Anda di halaman 1dari 25

PROSES KONVERSI CAHAYA

MATAHARI DAN SEL


PHOTOVOLTAIC
KELOMPOK 2 :
1. BINTARI RIYANTHO PASARIBU (16041910005)
2. BUDHI SETYAWAN JOKO SORE (16041910006)
3. BUNGA MAHFANNY PUTRI (16041910007)
4. CHELLY YUSTIKA SIMANJUNTAK (16041910008)
PROSES KONVERSI
CAHAYA MATAHARI

2
Proses Konversi
• Proses pengubahan atau konversi cahaya matahari menjadi
listrik ini dimungkinkan karena bahan material yang menyusun
sel surya berupa semikonduktor. Lebih tepatnya tersusun
atas dua jenis semikonduktor; yakni jenis n dan jenis p.
• Semikonduktor jenis n merupakan semikonduktor yang
memiliki kelebihan elektron, sehingga kelebihan muatan
negatif, (n = negatif). Sedangkan semikonduktor
jenis p memiliki kelebihan hole, sehingga disebut
dengan p ( p = positif) karena kelebihan muatan positif.

3
• Caranya, dengan menambahkan unsur lain ke dalam
semkonduktor, maka kita dapat mengontrol jenis semikonduktor
tersebut, sebagaimana diilustrasikan pada gambar di bawah ini.

4
• Pada awalnya, pembuatan dua jenis semikonduktor ini dimaksudkan untuk
meningkatkan tingkat konduktifitas atau tingkat kemampuan daya hantar listrik
dan panas semikonduktor alami. Di dalam semikonduktor alami (disebut dengan
semikonduktor intrinsik) ini, elektron maupun hole memiliki jumlah yang sama.
Kelebihan elektron atau hole dapat meningkatkan daya hantar listrik maupun
panas dari sebuah semikoduktor.
• Misal semikonduktor intrinsik yang dimaksud ialah silikon (Si). Semikonduktor
jenis p, biasanya dibuat dengan menambahkan unsur boron (B), aluminum
(Al), gallium (Ga) atau Indium (In) ke dalam Si. Unsur-unsur tambahan ini akan
menambah jumlah hole. Sedangkan semikonduktor jenis n dibuat dengan
menambahkan nitrogen (N), fosfor (P) atau arsen (As) ke dalam Si. Dari sini,
tambahan elektron dapat diperoleh. Sedangkan, Si intrinsik sendiri tidak
mengandung unsur tambahan. Usaha menambahkan unsur tambahan ini disebut
dengan doping yang jumlahnya tidak lebih dari 1 % dibandingkan dengan berat Si
yang hendak di-doping.
Dua jenis semikonduktor n dan p ini jika disatukan akan
membentuk sambungan p-n atau dioda p-n (istilah lain
menyebutnya dengan sambungan metalurgi / metallurgical
junction) yang dapat digambarkan sebagai berikut.
1. Semikonduktor jenis p dan n sebelum disambung

6
2. Sesaat setelah dua jenis semikonduktor ini disambung,
terjadi perpindahan elektron-elektron dari
semikonduktor n menuju semikonduktor p, dan
perpindahan hole dari semikonduktor p menuju
semikonduktor n. Perpindahan elektron maupun hole ini
hanya sampai pada jarak tertentu dari batas sambungan
awal.

7
3. Elektron dari semikonduktor n bersatu dengan hole pada
semikonduktor p yang mengakibatkan jumlah hole pada
semikonduktor p akan berkurang. Daerah ini akhirnya berubah
menjadi lebih bermuatan positif..
Pada saat yang sama. hole dari semikonduktor p bersatu dengan
elektron yang ada pada semikonduktor n yang mengakibatkan
jumlah elektron di daerah ini berkurang. Daerah ini akhirnya lebih
bermuatan positif.

8
4. Daerah negatif dan positif ini disebut dengan daerah deplesi
(depletion region) ditandai dengan huruf W.
5. Baik elektron maupun hole yang ada pada daerah deplesi disebut dengan
pembawa muatan minoritas (minority charge carriers) karena
keberadaannya di jenis semikonduktor yang berbeda.
6. Dikarenakan adanya perbedaan muatan positif dan negatif di daerah
deplesi, maka timbul dengan sendirinya medan listrik internal E dari sisi
positif ke sisi negatif, yang mencoba menarik kembali hole ke
semikonduktor p dan elektron ke semikonduktor n. Medan listrik ini
cenderung berlawanan dengan perpindahan hole maupun elektron pada
awal terjadinya daerah deplesi (nomor 1 di atas).

9
7. Adanya medan listrik mengakibatkan sambungan pn berada
pada titik setimbang, yakni saat di mana jumlah hole yang
berpindah dari semikonduktor p ke n dikompensasi dengan jumlah
hole yang tertarik kembali kearah semikonduktor p akibat medan
listrik E. Begitu pula dengan jumlah elektron yang berpindah dari
smikonduktor n ke p, dikompensasi dengan mengalirnya kembali
elektron ke semikonduktor n akibat tarikan medan listrik E.
Dengan kata lain, medan listrik E mencegah seluruh elektron dan
hole berpindah dari semikonduktor yang satu ke semiikonduktor
yang lain.

10
✘ Pada sambungan p-n inilah proses
konversi cahaya matahari menjadi
listrik terjadi.
✘ Untuk keperluan sel surya,
semikonduktor n berada pada lapisan
atas sambungan p yang menghadap
kearah datangnya cahaya matahari,
dan dibuat jauh lebih tipis dari
semikonduktor p, sehingga cahaya
matahari yang jatuh ke permukaan
sel surya dapat terus terserap dan
masuk ke daerah deplesi dan
semikonduktor p.

11
Ketika sambungan semikonduktor ini
terkena cahaya matahari, maka elektron
mendapat energi dari cahaya matahari
untuk melepaskan dirinya dari
semikonduktor n, daerah deplesi maupun
semikonduktor. Terlepasnya elektron ini
meninggalkan hole pada daerah yang
ditinggalkan oleh elektron yang disebut
dengan fotogenerasi elektron-hole
(electron-hole photogeneration) yakni,
terbentuknya pasangan elektron dan hole
akibat cahaya matahari.

12
13
SEL PHOTOVOLTAIC

14
Definisi Sel Photovoltaic
Sel Fotovoltaik Organik atau OPV (Organic Photovoltaic Cell)
sering disebut sebagai sel surya (Solar Cell) adalah sel
fotovoltaik yang menggunakan material organik sebagai
penyusunnya.
Berasal dari kata Yunani : phós, photós (cahaya) dan Volt
Volt adalah nama fisikawan Italia Alessandro Volta (1745-1825)
pelopor dalam studi lstrik
Kata photovoltaic : light battery (baterai cahaya) atau light
source (sumber cahaya)
Kata photovoltaics : konversi langsung sinar matahari menjadi
energi listrik. (Sel Surya)

15
• Modul surya (Photovoltaic) adalah sejumlah sel surya yang
dirangkai secara seri dan paralel, untuk meningkatkan tegangan dan
arus yang dihasilkan sehingga cukup untuk pemakaian sistem catu
daya beban.
• Untuk mendapatkan keluaran energi listrik yang maksimum dan bisa
digunakan maka permukaan modul surya harus selalu mengarah
ke matahari
• Dalam sistem surya ini terdapat dua kompunen utama, yaitu modul
surya dan sel surya
• Modul surya merupakan suatu unit rakitan dari beberapa sel surya
photovoltaic

16
Sejarah Photovoltaic
• Efek photovoltaic pertama kali berhasil diidentifikasi oleh seorang
ahli Fisika berkebangsaan Prancis Alexandre Edmond Becquerel
pada tahun 1839.
• Baru pada tahun 1873, William Grylls Adams bersama muridnya,
Richard Evans Day menemukan bahwa material padat selenium
dapat menghasilkan listrik ketika terkena paparan sinar.

17
• Era sel surya modern baru dimulai setelah penemuan fenomena
photovoltaik pertama pada tahun 1954, yakni ketika tiga peneliti Bell
Laboratories di Amerika Serikat Daryl Chapin, Calvin Fuller dan
Gerald Pearson mengembangkan sel surya silikon pertama dengan
seluas 2 cm2 dan efisiensi hingga 6% dan disajikan ke publik pada 25
April 1954.

18
Tipe-Tipe Modul PV
• Monocrystalline – Tipe panel paling efisien, efisiensi 15-20%.
• Harganya mahal
• Memiliki susunan yang melibatkan pertumbuhan kristal yang rumit
• Dibuat dari silikon ingots yang memiliki bentuk silindris.
• Polycrystalline –Polycrystalline lebih murah daripada
Monocrystalline, tetapi efisiensinya lebih rendah (13-16%)
• Panel solar pertama berbasis polycristalline silikon, dikenal sebagai
polysilicon dan multicrystalline silicon dipasarkan tahun 1981.
• Silikon baku dilebur dan dituangkan ke dalam blok persegi yang
didinginkan dan dipotong menjadi bentuk persegi dan dibiarkan
dingin hingga mengkristal.

19
• Thin FIlm – Panel ini tidak dibuat menggunakan kristal tetapi dengan
lapisan-lapisan tipis dari beberapa lembar bahan PV pada substrat dan
diletakkan diatas logam atau gelas.
• Harganya murah dan efisiensinya rendah (7 – 13%)
• Dimasa yang akan datang efisiensinya akan ditingkatkan hingga 10-16%
• Tipe-tipe sel dari Thin-Film dibedakan berdasar kandungan substrat:
– Amorphous silicon
– Cadmium telluride
– Copper indium gallium selenide
– Organic photovoltaic cells

20
Keuntungan Energi Surya Photovoltaic
Pembangkit Listrik yang memanfaatkan energi surya atau lebih di kenal dengan Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS) mempunyai beberapa keuntuntungan :
1. Sumber energi yang digunakan sangat melimpah dan cuma-cuma yaitu radiasi sinar
Matahari
2. Sistem yang dikembangkan bersifat modular sehingga dapat dengan mudah diinstalasi dan
diperbesar kapasitasnya
3. Perawatannya mudah
4. Tidak menimbulkan polusi (non CO2, tidak ada emisi gas buang)
5. Dirancang bekerja secara otomatis sehingga dapat diterapkan ditempat terpencil
6. Relatif aman
7. Kehandalannya semakin baik
8. Adanya aspek masyarakat pemakai yang mengendalikan sistem itu sendiri
9. Mudah untuk pengoperasian dan penginstalannya
10. Biaya perawatannya relatif murah

21
Kendala Energi Surya Photovoltaic
Salah satu kendala yang dihadapi dalam pengembangan Pembangkit
Listrik Tenaga Surya adalah investasi awalnya yang tinggi. Serta harga per
kWh listrik yang dibangkitkan masih relatif tinggi yaitu sekitar $ USD 3-
5 / Wp

22
Strurtur Grid Photovoltaic

23
THANK
S!
� Any
questions?

� 25

Anda mungkin juga menyukai