Anda di halaman 1dari 11

PERANCANGAN GENERATOR DC DENGAN PENGGERAK MULA MOTOR AC

SEBAGAI FREE ENERGI

Muhammad Junaidi1), Didik Notosudjono2), Evyta Wismiana3)

Abstrak

Penelitian dan pengembangan akan sistem pembangkit listrik dengan memanfaatkan energi terbarukan
dirasa cukup penting untuk dilakukan. Dalam perancangan ini generator DC ini mendapat energi
mekanis dari motor listrik sebagai penggerak mula, dengan cara dikopel secara langsung antar rotor
motor listrik dengan rotor generator DC. Dan sistem ini digunakan metode umpan balik pada sistem
charging untuk membuktikan kebenaran berdasarkan hukum kelestarian energi. Pada sistem ini
menggunakan catu daya utama dari accumulator (baterai) sebagai alat penyuplai energi listrik untuk
menjalankan keseluruhan sistem. Percobaan beban penuh menggunakan sistem umpan balik, dengan
sumber tegangan menggunakan baterai 45 Ah 12 Volt, arus pada sistem umpan balik yang digunakan
sebagai pengisian baterai dari generator DC menghasilkan tegangan sebesar 13,9 Volt. Dan jatuh
tegangan pada sistem umpan balik ini sebesar 12,9 Volt. Terjadinya penurunan tegangan inverter
sampai 215 Volt dari 228 Volt, dan penurunan tegangan baterai sampai 11,04 dari 12 Volt. Berdasarkan
pengujian motor listrik dan generator DC ini memiliki efisiensi 0,02% - 5%.

Kata kunci : Accumulator, Arduino, Generator DC, Motor Universal, Inverter

I. PENDAHULUAN accumulator (baterai) sebagai alat penyuplai


energi listrik untuk menjalankan keseluruhan
1.1 Latar Belakang sistem.

Ketidakseimbangan akan jumlah kebutuhan 1.2 Maksud dan Tujuan


dan produksi energi, yang semakin didesak oleh
cepatnya pertambahan penduduk dan Maksud dari perancangan alat ini untuk
berkembangnya dunia industri dapat memahami dan membuktikan kebenaran secara
mengakibatkan sumber cadangan energi dunia kajian tentang hukum kelestarian energi yakni
khususnya energi fosil semakin berkurang. energi tidak dapat dimusnhakan ataupun
Untuk dapat mengatasi hal tersebut penelitian diciptakan, energi hanya bisa diubah dari satu
dan pengembangan akan sistem pembangkit bentuk energi ke bentuk yang lain, dengan
listrik dengan memanfaatkan energi terbarukan memanfaatkan sistem umpan balik dari energi
dirasa cukup penting untuk dilakukan. Hal ini yang digunakan. Dan diharapkan menjadi salah
mengingat sumber daya konvensional sangat satu alternatif teknologi dan solusi dari krisis
bergantung pada bahan bakar fosil atau sumber energi jika alat ini telah selesai dalam
daya sekunder seperti tenaga nuklir. Hal lain perancangan.
yang menjadi kendala adalah masih sulitnya
tingkat kesadaran masyarakat untuk beralih II. TEORI DASAR
menggunakan energi allternatif terbarukan. [1]
2.1 Generator DC
Dalam perancangan ini generator DC ini
mendapat energi mekanis dari motor listrik Generator DC merupakan sebuah perangkat
sebagai penggerak mula, dengan cara dikopel generator DC yang mengubah energi mekanis
secara langsung antar rotor motor listrik dengan menjadi energi listrik. [2]
rotor generator DC. Dan sistem ini digunakan
metode umpan balik pada sistem charging Adapun proses pembangkitan tegangan
untuk membuktikan kebenaran berdasarkan induksi pada generator DC. Jika rotor diputar
hukum kelestarian energi. Pada sistem ini dalam pengaruh medan magnet, maka akan
menggunakan catu daya utama dari terjadi perpotongan medan magnet oleh lilitan

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan 1


kawat pada rotor. Hal ini akan menimbulkan motor universal dapat dilihat pada gambar 2.1
tegangan induksi. [3] di bawah ini. [5]

2.1.1 Daya generator DC

Daya yang dibangkitkan oleh generator DC


dapat dihitung dengan menggunakan rumus
daya pada rangkaian listrik pada umumnya. Gambar 2.1 Motor Universal [5]
Perhitungan daya juga dapat dilakukan dengan
menggunakan harga dari tegangan maksimum 2.3 Arduino Mega 2560
dan arus maksimum keluaran generator.
Adapun persamaannya didefinisikan pada Arduino Mega 2560 adalah papan
persamaan 2.1 berikut : [3] mikrokontroler berbasiskan Atmega 2560.
Arduino Mega 2560 memiliki 54 pin digital
𝑃 = 𝑉 × 𝐼 ................................................(2.1) input/output, dimana 16 pin sebagai input
analog, dan 4 pin sebagai UART (port serial
Dimana : hardware), 15 pin dapat digunakan sebagai
P = daya (Watt) output PWM, koneksi USB, 16 MHz kristal
V = tegangan (Volt) osilator, jack power, tombol reset, dan header
I = arus (Ampere) ICSP. Ini semua yang diperlukan untuk
mendukung mikrokontroler. Cukup dengan
2.1.2 Loss dan efisiensi generator DC menghubungkannya ke komputer melalui kabel
USB atau power dihubungkan dengan adaptor
Dalam penggunaan Generator DC, pasti AC – DC atau baterai untuk mulai
akan mengalami losses (rugi-rugi). Rugi-rugi mengaktifkannya tegangan Arduino Mega
yang terjadi dibagi menjadi tiga, yaitu: rugi- bernilai 5 V DC sampai dengan 12 V DC. Board
rugi tembaga atau listrik, rugi-rugi besi atau arduino mega 2560 dapat dilihat pada gambar
magnet, rugi-rugi mekanik. Karena terjadi rugi- 2.2 berikut ini dan untuk lebih jelasnya dapat
rugi, maka dilakukan efisiensi membandingkan dilihat pada lampiran 2 : [6]
daya masukan dan keluaran. Efisiensi daya
generator secara matematis didefinisikan pada
persamaan 2.2 berikut adalah: [3]
𝑃𝑜𝑢𝑡
ɳ(%) = × 100%..............................(2.2)
𝑃𝑖𝑛

Dimana : Gambar 2.2 Board Arduino Mega 2560 [6]


Pout = Daya yang dihasilkan
Pin = Daya yang dipakai 2.4 Modul PZEM-004T
Pin = Pout + ∑ 𝑃𝑟𝑢𝑔𝑖
Modul PZEM-004T adalah sebuah modul
2.2 Motor Universal sensor yang berfungsi untuk mengukur daya,
tegangan, arus, dan energi yang terdapat di
Motor universal merupakan motor DC seri aliran listrik yang dapat dihubungkan melaui
yang diberi suplay AC sehingga memiliki perangkat SBC ataupun platform opensource
karakteristik kecepatan tinggi (diatas 3.200 lainnya . Dalam penggunaannya, alat ini khusus
rpm). [4] untuk penggunaan dalam ruangan (indoor) dan
beban yang terpasang tidak diperbolehkan
Kecepatan tanpa beban yang dihasilkan melebihi daya yang sudah ditetapkan. Bentuk
motor jenis ini sangat tinggi (2.000 – 20.000 dari modul PZEM-004T dapat dilihat pada
rpm) namun akan turun menjadi 50 – 80% gambar 2.3 berikut dan untuk lebih jelasnya
ketika berbeban, disebabkan oleh rugi – rugi dapat dilihat pada lampiran 3: [7]
gesekan dan belitan. Bagian-bagian lengkap

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan 2


N = I x t ......................................................(2.4)

Dimana :
N = kapasitas baterai (Ah)
I = kuar arus (A)
T = waktu (jam)

Gambar 2.3 Modul PZEM-004T [7] 2.7 Inverter

2.5 TFT LCD Inverter atau biasanya disebut dengan power


inverter adalah suatu rangkaian atau perangkat
Thin Film Transistor Liquid Crystal Display elektronika yang dapat mengubah arus listrik
(TFT LCD) merupakan varian dari LCD yang searah (DC) ke arus listrik bolak-balik (AC).
menggunakan transistor film tipis teknologi Sumber-sumber arus listrik searah atau arus DC
untuk meningkatkan kualitas gambar seperti yang merupakan input dari power inverter
addressability dan kontras. tersebut dapat berupa baterai, maupun sel surya
(Solar Cell).
LCD adalah salah satu komponen
elektronika yang berfungsi sebagai tampilan III. PERANCANGAN ALAT
suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik.
Bentuk dari TFT LCD dapat dilihat seperti pada 3.1 Gambaran Umum Perancangan
gambar 2.4 berikut dan untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada lampiran 4 : [8] Dalam perancangan alat ini bertujuan untuk
mencoba atau membuktikan suatu hukum
kekekalan energi, yang menyatakan “Energi
tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan, hanya
bisa diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya”.
Pada perancangan ini dibagi menjadi 3 bagian
utama, yaitu motor listrik, pengatur kecepatan
motor dan generator.
Gambar 2.4 TFT LCD Display [8]
Untuk mengertahui pemanfaatan yang
2.6 Accumulator (Baterai) diinginkan, proses selajutnya adalah membuat
rangkaian beban jenis lampu dengan tingkatan
Baterai atau accumulator adalah suatu alat yang berbeda-beda, untuk diuji cobakan.
yang berfungsi menyimpan energi listrik dalam Sistem kerja dari perancangan ini dapat
energi kimia, dimana akan mengeluarkan disimulasikan dengan gambar 3.1 di bawah ini
energi listrik bila diperlukan. :

Secara umum, lamanya pengisian baterai


dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan 2.3 di bawah ini : [10]
𝐶
𝑇𝑎 = ......................................................(2.3)
𝐼

Dimana :
𝑇𝑎 = lamanya pengisian arus (Jam)
𝐶 = besarnya kapasitas baterai (Ah )
𝐼 = besarnya arus pengisian ke baterai Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Kerja Alat
(Ampere)
3.2 Jenis Generator DC
Kapasitas baterai dapat dinyatakan dengan
persamaan 2.4 dibawah ini : [9] Generator DC yang digunakan dalam
perancangan ini adalah jenis generator listrik

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan 3


type MY10202X500W36V. Dapat dilihat pada 3.4 Perancangan Perangkat Keras
gambar 3.2 adalah jenis generator DC yang
digunakan. Dalam perancangan perangkat keras ini,
terdiri dari beberapa perancangan diantaranya
perancangan kontruksi generator DC dengan
penggerak mula motor listrik.

3.4.1 Perancangan kontruksi

Pembuatan kontruksi ini dibangun


menggunakan papan akrilik, dengan ukuran
Gambar 3.2 Generator DC panjang x lebar 51 x 40 cm. Dengan ukuran 51
x 40 cm semua peralatan yang digunakan akan
Adapun spesifikasi dari generator yang akan ditempatakan pada papan akrilik tersebut.
digunakan ini adalah sebagai berikut : Dapat diliat pada gambar 3.4 di bawah ini
adalah kontruksi bagian dudukan penempatan
Tabel 3.1 Data Spesifikasi Generator DC keseluruhan komponen yang digunakan.

Tegangan 36 Volt
Daya 500 Watt
RPM 2500
Arus 12 A

3.3 Jenis Motor Universal

Jenis motor ini merupakan jenis motor DC


seri yang diberi suplai AC, sehingga memiliki
karakteristik kecepatan tinggi. Berikut adalah
gambar 3.3 motor listrik universal.
Gambar 3.4 Kontruksi Bagian Dudukan Motor
Listrik dan Generator DC

3.4.2 Perancangan kopel rotor

Tujuan pengkopelan ini adalah


menyambungkan antara rotor generator dengan
rotor motor listrik. Di mana motor listrik akan
dimanfaatkan sebagai pembangkit energi
Gambar 3.3 Motor Universal mekanik, yang akan menggerakkan bagian
rotor pada generator. Perancangan ini dapat
spesifikasinya sebagai berikut : dilihat pada gambar 3.5 di bawah ini kontruksi
kopel antara rotor generator dengan rotor motor
Tabel 3.2 Data Spesifikasi Motor Universal listrik.

Tegangan 220-240 Volt


Frekuensi 50-60 Hz
Daya 4 00 Watt
RPM 13.500
Arus 3,0 A

Gambar 3.5 Kontruksi Kopel Rotor antara


Generator dengan Motor Listrik.

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan 4


3.5 Jenis Baterai untuk pengatur kecepatan putaran motor.
Berikut adalah gambar 3.8 dimmer AC SCR
Baterai aki yang digunakan adalah type G 2000W :
Force TITANIUM NS60-MF Aki Mobil.
Berikut adalah gambar dari baterai yang
digunakan :

Gambar 3.8 Pengatur kecepatan AC ACR


2000W

3.8 Perancangan Panel Pengukuran

Gambar 3.6 Baterai Aki G Force TITANIUM Secara garis besar perancangan panel
NS60-MF pengukuran ini menggunakan mikrokontroler,
mikrokontroler ini berfungsi sebagai pengolah
Adapun spesifikasi dari baterai aki tersebut data yang nantinya diterima dari dua jenis
adalah : sensor yang berbeda, berikut adalah flow chart
diagram dari perancangan panel pengukuran
Tabel 3.3 Baterai Aki G Force TITANIUM pada gambar 3.9 dibawah ini :
NS60-MF

Tegangan Input 110-250 V


Tegangan Output 50-250 V
Daya Output Maksimal 2000 Watt
Arus Keluaran Maksimal 16-25 A

3.6 Inverter

Pada prinsipnya inverter adalah peralatan


elektronik yang dapat merubah tegangan DC Gambar 3.9 Flow Chart Diagram Panel
menjadi tegangan AC. Fungsi dari inverter pada Pengukuran
perancangan ini adalah untuk merubah
tegangan DC baterai menjadi tegangan AC Panel meter ini berfungsi sebagai indikator
sehingga perancangan alat ini dapat beroperasi yang mengetahui hasil pengukuran dari
untuk menyalakan motor listrik sebagai tegangan, arus, dan frekuensi yang digunakan.
penggerak generator. Berikut adalah gambar Adapun gambar rangkaian keseluruhan alat ini
3.7 dari inverter yang digunakan : dapat dilihat pada gambar 3.10 berikut ini :

Gambar 3.7 Power Inverter China

3.7 Perancangan Kontrol Kecepatan Motor

Pengatur tegangan atau rangkaian kit


dimmer arus AC SCR 2000W Motor Speed Gambar 3.10 Rangkaian Keseluruhan Alat
Control merupakan suatu modul dengan fungsi Panel Meter

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan 5


IV. PENGUJIAN DAN ANALISIS 4.2 Pengujian Kemampuan Generator DC

4.1 Perhitungan dan Pengukuran Output Dalam pengujian ini, hanya dilakukan
Alat beberapa percobaan. Diantaranya pengujian
kemampuan generator DC, meliputi pengujian
Analisis perhitungan output alat ini, tanpa beban, pengujian berbeban dengan sistem
didasarkan pada spesifikasi generator DC yang tanpa pengecasan, dan pengujian berbeban
digunakan. Adapun data dari generator DC dengan sistem pengecasan.
dapat dilihat pada tabel (3.1), dengan
menggunakan persamaan (2.2), sehingga 4.2.1 Pengujian tanpa beban
diperoleh daya yang dihasilkan generator DC
berdasarkan spesifikasi yang digunakan yakni : Dalam pengujian tanpa beban ini, sumber
tegangan utama yang digunakan adalah sumber
𝑃 =𝑉 ×𝐼 tegangan DC dari Accumulator (baterai),
𝑃 = 36 × 12 dengan spesifikasi 12 Volt / 45 Ah. Tegangan
= 432 𝑊𝑎𝑡𝑡 baterai ini akan diubah menjadi tegangan AC
melalui sebuah inverter. Tegangan AC ini akan
Berdasarkan perhitungan, generator DC ini digunakan sebagai sumber tegangan untuk
bekerja dengan kecepatan maksimal mampu mengoperasikan motor universal, dimana
menghasilkan daya sebesar 432 Watt, dari daya motor universal ini yang akan menggerakkan
yang semestinya yakni 500 Watt. Berikut rotor generator DC. Agar motor universal dapat
adalah persentase penurunannya. menyesuaikan kecepatan putarannya dengan
kecepatan yang dibutuhkan generator DC
𝑃𝑠𝑒𝑚𝑒𝑠𝑡𝑖𝑛𝑦𝑎 −𝑃𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
Persentase Penurunan = × 100% digunakan sebuah alat pengatur kecepatan
𝑃𝑠𝑒𝑚𝑒𝑠𝑡𝑖𝑛𝑦𝑎
500−432 motor. Berikut adalah data pengujian dari hasil
Persentase Penurunan = × 100%
500 pengukuran tanpa beban dengan kecepatan
Persentase Penurunan = 13,6%
bervariasi :
Generator ini memiliki persentase
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Tanpa Beban
penurunan sebesar 13,6%. Berikut tabel 4.1
dengan Kecepatan Bervariasi
adalah data pengujian generator DC dengan
sumber energi mekanik didapat dari bor listrik.

Tabel 4.1 Perbedaan Hasil Pengukuran dan


Semestinya Pada Generator tanpa beban

Setelah dilakukannya percobaan


menggunakan sumber tegangan baterai 12 Volt
/ 45 Ah, percobaan dilakukan beberapa kali
Berikut adalah selisih antara tegangan dengan kecepatan putaran yang bervariasi
output hasil pengukuran dan semestinya dari mulai dari 400 sampai 1200 rpm, generator DC
jenis generator DC yang digunakan. ini mampu mengeluarkan tegangan tanpa beban
sebesar 16,06 Volt, dimana tegangan yang
𝑉𝑠𝑒𝑚𝑒𝑠𝑡𝑖𝑛𝑦𝑎 −𝑉𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 dihasilkan ini sudah cukup bagus untuk
Persentase Penurunan = × 100%
𝑉𝑠𝑒𝑚𝑒𝑠𝑡𝑖𝑛𝑦𝑎
36−35 digunakan sebagai sumber pengecasan baterai
Persentase Penurunan = × 100%
36 berkapasitas 12 Volt. Perubahan nilai pada
Persentase Penurunan = 2,77% tegangan output yang dihasilkan generator DC
dipengaruhi oleh kecepatan putaran, yakni
semakin tinggi kecepatan putaran maka besar
tegangan yang dihasilkan generator DC juga

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan 6


semakin besar. Pada percobaan ini generator mula, terjadi penurunan tegangan yang
DC dapat menghasilkan tegangan output dihasilkan power inverter ini diakibatkan
sebesar 16,06 Volt dengan kecepatan putaran terjadinya penurunan tegangan pada sumber
1200 rpm, dengan tujuan penggunaan output tegangan yang digunakan dari baterai selama
yang dihasilkan akan digunakan sebagai 1,08 jam pengujian sehingga terjadinya
pengisi tegangan baterai yang digunakan. penurunan kecepatan putaran penggerak mula.

4.2.2 Pengujian berbeban dengan sistem 4.2.3 Pengujian berbeban dengan sistem
tanpa pengecasan pengecasan

Pada pengujian ini, sumber tegangan yang Pada pengujian ini, sumber tegangan yang
digunakan masih tetap sama dengan percobaan digunakan masih tetap sama dengan percobaan
tanpa beban. Hanya saja, untuk pengujian tanpa beban. Hanya saja, untuk pengujian
berbeban ini hanya menggunakan beban resistif berbeban ini akan diberikan beban resistif
berupa lampu type Hannochs 4 x 9 Watt 100 – berupa lampu type Hannochs 4 x 9 Watt 100 –
240 Volt 50/60 Hz yang dipasang secara 240 Volt 50/60 Hz yang dipasang secara
paralel, dan motor universal 400 Watt sebagai paralel, dan motor universal 400 Watt sebagai
penggerak generator DC, pada percobaan ini penggerak generator DC, pada percobaan ini
menggunakan sistem tanpa pengecasan. menggunakan sistem umpan balik untuk sistem
Berikut adalah data pengujian dari hasil pengisian baterai. Tabel 4.4 berikut adalah data
pengukuran berbeban dengan sistem tanpa pengujian dari hasil pengukuran berbeban dan
pengecasaan. juga menggunakan sistem umpan balik :

Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Berbeban dengan Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Berbeban dengan
Sistem tanpa Pengecasaan Sistem Pengecasaan

Pada percobaan berbeban dengan sistem Pada percobaan berbeban dengan


tanpa pengecasan, diketahui bahwa output yang menggunakan sistem umpan balik, diketahui
dihasilkan generator DC adalah sebesar 16,06 bahwa pada sistem umpan balik ini output yang
Volt. Dan jatuh tegangan yang dihasilkan dihasilkan generator DC yang akan digunakan
generator DC ini adalah 12,02 Volt. Terjadinya sebagai pengisi baterai adalah sebesar 13,9
penurunan tegangan yang dihasilkan oleh Volt. Dan jatuh tegangan pada sistem umpan
generator DC ini dikarenakan sumber tegangan balik ini adalah 13,4 Volt. Dikarenakan
yang digunakan tidak selamanya tetap atau tegangan pengisian baterai yakni biasanya
terjadinya penurunan tegangan generator DC berkisar dari 110% sampai 115% dari nominal
ini dipengaruhui oleh sumber tegangan baterai tegangan baterai yang digunakan, jika baterai
yang semakin kecil seiring berjalannya waktu 12 Volt maka tegangan pengisian sebesar 13,2
selama pengujian. Volt sampai 13,8 Volt. Oleh karena itu, dapat
dikatakan alat ini bekerja dengan normal pada
Terjadi penurunan kecepatan putaran motor saat sistem pengecasan dengan tegangan
universal sebagai penggerak mula mulai dari minimal sebesar 13,4 Volt dan tegangan
1200 rpm sampai dengan 600 rpm, ini maksimal sebesar 13,9 Volt. Terjadinya
dipengaruhi oleh semakin kecilnya tegangan penurunan tegangan yang dihasilkan generator
yang dihasilkan oleh power inverter sehingga DC ini mencapai 6,9 Volt, bahkan sampai
mempengaruhi kecepatan putaran penggerak dengan 0 Volt, hal ini dikarenakan alarm

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan 7


inverter berbunya pada saat pengujian no 9, sistem pengecasan yakni antara 13,4 Volt
karena safety peralatan telah di set saat sampai 13,9 Volt. Dengan persentase tegangan
tegangan baterai mencapai 80% dan suplay regulasi dari 12,23% sampai dengan 8,56%.
tegangan di putus secara otomatis. Dengan jatuh tegangan untuk pengisian baterai
sebesar 12,9 Volt.
4.2.4 Analisis perbandingan pengujian
berbeban dengan tanpa sistem Dari data tabel 4.4 hasil pengukuran
pengecasan dan sistem pengecasan berbeban dengan sistem pengecasaan ini, dapat
diketahui rugi-rugi daya dan efisiensinya
Pada saat pengujian generator DC tidak dengan menggunkan persamaan (2.3), sehingga
menggunakan sistem pengecasan, tegangan diperoleh rugi-rugi daya dan efisiensinya yakni:
yang dihasilkan sebesar 16,06 Volt, dan pada
saat menggunakan sistem pengecasan tegangan 𝑃𝑜𝑢𝑡
ɳ(%) = × 100%
yang dihasilkan sebesar 14,2 Volt. Dari data ini 𝑃𝑖𝑛
dapat diperoleh tegangan regulasi dengan 17,04
ɳ(%) = × 100%
menggunakan persamaan (2.1) berikut : 342
ɳ(%) = 4,9 %
𝑉𝑛𝑙 − 𝑉𝑓𝑙
𝑉𝑅 = × 100% Dengan menggunkan persamaa (2.3) dan
𝑉𝑓𝑙
16,06 − 14,2 dari data tabel 4.4 dapat dibuat tabel 4.6
𝑉𝑅 = × 100% efisiensi dari motor listrik dan generator DC.
14,2
𝑉𝑅 = 13,1%
Tabel 4.6 Efisiensi Motor Listrik dan
Generator DC
Berdasarkan perhitungan di atas, yakni
penurunan tegangan yang terjadi, pada saat
generator DC tanpa beban dengan generator DC
berbeban penuh sebesar 13,1%.

Tabel 4.5 Perbandingan Tegangan Regulasi


Generator DC

Dari data tabel 4.6 di atas, efisiensi dari


motor listrik dan generator DC ini sangat kecil,
yakni mulai dari 0,02% sampai dengan 5%,
dapat dikatakan bahwa penggunaan energi dari
generator DC ini sangat besar.

4.3 Analisis Pemakaian dan Pengisian


Berdasarkan tabel 4.5 hasil dari Accumulator (Baterai)
perbandingan tegangan generator DC berbeban
dengan tanpa berbeban pada kecepatan 800 rpm Untuk menentukan ketahanan dalam
dimana tegangan maksimal yang dihasilkan pemakaian baterai, yakni berdasarkan beban
generator DC tanpa beban sebesar 16,06 Volt yang digunakan selama proses pengujian,
dan tegangan maksimal berbeban penuuh beban yang digunakan diantaranya adalah :
sebesar 14,2 Volt. Tegangan pengisian baterai 1. 4 unit lampu type Hannochs = 9 Watt x 4 =
yakni biasanya berkisar dari 110% sampai 36 Watt
115% dari nominal tegangan baterai yang 2. 1 unit motor listrik universal = 400 Watt x 1
digunakan, jika baterai 12 Volt maka tegangan = 400 Watt
pengisian sebesar 13,2 Volt sampai 13,8 Volt. Jumlah beban yang digunakan = 36 Watt +
Pada tabel 4.5 tegangan yang dihasilkan 400 Watt = 436 Watt.
generator DC yang baik digunakan untuk

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan 8


Semua beban tersebut akan menentukan peralatan atau tegangan minimal baterai telah
ketahanan dalam pemakaian baterai yang tercapai, dan pada saat pengujian dengan sistem
digunakan dengan spesifikasi 12 Volt 45 Ah, pengecasan ketahanan baterai ini mencapai
sehingga diperlukan perhitungan beban 1,25 jam.
pemakaiannya.
Berdasarkan analisis generator DC berbeban
Beberapa hasil dan data yang diperoleh dengan menggunakan sistem umpan balik,
selama proses pengujian alat dapat menjadi didapatkan kemampuan generator DC dalam
acuan untuk menghitung ketahanan baterai menghatarkan arus adalah sebesar 1,2 Ampere.
sebagai berikut : Dari data ini dapat diketahui lamanya waktu
1. Beban penuh yakni sebesar 436 Watt. pengisian baterai menggunakan persamaan
2. Baterai yang digunakan 12 V 45 Ah. (2.3) sebagai berikut :

𝑃 =𝑉 ×𝐼 𝐶
𝑇𝑎 =
𝑃 = 12 × 45 𝐼
𝑃 = 540 𝑉𝐴 45
𝑇𝑎 =
1,2
Artinya, dalam 1 jam baterai dapat 𝑇𝑎 = 37,5 𝑗𝑎𝑚
mensuplay daya sebesar 540 VA. Atau, apabila
inverter diberi beban sebesar 540 Watt, maka Dari hasil perhitungan waktu yang
baterai akan bertahan selama 1 jam saja. Jadi dibutuhkan dalam pengisian baterai dengan
apabila beban yang digunakan sebesar 436 kapasitas 45 Ah 12 Volt, membutuhkan waktu
Watt, maka ketahanan baterai dapat selama 37,5 jam atau selama 1 hari 13 jam 30
menggunakan persamaan (2.4) sebagai berikut menit.
:
N=Ixt Pembuktian dari hukum kekekalan energi
45 Ah = I x t yakni benar secara teori dimana energi tidak
dapat dimusnahkan ataupun diciptakan, energi
Untuk mencari kuat arus pada beban (I) hanya bisa diubah dari satu bentuk energi ke
digunakan persamaan (2.2) dasar energi listrik bentuk yang lain, dengan tujuan dapat bekerja
yakni sebagai berikut : secara runningself.

P=VxI V. KESIMPULAN DAN SARAN


𝑃
I=
𝑉
336 5.1 Kesimpulan
I=
12
I = 28 Ampere Berdasarkan hasil pengujian dan analisis
45 Ah = I x t dari Bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan
45 Ah = 28 x t sesuai pada proses pengujian/penelitian
45
t= perancangan alat ini, yakni sebagai berikut :
28
t = 1,26 Jam – faktor diferensial baterai sebesar 20%
t = 1,26 Jam – 0,25 Jam 1. Kemampuan generator DC dengan
t = 1,01 Jam penggerak mula motor listrik universal
diperoleh tegangan tanpa beban sebesar
Dari hasil perhitungan ketahanan inverter 16,06 Volt, dengan kecepatan putaran 1200
yang menggunakan baterai berkapasitas 45 Ah rpm, dan tegangan berbeban sebesar 14,2
12 Volt dengan beban yang dugunakan sebesar Volt. Sehingga didapat voltage regulation
436 Watt ketahanan baterai adalah 1,01 jam. tegangan pada generator DC sebesar 13,1%.

Pada hasil pengujian, ketahanan baterai 2. Pada percobaan beban penuh menggunakan
mencapai 1,08 jam lamanya. Pada saat baterai sistem umpan balik, besar arus yang
mencapai 80% atau sekitar 11,04 Volt dan dihasilkan generator DC untuk sistem
tegangan inverter 215 Volt alarm pada inverter pengisian yakni 1,2 Ampere.
berbunyi yang menandakan batas aman

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan 9


3. Efisiensi dari motor listrik dan generator DC 3. Untuk mendapatkan energi mekanik yang
ini sangat kecil, yakni mulai dari 0,02% maksimal dari jenis motor listrik sebagai
sampai dengan 5%, dapat dikatakan bahwa prime mover diperlukannya jenis inverter
penggunaan energi dari generator DC ini sine wave.
sangat besar.
DAFTAR PUSTAKA
4. Percobaan beban penuh menggunakan
sistem umpan balik, dengan sumber [1] Kemlu RI, (2012), Krisis Energi
tegangan menggunakan baterai 45 Ah 12 https://ex.kemlu.go.id/id/kebijakan/isu-
Volt, tegangan pada sistem umpan balik khusus/Pages/Krisis-Energi.aspx. Diakses
yang baik digunakan sebagai pengisian tanggal 5 Agustus 2019.
baterai dari generator DC menghasilkan
tegangan sebesar 13,9 Volt. Dan jatuh [2] Putra, A.S. (2013). Generator Ac And Dc,
tegangan pada sistem umpan balik ini Miscellaneous Subjects, & Preparing
sebesar 12,9 Volt. Terjadinya penurunan EquipmentsSpecifications.
tegangan inverter sampai 215 Volt dari 228 http://blogs.itb.ac.id/el2244k0112211029a
Volt, dan penurunan tegangan baterai rdinathasanjayaputra. Diakses pada tanggal
sampai 11,04 Volt dari 12 Volt. Baterai dari 20 Agustus 2019.
12 Volt 45 Ah dapat mensuplay daya
sebesar 436 Watt ketahanan baterai sebesar [3] Hasbullah, Mt, 2009. Generator Dc.
1,01 jam. Pada hasil pengujian, ketahanan
baterai mencapai 1,08 jam tanpa [4] Parekh, Rakesh. (2003). AC Induction
menggunakan sistem pengisian baterai. Motor Fundamentals. USA: Microchip
Tech. Inc
5. Ketahanan baterai 12 Volt 45 Ah, dengan
beban penuh sebesar 436 Watt ketahanan [5] Siswoyo. (2008). Teknik Listrik Industri.
baterai mencapai 1,25 jam dengan Buku Sekolah Menengah Kejuruan. Jilid 2.
menggunakan sistem pengecasan baterai Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
dari generator DC. Kejuruan: Direktorat Jendral Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah:
6. Lama waktu pengisian tegangan baterai dari Departemen Pendidikan Nasional.
generator DC yang menghasilkan arus
sebesar 1,2 Ampere, lama waktu pengisian [6] Arifin, Juhari. 2016. Perancangan Murottal
adalah 37,5 jam, atau selama 1 hari 13 jam Otomatis Menggunakan Mikrokontroler
30 menit. Arduino Mega 2560. Jurnal Media
Infotama vol. 12 no.1. 89-98, 90-92.
5.2 Saran
[7] Habibi, Fatoni Nur, Sabar Setiawidayat dan
Dari hasil perancangan ini, masih perlu Moh. Muksin. (2017). Alat Monitoring
dilakukan beberapa pengembangan, antara lain Pemakaian Energi Listrik Berbasis
: Android Menggunakan Modul PZEM-
1. Dalam melakukan perancangan perlu 004T. ISSN. 1 (1): 157-162.
dilakukan perhitungan daya yang akan
digunakan, dan kapasitas dari baterai yang [8] Kadir, Abdul. (2012). Panduan Praktis
akan digunakan. Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler Dan
Pemrogramannya Menggunakan Arduino.
2. Untuk mendapatkan tujuan yakni bekerja Yogyakarta : ANDI.
secara runningselft diperlukannya jenis
generator DC yang dapat menghasilkan arus [9] Mirandha Hamid, Riskha.Dkk, 2016
listrik yang besar, seperti altenator ampere Rancang Bangun Charger Baterai Untuk
yang biasanya digunakan untuk sistem Kebutuhanan Umkm. Politeknik Negeri
kelistrikan pada mobil. Balikpapan.

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan 10


[10] Nuary Nugroho, Difi. (2011). Analisis
Pengisian Baterai Pada Rancang Bangun
Turbin Angin Poros Vertikal Tipe
Savonius untuk Pencatuan Beban Listrik.
Depok : Fakultas Teknik Universitas
Indonesia

PENULIS

1. Muhammad Junaidi, S.T.


Alumni (2020) Program Studi Teknik
Elektro, Fakultas Teknik Universitas
Pakuan Bogor.
Email : arigajunaidi@gmail.com
2. Prof. Dr. Ir. H. Didik Notosudjono, M.Sc.
Guru Besar Program Studi Teknik Elektro,
Fakultas Teknik Universitas Pakuan Bogor.
Email : dnotosudjono@gmail.com
3. Evyta Wismiana, S.T., M.T.
Staf Dosen Program Studi Teknik Elektro,
Fakultas Teknik Universitas Pakuan Bogor.
Email : evytawismiana@unpak.ac.id

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan 11

Anda mungkin juga menyukai