Puji syukur penulis hanturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat, berkat dan bimbingan-Nya, penulisan makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Dalam makalah ini penulis membahas tentang
“Batere Pada Sistem Pembangkit”.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi........................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Kebutuhan maupun konsumsi daya listrik sangat besar sedangkan sumber daya
yang semakin lama semakin berkurang membuat banyaknya pusat pembangkit energi
listrik yang diperoleh dengan merubah energi lain, secara langsung ataupun tidak
langsung, secara konvensionil ataupun non konvensionil. Keandalan pembangkit
merupakan salah satu elemen penting dalam perencanaan ekspansi pembangkit untuk
memastikan kapasitas total pembangkit untuk menyediakan listrik saat dibutuhkan.
Perencanaan ekspansi memanfaatkan indeks-indeks keandalan sebagai salah satu kriteria
untuk menentukan investasi dalam pembangunan pembangkit baru. Penggunaan
pembangkit energi listrik terbarukan sebagai suplai listrik mendapatkan perhatian
beberapa tahun terakhir karena kenaikan harga bahan bakar fosil dan analisis dampak
pada lingkungan. Tidak seperti pembangkit konvensional, energi terbarukan bersifat
intermittent. Sistem penyimpanan energi seperti baterai sering digunakan untuk
mengatasi masalah energi yang berfluktuasi. Batere juga digunakan pada pembangkit –
pembangkit lisrik seperti pembangkit listrik tenaga surya. Batere yang digunakan dalam
hal ini bukanlah baterai – baterai yang berukuran kecil melainkan accumulator.
Pengertian Batere
Prinsip Kerja
Jenis-jenis Batere
Bagian-bagian Batere
Pemeliharaan Batere
1.3 Tujuan
Prinsip Kerja
Jenis-jenis Batere
Bagian-bagian Batere
Pemeliharaan Batere
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Jadi reaksi kimia pada saat pengisian (charging) adalah kebalikan dari
saat pengosongan (discharging).
Gambar Proses Pengosongan dan Pengisian Batere :
4
Saat sebuah beban terhubungkan dengan baterai dan membuat
sirkuit tertutup diantara kedua terminal baterai, baterai menghasilkan
listrik melalui beberapa rangkaian reaksi elektrokimia diantara anoda,
katoda dan elektrolit. Anoda mengalami reaksi oksidasi pada dua atau
lebih. ionnya (atom atau molekul yang teraliri listrik) dari elektrolit yang
menyatu dengan anoda, dan menghasilkan senyawa serta akan melepaskan
satu atau lebih elektron-elektron.
Pada saat yang sama, katoda melalui sebuah reaksi reduksi dimana
pembentuk katoda, ion-ion dan elektron bebas juga menyatu dan
membentuk senyawa. Barangkali langkah-langkah reaksi ini sedikit
membingungkan, namum sebenarnya sangat sederhana: Reaksi yang
dihasilkan anoda menghasilkan elektron-elektron, dan reaksi yang terjadi
pada katoda menyerap elektron-elektron tersebut. Hasil dari perpaduan
reaksi tersebut adalah tenaga listrik. Baterai akan terus menghasilkan
listrik hingga salah satu atau kedua katoda kehabisan zat yang diperlukan
agar terjadi reaksi kimia.
Bahan elektrolit yang banyak dipergunakan pada baterai adalah jenis asam
(lead acid) dan basa (alkali). Untuk itu dibawah ini akan di bahas kedua
elektrolit tersebut.
5
− Nilai berat jenis elektrolit sebanding dengan kapasitas baterai
6
2H2SO4= Asam sulfat (elektrolit)
Pb SO4= Timah sulfat (kutub positif dan negatif setelah proses pengosongan)
H2O= Air yang terjadi setelah pengosongan
Jadi pada proses pengosongan baterai akan terbentuk timah sulfat(PbSO4)
pada kutub positif dan negatif, sehingga mengurangi reaktifitas dari cairan
elektrolit karena asamnya menjadi timah,sehingga tegangan baterai antara
kutub-kutubnya menjadi lemah.
Proses Pengisian
Proses ini adalah kebalikan dariproses pengosongan dimana arus listrik
dialirkan yang arahnya berlawanan, dengan arus yang terjadi pada saat
pengosongan.Pada proses ini setiap molekul air terurai dan tiap pasang ion
hidrogen(2H+) yang dekat plat negative bersatu dengan ion negatif
Sulfat(SO4--) pada plat negatif untuk membentuk Asam sulfat.Sedangkan
ion oksigen yang bebas bersatu dengan tiap atom Pb pada plat positif
membentuk timah peroxida (Pb O2).
Proses reaksi kima yang terjadi adalah sebagai berikut :
PbSO4+ Pb SO4+ 2H2O ( Setelah pengosongan )
PbO2+ Pb + 2H2SO4 ( Setelah pengisian )
2.4.1. Elektroda
Tiap sel baterai terdiri dari 2 (dua) macam elektroda, yaitu elektroda positif (+)
dan elektroda negatif (-) yang direndam dalam suatu larutan kimia . Elektroda-
elektroda positif dan negatif terdiri dari:
• Grid, adalah suatu rangka besi atau fiber sebagai tempat material aktif.
• Material Aktif, adalah suatu material yang bereaksi secara kimia untuk
menghasilkan energi listrik pada waktu pengosongan (discharge).
8
2.4.2. Elektrolit
Elektrolit adalah Cairan atau larutan senyawa yang dapat menghantarkan arus
listrik, karena larutan tersebut dapat menghasilkan muatan listrik positif dan
negatif. Bagian yang bermuatan positif disebut ion positif danbagian
yang bermuatan negatif disebut ion negatif.
9
2.5. Penggunaan Batere di Pembangkit
Baterai aki merupakan sumber arus searah yang digunakan dalam pusat
listrik. Arus selalu diisi melalui penyearah. Di bawah menunjukkan
instalasi baterai dan pengisiannya.
12
tersebut terdiri dari:
a. Tool Set
Tool set terdiri dari satu kunci pas, satu set kunci ring, satu set
obeng, tang potong, tang jepit, satu set gerinda, gergaji, alat
potong (cutter).
b. Alat ukur
Alat ukur terdiri dari hidrometer, thermometer (alkohol),
multimeter, tang amperemeter dan gelas ukur.
13
c. Vaseline netral dan Vaseline contact
d. Peralatan kebersihan
14
2.7. Periode Pemeliharaan Batere
15
2.7.2 Cek level ketinggian larutan pada batere
Level elektrolit dapat diketahui dengan dilihat pada bejana sel
baterai. Level elektrolit tidak boleh melebihi batas upper maupun
kurang dari batas lower. Bila larutan elektrolit levelnya di bawah
batas lower akan menyebabkan elektroda kering sehingga dapat
mengurangi kinerja dan umur pemakian (lifetime) baterai.
17
2.7.4 Tabel periode pemeliharaan bulanan
Peralatan /
Peralatan
Cara Pemeliharaan Material yang
Yang
No digunakan
dipelihara
18
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
Batere aki merupakan sumber arus searah yang digunakan dalam suatu
pusat pembangkit listrik. Pada pusat pembangkit listrik, sumber arus searah
digunakan terutama untuk:
• Menjalankan motor pengisi (penegang) pegas PMT/CB.
• Men-trip-kan PMT apabila terjadi gangguan.
• Melayani peralatan komputer kontrol.
• Melayani keperluan alat-alat telekomunikasi.
• Memasok keperluan instalasi penerangan darurat.
• Melayani peralatan-peralatan motor listrik yang dianggap penting untuk
beroperasi, walaupun terjadi kegagalan operasional, antara lain motor-motor
untuk pelumasan, motor untuk rachet turbin, dan lain sebagainya.
Batere aki yang digunakan pada pusat pembangkit adalah batere asam
dengan kutub timah hitam dan baterai basa yang menggunakan nikel
cadmium (NiCd) sebagai kutub.
3.2 Saran
Dari pembahasan makalah tentang Batere, kami sadar bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu segala kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaannya.
DAFTAR PUSTAKA
1.).https://www.academia.edu/34885104/Makalah_Seminar_Kerja_Praktek_PEMELIHA
RAAN_TAHUNAN_SISTEM_DC_BATERAI_48_VOLT_UNIT_II_DI_GARDU_I
NDUK_150_KV_SRONDOL
2.)https://www.academia.edu/28567550/BAB_I_PENDAHULUAN_1.1_Latar_Belakang
20