9 Kerja Paralel
Pertambahan beban pada suatu saat menghendaki adanya kerja parallel di antara transformator.
Tujuan utama kerja paralel ialah agar beban yang dipikul sebanding dengan kemampuan kVA
Masing-masing transformator, hingga tidak terjadi pembebanan lebih dan pemanasan lebih.
Gambar 2.16
Kumparam sekunder masing-masing transformator tidak sama. Perbedaan ini menyebabkan terjadinya
arus pusar pada kumparan sekundre ketika transformator di bebani. Arus ini menimbulkan panas pada
kumparan sekundre tersebut.
Gambar 2.17
Persamaan di atas mengandung arti, agar transformator membagi beban sesuai dengan kemampuan
kVA –nya, sehingga tegangan impedansi pada keadaan beban penuh kedua transformator tersebut
harus sama (/1a x
Dengan demikian dapat juga dikatakan bahwa kedua transformator tersebut mempunyai impedansi per
unit (p.u) yang sama.
Apa bila perbandingan R\X sama, kedua transformator tersebut akan bekerja pada factor ke
Contoh 4
Duan transformator 3 fasa yang mempunyai perbadingan tegangan yang sama bekerja secara paralel
dan menyalurkan beban total 800kW pada cos =0,8 terbelakang
Setiap sisi primer atau sekunder transformator tiga fasa dapat dihubungkan menurut tiga cara, yaitu:
Di dalam praktek hubungan delta paling banyak digunakan. Ujung lilitan awal biasanya di beri simblo A,B
dan C sedangakan ujung akhirnya di beri symbol X, Y, dan Z untuk sisi tegangan rendah ujung awali
lilitan diberi symbol a, b, dan c dan ujung akhirnya diberi symbol x, y, dan z. Perhatian gambar 2.21.