Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM ENERGI ALTERNATIF

SOLAR CELL

DISUSUN OLEH :

NAMA : Muhafids Ahkamullah


NIM : 342 20 014
KELAS : 2A

PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2022
PERCOBAAN 2
SOLAR CELL

1.1. TUJUAN PERCOBAAN


Setelah melakukan praktikum, maka mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mengenal dan memahami perangkat pengujian sel surya
2. Memahami fungsi sel surya sebagai alat pengkonversi energi surya
menjadi energi listrik
3. Dapat menghitung efisiensi (performance) sistem sel surya tanpa beban,
tegangan.
4. Dapat menentukan karakteristik sistem sel surya dengan perlakuan
terhadap variasi intensitas radiasi matahari.
1.2 TEORI DASAR
1.2.1. Lintasan matahari dan radiasinya
Matahari merupakan sebuah bintang di galaksi yang sangat panas
dengan diameter 1,39.109 meter atau 1,39 juta kilometer. Kalau matahari
dianggap benda hitam sempurna, maka energi yang dipancarkan akan sama
dengan sebuah benda hitam sempurna yang mempunyai temperatur efektif
sebesar 5763 Kelvin dan temperatur ini sering dianggap sama dengan 6000 K.
Radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh matahari mempunyai
panjang gelombang antara 0,1 m sampai dengan 100 m panjang gelombang
radio. Jika bumi tidak mempunyai atmosfer, maka radiasi matahari yang
mempunyai panjang gelombang seperti yang disebutkan di atas, akan sampai
ke permukaan bumi seluruhnya, radiasi yang sampai pada bagian luar
atmosfer disebut radiasi ekstraterestrial.

1.2.2. Lintasan bumi mengelilingi matahari


Kalau matahari dianggap sebagai rujukan (dianggap diam) maka bumi
akan mengelilingi matahari melalui sebuah lintasan yang berbentuk elips
(lihat gambar 1). Pada tanggal 22 Juni dan 22 Desember, bumi berada pada
jarak yang paling jauh dari matahari, maka radiasi ekstraterestrial menjadi
minimum. Pada tanggal 21 Maret dan 22 September, bumi berada pada jarak
yang terdekat dari matahari, maka pada saat tersebut radiasi ekstraterestrial
akan menjadi minimum.

Gambar 1.1 Gerakan bumi mengelilingi matahari

1.2.3. Lintasan matahari mengelilingi bumi


Jika gerakan matahari dapat dilihat dari suatu tempat di permukaan
bumi, maka akan tampak dari terbit hingga terbenam, mula-mula matahari
bergerak dari arah timur menuju ke atas hingga ke posisi yang paling tinggi,
kemudian sore hari turun ke arah barat.
Sebuah bidang datar yang menyinggung permukaan bumi pada titik
tempat kita tinggal akan memotong bola bumi pada sebuah lingkaran besar
yang disebut horizon. Sebuah garis tegak lurus pada horizon dan melalui bola
bumi akan menembus bola langit yang disebut zenit (z).
Bidang datar yang melalui ekuator bumi akan memotong bola langit
pada sebuah lingkaran besar disebut ekuator. Ekuator tegak lurus pada garis
lurus yang menghubungkan kutub utara (KU) dan kutub selatan (KS) bola
langit. Ekuator akan selalu melalui titik timur (T) dan titik barat (B). Sudut
yang dibentuk oleh ekuator dan zenit besarnya akan sama dengan sudut yang
tempat kita di permukaan bumi. Hanya saja letak kita di bumi ada pada
lintang selatan, misalnya kota Bandung ada pada 6° di sebelah utara zenit.
Lintasan harian gerakan matahari akan selalu sejajar dengan ekuator. Jarak
antara matahari dengan ekuator disebut deklinasi. Pada tanggal 22 Juni
lintasan harian matahari berada pada letak yang jauh dari ekuator dan
deklinasi matahari pada saat tersebut besarnya 23,5 (diberi minus jika berada
di sebelah selatan ekuator). Pada tanggal 21 Maret dan 22 September lintasan
matahari tepat berimpit dengan ekuator.
Energi matahari dapat dikonversikan ke energi listrik secara tidak
langsung dengan menggunakan sel fotovoltaik. Sel fotovoltaik (solar cell)
merupakan suatu alat yang dapat mengkonversikan energi surya menjadi
energi listrik arus searah. Solar cell ini terbuat dari bahan semikonduktor
antara lain silicon dan germanium yang mana bersifat sebagai konduktor
maupun isolator yang baik.
Bila cahaya matahari yang berupa energi foton datang mengenai sisi
permukaan lebih besar daripada energi celah atau gap yang memisahkan pita
konduksi yang melalui junction P-N, dengan demikian hole yang berada pada
sisi tipe N bergerak posisi P dan sebaliknya elektron yang berada pada sisi
tipe P bergerak ke sisi tipe N, sehingga mengakibatkan perbedaan tegangan
antara kedua posisi P dan N dari semikonduktor dihubungkan dengan suatu
beban tersebut sehingga dengan demikian diperolah energi listrik.
Karena cahaya menembus kedua lapisan ini, maka akan terbentuk hole
electron. Medan elektrik yang terdapat pada batas lapisan menghalangi
lobang (hole) dan elektron dapat berkombinasi kembali.

Gambar 1.2 Solar cell dihubungkan ke suatu beban


Dengan demikian alat ini merupakan suatu alat pembangkit listrik
kecil yang energinya diperoleh dari cahaya matahari.

Karakteristik sel fotovoltaik


Dalam hal ini kita akan melihat secara mendetail karakteristik listrik
sebuah solar cell dengan kondisi beban yang akan digunakan serta output
yang dihasilkan dengan jumlah cahaya yang menerpa luasan sel fotovoltaik
tersebut. Adapun parameter-parameter output tersebut antara lain :
1. Tegangan versus arus
Jika kita menggunakan sumber energi listrik maka perlu diketahui
sifat-sifat tegangan dan arus terhadap perubahan beban. Untuk
mengetahui karakteristik tegangan versus arus, maka solar cell
dirangkaikan seperti pada gambar berikut :

Gambar 1.3 Rangkaian percobaan

Dengan memberikan penyinaran yang kira-kira sama dengan nilai


intensitas radiasi sinar matahari maksimum di atas permukaan bumi
(100/cm2). Dengan demikian dapat diperoleh kurva sebagai berikut .
Gambar 1.4 Kurva tegangan versus arus solar cell

Pada kurva tersebut di atas dapat dilihat bahwa tegangan turun sangat
lamban, akan tetapi arusnya bertambah cepat. Ini berlanjut sampai
mencapai titik B kurva yang sering disebut titik lutut kurva. Jika
dilanjutkan akan menurunkan resistansi beban, maka tegangan akan
semakin menurun, tetapi kuat arus akan hampir konstan pada waktu
resistansi beban mencapai 0, tegangan juga akan 0.
Setelah praktikum, membahas karakteristik sel fotovoltaik maka sel
fotovoltaik ini akan dikondisikan dimana sel dapat memberikan daya
maksimum pada beban. Sebuah sel fotovoltaik hanya mampu
menghasilkan daya listrik yang kecil, untuk keperluan aplikasi maka
harus disesuaikan dengan daya yang harus diperoleh dari sel fotovoltaik
yang tidak dapat diukur daya-daya keluarannya. Untuk keperluan daya
yang lebih besar dapat dihasilkan dengan merangkai beberapa sel
fotovoltaik secara seri atau paralel. Susunan beberapa modul disebut
array. Sebelum menentukan efisiensi daripada solar cell maka dapat
dicari dengan menggunakan metode sebagai berikut :
Pin = G x A
Dimana :
Pin : daya input sel fotovoltaik
G : intensitas radiasi matahari (watt/m2)
A : luasan sel fotovoltaik (m2)
Pout = V x I
Dimana :
Pout : daya output sel fotovoltaik (watt)
V : tegangan
I : arus

1.2.4. Intensitas Radiasi Matahari


Dalam melakukan pengoperasian sel fotovoltaik tak selamanya
berlaku ideal, hal ini disebabkan karena intensitas radiasi matahari yang
berbeda-beda yang diterima sel fotovoltaik sehingga dengan demikian kita
harus mengetahui karakteristik output sel terhadap intensitas radiasi matahari
yang berbeda-beda.

Gambar 1.5 Sel fotovoltaik terhadap intensitas


Gambar memperlihatkan daya output sel fotovoltaik terhadap intensitas
radiasi matahari yang berbeda-beda. Pada sebelah kiri lutut kurva tersebut
hampir sama dengan kurva di atasnya, karena daya output sebanding dengan
arusnya. Oleh karena itu kurva-kurva mempunyai bentuk yang mirip kecuali
pada intensitas matahari yang rendah sekali.
1.2.5. Efisiensi Konversi Sel Fotovoltaik
Batas efisiensi sebuah sel fotovoltaik kira-kira 25% sedangkan
efisiensi sesungguhnya yang diperoleh dari praktek akan lebih rendah dan
sebagian efisiensi bergantung dari bahan pembuatannya. Efisiensi sel
fotovoltaik didefinisikan sebagai hasil perbandingan antara daya output dan
daya input serta radiasi matahari yang mengenai sel. Berikut ini adalah
persamaan secara matematik :
P out
η = x 100%
P¿
dimana :
η = efisiensi (%)
Pin = daya input sel fotovoltaik (watt)
Pout = daya output sel fotovoltaik (watt)

Sel fotovoltaik (solar sel) merupakan suatu alat yang dapat


mengkonversi energi listrik arus searah, solar sel ini terbuat dari bahan
semikonduktor, antara lain silikon dan germanium yang mana bersifat sebagai
konduktor yang baik serta isolasi yang baik.
Bila cahaya matahari yang berupa energi foton datang mengenai sisi
permukaan lebih besar daripada energi celah atau gap yang memisahkan pita
konduksi yang melalui junction P-N, dengan demikian hole yang berada pada
sisi tipe N bergerak posisi P dan sebaliknya elektron yang berada pada sisi
tipe P bergerak ke sisi tipe N, sehingga mengakibatkan perbedaan tegangan
antara kedua posisi P dan N dari semikonduktor dihubungkan dengan suatu
beban tersebut sehingga dengan demikian diperolah energi listrik.

1.3 ALAT DAN BAHAN


 Panel sel fotovoltaik
 Piranometer
 Voltmeter
 Stopwatch
 Tahanan geser
 Kabel secukupnya

1.4 PERANGKAT (KOMPONEN) SISTEM SEL SURYA


Sel surya (solar cell) atau Photovoltaic Cell merupakan salah satu alat
pengkonversi dari energi radiasi matahari menjadi energi listrik (Photon to
electricity). Perangkat sistem sel surya terdiri dari komponen-komponen antara
lain : panel surya (solar cell module), pengatur tegangan (voltage regulator), dan
beban yang dapat berupa bahan kimia (pengisian aki), beban elektrik cahaya
(lampu) dan beban mekanik (kipas) atau kombinasi dari berbagai beban seperti
pada mobil elektrik pada gambar berikut ini :

Gambar 1.6 Skema umum jaringan sel surya


Komponen Panel Sel Surya

Gambar 1.7 Komponen Panel Sel Surya

Panel Sel Surya

Luasan panel : (4x10)x(10x10 cm2) : 0,40 m2

Nominal peak power : 40 watt

Open-circuit voltage : 20.3 volt

Short-circuit current : 2.7 Ampere

Voltage of max.peak power : 16 volt

Current of 14 volt : 2.6 Ampere

Gambar 1.8 Panel sel surya


Merk :
Solarido
(Indonesia) dan
Merk :
Renewable
Energy
Sources
( R & S ),
( Belanda )

Gambar 1.9 contoh Merek : Solarido (Indonesia) dan Merek : Renewable


Energi Soursces ( R & S)(Belanda)

Pyranometer

Gambar 1.10 Pyranometer


1.5 DIAGRAM RANGKAIAN

Gambar 1.11 Diagram Rangkain

1.6 PROSEDUR PERCOBAAN


a. Prosedur percobaan umum.

1) Menyediakan peralatan dan alat ukur yang akan digunakan.


2) Mengecek alat ukur dan mengkalibrasinya.
3) Menyiapkan rangkaian pengujian.
4) Meyakinkan keluaran panel baik arus maupun tegangan.
5) Memasang piranometer dibawah sinar matahari langsung.
6) Meyiapkan tabel pengamatan untuk mencatat data sesuai dengan
parameter yang dicari.
b. Prosedur percobaan khusus.
1).Menyiapkan alat dan bahan
2). Melakukan kalibrasi
3).Menyambungkan masing-masing kabel plat panel sel surya ke
modul.
4). Kemudian rangkailah secara paralel seperti pada gambar
rangkaian pada modul.
5). Setelah memastikan rangkaian sudah benar dilakukan
pengambilan data setiap 5 menit sekali.
6). Pengambilan data pada rangkaian paralel tanpa beban meliputi :
-I=0
- Ir (W/m2)
- V (Volt)
7).Selanjutnya pengambilan data berbeban AC dan DC meliputi :
- V (Volt)
- I (Arus)
- Ir (W/m2)
8). Setelah melakukan pengambilan data pada rangkaian paralel.
9).Selanjutnya membuat rangkaian seri sesuai pada modul.
10). Pengambilan data pertama pada rangkaian seri tanpa beban
meliputi :
- Ir (W/m2)
- V (Volt)
11). Pengambilan data pada rangkaian seri DC dengan beban
tahanan : 15

Anda mungkin juga menyukai