Anda di halaman 1dari 23

BAB III

TINJAUAN TEORI

3.1 Pengenalan Generator Set

Gambar 3.1 Genset 1000 KVA


Sumber: Bandar Udara Radin Inten II

Ketika terjadi pemadaman catu daya utama (PLN) maka dibutuhkan suplai
cadangan listrik dan pada kondisi tersebut Generator-Set diharapkan dapat
mensuplai tenaga listrik terutama untuk beban-beban prioritas. Genset dapat
digunakan sebagai sistem cadangan listrik atau "off-grid" (sumber daya yang
tergantung atas kebutuhan pemakai). 1

Semakin besarnya keperluan pemakaian daya listrik untuk mencukupi


kebutuhan daya pada saat terjadinya pemadaman listrik di perlukan beberapa
pembangit listrik hal ini adalah generator, untuk memperbesar kemampuan daya

1
Teguh hambudi, #1 Professional General Affair.(visimedia)h.153

46
generator diperlukan sistem paralel genset yang dapat mengatur beban dan
memanagemet besaran daya yang harus di supali sesuai keperluan beban. sehingga
keperluan beban tercapai sesuai yang di inginkan.2

3.2 Prinsip Umum Sinkronisasi Genset


Sinkronisasi Genset adalah bentuk penggabungan dua atau lebih sumber
listrik untuk memperoleh suatu sumber listrik yang lebih besar. Dalam proses
sinkronisasi secara umum yang sering ditemui adalah sinkronisasi antara genset
dengan genset baik yang memiliki kapasitas yang sama maupun berbeda. Pada
panel sinkron terdapat modul sinkron genset (proses otomatis) yang dapat
mengakomodasikan kebutuhan sinkronisasi genset .3

3.2.1 Generator sinkron


Secara umum generator sinkron mempunyai kumparan stator dan kumparan
rotor yang akan menghasilkan energi listrik. Generator sinkron merupakan mesin
sinkron yang mengbah dari energi mekanik ke energi listrik. Energi mekanik berupa
putaran rotor yang digerakan oleh pengerak mulai (prime mover) yang akan
menghasilkan medan magnet putar dengan kecepatan dan arah putar yang

sama dengan putaran rotor, hubungan antara kecepatan putar dengan putaran
rotor disebut dengan frekuensi, persamaan antara kecepatan putar medan magnet
dengan frekuensi listrik pada stator adalah :

Dimana :

f = frekuensi listrik ( Hz)


p = jumlah kutub
n = kecepatan putar rotor (rpm)

2
Setia Graha, Jurnal poros teknik, volume 6, no 2, 2014, h.55-103(https://docplayer.info/68602313-
Jurnal-poros-teknik-mesin-volume-6-nomor-2-139.html)
3
AinulRochman.documents generator sinkron.

47
3.2.2 Kerja paralel generator
Paralel generator sinkron dapat dikatakan dengan mengabungkan dua buah
generator atau lebih secara bersamaan, sistem kerja paralel ini bertujuan untuk
mendapatkan daya yang lebih besar, untuk efesiensi hal ini untuk menghemat biaya
pemakaian operasional dan biaya pembelian kapasitas generator, dan menjamin
kontinyutas ketersediaan daya listrik. Sitem paralel generator disebut juga dengan
sinkronisasi generator

Gambar 3.2 Generator kondisi paralel


Sumber: Jurnal Poros Teknik
Sebelum generator dapat di paralel kondisi sinkron harus memenuhi persyaratan
yaitu :

3.2.2.1 Urutan fasa antara generator harus sefasa


Arah putaran phase R, S, T kedua generator searah jarum jam dengan alat ukur
phase meter.
Sudut fasa antara generator dan sistem harus sama. Untuk menyamakannya fasa
generator harus diatur, yaitu dengan cara mengatur kecepatan generator dengan
katup governor. Apabila terjadi perbedaan fasa antara generator dengan sistem akan
mengakibatkan sentakan perpindahan daya antara mesin dan sistem. Hal ini
mengakibatkan kondisi gangguan dan terjadinya sirkulasi arus antara mesin dan
sistem yang besarnya ditentukan oleh perbedaan antara keduanya.

48
3.2.2.2 Tegangan antara generator harus mempunyai besaran amplitudo
yang sama
Antara tegangan generator (yang akan dipararel) dengan tegangan sistem
jaringan harus sama besarnya (nilainya). Untuk menyamakan, maka tegangan
generator harus diatur, yaitu dengan mengatur arus eksitasinya.
Apabila tegangan generator lebih tinggi dari tegangan sistem, maka mesin
(generator) akan mengalami sentakan beban M Var lagging (induktif); artinya
generator mengirim daya reaktif ke sistem. Sebaliknya bila tegangan generator
lebih rendah dari pada tegangan sistem, mesin akan mengalami sentakan beban M
Var Leading (kapasitif), artinya generator menyerap daya reaktif dari sistem.

3.2.2.3 Frekuensi antara generator harus mempunyai frekuensi yang sama,


Frekuensi generator dan frekuensi sistem harus sama (match). Untuk
menyamakan, maka putaran generator harus diatur, yaitu dengan cara mengatur
katup governor (aliran uap masuk turbin). Jika frekuensi generator lebih tinggi dari
pada frekuensi sistem, sistem akan mengalami sentakan beban MW dari mesin,
artinya mesin membangkitkan MW. Sebaliknya jika generator frekuensinya lebih
rendah dari pada sistem, mesin akan mengalami sentakan MW dari sistem , artinya
mesin menjadi motor (motorig).4

3.3 Komponen-komponen pada Panel Sinkron Genset


Peralatan yang dibutuhkan sebagai pemutus, pengaman dan pengukur untuk
mencegah dan melindungi komponen lainnya dari kerusakan pada panel sinkron
genset.
1. Pemutus Tenaga Udara (Air Circuit Breaker)
ACB adalah singkatan dari Air Circuit Breaker, yang diartikan sama dengan
pemutus rangkaian listrik dengan memanfaatkan udara untuk meredam busur
api. ACB berfungsi sebagai penghubung/pemutus yang dapat dioperasikan
secara manual maupun otomtis. Dan umumnya digunakan untuk pemutus
rangkaian listrik yang memiliki nilai arus yang cukup besar.

4
Setia Graha, loc.cit.

49
2. Pemutus Tenaga Mini (Miniature Circuit Breaker)
MCB memiliki fungsi yang sama dengan MCCB yaitu untuk
memutuskan/menghubungkan rangkaian listrik.
MCB juga berfungsi sebagai pengaman saat terjadi arus lebih maupun short
circuit. MCB pada panel listrik umumnya digunakan hanya untuk pengaman
rangkaian control, lampu lampu, dan instrument alat ukur.
3. Fuse
Berfungsi sebagai pengaman dan melindungi peralatan listrik /elektronika dari
kerusakan akibat arus listrik yang berlebihan.
4. Saklar Tekan (Push Button)
Komponen Push Button terdiri atas 2 jenis sesuai dengan kegunaannya yaitu
a.Push Button On ( Run)
berwarna hijau dengan system NO (Normally Open)
b. Push Button Off (Stop)
Berwarna merah dengan system NC (Normally Close)
5. Lampu Tanda (Pilot Lamp)
Pilot Lamp pada panel biasanya berfungsi sebagai sebagai lampu tanda fase R-
S-T, lampu indikasi Run-Stop pada panel MCC (Motor Control Centre), dan
untuk lampu tanda lainnya.Pilot lamp memiliki tegangan kerja yang beragam,
ada yang 220 Volt, 24 Vdc, 12 Vdc.
6. Volt Meter
Salah satu komponen alat ukur yang juga terdapat pada panel listrik
adalahVoltmeter. Berfungsi untuk mengukur besar tegangan listrik. Voltmeter
dapat mengukur tegangan langsung dari sumber listriknya.
7. Ampere Meter
Panel listrik juga biasanya dilengkapi dengan komponen alat ukur, salah satunya
adalah Ampre meter.
Ampere meter pada panel berfungsi sebagai alat ukur arus listrik dan biasanya
terhubung dengan sensor arus yang disebut dengan CT (Current Transformator).

50
8. Transformator Arus (Current Transformator)
CT (Current Transformator ) berfungsi untuk mengukur arus yang melewatinya.
Kemudian mengirimkan nilai arus tersebut ke Ampere meter.
9. Battery Charger
Alat ini berfungsi untuk proses pengisian battery dengan mengubah tegangan
PLN 220V atau dari generator itu sendiri menjadi 12/24 V menggunakan
rangkaian penyearah. Battery Charger ini biasanya dilengkapi dengan pengaman
hubung singkat (Short Circuit) berupa sekering/ fuse.
10. Pengaman untuk Peralatan
Sistem pengaman harus dapat bekerja cepat dan tepat dalam mengisolir
gangguan agar tidak terjadi kerusakan fatal. Proteksi pada mesin generator ada
dua macam yaitu :
a)Pengaman alarm, Bertujuan memberitahukan kepada operator bahwa ada
sesuatu yang tidak normal dalam operasi mesin generator dan agar operator
segera bertindak.
b) Pengaman trip, Berfungsi untuk menghindarkan mesin generator dari
kemungkinan kerusakan karena ada sistem yang berfungsi tidak normal maka
mesin akan stop secara otomatis.
11. Relay Pengaman pada genset :
a) Relay arus lebih, Thermal Over Load Relay (TOLR) digunakan untuk
melindungi motor dan perlengkapan kendali motor dari kerusakan akibat beban
lebih atau terjadinya hubungan singkat antar hantaran yang menuju antarfasa.
b) Relay tegangan lebih, Bekerja bila tegangan yang dihasilkan generator
melebihi batas nominalnya.
c) Relay diferensial, Bekerja atas dasar perbandingan tegangan atau
perbandingan arus, yaitu besarnya arus sebelum lilitan stator dengan arus yang
mengalir pada hantaran yang menuju jaring-jaring.
d) Relay daya balik, Berfungsi untuk mendeteksi aliran daya aktif yang masuk
ke arah generator.

51
12. Module Deepsea 7510

Gambar 3.3 Modul Deepsea 7510


Sumber : Bandar Udara Radin inten II
13.Sekering
Berfungsi untuk mengamankan peralatan atau instalasi listrik dari gangguan
hubung singkat
Jika suatu sekering dilewati arus di atas arus kerjanya, maka pada waktu
tertentu sekering tersebut akan lebur (putus).5

3.4 Spesifikasi Generator Set

Generator yang digunakan bermerk powerlink, kapasitas maksimal


tegangan yang dihasilkan dari generator ini 1000kVa, berfrekuensi 50 hz, dengan
kecepatan 1500rpm. Generator ini bertipe 3516a dengan bahan bakar yang
digunakan yaitu solar, pemakaian solar permenit ± 4.6 liter.

5
Zuhal.”DASAR TENAGA LISTRIK”,ITB, Bandung,1997.

52
Bagian-bagian Pada Panel Sinkron Genset

3.4.1 Kabinet

Kabinet disesuaikan dengan tipe dalam ruangan atau luar ruangan sesuai
dengan kebutuhan. Kabinet terdiri diatas lantai “freestanding metal enclosures”.
Kabinet terdiri dari beberapa seksi yang berisi bus dan pengawatan (wiring), circuit
breaker, Rangkaian kendali dan lain –lain. Kabinet dilengkapi dengan pintu
berengsel dan kunci. Setiap kabinet dilengkapi dengan “space heater” untuk
mencegah kondensasi air dalam kabinet tersebut. Kabinet didesain dengan memiliki
persyaratan untuk jalan masuk kabel baik dari atas atau bawah. Kabinet harus
didesain sehingga unit yang akan datang dapat ditambahkan pada kedua sisinya

3.4.2 Circuit Breaket Outgoing

Circuit Breaker harus tertutup secara sempurna dalam sebuah kotak (case)
Penggunaan : Sebagai pemutus dan penghubung tenaga yang dilengkapi dengan
proteksi terhadap gangguan arus lebih dan arus hubung singkat.Jumlah Fasa : 3,
Tegangan system : 380 V, Frekuensi pengenal : 50 HZ, Arus normal pengenal :
3200 A, Arus hubung singkat : 50 KA, Pertanahan sistem : Solid, Tegangan kontrol
: 220 VAC.

3.4.3 Circuit Breaker Incoming

Circuit Breaker harus tertutup secara sempurna dalam sebuah kotak (case)
Penggunaan : Sebagai pemutus dan penghubung tenaga yang dilengkapi dengan
proteksi terhadap gangguan arus lebih dan arus hubung singkat. Jumlah Fasa : 3,
Tegangan system : 380 V, Frekuensi pengenal : 50 HZ, Arus normal pengenal :
3200 A, Arus hubung singkat : 50 KA, Pertanahan sistem : Solid, Tegangan kontrol
: 220 VAC.

53
3.4.4 Sinkron Check ( Pararel )

Penggunaan : Merubah kondisi tingkat tegangan, sudut phasa dan frequensi


untuk mencapai sinkronisasi. Merek : DEIF, Model : CSQ – 2, Tegangan nominal
: 380 V. Tegangan toleransi : -25% s/d +30% dari tegangan nominal. Frequensi :
45 s/d 65 hz. Konsumsi daya : 2VA untuk bus dan 4VA untuk generator. Setpoint
sinkronisasi : 10% s/d 30%. Kontak relai : 1 NO dan 1 NC.

3.4.5 Auto Synchronizer

Penggunaan : Menyediakan proses sinkronisasi secara otomatis dari sebuah


generator yang akan masuk paralel dengan singkat dengan cara mengkontrol
frequensi melalui servo motor elektrik pada speed governor atau motorized
potentiometer. Merek : COMAP. Model : INTELIGEN. Tegangan : Maksimum 690
VAC. Frequensi : 30 s/d 70 hz. Konsumsi daya : 0.3 VA. Waktu Operasi : 70 – 100
msec. Perbedaan frekuensi : 0,1 – 1,0 Hz. Perbedaan tegangan : 10%.

3.4.6 LoadShare ( Pembagi Beban )

Penggunaan : Membagi beban dengan mengatur frekuensi sistem secara


otomatis untuk paralel generator. Prinsip kerja : Beban pada setiap generator akan
dibandingkan dengan beban dari generator lainnya dan akan dikoreksi sampai
keseimbanagan tercapai. Pembagian beban diperlukan setelah proses sinkronisasi
untuk mengembalikan keseimbangan beban dan mendapatkan stabilitas beban dan
frekuensi. Merek : COMAP. Model : INTELIGEN. Tegangan : Maksimum 690
VAC. Frequensi : 30 s/d 70 Hz. Konsumsi daya : 0,3 VA. Proportional band : +/-
50 s/d 250% dari beban ± 5 – 25% dari Frekuensi. Dead zone : ± 2 s/d 10% dari
beban ± 0,2 – 1,0 dari frequensi. Temperatur kerja : -20 ± 70 C.

3.4.7 Dual Current Relay ( Pembagi Arus)

Penggunaan: Sebagai perbandingan antara kedua arus rele dimana arus rele
yang pertama berfungsi untuk menjalankan generator dengan arus yang
dikehendaki. Sedangkan arus rele yang kedua berfungsi untuk menghentikan
generator dengan arus minimum tertentu. Sebagai contoh : suatu generator

54
mempunyai tegangan 380 VAC dan arus tertulis 795A. CT yang terpasang adalah
1000/5A. Arus yang dikehendaki pada waktu starting adalah 90% dan waktu stop
40%. Solusi : Penyetelan arus rele – 1 Starting ) = 90% x 795A = 715A = 715 /
1000 = 0.715. Penyetelan arus rele – 2 ( Stoping ) = 40% x 795A = 318A = 318 /
1000 = 0.318. Merek : COMAP. Model : INTELIGEN. Tegangan kontak :
380VAC, 35VDC. Tegangan toleransi :10% s/d 40%. Frequensi : 30 s/d 70 Hz.
Arus continue : 2 x In. Konsumsi daya : 0.3VA.

3.4.8 Busbar ( Penghantar )

Arus countinue : 4000 A. Bus Utama, bus pentanahan dan koneksi utama
antar peralatan dalam satu panel harus terbuat dari tembaga berkonduktivitas tinggi
sesuai dengan IEC 28. Kenaikan temperatur pada arus kontinyu diatas temperatur
ambient 40˚C. Busbar dilapisi dengan cairan silver dan diatas temperatur 65 ˚C.
Kenaikan temperatur antara koneksi busbar ke kabel berisolasi diatas temperatur 45
˚C.Bus pentahanan dari tembaga harus dipasang pada setiap struktur dan semua
bagian dari struktur tersebut harus terhubung pada pentanahan. Bus Utama dan
sambungan – sambungan harus diberikan tanda untuk mengindikasikan fasa –
fasanya, dan harus tersusun dalam urutan R,S,T dari depan kebelakang, atas
kebawah atau kiri kekanan, jika dilihat dari sisi mekanisme operasi peralatan
“switching”.

3.4.9 Pertanahan

Semua bagian yang terbuat dari metal, selain daripada yang membentuk
sirkit listrik, harus terhubung pada “copper Ground bars” dalam panel utama, panel
kontrol dan sebaginya. “copper Ground bars” ini harus tidak lebih kecil dari 7 x 50
mm2 untuk panel distribusi dan 7 x 25 mm2 untuk panel kontrol. 6

6
Data-data pendukung, BANDAR UDARA RADIN INTEN II, LAMPUNG, 2013

55
3.5 Standart Operasional Prosedure Pengoperasian Genset

Sesuai buku manual standart operasional Bandar Udara Radin Inten II hal
yang dilakukan jika genset tidak menyala adalah:
1. PERSIAPAN
Pemeriksaan

1.1 Sistem kelistrikan


1.2 Fuel
1.3 Air Radiator
1.4 Air Battery + Check Voltage / tekanan udara compressor
1.5 Oil Level

2 PELAKSANAAN
2.1 Tanpa Beban

Pada panel ACOS :

2.1.1 Pindahkan posisi selector switch dari Auto ke Manual ( Test )


2.1.2 Tekan Tombol “START” sampai dengan engine start
2.1.3 Setelah engine running , check :

a. Voltage

b. Frequency

c. RPM

d. Oil pressure

e. Temperature
2.1.4 Setelah engine running selama 15 menit, tekan tombol "STOP"
2.1.5 Kembalikan selector switch ke posisi "Auto"

56
2.2 Dengan Beban

Pada panel ACOS :

2.2.1 Selector switch posisi "Auto"


2.2.2 Pindahkan selector switch ke posisi "Test" atau "Off" kan power
supply PLN
2.2.3 Engine running
2.2.4 Contactor PLN off dan Contactor Genset On Perhatikan Interval
waktu (disesuaikan katagori / kelas Bandara)
2.2.5 Check kondisi

a. Voltage

b. Frequency

c. RPM

d. Oil pressure

e. Temperature

f. Ampere
2.2.6 Bila akan kembali ke posisi PLN

a. Pindahkan selector switch ke posisi "Auto" atau "On" kan power


supply PLN

b. Contactor PLN on dan Contactor Genset Off

c. Engine off

d. Test Beban selesai , kondisi nornal.

2.3 Kondisi Genset gagal start

2.3.1 Tanpa Beban :

a.. Kembalikan selector switch ke posisi block

b. Periksa penyebab kerusakan

57
2.3.2 Dengan Beban :

a. Kembalikan selector switch ke posisi block


b. "On" kan power supply PLN
c. Periksa penyebab kerusakan

3 PASCA PELAKSANAAN
3.1 Pelaporan
 Lakukan pencatatan log book.
 Bila terjadi kegagalan / kerusakan :
- Catat kegagalan / kerusakan pada buku sejarah peralatan

- Laporkan kepada atasan untuk tindak lanjut perbaikan

3.2 Pemeriksaan Akhir


 Pastikan semua indikator pengoperasian peralatan pada kontrol
panel sudah berada pada posisi fungsinya.
 Tombol / indikator Genset standby (back up main / PLN) pada
posisi Automatic Tombol / indikator Genset cadangan yang lain
pada posisi Manual atau Off

3.6 Penyebab Tegangan Genset Tidak Stabil

Factor penyebab tegangan genset tidak stabil dapat dibagi menjadi dua
factor utama, apakah penyebabnya dari mesin yang bermasalah atau dari generator
pembangkit listriknya.7

7
Buku Standart Operating Procedure ( SOP ) Teknik Listrik, BANDAR UDARA RADIN INTEN II,
Lampung, 20013

58
3.6.1 Masalah Pada Mesin Genset

Putaran mesin genset tidak stabil

Jika kecepatan putaran mesin genset tidak normal, terkadang melebihi 1500
rpm atau kurang dari 1500 rpm. Inilah yang menyebabkan tegangan genset juga
menjadi tidak stabil.

Penyebab putaran mesin tidak stabil

Bahan bakarnya kotor, kurang, tidak lancar atau tersumbat

a. periksa dan pastikan bahan bakar mesin genset tersebut dalam keadaan bersih

b. bersihkan saringan bahan bakar

c. pastikan volume bahan bakarnya tidak kurang

d. pastikan saluran bahan bakar ke mesin genset selalu lancar, tidak tersumbat

jika bahan bakar mesin genset sudah dipastikan dalam keadaaan bagus, namun
putaran mesin genset masih tidak normal, selanjutnya pastikan pengatur bahan
bakar berfungsi secara otomatis.

Masuknya bahan bakar ke mesin genset diatur secara otomatis oleh suatu alat yang
disebut dengan Governor

3.6.2 Governor

3.6.2.1 Sejarah Universal Governor

Pertama sekali, governor sentrifugal diregulasikan pada jarak dan tekanan


antara millstones pada kincir angin pada abad ke-17. Pada mulanya mesin uap
sangat murni bergerak bolak-balik dan telah digunakan untuk memompa air.Variasi
pengaplisiannya di toleransi pada kecepatan kerja.Sampai seorang engineer dari
Skotlandia,James Wattmemperkenalkan mesin uap berotasi untuk menggerakkan
mesindi pabrik, dan pengoperasiannya konstan dengan menggunakan pendulum
yang akhirnya disebut governor. Dimana, governor di buat dari bola baja yang

59
menyentuh lengan penghubungvertikal. Governor mengontrol gaya dengan adanya
berat dari bola baja. Governor sentrifugal di gunakan untuk mengatur jarak dan
tekananantara millstones dalam windmills. Dahulu steam engines menggunakan
gerak reciprocating murni untuk pompa air dimana aplikasi ini dapat mentoleransi
variasikecepatan.Engineerskotlandia James Watt memperkenalkan mesin uap
rotative untuk factor kemudi mesin, sehingga kecepatanoperasi yang dibutuhkan
menjadi konstan. Antara tahun 1775dan 1800, Matthew Boulton memproduksi 500
rotative beamengines. Pada inti mesin ini watt sendiri yang merancang “conical
pendulum” governor. Seperangkat bola baja yang berputar berdempet pada spindle
vertical dengan siku penghubung, yang mana pengontrolan gaya di lakukan oleh
berat dari bola.

Governor merupakan alat yang digunakan untuk mensuplai bakan bakar


untuk diinjeksi keruang bakar. Namun sekarang sistem mekanis Governor jarang
digunakan, sebab mesin diesel yang modern sudah menggunakan EFI (electronic
fuel injection). Governor merupakan suatu alat kontrol automatis, governor
berperan dalam mengatur kecepatan rata-rata mesin penggerak mula, apabila terjadi
variasi kecepatan akibat fluktuasi beban. Jika beban motor konstan, kecepatan rata-
rata konstan dari siklus ke siklus berikutnya. Jika beban meningkat, kecepatan
motorpun menurun dan wujud governor akan bertambah dengan perubahan
sehingga menggerakkan katup untuk memperbanyak suplai fluida kerja untuk
mengimbangi kenaikan beban motor. 8

3.6.2.2 Jenis-jenis Universal Governor

Berdasarkan cara kerjanya governor dibedakan atas dua bagian, yaitu


 Governor Sentrifugal Governor ini bekerja berdasarkan gaya sentrifugal, yakni
suatu gaya yang dialami oleh benda yang bergerak secara rotasi yang arah

8
Faisal,JurnalLaporanGovernor,.Fakultasteknik.Riau.2013 (https://id.jurnal.com/doc/259908508/Lap
oran-Lengkap-Governor)

60
gayanya selalu menjauhi pusat dari perputaran seperti ditunjukkan pada Gambar
3.4.

Gambar 3.4 Governor Sentrifugal


Sumber :aswinsalam.universalgovernor.2011

 Governor Inersia
Governor inersia seperti ditunjukkan oleh Gambar 3.5 bekerja berdasarkan
momen inersia yang timbul akibat terjadinya perputaran sudut, atau dapat juga
dianggap sebagai penjumlahan hasil kali massa setiap partikel dalam suatu benda
tegar dengan kuadrat jarak dari sumbu. Karena dipandang lebih rumit, governor
jenis ini tidak banyak digunakan walaupun reaksi yang dihasilkannya lebih cepat.

Gambar 3.5 Governor Inersia


Sumber : aswinsalam.universalgovernor.2011

3.6.2.3 Aplikasi Governor


Electro Hydraulic Speed Control
Setting kecepatan dengan electro-hydraulic governor seperti ditunjukkan oleh
Gambar 3.6 dengan langkah-langkah kombinasi energizing dari empat solenoid "A"

61
, "B", "C" dan "D" ke kecepatan mesin pertambahan, musim semi batas kecepatan
harus dimampatkan atau tekanan dikurangi ke kecepatan berkurang. Kedudukan
piston sesuai dengan batas kecepatan harus dirubah ke kondisi-kondisi tertentu.
Dari batas kecepatan tertentu yang diawasi oleh solenoid, klep, pilot kontrol
kecepatan, dan ring berputar.

Gambar 3.6 Electro Hydraulic Speed Control


Sumber : aswinsalam.universalgovernor.2011

Ketika kombinasi beda "B" atau "C" solenoid memberi tenaga, piring
bersegitiga turun dipaksa pada jarak tertentu tergantung saat solenoid memberi
tenaga. Ini sebabkan klep pilot kontrol kecepatan untuk turun. Pelabuhan mengatur
di ring berputar, tekanan bawah governor mengijinkan kekuatan turun ke piston
sampai batas kecepatan minimum. Sebagai bagian yang mengatur batas kecepatan
maka hubungan klep pilot kontrol kecepatan harus diatur lagi.
Mesin bisa bergerak, karena mendapatkan dari luar. Daya ini bisa dihasilkan
oleh berbagai macam sumber, antara lain : motor bakar dan listrik. Daya yang
dihasilkan ini harus dikontrol agar tetap konstan, dengan cara mengatur laju aliran
bahan bakar yang masuk ke dalam silinder mesin.
Kecepatan governor di stel sesuai dengan kecepatan yang diinginkan dan
tidak terdapat tekanan minyak yang masuk kedalam sisi silinder. Jika kecepatan

62
sebenarnya turun dibawah harga yang diinginkan, maka gaya sentrifugal governor
dan kecepatan akan mengecil sehingga katup pengontrol bergerak kebawah
mencapai bahan bakar yang lebih banyak hingga kecepatan tadi menjadi besar
sampai diperolehnya harga yang diinginkan.
Sebaliknya, jika kecepatan melebihi nilai yang diinginkan maka gaya
sentrifugal dari governor memiliki kecepatan yang besar sehingga katup pengontrol
akan bergerak keatas. Hal ini akan memperkecil catu bahan bakar, sehingga
kecepatan mesin akan mengecil sampai dicapai nilai yang diinginkan.9

Semua governor memiliki komponen dasar:

1. Suatu cara untuk mengatur kecepatan yang diinginkan. (Driver menetapkan set
poin kecepatan yang diinginkan
2. Sebagai sensor kecepatan yang sebenarnya. (driver mengacu pada
speedometer).
3. Sebuah cara untuk membandingkan kecepatan yang sebenarnya untuk
kecepatan yang diinginkan. (Driver membandingkan dua kecepatan.)
4. Menstabilkan kecepatan mesin
Governor mengatur lajunya bahan bakar dengan memanfaatkan umpan
balik secara loop dalam sistem kontrol yang mengontrol jumlah bahan bakar untuk
mengontrol kecepatan mesin. Geovernor bertugas untuk mengatur kecepatan
mesin dengan cara membandingkan kecepatan aktual dengan kecepatan yang
diinginkan (kecepatan setpoin)

Governor bekerja berdasarkan putaran mesin genset, jika putaran mesin


kurang maka governor akan membuka agar bahan bakar yang masuk lebih banyak,
jika putaran sudah melebihi putaran normal mesin, maka governor akan
memperkecil bahan bakar yang masuk ke genset. 10

9
Faisal, loc.cit.
10
Setia Graha, loc.cit.

63
3.7 Rumus Perhitungan Putaran Motor

Pada genset, frekuensi listrik terkait langsung dengan jumlah putaran mesin
(biasa disebut dalam satuan RPM – Rotation Per Minute). Sebenarnya juga terkait
dengan jumlah kutub di dalam generator, namun jumlah kutub itu biasanya sudah
standard, sehingga akhirnya kita hanya memperhatikan putaran mesinnya saja.

Misal genset itu 1000 KVA dengan 50Hz, maka dia akan memiliki putaran mesin
1500 RPM.

rumus menghitung putaran motor atau rpm:


n = 120 × f ÷ p
dimana:
n = jumlah putaran, dalam satuan rpm
f = frekuensi, dalam satuan Hz
p = jumlah kutub

Jumlah kutub motor telah ditentukan oleh pabrikan saat dibuat, dan frekuensi
tegangan telah ditetapkan oleh penyedia jaringan listrik, seperti PLN yang
menetapkan frekuensi tegangan sebesar 50 Hz, sehingga praktis putaran motor
relatif tetap.11

Perhitungan:
Diketahui motor dengan daya 800 KW dan mempunyai jumlah kutub 4, berapakah
jumlah putaran atau rpm motor tersebut ?

11
Arya Mahendra Sakti.jurnalmahasiswa.JurusanTeknikMesin.Surabaya

64
Penyelesaian:
n = 120 × f ÷ p = 120 × 50 ÷ 4 = 1500 rpm

Satu lagi hal yang perlu diperhatikan: Tiap perubahan beban (naik atau
turun), akan mempengaruhi putaran mesin. Bila beban anjlok, mesin akan berputar
lebih cepat, dan sebaliknya, jika beban mendadak naik, mesin akan berputar lebih
lambat. Perubahan kecepatan putaran akan mengubah frekuensi listrik output
genset. Karena itu genset yang baik memiliki mesin yang responsif agar perubahan
kecepatan putar itu tidak terlalu lama dan mengganggu stabilitas frekuensi listrik
yang dihasilkan. Untuk itu diperlukan sistem governor yang baik.

Untuk menjaga kestabilan RPM (Rotation Power Momentum), tidak cukup


jika hanya mengandalakan AVR saja. Oleh karena itu genset juga dilengkapi
dengan sistem governor untuk menjaga kestabilan RPM sehingga frekuensi putaran
yang dihasilkan tetap stabil baik ketika ada beban maupun ketika tidak ada beban.
Untuk membuat RPM stabil, biasanya dilakukan dengan cara mengatur supply
bahan bakar pada generator genset.

3.8 Relay Reverse Power

Relay daya balik berfungsi untuk mendeteksi aliran daya balik aktif yang
masuk pada generator. Berubahnya aliran daya aktif pada arah generator akan
membuat generator menjadi motor, dikenal sebagai peristiwa motoring. Pengaruh
ini disebabkan oleh pengaruh rendahnya input daya dari prime mover. Bila daya
input ini tidak dapat mengatasi rugi-rugi daya yang ada maka kekurangan daya
dapat diperoleh dengan menyerap daya aktif dari jaringan. Selama penguatan masih
ada maka aliran daya aktif generator sama halnya dengan saat generator bekerja
sebagai motor, sehingga daya aktif masuk ke generator dan daya reaktif dapat
masuk atau keluar dari generator.Peristiwa motoring ini dapat juga menimbulkan
kerusakan lebih parah pada turbin ketika aliran uap berhenti. Temperatur sudu-sudu
akan naik akibat rugi gesekan turbin dengan udara. Untuk itu di dalam turbin gas

65
dan uap dilengkapi sensor aliran dan temperatur yang dapat memberikan pesan pada
rele untuk trip. Akan tetapi pada generator juga dipasng relay daya balik yang
berfungsi sebagai cadangan bila pengaman di turbin gagal bekerja. Adapun single
line diagram relay daya balik adalah sebagai berikut :

Gambar 3.7 Single Line Power Reverse Relay


Sumber: Rikikhomaruddin.2018.Reverse Power Relay

Pada gambar tersebut, apabila terjadi gangguan pada F1, maka relay akan men-trip
CB2, apabila gangguan terjadi pada F2, maka rele tidak akan men-trip CB2 karena
arah aliran arus yng terbalik dari kanan ke kiri.

 Negative Phase Sequence Relay:

Negative Phase Sequence Relay untuk melindungi generator dari arus lebih
urutan fasa negative yang disebabkan oleh beban yang tidak seimbang.

66
 Out of Step Relay:

Out of Step Relay untuk melindungi generator dari Power Swing akibat
perubahan beban dari sistem transmisi yang dapat menyebabkan operasi generator
tidak sinkron.

 Over excitationV/H z Relay:

Over excitationV/H z Relay untuk melindungi generator dari kejenuhan inti


yang dapat menyebabkan kenaikan tegangan.

 Relay Gangguan Frekuensi (Frequency Fault Relay)

Relay ini berfungsi untuk mendeteksi adanya perubahan frekuensi dalam nilai
yang besar secara tiba – tiba. Kisaran frekuensi yang diijinkan adalah ±3% sampai
±7% dari nilai frekuensi nominal. Penurunan frekuensi disebabkan oleh adanya
kelebihan permintaan daya aktif di jaringan atau kerusakan regulator frekuensi.
Frekuensi yang turun menyebabkan naiknya arus magnetisasi pada generator yang
akan menaikkan temperatur. Pada turbin uap, hal tersebut akan mereduksi umur
blade pada rotor. Kenaikan frekuensi disebabkan oleh adanya penurunan
permintaan daya aktif pada jaringan atau kerusakan regulator frekuensi. Frekuensi
yang naik akan menyebabkan turunnya nilai arus magnetisasi pada generator yang
akan menyebabkan generator kekurangan medan penguat. Sensor relay frekuensi
dipasang pada tiap fasa yang keluar dari generator.12

3.9 Fuse

komponen elektronika sekaligus komponen listrik yang berfungsi sebagai


pengaman dengan cara membatasi arus listrik yang mengalir. 1ilai fuse (dalam
satuan Ampere) harus disesuaikan dengan kebutuhan sistem yang akan diamankan,

12
Rikikhomaruddin.2018.Reverse Power Relay

67
yakni tidak boleh terlalu rendah dari kebutuhan sistem apalagi lebih besar dari arus
sistem. Jika nilai fuse lebih kecil dari kebutuhan sistem, maka sistem yang
diamankan tidak akan bisa bekerja secara maksimal. Sebaliknya jika nilai fuse lebih
besar dari kebutuhan sistem, maka fuse tersebut tidak lagi berfungsi sebagai
pengaman. Di dalam rangkaian listrik dan rangkaian elektronik, fuse dipasang seri,
biasanya dihubungkan dengan saklar (switch). Jika terjadi kelebihan arus akibat
kerusakan salah satu komponen, terjadi hubung singkat, atau kelebihan beban pada
suatu sistem, maka fuse akan seacara otomatis putus. Contoh, jika nilai fuse 500
mA (mili Ampere), maka fuse atau sikring tersebut hanya mampu mengalirkan
arus maksimal 500 mA. Apabila suatu saat arus yang mengalir pada fuse lebih dari
500 mA, maka fuse tersebut akan putus. Nilai fuse yang lebih besar dari kebutuhan
sistem dapat membahayakan (merusak) sistem itu sendiri karena tidak ada
pengaman yang membatasi arus.

Gambar 3.8 Simbol Fuse

Nilai (besaran) fuse yang tercantum pada fisik fuse adalah limit (batas) maksimal
kemampuan mengalirkan arus listrik . Bentuk fuse itu sendiri cukup beragam, ada
yang berbetuk seperti tabung kaca berukuran kecil, ada juga yang berbentuk seperti
tabung keramik. Semakin besar limit fuse maka semakin besar pula bentuk fuse.
Jika suatu saat fuse putus, maka harus diganti dengan fuse yang nilainya sama.
Untuk menguji (mengetahui) apakah fuse masih baik, dapat menggunakan alat ukur
Ohm meter.13

13
Safridasasha.FungsiFuse.Institut Teknologi Sepuluh Nopoember

68

Anda mungkin juga menyukai