Anda di halaman 1dari 50

1.

Definisi Generator

● Generator ialah suatu mesin yang mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik.

Energi Mekanis GENERATOR Energi Listrik

● Tenaga mekanis :memutar kumparan kawat penghantar dalam medan magnet ataupun
sebaliknya memutar magnet diantara kumparan kawat penghantar.
● Tenaga listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut adalah arus searah (DC) atau
arus bolak-balik (AC), hal ini tergantung dari susunan atau konstruksi dari generator,
serta tergantung dari sistem pengambilan arusnya.

Presentasi MLD : Generator DC 3


2. Bagian-bagian/Struktur
Generator DC

4
Terminal Komutator
Rangka stator Ujung pelindung
Jangkar Komutator

Pemegang sikat dan


Sepatu Kutup sikat arang
Ujung pelindung Penggerak

Kumparan Medan
1. ROTOR : bagian Generator DC yang berputar
◦ Poros
◦ Inti
◦ Komutator
◦ Kumparan/Lilitan

2. STATOR : bagian Generator DC yang diam


◦ Kerangka
◦ Kutub Utama dan Belitan
◦ Kutub Bantu dan Belitan
◦ Bantalan dan Sikat

3. CELAH UDARA : ruangan antara Stator dan Rotor

6
3. Prinsip Kerja Generator D C
Teori yang mendasari terbentuknya GGL induksi pada generator ialah
Percobaan Faraday.

Percobaan Faraday membuktikan bahwa pada sebuah kumparan


akan dibangkitkan GGL Induksi apabila jumlah garis gaya yang diliputi
oleh kumparan berubah-ubah.

Ada 3 hal pok ok terkait dengan GGL Induksi ini, yaitu :

1. Adanya flux magnet yang dihasilkan oleh kutub-kutub magnet.


2. Adanya kawat penghantar yang merupakan tempat terbentuknya EMF.
3. Adanya perubahan flux magnet yang melewati kawat penghantar listrik.

CONTOH VIDEO

7
PRINSIP KERJA GENERATOR D C

B
B C
A
A C
D
D

B B
A C
C A
D
D

● Pada gambar Generator DC Sederhana dengan sebuah penghantar kutub tersebut,


dengan memutar rotor ( penghantar ) maka pada penghantar akan timbul EMF.
● Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet sedemikian rupa sehingga sisi A-B dan C-D
terletak tegak lurus pada arah fluks magnet.
● Kumparan ABCD diputar dengan kecepatan sudut yang tetap terhadap sumbu putarnya
yang sejajar dengan sisi A-B dan C-D.
● GGL induksi yang terbentuk pada sisi A-B dan sisi C-D besarnya sesuai dengan perubahan
fluks magnet yang dipotong kumparan ABCD tiap detik sebesar :
d
E t   N Volt
dt 8
4. Reaksi Jangkar pada Generator DC
● Sikat berada di tengah tegak lurus fluks. Jangkar dalam keadaan diam
 Maka : E=0 dan Ia=0
● Kemudian jangkar diputar searah jarum jam  maka : E≠0 , Ia≠0 ,
=f(Ia). Arah fluks tegak lurus fluks medan, disebut fluks lintang.
● Sikat tidak berada tegak lurus fluks magnet, maka pada sikat timbul percikan
bunga api karena perpindahan komutasi tegangan ≠ 0.
● Cara mengatasi bergesernya garis netral adalah dipasang kutub bantu yang arah
medannya melawan reaksi jangkar.

● atau dipasang belitan kompensasi yang akan menimbulkan medan magnet, dan
arahnya dibuat sedemikian rupa sehingga melawan reaksi jangkar.

9
bagian bergerak yang disebut Rotor, dan
bagian diam yang disebut Stator.
Masing-masing bagian mempunyai lilitan kawat.
Pada Stator, lilitan kawat berfungsi sebagai pembangkit
medan magnet.
Pada Rotor, pembangkit gaya gerak listrik.
Prinsip Pembangkitan Tegangan
pada Generator
Sepotong penghantar yang dialiri arus yang bergerak
dengan kecepatan v didalam pengaruh medan magnet,
akan menimbulkan tegangan induksi sebesar V.
Untuk menentukan besarnya tegangan
induksi yang ditimbulkan oleh arah gerakan
penghantar tersebut digunakan kaedah
Flamming tangan kanan. Medan magnet
mempunyai arah dari kutub utara ke
kutub selatan. Arus di dalam penghantar
searah dengan empat jari, sedangkan
arah gerakan searah dengan ibu jari,
seperti ditunjukkan pada gambar disamping
Apabila didalam medan magnet terdapat 1 batang konduktor yang digerakkan maka
konduktor tersebut terbangkit gaya gerak listrik
Kerapatan magnet sebuah generator diketahui = 0.85 T
dipotong oleh 500 kawat penghantar, dan bergerak dengan kecepatan
5 m/s. Jika panjang penghantar keseluruhan adalah 100 mm, berapa-
kah besarnya tegangan induksi yang dihasilkan?
Jawab:
V = B.ℓ.v.z = 0.85 T. 0.1 m. 5 m/s. 500
= 212.5 Volt
Prinsip kerja Generator DC

• Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah


generator diperoleh melalui dua cara:

1) dengan menggunakan cincin-seret;


2) dengan menggunakan komutator.
Gambar Tegangan Rotor yang dihasilkan melalui cincin-seret dan komutator

Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan slipring berupa dua


cincin (ini disebut cincin seret), seperti ditunjukkan Gambar (1),
maka dihasilkan listrik AC berbentuk sinusoidal. Bila ujung belitan
rotor dihubungkan dengan komutator satu cincin Gambar (2)
dengan dua belahan, maka dihasilkan listrik DC dengan dua
gelombang positip
Generator DC dibedakan menjadi beberapa tipe
berdasarkan dari rangkaian belitan magnet
atau penguat eksitasinya terhadap jangkar
(anker).
GENERATOR DC

Penguatan terpisah Penguatan sendiri

Penguatan Penguatan Penguatan


Shunt seri Kompon
Penguat terpisah
Kumparan membutuhkan sumber tegangan arus dari luar. Misal dari baterai
atau accu
Penguatan sendiri
Pada sistem ini tidak dibutuhkan sumber tegangan atau arus dari luar, cukup
dari generator itu sendiri
Penguatan shunt

• dikontrol dengan tahanan variabel yang dihubungkan seri


dengan medan.jika tahanan dinaikkan arus medan turun
menyebabkan tegangan output juga turun, Drop tegangan
terminal yang disebabkan kenaikan beban, lebih besar
dibanding generator penguat terpisah karena arus medan
juga turun bersamaan turunnya tegangan. Jika dicoba
menaikkan beban generator melebihi batasnya, tegangan
terminal akan turun secara cepat
• digunakan untuk pengisi batere dan penerangan
Penguatan kompon
• Sifatnya diantara penguat seri dan Shunt Nilai kompon
tergantung pada jumlah lilitan seri yang dililitkan pada inti
kutub.
Persamaan yang digunakan
Eg =Ia Ra + V sik + VL
Vf =If Rf
Pin =Ia Eg
VL =IL RL
Dimana :
• Vf : tegangan penguat medan(volt)
• If :arus penguat medan (Ampere)
• Rf :tahanan penguat medan(ohm)
• V sik :tegangan drop sikat generator(volt)
• VL :Tegangan beban(volt)
• Eg:Tegangan jangkar generator(volt)
Persamaan yang digunakan
Pout =IL VL
Plosses=Pin -Pout
η=Pout/Pin x 100 %
Plosses=Ia .Ra +(Vsik Ia)+If.Rf+Rugi tetap generator

Dimana :
• VL : tegangan beban
• IL :arus beban
• Pin : daya yang dibangkitkan generator
• Vsik :tegangan drop sikat generator
• η :efisiensi generator
• Plosses :daya yang hilang
• Ra : tahanan motor
5. Jenis-jenis Generator D C
A. Generator DC dengan penguat terpisah
B. Generator DC dengan penguat sendiri
a. Generator DC Shunt
b. Generator DC Seri
c. Generator DC Kompon (campuran)

26
A. Generator DC dengan penguat terpisah

• Generator DC dengan penguat terpisah yaitu bila arus


kemagnetan diperoleh dari sumber tenaga listrik arus searah di
luar generator.
• Generator DC dengan penguat terpisah hanya dipakai dalam
keadaan tertentu. Dengan terpisahnya sumber arus kemagnetan
dari generator, berarti besar kecilnya arus kemagnetan tidak
terpengaruh oleh nilai-nilai arus ataupun tegangan generator.

27
B. Generator DC dengan penguat sendiri

● Disebut sebagai Generator DC dengan penguat sendiri, bila arus


kemagnetan bagi kutub-kutub magnet berasal dari generator
DC itu sendiri.
● Pengaruh nilai-nilai tegangan dan arus generator terhadap arus
penguat tergantung cara bagaimana hubungan lilitan penguat
magnet dengan lilitan jangkar.

28
6. Efisiensi Generator D C
a. Rugi-rugi Tembaga :
◦ Rugi-rugi Jangkar, Pj = Ia . Ra Psh Watt
◦ Rugi-rugi Shunt, = Ish . Rsh Ps Watt
◦ Rugi-rugi Seri, = Is . Rs Watt
b. Rugi-rugi Inti :
◦ Rugi-rugi Hysterisis
◦ Rugi-rugi Eddy current
c. Rugi-rugi Mekanis :
◦ Rugi-rugi gesekan poros
◦ Rugi-rugi angin akibat putaran jangkar
◦ Rugi-rugi gesekan akibat gesekan sikat dengan komutator

29
Diagram aliran daya generator DC

Daya Masuk Daya yang Daya keluar generator


mekanis (Pm) dibangkitkan (Pout)
jangkar (Pj) = V.I (watt)
= E. Ia (watt)

Rugi besi
Rugi besi tembaga
dan total
gesekan

30
Perhitungan Efisiensi Pada Generator D C
● Rugi besi dan gesekan, Pg = Pm – Pj
● Rugi tembaga total, Pt = Pj - Pout

● Efisiensi mekanis,
Pj
● Efisiensi listrik, m  x 100%
Pm
P
● Efisiensi total,  l  out x 100%
Pj
P
t  out x 100%
Pm
31
KERJJAPARALEL GENERATORD C

 Beberapa generator DC dapat kita operasikan


secara paralel. Dengan tujuan untuk menjaga
kontinuitas pasokan daya listrik, dan memasok
maka arusnya menjadi ; Ig1 + Ig2 = Itotal

beban yang cukup besar melebihi kapasitas


yang mungkin dipasok oleh satu generator
saja. 32

 syarat-syarat pengoperasian paralel generator :


• Terminal-terminal generator harus dihubungkan dengan kutub- kutub yang sama
polaritasnya.
• Tegangan kerja generator sama. Jika 2 generator / lebih diparalel
PENGERTIAN MOTOR DC
• Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis
yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya
memutar impeller pompa, fan atau blower,
menggerakan kompresor, mengangkat bahan,dll.
Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor
listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik
kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab
diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan
sekitar 70% beban listrik total di industri.
Konstruksi Motor
Kerja Motor berdasarkan
Penggunaan Gaya Magnetik
• Gaya magnetik yang timbul pada penghantar berarus listrik digunakan
untuk mengubah energi listrik menjadi energi gerak.

Fungsi komutator adalah agar


arus listrik yang mengalir
pada loop tidak berbalik arah,
sehingga loop dapat terus
berputar.
Komutator dan Sikat pada Motor Listrik

Komutator atau cincin belah (split ring) berfungsi untuk membalik


arah arus pada setengah siklus negatif dari arus bolak balik.
Kontak-kontak listrik pada rotating ring disebut "sikat“. Pada
awalnya, dalam motor digunakan sikat tembaga. Motor-motor
modern biasanya menggunakan kontak-karbon spring-loaded.
Klasifikasi Motor Listrik
Motor DC ada 2
1. Motor DC dengan sikat karbon yang berfungsi
sebagai pengubah arus pada kumparan sedemikian
rupa sehingga arah putaran motor akan selalu
sama

2. Motor DC tanpa sikat menggunakan semikonduktor


untuk merubah maupun membalik sehingga
layaknya pulsa menggerakkan motor tersebut,
tingkat kebisingan listrik rendah karena putarannya
halus seperti motor stepper tapi putarannya terus
menerus tanpa adanya perstep.
KELEBIHAN

• Sebagai pengendali kecepatan, yang tidak


mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor
ini dapat dikendalikan dengan mengatur:
→ Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan
dinamo akan meningkatkan kecepatan
→ Arus medan – menurunkan arus medan akan
meningkatkan kecepatan.
• memiliki torsi yang tinggi,
• tidak memiliki kerugian daya reaktif dan
tidak menimbulkan harmonisa pada sistem
tenaga listrik yang mensuplainya.
• memiliki akurasi kontrol yang tinggi
sehingga motor DC sering digunakan untuk
aplikasi servo seperti pengendali kecepatan
pemintal benang atau pengendali posisi
antena penerima satelit.
• Sedehana
• Mudah dikontrol
MOTOR DC

SEPARATELY EXCITED SELF EXCITED

SERI CAMPURAN SHUNT


sumber daya terpisah
(SEPARATELY EXCITED)

Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah


maka disebut motor DC sumber daya
terpisah/ separately excited.
SELF EXCITED
SHUNT
• Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt)
disambungkan secara paralel dengan
• gulungan dinamo (A) seperti diperlihatkan dalam gambar.
Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan
penjumlahan arus medan dan arus dinamo.
• It=If+Ia
SELF EXCITED
SERI
• Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt)
dihubungkan secara seri dengan gulungan dinamo (A) seperti
ditunjukkan dalam gambar. Oleh karena itu, arus medan sama
dengan arus dinamo. Berikut tentang kecepatan motor seri
 Ia = If
Sifat Motor Seri :
• Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
• Harus dihindarkan menjalankan motor seri
tanpa ada beban sebab motor akan
mempercepat tanpa terkendali. Motor-motor
seri cocok untuk penggunaan yang
memerlukan torque penyalaan awal yang
tinggi
SELF EXCITED
CAMPURAN  Motor Kompon
• gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan medan
(medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan
dinamo (A). Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal
yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase
penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan
secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani
oleh motor ini.

Anda mungkin juga menyukai