Anda di halaman 1dari 4

PENGUJIAN ARUS DAN TEGANGAN PANEL SURYA

Nur Khanifah* (140310170023), Jedija Manondang A.H (140310170008)

Program studi Fisika Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran


Selasa 22 Oktober 2019
Pukul : 09.30 WIB – 14.30 WIB

Asisten: Khairul Habibie

Abstrak

Panel surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yang mengubah cahaya menjadi listrik. Praktikum kali ini
memiliki tujuan mengidentifikasikan bagian-bagian dari system panel surya, mengukur arus dan tegangan panel
surya, serta menganalisa hasil pengukuran panel surya. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan pengukuran
nilai tegangan panel surya yang didapat pada rentang 13,68V – 16,42; nilai tegangan input dan output baterai
konstan pada 15,35 V; nilai arus pengisian baterai didapatkan pada rentang 1,18A – 1,78A; dan nilai tegangan
output inverter pada rentang 189,1V – 204,6V. Data-data tersebut kemudian diolah unutuk mendapatkan nilai
daya output yang dihasilakan dari panel surya yaitu pada rentang 216,5985 Watt – 364,188 Watt. Dari hasil
pengukuran dan pengamatan dapat disimpulkan bahwa nilai tegangan dan arus dari panel surya bersifat
fluktuatif dikarenakan nilai intensitas yang tidak menentu dari cahaya matahari yang mana jika intensitas
matahari maksimum maka tegangan output panel surya akan maksimum dan begitupun sebaliknya. Nilai
tegangan input dan output baterai dapat konstan karena sebelum dihubungkan dengan baterai, rangkaian
dihubungkan dengan solar charge controller terlebih dahulu yang didalam piranti tersebut distabilkan terlebih
dahulu.

Kata Kunci : Panel Surya, Fluktuatif, Solar Charge Controller

I. Pendahuluan cahaya belok kea rah semikonduktor sehingga


meminimumkan cahaya yang dipantulkan kembali[2].
Panel surya adalah alat yang terdiri dari sel surya Bagian terakhir adalah enkapsulasi merupakan
yang mengubah cahaya menjadi listrik[1]. Pada bagian yang berfungsi untuk melindungi modul surya
umumnya, solar cell merupakan sebuah hamparan dari hujan atau kotoran.
semi konduktor yang dapat menyerap foton dari sinar
matahari dan mengubahnya menjadi listrik[1].

Gambar 1.2 Sistem Panel surya


Prinsip kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS) adalah sebagai berikut: matahari bersinar,
radiasi yang dihasilkan dari cahaya matahari ini
kemudian ditangkap oleh panel surya fotovoltaik[3].
Keluaran dari panel surya ini adalah berupa listrik
Gambar 1.1 Struktur Sel Surya arus searah (DC) yang besar tegangan keluarnya
Dari gambar tersebut menunjukkan bagian-bagian tergantung dengan jumlah sel surya yang dipasang
dari sel surya yaitu; Substrat adalah material yang didalam panel surya dan banyaknya sinar matahari
menopang seluruh komponen panel surya.Material yang menyinari panel surya tersebut[3]. Jika tegangan
ini harus memiliki konduktifitas yang baik (metal output dari panel surya ingin disimpan pada baterai,
atau logam) karena struktur ini berfungsi sebagai maka hasil tegangan tersebut harus dihubungkan pada
kontak termal positif panel surya[2]. Bagian regulator (solar charge controller).Fungsi dari
selanjutnya adalah material semikonduktor yang regulator ini adalah untuk meregulasi tegangan
merupakan bagian inti dari panel surya. Fungsi dari keluaran dari panel surya dan mengatur arus yang
material ini adalah untuk menyerap cahaya sinas masuk ke batere secara otomatis. Selain itu Regulator
matahari dan tempat berlangsungnya efek berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan
fotovoltaik[2]. Lapisan antireflektif adalah lapisan arus dari Panel Surya ke Batere secara otomatis dan
tipis material dengan besar indkes reflektif optic juga berfungsi untuk memutuskan aliran arus dari
antara semikonduktor dan udara yang menyebabkan
batere kebeban bila terjadi hubung singkat ataupun
beban yang berlebihan[3]. Jika diinginkan hasil
keluaran listrik dari PLTS ini berupa listrik arus
bolak-balik (AC) maka PLTS yang sudah dapat
mengeluarkan listrik arus searah (DC) ini harus
dihubungkan ke sebuah rangkaian elektronik / modul
30 elektronik yang bernama Inverter DC-AC.
Dimana Inverter DC-AC berfungsi untuk mengubah
arus listrik searah (DC) menjadi arus listrik bolak-
balik (AC)[3].

II. Metode penelitian


Gambar 2.5 Rangkaian pengukuran tegangan
output DC
Diagram alir

Gambar 2.1 Susunan peralatan untuk


pengukuran pengujian arus dan tegangan panel
surya

2.1 Alat dan bahan


Alat yang digunakan pada praktikum kali ini
adalah panel surya dengan rotasi dinamis 1 unit
sebagai objek yang mengkonversi energy surya
menjadi listrik, AVOmeter digital 2 unit sebagai alat
ukur arus, tegangan, serta resistansi, kabel jumper 10
buah sebagai penghubung antarkomponen system sel
surya.
Gambar 2.2 Rangkaian pengukuran tegangan
panel surya
2.2 Prosedur Percobaan
Pada percobaan pengujian arus dan tegangan
panel surya dilakukan 4 buah pengukuran.
Pengukuran pertama yaitu pengukuran tegangan
panel surya, pertama-tama membuat rangkaian pada
gambar2.2 kemudian catat nilai tegangan yang tertera
pada multimeter, percobaan kedua yaitu pengukuran
tegangan baterai hal yang perlu dilakukan ialah
membuat rangkaian seperti gambar 2.3, percobaan
ketiga adalah pengukuran arus pengisian baterai
dengan membuat rangkaian seperti gambar 2.4,
Gambar 2.3 Rangkaian pengukuran tegangan percobaan keempat ialah pengukuran tegangan
baterai output DC yang ditunjukkan pada gambar 2.5,
percobaan terakhir ialah pengukuran tegangan output
inverter dilakukan penyusunan rangkaian pada
gambar 2.1, dari masing-masing pengukuran
dilakukan pencatatan hasil pengukuran setiap 2 menit
selama 20 menit.

Gambar 2.4 Rangkaian pengukuran arus


pengisian baterai
III. Hasil dan Pembahasan

3.1 Hasil praktikum


Dari percobaan didapat data hasil
pengukuran sebagai berikut.
Tabel 3.1 Data Hasil Percobaan
t (menit) tegangan panel surya (V) Tegangan Baterai (V) Arus pengisian baterai (A)
0 15,99 14,35 1,46
2 16 14,35 1,433
4 16,42 14,35 1,422
6 13,75 14,35 1,308
8 14,48 14,35 1,405
10 15,19 14,35 1,247
12 15,92 14,35 1,183
14 13,68 14,35 1,78 Gambar 3.3 Grafik Arus Pengisian Baterai
16
18
14,51
15,91
14,35
14,35
1,326
1,18
terhadap Waktu
20 15,16 14,35 1,143
Tegangan keluaran DC (V) Tegangan Inverter (V) Daya keluaran DC (Watt)
14,35 190,3 277,838
14,35 190,1 272,4133
14,35 189,8 269,8956
14,35 189,6 247,9968
14,35 191,1 268,4955
14,35 189,5 236,3065
14,35 189,9 224,6517
14,35 204,6 364,188
14,35 189,1 250,7466
14,35 189,6 223,728
14,35 189,5 216,5985

Gambar 3.4 Grafik Tegangan keluaran DC

Gambar 3.1 Grafik Tegangan Panel Surya


terhadap Waktu
Gambar 3.5 Grafik Tegangan Inverter terhadap
Waktu

Pengolahan data
1. Menghitung Daya Keluaran
P = V.I (1)
P = 190,3 x 1,46
P = 277,838 Watt

3.2 Analisa Data


Praktikum kali ini memiliki tujuan
mengidentifikasi bagian-bagian dan system
panel surya, mengukur arus dan tegangan panel
Gambar 3.2 Grafik Tegangan Baterai terhadap surya, serta menganalisa hasil pengukuran sel
Waktu surya. Untuk mencapai tujuan tersebut
dilakukan pengukuran tegangan panel surya,
tegangan baterai, arus pengisian baterai,
tegangan keluaran DC, tegangan keluaran AC
(pada inverter) serta daya keluaran yang
masing-masing diukur setiap 2 menit selama 20
menit didapatkan data tegangan panel surya
pada rentang 13,68V – 16,42V; nilai tegangan
baterai konstan pada nilai 15,35 V; nilai arus
pengisian baterai bervariasi dengan rentang
1,18A – 1,46A; nilai tegangan keluaran DC Terlihat pada daya keluaran bahwa nilainya
konstan pada nilai 14,35 V; dan nilai tegangan juga fluktuatif. Hal ini dikarenakan nilai daya
keluaran inverter tercatat pada rentang 189,1V – keluaran dipengaruhi oleh nilai tegangan dan
204,6V. Dengan mengalikan tegangan keluaran arus dimana nilai tegangan dan arus yang
inverter dan arus pengisian baterai didapatkan dihasilkan oleh panel surya fluktuatif maka dari
nilai daya keluaran yang nilainya berada pada itu daya keluarannya pun fluktuatif.
rentang 216,5985 Watt – 354,188 Watt.
Dari gambar 1 pada grafik tegangan panel
surya terlihat bahwa tegangan panel surya IV. Kesimpulan
bersifat fluktuatif (berubah-ubah) terhadap
waktu, hal ini dikarenakan tingkat intensitas 1. Dari percobaan ini telah diketahui bahwa
(irradiance) dari cahaya matahari yang rangkaian panel surya terdiri dari fotovoltaik
berubah-ubah (tidak konstan) seiring dengan modul sebagai komponen yang mengubah
perubahan waktu dimana nilai dari tegangan energy solar menjadi energy listrik, solar
panel surya sangat dipengaruhi oleh irradiance charge controller sebagai pengatur dan
cahaya matahari. penyalur energy yang sudah diolah
Pada gambar 2 dan 4 (grafik tegangan fotovoltaik modul ke baterai, inverter
baterai terhadap waktu dan grafik keluaran DC) sebagai perangkat yang mengubah tegangan
terlihat bahwa nilai tegangannya konstan pada DC menjadi tegangan AC dan baterai
14,35 V. Hal ini dikarenakan sebelum masuk ke sebagai penyimpan tenaga listrik
baterai tegangan yang dihasilkan panel surya 2. Dari percobaan ini didapatkan nilai arus
dikontrol terlebih dahulu pada charge controller yang dihasilkan oleh panel surya berada
agar tegangan yang masuk pada baterai sesuai pada rentang 1,18 A – 1,78 A dan nilai
dengan spesifikasi baterai itu sendiri. Pada tegangan yang dihasilkan panel surya berada
praktikum ini digunakan tegangan spesifikasi pada rentang 13,68 V – 16,42 V
baterai sebesar ±14V, yang artinya tegangan 3. Dari hasil yang didapatkan selama
panel surya yang kurang dari 14V dinaikkan praktikum dapat disimpulkan bahwa nilai
sampai 14V dan tegangan yang lebih dari 14V tegangan dan arus yang dihasilkan oleh
diturunkan hingga 14V. Hal ini dilakukan agar panel surya yang diukur selama 20 menit
tidak terjadi overload pada baterai. bersifat fluktuatif (tidak konstan) hal ini
Dari gambar 3 (grafik pengisian arus baterai) terjadi karena intensitas matahari yang
terlihat bahwa arus pengisian baterai bersifat dipancarkan tidak menentu
fluktuatif, hal ini terjadi karena arus yang kita
ukur pada percobaan ini merupakan arus yang
dihasilkan panel surya. Menurut hokum OHM V. Daftar Pustaka
𝑉
I= dimana tegangan dan arus berbanding lurus,
𝑅
kareja intensitas dari matahari yang tidak [1] Anonim.2011.Solar cell. “www.eprints.polsri.
menentu menyebabkan nilai tegangna panel ac.id” (diakses pada 27 Oktober 2019 pukul
surya bersifat fluktuatif, maka arus panel surya 15.00 WIB)
pun bersifat fluktuatif. [2]Anonim.2019Struktur Panel Surya dan
Pada gambar 4 (grafik tegangan inverter) Fungsinya.”www.sanselux.co.id” (diakses pada
terlihat bahwa nilai tegangannya menjadi sangat 27 Oktober 2019 pukul 18.48 WIB)
tinggi dibandingkan dengan tegangan panel [3] Ramadhan, Anwar Ilmar dkk.2016.Analisis
surya, hal ini dikarenakan terdapat op-amp pada Desain Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya
rangkaian inverter yang berfungsi sebagai Kapasitas 50 WP. http://ejournal.undip.ac.id/
penaik tegangan sesuai dengan tegangan listrik index.php/teknik 37(2),2016,59-63
yang biasa digunakan pada rumah-rumah.
Tegangan yang keluar dari inverter sudah
menjadi tegangan AC yang siap digunakan
perangkat-perangkat rumah yang memerlukan
tegangan AC. Pada teorinya grafik tegangan AC
adalah sinusoidal, namun pada praktikum ini
didapatkan bentuk grafik yang cenderung
konstan, hal ini dikarenakan nilai tegangan yang
terukur pada multimeter adalah nilai tegangan
𝑉𝑚
efektif yang nilainnya Vef = yang berarti
√2
amplitude yang tercantum pada grafik bukanlah
amplitude tegangan AC maksimum.

Anda mungkin juga menyukai