Anda di halaman 1dari 4

PENGUJIAN ARUS DAN TEGANGAN PANEL SURYA

Rosaldi Pratama* (140310170014), Julian Akmal S. (140310170012)


Program Studi Fisika FMIPA Universitas Padjadjaran
Sesi 1 : Pukul 09.30-14.30 WIB
Selasa, 15 Oktober 2019

Asisten: Khairul Habibie

Abstrak

Dalam percobaan ini yaitu tentang panel surya yang bertujuan untuk mengidentifikasi bagian-
bagian dan sistem panel surya, mengukur arus dan tegangan panel surya, dan menganalisa hasil
pengukuran panel surya. Panel surya merupakan alat yang dapat merubaha energi sinar matahari
menjadi energi listrik secara langsung dengan menggunakan efek fotovoltaik. Percobaan yang
dilakukan adalah dengan mengukur besarnya tegangan panel surya, tegangan pada baterai, arus
pengisian baterai, tegangan keluaran DC, dan tegangan inverter kemudian dihitung daya
keluarannya. Didapatkan arus dan tegangan panel surya berubah-ubah atau fluktuatif yaitu pada
arus berkisar 0,0004-0,0014 Ampere sedangkan tegangannya berkisar di rentang 14,3-19 Volt.
Nilai yang berubah-ubah ini disebabkan oleh suhu lingkungan, besarnya radiasi matahari
(irradiance), dan orientasi atau peletakkan dari panel surya-nya.
Kata kunci: Fotovoltaik, panel surya, , sinar

I. Pendahuluan
Energi fosil merupakan energi utama yang
digunakan manusia dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Indonesia merupakan salah satu negara
yang sedang mengalami krisis energi. Pertumbuhan
penduduk indonesia yang terus meningkat
menyebabkan semakin besarnya konsumsi energi
listrik. Kesulitan terhadap energi yang semakin
meningkat tidak diimbangi dengan ketersediaan
cadangan energi yang cukup dalam hal ini berupa
energi fosil yang semakin lama semakin menipis dan Gambar 1. Prinsip kerja panel surya
lama-kelamaan akan mengalami kepunahan. Dalam
menanggapi masalah krisis energi yang terjadi, Panel surya konvensional bekerja menggunakan
manusia mulai mengupayakan dengan berbagai cara prinsip p-n junction, yaitu junction antara
untuk menanggapi masalah krisis energi ini semikonduktor tipe-p dan tipe-n. Peran dari p-n
diantaranya menggunakan energi alternatif seperti junction ini adalah untuk membentuk medan listrik
memanfaatkan energi cahaya matahari yang dapat sehingga elektron (dan hole) bisa diekstrak oleh
dikonversi menjadi energi listrik dengan material kontak untuk menghasilkan listrik. Ketika
menggunakan panel surya. Tujuan praktikum kali ini semikonduktor tipe-p dan tipe-n terkontak, maka
adalah mengidentifikasi bagian-bagian dan sistem kelebihan elektron akan bergerak dari semikonduktor
panel surya, mengukur arus dan tegangan panel tipe-n ke tipe-p sehingga membentuk kutub positif
surya, dan menganalisa hasil pengukuran panel pada semikonduktor tipe-n, dan sebaliknya kutub
surya. negatif pada semikonduktor tipe-p. Akibat dari
Photovoltaic (PV) efek adalah dasar dari konversi aliran elektron dan hole ini maka terbentuk medan
cahaya menjadi listrik dalam fotovoltaik, atau solar, listrik yang mana ketika cahaya matahari mengenai
sel. Dijelaskan sederhana, efek PV adalah sebagai susuna p-n junction ini maka akan mendorong
berikut: cahaya, yang merupakan energi murni, elektron bergerak dari semikonduktor menuju kontak
memasuki sel PV dan menanamkan energi yang negatif, yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai
cukup untuk beberapa elektron (partikel atom listrik, dan sebaliknya hole bergerak menuju kontak
bermuatan negatif) untuk membebaskan mereka. positif menunggu elektron datang.[2]
Built-in-potensial penghalang dalam sel bekerja pada
elektron tersebut untuk menghasilkan tegangan (yang
disebut photovoltage), yang dapat digunakan untuk
mendorong arus melalui sirkuit.[1]
II. Metode Penelitian

2.1 Alat dan Bahan


Alat percobaan yang digunakan yaitu panel surya
dengan rotasi dinamis 1 unit sebagai alat utama
Gambar 2. Semikonduktor p-n percobaan, AVO Meter digital 2 unit untuk
mengukur besar tegangan dan arus pada panel surya,
Panel surya erat kaitannya dengan Tegangan open kabel jumper 10 buah untuk menghubungkan
sircuit (Voc) yang dibaca pada saat arus tidak rangkaian panel surya
mengalirkan atau bisa disebut sama dengan nol
sedangkan Arus Short Sircuit (ISC) adalah arus
maksimal yang dihasilkan oleh modul sel surya
dengan mengshortkan kutub positif dan kutub negatif
pada modul sel surya.[3]
Bagian-bagian pada panel surya meliputi :
1. Substrat/Metal backing
Substrat adalah material yang menopang seluruh
komponen sel surya. Material substrat juga harus
mempunyai konduktifitas listrik yang baik karena
juga berfungsi sebagai kontak terminal positif sel
surya, sehinga umumnya digunakan material metal
atau logam seperti aluminium atau molybdenum.
2. Material semikonduktor
Material semikonduktor merupakan bagian inti dari
sel surya yang biasanya mempunyai tebal sampai Gambar 2.1 Rangkaian alat percobaan
beberapa ratus mikrometer untuk sel surya generasi
pertama (silikon), dan 1-3 mikrometer untuk sel 2.2 Prosedur
surya lapisan tipis. Material semikonduktor inilah
yang berfungsi menyerap cahaya dari sinar
matahari. Bagian semikonduktor tersebut terdiri dari
junction atau gabungan dari dua material
semikonduktor yaitu semikonduktor tipe-p
(material-material yang disebutkan diatas)
dan tipe-n (silikon tipe-n, CdS,dll) yang
membentuk p-n junction. P-n junction ini menjadi
kunci dari prinsip kerja sel surya.
3. Kontak metal / contact grid
Selain substrat sebagai kontak positif, diatas
sebagian material semikonduktor biasanya
dilapiskan material metal atau material konduktif
transparan sebagai kontak negatif.
4.Lapisan antireflektif
Refleksi cahaya harus diminimalisir agar
mengoptimalkan cahaya yang terserap oleh
semikonduktor. Oleh karena itu biasanya sel surya
dilapisi oleh lapisan anti-refleksi. Material anti-
refleksi ini adalah lapisan tipis material dengan
besar indeks refraktif optik antara semikonduktor
dan udara yang menyebabkan cahaya dibelokkan ke
arah semikonduktor sehingga meminimumkan
cahaya yang dipantulkan kembali.
5.Enkapsulasi / cover glass
Bagian ini berfungsi sebagai enkapsulasi untuk
melindungi modul surya dari hujan atau kotoran.[3]
Panel surya sendiri memiliki rangkaian sistem
yaitu modul surya sebagai alat utama, sholar charge
controller sebagai pengontrol arus dan tegangan
yang masuk, baterai sebagai penyimpan daya,
inverter untuk mengubah arus dan tegangan DC ke
Gambar 2.2 Prosedur Percobaan Panel Surya
AC dan beban sebagai penerima listriknya.[3]
Dalam percobaan ini terdapat beberapa
prosedur yaitu pertama adalah merangkai alat
percobaan seperti pada gambar 2.1. Selanjutnya yang
kedua adalah mengukur besarnya tegangan keluaran
panel surya dengan menggunakan AVO Meter digital
yang tersedia. Ketiga, mengukur besar tegangan pada
baterai dengan AVO Meter digital. Keempat,
mengukur tegangan keluaran DC dengan AVO Meter
digital. Kelima, mengukur besar tegangan inverter
dengan AVO Meter Digital dengan terlebih dahulu
menyalakan invereternya. Dan yang terakhir adalah Gambar 3.3 Grafik Hubungan Tegangan Baterai
mengukur besarnya arus pengisian baterai dengan terhadap waktu
terlebiih dahulu menghubungkannya langsung dari
baterainya dengan AVO Meter digital. Semua
percobaan atau pegukuran tersebut dilakukan untuk
setiap kenaikan waktu 2 menit dari 0-20 menit.

III. Hasil dan Pembahasan


3.1 Data Hasil Percobaan

Tabel 3.1 Data Hasil Percobaan Pengujian Arus dan


Tegangan Panel Surya
Gambar 3.4 Grafik Hubungan Tegangan Inverter
terhadap waktu

Gambar 3.5 Grafik Hubungan Kuat Arus terhadap


waktu

Pengolahan Data
Gambar 3.1 Grafik Hubungan Tegangan Panel Surya Menghitng Daya keluaran pada waktu 6 menit
terhadap waktu 𝑃 = 𝑉𝐷𝐶 . 𝐼
𝑃 = 14,4. (0,0006)
𝑃 = 0,01008 𝑊𝑎𝑡𝑡

3.2 Analisa
Pada praktikum kali, kita mempelajari tentang
pengukuruan arus dan tegangan pada panel surya.
Terdapat lima kali pengukuran dengan mengunakan
AVO meter digital untuk mengukur arus dan
tegangan pada panel surya yang telah terintegrasi.
Pengukuran yang dilakukan meliputi pengukuran
tegangan panel surya, tegangan baterai, arus
pengisian baterai, tegangan keluaran DC, tegangan
inverter, dan perhitungan daya keluaran. Percobaan
Gambar 3.2 Grafik Hubungan Tegangan Baterai ini dilakukan pengulangan untuk setiap kenaikan
terhadap waktu
waktu 2 menit dari 0-20 menit. Pada percobaan
pertama yaitu pengukuran tegangan panel surya,
didapatkan hasil fluktuatif atau berubah-ubah
nilainya dalam rentang 14,3-19 volt. Hal ini
disebabkan walaupun keluaran dari panel surya
adalah DC, akan tetapi belum memasuki solar charge
controller sehinggga data yang dihasilkan berubah-
ubah, karena pengaruh dari suhu lingkungan, besar
radiasi matahari, dan juga orientasi letak panel
suryanya. Pada percobaan kedua yaitu pengukuran
tegangan baterai, didapatkan hasil tegangan yang
konstan yaitu bernilai 14,4 volt, hal ini sesuai dengan
karakteristik dari baterai itu sendiri yang memang
keluarannya adalah DC yang bersifat konstan. Pada
percobaan ketiga yaitu pengukuran arus pengisian
baterai didapatkan nilai yang berubah ubah atau
fluktuatif, tetapi seharusnya nilainya tetap karena
yang dihasilkan adalah DC. Arusnya berubah ubah
dari rentang 0,0004-0,0014 Ampere disebabkan
karena tidak tersambung dengan solar charge
controller. Pada percobaan keempat yaitu
pengukuran tegangan keluaran DC didapatkan hasil
yang konstan yaitu 14,4 V sesuai dengan
karakteristik DC itu sendiri. Dan percobaan yang
terakhir atau kelima yaitu pengukuran tegangan
inverter yang hasilnya fluktuatif atau berubah ubah
dari rentang 115-210 volt. Akan tetapi, seharusnya
bernilai konstan sedangkan hasil percobaannya
fluktuatif. Hal ini kemungkinan disebabkan
kesalahan sistematis dari inverternya.

IV. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat
simpulkan beberapa hal yaitu :
1. Panel surya memiliki baian-bagian diantranya
adalah substrat, semikonduktor, kontak metal,,
lapisan antireflektif, dan enkapsulasi dan juga
terangkai menjadi sistem panel surya yang terdiri dari
panel surya/modul surya, solar charge controller,
inverter, baterai, dan beban.
2. Pada pengukuran arus dan tegangan panel surya
dilakukan dengan menggunakan AVO meter digital
dan sistem panel surya-nya dalam keadaan sudah
terangkai atau terintegrasi.
3. Dari hasil pengukuran didapatkan nilai arus
berkisar di rentang 0,0004-0,0014 Ampere dan nilai
tegangan panel surya berkisar 14,3-19 volt. Nilai
yang berubah-ubah ini disebabkan oleh factor dari
suhu lingkungan, radiasi matahari (irradiance), dan
juga orientasi peletakkan panel surya-nya

Daftar Pustaka
[1] Sears,Zemansky.1994.Fisika Untuk Universitas
2.Bandung : Bina Cipta.
[2] Anin,Chornelis.2015.Laporan Sel
Surya.https://www.academia.edu/5796492/Laporan
_Sel_Surya (diakses pada 7 Oktober 2019)
[3] Aisyah.2014.Panel Surya.
https://aisyahnyayu.com/2014/03/18/makalah-
konversi-energi-panel-surya/ (diakses pada 7
Oktober 2019)

Anda mungkin juga menyukai