Anda di halaman 1dari 6

UJI KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN PADA SEL SURYA

Adam Mulawarman (K1C019074) & Eva Himatun Aliah (K1C019075)


Asisten: Andre Firdaus
Tanggal Percobaan: 24/08/2021
PAF15313 - Praktikum Fisika Eksperimen I
Laboratorium Fisika Inti dan Material – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unsoed

Abstrak fotolistrik ditunjukkan oleh beberapa


bahan semikonduktor, foton cahaya akan
Sel surya merupakan suatu alat yang mampu merubah secara
diserap dan elektron pada bahan
langsung cahaya (energi foton) menjadi energi listrik. Proses
semikonduktor akan mengektasi foton cahaya
perubahan energi tersebut terjadi melalui efek kuantum (efek
sehingga dihasilkan arus listrik ketika elektron
fotovoltaik), oleh karena itu sel surya dikenal pula sebagai sel
bebas ditangkap.
fotovoltaik. Prinsip dasar sel surya serupa dengan sebuah dioda,
yaitu sambungan dua jenis semikonduktor. Proses perubahan Prinsip dasar sel fotovoltaik serupa dengan
energi tersebut terjadi melalui efek kuantum (efek fotovoltaik). sebuah dioda, yaitu sambungan dua jenis
Alat dan bahan yang digunakan yaitu sel fotovoltaik, 2 buah konduktor. Salah satu bahan sel surya adalah
MMD, rheostat (tahanan geser), lampu, luxmeter, kabel kristal silikon (c-Si). Bahan ini merupakan silikon
penghubung dimana semua alat dan bahan dirangkai serta murni (elektron valensi 4) yang diberi
digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang berasal pengotoran (impuriti) bervalensi 3 sehingga
dari lampu dan matahari. Tujuan dari praktikum ini untuk menjadi silikon tak murni (kekurangan sebuah
mendiskripsikan bahwa karakteristik sel fotovoltaik elektron). Silikon jenis ini kemudian diberi nama
ditentukan oleh intensitas cahaya yang jatuh pada permukaan silikon tipe-p. Sebuah silikon murni yang diberi
sel dan menggambarkan grafik arus keluaran (I) terhadap pengotoran bervalensi 5 (kelebihan elektron)
tegangan (V) untuk berbagai intensitas cahaya.
juga akan menghasilkan silikon tipe-n.
Sambungan kedua jenis silikon ini akan
Kata kunci: (Arus, Tegangan, sel fotovoltaik) membentuk persambungan (junction) PN dan
pada batas sambungan akan timbul sebuah
celah energi atau energy gap (Eg) yang
1. PENDAHULUAN
membatasi pita valensi dengan pita konduksi.
Sel fotovoltaik ketika disusun secara seri maka
akan menghasilkan arus yang sama dan
Sel surya adalah elemen aktif yang dapat
mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. tegangan bertambah, sedangkan jika disusun
Sel surya merupakan pembangkit listrik yang secara pararel maka akan menghasilkan
populer saat ini. dengan memanfaatkan cahaya tegangan yang sama namun jumlah arus lebih
sebagai partikel yang mampu mengkonversi sinar besar [2].
matahari sehingga dapat menghasilkan arus listrik
yang effisien dan ramah lingkungan. Hadirnya
cahaya matahari dapat menciptakan energi listrik,
perubahan ini disebut efek fotovoltaik. Bila sel
surya terkena sinar matahari, maka akan timbul
elektron dan hole. Elektron dan hole yang timbul
disekitar p-n junction bergerak berturut-turut
kearah lapisan n dan lapisan p, sehingga pada saat
electron-elektron dan hole-hole melintasi p-n
junction, akan timbul beda potensial pada kedua
ujung sel surya [1].

Sel fotovoltaik (PV) yang memanfaatkan


energi cahaya untuk dikonversi menjadi energi
listrik merupakan salah satu solusi untuk Gambar 1.1 Skema kerja Sel Surya
memenuhi kebutuhan energi umat manusia. Sel
fotovoltaik pertama kali menggunakan bahan solid
state dan solid state fisika. Efek Pembangkit energi listrik pada sel surya
terjadi karena efek fotolistrik (efek fotovoltaik),
Laporan Praktikum – Laboratorium Fisika Inti dan Material – FMIPA Unsoed 1
yaitu efek yang terjadi akibat energi foton 2. METODOLOGI
dengan panjang gelombang tertentu lebih besar
dibanding energi ambang semikonduktor. 2.1 ALAT DAN BAHAN
Elektron akan berpindah dari pita valensi (N) Alat dan bahan yang digunakan dalam
menuju pita konduksi (P) dan meninggalkan praktikum Uji Karakteristik Sel Fotovoltaik
lubang (hole) pada pita valensi, selanjutnya dua adalah sebagai berikut.
buah muatan ( pasangan elektron - hole )
dibangkitkan. Aliran elektron-hole yang terjadi 1. Sel fotovoltaik
apabila dihubungkan ke beban listrik melalui 2. 2 buah MMD
penghantar akan menghasilkan arus listrik [3]. 3. Rheostat (tahanan geser)
4. Lampu
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi daya 5. Kabel penghubung
sel surya diantaranya : pengaruh penyinaran,
pengaruh luas sel surya, pengaruh kepekaan 2.2 DIAGRAM ALIR
spektrum, pengaruh temperatur, dan pengaruh
umur sel surya [4]. Sel surya memiliki banyak
aplikasi. Mereka cocok untuk digunakan bila
tenaga listrik dari grid tidak tersedia, seperti di
wilayah terpencil, satelit pengorbit bumi,
kalkulator genggam, pompa air, dll. Sel surya
(dalam bentuk modul atau panel surya) dapat
dipasang di atap gedung di mana mereka
berhubungan dengan inverter ke grid listrik dalam
sebuah pengaturan net metering. Banyak bahan
semikonduktor yang dapat dipakai untuk
membuat sel surya diantaranya silikon, titanium
oksida, germanium, dll. Beberapa sel surya dalam
kelompok terpadu, semuanya berorientasi dalam
satu bidang, membentuk panel atau modul
fotovoltaik surya. Modul fotovoltaik seringkali
memiliki selembar kaca di sisi yang menghadap
matahari, memungkinkan cahaya untuk lewat dan
melindungi wafer semikonduktor.

Sel surya biasanya dihubungkan secara seri


dan paralel atau seri dalam modul, menciptakan
tegangan tambahan. Menghubungkan sel secara
paralel menghasilkan arus yang lebih tinggi.
Namun, masalah seperti efek bayangan dapat
mematikan string paralel (sejumlah sel yang
terhubung secara seri) yang lebih lemah (kurang
menyala) menyebabkan kehilangan daya yang
substansial dan kemungkinan kerusakan karena
bias balik diterapkan pada sel-sel yang tertutupi
oleh sel lainnya yang disoroti cahaya. String sel seri
biasanya ditangani secara independen dan tidak
terhubung secara paralel, meskipun hingga tahun
2014 kotak daya individu telah sering dipasok
untuk setiap modul dan terhubung secara paralel.
Meskipun modul dapat dihubungkan untuk
membuat jajaran surya dengan tegangan DC
puncak yang diinginkan dan kapasitas arus
pemuatan, MPPT independen lebih disukai
(pelacak titik daya maksimum). Jika tidak,dioda
shunt dapat mengurangi hilangnya daya bayangan
dalam jajaran surya menggunakan sel yang
terhubung secara seri/paralel[5].

Laporan Praktikum – Laboratorium Fisika Inti dan Material – FMIPA Unsoed 2


3. HASIL DAN ANALISIS

3.1 DATA PRAKTIKUM

TABEL 3-1 PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Lokasi Google Meet

hari/tgl: Minggu jam: 16.00-17.30


WIB
24 Oktober
2021
Gambar 3.1 kurva karakteristik I-V dan P-V

Pada Gambar 3.1 Kurva diatas merupakan


TABEL 3-2 DATA HASIL PRAKTIKUM kurva hubungan antara tegangan (V) terhadap
arus (I) dan tegangan (V) terhadap daya (P) pada
cahaya lampu. Besarnya arus tidak berpengaruh
PV PV
Load Power terhadap besarnya tegangan yang diperoleh.
N Volta Curr
(Ohm) (W) Tegangan terbesar diperoleh pada saat arus
o ge(V) ent sebesar 0 A dan daya sebesar 0 watt dengan hasil
(A) tegangan sebesar 45.1 V. Tegangan terkecil di
1 0.00 8.71 0.00 0 peroleh pada saat arus sebesar 8.71 A dan daya
2 8.69 8.69 1.00 75.5 sebesar 0 watt dengan hasil tegangan sebesar 0
3 17.34 8.67 2.00 150.4 V. Untuk grafik hubungan V terhadap I pada
4 25.95 8.65 3.00 224.5 cahaya lampu, saat diberi hambatan kemudian
ditambah hambatan maka hasil nilai arus akan
5 34.09 8.52 4.00 290.5
turun dan menjadi semakin nol sementara untuk
6 36.20 8.30 4.60 300.3 tegangan bila diberi hambatan akan semakin
7 38.26 7.65 5.00 292.7 naik nilai tegangannya.
8 40.00 6.63 6.04 265.0
9 40.82 5.83 7.00 238.1 Sedangkan, untuk grafik hubungan
P terhadap V pada cahaya lampu akan bernilai
10 41.43 5.20 7.97 215.4 maksimum yaitu 300.3 W pada saat tegangan
11 42.01 4.53 9.28 190.1 sebesar 36.20 V. Semakin tinggi radiasi maka
semakin bagus performa PV. Pada keadaan Voc,
12 42.28 4.20 10.07 177.4 tegangan PV mencapai maksimal dan daya
13 43.88 1.95 22.48 85.7 keluaran = 0 sehingga tidak ada listirk yang
14 44.11 1.60 27.55 70.6 dihasilkan. Pada keadaan Isc, arus PV mencapai
keadaan maksimal dan tegangan = 0 dan daya
15 44.22 1.42 31.18 62.7 keluaran = 0 sehingga tidak ada listirk yang
16 44.34 1.23 36.02 54.6 dihasilkan. Keadaan ini dinamakan keadaan
Titik daya maksimum atau MPP.
17 44.46 1.04 42.79 46.2
18 44.59 0.84 52.94 37.6 Panel surya adalah sebuah sistem yang dapat
19 44.84 0.43 103.63 19.4 digunakan untuk mengubah energi cahaya
matahari menjadi energi listrik dengan
20 45.1 0 4.51E+14 0 menggunakan prinsip yang disebut efek
photovoltaic. Energi listrik yang dihasilkan akan
disimpan ke dalam sebuah baterai, kemudian
3.2 PEMBAHASAN digunakan untuk mengoperasikan perangkat
elektronik sesuai kebutuhan listriknya. Adapun
Berdasarakan praktikum uji karakteristik sel prinsip kerja panel surya ini secara sederhana
fotovoltaik (hubungan arus dan tegangan) adalah dengan menyerap cahaya matahari dan
terhadap arus untuk sumber cahaya lampu menapung energi yang dihasilkan ke dalam sebuah
didapatkan hasil sebagai berikut : baterai. Dengan demikian, sistem bisa berjalan

Laporan Praktikum – Laboratorium Fisika Inti dan Material – FMIPA Unsoed 3


meskipun di sore hari, malam hari, atau ketika Dilihat dari grafik hasil dari data
kondisi hujan. pengukuran , menunjukkan bahwa hasil grafik
Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja yang diperoleh tidak sesuai dengan referensi
dari panel surya yaitu bahan pembuat solar panel. (gambar 3.2). Hal ini bisa saja terjadi karena pada
Solar panel terdiri dari sel surya yang dirangkai saat pengambilan data, pengukuran arus dan
dalam bentuk seri dan pararel. Setiap panel surya tegangan pada saat memfariasikan hambatan
memiliki rangkaian sel berbeda-beda, dari 36 tidak dalam waktu yang sama. Pengukuran
hingga 72 dan lebih. Bahan-bahan solar nilai arus dilakukan terlebih dahulu, lalu
diantaranya Crystalline Si Cells, Thin Film, setelah itu baru mengukur nilai hambatan.
Multijunction cells. Tingkat suhu juga Ketidak tepatan ini yang bisa menjadi salah
mempengaruhi kinerja solar panel. Idealnya solar satu faktor nilai tegangan yang diperoleh
panel berkeja pada temperatur standar 25°C. menjadi tidak stabil. Hasil ini berbeda dengan
Seiring dengan meningkatnya suhu, maka efisiensi referensi juga dapat dikarenakan ketidak
kinerja solar panel juga menurun. Untuk rata-rata akuratan alat dalam mengukur.
suhu di Indonesia sebesar 25° – 35°C, panel surya Semikonduktor adalah bahan yang memiliki
mengalami degradasi efisiensi produksi hingga tingkat hantaran listrik diantara konduktor dan
10%. Faktor selanjutnya yaitu intensitas isolator. Konduktor adalah bahan yang bisa dan
penyinaran. Semakin besar intensitas penyinaran baik dalam menghantarkan listrik, sedangkan
matahari, maka semakin tinggi kinerja solar panel. isolator merupakan bahan yang tidak bisa
Adapun faktor lainnya adalah posisi peletakan menghantarkan listrik. Semikonduktor
solar panel. Lokasi terbaik adalah lokasi yang tidak merupakan bahan yang memiliki sifat diantara
memiliki objek penghalang yang dapat kedua bahan ini. Pada kondisi tertentu,
menghasilkan bayangan pada solar panel semikonduktor merupakan isolator dan dengan
terpasang. Terutama untuk penggunaan panel tipe dorongan tertentu bahan semikonduktor bisa
polycristalline, bayangan dapat mempengaruhi menjadi konduktor. Semikonduktor tipe pn
produksi daya keseluruhan yang dihasilkan solar memiliki batas pertemuan antara kedua bahan
panel. semikonduktor tipe p dan tipe n yang disebut P-
Titik daya maksimum (MPP) merupakan N junction. Pada dasarnya P-N Junction
keadaan dimana titik pada kurva arus- merupakan sebuah blok yang ada didalam
tegangan(IV) modul surya di bawah penerangan, komponen tersebut, misalnya sebuah dioda
di mana produk arus dan tegangan maksimum disusun oleh P-N tunggal sedangkan transistor
(Pmax, diukur dalam watt). Titik pada skala I ada dua jenis yaitu P-N-P dan N-P-N. Seperti
dan V yang menggambarkan titik kurva ini diketahui bahwa ada dua tipe semikonduktor
diberi nama Impp (arus pada daya maksimum) hasil doping yang siap digunakan yaitu tipe P (+)
dan Vmpp (tegangan pada daya maksimum.) dan tipe N (-). Nah, Prinsip dasar P-N Junction
Dalam sistem fotovoltaik, titik di mana arus yang akan menjelaskan bagaimana mempertemukan
paling mungkin diambil dari sel, dan tegangan kedua tipe semikonduktor ini agar bisa dipakai
kemudian turun. MPP sedikit berubah dengan sebagai komponen elektronika. P-N Junction
suhu dan intensitas sinar lain, misalnya matahari. terjadi karena elektron bebas pada semikonduktor
tipe N mengisi “hole” pada semikonduktor tipe P.
Area pertemuan ini disebut dengan Depletion
Region atau Area penipisan. Ketika
persimpangan P-N terbentuk, beberapa elektron
bebas dari area tipe N yang berhasil mencapai pita
konduksi bebas akan menyebar dan mengisi
lubang (hole) pada area tipe P.

Gambar 3.2 Grafik referensi V terhadap I

Laporan Praktikum – Laboratorium Fisika Inti dan Material – FMIPA Unsoed 4


4. KESIMPULAN
Dari praktikum uji karakteristik sel fotovoltaik
(hubungan arus dan tegangan) di dapatkan
kesimpulan antara lain :
1. Karakteristik efektifitas sel fotovoltaik
berdasarkan pada intensitas cahaya yang
ditangkap adalah arus listrik sel
fotovoltaik berbanding lurus dengan
intensitas cahayanya. Jadi jika Semakin
besar intensitas cahaya yang diterima
maka akan semakin besar juga nilai arus
yang dihasilkan.
2. Grafik tegangan (V) terhadap arus
keluaran (I) untuk berbagai intensitas
cahaya adalah sebagai berikut.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Paul & Kenneth. 1982 .Basic Photovoltaik Principles


and Methods. Technical Information Office.
[2] Suhandi, A, Y. R., Tayubi, Hikmat, A.,Eliyana.
2012. Penentuan Parameter-Parameter Karakteristik
Sel Surya Untuk Kondisi Gelap Dan Kondisi
Penyinaran Dari Kurva Karakteristik Arus-Tegangan
(I-V). Bandung : Jurusan Pendidikan Fisika Fmipa
Upi.
[3] Suryanto. 2014 . Pemanfaatan Solar Sel Sebagai
Pembangkit Listrik Terbarukan. Yogyakarta :
AKPRIND.
[4] Wiranto Arismunandar, P rof. 1995. Teknologi
Rekayasa Surya. Jakarta : P T P radya P
aramita.
[5] Z. Nurdin. 2011. Pengukuran Solar Insolation
Menggunakan Modul Surya Monocrystalline Di
Fmipa Unj. Jakarta: Universitas Negeri
Jakarta

Laporan Praktikum – Laboratorium Fisika Inti dan Material – FMIPA Unsoed 5


LAMPIRAN

Hari : Minggu
Asisten : Andre Firdaus (K1C018015)

Nama Praktikan Adam Mulawarman NIM : K1C019074


Teman Kerja Eva Himatun Aliah NIM : K1C019075

DATA PENGUKURAN

PV PV
Load (Ohm) Power(W)
No Voltage Current
(V) (A)
1 0.00 8.71 0.00 0
2 8.69 8.69 1.00 75.5
3 17.34 8.67 2.00 150.4
4 25.95 8.65 3.00 224.5
5 34.09 8.52 4.00 290.5
6 36.20 8.30 4.60 300.3
7 38.26 7.65 5.00 292.7
8 40.00 6.63 6.04 265.0
9 40.82 5.83 7.00 238.1
10 41.43 5.20 7.97 215.4
11 42.01 4.53 9.28 190.1
12 42.28 4.20 10.07 177.4
13 43.88 1.95 22.48 85.7
14 44.11 1.60 27.55 70.6
15 44.22 1.42 31.18 62.7
16 44.34 1.23 36.02 54.6
17 44.46 1.04 42.79 46.2
18 44.59 0.84 52.94 37.6
19 44.84 0.43 103.63 19.4
20 45.1 0 4.51E+14 0

Laporan Praktikum – Laboratorium Fisika Inti dan Material – FMIPA Unsoed 6

Anda mungkin juga menyukai