Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH TEKNOLOGI KENDARAAN HYBRID

JENIS-JENIS BATERAI YANG UMUM DIGUNAKAN PADA KENDARAAN


HYBRID

DISUSUN OLEH:

NAMA :WARDIMAN

NIM :1723041001

KELAS :01

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadiran Allah SWT, dengan


segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah dikaruniakan, sehingga kami dapat
melaksanakan dan menyelesaikan makalah Teknologi kendaraan hybrid yang
merupakan salah satu mata kuliah pada Jurusan pendidikan teknik otomotif
.Besarnya manfaat yang dapat dipelajari dalam makalah ini adalah mengenai
jenis-jenis baterai yang umum digunakan pada kendaraan hybrid.

Diharapkan dengan adanya makalah ini, pembaca dapat memahami


pembelajaran mengenai jenis-jenis baterai yang umum digunakan pada kendaraan
hybrid. Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Segala saran dan kritik yang membangun guna perbaikan makalah ini
sangat membantu penulis dan pembaca dimasa mendatang. Akhir kata semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun semua pihak yang
mendapatkan ilmu mengenai jenis-jenis baterai yang umum digunakan pada
kendaraan hybrid.

Makassar,27 Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar belakang .............................................................................................. 1

B. Tujuan .......................................................................................................... 2

C. Rumusan masalah......................................................................................... 2

D. Manfaat ........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3

A. Pengertian Baterai ........................................................................................ 3

B. Prinsip Kerja Baterai .................................................................................... 4

C. Jenis-jenis baterai yang umum digunakan pada kendaraan hybrid .............. 4

1. Lithium-Ion (Li-On) ................................................................................. 5

2. Nickel-Metal Hybrid (NiMH) .................................................................. 8

3. Lead Acid (SLA) .................................................................................... 12

4. Ultracapacitor ......................................................................................... 12

5. ZEBRA (Zero Emissions Batteries Research Activity) ......................... 13

D. Kelebihan dan Kelemahan Baterai secara umum ....................................... 15

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 16

A. Kesimpulan ................................................................................................ 16

B. Saran........................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Baterai adalah salah satu komponen terpenting dalam sistem mobil listrik.
Pada mobil BEV, baterai merupakan satu-satunya “nyawa”. Sebab, hanya energi
listrik yang tersimpan di baterai satu-satunya sumber energi penggerak mobil
BEV. Tidak ada sumber lain. Jenis ataupun tipe-tipe serta karakteristik baterai
untuk mobil listrik pun tergantung pada sistem mobilnya. Baterai paling populer
digunakan adalah lithium-ion. Baterai yang dianggap zero emission disingkat
ZEBRA. Baterai paling sesuai untuk mobil hybrid adalah NiMH.
Berawal dari penemuan artifak kuno yang ternyata berupa baterai sederhana di
Baghdad pada tahun 1930, membuat perhatian dunia tertuju pada berbagai
penelitian untuk pengembangan baterai serta pembuatan baterai. Penemuan artifak
di Baghdad tersebut menunjukkan bahwa awal mula ditemukannya baterai adalah
di Baghdad di mana ilmuwan Islamlah yang mempunyai kontribusi terbesar pada
sejarah awal perkembangan baterai. Namun, yang tercatat secara pasti dalam
sejarah adalah yakni jenis-jenis baterai awal yang dibuat oleh manusia yakni sel
Daniell, sel Leclanche, dan sel aki.
Kajian-kajian mendalam mengenai konsep dasar yang dikembangkan dengan
penelitian berkelanjutan akhirnya menuju pada suatu hal yang semakin maju
seperti yang kita rasakan sekarang. Konsep-konsep dasar itu antara lain hantaran
elektrolit, oksidasi-reduksi, dan sel elektrokimia. Hantaran elektrolit mencakup
kemampuan suatu larutan untuk menghantarkan listrik akibat dicelupnya dua buah
elektroda (katoda dan anoda). Oksidasi-reduksi adalah suatu konsep untuk
menyatakan kemampuan suatu sel elektrokimia untuk mengadakan serah-tertima
elektron. Adapun sel elektrokimia adalah sel yang mampu mengubah energi listrik
menjadi energi kimia atau sebaliknya serta terdiri dari dua buah elektroda (katoda
dan anoda) yang dicelupkan pada suatu larutan elektrolit dengan atau tanpa
jembatan garam.

1
Untuk mengembangkan suatu penelitian khususnya dalam hal baterai, sangat
perlu untuk menengok akan sejarah penemuan dan pembuatan baterai karena
dengan berbekal sejarahlah seseorang dapat mengembangkan sesuatu yang lebih
maju dan inovatif. Sejarah menjadi sebuah modal penting dalam perkembangan
zaman. Dalam makalah ini, akan dibahas mengenai sejarah baterai (awal mula
ditemukannya baterai) serta dalam makalah ini pula akan dibahas mengenai tiga
jenis baterai yang lebih awal ditemukan yakni sel Daniell, sel Leclanche, dan sel
timbal-asam. (google,artikel kimia)
B. Tujuan

1. Mengetahui pengertian baterai.


2. Mengetahui prinsip kerja baterai.
3. Mengetahui jeni-jenis baterai yang umum digunakan pada kendaraan
hybrid/listrik.
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan baterai secara umum

C. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan baterai?


2. Bagaimana prinsip kerja baterai?
3. Apa sajakah jenis-jenis baterai yang umum digunakan pada kendaraan
hybrid/listrik?
4. Apa kelebihan dan kekurangan baterai secara umum?

D. Manfaat

1. Mahasiswa mampu Mengetahui pengertian baterai.


2. Mahasiswa mampu Mengetahui prinsip kerja baterai.
3. Mahasiswa mampu Mengetahui jeni-jenis baterai yang umum digunakan
pada kendaraan hybrid/listrik.
4. Mahasiswa mampu Mengetahui kelebihan dan kekurangan baterai secara
umum

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Baterai

Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan


mengeluarkannya dalam bentuk listrik. Baterai terdiri dari tiga komponen penting,
yaitu: batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai) seng (Zn) sebagai
katoda (kutub negatif baterai) pasta sebagai elektrolit (penghantar).
Secara harfiah berarti baterai. Baterai merupakan sekumpulan sel-sel kimia
yang masing-masing berisi dua electron logam yang dicelupkan dalam larutan
penghantar yang disebut elektrolit. Akibat reaksi-reaksi kimia antara konduktor-
konduktor dan elektrolit satu elektroda anoda bermuatan positif dan lainnya,
katoda ,menjadi bermuatan negatif. Baterai memiliki fungsi sebagai media
penyimpan dan penyedia energi listrik. Sumber listrik yang digunakan sebagai
pembangkit power dalam bentuk arus searah (DC). Alat ini digunakan pada alat
elektronika, misalnya radio.
Sebuah kaleng yang berisi penuh bahan-bahan kimia yang dapat
memproduksi electron disebut baterai. Reaksi kimia yang dapat menghasilkan
electron disebut dengan Reaksi Elektrokimia. Baterai memiliki dua terminal.
Terminal pertama bertanda Positif (+) dan terminal Kedua bertanda negatif (-).
Elektron-elektron di kumpulkan pada kutub negatif. Jika kita menghubungkan
kabel antara kutub negatif dan kutub positif, maka elektron akan mengalir dari
kutub negatif ke kutub positif dengan cepatnya. Kecepatan dari proses ini
(elektron, sebagai hasil dari elektrokimia) mengontrol seberapa banyak elektron
dapat mengalir diantara kedua kutub.
Elektron mengalir dari baterai ke kabel dan tentunya bergerak dari kutub
negatif ke kutub positif tempat dimana reaksi kimia tersebutr sedang berlangsung.
Dan karena hal tersebut baterai bisa bertahan lama. Selama tidak terjadi reaksi
kimia atau selama kita tidak menghubungkannya dengan kabel atau sejenis Load
lain maka baterai akan tetap dapat bertahan lama.

3
B. Prinsip Kerja Baterai
Elemen kering atau baterai adalah sumber tegangan yang dapat lebih lama
mengalirkan arus listrik daripada elemen Volta. Elemen kering dibuat pertama
kali pada tahun 1866, kimiawan Perancis oleh George Leclanche. Elemen kering
ini terdiri atas Zn yang berbentuk bejana dan logam dalam Zn ini dilapisi karbon
(batang arang). Karena batang arang memiliki potensial lebih tinggi daripada Zn,
maka batang arang sebagai anoda, sedangkan Zn sebagai katoda. Di bagian dalam
elemen kering ini terdapat campuran antara salmiak atau amonium klorida
(NH4Cl) serbuk arang dan batu kawi atau mangan dioksida (MnO2). Campuran
ini berbentuk pasta yang kering. Karena elemen ini menggunakan larutan
elektrolit berbentuk pasta yang kering maka disebut elemen kering, yang terdiri
atas sedikit air dan di tengah pasta terdapat batang karbon yang merupakan
elektrode inert ( sukar bereaksi). Pada elemen kering, NH4Cl sebagai larutan
elektrolit dan MnO2 sebagai depolarisator. Kegunaan dispolarisator yaitu dapat
meniadakan polarisasi. Sehingga arus listrik pada elemen kering dapat mengalir
lebih lama sebab tidak ada gelembung-gelembung gas. Arus listrik pada baterai
mengalir searah dan terjadi bila kutub positif dihubungkan dengan kutub negatif.
Oleh sebab itu aliran baterai dinamakan Direct Current (DC). Proses kerjanya
adalah dengan cara mengubah energi kimia yang terkandung didalamnya menjadi
energi listrik melalui reaksi elektro kima, Redoks (Reduksi – Oksidasi). Terdapat
2 proses yang terjadi pada baterai yaitu:
1. Proses Pengisian : Proses pengubahan energi listrik menjadi energi kimia.
2. Proses Pengosongan : Proses pengubahan energi kimia menjadi energi
listrik
C. Jenis-jenis baterai yang umum digunakan pada kendaraan hybrid

Baterai mobil listrik berbeda dengan baterai SLI (starting, lightning dan
ignition). Baterai SLI adalah baterai yang biasa dipasang di mobil bensin atau
solar. Jenis baterai untuk mobil listrik dirancang sebagai sistem penyimpanan
energi, mampu menyalurkan daya dalam periode lama dan berkelanjutan.

4
Ada 5 baterai yang umum digunakan pada kendaraan listrik/hybrid yaitu:

1. Lithium-Ion (Li-On)

a. Pengertian baterai litium-ion

Jenis baterai untuk mobil listrik paling banyak diaplikasikan adalah


baterai Li-On. Baterai ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita karena
juga digunakan di banyak peralatan elektronik portabel seperti ponsel dan
laptop. Perbedaan utama adalah soal skala. Kapasitas dan ukuran fisiknya
ini pada mobil listrik jauh lebih besar –ini sering disebut sebagai traction
battery pack.

Baterai Li-on memiliki rasio daya terhadap berat sangat tinggi. Jenis
baterai mobil listrik satu ini efisiensi energinya tinggi. Kinerjanya pada
suhu tinggi juga baik. Baterai tersebut memiliki rasio energi lebih besar
tiap beratnya –sebuah paramater karakteristik yang sangat penting pada
baterai mobil listrik. Makin kecil berat baterai (kapasitas kWH sama)
berarti mobil dapat melakukan perjalanan lebih jauh dengan sekali
pengisian daya.

Baterai ini juga memiliki tingkat “self-discharge” rendah, sehingga


baterai paling baik dibanding baterai lain dalam mempertahankan
kemampuan menahan muatan penuhnya.Selain itu, sebagian besar bagian
baterai Li-on dapat didaur ulang, menjadi pilihan tepat bagi peminat

5
electric car yang sadar lingkungan. Mobil BEV serta PHEV menjadi
paling banyak memakai baterai lithium.

b. Komponen Baterai Lithium

Sesuai dengan komponen penyusunnya, riset material baterai lithium-


ion sekunder dapat dikategorikan menjadi 4 kelompok, yaitu

1) katoda/kutub positif
2) anoda/kutub negative
3) elektrolit
4) separator.

Saat ini, baterai lithium-ion yang sudah dikomersialisasikan


menggunakan material LiCoO2 sebagai katoda, graphite sebagai anoda
dan campuran LiPF6, EC, DEM, dan EMC sebagai elektrolit
dan polypropylene sebagai separatornya.

c. Cara Kerja Baterai Lithium-ion

Mengingat baterai lithium termasuk dalam kategori baterai sekunder atau


rechargeable battery, maka baik reaksi reduksi maupun oksidasi terjadi ketika
sedang diisi muatan listrik (charge) dan ketika dikosongkan/dilepaskan muatan
listrik (discharge). Sebelum digunakan, baterai lithium biasanya terlebih dahulu di

6
charge, yang berarti bahwa aliran elektron dari sumber tegangan mengalir dari
katoda ke anoda. Untuk kesetimbangan muatan, ion-ion lithium dari katoda
mengalir melalui elektrolit dan separiator menuju kutub anoda hingga kondisi
ekuilibrium tercapai (baterai 100% charged). Ketika baterai lithium dipakai,
kondisi sebaliknya terjadi. Muatan listrik dalam bentuk elektron mengalir dari
kutub anoda melalui beban (load) ke kutub katoda. Untuk mengimbangi
pergerakan ini, ion-ion lithium yang berasal dari kutub anoda mengalir melalui
elektrolit dan menembus pori-pori separator menuju kutub katoda. Kejadian ini
terus menerus terjadi hingga seluruh muatan ion di katoda habis atau mengalamai
kesetimbangan muatan. Setelah baterai kosong/habis, proses charging kembali
dilakukan.

d. Kelebihan
1) bisa diisi ulang dengan cepat,
2) densitas penyimpanan lebih banyak dan juga lebih daya,
3) berat dan energi yang dihasilkannya sangat efisien,
4) tidak punya efek memori sehingga bisa diisi kapan saja
e. Kekurangan
Sejauh ini, kelemahan terbesar untuk baterai Li-ion secara umum berputar
pada biaya roduksi yang jauh lebih tinggi dari jenis baterai lainnya.
Dibandingkan dengan baterai berbasis nikel, Li-ion 40% lebih mahal. Selain
itu, Li-ion juga masih tunduk pada penuaan, terutama jika tidak disimpan
dengan baik. Dalam industri otomotif saat ini, Li-ion memiliki sikulus hidup
mencapai 10 tahun.

7
2. Nickel-Metal Hybrid (NiMH)

a. Pengertian baterai Nickel-Metal Hybrid

Baterai NiMH lebih banyak digunakan oleh mobil hybrid-electric


vehicle (HEV), tetapi juga sukses digunakan di beberapa mobil BEV.
Jenis baterai mobil listrik hibrida tidak mendapatkan daya dari luar
(dapat diisi ulang dari sumber luar sistem mobil). Pengisian ulang jenis
baterai mobil listrik hibrid tergantung putaran mesin, roda dan
pengereman regeneratif.

Baterai NiMH memiliki siklus hidup yang lebih lama daripada


baterai lithium-ion ataupun baterai SLA. Baterai NiMH aman dan
toleran terhadap ketidak-tepatan penggunaan.

Baterai NiMH merupakan contoh dari baterai skunder yang


memanfaatkan nanomaterial. Baterai ini adalah hasil pengembangan
dari jenis baterai sebelumnya yaitu Nickel Cadmium (NiCD) yang
diklaim mengandung bahan kimia beracun dan berbahaya bagi
lingkungan maupun kesehatan.

b. Komponen penyusun baterai

8
Komponen penyusun baterai ini terbuat dari campuran bahan yang
terdiri dari nikel dan logam seperti titanium, mangan, alumunium,
kobalt, zikronium, dan vanadium. Ukuran dari baterai ini yang paling
umum yaitu AA dan AAA dengan kapasitas mulai dari 1300 – 3100
mAh. Jika menggunakan baterai jenis ini sebaiknya di-charge kembali
ketika baterai sudah dalam keadaan benar-benar habis. Karena jika
baterai di-charge dalam keadaan belum benar-benar habis maka akan
mengakibatkan baterai akan terasa cepat habis saat digunakan.

Pada sebagian besar alat elektronik, jenis baterai ini dapat


menggantikan baterai alkaline. Meskipun baterai alkaline memiliki
tegangan di kisaran 1,5volt, namun tegangan tersebut hanya akan
dihasilkan saat kondisi baterai sedang terisi penuh (fully charged). Saat
sudah mulai discharge, tegangan baterai alakaline akan menurun pada
kisaran 1,2volt dimana nilai tersebut merupakan nilai tegangan dari
baterai jenis NiMH ini. Pada baterai NiMH tegangan 1,2volt ini akan
bernilai konstan disetiap discharge cycle-nya.

c. prinsip kerja baterai Nickel-Metal Hybrid

Prinsip kerja dari baterai NiMH adalah bagaimana mengubah


hidrogen (H+) dalam sel baterai menjadi metal hydride yang akan
terbentuk pada anode dalam rangkaian sel dengan katode nickel oxide
standard electrode. Pada awalnya, baterai berbasis Nickel/Metal
Hydride menggunakan LaNi5 sebagai anoda untuk menangkap

9
hidrogen menjadi bentuk LaNi5H6.5. Kemudian dalam
perkembangannya, baterai berbasis Nickel/Metal Hydride berfokus
pada pembentukan metal alloy berbasis logam tanah jarang.

Sebagai material aktif pada elektrode negatif (anoda) di sistem


baterai NiMH, Lantanum (La) dan Cerium (Ce) sangat cocok
dikembangkan di Indonesia karena berdasarkan data mineral,
Lantanum (La) dan Cerium (Ce) adalah logam tanah jarang yang
paling banyak terdapat di Indonesia.

Baterai jenis Nickel/Metal Hydride (NiMH) telah secara luas


digunakan sebagai aplikasi personil ataupun indutri, mengingat
keunggulan jenis baterai ini seperti desain yang fleksibel, daya yang
sangat baik, masa siklus yang panjang dan ramah lingkungan.
Meskipun baterai NiMH telah dapat ditemukan secara komersial,
kinerja baterai tersebut masih perlu ditingkatkan dengan berbagai
penelitian.

Kemampuan kinerja elektroda negatif telah diketahui menjadi salah


satu isu kunci yang perlu ditingkatkan pada baterai NiMH, tergantung
kepada material aktif dan metode preparasi dari elektroda negatif.
Salah satu elektroda negatif jenis paduan elektroda AB5 telah
dipelajari secara terus menerus dan diterapkan dalam baterai sekunder
NiMH sehubungan dengan karakteristik elektrokimianya yang sangat
baik. Beberapa penelitian telah dilakukan dengan penambahan oksida
logam tanah jarang (La, Ce, Pr, Er, Tm, Yb) kedalam jenis paduan
elektroda AB5 (MH) meningkatkan kinerja baterai secara signifikan.
Dalam hal ini, PTM telah melakukan penelitian penggunaan bahan
lokal Oksida Serium (CeO2) untuk bahan elektroda AB5 (MH).

d. Kelebihan

10
Sejauh ini, peningkatan terbesar baterai NiMH adalah daya tahan
mereka. Jenis baterai yang lebih modern perlu dimanjakan agar tahan
lama. Tapi NiMH merupakan ‘anak bandel’ yang tidak perlu perawatan
khusus. Karena bandel, NiMH tidak perlu tindakan pencegahan ekstra
yang diperlukan ketika didaur ulang karena mereka hanya mengandung
sedikit racun ringan dibandingkan dengan baterai lain.

e. Kerugian

Rintangan utama NiMH madalah kepadatan energi mereka yang


rendah, yaitu sekitar 40% lebih rendah dibandingkan Li-ion. Hal ini
membuat NiMH jauh lebih berat. Terlebih, ketika NiMH cepat diisi dan
kemudian bekerja dengan beban tinggi, baterai akan menghasilkan banyak
panas. Karena itu, sistem pedingin terpisah diperlukan yang akhirnya
menambah bobot mobil.

1) Harganya relatif lebih mahal


2) Tingkat self-discharge tinggi
3) Menghasilkan panas nan signifikan pada suhu tinggi

Kekurangan-kekurangan tersebut membuat NiMH kurang efektif


sebagai baterai untuk mobil listrik yang baterainya harus dapat diisi ulang
dari luar sistem, semisal dari jaringan PLN. Itulah sebabnya mengapa tipe-
tipe baterai untuk mobil listrik tersebut paling banyak diterapkan oleh
mobil hibrida

11
3. Lead Acid (SLA)

Baterai SLA (asam-timbal) merupakan baterai isi ulang tertua. Dibanding


baterai lithium dan NiMH, baterai asam-timbal memang kalah dalam kapasitas
dan bobotnya jauh lebih berat, namun harganya relatif murah serta aman. Ada
tipe baterai mobil listrik SLA kapasitas besar dalam pengembangan, tetapi
baterai SLA sekarang hanya digunakan oleh kendaraan komersial sebagai
sistem penyimpanan sekunder.

4. Ultracapacitor

Baterai ultracapacitor tidak seperti definisi baterai umumnya.


Berkebalikan dengan baterai elektrokimia lainnya, jenis baterai mobil listrik
ultracapacitor justru menyimpan cairan terpolarisasi antara elektroda dan

12
elektrolit. Dengan meningkatnya luas permukaan cairan, kapasitas
penyimpanan energi juga meningkat. Seperti baterai SLA, baterai
ultracapacitor sangat sesuai sebagai perangkat penyimpanan sekunder dalam
kendaraan listrik. Hal ini dikarenakan ultracapacitor membantu baterai
elektrokimia meningkatkan level bebannya. Selain itu, ultracapacitor dapat
memberikan daya ekstra kepada kendaraan listrik selama akselerasi serta
pengereman regeneratif.

5. ZEBRA (Zero Emissions Batteries Research Activity)

a. Pengertian

Baterai untuk mobil listrik ZEBRA adalah varian suhu rendah dari
baterai sodium-sulfur (NaS) dan merupakan pengembangan dari ZEBRA
(awalnya “Zeolite Battery Research Africa” kemudian menjadi baterai
“Zero Emissions Batteries Research Activity”) pada tahun 1985. Sejak
awalnya baterai ZEBRA memang dikembangkan untuk aplikasi kendaraan
listrik. Baterai menggunakan NaAlCl4 dengan elektrolit keramik Na + -
beta-alumina.

b. Karakteristik baterai ZEBRA

1) Sel daya tinggi sehingga sesuai sebagai tipe baterai mobil listrik

13
2) Baterai suhu tinggi beroperasi pada lebih dari 270°C
3) Bahan kimia Sodium Nickel Chloride (NaNiCl) memberikan
tegangan sel operasi nominal 2,58 Volt

c. Keuntungan baterai ZEBRA

1) Kepadatan energi yang tinggi (5 kali lebih tinggi dibanding


baterai SLA)
2) Sel besar (hingga 500Ah) memungkinkan
3) Siklus hidup > 1000 siklus
4) Toleransi korsleting
5) Lebih aman dari sel Sodium Sulfur
6) Kegagalan sel yang khas adalah korsleting namun tidak
menyebabkan baterai rusak sepenuhnya.
7) Bahan biaya rendah

d. Kekurangan baterai ZEBRA

1) Cocok untuk baterai berkapasitas besar saja (> 20KWh)


2) Rentang ukuran dan kapasitas terbatas
3) Hanya satu pabrik di dunia memproduksi baterai ini.
4) Resistensi internal yang tinggi
5) Elektroda natrium cair
6) Suhu operasi tinggi.
7) Pemanasan awal diperlukan untuk mendapatkan baterai hingga
suhu pengoperasian 270°C (hingga 24 jam dari kondisi dingin)
8) Menggunakan 14% dari kapasitasnya sendiri per hari untuk
mempertahankan suhu saat tidak digunakan.
9) Diperlukan manajemen termal

14
D. Kelebihan dan Kelemahan Baterai secara umum
Segala sesuatu di dunia ini pasti ada kelebihan dan kekurangannya, termasuk
baterai. Kelebihan dan kekurangan baterai adalah sebagai berikut :
a. Kelebihan Baterai
1) Dapat menyimpan energi listrik
2) Bentuknya bervariasi, bias dipilih sesuai kebutuhan
3) Fortable (mudah dibawa)
4) Harganya terjangkau
5) Bisa didapatkan dimana-mana
b. Kelemahan Baterai
1) Kapasitas terbatas
2) Tidak bisa digunakan sebagai suplay utama listrik
3) Tidak bisa ditransmisikan
4) Tidak bias untuk tegangan tinggi
5) Sifatnya searah

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan


mengeluarkannya dalam bentuk listrik. Baterai terdiri dari tiga komponen penting,
yaitu: batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai) seng (Zn) sebagai
katoda (kutub negatif baterai) pasta sebagai elektrolit (penghantar). Arus listrik
pada baterai mengalir searah dan terjadi bila kutub positif dihubungkan dengan
kutub negatif. Oleh sebab itu aliran baterai dinamakan Direct Current (DC).
Proses kerjanya adalah dengan cara mengubah energi kimia yang terkandung
didalamnya menjadi energi listrik melalui reaksi elektro kima, Redoks (Reduksi –
Oksidasi). Terdapat 2 proses yang terjadi pada baterai yaitu Proses Pengisian dan
Proses Pengosongan.
B. Saran

Pembahasan untuk materi ini diperlukan pemahaman yang dalam dan juga
diperlukan banyak referensi, karena masih banyak berbagai informasi yang selalu
mengalami pembaruan dan belum dikemukakan. Oleh karena itu disarankan agar
dilakukan studi literatuf untuk memahami materi

16
DAFTAR PUSTAKA

http://raswo.com/product/15/38/Buku-Pengetahuan-Baterai-Mobil

https://www.energysage.com/electric-vehicles/101/how-do-electric-car-batteries-work/

https://en.wikipedia.org/wiki/Electric_vehicle_battery#Lithium-ion

https://batteryuniversity.com/learn/article/types_of_lithium_ion

http://synergyfiles.com/2015/09/5-types-of-lithium-ion-batteries/

https://zeva.com.au/Tech/Batteries/

17

Anda mungkin juga menyukai