Anda di halaman 1dari 14

Aturan Lengkap & Info Penting seputar

SBMPTN 2017
January 17, 2017 Ari Candra 305 Comments

FacebookTwitterWhatsAppLineShare

(Artikel ini ditulis Januari 2016 dan telah disesuaikan dengan aturan SBMPTN 2017 terbaru)

Selamat Tahun Baru 2017! Ga kerasa ya liburan 2 minggu cepet banget berakhir. Dimulai dengan
film Home Alone yang tayang di TV tiap liburan dan Natal dan diakhiri dengan pesta kembang
api yang menjadi penutup tahun. Kini, semua orang sudah mulai menatap lembar demi lembar di
tahun yang baru ini. Nah, gimana nih udah nyusun resolusi buat tahun 2017 belum? Biasanya sih
awal tahun digunakan buat sebagian orang buat nyusun resolusi atau target yang pengen dicapai
selama setahun kedepan.

Apapun resolusinya, gue berharap lo bisa benar-benar memperjuangkan apa yang lo inginkan.
Satu hal yang jelas, dalam mencapai apa yang kita cita-citakan, kerja keras doank belum cukup,
diperlukan strategi dan komitmen yang kuat untuk terus memperjuangkannya.

Buat lo kelas 12 atau alumni yang akan mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi, gue yakin
banget salah satu target yang pengen lo capai tahun ini adalah diterima di perguruan tinggi
impian lo.
sumber gambar:
http://helloitsrara.blogspot.co.id

Tapi apakah mencapai target masuk PTN tersebut merupakan sesuatu yang mudah? Atau
mungkin merupakan sesuatu yang susah dicapai sehingga butuh usaha ekstra?

Well, buat menjawabnya sih sepertinya ga cukup diwakilkan dengan satu kata "mudah" atau "susah" aja.
Sebagai gambaran berikut ini statistik penerimaan SNMPTN dan SBMPTN Tahun 2015, dua jalur
penerimaan yang biasanya diandalkan untuk masuk PTN.

Seleksi Jumlah Peserta Peserta Yang Lolos Persentase Penerimaan


SNMPTN-2016 645.202 115.178 18%
SBMPTN-2016 721.236 126.804 17%

Dari data di atas, bisa lo lihat bahwa pendaftar SNMPTN ada 645 ribu peserta. Dari jumlah
tersebut ada 115 ribu peserta (18%) yang lolos dan sisanya sebanyak 630 ribu peserta harus rela
tersingkir. Sementara, di jalur seleksi tertulis SBMPTN, dari 721 ribu jumlah total peserta,
peserta yang dinyatakan lolos ada sebanyak 126 ribu peserta (17%) sementara setidaknya 595
ribu peserta ditolak kampus impiannya. Kemungkinan besar, pola yang sama (tingkat
penerimaan sekitar 17%) juga akan terjadi pada SNMPTN dan SBMPTN tahun 2017.
Ditolak gebetan aja rasanya udah sakit banget, apalagi ditolak kampus impian?

Bisa lo lihat sendiri tingkat persaingan di jalur SNMPTN dan SBMPTN tersebut dengan peluang
diterima sekitar 17%. Di awal tahun 2017 ini, kemungkinan ada jutaan orang yang pengen
diterima PTN. Sementara ada ribuan atau puluhan ribu orang yang mengincar jurusan yang sama
persis dengan yang lo incar.

Antara SNMPTN atau SBMPTN... fokus


yang mana?
Terlepas dari itu, lo bisa memperjuangkan jurusan yang lo inginkan baik di SNMPTN maupun
SBMPTN. Tapi gue selalu ngasih saran agar lo jangan berharap terlalu banyak dengan
SNMPTN. Kenapa? Pertama, karena dari tahun ke tahun, jalur SNMPTN ini terkenal
sebagai jalur PHP, banyak yang ngarep dan kepedean diterima tapi ujung-ujungnya gagal. Kita
lihat beberapa contoh keluhan dari angkatan lalu:

Gue ga ngerti kenapa fanbase EXO ikutan ngetweet tentang SNMPTN, tapi kalo dilihat dari
username akunnya, sepertinya itu udah cukup menjawab.

Nah, di antara berbagai tweet tentang PHP SNMPTN, ada satu tweet bijak, dari seseorang yang
mungkin udah terlalu sering di PHP-in

Yep! Terlalu berharap. Tiap tahun selalu banyak banget anak yang terlalu berharap diterima di
SNMPTN. Berharap sih boleh aja, tapi seharusnya lo juga perlu untuk
mempersiapkan kemungkinan terburuknya. Dengan perbandingan persentase diterima dan tidak
diterima 18% : 82%, tentunya bergantung di angka yang jauh lebih kecil tersebut merupakan
sesuatu yang nekat. Seperti yang mungkin sebagian besar kita ketahui bersama, seleksi
SNMPTN hanya akan melihat nilai raport lo sampe semester 5 kemarin aja. Jadi buat lo
siswa kelas 12 yang udah masuk semester 6, sebetulnya udah ga ada hal yang bisa
dilakukan lagi untuk memperbaiki nilai atau prestasi.

BEDANYA dengan SBMPTN... di SBMPTN lo masih bisa memperjuangkan persiapannya.


Masih ada waktu belajar sekitar 5 bulan lagi yang bisa lo pergunakan sebaik-baiknya agar
peluang lo diterima di jurusan impian lo makin gede. Masih ada waktu buat lo buat belajar
SBMPTN mati-matian, masih ada waktu buat ngulang materi kelas X sampai dengan XII.
Dengan syarat: dibarengi dengan komitmen dan konsistensi belajar.

Jadi gue sih selalu ngasih arahan:

Belajarlah SBMPTN segiat-giatnya, seolah olah kamu udah pasti ga diterima SNMPTN

Dengan sudah terlihatnya "hilal" SBMPTN, udah saatnya lo move on dari masa lalu. Yang biasa
males belajar, yang tiap malem kerjaannya galau stalking TL mantan, yang biasanya rajin ke
“kuil suci FX Sudirman”, yang biasanya tiap sore nonton sinetron Anak Jalanan meskipun Boy
udah mati, dan berbagai hal yang ga berhubungan dengan persiapan SBMPTN sebisa mungkin lo
kurangi demi masa depan lo sendiri.

Nah dalam rangka menyambut SBMPTN 2017, gue akan mencoba ngasih lo gambaran,
mengajak lo yang mungkin masih kurang familiar memahami proses SBMPTN secara umum,
agar lo punya bayangan terhadap sistem seleksi ini.

Apa aja sih persyaratan mengikuti


SBMPTN?
Persyaratan mengikuti SBMPTN 2017:

 Lulusan SMA/MA/SMK/MAK tahun 2015, 2016, dan 2017. (berarti yang lulus tahun
2014, 2013 dan seterusnya udah gak bisa ya)
 Membayar biaya pendaftaran sebesar Rp200.000,- dapat dibayarkan melalui Bank
Mandiri, Kantor Pos setempat, atau ATM Bersama.

Bagaimana Cara Pendaftaran SBMPTN?


Tata cara pendaftaran SBMPTN secara umum terdiri dari 3 langkah:

1. Melakukan pembayaran biaya pendaftaran sebesar Rp200.000,- untuk mendapatkan KAP


dan PIN.
2. Melakukan pendaftaran di website http://pendaftaran.sbmptn.or.id menggunakan KAP
dan PIN yang telah dimiliki.
3. Mencetak kartu tanda peserta ujian.

Namun begitu, langkah-langkah diatas bisa jadi ga sama persis bagi lo yang ikut beasiswa bidik
misi atau udah punya nomor KAP dari SNMPTN. Detail tata caranya akan diupload ketika
pendaftaran SBMPTN dibuka nanti.

Pemilihan Jurusan/Prodi
Hal yang perlu dipahami, ketika mendaftar SBMPTN, bisa dibilang lo meninggalkan semua
embel-embel masa lalu lo saat sekolah, seperti jurusan sekolah, asal sekolah, provinsi sekolah,
ataupun prestasi semasa sekolah dulu. Berbeda dengan SNMPTN yang mana beberapa hal
tersebut bisa mempengaruhi penilaian seleksi.

embel-embel waktu sekolah dulu


ga berlaku di SBMPTN

Di SBMPTN seleksinya pure kompetisi saat tes. Kecuali jurusan Kedokteran yang harus
berasal dari SMA IPA, semua jurusan / program studi boleh dipilih oleh siapa aja tanpa
terkecuali, entah apapun jurusan ketika sekolah dulu.

Lo dapat memilih maksimal 3 jurusan / program studi. Apapun jurusan sekolah lo sekarang, lo
boleh memilih kelompok jurusan IPA semua, boleh kelompok IPS semua, bisa mix IPA dan IPS,
bisa ketiganya berada di satu perguruan tinggi, bisa ketiganya berbeda-beda perguruan tinggi.

Kelompok Ujian Mana yang Harus Gue


Ambil?
Kelompok ujian SBMPTN terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu:

1. Kelompok Ujian Saintek / IPA


2. Kelompok Ujian Soshum / IPS
3. Kelompok Ujian Campuran / IPC

Perlu diperhatikan bahwa kelompok ujian SBMPTN tidak ditentukan dari asal jurusan
SMA/SMK lo. Jadi bukan berarti kalo lo anak IPA berarti lo harus ikut Ujian Saintek, bukan
berarti juga kalo lo anak IPS berarti Soshum. Ingat ujian SBMPTN ini sama sekali tidak melihat
latar belakang SMA/SMK/STM/MA lo sebelumnya. Jadi walaupun lo anak jurusan bahasa,
SMK, atau madrasah, lo tetap berhak ambil paket ujian manapun di SBMPTN. Terus darimana
dong kita menentukan kelompok ujian yang akan kita hadapi? Berdasarkan jurusan kuliah yang
nantinya mau lo ambil.

Kelompok ujian yang akan lo jalani tergantung dari jurusan / program studi yang lo ambil,
katakanlah lo ambil jurusan kuliah dari kelompok IPS (misalnya manajemen, akuntansi, bisnis,
sastra, dll.), maka lo akan diminta untuk mengikuti kelompok ujian Soshum / IPS. Begitu pula
sebaliknya, kalo lo ambil jurusan kuliah bernuansa IPA (misalnya MIPA, kedokteran, teknik,
pertanian, dll.), maka lo akan diminta untuk mengikuti kelompok ujian Saintek / IPA. Perlu
diingat bahwa lo harus selalu melakukan pengecekan ulang pada website resmi universitas yang
lo incar, karena beberapa universitas memiliki persepsi yang berbeda terhadap sebuah jurusan.
(misalnya Psikologi UI masuk ujian Soshum, sementara Psikologi Unpad masuk ujian Saintek,
padahal sama-sama Psikologi).

Nah, apabila jurusan yang lo ambil merupakan mix jurusan kelompok IPA dan IPS, maka lo
mesti mengerjakan kelompok ujian campuran atau IPC.

Beberapa kesalahan umum tentang kelompok ujian campuran atau IPC:

 Lo ga mesti ambil IPC apabila "murtad" dari jurusan SMA lo. Jadi kalo lo anak IPA tapi
mau ambil jurusan hukum, lo tinggal langsung ambil SBMPTN Soshum, gak perlu ambil
IPC.
 Tes IPC bukan berarti 2 kalinya tes kelompok ujian IPA dan IPS. Karena lo ga tes TKPA
dua kali, tapi cukup sekali saja. (lihat di pembahasan Pelaksanaan Ujian)
 Untuk yang mulai belajarnya agak telat, zenius menyarankan fokus di 1 kelompok ujian
saja (saintek atau soshum), jangan ambil IPC karena bahan materinya sangat banyak.

Apa Aja Materi yang Diujikan?


Nah setelah mengetahui kelompok ujian yang akan lo kerjakan, dari sini bisa lo lihat materi yang
akan diujikan:

1. Kelompok Ujian Saintek dengan materi ujian TKPA dan TKD Saintek
2. Kelompok Ujian Soshum dengan materi ujian TKPA dan TKD Soshum
3. Kelompok Ujian Campuran / IPC dengan materi ujian TKPA, TKD Saintek, dan TKD
Soshum.

Materi ujian dan jumlah soal SBMPTN terdiri dari:

 Tes Kemampuan dan Potensi Akademik (TKPA), yang terdiri atas soal Tes Kemampuan
Verbal, Numerikal, Figural, Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris,
masing-masing 15 soal dengan alokasi waktu pengerjaan 105 menit;
 Tes Kemampuan Dasar Saintek (TKD Saintek), yang terdiri atas soal Matematika IPA,
Kimia, Fisika, dan Biologi, masing-masing 15 soal dengan alokasi waktu 105 menit;
dan/atau
 Tes Kemampuan Dasar Soshum (TKD Soshum), yang terdiri atas soal Sejarah, Geografi,
Ekonomi, Sosiologi, masing-masing 15 soal dengan alokasi waktu pengerjaan 75 menit.

Kebijakan Lokasi Ujian


Untuk kebijakan lokasi ujian coba kita berpatokan pada SBMPTN 2015 yang lalu yang diikuti
oleh 63 PTN dan dibagi menjadi 4 wilayah, yaitu:

1. Wilayah 1 meliputi seluruh PTN yang ada di Pulau Sumatera, Kalimantan Barat, Banten,
DKI Jakarta, dan Jawa Barat (+ Untan);
2. Wilayah 2 meliputi seluruh PTN yang ada di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta;
3. Wilayah 3 meliputi seluruh PTN yang ada di Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan (-
Untan); dan
4. Wilayah 4 meliputi seluruh PTN yang ada di Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan
Papua.

Lokasi ujian SBMPTN disebut dengan panitia lokal (panlok). Di sebuah provinsi, biasanya ada
beberapa panlok, misalnya di Jatim ada Panlok Surabaya, Panlok Malang dan Panlok Jember.
Berikut ini dua aturan terkait dengan wilayah tes yang harus diperhatikan:

1. Peserta ujian yang hanya memilih 1 (satu) program studi dapat memilih program studi
di wilayah manapun.
2. Peserta ujian yang memilih 2 (dua) program studi atau lebih, salah satu pilihan
program studi tersebut harus di PTN yang berada dalam satu wilayah dengan tempat
peserta mengikuti ujian. Pilihan program studi yang lain dapat di PTN di luar wilayah
tempat peserta mengikuti ujian.

Kalo bingung bayanginnya, berikut ini gue kasih ilustrasi beberapa contoh:

 CONTOH #1: Naomi ikut SBMPTN cuma milih FKG UI, pilihan 2 & 3 kosong. Maka
sesuai poin 1 di atas, Naomi bebas milih tempat tes (panlok) dimana aja di Indonesia,
mau dari ujung Aceh sampai Papua diperbolehkan! Naomi bisa tes di Panlok Jakarta,
Panlok Papua, Panlok Medan, Panlok Surabaya, Panlok Yogyakarta, dll.
 CONTOH #2: Ghaida milih FMIPA ITB (wilayah I), Hukum UGM (wilayah II) & Fisika
ITS (wilayah III), maka Ghaida bisa milih tempat tes panlok dimana saja asalkan berada
di wilayah I, II atau III, tetapi gak boleh di wilayah IV. Jadi Ghaida bisa tes di Panlok
Jakarta, Panlok Medan, Panlok Surabaya, Panlok Yogyakarta, dll. Tetapi Ghaida ga bisa
tes di Panlok Papua karena Papua termasuk di wilayah IV.
 CONTOH #3: Veranda memilih FK Unair (Wilayah III) dan Teknik Industri ITS
(Wilayah III) pilihan ketiga kosong. Karena memilih lebih dari 1 jurusan namun semua
pilihan jurusannya berada di wilayah III, maka Veranda cuma bisa tes di wilayah III dan
gak boleh di panlok wilayah I, II, dan IV. Jadi Veranda bisa tes di Panlok Malang, Panlok
Surabaya, Panlok Samarinda, dll. Namun Veranda ga bisa tes di Panlok Yogyakarta
(Wilayah II), Panlok Bandung (Wilayah I) dan Panlok Papua (Wilayah IV).

Pelaksanaan Ujian
Ujian tertulis SBMPTN dilaksanakan dalam 2 sistem ujian, yaitu CBT (computer based test) dan
PBT (paper based test). Lo bisa milih apakah akan melaksanakan ujian tertulis SBMPTN secara
CBT atau PBT. SBMPTN CBT dan PBT dilaksanakan pada hari yang sama yaitu 16 Mei
2017. Tanggal 16 Mei 2017 bersamaan waktu pelaksanaan daftar ulang bagi siswa yang telah
diterima melalui jalur SNMPTN 2017.

Rangkaian kegiatan ujian SBMPTN, berdasarkan pelaksanaan SBMPTN tahun-tahun


sebelumnya, bisa dilihat di gambar di bawah:

Jadi bagi yang mengerjakan kelompok ujian saintek (TKD Saintek dan TKPA) akan ujian pagi
sampai siang, bagi yang mengerjakan kelompok ujian soshum (TKD Soshum dan TKPA) akan
ujian siang sampai sore dan bagi yang mengerjakan kelompok ujian campuran akan ujian pagi
sampai sore. Jadi bisa dilihat bahwa anak IPC tes TKPA cukup sekali. Adapun nilainya nanti
digabung dengan TKD Saintek untuk pemeringkatan jurusan IPA, dan digabung dengan TKD
Soshum untuk pemeringkatan jurusan IPS.

Lebih baik SBMPTN CBT atau PBT?


Mending ikut SBMPTN CBT atau PBT nih? beberapa saat setelah pengumuman, banyak banget
anak yang nanyain hal tersebut. Sebenernya sih hal ini sangat tergantung pada masing-masing
anak, mana yang paling membuat lo nyaman dan mana yang paling membuat lo merasa optimal
ngerjainnya.

Tapi kalo lo masih bingung milih, mungkin beberapa hal berikut ini bisa lo jadikan
pertimbangan:

(+) Keunggulan sistem ujian CBT

 Meminimalisasi human error


 Lebih efisien, misalnya dalam pengisian biodata atau jawaban
 Lebih santai, ga takut kertas ujian sobek atau basah

(-) Kelemahan sistem ujian CBT

 Bagi yang ga terbiasa berada di depan komputer, mungkin mata akan capek bila
mantengin monitor selama beberapa jam
 Tidak bisa coret soal. Meski nanti akan dikasih kertas HVS, tapi banyak anak yang udah
terbiasa corat-coret di soalnya langsung

(+) Keunggulan sistem ujian PBT

 Sebagian besar sudah terbiasa dengan sistem PBT


 Bisa langsung corat-coret di kertas soal

(-) Kelemahan sistem ujian PBT

 Proses penghitaman jawaban memakan cukup banyak waktu


 Lebih repot kalo mau ganti-ganti jawaban

Yang jelas, dengan infrastruktur yang terbatas, peserta ujian CBT juga bakal dibatasi. Jadi
apabila lo minat dengan CBT, sebaiknya daftar pada periode awal pendaftaran.

Ujian Keterampilan
Di SBMPTN terdapat tes tambahan, di luar ujian tulis, khusus bagi pendaftar yang memilih
jurusan seni dan/atau olahraga. Misal dalam 3 pilihan lo terdapat 1 jurusan seni atau olahraga,
maka lo wajib mengikuti ujian keterampilan tersebut.

Ujian keterampilan SBMPTN disesuaikan dengan jenis seni jurusan yang dipilih, misal untuk
jurusan seni rupa/desain, maka tes keterampilannya menggambar (bentuk, suasana, ekspresi);
Jurusan seni musik menyanyi atau memainkan alat musik, dll.
Bagaimana Mekanisme Penilaian SBMPTN?
Acuan penilaian di SBMPTN sebagaimana yang telah resmi diumumkan panitia hanyalah terkait
dengan penghitungan nilai mentah yaitu:

 Benar +4
 Kosong 0
 Salah -1

Namun pengolahan lebih lanjut nilai tersebut tidak dijabarkan secara detail.

Sumber: Panduan Penerimaan UI 2010 Page 19 (link:


http://penerimaan.ui.ac.id/doc/PenerimaanUI2010.pdf)

Sumber: Panduan Penerimaan UI 2013 Page 13 (link http://simak.ui.ac.id/wp-


content/uploads/files/Panduan_PMB_2013_versi_2013_01_16-1.pdf)

Setelah diolah menjadi nilai nasional, maka nilai tersebut dialokasi sesuai dengan pilihan dan
kuota yang tersedia oleh sistem.
Gambar di atas merupakan ilustrasi penilaian sebuah program studi di SBMPTN. Karena kuota
yang disediakan jurusan tersebut adalah 6, maka akan dipilih 6 nilai tertinggi berdasarkan nilai
tesnya, dalam contoh di atas adalah 53%. Perlu lo perhatikan bahwa penilaian SBMPTN agak
berbeda dengan SNMPTN. Berdasarkan pengamatan gua beberapa tahun ke belakangan,
pengaruh (Pilihan I, II, III) cukup berpengaruh terhadap saringan SNMPTN tapi tidak terlalu
berpengaruh pada SBMPTN.

Bisa lo lihat dari illustrasi gua di atas, dimana si F dengan nilai 53% akan tetap lebih diutamakan
untuk lolos walaupun pilihan III, dibandingkan si G yang nilainya beda dikit padahal pilihan I.

Perlu lo ketahui juga bahwa batas nilai terendah ini bisa berubah-ubah tiap tahun, bisa aja tahun
lalu lebih rendah, misal 50% atau lebih tinggi misal 54%. Sedangkan passing grade yang beredar,
berusaha memperkirakan nilai terendah tersebut (itu pun yang beredar di internet entah tahun
berapa). Oleh karena itu gue ga menyarankan lo buat berpatokan dengan passing grade, tapi
passing grade bisa berguna buat latihan soal atau target di try out aja.

Berikut ini tweet dari akun official penerimaan UI

Selain itu urutan pilihan jurusan ga menentukan seleksi. Misal Si C, dengan nilai 63%, dia ga
diterima di pilihan I, maka dia dilempar ke pilihan II nya. Di jurusan pilihan II, dia ternyata
menempati urutan ketiga atau masuk dalam kuota penerimaan.

Jadwal Penting SBMPTN 2017


Jadwal SBMPTN sebagaimana telah diumumkan di website resmi adalah sebagai berikut:

Kegiatan Tanggal
Pendaftaran CBT dan PBT 11 April - 5 Mei 2017
Ujian Tulis CBT dan PBT 16 Mei 2017
Ujian Keterampilan 17 dan/atau 18 Juni 2017
Pengumuman Hasil 13 Juni 2017

Perbedaan aturan SBMPTN 2017 dan 2016


Secara umum aturan SBMPTN tahun ini dan tahun lalu relatif sama. Cuma tanggal
pelaksanaannya aja yang tahun ini dilaksanakan 2 minggu lebih cepet dari tahun lalu. Tahun lalu
SBMPTN dilaksanakan pada tanggal 31 Mei, sedangkan tahun ini tanggal 16 Mei.

Kuota yang disediakan pun sama, baik tahun lalu maupun tahun ini, kuota untuk SBMPTN
masing2 PTN minimal 30%. Tapi kemungkinan tahun ini bertambah karena ada limpahan kuota
SNMPTN yang awalnya minimal 40%, menjadi minimal 30% di tahun ini. Jadi tergantung
kebijakan di PTNnya, apakah selisih kuota 10% itu tetep digunakan di SNMPTN, atau dialihkan
ke SBMPTN.

Persentase Penerimaan SBMPTN Nasional


(2013-2016)
Berikut adalah persentase penerimaan/kelolosan ujian SBMPTN skala nasional selama 3 tahun terakhir,
yaitu dari tahun 2013-2015

Tahun Jumlah Peserta Peserta Yang Lolos Persentase Penerimaan


2016 721.236 126.804 17,58%
2015 693.185 121.653 17,55%
2014 664.509 105.862 15,78%
2013 585.789 109.853 18.75%

Nah, di sini lo bisa lihat bahwa tingkat persaingan ujian SBMPTN juga bisa dibilang sangat
ketat. Belum lagi, kalo misalnya lo mengincar jurusan-jurusan favorit di universitas top nasional.
Kemungkinan besar untuk jurusan-jurusan favorit tingkat persaingannya jauh lebih ketat lagi,
contohnya seperti ini :

 Untuk Jurusan Pendidikan Dokter UI ada 2.947 peminat pada tahun 2014 dengan daya
tampung (untuk jalur SBMPTN tahun 2015) sebanyak 54 kursi atau persentasenya 1,8%.
 Untuk Jurusan Ekonomi Manajemen UI ada 3.069 peminat pada tahun 2014 dengan daya
tampung (untuk jalur SBMPTN tahun 2015) sebanyak 45 kursi atau persentasenya 1,5%.
 Untuk Jurusan Ilmu Komunikasi UI ada 3.,077 peminat pada tahun 2014 dengan daya
tampung (untuk jalur SBMPTN tahun 2015) sebanyak 27 kursi atau persentasenya
0,09%.

Nah, berdasarkan jumlah peminat dan ketersediaan jumlah kursi di atas, lo bisa hitung sendiri
berapa % tingkat penerimaan dari jurusan favorit di universitas top nasional. Gua saranin
sebelum lo daftar SBMPTN, ada baiknya lo telusuri dulu di website resmi universitasnya untuk
mengetahui bocoran berapa % tingkat penerimaan jurusan yang lo incer untuk kemudian
disesuaikan dengan kesiapan lo mengikuti ujian SBMPTN.

****

Oke deh, sekian dulu ulasan singkat gue tentang sistem SBMPTN. Semoga ulasan gue ini bisa
membuat lo semakin familiar dengan medan tempur satu ini dan semakin mantap untuk memulai
(atau meneruskan) persiapan belajarnya. Udah bukan saatnya lagi menggalaukan "aduh, masih
sempat ga ya kalo gue baru mulai belajar sekarang?!" dan hal-hal lain yang ga terlalu relevan
dengan SBMPTN. Sekarang benar-benar saatnya buat belajar! Semangat ya, guys..

Anda mungkin juga menyukai