UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM S-I REGULER A DAN REGULER B
Jalan A.Yani Pontianak (0561) 740186
PONTIANAK
Kisi- Kisi Soal Ujian Akhir Semester Gasal 2016/2017
Soal :
1. Mengapa dalam menyalurkan daya listrik yang besar dan jarak pusat
pembangkit yang jauh ke beban diperlukan Tegangan Tinggi?
tegangan harus ditinggikan sejalan besarnya daya yang harus
disalurkan. S~VI , jika S naik maka kapasitas penyaluran transmisi bisa
dilakukan dengan memperbesar arus saluran(dengan memperbesar KHA
saluran transmisi) atau memperbesar level tegangan. semakin besar arus maka
loses yg terjadi di saluran transmisi naik secara kuadratis,, maka pilihan
yg diambil untuk memperbesar kapasitas saluran transmisi adalah dengan
menaikkan level tegangan.Tujuan ditinggikan tegangan adalah untuk
mengurangi loses daya, losesdaya akan semakin tinggi jika arus pada
transmisi juga tinggi, sehinggategangan dibuat tinggi ataupun sangat tinggi
agar arus pada transmisi menjadi kecil. Supaya arus nya menjadi kecil,
sehingga loses menjadi sedikit.tujuan meningkatkan tegangan untuk transmisi
adalah untuk memperkecil kerugian daya listrik pada saluran transmisi,
dimana dalam hal ini daya yang ditansmisikan adalah berbanding lurus
dengan kuadrat arus yang mengalir pada konduktor (I2.R), sehingga bila arus
yang ditransmisikanbesar maka rugi-rugi daya juga lebih besar. Dan
dengan daya yang sama bila terhadap nilai tegangannya, maka daya yang
ditransmisikan berbanding lurus dengan kuadrat tegangan dan berbanding
terbalik dengan resistansinya (V2/R), maka arus yang mengalir kecil
sehingga rugi-rugi daya transmisi juga akan kecil.
Tegangan Listrik transmisi ditinggikan disini berguna untuk
menyalurkan daya listrik dari pembangkit ke gardu induk dengan
meminimalisirkan losses, sesuai pers S=V.I*.. sehingga utk assumsi S
tetap dan V besar maka I*kecil sementara kita tahu P losses=I^2.R
sehingga losses kecil. Serta dengan menaikkan tegangan maka dpat
mningkatkan kapasitas pnyaluran daya naik secara kuadratis sesuai pers
S=V^2/R. dgan asumsi jnis kabel sama maka R sma dan dngan assumsi
mis V1=2 V2 maka kapasitas daya yg dikirimkan S1=4.S2 Pengiriman daya
naik kuadratis.sama sepertijawaban sebelumnya bahwa tegangan Listrik
transmisi ditinggikan dimaksudkan untuk menyalurkan daya listrik dari
pembangkit ke gardu induk dengan efisien, artinya mengurangi
besarnya losses pada saluran. sesuai pers P=V.I..dengan assumsi P tetap dan V
besar maka I akan kecil dan seperti yang kita tahu bahwa P
losses=I^2.R maka semakin I maka akan semakin kecil nilai
lossesnya.selain itu, sesuai dengan persamaan P=V^2/R, menaikkan
tegangan akan meningkatkan kapasitas penyaluran secara kuadrat.Tegangan
transmisi listrik harus ditinggikan karena selama transmisi bisa terjadinya
losses yang di akibatkan oleh resistansi kabel. Dengan tegangan yang
ditinggikan pada daya yang tetap akan memberikan arus yang rendah
(P=V.I, P tetap, V naik, I turun). Dengan arus (i) yang kecil
maka rugi-rugi yang terjadi kecil Ploss=I^R.Tegangan harus ditinggikan
dikarenakan untuk menjaga tegangan/daya yang disalurkan tidak
berkurang ketika diterima oleh konsumen (akibat losses/rugi-rugi daya).
Dengan dinaikkannya tegangan maka dengan daya yang sama (S~V I*),
arus yang mengalir lebih berkurang dan membuat losses (I2 R) berkurang.
2. Tuliskan 4 jenis Peralatan Tegangan Tinggi yang terdapat pada suatu Gardu
Induk dan tuliskan fungsi masing-masing secara singkat.
Transformator DayaREPORT THIS AD
Berfungsi mentranformasikan daya listrik, dengan merubah besaran
tegangannya, sedangkan frequensinya tetap.Tranformator daya juga
berfungsi untuk pengaturan tegangan.Transformator daya dilengkapi
dengan trafo pentanahan yang berfungsi untuk mendapatkan titik neutral
dari trafo daya. Peralatan ini disebut Neutral Current Transformer
(NCT).Perlengkapan lainnya adalah pentanahan trafo, yang disebut
Neutral Grounding Resistance (NGR).
Neutral Grounding Resistance (NGR)
Komponen yang dipasang antara titik neutral trafo dengan pentanahan.
Berfungsi untuk memperkecil arus gangguan yang terjadi.Diperlukan
proteksi yang praktis dan biasanya tidak terlalu mahal, karena karakteristik
relay dipengaruhi oleh sistem pentanahan neutral.
Dilihat dari konstruksinya, isolator gantung ini dikenal dalam dua jenis,
yaitu jenis clevis dan jenis ball and socket. Jenis clevis ini memiliki bentuk
tutup (cap) dan pasaknya (pin) berbentuk pipih dengan lubang
ditengahnya, yang digunakan untuk keperluan penggandengan dari
beberapa isolator gantung dengan mengikatnya dengan mur baut sehingga
bisa lebih kuat penggandengannya. Jenis ball and socket memiliki bentuk
tutup (cap) berlubang (socket) untuk menyangkut-kan pasak (pin) yang
berbentuk bulat (ball), sehingga penggandengan dari bebarapa isolator
gantung tidak menggunakan baut (bolt) lagi. Kedua jenis ini yang paling
banyak dipakai adalah jenis clevis, karena dibandingkan dengan jenis ball
and socket maka jenis clevis ini lebih kokoh dan kuat serta tidak ada
kemungkinan lepas.Isolator gantung mempunyai kualitas tegangan isolasi
tidak begitu tinggi dibandingkan isolator jenis pasak, karena isolator
gantung hanya memiliki satu piringan untuk setiap unit isolator. Oleh
sebab itu agar memenuhi kebutuhannya maka isolator gantung ini
digandeng-gandengkan satu unit dengan unit yang lain agar memdapatkan
kualitas tegangan isolasi yang tinggi. Bila digandengkan isolator gandeng
mempunyai kualitas yang lebih tinggi dari isolator jenis pasak. Makin
banyak gandengannya makin tinggi kualitas tegangan isolasinya.Saluran
transmisi banyak sekali menggunakan isolator gantung ini. Karena
kekuatan mekanis isolator gantung ini lebih tinggi bila digandengkan,
maka banyak digunakan untuk menahan besarnya tarikan atau ketegangan
kawat pada tiang-tiang sudut (angle pole), tiang belokan tajam, dan tiang
ujung (deadend pole).
Kabe[ NYY : Kabel ini dirancang untuk instalasi tetap didalam tanah yang
dimana harus tetap diberikan perlindungan khusus (misalnya duct, pipa
PVC atau pipa besi). Kabel protodur tanpa sarung logam. Instalasi bisa
ditempatkan didalam dan diluar ruangan, dalam kondisi lembab ataupun
kering. memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang
berinti 2, 3 atau 4. Dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel
NYM (harganya lebih mahal dari NYM). Kabel NYY memiliki isolasi
yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.
Kabel NFA2XSEY-T : Yaitu jenis kabel dengan tiga inti tunggal tembaga
dengan pelapis konduktor berupa campuran semi-konduktor,isolai
PVc,pelindung isolasi berupa campuran semi-konduktif, yang dilapisi pita
spiral tembaga yang saling berimpit, dengan pelapis perisai PVC.kabel jeis
ini mempunyai ukuran tegangan antara 12/20 Kv denag tegangan
maksimum 24 K
Kabel N2XSEFGbY : Yaitu jenis kabel dengan tiga inti tembaga atau
alumunium,isolasi XLPE, pelindung isolasi cmpura semi-
konduktif,pelindung metalic pita spiral tembaga yang saling berimpit,
pelindung bagian dalamPVC, yang dilapisi bja galvanis bundar dan pita
dengan pelapis perisai PVC.kabel jenis ini mempunyai ukuran tegangan
antara 7,2/36 KV.
6. Tuliskanlah :
a. Kegunaan Pemutus Daya
Circuit Breaker atau Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) adalah suatu
peralatan pemutus rangkaian listrik pada suatu sistem tenaga listrik,
yang mampu untuk membuka dan menutup rangkaian listrik pada
semua kondisi, termasuk arus hubung singkat, sesuai dengan
ratingnya. Juga pada kondisi tegangan yang normal ataupun tidak
normal.
b. Syarat-syarat yang harus di penuhi oleh suatu Pemutus Daya
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu PMT agar dapat
melakukan hal-hal diatas, adalah sebagai berikut:
Selama pengisian, gas SF6 akan menjadi dingin jika keluar dari tangki
penyimpanan dan akan panas kembali jika dipompakan untuk
pengisian kedalam bagian/ruang pemutus tenaga. Oleh karena itu gas
SF6 perlu diadakan pengaturan tekanannya beberapa jam setelah
pengisian, pada saat gas SF6 pada suhu lingkungan.
Tabel 3. Batas tekanan gas SF6 pada pemutus tenaga, pada suhu 20ºC,
tekanan atmosphir 760 mmHg.
d. Tuliskan apa yang anda ketahui mengenai trafo tegangan satu kutup dan
trafo tegangan dua kutup.
1) Trafo satu kutub :
trafo tegangan yang salah satu terminalnya dibumikan / ditanahkan,
dipergunakan untuk tegangan diatas 30 kV
2) Trafo dua kutub :
trafo tegangan yang kedua terminalnya diisolir dari bumi / tanah,
hanya digunakan untuktegangan dibawah 30 kV
e. Tuliskan apa yang anda ketahui mengenai ratio, galat dalam kelas
ketelitian transformator arus dan transformator tegangan
Ratio adalah perbandingan sisi primer dan sisi sekunder pada trafo
arus dan tegangan. Sedangkan, Galat adalah batas kesalahan pada saat
pengukuran pada trafo arus dan trafo tegangan
9.
a. Jelaskan prinsip kerja trafo Arus
Prinsip kerja trafo arus sama dengan trafo daya satu fasa. Bila pada
kumparan primer mengalir arus I1, maka pada kumparan timbul gaya gerak
magnet sebesar N1I1. Gaya gerak ini memproduksi fluks pada inti, dan
fluks ini membangkitkan gaya gerak listrik pada kumparan sekunder. Bila
terminal kumparan sekunder tertutup, maka pada kumparan sekunder
mengalir arus I1. Arus ini menimbulkan gaya gerak magnet N2I2 pada
kumparan sekunder. Pada trafo arus biasa dipasang burden pada bagian
sekunder yang berfungsi sebagai impedansi beban, sehingga trafo tidak
benar-benar short circuit. Apabila trafo adalah trafo ideal, maka berlaku
persamaan :
N1I1 = N2I2
I1/I2 = N2/N1
dimana:
N1 : Jumlah belitan kumparan primer
N2 : Jumlah belitan kumparan sekunder
I1 : Arus kumparan primer
I2 : Arus kumparan sekunder
b. Sebutkan perbedaan trafo arus dan trafo daya
Jumlah belitan kumparan primer sedikit, tidak lebih dari lima
belitan.
Arus primer tidak dipengaruhi beban yang terhubung pada
kumparan sekunder, karena arus primer ditentukan oleh arus pada
jaringan yang di ukur.
Semua beban pada kumparan sekunder dihubungkan seri.
Terminal sekunder trafo arus tidak boleh terbuka, oleh karena itu
terminal kumparan sekunder harus selalu dihubungkan dengan
beban atau hubung singkat jika bebannya belum dihubungkan
Arrester jenis katup ini terdiri dari sela pecik terbagi atau
sela seri yang terhubung dengan elemen tahanan yang mempunyai
karakteristik tidak linier.Tegangan frekwensi dasar tidak dapat
menimbulkan tembus pada sela seri. Apabila sela seri tembus pada
saat tibanya suatu surja yang cukup tinggi, alat tersebut menjadi
pengahantar. Sela seri itu tidak dapat memutus arus susulan. Dalam
hal ini dibantu oleh arrester tak linier yang mempunyai
karakteristik tahanan kecil untuk arus besar dan tahanan besar
untuk arus susulan dari frekwensi dasar terlihat pada karakteristik
volt amper. Nilai tahanan non linier ini akan turun saat tegangan
lebih menjadi besar. Tegangan lebih akan mengakibatkan
penurunan secara drastis nilai tahanan katup, sehingga tegangan
jatuh-nya dibatasi walaupun arusnya besar.
Arrester jenis katup ini dibagi dalam empat jenis yaitu :
i. Arrester katup jenis gardu
Arrester katup jenis gardu ini adalah jenis yang paling effisien dan
juga paling mahal. Perkataan “gardu“ di sini berhubungan dengan
pemakaiannya secara umum pada gardu induk besar. Umumnya
dipakai untuk melindungi alat – alat yang ma hal pada rangkaian –
rangkaian mulai dari 2400 volt sampai 287 kV dan tinggi.
ii. Arrester katup jenis saluran
Arrester jenis saluran ini lebih murah dari arrester jenis gardu . kata
“saluran” disini bukanlah berarti untuk saluran transmisi. Seperti
arrester jenis gardu, arrester jenis saluran ini dipakai untuk
melindungi transformator dan pemutus daya serta dipakai pada
system tegangan 15 kV sampai 69 kV.
11. a. Apa yang dimaksud dengan Saklar Pemisah dan tuliskan jenis-jenisnya.
Disconnecting switch (DS) atau pemisah (PMS) adalah sebuah alat yang
dipergunakan untuk menyatakan secara visual bahwa suatu peralatan masih
tersambung atau sudah bebas dari tegangan kerja. Dari defenisi diatas maka dapat
diketahui fungsi dari pemisah (PMS) adalah sebuah alat yang dapat menyambung
atau memutuskan rangkaian dengan arus yang rendah kurang lebih lima ampere
(5A).
Sesuai dengan fungsinya pemisah dibagi menjadi dua bagian, yaitu : Pemisah
tanah dan pemisah peralatan. Pemisah tanah berfungsi untuk mengamankan
peralatan dari tegangan sisa yang timbul dari SUTT yang telah diputuskan, dapat
juga untuk mengamankan dari tegangan induksi yang berasal dari kabel
pengahantar atau kabel kabel yang lainnya.
Sedangkan pemisah peralatan berfungsi untuk mengisolasi atau melindungi
peralatan listrik dari peralatan-peralatan lainnya pada suatu instalasi bertegangan
tinggi.Pemisah ini harus dioperasikan saat kondisi tanpa beban.
Sesuai dengan fungsinya pemisah dibagi menjadi dua yaitu :
A. Pemisah Tanah (Pisau Pentanahan)
B. Pemisah Peralatan
Sedangkan menurut gerakan dari lengannya pemisah dibagi menjadi lima yaitu:
1. Pemisah Putar
2. Pemisah Luncur
3. Pemisah Siku
4. Pemisah Engsel
5. Pemisah Pantograph
1. Pemisah Putar
Saklar pemisah putar memiliki dua buah kontak diam dan dua buah kontak gerak
yang dapat berputar pada sumbunya. Model saklar pemisah ini biasanya di
letakkan di luar Gardu Induk.
12. a. Jelaskan yang dimaksud dengan Gardu Induk, Gardu Pembangkit, Gardu
Transmisi,Gardu Distribusi, Gardu Hubung dan Gardu Mobile.
Gardu distribusi dapat dibedakan dari beberapa hal yang diantaranya :
1. Gardu Hubung
Gardu hubung adalah gardu yang berfungsi sebagai sarana manuver
pengendali beban listrik jika terjadi gangguan aliran listrik, program
pelaksanaan pemeliharaan atau untuk maksud mempertahankan
kontinuitas pelayanan. Isi dari instalasi Gardu Hubung adalah rangkaian
saklar beban (Load Break switch – LBS), dan atau pemutus tenaga yang
terhubung paralel. Gardu Hubung juga dapat dilengkapi sarana pemutus
tenaga pembatas beban pelanggan khusus Tegangan Menengah.
Konstruksi Gardu Hubung sama dengan Gardu Distribusi tipe beton. Pada
ruang dalam Gardu Hubung dapat dilengkapi dengan ruang untuk Gardu
Distribusi yang terpisah dan ruang untuk sarana pelayanan kontrol jarak
jauh. Ruang untuk sarana pelayanan kontrol
5. Gardu distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu system
distribusi yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke konsumen atau
membagikan/mendistribusikan tenaga lisrik pada beban/konsumen baik
konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah.
Gardu Induk merupakan sub sistem dari sistem penyaluran
(transmisi) tenaga listrik, atau merupakan satu kesatuan dari sistem
penyaluran (transmisi). Penyaluran (transmisi) merupakan sub
sistem dari sistem tenaga listrik. Berarti, gardu induk merupakan
sub-sub sistem dari sistem tenaga listrik. Sebagai sub sistem dari
sistem penyaluran (transmisi), gardu induk mempunyai peranan
penting, dalam pengoperasiannya tidak dapat dipisahkan dari
sistem penyaluran (transmisi) secara keseluruhan.
Gardu transmisi[
Sebuah gardu transmisi atau Gardu Induk Tegangan Ekstra
Tinggi (GITET) berfungsi menghubungkan dua atau lebih jalur
transmisi.[2] GITET paling sederhana menghubungkan dua jalur
transmisi dengan tegangan yang sama. GITET dapat dipasangi
saklar bertegangan tinggi yang memungkinkan jalur listrik untuk
dihubungkan atau diputus dalam rangka perbaikan atau
pembersihan. Sebuah GITET juga dapat diisi transformator untuk
mengubah tegangan, alat pengatur tegangan/koreksi faktor daya,
seperti kapasitor, reaktor atau kompensator VAR statis dan juga
peralatan seperti transformator penggeser fasa untuk mengatur
aliran listrik antara dua jalur listrik. GITET dapat bervariasi dari
yang paling sederhana hingga paling kompleks. Sebuah GITET
sederhana mungkin hanya berisi sebuah bus dan beberapa pemutus
sirkuit. GITET yang kompleks dapat menempati lahan beberapa
hektar, dan menangani beberapa jenis tegangan, beberapa pemutus
sirkuit, dan banyak peralatan perlindungan dan pengaturan (trafo
tegangan dan arus, relai, dan sistem SCADA). GITET modern
umumnya dijalankan dengan standar internasional seperti IEC
Standar 61850.
Gardu distribusi[]
Sebuah gardu induk di Scarborough, Ontario disamarkan sebagai
sebuah rumah, lengkap dengan jalan setapak dan pemotong rumput
di halaman depannya. Sebuah peringatan dapat dilihat di pintunya.
Penyamaran gardu induk cukup lumrah dilakukan di beberapa
kota..Sebuah gardu distribusi atau Gardu Induk (GI) mengirim
listrik dari sistem transmisi ke sistem distribusi di suatu wilayah.
[2]
Gardu induk berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik
sehingga cocok untuk distribusi lokal. Hal ini dilakukan karena
tidak ekonomis jika harus menghubungkan pengguna listrik
langsung dengan jaringan transmisi utama, kecuali jika pengguna
menggunakan listrik yang cukup banyak. Masukan untuk sebuah
gardu induk umumnya berasal dari setidaknya dua jalur transmisi.
Tegangan listrik yang masuk ke gardu umumnya sebesar 150 kV.
Tegangan tersebut kemudian diturunkan hingga berada di antara
2,4 kV hingga 33 kV, tergantung pada ukuran wilayah yang
dilayani. Setelah diturunkan, listrik kemudian didistribusikan
dengan menggunakan penyulang, yang berada di tepi jalan
(ataupun di bawah tanah) hingga ke trafo distribusi yang berada di
dekat pengguna.Selain mengubah tegangan, gardu induk juga
berfungsi mengisolasi kesalahan apabila terjadi pada sistem
distribusi maupun sistem transmisi listrik yang terhubung
dengannya. Gardu induk umumnya juga merupakan
titik pengaturan tegangan, walaupun pada sebuah jalur listrik yang
panjang, peralatan pengaturan tegangan dapat juga dipasang di
sepanjang jalur.Kota yang padat biasanya memiliki gardu induk
yang rumit, dengan saklar tegangan tinggi, saklar, dan sistem
cadangan pada listrik tegangan rendah. Gardu induk biasa
umumnya hanya memiliki sebuah saklar, sebuah trafo, dan sedikit
peralatan pada listrik tegangan rendah.
Gardu Mobil / Gardu Mobile
Gardu ini nama sebenernya adalah gardu mobile atau gardu
bergerak, karena biasanya dipasang didalam mobil maka orang-
orang banyak menyebutnya gardu mobil. Gardu ini bangunan
pelindungnya berupa sebuah mobil (diletakkan diatas mobil),
sehingga bisa dipindah-pindah sesuai dengan tempat yang
membutuhkan. Oleh karenanya gardu mobil ini pada umumnya
untuk pemakaian sementara (darurat), yaitu untuk mengatasi
kebutuhan daya yang sifatnya temporer.Secara umum ada dua jenis
gardu mobil, yaitu pertama gardu mobil jenis pasangan dalam
(mobil boks) dimana semua peralatan gardu berada di dalam
bangunan besi yang mirip dengan gardu besi. Kedua, gardu mobil
jenis pasangan luar, yaitu gardu yang berada diatas mobil trailer,
sehingga bentuk fisiknya lebih panjang dan semua peralatan
penghubung/pemutus, pemisah dan trafo distribusi tampak dari
luar.
GARDU HUBUNG
Jaringan distribusi tenaga listrik yang biasanya disalurkan oleh
penyulang-penyulang dari gardu induk ke gardu distribusi bukan
tidak mungkin, bahkan pasti mengalami yang namanya gangguan.
Untuk menangani gangguan penyulang yang menyebabkan tidak
tersalurkan listrik pada gardu distribusi, maka dibuatlah Gardu
hubung yang menghubungkan penyulang-penyulang dan gardu
distribusi untuk manuver pengendali beban jika terjadi gangguan
listrik. Berikut akan saya ulas secara singkat mengenai Gardu
Hubung atau GH Gardu Hubung atau disingkat GH atau Switching
Substation adalah gardu yang berfungsi sebagai sarana manuver
pengendali beban listrik jika terjadi gangguan aliran listrik,
program pelaksanaan pemeliharaan atau untuk maksud
mempertahankan kontinuitas pelayanan. Isi dari Gardu Hubung
adalah rangkaian saklar beban (Load Break Switch/LBS), dan atau
pemutus tenaga terhubung paralel. Gardu Hubung juga dapat
dilengkapi sarana pemutus tenaga pembatas beban pelanggan
khusus tegangan menengah. Konstruksi gardu hubung sama
dengan konstruksi gardu distribusi tipe beton. Pada ruang dalam
Gardu Hubung dapat dilengkapi dengan ruang untuk gardu
distribusi yang terpisah dan ruang untuk sarana pelayanan kontrol
jarak jauh. Itu tadi mengenai Gardu Distribusi dan Gardu hubung
dalam penyaluran tenaga listrik. Untuk materi-materi selanjutnya
akan di posting kan pada postingan selanjutnya.
b. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Klasifikasi Gardu Induk.
Berdasarkan besaran tegangannya.
1. Gardu INduk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 275
KV, 500 KV.
2. Gardu Induk Tegangan Tinggi (GI) 150 KV dan 70
KV.
Berdasarkan pemasangan peralatan.
1. Gardu Induk Pasangan Luar :
Adalah gardu induk yang sebagian besar
komponennya di tempatkan di luar gedung, kecuali
komponen kontrol, sistem proteksi dan sistem
kendali serta komponen bantu lainnya, ada di
dalam gedung. Gardu Induk semacam inbiasa
disebut dengan gardu induk konvensional. Sebagian
besar gardu induk di Indonesia adalah gardu induk
konvensional. Untuk daerah-daerah yang padat
pemukiman dan di kota-kota besar di Pulau Jawa,
sebagian menggunakan gardu induk pasangan
dalam, yang disebut Gas Insulated Substation atau
Gas Insulated Switchgear (GIS).
2. Gardu Induk Pasangan Dalam :
Adalah gardu induk yang hampir semua
komponennya (switchgear, busbar, isolator,
komponen kontrol, komponen kendali, cubicle, dan
lain-lain) dipasang di dalam gedung. Kecuali
transformator daya, pada umumnya dipasang di luar
gedung.Gardu Induk semacam ini biasa disebut Gas
Insutaled Substation (GIS).GIS merupakan bentuk
pengembangan gardu induk, yang pada umumnya
dibangu daerah perkotaan atau padat
pemukiman yang sulit untuk mendapatkan lahan.
3. Gardu Induk kombinasi pasangan luar dan
pasangan dalam :
Adalah gardu induk yang komponen switchgear-
nya ditempatkan di dalam gedung dan sebagian
komponen switchgear ditempatkan di luar gedung,
misalnya gantry (tie line) dan saluran udara
tegangan tinggi (SUTT) sebelum masuk ke dalam
switchgear. Transformator daya juga ditempatkan di
luar gedung.
Berdasarkan fungsinya.
1. Gardu Induk Penaik Tegangan :
Adalah gardu induk yang berfungsi untuk
menaikkan tegangan, yaitu tegangan pembangkit
(generator) dinaikkan menjadi tegangan
sistem.Gardu Induk ini berada di lokasi pembangkit
tenaga listrik.Karena output voltage yang dihasilkan
pembangkit listrik kecil dan harus disalurkan
pada jarak yang jauh, maka dengan pertimbangan
efisiensi, tegangannya dinaikkan menjadi tegangan
ekstra tinggi atau tegangan tinggi.
2. Gardu Induk Penurun Tegangan :
Adalah gardu induk yang berfungsi untuk
menurunkan tegangan, dari tegangan tinggi menjadi
tegangan tinggi yang lebih rendah dan menengah
atau tegangan distribusi Gardu Induk
terletak di daerah pusat-pusat beban, karena di
gardu induk inilah pelanggan (beban) dilayani.
3. Gardu Induk Pengatur Tegangan :
Pada umumnya gardu induk jenis ini terletak
jauh dari pembangkit tenaga listrik. Karena listrik
disalurkan sangat jauh, maka terjadi tegangan jatuh
(voltage drop) transmisi yang cukup besar. Oleh
karena diperlukan alat penaik tegangan, seperti bank
capasitor, sehingga tegangan kembali dalam
keadaan normal.
4. Gardu Induk Pengatur Beban :
Berfungsi untuk mengatur beban. Pada
gardu induk ini terpasang beban motor, yang pada
saat tertentu menjadi pembangkit tenaga listrik,
motor berubah menjadi generator dan suatu saat
generator menjadi motor atau menjadi beban,
dengan generator berubah menjadi motor yang
memompakan air kembali ke kolam utama.
5. Gardu Induk Distribusi :
Gardu induk yang menyalurkan tenaga listrik dari
tegangan sistem ke tegangan distribusi.Gardu induk ini terletak di
dekat pusat-pusat beban.
Berdasarkan isolasi yang digunakan.
1. Gardu Induk yang menggunakan isolasi udara :
Adalah gardu induk yang menggunakan isolasi udara
antara bagian yang bertegangan yang satu dengan bagian
yang bertegangan lainnya. Gardu Induk ini berupa gardu
induk konvensional.memerlukan tempat terbuka yang ckup
luas.
2. Gardu Induk yang menggunakan isolasi gas SF 6 :
Gardu induk yang menggunakan gas SF 6 sebagai
isolasi antara bagian yang bertegangan yang satu
dengan bagian lain yang bertegangan, maupun
antara bagian yang bertegangan dengan
bagian yang tidak bertegangan. Gardu induk ini
disebut Gas Insulated Substation atau Gas Insulated
Switchgear (GIS), yang memerlukan tempat
yang sempit
Bedasarkan sistem rel (busbar).
Rel (busbar) merupakan titik hubungan pertemuan (connecting)
antara transformator daya, SUTT/ SKTT dengan komponen listrik
lainnya, untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik.
Berdasarkan sistem rel (busbar), gardu induk dibagi menjadi
beberapa jenis, sebagaimana tersebut di bawah ini :
1. Gardu Induk sistem ring busbar :
Adalah gardu induk yang busbarnya berbentuk ring. Pada
gardu induk jenis ini, semua rel (busbar) yang ada, tersambung
(terhubung) satu dengan lainnya dan membentuk ring (cincin).
2. Gardu Induk sistem single busbar :
Adalah gardu induk yang mempunyai satu (single) busbar.ada
umumnya gardu dengan sistem ini adalah gardu induk yang
berada pada ujung (akhir) dari suatu sistem
transmisi.Single line diagram gardu sistem single busbar, lihat
gambar 3.
13. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Peralatan Bantu ( auxiliary
instrument ) pada trafo Daya.
1. Transformator Daya.
MEDIA
No MACAM Dalam Trafo Luar Trafo
SISTEM Sirkulasi Sirkulasi Sirkulasi Sirkulasi
PENDINGIN* Alamiah Paksa Alamiah Paksa
1 AN - - Udara -
2 AF - - - Udara
3 ONAN Minyak - Udara -
4 ONAF Minyak - - Udara
5 OFAN - Minyak Udara -
6 OFAF - Minyak - Udara
7 OFWF - Minyak - Air
8 ONAN/ONAF Kombinasi 3
dan 4
9 ONAN/OFAN Kombinasi 3
dan 5
10 ONAN/OFAF Kombinasi 3
dan 6
11 ONAN/OFWF Kombinasi 3
dan 7
2. Jelaskan Perbedaan Transformator Daya, Transformator Tegangan dan
Transformator Arus
3. Jelaskan defenisi, fungsi dan tujuan penggunaan Recloser atau Pemutus Beban
Otomatis ( PBO ).
Suatu peralatan pengaman yang dapat mendeteksi arus lebih, memutus arus
dan menutup lagi secara otomatis dengan selang waktu dan jumlah penutupan
kembali yang dapat diatur.
Recloser juga biasa disebut dengan Pemutus Beban Otomatis (PBO).
Fungsi RC terhadap gangguan permanen adalah memisahkan lokasi dari
gangguan secara cepat dan akurat serta memperkecil pemadaman.
Fungsi RC terhadap gangguan sesaat adalah bilamana terjadi gangguan sesaat
dan sudah dianggap hilang (tereliminir), PBO akan masuk kembali, dengan
interval waktu Reclose sesuai setting, sehingga jaringan akan tetap normal.
Tujuan penggunaan Recloser
• Alat pengaman SUTM 20 kV terhadap arus lebih.
• Mempersingkat waktu pemadaman terutama terhadap gangguan sesaat.
• Meminimalisir daerah pemadaman secara otomatis.
• Meningkatkan pelayanan dengan menekan waktu lama padam.
Secara umum tata urutan kerja Recloser mulai saat mendapat sinyal relai
pengaman, membuka PMT dan masuk kembali, setelah PMT mendapat
perintah untuk membuka PMT, maka PMT akan membuka. Apabila gangguan
sesaat PMT akan menutup kembali, tetapi apabila gangguan permanen PMT
akan membuka terus sampai ditutup kembali secara manual maupun remote.
Jumlah buka tutup recloser dan selang waktunya dapat disetting.