Disusun Oleh:
Dewi Khariroh
(133611043)
Setya Suryaningsih
(133611057)
M. Khoirul Anam
(133611067)
(133611073)
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.1 Tegangan arus AC
Gambar 2.1.2 Tegangan arus DC
Gambar 2.2.1 Transformator
Gambar 2.2.2 Macam skema diagram dioda
Gambar 2.2.3a Proses pengisian kapasitor
Gambar 2.2.3b Proses pengosongan kapasitor
Gambar 2.2.3c Simbol Kapasitor Non-Elektrolit
Gambar 2.2.3d Simbol Kapasitor Elektrolit
Gambar 2.2.3e Simbol Varco
Gambar 2.2.3f Simbol Trimmer
Gambar 2.2.5 Nilai Warna Gelang Resistor
Gambar 2.2.6 Transistor TIP 2955
Gambar 2.2.7 Macam-macam fuse
Gambar 2.3 Bagan Kegiatan Perancangan Catu Daya 5 Volt
Gambar 3.2.1 Flowchart Perangkaian Catu Daya
Gambar 4.2.1a Ripple pada Keluaran Dioda
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................. iii
DAFTAR ISI.........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................ 1
1.4 Pembatasan Masalah................................................................. 1
1.5 Manfaat Penulisan...................................................................... 1
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Teori dasar................................................................................. 2
2.2 Komponen utama dan pendukung catu daya............................ 3
2.2.1 Transformator.................................................................... 3
2.2.2 Dioda................................................................................. 4
2.2.3 Kapasitor........................................................................... 5
2.2.4 IC 7805.............................................................................. 8
2.2.5 Resistor............................................................................. 9
2.2.6 Transistor TIP2955............................................................11
2.2.7 Sekering (Fuse)............................................................... 12
2.2.8 Printed Circuit Board (PCB)............................................. 13
2.3 Kerangka Berpikir..................................................................... 14
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat................................................................... 15
3.2 Alat dan Bahan........................................................................ 15
3.3 Prosedur Pembuatan Alat........................................................ 16
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil......................................................................................... 20
4.2 Pembahasan............................................................................ 20
4.2.1 Penyearah (Rectifier)....................................................... 20
4.2.2 Voltage Regulator............................................................ 22
4.2.3 Pengujian alat .................................................................. 24
4.3 Blok Diagram........................................................................... 28
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan................................................................................ 29
5.2 Saran .........................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Catu daya atau power supply merupakan suatu rangkaian elektronik
yang mengubah arus listrik bolak-balik (AC) menjadi arus listrik searah
(DC). Catu daya menjadi bagian yang penting dalam elektonika yang
berfungsi sebagai sumber tenaga listrik misalnya pada baterai atau accu.
Catu daya (Power Supply) juga dapat digunakan sebagai perangkat yang
memasok listrik energi untuk satu atau lebih beban listrik.
Secara umum prinsip rangkaian catu daya terdiri atas komponen
utama yaitu; transformator, dioda dan kapasitor. Dalam pembuatan
rangkaian catu daya, selain menggunakan komponen utama juga
diperlukan komponen pendukung agar rangkaian tersebut dapat berfungsi
dengan baik. Komponen pendukung tersebut antara lain : sakelar,
sekering (fuse), lampu indikator, voltmeter dan amperemeter, jack dan
plug, Printed Circuit Board (PCB), kabel dan steker, serta resistor. Baik
komponen utama maupun komponen pendukung sama-sama berperan
penting dalam rangkaian catu daya.
1.2 Rumusan Masalah
A. Bagaimana cara membuat catu daya bertegangan 5 volt DC?
B. Bagaimana efektifitas catu daya yang telah dibuat?
1.3 Tujuan Penulisan
A. Untuk menghasilkankan catu daya bertegangan 5 volt DC.
B. Untuk mengetahui efektifitas catu daya yang telah dibuat.
1.4
Pembatasan Masalah
Manfaat Penulisan
Menghasilkan produk catu daya 5 volt DC
Mendorong pembaca mengembangkan produk serupa
Produk hasil percobaan dapat digunakan pada praktikum Elektronika
Dasar.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Dasar
Catu daya merupakan suatu rangkaian yang paling penting bagi
sistem elektronika. Ada dua sumber catu daya yaitu sumber AC dan
sumber DC. Sumber tegangan AC yaitu sumber tegangan bolak balik,
sedangkan sumber tegangan DC merupakan sumber tegangan searah.
Bila dilihat dengan osiloskop seperti berikut :
arus DC
Sumber tegangan bila diamati sumber AC tegangan berayun
sewaktu-waktu pada kutub positif dan sewaktu-waktu pada kutub negatif,
sedangkan sumber DC selalu pada satu kutub saja, positif saja atau
negatif saja. Dari sumber AC dapat disearahkan menjadi sumber DC
dengan
menggunakan
rangkaian
penyearah
yang
di
bentuk
dari
Secara umum prinsip rangkaian catu daya terdiri atas komponen utama
yaitu ; transformator, dioda dan kapasitor.
Dalam pembuatan rangkaian catu daya selain menggunakan
komponen utama juga diperlukan komponen pendukung agar rangkaian
berfungsi dengan baik menggunakan komponen antara lain : multimeter,
kabel jumper, penjepit buaya, dioda bridge, kapasitor 10 F dan 4700F,
trafo CT 3A, resistor 220, IC regulator 7805 dan 7905, sakelar, sekering
(fuse), lampu indikator, voltmeter dan amperemeter, jack dan plug,
Printed Circuit Board ( PCB ), kabel dan steker, serta resistor.
2.2 Komponen utama dan pendukung catu daya
2.2.1 Transformator
Transformator
menurunkan
adalah
tegangan
arus
sebuah
alat
untuk
bolak-balik.
menaikkan
Transformator
atau
sering
disebut trafo. Sebuah transformator terdiri atas sebuah inti besi. Pada inti
besi digulung dua lilitan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.
Prinsip kerja tranformator adalah sebagai berikut.
a. Kumparan primer dihubungkan kepada sumber tegangan yang hendak
diubah besarnya. Karena tegangan primer itu tegangan bolak-balik,
maka besar dan arah tegangan itu berubah-ubah.
b. Dalam inti besi timbul medan magnet yang besar dan arahnya
berubah-ubah pula. Perubahan medan
antara
sekunder, Vs sama
tegangan
dengan
primer, Vp,
perbandingan
dengan
antara
tegangan
jumlah
dengan
kuat
lilitan
arus
dengan
frekuensi
yang
sama.
Transformator
biasanya
lilitan sekunder. Bila efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer
akan dilimpahkan ke lilitan sekunder. Jenis-jenis transformator diantaranya
transformator step up, transformator step down, autotransformator dan
transformator 3 fasa.
2.2.2 Dioda
Dioda adalah suatu komponen elektronika yang dapat melewatkan
arus pada satu arah saja. Ada berbagai macam dioda yaitu dioda tabung,
dioda sambungan p-n, dioda kotak titik (point-contact diode) dan
sebagainya.
Dioda
memegang
peranan
penting
dalam
elektronika
untuk
membuat
berbagai
bentuk
gelombang
isyarat,
untuk
yang
dibuat
bersambung
dengan
semikonduktor
jenis
n.
Pada
kapasitor sama
dengan
sehingga
pemasangan
pada
rangkaian
memiliki
tidak
perlu
untuk
pemasangan
komponen
pada
rangkaian
harus
label
permukaannya.
Hanya
saja
ada
perbedaan
dalam
2.2.5 IC 7905
IC 7905 merupakan IC regulator/penurun linier tegangan negatif
arus DC. Nilai 05 pada seri 79 adalah nilai tegangan keluaran yang
diinginkan yaitu 7905 akan mengeluarkan tegangan 5 volt negatif.
Karakteristik IC 7905 Sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
oleh
kapasitor
perata
gelombang.
Transistor
berdasarkan
arus
dapat
berfungsi
inputnya
(BJT)
semacam
atau
kran
tegangan
listrik,
inputnya
dimana
(FET),
digunakan
dalam
amplifier
(penguat).
Rangkaian
analog
melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio.
Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar
berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian
rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponenkomponen lainnya.
a. Transistor Bipolar
Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi
utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron
dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik
utama harus melewati satu daerah / lapisan pembatas dinamakan
depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan
kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama
tersebut. BJT (Bipolar Junction Transistor) adalah salah satu dari dua
jenis transistor. Cara kerja BJT dapat dibayangkan sebagai dua dioda
yang terminal positif atau negatifnya berdempet, sehingga ada tiga
terminal. Ketiga terminal tersebut adalah emiter (E), kolektor (C),
dan basis (B).
b. Transistor Unipolar (FET)
Transistor unipolar hanya menggunakan satu jenis pembawa
muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET,
arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit
dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan
transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik
utama).
Transistor TIP 2955 merupakan jenis transistor bipolar dengan tipe
PNP yang berfungsi untuk memperkuat tegangan. Kaki-kaki transistor TIP
2955 adalah kaki pertama merupakan basis, kaki kedua merupakan
kolektor, dan kaki ketiga merupakan emitor.
melindungi
peralatan
listrik
dan
peralatan
elektronika
dari
kerusakan akibat arus listrik yang berlebihan, fuse atau sekering juga
sering disebut sebagai Pengaman Listrik.
sesingkat
mungkin
dan
sedapat
mungkin
dihindari
dibersihkan
dengan
menggunakan
bahan
lapisan
pencuci
Pola
yang
telah
dibuat
pada
kertas
dipindahkan
kepermukaan PCB.
d. Pelapisan dan pemasangan komponen
Dalam pelapisan dan pemasangan komponen yang pertama
sisi jalur PCB diamplas untuk meyakinkan jalur tersebut benar-benar
bersih, kemudian jalur PCB dipoleskan dengan lotfet. Jalur yang
telah dipoles lalu dilapisi dengan timah tipis secara merata
kemudian pemasangan komponen dapat dilakukan.
Perangkaian Alat
BAB III
METODE PENELITIAN
Polar
4700
uF/25V
8. IC 7805
9. IC 7905
10.
Resistor 220
11.
LED
warna
merah
dan hijau
12.
Sekering 1 Ampere
+ soket
13.
Kabel AC
14.
Transistor TIP2955
15.
Sekering (fuse)
16.
Knop
merah
hitam
17.
Multimeter
dan
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
A. Catu Daya DC 5 Volt
Koneksi
Pengujian
.
1.
multimeter
Kutub +5 V Vout = 10 Volt
dengan V harap
Efisiensi
10 V
100 %
2.
V
Kutub +5 V Vout = 5 Volt
5V
100%
3.
dan ground
Kutub -5 V Vout = 0 Volt
0V
100%
dan kutub -5
dan ground
4.2 Pembahasan
4.2.1 Penyearah (Rectifier)
Catu daya merupakan suatu rangkaian yang paling penting bagi
sistem elektronika. Catu daya DC 5 Volt yang dibuat tersusun atas
beberapa komponen yang menunjang keluaran catu daya agar tepat
sebesar 5 Volt dalam tegangan DC, yaitu multimeter (analog), kabel
Gambar 2.1.2
Tegangan arus DC
Dioda yang digunakan untuk menyusun catu daya DC 5 Volt ini
merupakan dioda bridge 4 A. Dioda bridge merupakan dioda yang
memiliki empat buah kaki (pin) karena tersusun atas 4 buah dioda
yang ditata sedemikian rupa sehingga mempunyai inputan AC di dua
buah kakinya, satu input-an ground dan satu output-an positif DC.
Penggunaan dioda bridge dilakukan karena dapat memudahkan
pemasangan karena dioda tersebut telah tertata arahnya, sehingga
cenderung mengurangi terjadinya kesalahan pemasangan. Sedangkan
cara kerja dioda bridge jika dibandingkan dengan dioda biasa tak ada
bedanya, dan masih sama, yaitu menyearahkan arus AC menjadi DC
secara penuh (full wave). Pada catu daya DC 5 Volt yang dibuat
peneliti, dioda bridge mendapat tegangan masukan dari trafo CT
stepdown sebesar 12 Volt. Tegangan masukan dioda yang tidak terlalu
besar, memungkinkan dioda tidak dadal dan dapat bekerja secara
optimal. Jika tegangan masukan terlalu besar, atau melebihi batas
maksimum tegangan masukan dioda, maka dioda akan dadal atau
rusak. Selain itu, tegangan masukan dioda juga tidak boleh terlalu
kecil, karena dioda mempunyai tegangan masukan minimum untuk
dapat bekerja. Dioda termasuk komponen elektronika aktif yang
memerlukan tegangan awal atau tegangan minimum untuk dapat
aktif.
Penyearahan arus AC menjadi DC yang dilakukan oleh komponen
dioda bridge akan menghasilkan keluaran berupa arus DC yang masih
kasar (terdapat ripple atau riak), sehingga belum bisa memenuhi
syarat arus yang baik bagi komponen elektronika.
dengan
filter
kapasitor.
Kapasitor
adalah
komponen
tegangan
keluaran
yang
diinginkan.
Dalam
hal
ini,
7905.
Kaki emitor pada transistor PNP TIP 2955 akan terhubung ke kaki
nomor 3 dari IC 7805 dan IC 7905. Kaki nomor 3 pada masing-masing
IC regulator merupakan output 5 Volt. Tegangan keluaran 5 Volt ini
sekali lagi perlu diperhalus dan distabilkan lagi, dengan menggunakan
kapasitor. Kapasitor yang digunakan dibutuhkan cukup hanya yang
bernilai kecil, karena tegangan keluaran dari IC regulator seharusnya
sudah rata dan stabil. Kapasitor dengan nilai kapasitansi kecil, bisa
didapat dengan memasang kapasitor secara seri. Kapasitor yang
digunakan sebagai perata dan penstabil akhir bernilai 10 F/35V
berjumlah dua buah dan disusun secara seri. Nilai kapasitansi total
dari dua kapasitor 10 F ini menurut rumus 1/C tot = 1/C1 + 1/C2 adalah
5 F.
Meskipun IC 7805 dan IC 7905 tergolong komponen yang dapat
memproteksi diri dari arus pendek, namun, agar lebih aman, dipasang
juga sekering (fuse) 2 A setelah kaki nomor 3 dari masing-masing IC
regulator. Pemasangan heatsink pada IC juga diperlukan untuk lebih
memproteksi rangkaian, karena IC cenderung mudah panas yang
dengan
Koneksi
.
1.
Kutub +5 V
Vout = (2/250) x
dan
50
Kutub
Gambar Pengukuran
Hasil
= 10 Volt
-5 V
(AC)
2.
Kutub +5 V
dan
Ground
Vout = (5/50) x 50
= 5 Volt (DC)
3.
Kutub -5 V
Vout = 0 Volt
dan
Ground
-5 V dan
ground. Hasil ini sesuai denagn teori bahwa arus listrik mengalir
hanya jika ada perbedaan tegangan. Tegangan dengan arus DC
mengalir dari kutub positif ke negatif. Pada pengujian ini, arus listrik
tidak mengalir juga karena kutub -5 V dan ground, keduanya
termasuk kutub jenis negatif.
B. Bentuk Gelombang
Pengujian bentuk gelombang yang dihasilkan Catu Daya DC 5
Volt dapat dilakukan dengan menggunakan osiloskop. Berikut hasil
pengujiannya,
No
Koneksi
Gambar Pengamatan
.
1.
Kutub
V
+5
dan
Ground
2.
Kutub -5 V
dan
Ground
3.
Kutub +5V
dan Kutub
-5V
Pengujian
gelombang
dari
pertama,
tegangan
pengujian
antara
untuk
kutub
+5
melihat
V
dan
bentuk
ground.
ada beda tegangan yang terjadi. Hal ini terjadi karena kedua kutub
-5 V dan ground merupakan kutub yang sejenis yaitu kutub negatif.
Pengujian terakhir yaitu untuk melihat bentuk gelombang dari
tegangan antara kutub +5 V dan kutub -5 V. Berdasarkan tampilan
pada layar osiloskop, tampak bentuk gelombang pada tegangan ini
berbentuk
gelombang
sinus.
Bentuk
gelombang
sinus
dapat
No
Koneksi
Pengujian
.
1.
multimeter
Kutub +5 V Vout = 10 Volt
dengan V harap
Efisiensi
10 V
100 %
2.
V
Kutub +5 V Vout = 5 Volt
5V
100%
3.
dan ground
Kutub -5 V Vout = 0 Volt
0V
100%
dan kutub -5
dan ground
Dari ketiga pengujian alat dengan penempatan pasangan
kutub yang berbeda, terlihat bahwa memberikan hasil yang tepat
atau setidaknya ralatnya sangat kecil, sehingga nilai efisiensinya
mencapai 100 %, karena alat berhasil memenuhi tegangan yang
diharapkan.
D. Kendala dalam pembuatan Alat, Kelebihan dan Kekurangan
Di dalam proses pembuatan Catu Daya DC 5 Volt terdapat
beberapa kendala, diantaranya:
a. Pemasangan sakelar yang salah sehingga sakelar rusak dan tidak
dapat digunakan.
b. Waktu peminjaman solder yang terbatas.
c. Kurangnya pengetahuan tentang pemasangan heatsink pada IC
dan Transistor.
Kelebihan :
masukan
yang
berbeda
jauh
dengan
tegangan
BAB V
PENUTUP
5.1.....................................................................Kesimpulan
Dari proses pembuatan catu daya DC 5 Volt dapat ditarik
kesimpulan bahwa:
A. Pembuatan catu daya 5 volt menggunakan beberapa komponen
elektronika, diantaranya: Trafo 3 Ampere, Dioda Bridge 4 Ampere,
Kapasitor Polar 10uF/16V, Kapasitor Polar 4700 uF/25V, IC 7805, IC
7905, Resistor 220 , Sekering (fuse), dan Transistor TIP2955.
Sedangkan proses pembuatannya dimulai dari perancangan design
alat, pemilihan bahan dan komponen, merangkai alat, pengujian
alat dan penyusunan laporan.
B. Catu daya DC 5 Volt yang telah dibuat memiliki efiensi alat
mencapai 100%. Output dari +5 volt dan ground adalah tegangan 5
volt. Output dari -5 volt dan ground adalah 0 volt. Dan output dari
+5 Volt dan -5 Volt adalah 10 Volt.
5.2 Saran
Demikian Catu Daya DC 5 volt yang dapat kami buat. Kami
menyadari masih terdapat kekurangan dari alat yang telah kami buat.
Untuk itu kami menyarankan untuk pengembangan alat selanjutnya
dapat memasang sakelar agar alat menjadi lebih efektif. Kami juga
mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan di masa yang akan
datang.
DAFTAR PUSTAKA