BAB II
LANDASAN TEORI
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
Sel surya yang biasa disebut juga fotovoltaik adalah sebuah alat
yang tersusun dari material semikonduktor yang dapat mengubah sinar
matahari menjadi tenaga listrik secara langsung. Sel surya pada dasarnya
terdiri atas sambungan p-n yang sama fungsinya dengan sebuah dioda.
Sederhananya, ketika sinar matahari mengenai permukaan sel surya,
energi yang dibawa oleh sinar matahari ini akan diserap oleh elektron
pada sambungan p-n untuk berpindah dari bagian dioda p ke n dan untuk
selanjutnya mengalir ke luar melalui kabel yang terpasang ke sel. Ketika
disinari, umumnya satu sel surya komersil menghasilkan tegangan DC
sebesar 0.5 sampai 1 volt dan arus short circuit dalam skala milliampere
per cm2. Besar tegangan dan arus ini tidak cukup untuk berbagai
aplikasi, sehingga umumnya sejumlah sel surya disusun secara seri
membentuk modul surya. Satu modul surya biasanya terdiri dari 28-36
sel surya dan total menghasilkan tegangan DC sebesar 12V dalam
kondisi penyinaran standar.
Sel surya hanya merupakan satu komponen penyerap cahaya yang
langsung mengkonversi cahaya menjadi listrik. Agar listrik dari sel surya
ini dapat dimanfaatkan, maka sel surya membutuhkan apa yang disebut
dengan Balance Of System (BOS) yang paling minim terdiri atas baterai
(untuk menyimpan kelebihan muatan listrik guna pemakaian darurat atau
malam hari), serta controller untuk mengatur secara optimal daya
keluaran sel surya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
Sel surya tersusun dari potongan silikon yang sangat kecil dengan
dilapisi bahan kimia khusus untuk membuat dasar dari sel surya. sel
surya pada umumnya memiliki ketebalan minimum 0,3 mm yang terbuat
dari irisan bahan semikonduktor dengan kutub positif dan negatif. Tiap
sel surya biasanya menghasilkan tegangan 0,5 Volt. Sel surya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
Gambar 2.7 Diagram Pita Energi Semikonduktor Tipe-P (kiri) dan Tipe-N
(kanan) Sambungan P-N
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
yaitu arus yang dihasilkan karena kemunculan medan listrik. Arus inilah
yang kemudian dimanfaatkan oleh sel surya sambungan p-n sebagai arus
listrik.
A. Monokristal (Mono-crystalline)
Merupakan panel yang paling efisien yang dihasilkan dengan
teknologi terkini dan menghasilkan daya listrik persatuan luas yang
paling tinggi. Monokristal dirancang untuk penggunaan yang
memerlukan konsumsi listrik besar pada tempat-tempat yang beriklim
ekstrim dan dengan kondisi alam yang ganas. Memiliki efisiensi sampai
dengan 15% - 20% . Kelemahan dari panel jenis ini adalah tidak akan
berfungsi baik ditempat yang cahaya mataharinya kurang (teduh),
efisiensinya akan turun drastis dalam cuaca berawan.
B. Polikristal (Poly-crystalline)
Merupakan sel surya yang memiliki susunan kristal acak karena
dipabrikasi dengan proses pengecoran. Tipe ini memerlukan luas
permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan jenis monokristal
untuk menghasilkan daya listrik yang sama. Sel surya jenis ini memiliki
efisiensi lebih rendah dibandingkan dengan tipe monokristal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
C. Amorphous
Silikon amosphous (a-Si) digunakan sebagai bahan baku panel sel
surya untuk kalkulator pada waktu tertentu. Meskipun kinerjanya rendah
daripada sel surya c-Si (crystaline) tradisional, hal ini tidak terlalu
penting dalam kalkulator, yang menggunakan tenaga yang sangat minim.
Saat ini, perkembangan pada teknik a-Si membuat mereka menjadi lebih
efektif untuk area yang luas yang digunakan sel suryas panel. Efisiensi
tinggi dapat dicapai dengan penyusunan beberapa layar sel a-Si yang
tipis di bagian atas satu sama lain, setiap rangkaian diatur untuk bekerja
dengan pada frekuensi cahaya tertentu. Keuntungan dasar dari a-Si
dalam skala produksi yang besar bukan pada efisiensi, tetapi pada biaya.
Sel a-Si menggunakan sekitar 1% silikon daripada sell c-Si, dan biaya
untuk silikon adalah faktor terbesar dalam biaya sel.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
1 2 3
Gambar 2.9 BCR (1) Terminal Solar Cell, (2) Terminal Baterai,
(3) Terminal Beban
Ada beberapa fungsi yang dimiliki oleh alat BCR ini, yaitu :
Pertama, untuk mengatur proses transfer energi dari sel surya yang akan
disimpan pada baterai secara efisien dan semaksimal mungkin serta
membatasi dan menghentikan arus yang mengalir ke baterai apabila
kondisi baterai tersebut dalam keadaan penuh sekaligus melakukan
pemindahan hubungan dari baterai yang sudah penuh tersebut untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
C=I.t
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
1. Self Discharge
Pelepasan muatan sendiri merupakan hilangnya muatan sedikit
demi sedikit pada elektroda positif atau/dan negatif saat baterai tidak
digunakan (rangkaian terbuka). Salah satu penyebab pelepasan muatan
sendiri adalah penurunan sedikit demi sedikit kondisi oksidasi pada
elektroda positif.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
2. Depth Of Discharge
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
lifetime dari baterai. jadi DOD dapat dikatakan energi yang dapat
digunakan dari baterai dan ditetapkan oleh manufaktur.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
Mikronkontroler ATmega328
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
SRAM 2 KB (ATmega328)
Vin
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
5V
3V3
Suplai 3.3 volt didapat oleh FTDI chip yang ada di board.
Arus maximumnya adalah 50mA. Pin Ground berfungsi
sebagai jalur pentanahan pada arduino.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
Gambar 2.13 Magnet (kiri), Rotor Kumparan (kiri) dan Brush (kanan)
b. Gearbox
Sistem gearbox terdapat 2 arah, yaitu gerakan dari motor
menuju final gear dan dari motor menuju ke limit switch.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
c. Stik aktuator
Pada stik aktuator ini terdapat 2 buah ball join yang
berfungsi sebagai dudukan yang fleksibel pada mounting.
Bagian dalam stik aktuator ini terdapat drat panjang yang
berfungsi memanjangkan dan memendekkan stik.
Dudukan drat ini di-mounting oleh laker yang sudah paten
dengan housing stik aktuator.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
d. Sistem sensor
Hanya terdapat reet switch sensor dan magnet saja pada
sistem ini. Magnet berfungsi dipasangkan pada final gear
agar mengikuti pergerakan putaran final gear. Reet switch
sendiri berfungsi menyensor perpindahan putaran magnet.
Gambar 2.16 Magnet (kiri), Reet Switch (kiri) dan Sensor (kanan)
e. Limit switch
Limit switch merupakan saklar pemutus arus listrik yang
menuju ke dinamo. Bagian penekan limit switch berupa
tonjolan yang turut berputar seiring motor berputar,
karena bagian ini terhubung dengan gearbox juga. Pada
limit switch juga terdapat dioda yang berfungsi sebagai
katup penyearah arus listrik (supaya ketika limit switch
aktif motor masih bisa berputar balik, namun tidak bisa
berputar maju.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
2.9.3 Kesimpulan
Dari kedua literatur diatas dapat dilihat ada kelebihan dan
kekurangan dibandingkan dengan solar tracker yang penulis buat. Untuk
lebih jelasnya perbandingan antara ketiga proyek dapat dilihat pada tabel
2.1.
http://digilib.mercubuana.ac.id/