Anda di halaman 1dari 6

1

Rancang Bangun Buck-Boost Converter Pada


Panel Surya Menggunakan Metode Kontrol PI
Dan PID Berbasis Mikrokontroler
ATmega 8535
Dedy Siddik Sidabutar, Ali Musyafa, Ridho Hantoro
Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
e-mail: dedysiddik@gmail.its.ac.id

Abstrak Energi matahari merupakan sumber energi banyak metode untuk memaksimalkan penggunaan panel
terbarukan alternatif untuk pembangkit listrik,energi surya namun terdapat suatu rangkaian elektronika yang
matahari dapat di rubah menjadi energi listrik dengan paling terpenting dalam memaksimalkan panel surya tersebut
menggunakan panel surya. Daya lisitrik yang dihasilkan yaitu sebuah rangakain converter yang berupa buck-boost
oleh panel surya tergantung dari temperatur dan radiasi converter. Buck-boost converter adalah suatu rangkaian
dari sinar matahari sehingga panel surya memiliki rata- elektronika yang dapat menaikkan dan menurunkan nilai
rata tingkat energi yang maksimum pada siang hari. tegangan keluaran, nilai tegangan tersebut dapat diatur dengan
Terdapat banyak metode untuk memaksimalkan merubah niali duty cycle. Pada rangkaian buck-boost
penggunaan panel surya, namun terdapat suatu converter terdapat beberapa komponen pendukung yaitu
rangkaian elektronika yang paling terpenting dalam induktor,kapasitor,mosfet dan resistor,komponen utama pada
memaksimalkan panel surya tersebut yaitu sebuah rangkaian ini adalah sebuah induktor yang berfungsi sebagai
rangakain yaitu converter yang berupa buck-boost penyimpan energi listrik yang akan disalurkan ke beban.
converter. Buck-boost converter adalah suatu rangkaian Tegangan pada beban tersebut adalah hasil dari energi yang
elektronika yang dapat menaikkan dan menurunkan nilai tersimpan pada induktor ditambah dengan tegangan input.
tegangan keluaran. Metode kontrol Proportional Integral Dengan penelitian ini, diharapkan dapat mengetahui
Derivative (PID) di rancang untuk memperbaiki kinerja bagaimana merancang buck-boost converter dengan
suatu sistem,termasuk sistem pengendali tegangan. menggunakan control PI dan PID serta dapat mengetahui
Kecepatan respon dan error steady state merupakan efesiensi dari buck-boost converter yang telah dirancang yang
parameter yang diukur untuk menilai kinerja suatu sistem nantinya akan di sambungkan dengan panel surya. Oleh
kendali. Dengan menggunakan metode trial dan error karena itu dalam tugas akhir ini dilakukan perancangan buck-
konstanta kendali Kp,Ti,Td masing masing sebesar boost converter dengan metode kontrol PI dan PID berbasis
Kp=5.Ki= 0.56 Kd= 0.03 dengan error steady state 1 volt. mikrikontroler atmega 8535 yang di harapkan memiliki
Effisiensi yang didapat dari buck-boost dengan kontrol PI efesiensi yang lebih baik.
adalah 9,5%. Effisiensi buck-boost yang didapat dari
sistem kontrol PID adalah 8,7 II. METODOLOGI PENELITIAN
perancangan perangkat keras dan perangkat lunak. Ini
Kata kunciBuck-Boost Converter, Error steady state, terdiri dari minimum sistem mikrokontroler atmega 8535,
PID, Trial and error sensor arus ACS712, sensor tegangan serta rangkaian buck-
boost converter. Diagram keseluruhan sistem buck-boost
I.PENDAHULUAN converter dapat dilihat dibawah ini.
Kebutuhan energi listrik merupakan hal yang sangat penting B
untuk menunjang kehidupan manusia khususnya negara Panel Surya Buck-Boost a
Converter t
Indonesia, dengan meningkatnya jumlah penduduk maka e
energi listrik yang dibutuhkan akan semakin meningkat,namun r
ketersediaan energi listrik semakin menipis. Salah satu solusi a
alternatif untuk mengantisipasi dampak krisis energi listrik
adalah dengan memanfaatkan energi matahari. Melalui sel Sensor I & V
surya maka energi matahari dapat di rubah secara langsung
menjadi energi listik dalam bentuk tegangan /arus (DC). Algoritma
Sel surya merupakan sumber energi terbarukan yang PWM Kontrol PI ADC
ramah lingkungan,biaya perawatan yang rendah serta tidak dan PID
menghasilkan noise. Namun kemampuan panel surya untuk
menghasilkan daya sangat tergantung oleh perubahan
Gambar.1. Blok Diagram Sistem
intensitas cahaya yang di terima oleh sel surya. Terdapat
2

Pada gambar diagram blok diatas buck-boost converter Pada gambar diatas merupakan rangkaian dasar buck-
menerima tegangan masukan dan arus dari panel boost converter dengan PWM untuk menyulut IGBT buck-
surya,kemudian mengubahnya ketegangan lebih besar atau boost converter. PWM untuk penyulutan buck-boost converter
lebih kecil dan hasilnya di alirkan ke beban yaitu baterai, agar merupakan deretan pulsa-pulsa kotak yang dihasilkan dari
tegangan yang di berikan pada batrai dapat benilai tetap yatiu perbandingan tegangan DC yang merupakan keluaran dari
sesuai setpoint yang diinginkan maka keluaran dari buck-boost kontroler dengan sinyal gigi gergaji yang dibangkitkan
converter di umpanbalik ke pengendali yang berupa mikrokontroler.
mikrokontroler yang telah di tanam program pengendalian Dalam perancangan sistem nilai parameter suatu
control metode PI dan PID. komponen harus ditetapkan agar keseluruhan sistem berjalan
Pada panel surya ini, tegangan dan arus yang dihasilkan sangat dengan baik.
berpengaruh pada intensitas cahaya matahari. Hal ini juga Tegangan input (Vin) = 34.9 Volt
sangat berpengaruh terutama pada arus yang dihasilkan oleh Tegangan output (Vout) = 28 Volt
panel surya. Maka dari itu, karena keterbatasan arus yang Ripple tegangan = 0,1%
dihasilkan oleh panel surya, maka arus pengisian pada batrai Arus output (Iout) = 2,9 Ampere
pun tidak bisa maksimal. Frekuensi switching = 40 kHz
Penentuan nilai duty cycle
Spesifikasi Panel Surya yang digunakan
= (1)
Spesifikasi PV yang dipakai menggunakan dua buah
PV yang berlainan tipe yaitu adalah sebagai berikut: = 28(1-D) = 10D
Tabel 1.
Tipe Pertama Panel Surya 28-28D = 10D
Modul Type : HBM (50)8454p 28 = 10D+28D
Peak Power (Pmp) 50 W 28 = 38D
Maksimum Power Current (Imp) 2,92 A D = 28/38
Maksimum Power Voltage (Vmp) 17,1 V D = 0,74
Short-Circuit Current (Isc) 3,36 A Penetuan nilai resistor
Open-Circuit Voltage (Voc) 21.2 V R= (2)
Maximum system Voltage 750 V
Tabel 2. R=
Tipe Kedua Panel Surya
Modul Type : ASE-50-DGF R = 9,655
Peak Power (Pmp) 53 W Penentuan nilai induktor
Maksimum Power Current (Imp) 2,98 A Lmin = xR (3)
Maksimum Power Voltage (Vmp) 17,8 V
Short-Circuit Current (Isc) 3,2 A Lmin = ((1-0,74)2/2x31372,6)x 9,655
Open-Circuit Voltage (Voc) 21.2 V Lmin = 0,653/62745,2
Komponen Hadware Buck-Boost Converter Lmin = 1,041 x 10-5 atau 10.41 H
Perancangan perangkat keras ini di bagi menjadi Arus induktor
beberapa sub bagian , yang pertama adalah perancangan IL= I 0ut (vin+Vo+V f /V in )
minimum sistem ATMega 8535, rangkaian catu IL= 2 (34.9 + 28 + 0,5 /34,9)
daya,penampil LCD, sensor tegangan, sensor arus, sensor, IL= 3.63 A
buck-boost converter. Penentuan nilai kapasitor
Perancangan Sistem Buck Boost Converter Vo = (4)
Rangkaian daya yang digunakan adalah rangakain
DC-DC convereter jenis buck-boost converter. Rangkaian ini C=
memerlukan rangkaian pendukung lainnya sebagai rangkaian
penyulutnya. Rangkaian yang dimaksud yaitu rangkaian C = 2,28016 x 10-3 atau 2280,16 F
driver. Perencanaan dan pembuatan rangakain buck-boost Perhitungan Desain Induktor
converter secara lengkap ditunjukkan pada gambar 2 sebagai Dari hasil perhitungan induktor buck-boost comverter
berikut diatas dapat di ketahui bahwa L= 23.7 dan Arus inductor
=3.63A core yang di gunakan adalah toroid AC=3,14,
diameter 2cm maka lilitan nya
N= (23.7x 3.63/0.25x3.14) 104= 39 (5)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengujian Panel Surya
Pengujian panel surya ini bertujuan untuk
mengetahui karakteristik tegangan output dari panel surya
Gambar 2. Rangkaian Buck-Boost Converter berdasarkan waktu. panel surya adalah salah satu sumber
energi alternatif yang dapat mengkonversi cahaya matahari
3

menjadi energi listrik. Panel surya yang digunakan pada sebesar 8,4 dengan memberikan dutycycle sebesar 20% dan
sistem ini adalah 2 buah panel surya 50 WP yang dipasang tegangan maksimal buckboost converter dengan dutycycle
secara seri, sehingga tegangan yang di hasilkan dapat 70% sebesar 41,7.ketika pada kondisi dutycycle 70% inductor
mencapai 34,9 volt dengan arus maksimal 2,9 A.Data hasil mengalami saturasi dan bergetar sehingga mulai timbul bunyi
pengujian panel surya berdasarkan waktu pengujian dapat pada inductor, hal ini juga menyebabkan tegangan dan arus
dilihat pada tabel 3 keluaran buck-boost converter ini tidak stabil
Tabel 3.
Data Hasil Pengukuran Tegangan Output Panel Surya Berdasarkan Waktu
Pengujian Sistem Open Loop
Pengujian
Pengujian dengan sistem open loop ini input tegangan
Waktu Nilai Tegangan Irradiance
converter di berikan sebesar 20 V dengan dengan beban batrei
(WIB/Jam) solar sell W/m2
sebesar 24 Volt 3A volt. Pengujian ini dilakukan dengan
(V)
memberikan dutycyle 55% seuai dengan keluaran refrensi
8.00 31,21 265
keluaran sebesar 26-28 hal ini di karenakan agar batrai tidak
8.30 31,40 349 mengalami kerusakan pada saat pengujian apabila melebihi
9.00 31,65 490 tegangan, hasil pengujian dapat dilihat pada grafik di bawah
9.30 31,90 825 ini.
Tabel 5.
10.00 31,53 890 Pengujian sistem open Loop
10.30 33,16 970 Vin Beban Ouput
11.00 33,13 985 Dutycycle =
11.30 32,56 989 55 %
12.00 32,79 987 20 0 28.2
12.30 32,25 865 20 0 27.8
13.00 32,55 785 20 0 27.3
13.30 32,47 760 20 0 27.6
14.00 31,58 730 20 1 23.2
14.30 31,45 655 20 1 25.6
15.00 30,72 540 20 1 23.2
15.30 30,60 445 20 1 24.3
16.00 30,48 397 Nb : beban 0 = belum di beri beban
1 = sudah di beri beban
Pengujian Buck-Boost Converter Dari data hasil pengujian diatas dapat diketahui
Pengujian rangkaian ini untuk mengetahui tegangan dan bahwa pada saat buck-boost converter diberi input tegangan
arus yang mampu dihasilkan dari buck-boost pada pengujian 20 Volt dengan dutycyle 55% tegangan output buck-boost
buck-boost converter di beri tegangan masukan DC 20 volt stabil dengan rata-rata sebesar 27 Volt namun ketika
dengan disisi keluaran rangkaian di beri beban batrai 28 volt buckboost converter disambung dengan beban batrai 24 V dan
3A serta frekuensi switching 40 kHz. Dengan merubah arus 3A, tegangan output buck-boost converter turun ke rata-
besarnya dutycycle akan menghasilkan teganan dan arus rata tegangan 23 V, hal ini di karenakan buck-boost terdiri dari
keluaran buck-boost converter yang berbeda-beda seiring induktor yang terdapat kumparan dan memiliki induktansi
dengan perubahan dutycyle tersebut.hasil pengujian rangkaian sehingga saat disambung dengan beban penguat medan
buck-boost converter dapat dilihat pada tabel 4 hasil induktor buck-boost converter akan turun.
pengujian.
Tabel 4. Pengujian Buck-Boost Converter dengan PI dan PID
Tabel pengujian buck-boost converter Pengujian buck-boost converter pada panel surya
dutycycle Vin(Volt) Vout iout adalah dengan menggunakan metodologi control PI,dan PID
dan rangkaian buck-boost converter yang dapat menaikkan
20 % 20. 8,4 0.3 dan menurunkan tegangan. pengujian ini dilakukan dengan
30% 20 12.7 0.5 sistem tertutup (close Loop) dengan menggabungkan semua
bagian-bagian blok diagram yang telah di uji menjadi satu
40% 20 18.3 1.2 rangkaian keseluruhan yang meliputi sensor arus,sensor
tegangan, auptocopler,mikrokontroler dan LCD.
50% 20 24 1.2
Untuk nilai Kp,Ki,Kd yang telah di dapat dari metode
60% 20 31.5 1.5 analitik tidak tepat bila diterapkan pada kontroler, oleh karena
itu perlu dilakukan proses tuning untuk mencari parameter
70% 20 41.7 1.8
kontroler sampai respon sesuai dengan yang diharapkan
Dari data pengujian converter fungsi buck- boost diatas dengan menggunakan metode trial and error, setelah melihat
dapat di keteahui bahwa converter dapat berfungsi dan dapat respon sistem maka diperoleh nilai parameter Kp,Ki,Kd yang
menaikkan dan menurunkan teganan output. Dengan diberi baik untuk digunakan. Berikut adalah nilai Kp=5.Ki= 0.56
nilai imasukan 20 V buck-boost converter output minimal Kd= 0.03
4

Pengujian Buck-Boost converter Metode Kontrol PI V kemudian turun mendekati setpoint sebesar 29 volt, Output
Pengujian buck-boost converter ini menggunakan dari converter ini tetap berada di tegangan antara 27-29 volt.
beban batrei 24 volt dengan arus 3 A dimana output dari
converter yaitu konstan sesuai setpoint yang di inginkan, Pengujian Buck-Boost converter Metode kontrol PID
tegangan masukan dari panel surya sangat tergantung dengan Pada pengujian MPPT panel surya dengan buck-boost
iradiasi matahari dan converter ini hanya dapat menaikkan converter menggunakan control PID respon control sangaat
dan menurunkan tegangan dari 15-35. baik.output converter dapat mencapai setpoint dengan cepat
Tabel 6. walaupun masih terdapat sedikit osilasi.control PID dapat
Pengujian MPPT dengan Kontrol PI Close Loop
menjaga tegangan diposisi setpoint meskipun menggunakan
beban seperti pada pengujian sebelumnya yatiu batrei 24 volt,
Vin Vref Output Aru Irradia Daya
2.9 Amper.berikut adalah data pengujian MPPT buck-boost
(V) (set (V) s tion (Watt)
converter dengan control PID.
point) (A) (w/m2) Tabel 7.
30.11 28 34.3 1.3 265 44.59 Pengujian Buck-Boost Converter dengan Kontrol PID Menggunakan Beban
30.24 28 29.7 1.3. 349 38.61 Vin Vref Output Arus Irradi Daya
30.46 28 27.2 1.7 490 46.24 (V) (setp (V) (A) ance (Watt)
30.79 28 29.2 1.6 825 46.72 oint) W/m2
30.53 28 28.7 1.3 890 37.31 30.11 28 33.3 1.8 265 59.94
31.63 28 29.2 1.8 970 52.56 30.24 28 29.4 1.7 349 49.98
31.88 28 29.5 1.8 985 53.1
30.46 28 27.2 1.6 490 43.52
31.83 28 29.8 2.1 989 62.58
31.79 28 29.7 2.2 987 65.34 30.79 28 28.3 1.9 825 53.77
31.25 28 29.3 2.5 865 73.25 30.53 28 29.3 1.6 890 46.88
31.55 28 28.6 2.1 785 60.06 31.63 28 29.5 1.5 970 44.25
31.68 28 28.9 1.6 760 46.24
31.88 28 29.3 1.8 985 52.74
30.58 28 29.5 1.8 730 53.1
30.45 28 29.5 1.5 655 44.25 31.83 28 28.6 2.1 989 60.06
30.72 28 28.7 1.6 540 45.92 31.79 28 28.5 2.1 987 59.85
30.54 28 27.3 1.4 445 38.22 31.25 28 28.3 1.9 865 53.77
30.24 28 29.6 1.4 397 41.44
31.55 28 28.2 1.9 785 53.58
Dari pengujian diatas dapat diketahui bahwa bahwa 31.68 28 28.7 1.8 760 51.66
dengan tegangan input solar sell yang berubah-ubah yaitu 30.58 28 29.4 1.7 730 49.98
antara 29 32 V MPPT dengan buck-boost converter kontrol
30.45 28 29.5 1.8 655 53.1
PI, tegangan Output dapat mendekati setpoint dengan error
pertama yaitu 6 % kemudian turun mendekati setpoint sebesar 30.72 28 28.5 1.6 540 45.6
29 volt, Output dari converter ini tetap berada di tegangan 30.54 28 28.3 1.6 445 45.28
antara 27-29 volt. 30.24 28 28.2 1.7 397 47.94
Dari pengujian diatas dapat diketahui bahwa dengan
aksi control PID dapat memenuhi criteria yang di inginkan
hampir mendekati walaupun masih terdapat osilasi yang
tinggi untuk awal pengujian grafik fungsi langkah tergantung
pada nilai parameter Kp,Ti,Td.dengan tegangan masukan
solar sell yang berubah-ubah yaitu antara 29 31 V buck-
boost converter kontrol PID, tegangan Output dapat
mendekati setpoint dengan error pertama yaitu 6 % yaitu
sebesar 33.3 V kemudia tegangan turun mendekati setpoint
sebesar 29 volt, Output dari converter ini tatap berada di
tegangan antara 27-29 volt

Gambar 3. Grafik Respon Sistem Tegangan 0utput Buck Boost dengan


Kontrol PI
Dari pengujian diatas dapat diketahui bahwa bahwa
dengan tegangan masukan solar sell yang bervariabel yaitu
antara 29 32 V buck-boost converter kontrol PI, tegangan
Output dapat mendekati setpoint dengan error pertama yaitu 6
5

P PI = 29,7 V x 2,2 A = 65,34 W


Perhitungan Power saat kontrol PI adalah
P PID = 28,5 V x 2,1 A = 59,85 W
Perhitungan P out adalah sebagai berikut :
P out = irradiasi x total surface area
P out = 926 Wm-2 x 0,744 m2 = 688,94 W
Sehingga effisiensi () = 100 % x (P PI atau P PID /P out )
Untuk effisiensi () kontrol PI adalah
() = 100 % x (65,34/688,94)
= 9,5 %
Gambar 4. Grafik Respon Sistem Tegangan Output Buck-Boost
dengan Kontrol PID Untuk effisiensi () kontrol PID adalah
Pada grafik 4. merupakan grafik respon sistem pada buck- () = 100 % x (59,85/688,94)
boost dengan control PID, warna merah respon sistem dan = 8,7%
warna biru merupakan setpoint. Sedang sumbu-x dan sumbu-y Pengujian Buck-Boost Converter Kontrol PID Pada Satu
diwakili waktu dan tegangan keluaran. Dari gambar tersebut Panel Surya
terlihat bahwa respon dari sistem memili maksimum overshoot Pengujian buck-boost converter menggunakan kontrol
5.33 V,nilai settling time sebesar 5 detik, peak team 1.5 PID dengan menggunakan satu panel surya, pengujian di
detik,rise time 1 detik dan error steady state 0.7 V . Pada mulai dari pukul 08.00 hingga 16.00 dengan memanfaatkan
kontrol PID di atas memiliki osilasi yang lama untuk irradiation matahari, pengujian juga menggunakan beban
mencapai setpoint dan pada waktu 5.6 detik tegangan output batrai 24 volt 3 A tuning PI dengan menggunakan trial dan
mulai stabil.. Kontrol PID juga menjaga sistem sehingga error dengan nilai Kp = 8,6 dan Ti=1,2 Td=0.4. untuk hasil
output tetap berada di sekitar set point meskipun ada pengujian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
perubahan tegangan output maupun perubahan beban Tabel 9.
Pengujian Buck-Boost Converter Kontrol PID Satu Panel Surya
Jam Vin Vref(set Vout Iout
Perbandingan Respon Sistem Antara Kontrol PI dan PID
point)
Dari hasil pengujian buck-boost converter kontrol PI dan
PID yang telah di dapat maka di lakukan perbandingan hasil 8.00 14.3 28 19.4 0.52
overshoot, settling time, peak team, rise time, error steady 9.00 15.7 28 25.3 0.57
state. 10.00 16.5 28 26.4 0.56
Tabel 8.
Perbandingan Respon Sistem Kontrol PI dan PID 11.00 17.3 28 27.6 0.53
Respon Sistem PI PID 12.00 17.6 28 27.4 0.76
overshoot, 5.21 5.33 V 13.00 15.6 28 25.4 0.63
settling time 7 detik 5 detik 14.00 15.3 28 24.3 0.65
15.00 13.7 28 18.4 0.48
peak team 2.5 detik 1.5 detik
16.00 13.2 28 18.3 0.42
rise time 7 detik 1 detik Pada data tabel diatas dapat di ketahui bahwa dengan
error steady 2.2 0.7 V menggunakan satu panel surya buck-boost converter tidak
state. dapat menaikkan tegangan sampai ke setpoint 28 volt. buck-
Dari data perbandingan PI dan PID diatas dapat boost converter hanya dapat mencapai batas maksimal 27.6 V
diketahui bahwa kontrol PID memiliki respon lebih baik dengan tegangan masukan sebesar 17.3 pada pukul 11.00. hal
dibandingkan dengan kontrol PI. ini di karenakan buck-boost converter di rancang memiliki
batasan minimal dan maksimal untuk menaikkan dan
Perhitungan Effisiensi Buck-Boost Converter dengan menurunkan tegangan.
Kontrol PI dan PID
Perhitungan nilai effisiensi dari buck-boost converter IV.KESIMPULAN
kontrol PI dan PID diambil data pada saat jam 12.00 dengan Dari penelitian dan analisa yang telah dilakukan pada rancang
irradiasi 926 W/m2 dengan output dari buck-boost converter bangun buck-boost converter dengan kontrol PI dan PID
bernilai 29,7 V saat menggunakan kontrol PI dan 28,5 V saat maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :
menggunakan kontrol PID. Arus yang dihasilkan adalah 2,2 A Rancangan buck-boost controler dengan setpoint
saat menggunakan kontrol PI dan 2,1 A saat menggunakan 28,control PI menghasilkan tegangan pada 27.2-
kontrol PID. Kemudian dihitung luas luasan dari dua modul 29.5 settlimg time 9 detik dengan error 1 V, dan
photovoltaic yang digunakan adalah sebagai berikut : menggunakan control PIID output tegangan buck-
Luas = Panjang x Lebar boost controller berada pada tegangan 28.1-28.5
Luasan PV 1 : 0,92 m x 0,40 m = 0,368 m2 setting time 6 detik dengan error 6 detik.
Luasan PV 2 : 0,80 m x 0,47 m = 0,376 m2 Effisiensi yang didapat dari buck-boost dengan
Total luasan PV yang digunakan adalah PV1 + PV2 = 0,744 kontrol PI ini adalah 9,5%. Effisiensi buck-boost
m2. yang didapat dari sistem kontrol PID ini adalah 8,7%.
Perhitungan Power saat kontrol PI adalah Dari kedua kontrol yang dipakai kontrol PID
6

merupakan kontrol terbaik dengan nilai maximum


overshoot (Mp) dan settling time (Ts) lebih kecil dari
kontrol PI walaupun nilai effisiensi dari kontrol PI
lebih baik dari pada effisiensi kontrol PID.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Ananaba, Kemjika. Design and Implementation of a Buck
Converter.
[2] Heryanto, M.Ary&WisnuAdi P. 2008. PemrogramanBahasa C
untukMikrokontroler ATMEGA8535, PenerbitAndi, Yogyakarta.
[3] Kazimierczuk,Marian. (2008). Pulse-width Modulated DC-DC
Power.
[4] Roger, Everett. (2002). Understanding Buck-Boost Power Stages
in SwitchMode Power Supplies. Texas Instrument.
[5] RusmintoTjaturWidodo, Rugianto,
AsmunivdanPurnomoSejatimaximum power point tracker
selsuryamenggunakanalgoritma perturb and observeSurabaya.
PENS-ITS.
[6] Steven Trigno, SatyaNimmala, RomeenRao,Power Electronic
System Design I,Winter 2010
[8] http://www.juraganelektro.com.. 27 Mei 2013.
[9] ATmega8535 Data Sheet, http://www.atmel.com. Diakses
pada hari Jumat 21 Mei 2013.
[10] http://en.wikipedia.org/wiki/Buck-
boost_converter.diakses padahari minggu 21 juli 2013
[11] http://dewiaysiah.blogspot.com/2012/11/,diaksesjumat
21 Mei 2013
Membangun Sinyal PWM pada AVR dengan BASCOM AVR.
[12] Rashid, Muhammad H. Power Electronics, Circuit, Devices, and
Apllication. . 2004. Prentice Hall
[13] Sulasno. Teknik Konversi Energi Listrik dan Sistem
Pengaturan.2009

Anda mungkin juga menyukai