1

Rangkaian Sirkuit Ekivalen Untuk Aktivasi

Ragi
Bayu Aditya, Farid Surya, Haryo Bimo, Ozananda Fachristiary, Yohan Sutanto
Departemen Fisika, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia
1bayu.sditya@sci.ui.ac.id; 2Haryo.Bimo@ui.ac.id

Abstrak — Paper ini menyajikan sirkuit ekivalen untuk aktivasi ragi yang bertujuan untuk mecanri kadar jamur saccharomyces cerevisiae
yang aktif pada suatu larutan . EvalBoard AD 5933 sudah dilaporkan sebagai alat ukur yang umum untuk menganalisa bioimpedance.
Dalam kasus ini, kami menggunakan EvalBoard AD 5933 untuk mengukur perilaku impedansi dari larutan ragi dari keadaan jamur dorman
hingga mengalami saturasi. Hasil menunjukan adanya perubahan impedansi pada frekuensi 500Hz untuk setiap interval waktu pengukuran.
Kami percaya ini disebabkan karena perubahan konsentrasi ragi yang dorman menjadi aktif seiring berjalannya waktu. Pada paper ini akan
dibahas rangkain sirkuit ekivalen untuk memodelkan tingkah laku dari peristiwa tersebut.

Kata Kunci — AD5933, Bioimpedance, ekivalen sirkuit, saccharomyces cerevisiae , konsentrasi

I. LATAR BELAKANG
Pengukuran Bioimpendance sudah banyak digunakan
untuk menentukan properti elektrik dari berbagai macam
jaringan biologis yang dapat digunakan untuk mengetahui
suatu komposisi sistem seperti lemak dan otot, keperluan
tomografi, dan pengukur kadar suatu terlarut dalam larutan.[]
AD 5933 evaluation board merupakan impedance
analyzer komersial yang banyak dipakai untuk keperluan
pengekuran baik di tingkat industry maupun akademik. AD Gambar 2 : Permodelan Membran Lipid sebagai Kapasitor
5933 bekerja dengan cara menggunakan prinsip Fast Fourier
dengan metode impedansi. Jamur yang aktif dan dorman akan
Transform (FFT) sehingga dapat menghasilkan nilai
memiliki pengaruh yang berbeda terhadap konten ionic dari
impedansi yang bergantung kepada besarnya frekuensi.
larutan. Fenomena ini akan ditelusuri lebih dalam dengan
Telah dilaporkan ekivalen sirkuit untuk konsentrasi
melakukan analisis impedansi menggunakan AD 5933
bakteri dalam air menggunakan metode impedansi mikroba[].
evaluation board dan pemodelan sirkuit ekivalen. Sebagai
Metode impedannsi merupakan metode yang meng-
tambahan karakteristik elektronik dari jamur saccharomyces
investigasi perubahan dari parameter elektrik dari suatu
cerevisciae juga akan ditelaah.
medium (air) sehingga didapat konsentrasi dari mikroba.
Konsentrasi mikroba dapat mengubah konten ionic dari air
yang mana akan mengubah dari konduktivitas dari air[].
Semakin pekat konsentrasi mikroba konten ionic dalam II. EKSPERIMEN
larutan akan bertambah mengakibatkan penurunan impedansi Percobaan alat digunakan lah untuk mengukur aktivasi ragi
….. ohm []. dengan menaburkan ragi pada segelas air gula. Kami
Paper ini akan merekonstruksi pekerjaan yang sudah menggunakan Air Gula untuk aktivasi ragi dikarenakan Ragi
dilakukan sebelumnya dengan mengganti mikroba yang ada membutuhkan glukosa untuk melakukan metabolisme dan
di air dengan jamur saccharomyces cerevisciae untuk digunakan untuk tumbuh dan memproduksi CO2.
melihat laju aktivasi jamur dari keadaan dorman hingga aktif

Gambar 1 : Proses Metabolisme pada Sel Gambar 3 : <CAPTION GAMBAR 3>


Dikarenakan hal tersebut, kami menggunakan larutan air
gula sebagai bahan bakar proses metabolik ragi. Dalam
prosesnya, ragi tersebut akan menghasilkan karbondioksida
dan senyawa alkohol yang ditandai oleh bau tapai pada
sampel. Hal ini menunjukan bahwa ragi sedang mengalami
aktivasi dari keadaan dorman dan mengalami metabolisme.
Proses aktivasi ini dapat diukur dengan rangkaian impedansi.
Ketika ragi tersebut aktif maka dengan melakukan
pengukuran impedansi pada sistem ragi aktivitas ragi dapat
terukur. Sistem ragi yang digunakan dapat diasumsikan
sebagai suatu rangkaian listrik yang tersusun atas resistor dan
kapasitor. Kapasitor yang ada pada rangkaian ekivalen
merepresentasikan muatan-muatan yang ada pada membran
sel akibat keberadaan ion Na+ dan K+ pada sisi berbeda
membran sel. Resistor yang ada pada rangkaian ekivalen
merepresentasikan material-material dielektrik yang ada pada
cairan intraselular dan pada larutan di sekitar sel ragi.
Dengan begitu, keberadaan ragi pada larutan gula dapat
dimodelkan seperti di bawah ini.
A. Alat dan Bahan
Dalam Percobaan ini kami menggunakan bahan bahan
untuk mengaktifkan ragi seperti :
a) Ragi, kami dapatkan disekitaran toko serba ada di
daerah sekitaran Kampus Universitas Indonesia, Depok.
Ragi digunakan sebagai bahan utama yang akan kita
lihat perkembangannya. Ragi disini akan menjadi
sampel uji coba, dikarenakan Ragi yang digunakan
dalam fase tidak aktif. Kami menggunakan air gula
untuk mengaktifkan ragi mengingat proses metabolisme
sel yang telah dibahas sebelumnya. Jumlah Ragi yang
kami gunakan adalah satu sendok makan yaitu jika
dikonversi kedalam gram dimana 1 sdm adalah sekitar
14.3 gram
b) Gula, kami menggunakan gula yang diambil dari dapur
salah satu anggota dari Bayu A. et al. dimana merek dari
Gula tersebut adalah “Gulaku’. Gula ini digunakan
sebagai bahan baku atau sumber energi untuk aktivasi
ragi dimana Ragi ini akan menggunakan Gula sebagai
bahan baku metabolisme untuk menghasilkan
Karbondioksida dan dalam kasus Ragi adalah alkohol.
Dalam kasus roti, produk ini menyebabkan Roti untuk
mengembang
c) Segelas Air
Gambar 4 : Tampak Atas Bagian dari Pemisah
Elektroda
2
Gambar 5 : <CAPTION GAMBAR 5>
Untuk alat mengukurnya kami menggunakan ;
• Eval AD5933
• Protoboard
• Jumper Male to Male berukuran panjang.....
• Jumper berukuran......
B. Kalibrasi AD 5933
Kalibrasi AD 5933 evaluation board dilakukan dengan
metode 1 resistor (1M Ω ). Uji impedansi dilakukan
terhadap resistor dengan Vp = 2.2 V, f = 100 kHz–
1MHz, gain = auto hingga didapat kurva horizontal
dengan z = (1M Ω ). yang menandakan AD 5933 sudah
terkalibrasi dan siap dipakai
C. Langkah Percobaan
Eksperimen dilakukan dengan langkah sebagai berikut ;
1. Melarutkan satu sendok makan Gula putih dengan
segelas air
2. Memberi satu sendok makan Ragi kedalam air
larutan gula putih yang sebelumnya diberikan
3. Menunggu beberapa detik atau sekitar menit sampai
sekiranya Ragi mulai aktif.
4. Mengukur nilai Aktivasi Ragi menggunakan Eval
dengan ketentuan seperti :
a. Output Excitation : 2 𝑉𝑝𝑝
b. PGA Control : Gain X1
c. Calibration Gain Factor : Multi-Point
Calibration
5. Detektor yang kami gunakan sangat sederhana yaitu
Jumper berukuran ....
6. Detektor kami letakan masuk ke dalam segelas
larutan air sedalam 3 cm dengan jarak terpisah
dengan panjang sekitar 2 cm.
7. Kemudian kami ukur dengan melakukan freq.
Sweeping dengan rentang frekuensi 100 − 900 𝐻𝑧.
Gambar 6 : Grafik Impedansi terhadap Frekuensi

Gambar 7 : Grafik Nyquist dari Data Pengamatan
D. Evaluasi Bioimpedansi Larutan
Title must be in 24 pt Bold font. Author name must be in
11 pt Bold font. Author affiliation must be in 10 pt Italic.
Email address must be in 9 pt Courier Regular font. Email
address is compulsory for the corresponding author. All title
and author details must be in single-column format and must
be centered.
Every word in a title must be capitalized except for short
minor words such as “a”, “an”, “and”, “as”, “at”, “by”, “for”,
“from”, “if”, “in”, “into”, “on”, “or”, “of”, “the”, “to”,
“with”.
Author details must not show any professional title (e.g.
Managing Director), any academic title (e.g. Dr.) or any
membership of any professional organization. To avoid
confusion, the family name must be written as the last part of
each author name (e.g. John A.K. Smith). Each affiliation
must include, at the very least, the name of the company and
the name of the country where the author is based (e.g. Causal
Productions Pty Ltd, Australia).
III. HASIL DAN DISKUSI
Gambar 6 menunjukan tingkah laku dari bioimpedansi
jamur saccharomyces cerevisiae saat aktif dari keadaan
dormannya. Grafik tersebut menunjukan adanya penurunan
impedansi dari system larutan tersebut pada frekuensi di
sekitar 500 𝐻𝑧 seiring berjalannya waktu dari keadaan awal
(0 menit). Hal ini menunjukan adanya pengaruh dari
konsentrasi jamur yang aktif dan tidak pada kandungan air.
Gambar 7 menunjukan Nyquist diagram dari system tersebut.
Grafik ini menunjukan karakteristik dari jamur
saccharomyces cerevisiae.
Gambar 8 : Hasil Fitting Kurva pada Grafik Impedansi terhadap
Frekuensi
3
Gambar 9 : Rangkaian yang Ekuivalen
Fig 2(a) menunjukan skema dari sensor yang kami
gunakan. Kami menggunakan 2 buah electrode dari kabel
tembaga yang dihubungkan dengan probe sederhana yang
memiliki jarak 2 cm antar elektrodanya. Pertama kami
mengukur dari tingkah laku impedansi dari air terhadap
sweeping frekuensi yang disajikan pada gambar 6 (garis
dengan keterangan “air”). Selanjutnya jamur yang belum
aktif ditambahkan bersamaan dengan gula masing-masing
satu sendok makan. Pengukuran impendasi dilakukan dengan
melakukan sweeping frekuensi dari 100 𝐻𝑧 hingga 900 𝐻𝑧
setiap 5 menit maupun 10 menit dan hasilnya dapat dilihat
pada gambar 6. Rentang frekuensi tersebut merupakan
frekuensi yang optimum untuk mengamati bioimpedansi dari
organisme yang berada pada larutan air. Pada menit pertama
dapat dilihat bahwa impedansi larutan langsung meningkat
drastis. Hal ini dikarenakan impedansi total system
bertambah dengan adanya impedansi dari gula dan
bioimpedansi dari jamur yang belum aktif. Penurunan
impedansi seiring berjalannya waktu mengindikasikan
konsentrasi jamur yang aktif semakin meningkat. Hal ini
dikarenakan jamur yang aktif akan mempengaruhi jumlah ion
bebas pada larutan yang mana akan meningkatkan
konduktivitas larutan dan menurunkan impedansi. Ion bebas
ini dihasilkan dari proses metabolisme dan katabolisme dari
jamur dimana gula menjadi bahan bakar utama dalam proses
ini. Pada menit ke-50 grafik mengalami titik saturasi dimana
tidak ada perubahan impedansi lagi. Hal tersebut
mengindikasikan seluruh jamur yang ada di dalam larutan
sudah aktif.
Analisis lebih lanjut kami lakukan dengan melakukan
pemodelan sirkuit ekivalen untuk jamur saccharomyces
cerevisiae guna keperluan fitting kurva. Suatu sirkuit
ekivalen dapat dimodelkan dengan gambar 9. rangkaian
sirkuit tersebut akan mengikuti persamaan :
108
𝑍(𝜔) = − ; 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝜔 < 150 [𝐻𝑧]
𝜔 − 150
𝑍(𝜔) = 1,22 − 2,65𝜔 ; 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 400 < 𝜔 < 450 [𝐻𝑧]
109
𝑍(𝜔) = ; 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 450 < 𝜔 [𝐻𝑧]
𝜔 − 420
 4

Lambang Jenis Nilai processor dan dijalankan dengan GPGPU (General Purpose
C1 Kapasitor 10−8 𝐹 Graphical Processing Unit).
R Resistor 1.22 Ω Ia pernah magang sebagai seorang Artificial Intelligence
L Induktor 2.65 𝐻 Engineer di startup Nodeflux Tech. pada awal tahun 2019
C2 Kapasitor 10−9 𝐹 selama dua bulan.
f0 Low Pass Filter 150 𝐻𝑧
f1 Band Pass Filter 400 𝐻𝑧 Farid Surya Farista was born
f2 Band Pass Filter 450 𝐻𝑧 in Jakarta, Indonesia in 1977. He
f3 High Pass Filter 450 𝐻𝑧 received the M.S. degrees in
Tabel 1 : Besaran Elektrik pada Model Rangkaian Ekivalen biomedical engineering from the
University of Indonesia, Jakarta, in
Gambar 8 menujukan hasil fitting kurva dari persamaan 2009 and the Ph.D. degree in
diatas. Dari hasil fitting kami mendapatkan besaran besaran mechanical engineering from
elektrik dari model resistor–kapasitor–induktor jamur Drexel University, Philadelphia,
saccharomyces cerevisiae yang disajikan pada tabel 1. PA, in 2012.
Dikarenakan untuk setiap besarnya frekuensi
menggunakan fungsi impedansi yang berbeda-beda, maka di
dalam model tersebut terdapat tiga jenis filter agar persamaan Haryo Bimo Cokrokusumo lahir di Jakarta pada tanggal
diatas dapat dipenuhi untuk frekuensi tertentu. 9 Juni 1998. He received the M.S. degrees in biomedical
Pengaruh konsentrasi jamur yang aktif akan engineering from the University of Indonesia, Jakarta, in
mempengaruhi parameter kapasitansi. Studi lebih lanjut 2009 and the Ph.D. degree in mechanical engineering from
diperlukan untuk mengubah parameter elektrik ini menjadi Drexel University, Philadelphia, PA, in 2012.
besaran konsentrasi yang kita inginkan seperti ppm / molar.
Ozananda Fachristiary lahir di
IV. KESIMPULAN Blitar, Indonesia 8 Desember 1997.
Secara singkat kami melakukan pengukuran respon Mahasiswa Fisika tahun 2016 FMIPA
impedansi dari aktivasi jamur di dalam larutan air terhadap Universitas Indonesia. Lulusan dari
waktu lalu memodelkan rangkaian sirkuit ekivalennya. SMA Neger 87 Jakarta dengan
Respon impedansi menunjukan adanya pengaruh konsentrasi program studi Ilmu Pengetahuan
jamur yang aktif dimana semakin banyak jamur yang aktif Alam.
impendasi larutan akan semakin turun pada frekuensi di Pada masa SMA pernah bertanding
sekitar 500 𝐻𝑧. Turunnya impedansi ini diakibatkan dalam ajang Olimpiade Sains Nasional
peningkatan kadar ion bebas dalam larutan akibat aktifitas namun hanya sampai tingkat Provinsi pada Tahun 2015
metabolism dari jamur yang aktif. Diperlukan studi lebih Pada masa perkuliahan, perrnah menjadi Mekanik Tim
lanjut untuk mengubah parameter elektrik menjadi besaran Robot Terbang, UKM Robot Universitas Indonesia selama 2
yang diinginkan ( ppm/ molar) Tahun.
Pernah menjadi Asisten Laboratorium Fisika Dasar
DAFTAR PUSTAKA Universitas Indonesia selama satu semester. Dalam semester
[1] J. Gemeda, Meron Taye,2017, Dectection of microbial concentration kali ini sedang menjadi Asisten Laboratorium Fisika
in water Title Number of pages Date Date Meron Taye Gemeda Lanjutan, Departemen Fisika Universitas Indonesia.
Detection of microbial concentration in water (impedance method),
Yohan Sutanto lahir di semarang
Bayu Aditya lahir di Jakarta pada 9 Desember 1997. Saat ini sedang
tahun 1998. Mahasiswa Fisika menempuh Pendidikan S1 di
Universitas Indonesia sejak tahun Universitas indonesai di bidang fisika
2016. Saat ini merupakan anggota peminatan ilmu material.
aktif di grup riset Theoretical Memiliki minat riset di bidang
Condensed Matter Physics material berdimensi rendah (low
(TCMP). dimensional material), material TMD
Bidang yang diminatinya adalah (Transition Metal Dichalogenides),
komputasi numerik dan komputasi dan degradasi polymer.
berbasis kecerdasan buatan
(Artificial Intelligence) dengan
menggunakan Deep Learning Architecture seperti
Convolutional Neural Network (CNN), Deep Convolutional
Autoencoder (DC-AE), Generative Adversarial Neural
Network (GAN). Serta komputasi parallel dengan
menggunakan bahasa pemrogramman Python3, CUDA
(Computed Unified Device Architecture) Libraries, yang
didistribusikan dengan menggunakan MPI (Multi Passing
Interface) untuk mengaktifkan semua core di dalam