Anda di halaman 1dari 15

SEL SURYA

I. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa mampu :
1. Memahami konsep dasar teknologi fotovoltaic.

2. Memehami karakteristik sel surya.

3. Memahami prinsip kerja sel surya.(fill factor).

II. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang digunakan :
1. Panel sel surya (beserta mini kincir, dan mobil-mobilan)

2. Sumber cahaya.

3. Amperemeter dan Voltmeter.

4. Kabel Penghubung.

5. Baterai.

III. DASAR TEORI


Definisi Umum Sel Surya
Photovoltaic adalah teknologi yang berfungsi untuk mengubah atau
mengkonversi radiasi matahari menjadi energi listrik secara langsung.
Photovoltaic biasanya dikemas dalam sebuah unit yang disebut modul. Dalam
sebuah modul surya terdiri dari banyak sel surya yang bisa disusun secara seri
maupun paralel. Sedangkan yang dimaksud dengan surya adalah sebuah
elemen semikonduktor yang dapat mengkonversi energi surya menjadi energi
listrik atas dasar efek photovoltaic. Solar cell mulai popular akhir-akhir ini,
selain mulai menipisnya cadangan enegi fosil dan isu global warming. energi
yang dihasilkan juga sangat murah karena sumber energi (matahari) bisa
didapatkan secara gratis.
Jenis-jenis Panel Surya
Berdasarkan jenis bahan dalam pembuatannya panel surya dibagi menjadi
empat jenis yaitu monokristal, polikristal, amourphous dan coumpound atau
gallium arsenide.
- Monokristal
Sel surya yang terdiri atas p-n junction monokristal silikon atau yang
disebut juga monocrystalline photovoltaic, mempunyai kemurnian yang
tinggi yaitu 99,999%. Efisiensi sel fotovoltaik jenis silikon monokristal
mempunyai efisiensi konversi yang cukup tinggi yaitu sekitar 15 sampai
20%.
Kelemahan dari panel jenis ini adalah tidak akan berfungsi baik ditempat
yang cahaya mataharinya kurang (teduh), efisiensinya akan turun drastis
dalam cuaca berawan. Sel surya jenis ini jika disusun membentuk solar
modul (panel surya) akan menyisakan banyak ruangan yang kosong karena
sel surya seperti ini umumnya berbentuk segi enam atau bulat, sehingga
memiliki tingkat kerapatannya yang rendah. Bisa saja produsen membuat
bentuk persegi dengan proses pemotongan tetapi kerugian proses produksi
tentu menjadi lebih besar dan menjadikan harga jauh lebih mahal lagi.
Seperti terlihat pada gambar berikut.

Gambar Monokristal
Keterangan gambar:
1. Batangan kristal silikon murni.
2. Irisan kristal silikon yang sangat tipis.
3. Sebuah sel surya monokristal yang sudah jadi.
4. Sebuah solar cell monokristal yang berisi susunan sel surya
monokristal. Nampak area kosong yang tidak tertutup karena bentuk
sel surya jenis ini.

Prinsip Kerja Solar Cell

Pembangkit listrik tenaga surya itu konsepnya sederhana yaitu mengubah


cahaya matahari menjadi energi listrik. Cahaya matahari merupakan salah
satu bentuk energi dari sumber daya alam.
Sumber daya alam matahari ini sudah banyak digunakan untuk mensuplai
daya listrik di satelit komunikasi melalui solar cell. Solar cell ini dapat
menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang tidak terbatas langsung
diambil dari matahari, tanpa ada bagian yang berputar dan tidak memerlukan
bahan bakar. Sehingga sistem solar cell sering dikatakan bersih dan ramah
lingkungan. Panel solar cell merupakan modul yang terdiri beberapa solar cell
yang digabung dalam hubungkan seri dan paralel tergantung ukuran dan
kapasitas yang diperlukan. Yang sering digunakan adalah modul solar cell 20
watt. Modul solar cell itu menghasilkan energi listrik yang proporsional
dengan luas permukaan panel yang terkena sinar matahari.
Solar cell terbuat dari potongan silikon yang sangat kecil dengan dilapisi
bahan kimia khusus untuk membentuk dasar dari solar cell. Solar cell pada
umumnya memiliki ketebalan minimum 0,3 mm yang terbuat dari irisan
bahan semikonduktor dengan kutub positif dan negatif. Tiap solar cell
biasanya menghasilkan tegangan 0,5 volt. Solar cell merupakan elemen aktif
(Semikonduktor) yang memanfaatkan efek photovoltaic untuk merubah
energi surya menjadi energi listrik. Berikut adalah diagram kerja solar cell
pada gambar dibawah ini.
Sel surya dapat dianalogikan sebagai divais dengan dua terminal atau
sambungan, dimana saat kondisi gelap atau tidak cukup cahaya berfungsi
seperti dioda, dan saat disinari dengan cahaya matahari dapat menghasilkan
tegangan. Ketika disinari, umumnya satu sel surya komersial menghasilkan
tegangan dc sebesar 0,5 sampai 1 volt, dan arus short-circuit dalam skala

2
milliampere per cm . Besar tegangan dan arus ini tidak cukup untuk berbagai

aplikasi, sehingga umumnya sejumlah sel surya disusun secara seri


membentuk modul surya. Satu modul surya biasanya terdiri dari 28-36 sel
surya, dan total menghasilkan tegangan dc sebesar 12 V dalam kondisi
penyinaran standar (Air Mass 1.5). Modul surya tersebut bisa digabungkan
secara paralel atau seri untuk memperbesar total tegangan dan arus outputnya
sesuai dengan daya yang dibutuhkan untuk aplikasi tertentu. Gambar
dibawah menunjukan ilustrasi dari modul surya.

Gambar Modul surya biasanya terdiri dari 28-36 sel surya yang
dirangkai seri untuk memperbesar total daya output.
Pada solar cell terdapat sambungan (junction) antara dua lapisan tipis yang
terbuat dari bahan semikonduktor yang masing-masing diketahui sebagai
semikonduktor jenis “P” (positif) dan semikonduktor jenis “N” (negatif).
Semikonduktor jenis negatif dibuat dari kristal silikon dan terdapat juga
sejumlah material lain (umumnya posfor) dalam batasan bahwa material
tersebut dapat memberikan suatu kelebihan elektron bebas.
Elektron adalah partikel sub atom yang bermuatan negatif, sehingga
silikon paduan dalam hal ini disebut sebagai semikonduktor jenis-N (negatif).
Semikonduktor jenis-P juga terbuat dari kristal silikon yang didalamnya
terdapat sejumlah kecil materi lain (umumnya boron) yang mana
menyebabkan material tersebut kekurangan satu elektron bebas. Kekurangan
atau hilangnya elektron ini disebut lubang (hole). Karena tidak ada atau
kurangnya elektron yang bermuatan listrik negatif maka silikon paduan dalam
hal ini sebagai semikonduktor jenis-P (positif).

Pengaruh medan listrik dalam sel Photovoltaic

Operasi sel Photovoltaic


Struktur dasar dari sel Photovoltaic silikon
Gambar PN Junction Solar Cell

Sehingga pada bagian kiri terbentuk silikon yang tidak murni lagi dan
dinamakan silikon jenis P, sedangkan yang sebelah kanan dinamakan silikon
jenis N. Didalam silikon murni terdapat dua macam pembawa muatan listrik
yang seimbang. Pembawa muatan listrik yang positip dinamakan hole,
sedangkan yang negatif dinamakan elektron. Setelah dilakukan proses
penodaan itu, didalam silikon jenis P terbentuk hole (pembawa muatan listrik
positif) dalam jumlah yang sangat besar dibandingkan dengan elektronnya.
Oleh karena itu didalam silikon jenis P hole merupakan pembawa muatan
mayoritas, sedangkan elektron merupakan pembawa muatan minoritas.
Sebaliknya, di dalam silikon jenis N terbentuk elektron dalam jumlah yang
sangat besar sehingga disebut pembawa muatan mayoritas dan hole disebut
pembawa muatan minoritas.
Didalam batang silikon itu terjadi pertemuan antara bagian P dan N. Oleh
karena itu dinamakan PN junction. Bila sekarang, bagian P dihubungkan
dengan kutub positif dari sebuah baterai, sedangkan kutub negatifnya
dihubungkan dengan bagian N, maka terjadi hubungan yang dinamakan
“forward bias”.
Tapi, bila bagian positif dihubungkan dengan kutub negatif dari baterai
dan bagian negatif dihubungkan dengan kutub positifnya, maka sekarang
terbentuk hubungan yang dinamakan “reverse bias”. Dengan keadaan seperti
ini, maka hole (pembawa muatan positif) dapat tersambung langsung ke
kutub positif, sedangkan elektron juga langsung ke kutub positif. Jadi, jelas di
dalam PN junction tidak ada gerakan pembawa muatan mayoritas baik yang
hole maupun yang elektron. Sedangkan pembawa muatan minoritas (elektron)
didalam bagian P bergerak berusaha untuk mencapai kutub positif baterai.
Demikian pula pembawa muatan minoritas (hole) di dalam bagian N juga
bergerak berusaha mencapai kutub negatif. Karena itu, dalam keadaan reverse
bias, di dalam PN junction ada juga arus yang timbul meskipun dalam jumlah
yang sangat kecil (mikro ampere). Arus ini sering disebut dengan reverse
saturation current atau leakage current (arus bocor) (Septina, Wilman. 2013).

Effisiensi Sel Surya


Efisiensi umumnya digunakan sebagai parameter untuk membandingkan
kinerja dari satu sel surya terhadap sel surya yang lainnya. Efisiensi didefinisikan
sebagai perbandingan energi yang keluar dari sel surya dengan energi yang
masuk dari matahari. Efisiensi bergantung kepada spektrum serta intensitas dari
cahaya matahari dan temperatur dari sel surya. Efisiensi keluaran maksimum ( ղ)
didefinisikan sebagai persentase daya keluaran optimum terhadap energi cahaya
yang digunakan, yang dituliskan sebagai berikut:

Keterangan:
Ղ : Efisiensi sel solar
Pout : Daya keluar
Pin : Daya masuk
Vmax : Tegangan maksimum
Imax : Arus maksimum

Voc : Open circuit voltage


Isc : Short circuit

current I (t) : Intensitas


cahaya
A : Luas permukaan dari sel solar
FF : Fill factor

Anda mungkin juga menyukai