Anda di halaman 1dari 34

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat-Nya, shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan

kepada Nabi Muhammad saw, para keluarga dan sahabatnya, juga selaku pengikut

ajaran yang diembannya.

Berkat rahmat dari Allah SWT, saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah

Kelistrikan Otomotif tentang baterai / accu ini. Terima kasih kepada bapak dosen

yang telah memberikan arahan terkait tugas ini. Terima kasih saya ucapkan

kepada teman-teman yang telah memberi banyak saran dan pengetahuan untuk

saya.

Tidak menutup kemungkinan dalam penulisan makalah ini terdapat

kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

konstruktif. Saya berharap tugas ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya dan

umumnya bagi pembaca.

Gowa, 28 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i


KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1

C. Tujuan ............................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah baterai / accu ...................................................................... 3

B. Pengertian baterai / accu ................................................................. 4

C. Komponen baterai ........................................................................... 6

D. Fungsi baterai .................................................................................. 13

E. Prinsip kerja baterai......................................................................... 15

F. Macam macam accu ........................................................................ 17

G. Reaksi kimia pada accu ................................................................... 18

H. Kapasitas baterai / accu ................................................................... 20

I. Rangkaian instalasi pemakaian baterai ........................................... 23

J. Kerusakan pada baterai ................................................................... 24

K. Pemeriksaan dan perawatan baterai ................................................ 25

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ..................................................................................... 28

B. Saran................................................................................................ 29

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 32


iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era yang semakain canggih ini terdapat beberapa alat-alat baru yang

tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan sehari-hari salah satunya yaitu baterai.

Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan

tenaganya dalam bentuk listrik.

Penggunaan baterai ini sering digunakan dalam aktivitas sehari-hari

manusia seperti dalam penggunaaan pada laptop, televisi, hanphone, dll.

Pengaruh penggunaan baterai sangat diperlukan dan bersifat positif cukup

besar . Baterai yang digunakan tentunya tidak sama, terdapat beberapa macam

baterai sesuai dengan kegunaannya.

Oleh karena itu, teknologi yang semakin canggih membuat sebagian orang

berpikir bagaiman cara pembuatan baterai dan apa saja bahan-bahan yang

diperlukan dalam baterai. Dalam kajian ini, kita akan bahan macam-macan

baterai dan apa kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah penemuan baterai ?

2. Apa yang dimaksud dengan baterai ?

3. Komponen apa saja yang terdapat dalam baterai ?

4. Apa saja fungsi dari baterai ?

5. Bagaimana prinsip kerja dari baterai ?

6. Apa saja macam macam accu ?

7. Bagaimana reaksi kimia yang terjadi pada accu ?

1
8. Apa yang dimaksud kapasitas baterai / accu ?

9. Bagaimana rangkaian instalasi pemakaian baterai ?

10. Apa saja kerusakan pada baterai ?

11. Bagaimana pemeriksaan dan perawatan pada baterai ?

C. Tujuan
1. Mengetahui penggunaan baterai dalam kehidupan sehari-hari.

2. Mengetahui bahan-bahan dalam pembuatan baterai.

3. Mengetahui macan-macam baterai.

4. Mengetahui cara kerja baterai.

5. Mengetahui cara perawatan baterai.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH BATERAI / ACCU

Baterai telah ada mungkin lebih lama dari Anda. Pada tahun 1938, arkeolog

Wilhelm Konig menemukan beberapa pot tanah liat yang aneh saat menggali di

Khujut Rabu, sekarang bernama Baghdad, Irak. Sebuah wadah yang memiliki

panjang sekitar 5 inci (12,7 cm), berisi sebuah batang besi terbungkus tembaga

berasal dari sekitar tahun 200 SM. Pengujian menunjukkan bahwa bejana tersebut

dulu pernah diisi dengan zat asam seperti cuka atau anggur, yang membuat Konig

percaya bahwa bejana ini merupakan sebuah baterai kuno. Sejak penemuan

tersebut, para ilmuan telah menghasilkan replika pot yang sebenarnya mampu

menghasilkan muatan listrik. “Baterai Baghdad” tersebut mungkin telah

digunakan untuk ritual agama, tujuan pengobatan , atau bahkan elektroplating.

Pada tahun 1799, fisikawan Italia Alessandro Volta menciptakan baterai

pertama dengan susunan lapisan seng, karton atau kain, dan perak yang direndam

di air garam. Pengaturan ini, yang disebut tumpukan volta, ini bukan perangkat

pertama untuk menciptakan listrik, tapi ini adalah yang pertama memancarkan

listrik yang stabil, arus yang tahan lama. Namun, ada beberapa kelemahan dari
3
penemuan Volta. Ketinggian di mana lapisan bisa ditumpuk terbatas karena berat

tumpukan akan membuat air garam keluar dari karton atau kain. Cakram logam

juga cenderung cepat korosi, memperpendek umur baterai. Meskipun begitu,

satuan gaya gerak listrik yang digunakan hingga saat ini adalah Volt untuk

menghormati prestasi Volta.

Terobosan berikutnya dalam teknologi baterai datang pada tahun 1836 ketika

kimiawan Inggris, John Frederick Daniell menemukan sel Daniell. Pada awal

baterai ini, piring tembaga ditempatkan di bagian bawah wadah kaca dan larutan

sulfat tembaga dituangkan di atas piring mengisi setengah wadah kaca. Kemudian

pelat seng digantung dalam wadah, dan larutan sulfat seng ditambahkan. Karena

tembaga sulfat lebih padat daripada seng sulfat, larutan seng melayang di atas

larutan tembaga dan dikelilingi lempeng seng. Kabel yang terhubung ke plat seng

mewakili terminal negatif, sedangkan yang terhubung ke pelat tembaga adalah

terminal positif. Tentu saja, pengaturan ini tidak akan berfungsi dengan baik

dalam senter, tapi untuk aplikasi stasioner ini bekerja dengan baik. Bahkan, sel

Daniell adalah cara yang umum digunakan untuk memberi listrik pada bel pintu

dan telepon sebelum generasi listrik disempurnakan.

4
Pada tahun 1898, Colombia Dry Cell menjadi yang pertama baterai komersial

yang tersedia dijual di Amerika Serikat. Produsen, Perusahaan Karbon Nasional,

kemudian menjadi Perusahaan Baterai Eveready, yang memproduksi merek

Energizer.

B. PENGERTIAN BATERAI / ACCU


Baterai adalah alat elektro kimia yang dibuat untuk mensuplai listrik ke

sistem starter mesin, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen kelistrikan

lainnya. Alat ini menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia, yang

dikeluarkannya bila diperlukan dan mensuplainya ke masing-masing sistem

kelistrikan atau alat yang memerlukannya. Karena di dalam proses baterai

kehilangan energi kimia, maka alternator mensuplainya kembali ke dalam

baterai (yang disebut pengisian). Baterai menyimpan listrik dalam bentuk

energi kimia. Siklus pengisian dan pengeluaran ini terjadi berulang kali dan

terus menerus.

ACCU(mulator) atau sering disebut aki, adalah salah satu komponen

utama dalam kendaraan bermotor, baik mobil atau motor, semua memerlukan

aki untuk dapat menghidupkan mesin mobil (mencatu arus pada dinamo stater

kendaraan). Aki mampu mengubah tenaga kimia menjadi tenaga listrik. Di

pasaran saat ini sangat beragam jumlah dan jenis aki yang dapat ditemui. Aki

untuk mobil biasanya mempunyai tegangan sebesar 12 Volt, sedangkan untuk

motor ada tiga jenis yaitu, dengan tegangan 12 Volt, 9 volt dan ada juga yang

bertegangan 6 Volt. Selain itu juga dapat ditemukan pula aki yang khusus

untuk menyalakan tape atau radio dengan tegangan juga yang dapat diatur

dengan rentang 3, 6, 9, dan 12 Volt. Tentu saja aki jenis ini dapat dimuati

kembali (recharge) apabila muatannya telah berkurang atau habis.


5
C. KOMPONEN BATERAI
Di dalam baterai mobil terdapat elektrolit asam sulfat, elektroda positif dan

negatif dalam bentuk plat. Plat-plat dibuat dari timah atau berasa dari timah.

Karena itu baterai tipe ini sering disebut baterai timah. Ruangan dalamnya

dibagi menjadi beberapa sel (biasanya 6 sel, untuk baterai mobil) dan di dalam

masing-masing sel terdapat beberapa elemen yang terendam dalam elektrolit.

Komponen utama baterai / accu :

1. Kotak Baterai

Wadah yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut kotak

baterai. Ruangan didalamnya dibagi menjadi ruangan sesuai dengan

jumlah selnya. Pada kotak baterai terdapat garis tanda upper level dan

lower level , sebagai indicator jumlah elektrolit. Dibuat dari ebonit atau

plastik, wadah untuk accu 6 volt terbagi atas 3 sel, dan untuk accu 12 volt

terbagi atas 6 sel. Pada kotak baterai terdapat garis tanda permukaan atas

dan bawah (Upper dan Lower). Pelat-pelat posisinya ditinggikan dari dasar

dan diberi penyekat, tujuannya agar tidak terjadi hubungan singkat apabila

ada bahan aktif (timah dan lain-lain) terjatuh dari pelat. Tutup baterai

dibuat dari bahan yang sama seperti bak/wadah.

2. Elektrolit Baterai

Elektrolit baterai merupakan campuran antara air suling (H2O) dengan

asam sulfat (SO4), komposisi campuran adalah 64 % H2O dan dan 36 %

SO4. Dari campuran tersebut diperoleh elektrolit baterai dengan berat jenis

1,270. Berat jenis elektrolit pada baterai saat ini dalam keadaan terisi

penuh ialah 1,260 atau 1,280 (pada temperatur 200C). Perbedaan ini

disebabkan perbandingan antara air sulingan dengan asam sulfat pada


6
masing-masing tipe berbeda. Elektrolit yang berat jenisnya 1,260

mengandung 65% air sulingan dan 35% asam sulfat, sedangkan elektrolit

yang berat jenisnya 1,280 mengandung 63% air sulingan dan 37% asam

sulfat.

Pelat-pelat baterai harus selalu terendam cairan elektrolit, sebaiknya

tinggi cairan elektrolit 4 - 10 mm diatas bagian tertinggi dari pelat. Bila

sebagian pelat tidak terendam cairan elektrolit maka bagian pada pelat

yang tidak terendam tersebut akan langsung berhubungan dengan udara

akibatnya bagian tersebut akan rusak dan tak dapat dipergunakan dalam

suatu reaksi kimia yang diharapkan, contoh, sulfat tidak bisa lagi

menempel pada bagian dari pelat yang rusak, sebab itu bisa ditemukan

konsentrasi sulfat yang sangat tinggi dari ruang sel yang sebagian pelatnya

sudah rusak akibat sulfat yang sudah tidak bisa lagi bereaksi dengan

bagian yang rusak dari pelat. Oleh karena itu kita harus memeriksa tinggi

cairan elektrolit dalam baterai kendaraan bermotor setidaknya 1 bulan

sekali (kalau perlu tiap 2 minggu sekali agar lebih aman) karena senyawa

dari cairan elektrolit bisa menguap terutama akibat panas yang terjadi pada

proses pengisian (charging), misalnya pengisian yang diberikan oleh

alternator.

Bagaimana jika cairan terlalu tinggi? Ini juga tidak baik karena cairan

elektrolit bisa tumpah melalui lubang-lubang sel (misalnya pada saat

terjadi pengisian) dan dapat merusak benda-benda yang ada disekitar

baterai akibat korosi, misalnya sepatu kabel, penyangga/dudukan baterai,

dan bodi kendaraan akan terkorosi, selain itu proses pendinginan dari

7
panasnya cairan elektrolit baterai oleh udara yang ada dalam sel tidak

efisien akibat kurangnya udara yang terdapat di dalam sel, dan juga asam

sulfat akan berkurang karena tumpah keluar; bila asam sulfat berkurang

dari volume yang seharusnya maka kapasitas baterai tidak akan maksimal

karena proses kimia yang terjadi tidak dalam keadaan optimal sehingga

tenaga/kapasitas yang bisa diberikan akan berkurang, yang sebelumnya

bisa menyuplai -katakanlah- 7 ampere dalam satu jam menjadi kurang dari

7 ampere dalam satu jam, yang sebelumnya bisa memberikan pasokan

tenaga sampai -katakanlah- 1 jam kini kurang dari 1 jam isi/tenaga baterai

sudah habis.

3. Sumbat Ventilasi

Sumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian elektrolit. Sumbat

ini juga berfungsi untuk memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saat

pengisian) dan uap asam sulfat di dalam baterai dengan cara membiarkan

gas hidrogen keluar lewat lubang ventilasi, sedangkan uap asam sulfat

mengembun pada tepian ventilasi dan menetes kembali ke bawah.

4. Pelat negatif dan positif

Pelat positif dan negatif merupakan komponen utama suatu baterai.

Kualitas pelat sangat menentukan kualitas baterai tersebut, pelat-pelat

tersebut terdiri dari paduan timbal-antimon, yang diisi dengan suatu bahan

aktif. Bahan aktif pada pelat positif adalah Timbal Peroksida yang

berwarna cokelat, sedang pada pelat negatif adalah spons-timbal yang

berwarna abu-abu.

Plat Positif

8
a. Lead grid

b. Lead peroxida (grid filling)

Plat Negatif

a. Lead grid

b. Lead sulfat (grid filling)

Hal hal tentang plat

• Plat positif terbuat dari lead peroxida

• Plat negatif terbuat dari spongy lead

• Biasanya plat negatif satu lebih banyak dari plat positif, meskipun

beberapa baterai memiliki jumlah kedua plat yang sama.

• Plat pembatas, terbat dari bahan isolasi dipasang antara plat positif dan

negatif. Kemasan baterai dibuat dari bahan plastik atau bahan lain yang

tahan terhadap asam.

• Cairan didalam baterai disebut sebagai elektrolit. Cairan mengandung

kira-kira 60% air dan 40% asam sulfat.

5. Separator dan Lapisan Serat Gelas (fiber glass )

Antara pelat positif dan negatif disisipkan lembaran separator yang

terbuat dari serat cellulosa yang diperkuat dengan resin. Lembaran lapisan

serat gelas dipakai untuk melindungi bahan aktif dari pelat positif, karena

timbal peroksida mempunyai daya kohesi yang lebih rendah dan mudah

rontok jika dibandingkan dengan bahan aktif dari pelat negatif. Selain itu

lapisan serat gelas juga berfungsi melindungi separator.

6. Penghubung Sel

9
Untuk menghubungkan tiap-tiap sel dari sel-sel baterai pada sel

baterai (-) dan (+).Suatu baterai 12 volt mempunyai 6 sel, sedang baterai 6

volt mempunyai 3 sel. Sel merupakan unit dasar suatu baterai dan

mempunyai voltase sebesar 2 volt. Penghubung sel ini terbuat dari paduan

timbal-antimon. Ada dua cara menghubungkan sel-sel tersebut. Yang

pertama melalui atas dinding penyekat (Over The Partition) dan yang

kedua melalui dinding penyekat (Through The Partition). Terminal

terdapat pada kedua sel ujung, satu bertanda positif (+) dan yang lain

negatif (-). Melalui kedua terminal ini listrik dialirkan.

Referensi lain:

1. Grid

Peran grid adalah untuk menjaga bahan-bahan aktif dan

konduksi/penghantaran energi listrik. Jadi grid harus tahan lama secara

mekanis dan sangat tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh

larutan asam belerang (sulfuric acid) dan berkemampuan baik dalam

menghantarkan arus listrik. Dalam accu konvensional lempengan grid

memakai bahan lead-antimony alloy, tetapi kemudian ditemukan bahwa

lead-antimony alloy tersebut menjadi penyebab utama dari self-discharge

dan penurunan arus listrik.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kalsium dipergunakan untuk

menggantikan lead-antimony alloy, dan teknik produksi expand-grid

diperkenalkan kemudian. Teknik ini menggunakan kalsium jenis baru

yang diproses secara khusus, yang terdiri dari campuran timah, kalsium,

timah putih, dsb.

10
2. Lempengan (elektroda)

Elektroda positif dan elektroda negatif diisi oleh campuran serbuk

timah yang dipadatkan, oksidasi timah, asam belerang yang dicampur air,

yang direkatkan. Lalu menjalani proses pengawetan, pengeringan,

perubahan wujud, dsb.

Elektroda positif menggunakan timah dioksida sementara elektroda

negatif menggunakan timah spon sebagai bahan aktifnya.

3. Penyekat (separator)

Penyekat digunakan sebagai pemisah antara elektroda positif dan

negatif guna mencegah hubungan arus pendek di antara kedua lempengan

tersebut.

Penyekat harus mampu menyerap dan tidak menghantarkan arus.

Karena elektroda mempunyai sifat yang bias melebur dengan sendirinya,

maka penyekat harus tahan lama secara mekanis dan tahan atas asam serta

tidak mencair dan mempengaruhi elektroda. Untuk memenuhi kondisi

11
tersebut, diperlukan bahan yang kuat terbuat dari plastik banyak digunakan

sebagai penyekat dalam accu.

Beragam bentuk penyekat ditemukan seperti tipe kantong dan tipe

lempengan mendatar. Tipe kantong memiliki kredibilitas yang tinggi, hal

ini disebabkan karena kemampuannya mencegah hubungan arus pendek

yang mungkin ditimbulkan di dasar dan di luar lempengan.

4. Susunan lempengan (kelompok sel)


Susunan lempengan adalah satu barisan dari lempengan elektroda
positif/negatif dan pemisah, yang dilas ke pengikat yang terletak pada
kutub elektroda.
Satu Sel (satuan accu) terdiri dari satu susunan lempengan, tanpa
memperhatikan jumlah lempengan dan ukuran sakelar voltase yang
terbuka menghasilkan 2.1V setiap sel, accu 12V terdiri dari 6 sel yang
dihubungkan dalam rangkaian seri.

12
5. Kemasan Accu

Kemasan accu terbuat dari plastik, accu 12V berisi 6 sel didalamnya.

Pada accu konvensional, di dasar setiap sel terdapat dudukan lempengan

positif dan negatif yang diletakkan terpisah pada masing-masing dudukan.

Peran dari dudukan ini adalah untuk menyangga susunan lempengan dan

untuk mencegah hubungan arus pendek yang disebabkan oleh kumpulan

endapan bahan-bahan aktif yang keluar dari elektroda. Baru-baru ini,

penyekat jenis kantong digunakan sebagai metode pencegahan hubungan

arus pendek.

Dengan tipe pemisah seperti ini endapan bahan aktif yang keluar dari

elektroda akan ditahan di dalam penyekat sehingga saat ini beberapa

kemasan aki tidak mempunyai dudukan.

6. Tutup atas dan sumbat

Tutup atas adalah selembar plastik yang digunakan menjaga

kekedapan udara di dalam kemasan accu. Lembaran ini direkatkan dengan

kuat pada bagian atas kemasan dengan menggunakan bahan perekat

khusus atau dipanaskan. Pada tutup atas juga terdapat lubang bersumbat

yang dipergunakan untuk menambahkan air, larutan asam belerang atau

13
untuk mengukur berat jenis elektrolit dan temperatur di dalam kemasan

accu.

Sumbat lubang juga dipergunakan untuk mencegah kotoran masuk

dan kebocoran elektrolit. Gas hidrogen dan gas oksigen yang dihasilkan

dari reaksi kimia yang terjadi di dalam kemasan accu juga disalurkan

melalui bagian atas dan samping sumbat lubang.

7. Pemisah sel/terminal

Setiap sel terhubung satu baris oleh lempengan timah. Penghubung

besar dirancang dengan tujuan untuk mencegah turunnya voltase ketika

arus tegangan tinggi sedang mengalir pada tahap pertama. Terminal di

accu mobil terbuat dari lempengan timah yang dipakai untuk

menghubungkan sakelar eksternal.

D. FUNGSI BATERAI
Baterai atau accu pada mobil berfungsi untuk menyimpan energi listrik

dalam bentuk energi kimia, yang akan digunakan untuk mensuplai

(menyediakan) listik ke sistem starter, sistem pengapian, lampu-lampu dan


14
komponen komponen kelistrikan lainnya. Selain itu baterai atau accu bisa

digunakan untuk menstabilkan tegangan ( stabilisator ).Bila kita amati lebih

detail maka fungsi baterai adalah:

1. Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris,

penerangan, radio, dsb.

2. Saat starter untuk menghidupkan sistem starter

3. Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana

pada saat hidup energi listrik bersumber dari alternator.

E. PRINSIP KERJA BATERAI

Baterai adalah perangkat yang mampu menghasilkan tegangan DC, yaitu

dengan cara mengubah energi kimia yang terkandung didalamnya menjadi

energi listrik melalui reaksi elektro kima, Redoks (Reduksi – Oksidasi).

Terdapat 2 proses yang terjadi pada baterai :

1. Proses Pengisian : Proses pengubahan energi listrik menjadi energi kimia.

Bila baterai dihubungkan dengan beban maka, elektron mengalir ke

elektroda positif (PbO2) melalui beban dari elektroda negatif (Pb),

kemudian ion-ion negatif mengalir ke elektroda positif dan ion-ion positif

mengalir ke elektroda negatif. Arus listrik dapat mengalir disebabkan

adanya elektron yang bergerak ke dan/atau dari elektroda sel melalui

reaksi ion antara molekul elektroda dengan molekul elektrolit sehingga

memberikan jalan bagi elektron untuk mengalir.

Reaksi kimia yang terjadi dapat dijelaskan sebagai berikut:

15
Setiap molekul cairan elektrolit Asam sulfat (H2SO4) dalam sel

tersebut pecah menjadi dua yaitu ion hydrogen yang bermuatan positif

(2H+) dan ion sulfat yang bermuatan negatif (SO42-)

Bila baterai dibebani, maka tiap ion negatif sulfat (SO42-)akan

bereaksi dengan plat timah murni (Pb) menjadi timah sulfat (PbSO4)

sambil melepaskan dua elektron. Sedangkan sepasang ion hidrogen (2H+ )

akan bereaksi dengan plat timah peroksida (PbO2) menjadi timah sulfat

(PbSO4) sambil mengambil dua elektron dan bersenyawa dengan satu

atom oksigen untuk membentuk air (H2O). Pengambilan dan pemberian

elektron dalam proses kimia ini akan menyebabkan timbulnya beda

potensial listrik antara kutub-kutub sel baterai.

Reaksi ini akan berlangsung terus sampai isi (tenaga baterai) habis

alias dalam keadaan discharge.

PbO2 = Timah peroxida (katub positif / anoda)

Pb = Timah murni (kutub negatif/katoda)

2H2SO4= Asam sulfat (elektrolit)

PbSO4 = Timah sulfat (kutub positif dan negatif setelah proses

pengosongan)

H2O= Air yang terjadi setelah pengosongan

Pada saat baterai dalam keadaan discharge maka hampir semua asam

melekat pada pelat-pelat dalam sel sehingga cairan eletrolit konsentrasinya

sangat rendah dan hampir melulu hanya terdiri dari air (H2O), akibatnya

berat jenis cairan menurun menjadi sekitar 1,1 kg/dm3 dan ini mendekati

berat jenis air yang 1 kg/dm3. Sedangkan baterai yang masih berkapasitas

16
penuh berat jenisnya sekitar 1,285 kg/dm3. Nah, dengan perbedaan berat

jenis inilah kapasitas isi baterai bisa diketahui apakah masih penuh atau

sudah berkurang yaitu dengan menggunakan alat hidrometer. Hidrometer

ini merupakan salah satu alat yang wajib ada di bengkel baterai (bengkel

yang menyediakan jasa setrum/cas baterai). Selain itu pada saat baterai

dalam keadaan discharge maka 85% cairan elektrolit terdiri dari air (H2O)

dimana air ini bisa membeku, cover baterai pecah dan pelat-pelat menjadi

rusak.

2. Proses Pengosongan : Proses pengubahan energi kimia menjadi energi

listrik.

Proses ini adalah kebalikan dari proses pengosongan dimana arus

listrik dialirkan yang arahnya berlawanan dengan arus yang terjadi pada

saat pengosongan. Pada proses ini setiap molekul air terurai. Ion oksigen

yang bebas bersatu dengan tiap atom Pb pada plat positif membentuk

timah peroxida (PbO2). Sedangkan tiap pasang ion hidrogen (2H+) yang

dekat plat negatif bersatu dengan ion negatif Sulfat (SO4--) pada plat

negatif untuk membentuk asam sulfat.

17
F. MACAM MACAM ACCU
1. Accu Basah

Accu basah sudah sejak lama banyak digunakan pada berbagai kendaraan.
Accu jenis ini adalah yang paling umum dan sering dijumpai. Umumnya accu
basah menggunakan wadah yang semi transparan, sehingga cairan yang
terdapat didalamnya dapat terlihat dengan jelas. Cairan elektrolit yang diisikan
biasanya disebut air accu atau air zuur (untuk accu baru), yang berfungsi untuk
merendam sel-sel accu. Volume air accu tersebut harus selalu berada diatas
batas minimal agar dapat tetap merendam sel-sel yang berada di dalam wadah
tersebut. Jika volume air kurang dari batas minimal, maka sel penyimpanan
arus akan ter-oksidasi dan berkarat. Untuk menambah volume cairan, cukup
gunakan air destilasi, bukan air zuur. Perbedaan diantara keduanya dapat
dilihat berdasarkan warna tutup botolnya. Umumnya Air zuur dikemas dalam
botol dengan tutup berwarna merah, sementara air destilasi dikemas dalam
botol dengan tutup berwarna biru.
Hingga saat ini accu yang populer digunakan adalah accu model basah
yang berisi cairan asam sulfat (H2SO4). Ciri utamanya memiliki lubang
dengan penutup yang berfungsi untuk menambah air accu saat ia kekurangan
akibat penguapan saat terjadi reaksi kimia antara sel dan air accu. Sel-selnya
menggunakan bahan timbal (Pb). Kelemahan accu jenis ini adalah pemilik
harus rajin memeriksa ketinggian level air accu secara rutin. Cairannya bersifat
sangat korosif. Uap air accu mengandung hydrogen yang cukup rentan terbakar
18
dan meledak jika terkena percikan api. Memiliki sifat self-discharge paling
besar dibanding accu lain sehingga harus dilakukan penyetruman ulang saat ia
didiamkan terlalu lama. Accu basah di bagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

a. Accu Hybrid

Pada dasarnya accu hybrid tak jauh berbeda dengan accu basah. Bedanya

terdapat pada material komponen sel accu. Pada aki hybrid selnya

menggunakan low-antimonial pada sel (+) dan kalsium pada sel (-). Accu

jenis ini memiliki performa dan sifat self-discharge yang lebih baik dari accu

basah konvensional.

b. Accu Calcium
Kedua selnya, baik (+) maupun (-) mengunakan material kalsium. Accu

jenis ini memiliki kemampuan lebih baik dibanding aki hybrid. Tingkat

penguapannya pun lebih kecil dibanding accu basah konvensional.

c. Accu Bebas Perawatan / Maintenance Free (MF)

Accu jenis ini dikemas dalam desain khusus yang mampu menekan

tingkat penguapan air accu. Uap accu yang terbentuk akan mengalami

19
kondensasi sehingga kembali menjadi air murni yang menjaga level air accu

selalu pada kondisi ideal sehingga tak lagi diperlukan pengisian air accu.

Accu jenis ini biasanya terbuat dari basis jenis accu hybrid maupun accu

kalsium.

d. Accu Sealed (accu tertutup)

Accu jenis ini selnya terbuat dari bahan kalsium yang disekat oleh jaring
berisi bahan elektrolit berbentuk gel/selai. Dikemas dalam wadah tertutup
rapat. Accu jenis ini kerap dijuluki sebagai accu kering. Sifat elektrolitnya
memiliki kecepatan penyimpanan listrik yang lebih baik. Karena sel terbuat
dari bahan kalsium, accu ini memiliki kemampuan penyimpanan listrik yang
jauh lebih baik seperti pada accu jenis calsium pada umumnya. Pasalnya ia
memiliki self-discharge yang sangat kecil sehingga accu sealed ini masih
mampu melakukan start saat didiamkan dalam waktu cukup lama.
Kemasannya yang tertutup rapat membuat accu jenis ini bebas ditempatkan
dengan berbagai posisi tanpa khawatir tumpah. Namun karena wadahnya
tertutup rapat pula accu seperti ini tidak tahan pada temperatur tinggi
sehingga dibutuhkan penyekat panas tambahan jika ia diletakkan di ruang
mesin.

2. Accu Kering

20
Accu kering merupakan bentuk pengembangan dari accu basah yang

penggunaannya kini semakin populer. Secara fisik, perbedaannya dengan accu

basah dapat dilihat melalui wadahnya yang berwarna gelap atau tidak

transparan. Selain itu accu kering juga tidak memiliki lubang-lubang untuk

mengisi air accu. Cairan yang terdapat didalamnya berwujud gel, yang

digunakan sebagai pengganti cairan elektrolit. Tingkat penguapan Gel ini

sangat minim. Dan saat menguap, uap tersebut tidak dibuang keluar, tetapi

tetap tertampung didalam wadah, sehingga volumenya tetap terjaga. Dengan

demikian, maka accu jenis ini tidak membutuhkan perhatian khusus atau

umumnya disebut Maintenance Free.

Sebagai salah satu bagian terpenting dari sistem kelistrikan, accu tidak

hanya menyimpan namun juga menyalurkan listrik ke seluruh perangkat

elektronik di mobil. Walaupun dewasa ini telah banyak beredar jenis Accu

kering yang hampir tidak membutuhkan perawatan, tetapi penggunaan Accu

basah masih banyak dijumpai karena harganya yang lebih terjangkau.

Kesimpulannya Accu basah membutuhkan perawatan, artinya Anda perlu

meluangkan waktu secara rutin untuk memeriksa ketinggian cairan dan

memastikan bahwa cairan tersebut tetap berada pada batas yang seharusnya.

Namun selain harganya yang lebih terjangkau, jika perawatan dilakukan secara

tepat dan teratur, accu basah cenderung memiliki umur yang lebih panjang

dibandingakan accu kering.

G. REAKSI KIMIA ACCU

Katode : PbO2
Anode : Pb

21
Elektrolit : larutan H2SO4
Golongan : sel sekunder

Reaksi pengosongan aki


Anode : Pb(s) + H2SO4-(aq) → PbSO4(s) + H+(aq) +2e
Katode : PbO2(s) + HSO4-(aq) +3H+(aq) +2e → 2PbSO4(s) +
2H2O(l)

Reaksi sel : Pb(s) + PbO2(s) + 2HSO4-(aq) + 2H+(aq) → 2PbSO4(s) +


2H2O(l)

Reaksi pengisian aki (mambalik arah aliran elektron)


2PbSO4(s) + 2H2O(l) → Pb(s) + PbO2(s) + 2HSO4-(aq) + 2H+(aq)

H. KAPASITAS BATERAI / ACCU


Kapasitas baterai adalah jumlah ampere jam (Ah = kuat arus/Ampere x

waktu/hour), artinya baterai dapat memberikan/menyuplai sejumlah isinya

secara rata-rata sebelum tiap selnya menyentuh tegangan/voltase turun (drop

voltage) yaitu sebesar 1,75 V (ingat, tiap sel memiliki tegangan sebesar 2 V;

jika dipakai maka tegangan akan terus turun dan kapasitas efektif dikatakan

sudah terpakai semuanya bila tegangan sel telah menyentuh 1,75 V). Misal,

baterai 12 V 75 Ah. Baterai ini bisa memberikan kuat arus sebesar 75 Ampere

dalam satu jam artinya memberikan daya rata-rata sebesar 900 Watt (Watt = V

x I = Voltase x Ampere = 12 V x 75 A). Secara hitungan kasar dapat

menyuplai alat berdaya 900 Watt selama satu jam atau alat berdaya 90 Watt

selama 10 jam.

Baterai dinilai oleh kapasitas amp-hour (Ah) berdasarkan jumlah energi

yang diperlukan untuk menjalankan muatan dan berapa hari yang diperlukan

untuk menyimpan energi karena kondisi cuaca. Beberapa faktor dapat

22
berdampak pada kapasitas baterai, termasuk peringkat, penilaian of discharge

(pembebanan), kedalaman pembebanan, suhu, umur, dan karakteristik

recharging. Kapasitas yang diminta juga dipengaruhi oleh ukuran muatan. Jika

muatan berkurang, kapasitas juga berkurang.

• Kedalaman Pembebanan

Rate (kecepatan) dimana baterai secara langsung discharge

mempengaruhi kapasitas. Jika baterai discharge dengan cepat, kapasitas

akan berkurang. Sebaliknya, baterai yang discharge dengan lambat akan

memiliki kapasitas yang besar. Contohnya, baterai 6-volt akan memiliki

kapasitas 180 Ah jika discharge 24 jam.

• Umur

Baterai kehilangan kapasitas dari waktu ke waktu dan

dipertimbangkan berada pada akhir masa hidup saat 20 persen kapasitas

aslinya hilang, meskipun masih tetap dapat digunakan. Kedalaman

discharge juga mengacu pada persentase kecepatan kapasitas baterai amp-

hour yang telah digunakan. Umur baterai (angka siklus harian) berlawanan

dengan kedalaman discharge (persen dari kapasitas baterai)

• Suhu / keadaan lingkungan

Baterai sangat sensitif dan sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan.

Tegangan tinggi charge pada titik penghentian diperlukan untuk

mencharge suhu baterai yang menurun. Meskipun kapasitas baterai

menurun pada suhu rendah, umur baterai meningkat. Begitu pula, suhu

baterai yang bertambah, umur baterai semakin pendek. Baterai harus

ditempatkan pada study enclosure (kotak baterai). Sejak baterai larutan

23
elektrolit memproduksi hidrogen mudah meledak saat di charge, area

dimana terletak baterai harus di vented dengan baik. Pertama, pemicuan

dari peralatan listrik dapat menyalakan gas. Kedua, gas tersebut berkarat

dan dapat menyerang sistem komponen yang lain. Tempat baterai

digunakan untuk mengisi asam dalam kasus kebocoran baterai.

I. RANGKAIAN INSTALASI PEMAKAIAN BATERAI


1. Rangkaian Seri

Pada Rangkaian Seri jika dua buah baterai di jumper menjadi satu

rangkaian, maka tegangannya akan bertambah tetapi arusnya tetap.

2. Rangkaian Paralel

Pada Rangkaian Paralel jika dua buah baterai di jumper menjadi satu,

maka tegangannya tidak bertambah (tetap) tetapi arusnya bertambah.

3. Rangkaian Seri – Paralel

24
Pada Rangkaian Seri-Paralel, jika tiga buah baterai di jumper menjadi

satu, maka tegangannya bertambah, (terakumulasi hanya dua buah

baterai) dan arusnya pun bertambah lebih besar.

RANGKAIAN INSTALASI PENGISIAN BATERAI

a. Pengisian Lambat

Pengisian lambat membutuhkan waktu 6 - 8 jam


b. Pengisian Cepat

25
Pengisian cepat membutuhkan waktu 3 jam

J. KERUSAKAN – KERUSAKAN BATERAI


1. Kotak baterai retak atau pecah

2. Sel baterai rusak

3. Tutup baterai tersumbat sehingga baterai melembung

4. Terminal baterai korosif

5. Air aki selalu kering

6. Tegangan baterai selalu turun

K. PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN BATERAI


1. Pemeriksaan Baterai

Baterai harus diperiksa secara periodik dan diuji kemampuannya.

Terdapat 3 kelompok pemeriksaan dan pengujian baterai yang sering

dilakukan, yaitu:

1. Pemeriksaan Visual

2. Pemeriksaan elektrolit dan kebocoran

3. Pengujian Beban

2. Perawatan Baterai

Yang menyebabkan aki tekor yaitu:

1. pemakaian aki secara berlebihan, misal penambahan lampu lampu yang

tidak perlu, penambahan audio yang bisa berlebihan (pada mobil), dan

lain-lain. Dan pemaksaan penyetarteran kendaraan jika tidak mau

distarter.

2. ada jalur yang hubung pendek atau konslet, tapi seharusnya jika konslet

sekeringnya putus,tetapi masalahnya banyak orang yang tidak tahu tapi

26
mengganti sekering dengan ampere yang lebih besar, katanya biar tidak

cepat putus. Karena sekering memang dirancang agar putus jika ada

arus yang berlebihan.

3. kiprok yang berwujud dioda bridge sebagai penyuplai daya ke aki sudah

rusak. jika kiprok rusak dan tidak bisa menyuplai listrik ke accu, jelas

accu akan kehabisan dayanya, cepat atau lambat.

Agar baterai / accu awet, maka hal yang perlu diperhatikan:

4. Perhatikan permukaan cairan accu yang harus berada antara garis

permukaan atas dan garis permukaan bawah, Periksa penggunaanya

setiap 2 bulan sekali. Tambahkan air accu apabila air accu tidak berada

diantara garis permukaan atas dan bawah.

5. Dalam mengisi air accu yang bening itu ada aturannya. Disarankan agar

pengisiannya tidak sampai melebihi batas maksimal tanda upper yang

tertera di bagian sisi accu.

1. Jika sampai lebih, kemungkinan akan terjadi karat akibat kadar oksidasi

yang tinggi antara besi di dalam accu dengan cairan accu yang

mengandung H2SO4 yang mengandung asam. Ini bisa bikin accu tak

awet

27
2. Faktor lain, bisa disebabkan kekurangan air accu. Jika isi air accu

berkurang selama digunakan, itu masih dianggap wajar dan normal.

Karena adanya penguapan akibat proses pengisian berlangsung. Yang

pasti kita harus teliti dengan melakukan pengecekkan minimal satu

bulan sekali, untuk mengukur batas maksimal. Jangan sampai dibawah

garis lower. Pasalnya, kandungan H2SO4 itu tidak menguap. Hanya air

dan H2O saja yang berkurang. Kalau sampai kering, nantinya akan

merusak sel accu akibat beroksidasi dengan udara. Hasilnya malah akan

membuat rontok di bagian besi dalam accu.

3. Harus teliti dengan lubang ventilasi di bagian sisi atas accu. Di accu

basah, lubang ventilasi ini berfungsi untuk sirkulasi dan saluran

pembuangan. Karena arus listrik yang dihasilkan accu akan

menyebabkan panas. Maka itu, jangan sampai lubang ini tersumbat atau

posisi selangnya terjepit. Akibatnya bisa fatal jika tersumbat. Karena

arus yang terlalu kuat tanpa udara, accu bisa sampai meledak.

4. Jangan sampai terdapat banyak kerak pada bagian terminal accu.

Karena akan sulit dan menghambat jika dibuka. Jadi harus segera

dibersihkan. Caranya cukup disiram dengan air panas agar kerak cepat

luntur dan baut dengan mudah bisa dibuka. Jangan lupa olesi kedua

baut dengan gemuk yang bersifat seperti gel dan anti karat. Sehingga

baut akan mudah dibuka nantinya.

28
5. Hindari memodifikasi aliran listrik accu. Cara pemasangan kabel ke

accu yang tak benar bisa mengakibatkan daya listrik cepat habis.

Apalagi bila pengisian accu bermasalah.

6. Utamakan Kick starter daripada starter elektrik, Untuk menghidupkan

mesin motor dahulukan menggunakan kick starter (engkol). Karena

penggunaan kick starter di pagi hari masih cukup efektif untuk

menghemat baterai accu.

7. Terakhir, gunakan motor secara bijak. Artinya perhatikan jarak tempuh

penggunaan motor apakah perlu atau tidak penggunaan motor bila jarak

tempuh bisa dijangkau dengan jalan kaki atau sepeda.

Penggunaan kick starter sebaiknya digunakan ketika motor dalam

jangka panjang tidak hidup kurang lebih 8-12 jam. Apabila motor tidak

digunakan dalam waktu yang singkat kurang lebih 5-7 jam anda bisa

menggunakan fasilitas starter elektrik dalam menghidupkan motor anda.

Sehingga bijak dalam penggunaan accu motor dalam kehidupan sehari-hari

bisa menjaga agar accu motor anda tetap awet dan tahan lama.

29
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Baterai adalah alat elektro kimia yang dibuat untuk mensuplai listrik ke

sistem starter mesin, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen kelistrikan

lainnya. Alat ini menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia, yang

dikeluarkannya bila diperlukan dan mensuplainya ke masing-masing sistem

kelistrikan atau alat yang memerlukannya.

Penggunaaan baterai tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Terdapat berbagai macam baterai yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

B. SARAN
Accu sebagai sumber kelistrikan pada kendaraan bermotor harusnya

diperhatikan perawatannya. Agar fungsi accu bisa optimal.

1. Jangan menyalakan api dekat aki, seperti menyalakan korek, merokok dan

lain sebagainya, karena aki mengandung hidrogen yang mudah meledak.

2. Jauhkan dari jangkauan anak, karena komponen aki terbuat dari bahan

kimia yang berbahaya.

3. Gunakan kacamata pelindung pada saat memasang atau memperbaiki aki

karena air aki sangat berbahaya.

4. Hati-hati dengan accu zuur, karena dapat merusak kulit dan membutakan

mata.

5. Jika accu zuur mengenai mata anda, basuhlah segera dengan air bersih dan

segera pergi ke dokter. jika accu zuur mengenai kulit anda, basuhlah

30
bagian yang terkena accu zuur dengan seksama. Jika anda merasa sakit

dan terbakar, segera minta pertolongan dokter.

31
DAFTAR PUSTAKA

Pribadi, Kadarisman. 2001 . Koordinasi relai OCR dan GFR pada jaringan
distribusi : Jakarta.
http://danialmandala.blogspot.com/2013/12/tentang-bateraiaccu-aki-pada-
kendaraan.html
http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-
DU.KU/edukasi.net/Peng.Pop/Otomotif/Merawat.Accu/versicetak.htm
http://otomotifdasar.blogspot.com/2012/10/sistem-pengapian_30.html
http://dasarteknikotomotif.blogspot.com/2014/08/fungsi-dan-konstruksi-baterai-
aki.html
http://Cara Merawat Aki Motor Agar Tetap Awet dan Tahan Lama _ Cakrawala
Dunia.htm
http://makalah-bateray-aki-smk-otomotif-milik.html

32

Anda mungkin juga menyukai