik yang masuk.

3.4 Besaran Kapasitansi Kapasitor


Kapasitas dari sebuah kapasitor adalah perbandingan antara banyaknya
muatan listrik dengan tegangan kapasitor.

C=Q/V

Keterangan :
C = Kapasitas dalam satuan farad
Q = Muatan listrik dalam satuan Coulomb
V = Tegangan kapasitor dalam satuan Volt

Jika dihitung dengan rumus C= 0,0885 D/d. Maka kapasitasnya dalam satuan
piko farad, D = luas bidang plat yang saling berhadapan dan saling mempengaruhi
dalam satuan cm2, d = jarak antara plat dalam satuan cm.
Bila tegangan antara plat 1 volt dan besarnya muatan listrik pada plat 1
coulomb, maka kemampuan menyimpan listriknya disebut 1 farad.
Dalam kenyataannya kapasitor dibuat dengan satuan dibawah 1 farad.
Kebanyakan kapasitor elektrolit dibuat mulai dari 1mikrofarad sampai beberapa
milifarad. Kapasitor variabel mempunyai ukuran fisik yang besar tetapi nilai
kapasitansinya sangat kecil hanya sampai ratusan pikofarad.

3.5 Karakteristik Kapasitor


Pada saat arus berubah arah elektron-elektron harus meningkatkan
dielektrikum. Perubahan arah arus yang terjadi pada saat kapasitor terhalangi oleh
rintangan yang disebut hysterisis kapasitif.
Karakteristik kapasitor adalah :
 Terhadap tegangan dc merupakan hambatan yang sangat besar.
 Terhadap tegangan ac mempunyai resistansi yang berubah-ubah sesuai
dengan frequency kerja.
 Terhadap tegangan ac akan menimbulkan pergeseran fasa, dimana arus 90 o
mendahului tegangannya.

Resistansi dari sebuah kapasitor terhadap tegangan ac disebut reaktansi.


Disimbolkan dengan Xc, besarnya reaktansi kapasitor ditulis dengan rumus :

Xc = 1/(2πFc)

Keterangan :

Xc = Reaktansi kapasitif (ohm)


F = frekuensi kerja rangkain dalam satuan hertz
c = kapasitansi (farad)

Beberapa hal yang dapat mengakibatkan kerusakan pada kapasitor adalah


lamanya pemakaian kapasitor, tegangan yang diberikan melebihi batas
maksimumtegangan kerja kapasitor tersebut dan kesalahan pemasangan polaritas
kapasitor.

3.5 Contoh Soal


1. Terdapat sebuah Kapasitor dengan mempunyai besaran kapasitas sebesar
0.8 μF yang dimuati oleh sebuah Baterai berkapasitas 20 Volt. Maka
berapakah Muatan yg tersimpan didalam Kapasitor tersebut ?

Diketahui :

C = 0.8 μF sama dengan 8 x 10 -7 F

V = 20 Volt (V)

14
Ditanya :

Berapakah nilah Q ?

Jawabannya :

C = Q / V sehingga Q = C x V

Q = 8 x 10-7 x 20

Q = 1.6 x 10-5 coulomb

2. Terdapat sebuah Kapasitor Keping Sejajar dengan mempunyai Luas tiap


kepingnya sebesar 2000 cm2 dan terpisah sejauh 2 centimeter antara satu
dengan lain. Berapakah nilai dari Kapasitas Kapasitor tersebut ?
Jawabannya :

C = 8,85.10-12 . (0,2./0,002)

C = 8,85.10-12 x 100

C = 8,85.10-10 farad

3. Kapasitor keping sejajar dengan luas penampang masing-masing keping


adalah 50 cm2 tanpa bahan pengisi (berisi udara). Jarak antar keping adalah 2
cm dan kedua keping diberi beda potensial 120 volt. Jika ε o adalah 8,85 x 10−
12
C2 N − 1 − 2 tentukan :
a) kapasitas kapasitor
b) muatan yang tersimpan dalam kapasitor
c) kuat medan listrik antara kedua keping
Pembahasan :
a). kapasitas kapasitor

b). muatan yang tersimpan dalam kapasitor


c). kuat medan listrik antara kedua keping

4. Sebuah kapasitor keping sejajar memiliki kapasitas 1200 μF. Jika luas
penampang keping dijadikan dua kali semula dan jarak antar keping dijadikan
1,5 kali semula, tentukan nilai kapasitasnya yang baru!
Pembahasan :

5. Sebuah kapasitor keping sejajar memiliki kapasitas sebesar C. Jika kapasitor


disisipi bahan dielektrik dengan konstanta dielektrik sebesar 2, tentukan
kapasitasnya yang baru!
Pembahasan :
Luas penampang dan jarak keping kapasitor tidak mengalami perubahan:

16
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulannya bahwa kapasitor / kondensator berfungsi sebagai penyimpan
muatan listrik. Struktur kapasitor terdiri dari 2 plat metal yang dipisah oleh bahan
dielektrik. Satuan dari kapasitor ( C ) adalag Farad.
Kapasitor memilki 2 jenis, yaitu kapasitor polar dan kapasitor non polar.
Kapasitor dapat dirangkai seri maupun parallel, dengan cara perhitungan total
kapasistansi berbeda.
Kapasistansi adalah kemampuan kapasitor untuk menampung muatan
electron. Nilai ka pasitas kapasitor dapat diketahui dengan 2 cara: langsung berupa
angka yang tecetak di badan kapasitor, serta dengan identifikasi warna.

4.2 Saran
Kapasitor merupakan perbaikan factor daya. Sehingga pemasangan kapasitor
dapat diadakan pada setiap konsumen, baik gedung, maupun perindustrian. Ini di
karenakan mencegah rugi-rugi daya yang berlebihan, dan mengurangi kerusakan
akibat kelistrikan oleh alat-alat listrik.
DAFTAR PUSTAKA

Caterpillar Asia Pacific Learning . versi 3,2 2013. Buku Panduan Siswa (Modul
Pengenalan) : Fundamental Electric.
Jayadin Ahmad. 2007. Ilmu Elektronika : ELDAS
http://id.wikipedia.org/wiki/Kondensator
http://xtop-gear.com/general/prinsip-kerja-kondensator/
http://dien-elcom.blogspot.com/2012/09/mengindentifikasi-dan-membaca-nilai.html

18

Anda mungkin juga menyukai