Anda di halaman 1dari 31

PHOTOTRANSISTOR

DAN
PHOTOVOLTAIC SYSTEM

1. M. AJI REFORMASI
2. ANAS SHALUL K
3. M. NUR ILHAM
PHOTO TRANSISTOR

A. PENGERTIAN
Phototransistor adalah transistor yang dapat
mengubah energi cahaya menjadi listrik dan memiliki
penguat (gain) internal. Penguat internal. Penguat
internal yang terintegrasi ini menjadikan sensitivitas
atau kepekaan Photo Transistor terhadap cahaya jau
lebih baik dari kompnen pendeteksi cahaya lainnya
seperti Photo Diode ataupun Photo Resistor. Cahaya
yang diterima oleh Photo Transistor akan
PHOTO TRANSISTOR

menimbulkan arus pada daerah basisnya dan


menghasilkan penguat arus hingga ratusan kali bahkan
beberapa ribu kali. Photo Transistor juga merupakan
komponen elektronika yang digolongkan sebagai
Transistor.
B. STRUKTUR PHOTO TRANSISTOR
Photo Trnsistor dirancang khusus untuk aplikasi
pendeteksian cahaya sehingga memiliki wilayah basis
dan kolektor yang lebih besar dibanding dengan
PHOTO TRANSISTOR

Transistor normal umumnya. Bahan dasar photo


transistor pada awalnya terbuat dari bahan
semikonduktor seperti silikon dan germanium yang
membentuk struktur Homo-junction. Namun seiring
dengan perkembangannya, photo transistor saat ini
lebih banyak menggunakan bahan semikonduktor
seperti galium arsenide yang tergolong dalam
kelompok semikonduktor III-V sehingga membentuk
PHOTO TRANSISTOR

Struktur Hetero-junction yang memberikan efesiensi


konversi lebih tinggi. Yang dimaksud dengan Hetero-
junction atau Heterosructure adalah struktur yang
menggunakan bahan yang berbeda pad akedua sisi
persimpangan PN.
PHOTO TRANSISTOR

Photo transistor pada umumnya dikemas dalam bentuk


ransparan pada area dimana photo transistor tersebut
menerima cahaya
C. BENTUK DAN SIMBOL PHOTO TRANSISTOR
PHOTO TRANSISTOR

D. PRINSIP KERJA PHOTO TRANSISTOR


Cara kerja photo transistor hampir sama dengan
transistor normal pada umumnya, dimana arus pada
basis transistor dikalikan untuk memberikan arus pada
kolektor. Namun khusus untuk photo transistor, arus
basis dikendalikan oleh jumlah cahaya atau infra
merah yang diterimanya. Oleh karena itu, pada
umumnya secara fisik photo transistor hanya memiliki
PHOTO TRANSISTOR

dua kaki yaitu kolektor dan emitor sedangakan


terminal basisnya berbentuk lensa yang berfungsi
sebagai sensor pendeteksi cahaya. Pada prinsipnya,
apabila terminal basis pada photo transistor menerima
intensitas cahaya yang tinggi, maka arus yang
mengalir dari kolektor ke emitor akan semakin besar.
PHOTO TRANSISTOR

E. KELEBIHAN PHOTO TRANSISTOR


• Photo transistor menghasilkan arus yang lebih
tinggi jika dibandingkan dengan photo diode
• Photo transistor relatif lebih murah, sederhana dan
lebih kecil sehingga mudah untuk diintegrasikan ke
berbagai rangkaian elektronika
• Photo transistor memiliki respon yang cepat &
mampu menghasilkan output yang mendekati instan
PHOTO TRANSISTOR

• Photo transistor dapat menghasilkan tegangan,


sedangkan photo resistor tidak bisa.
F. KELEMAHAN PHOTO TRANSISTOR
• Photo transistor yang terbuat dari silikon tidak
dapat menangani tegangan yang melebihi 1kv
• Photo transistor sangat rentan terhadap lonjakan
listrik yang mendadak (elecric surge)
• Tidak memungkinkan elektron bergerak bebas
seperti perangkat lainnya (ex: tabung elektron)
PANEL PHOTOVOLTAIC

A. PENGERTIAN
Panel Photovoltaic (PV panel) adalah sumber listrik
pada sistem pembangkit listrik tenaga surya, material
semikonduktor yang mengubah secara langsung energi
sinar matahari menjadi energi listrik. Daya listrik yang
dihasilkan PV berupa daya DC. Unrtuk Panel
Photovoltaic (PV panel) ada beberapa jenis bahan
seperti silikon dan selenium, dan ketika sinar matahari
memapar pada sel surya, elektron berubah untuk
PANEL PHOTOVOLTAIC

menjadi "elektron bebas" yang dapat mengalir melalui


sirkuit eksternal sehingga menghasilkan arus listrik.
Pertukaran elektron atom silikon dengan atom silikon
lainnya mengakibatkan terbentuknya ikatan, bentuk ini
merupakan murni struktur cristallyn. Atom yang
bersangkutan akan menjadi sebuah material konduktor
yang baik. Agar dapat selalu berfungsi seperti ini,
sebagai bahan semikonduktor, silikon biasanya
PANEL PHOTOVOLTAIC

dicampurkan dengan bahan tertentu (biasa disebut


materi doping). Bahan campuran ini akan
mengakibatkan atom silikon akan lebih mudah
mencapai kondisi penuh, seperti atom dengan lebih
dari empat elektron valensi, seperti fosfor yang
memiliki 5 elektron valensi. Elektron bebas ini yang
akan menjadi elektron yang membawa energi listrik.
Ketidakmurnian ini disebut dopant. Photocell yang
PANEL PHOTOVOLTAIC

memiliki p-n junction, memiliki 2 buah bahan


semikonduktor, tipe-p dan tipe-n. Tipe-tipe ini
dianggap sebagai bahan campuran (impurities);
bergantung dari jenis dopant yang diberikan kepada
cristallyn. Untuk kasus photocell, biasanya
menggunakan hidrogen dan fosfor sebagai tipe-n yang
ditambahkan pada cristallyn. Sementara, Boron
digunakan sebagai tipe-p. Kedua tipe ini kemudian
PANEL PHOTOVOLTAIC

ditempatkan bersama sebagai p-n juction. Ketika


photocell dikenai sinar matahari, artinya photon dari
sinar matahari akan menumbuk semikonduktor
(Silikon)
B. PRINSIP KERJA
Cara kerja sistem pembangkit listrik tenaga surya,
menggunakan grid-connected panel sel surya
photovoltaic. Modul sel surya photovoltaic mengubah
PANEL PHOTOVOLTAIC

energi surya menjadi arus listrik DC. Arus listrik DC


yang dihasilkan ini akan dialirkan melalui inverter
(konversi daya) yang mengubahnya menjadi arus
listrik AC, yang secara otomatis juga akan mengatur
seluruh sistem. Listrik AC akan didistribusikan
melalui panel distribusi indoor yang akan mengalirkan
listrik sesuai kebutuhan alat elektronik (televisi, radio,
AC, pompa air dll). Besar dan biaya konsumsi listrik
yang dipakai akan diukur dalam Watt-Hour Meters.
PANEL PHOTOVOLTAIC

Modul surya biasanya terdiri dari 28-36 sel surya yang dirangkai seri untuk
memperbesar total daya output. (Gambar :”The Physics of Solar Cell”, Jenny Nelson)
PANEL PHOTOVOLTAIC

Ilustrasi cara kerja sel surya dengan prinsip p-n junction. (Gambar
: sun-nrg.org)
PANEL PHOTOVOLTAIC

C. STRUKTUR SOLAR CELL

Struktur dari sel surya komersial yang menggunakan


material silikon sebagai semikonduktor.
(Gambar:HowStuffWorks)
PANEL PHOTOVOLTAIC

1. SUBTRAT/METAL BACKING
Substrat adalah material yang menopang seluruh
komponen sel surya. Material substrat juga harus
mempunyai konduktifitas listrik yang baik karena juga
berfungsi sebagai kontak terminal positif sel surya,
sehinga umumnya digunakan material metal atau
logam seperti aluminium atau molybdenum.
substrat juga berfungsi sebagai tempat masuknya
cahaya sehingga material yang digunakan yaitu
material yang
PANEL PHOTOVOLTAIC

konduktif tapi juga transparan sepertii ndium tin oxide


(ITO) dan flourine doped tin oxide (FTO).
2. MATERIAL SEMIKONDUKTOR
Material semikonduktor merupakan bagian inti dari sel
surya yang biasanya mempunyai tebal sampai
beberapa ratus mikrometer untuk sel surya generasi
pertama (silikon), dan 1-3 mikrometer untuk sel surya
lapisan tipis. Material semikonduktor inilah yang
berfungsi menyerap cahaya dari sinar matahari
PANEL PHOTOVOLTAIC

Bagian semikonduktor tersebut terdiri dari junction


atau gabungan dari dua material semikonduktor yaitu
semikonduktor tipe-p (material-material yang
disebutkan diatas) dan tipe-n (silikon tipe-n,
CdS,dll) yang membentuk p-n junction. P-n junction
ini menjadi kunci dari prinsip kerja sel surya.
3. KONTAK METAL/CONTACT GRID
Selain substrat sebagai kontak positif, diatas
sebagian
material semikonduktor biasanya dilapiskan material
metal atau material konduktif transparan sebagai
kontak negatif.
4.LAPISAN ANTI-REFLETIK
Refleksi cahaya harus diminimalisir agar
mengoptimalkan cahaya yang terserap oleh
semikonduktor. Oleh karena itu biasanya sel surya
dilapisi oleh lapisan anti-refleksi. Material anti-
refleksi
ini adalah lapisan tipis material dengan besar indeks
refraktif optik antara semikonduktor dan udara yang
menyebabkan cahaya dibelokkan ke arah
semikonduktor sehingga meminimumkan cahaya yang
dipantulkan kembali.
5.ENKAPSULASI / COVER GLASS
Bagian ini berfungsi sebagai enkapsulasi untuk
melindungi modul surya dari hujan atau kotoran.
PANEL PHOTOVOLTAIC

D. JENIS-JENIS COLAR CELL


• Polikristal (Poly-crystalline)
Merupakan panel surya yang memiliki susunan kristal
acak karena dipabrikasi dengan proses pengecoran. Type
ini memerlukan luas permukaan yang lebih besar
dibandingkan dengan jenis monokristal untuk
menghasilkan daya listrik yang sama. Panel surya jenis ini
memiliki efisiensi lebih rensdah dibandingkan type
PANEL PHOTOVOLTAIC

monokristal, sehingga memiliki harga yang cenderung


lebih murah.
• Monokristal (Mono-crystalline)
Merupakan panel yang paling efisien, menghasilkan
daya listrik persatuan luas yang paling tinggi.
Memiliki efisiensi sampai dengan 15%. Kelemahan
dari panel jenis ini adalah tidak dapat bekerja optimal
ditempat dengan cahaya mataharinya kurang (teduh),
efisiensinya akan turun drastis dalam cuaca berawan.
PANEL PHOTOVOLTAIC

• Amorphous
Silikon Amorf (a-Si) telah digunakan sebagai bahan
sel photovoltaic untuk kalkulator selama beberapa
waktu.Meskipun mempunyai kinerja yang lebih rendah
dibandingkan sel surya tradisional c-Si, hal ini tidak
penting dalam kalkulator, yang menggunakan daya
sangat rendah.
PANEL PHOTOVOLTAIC

D. KELEBIHAN SOLAR CELL


• Bersih dan bebas polusi.
• Beroperasi tanpa ada bagian yang perlu dibongkar
pasang.
• Minim perawatan.
• Listrik yang dihasilkan dapat dipergunakan untuk
keperluan apapun dan dimanapun, tidak perlu
investasi besar ataupun pengecekan keamanan
seperti industri nuklir.
PANEL PHOTOVOLTAIC

• Tidak memerlukan biaya transportasi seperti


minyak, batubara, uranium dan plutonium.
• Awet dan tahan lama (bisa mencapai 25 tahun).
PANEL PHOTOVOLTAIC

E. KEKURANGAN SOLAR CELL


• Harga relatif mahal
• Masih perlu peningkatan efisiensi signifikan karena
banyak sinar matahari terbuang sia-sia
• Terbuat dari beberapa bahan yang tidak ramah
lingkungan
• Ketergantungan terhadap cuaca
• Memerlukan area yang luas, dll.
DAFTAR PUSTAKA

• https://teknologisurya.wordpress.com/dasar-teknologi-sel-surya/prinsip-
kerja-sel-surya/
• http://www.energi-alam.com/artikel/cara-kerja-pv-solar-photovoltaic-
system.html
• https://teknikelektronika.com/pengertian-photo-transistor-prinsip-kerja-
photo-transistor/
• https;//www.google.com/amp/s/suryautamaputra.co.id/blog/2016/04/20
/mengenal-kelebihan-dan-kelemihan-penggunaan-panel-
surya/amp/?espv=1

Anda mungkin juga menyukai