Anda di halaman 1dari 147

Gardu Distribusi 20 KV di

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG.

Nama Kelompok : Imam Hidayat


Firman A
Kelas : TL-4A
Mata Kuliah : Rangacangan Listik

POLITEKNIK NEGERI
JAKARTA
2011

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kemajuan teknologi memungkinkan manusia hidup dalam suasana yang serba nyaman
dan serba praktis. Hal ini semua dimungkinkan dengan adanya energi listrik. Energi listrik
sampai saat ini masih memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan rumah
tangga, industri, kantor pemerintahan dan kegiatan sosial. Penyaluran energi listrik
menjadi tolak ukur penting yang berperan dalam memajukan pembangunan Bangsa dan
Negara.

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
Listrik tidak bisa timbul begitu saja tanpa dibuat atau dibangkitkan. Oleh karena itu
untuk membangkitkan listrik dibuat suatu pembangkit yang dapat menghasilkan energi
listrik. Pada zaman modern ini ada banyak sekali pembangkit-pembangkit listrik yang
membangkitkan besar energi listrik bervariasi. Contohnya saja seperti PLTA (Pembangkit
Listrik Tenaga Air), PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap), PLTG (Pembangkit Listrik
Tenaga Gas), PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap), PLTN (Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir), dan masih banyak Pembangkit listrik yang lainnya. Banyaknya
pembangkit-pembangkit listrik tersebut menunjukkan bahwa semakin banyaknya listrik
yang dibutukan oleh masyarakat saat ini.
Agar listrik bisa sampai kepada kita sebagai konsumen maka dibuatlah suatu jaringan
atau yang biasa kita kenal dengan Distribusi Tenaga Listrik yaitu pendistribusian listrik
dari pembangkit tenaga listrik menuju kita sebagai konsumen atau pengguna listrik sehari-
hari. Sebelum listrik sampai kepada kita dari pembangkit tenaga listrik terlebih dahulu
listrik disalurkan menuju Gardu Distribusi.

Didalam merancang gardu distribusi, kita harus mengetahui berapa besar daya yang
akan digunakan pada tempat tersebut, selain itu kita harus mengetahui apa saja peralatan
atau komponen yang terdapat didalam gardu distribusi. Setelah mengetahui peralatan atau
komponen yang akan digunakan kita dapat menghitung dari data yang sudah tersedia
untuk menentukan spesifikasi dari peralatan atau komponen yang akan kita gunakan.
Selain itu seorang perancang juga harus menggambar instalasi dan juga lay out dari
gardu distribusi yang akan dibuatnya, dan juga mengetahui system pada gardu tersebut.
Dalam hal ini kita akan merancang sebuah Gardu Distribusi 20 KV di BIOTEKNOLOGI
LIPI CIBINONG.

1.2 Permasalahan
Dari uraian diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
a. Bagaimana cara merancang gardu distribusi yang sesuai dengan standar?
b. Apa saja peralatan atau komponen dari gardu distribusi?
c. Bagaimana system dari gardu distribusi?

1.3 Tujuan
Tujuan dari tugas ini adalah sebagai berikut :
a. Dapat merancang gardu distribusi.
b. Mengetahui peralatan dan komponen dari gardu distribusi.
c. Mengetahui fungsi dari peralatan dan komponen gardu distribusi.
d. Mengetahui system dari gardu distribusi.

1.4 Sistematika Penulisan


Dalam pembuatan tugas ini perlu diadakan sistematika penulisan guna tercapainya
tujuan penulisan laporan tugas ini. Ada beberapa bab yang terdapat dalam penulisan ini :

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


1.2 Permasalahan
1.3 Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan

BAB II
TEORI DASAR GARDU DISTRIBUSI

2.1 Trafo Daya


2.2 Switchgear MV dan LV
2.3 Sistem Pengaman
2.4 Instrumen Transformator dan Meteran
2.5 Sistem Rel
2.6 Emergency Power Supply
2.7 Instalasi Gardu

BAB III
DESKRIPSI DAN LINGKUP PROYEK

3.1 Umum
3.2 Deskripsi
3.3 Rekapitulasi Beban

BAB IV
PERANCANGAN DAN ANALISA GARDU DISTRIBUSI 20 KV
BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG

4.1 Gambar Perancangan


a. Gambar MVMDP
Single Line Diagram
Three Line Diagram Lengkap
Panel (Fron View and Side View)
b. Instalasi Transformator
c. Gambar LVMDP
Single Line Diagram
Panel (Fron View and Side View)
d. Gambar Lay Out Ruang Gardu
e. Gambar Lay Out Ruang Genset
f. Gambar AMF
Single Line Diagram
Gambar Diagram Kontrol Berbasis PLC dan Dimonitor Dengan SCADA
Panel AMF (Fron View and Side View)
g. Gambar Diagram Kontrol Battre Emergency (UPS)
4.2 Pemilihan dan Perhitungan Komponen
a. Perhitungan dan Pemilihan

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
Trafo Daya
Switchgear
Pengaman
Bus-Bar
Trafo Instrumen
Alat Ukur
Kabel Daya
Genset
Battre
AMF
UPS
b. Daftar Komponen
MVMDP
LVMDP
Performance Load
4.3 Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
4.4 Bill of Quantity (BQ)
4.5 Analisa Harga Satuan
4.6 Engineering Estimate (EE)
4.7 Networking Planning (NWP)

BAB V
KESIMPULAN
Daftar Pustaka
Lampiran Katalog Komponen Yang Digunakan

BAB II
TEORI DASAR GARDU DISTRIBUSI

2.1 Trafo Daya

Transformator merupakan peralatan statis untuk memindahkan energy listrik dari satu
rangkaian listrik ke rangkaian lainnya dengan mengubah tegangan tanpa merubah

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
frekuensi. Transformator disebut peralatan statis karena tidak ada bagian yang
bergerak/berputar, tidak seperti motor atau generator. Pengubahan tegangan dilakukan
dengan memanfaatkan prinsip induktansi elektromagnetik pada lilitan. Fenomena induksi
elektromagnetik yang terjadi dalam satu waktu pada transformator adalah induktansi
sendiri pada masing- masing lilitan diikuti oleh induktansi bersama yang terjadi antar
lilitan.
Secara sederhana transformator dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu lilitan primer,
lilitan sekunder dan inti besi. Lilitan primer merupakan bagian transformator yang
terhubung dengan rangkaian sumber energi (catu daya). Lilitan sekunder merupakan
bagian transformator yang terhubung dengan rangkaian beban. Inti besi merupakan bagian
transformator yang bertujuan untuk mengarahkan keseluruhan fluks magnet yang
dihasilkan oleh lilitan primer agar masuk ke lilitan sekunder. Berikut adalah gambar
sederhana dari sebuah transformator.

Gambar 2.1 Rangkaian Transformator Sederhana


Dimana :
V1 = Tegangan Primer V2 = Tegangan Sekunder
E1 = Jumlah Lilitan Primer E2 = Jumlah Lilitan Sekunder
Salah satu bagian penting dari sistem tenaga listrik adalah transformator yang disebut
sebagai transformator daya atau power transformer. Transformator daya dapat
didefinisikan sebagai sebuah transformator yang digunakan untuk memindahkan energi
listrik yang terletak di berbagai bagian dari rangkaian listrik antara generator dengan
rangkaian primer dari sistem distribusi.

Berdasarkan hukum Faraday yang menyatakan magnitude dari electromotive force


(emf) proporsional terhadap perubahan fluks terhubung dan hukum Lenz yang
menyatakan arah dari emf berlawanan dengan arah fluks sebagai reaksi perlawanan
dari perubahan
fluks tersebut didapatkan persaman :
e = (d/dt) keterangan : e = emf sesaat (instantaneous emf)
= fluks terhubung (linked flux)
Dan pada transformer ideal yang dieksitasi dengan sumber sinusoidal
berlaku persamaan:
E = 4,44 m N f Keterangan: E = Tegangan rms
N = jumlah lilitan

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
f = frekuensi
m = fluks puncak (peak flux)
Dan persamaan :
E1 N 1
E2 N 2
Dikarenakan pada transformer ideal seluruh mutual flux yang dihasilkan salah satu
kumparan akan diterima seutuhnya oleh kumparan yang lainnya tanpa adanya leakage
flux maupun loss lain misalnya berubah menjadi panas. Atas dasar inilah didapatkan pula
persamaan:
P1 = P2
V1.I1 = V2.I2
N1.I1 = N2.I2

2.2 Switchgear MV dan LV


2.2.1 Circuit Breaker (CB)
Pengoperasian CB dapat dilakukan dengan atau tanpa beban karena memiliki media
pemadam busur api (OCB, VCB, ABCB, dan SF6). Penggunaan CB untuk kapasitas besar
pada gardu induk dan dikombinasikan dengan relay dan Current Transformer (CT).
Dalam operasi CB harus mampu:
1. Memutus/ memikul arus nominal secara kontinyu
2. Bekerja secara otomatis bila terjadi gangguan.
3. Bekerja sebagai isolasi pada keadaan kontak terbuka
4. Memikul arus hubung singkat maksimum dalam jangka waktu tertentu
(breaking/ making capacity)
2.2.2 Disconnecting Switch (DS)
DS bekerja sebagai komponen pemisah jaringan sehingga pengoperasiannya dilakukan
dalam keadaan sistem tidak berbeban.
2.2.3 Load Break Switch (LBS) atau Fuse LBS (FLBS)
LBS dipakai di gardu distribusi, bekerja berdasar beban lebih saat aliran arus menjadi
sangat besar). Jika digunakan untuk arus lebih, dikombinasikan dengan fuse daya (NH
Fuse). LBS dilengkapi dengan media pemadam busur api.
Pemilihan :
Rated voltage (Un)
Rated current (In)
Breaking capacity
2.2.4 Power Fuse

2.3 Sistem Pengaman


2.3.1 Fuse
Pengama lebur atau sering disebut dengan fuse adalah salah satu jenis peralatan
pengaman yang berfungsi untuk mengamankan peralatan listrik dari gangguan arus
hubung singkat (Short circuit). Pengaman lebur ini mempunyai karakteristik pemutusan
lebih cepat dibandingkan dengan MCB. Pengaman ini hanya dapat dipakai satu kali dan
tidak bisa dioperasikan kembali. Fuse mempunyai dua karakteristik yaitu, karakteristik

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
pengaman dan karakteristik pencairan (melting) dan pemutusan (clearing). Karakteristik
pengaman yaitu hubungan antara arus hubung singkat simetri atau asimetri dengan arus
pemutusan pelebur. Sedangkan karakteristik pencairan dan pemutusan adalah hubungan
antara arus gangguan dengan waktu mulai mencair dan pemutusan fuse. Untuk ini ada dua
kurva yaitu maksimum clearing time dan minimum melting time. Berikut ini adalah
contoh macam fuse :
1. Fuse Type Ulir

Secara konstruksi pengaman ini mempunyai ulir yang akan memudahkan dalam hal
penggantian/pemasangan jika terjadi gangguan. Perlengkapan lain dari pengaman lebur
yaitu : rumah sekering, tudung sekering, pengepas patron (pas ring) dan patron lebur.
Patron lebur memiliki kawat lebur dari perak dengan campuran beberapa logam lain
seperti timbel, seng dan tmbaga, sedang untuk kawat lebur digunakan perak karena
mempunyai daya hantar yang tinggi.

Selain kawat lebur dalam patron lebur, juga terdapat kawat isyarat dari kawat
tahananyang terhubung paralel dengan kawat lebur. Dalam patron lebur juga terdapat pasir
yang berfungsi sebagai meredam percikan api yang timbul jika kawat lebur putus dan
sebagai isyarat untuk menandakan kuat arus yang dilalui didalam kawat lebur.

2. Fuse Type Pisau ( sistem NH/HRC)


Pengaman lebur type ini biasanya digunakan untuk pengaman arus di atas 20 Ampere
pada tegangan kerja 500-600 volt. Pada pengaman ini terdapat beberapa tanda plat atau
tojolan sebagai penghubung. Sekering NH ( Needle Huspning ) atau HRC ( High
Rupturing Capacity ) tidak dapat dilepas tanpa alat pengepasnya yang berbentuk mirip
setrika yang mempunyai penahan yang dapat menahan atau menarik NH dari dudukannya
atau kontaknya. Alat untuk menarik/menahan NH dari fuse holder disebut fuse puller.
Fuse HRC ini memiliki kelas kerja gL dan gI ( IEC ).
3. Fuse Type Tabung Isolator ( catridge fuse )
Pengaman lebur type tabung isolator dapat dipasang dan dilepas bagian tabungnya.
Pengaman ini biasanya digunakan untuk arus 1-100 A dengan tegangan kerja 220 volt AC.
Berdasarkan karakteristiknya, pengaman lebur type tabung isolator ini dapat dibagi
menjadi :
Fast Acting Fuse

Fast acting fuse dirancang agar bekerja pada sensitifitas tinggi walaupun kondisi
arus gangguannya sesaat.

Slow Blow fuse

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
Slow blow fuse didalamnya mempunyai coil dan dirancang untuk terbakar hanya
pada arus atau beban lebih yang terjadi secara continue, misal hubung singkat.
Konstruksi coil ini adalah untuk mencegah terbakarnya pengaman hanya karena
hentakan arus besar sesaat dalam waktu tertentu. Sebagai contoh slow blow fuse 2
A akan mampu menahan 400% arus lebih sampai 6 detik.

4. MV Fuse

MV Fuse terdiri dari jenis FUSE ARC (DIN Standar) dan SOLEFUSE (UTE Standar).
Di mana fuse ini memilki kemampuan untuk melindungi peralatan distribusi tegangan
menengah. MV Fuse dapat di aplikasikan pada tegangan menengah 3 KV hingga 36 KV
tergantung dari tipenya. MV Fuse dapat melindungi peralatan terhadap efek thermal dan
dinamik yang timbul akibat hubung singkat yang arusnya lebih besar dari kemampuan
minimum breaking current fuse tersebut.
MV Fuse ini merupakan alat proteksi terhadap efek thermal overload yang
tersederhana dan termurah. MV Fuse dapat di aplikasikan pada : MV Distribusi Power
Transformer dengan kapasitas maksimum hingga 2 MVA pada tegangan 24 kV.
Dalam pemakaiannya sebagai pengaman, pengaman lebur ( fuse ) mempunyai
kelebihan serta kekurangan. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari fuse :
Kelebihan Pengaman lebur ( fuse ) antara lain :
1) Handal dalam pemutusan bila terjadi gangguan arus lebih/hubung
singkat.
2) Tidak terjadi pengelasan kontak
3) Kecepatan dan waktu pemutusan tinggi, sehingga cocok untuk
mengamankan peralatan elektronika atau semi konduktor.
4) Memberikan tingkat pengamanan yang pasti dan meyakinkan unutuk
nilai arus hubung singkat yang sangant tinggi.
5) Kerugian tegangan pada penghantar leburnya kecil, karena
menggunakan tahanan menggunakan tahanan penghantar lebur yang
kecil juga.
Kekurangannya antara lain :
1) Jika pengaman lebur putus diperlukan waktu dan biaya untuk
mengganti
2) Dapat mengganggu dan menghambat aktifitas kerja, karena harus
menunggu pengganti pengaman lebur yang baru.

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
3) Untuk sistem tiga fasa, pengaman ini tidak dapat bekerja secara
serentak untuk memutuskan hubungan tiga fasa tersebut jika terjadi
gangguan pada salah satu fasanya.
2.3.2 Grounding

Sistem pengetanahan peralatan-peralatan pada gardu induk biasanya menggunakan


konduktor yang ditanam secara horisontal, dengan bentuk kisi-kisi (grid). Konduktor
pengetanahan biasanya terbuat dari batang tembaga kertas dan memiliki konduktivitas
tinggi, terbuat dari kabel tembaga yang dipilin (bare stranded copper)
Konduktor ini ditanam sedalam kira-kira 30 cm-80 cm atau bila dibawah kepala
pondasi sedalam kira-kira 25 cm. Luas kisi-kisi di daerah swicthyard, sesuai peralatan-
peralatan yang ada, dibatasi maksimum 10 m 5 cm. Kisi-kisi pengetanahan
bersambungan satu dengan lainya dan dihubungankan dengan batang pengetanahan yang
terdiri dari batang tembaga.
Semua dasar isolator-isolator. Terminal terminal pengetanahan dan pemisah
pengetanahan, netral trafo arus dan trafo tenaga, dasar penagkap petir (lighthing arrester)
dan struktur dihubungkan dengan kisi-kisi pengetanahan. Gangguan tanah yang mengalir
di tempat gangguan maupun di tempat pengetanahan gardu induk menimbulkan
perbedaan tegangan di permukaan tanah yang dapat mengakibatkan terjadinya
tengangan sentuk dan tegangan langkah yang melampaui batas-batas keamanan manusia
dan binatang.
Sistem pengetanahan pada gardu induk membuat permukaan tanah di lokasi gardu
induk mempunyai perbedaan tegangan yang serendah-rendahnya pada waktu terjadi
gangguan hubung tanah atau membuat tanah serendah-rendahnya.

Pengukuran tahanan jenis tanah pada lokasi gardu induk diambil pada beberapa titik
lokasi. Tahanan jenis dapat di hitung dengan rumus sebagai berikut :
=2aR
Di mana :
= tahanan jenis rata-rata tanah (ohm-meter)
a = jarak antara batang elektroda yang terdekat (meter)
R = besar tahanan yang terukur (Ohm)
Pada waktu arus gangguan mengalir antara batang pengetanahan dan tanah, tanah akan
menjadi panas akibat arus I 2 .suhu tanah harus di bawah 1000C untuk menjaga sampai
terjadi penguapan pada air kandungan dalam tanah dan kenaikan tahanan jenis.

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
Kerapatan arus yang yang diizinkan pada permukaan batang pengetanahan dapat
dihitung dengan rumus :
I = 3,1414 10-2 d

Di mana :
i = kerapatan arus yang diizinkan (amp/cm)
d = diameter batang pengetanahan (mm)
= panas spesifik rata-rata tanah (kurang lebih 1,75 106 watt-detik,
tiap m3 tiap 0p).
= kenaikan suhu tanah yang diizinkan (0C)
= tahanan jenis tanah (Ohm-meter)
t = lama waktu gangguan
Kenaikan suhu tanah yang diizinkan adalah antara perbedaan temperatur rata-rata
tahanan dan 1000C. misalkan kenaikan suhu diambil =50 0C, maka kerapan arus i.
i = 0,186 amp/cm ( = 750 Ohm-meter).
Besar tegangan sentuh yang diizinkan dapat ditentukan dengan rumus :
Es = Ik (Rk + 1,5 s).
Dimana :
Ik = arus fibrilasi
Rk = tahanan badan manusia
s = tahanan jenis permukaan batu kerikil basah dimana orang berdiri = 3000 Ohm-
meter (untuk tanah yang dilapisi hamparan batu koral).

Tabel Tegangan sentuh yang diizinkan dan lama gangguan berdasarkan IEEE
Std 80-1986.

Lama Tegangan Sentuh Yang


Gangguan (t) Diizinkan
(detik) (Volt)
0,1 1980
0,2 1400
0,3 1140
0,4 990
0,5 890
1 626
2 443
3 362

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
Untuk pentanahan grid dengan model bujur sangkar maupun empat persegi panjang
(rectangular grid) menurut IEEE Std 80-1986 mempunyai batasan :

1. Jumlah konduktor parallel dalam satu sisi kurang dari 25 (n<25),


2. 0.25 < h < 2.5 dengan h adalah kedalaman penanaman konduktor (m),
3. d < 25 m, d adalah diameter penghantar (m),
4. D > 2.5 m, D adalah jarak antar konduktor parallel (m).

Tegangan mesh merupakan salah satu bentuk tegangan sentuh. Tegangan mesh ini
didefenisikan sebagai tegangan peralatan yang diketanahkan terhadap tengah-tengah
daerah yang dibentuk konduktor kisi-kisi (center of mesh) selama gangguan
tanah .tegangan mesh ini menyatakan tegangan tertinggi yang mungkin timbul sebagai
tegangan sentuh yang dapat dijumpai dalam sistem pengetanahan gardu induk, dan inilah
yang diambil sebagai tegangan untuk disain yang aman.
Tegangan mesh itu secar pendekatan sama dengan i, dimana tahanan jenis tanah
dalam Ohm-meter dan i arus yang melalui konduktor kisi-kisi. Tetapi tahanan jenis tanah
nyatanya tidak merata. Demikian juga arus i tidak sama pada semua konduktor kisi-kisi.
Oleh karena itu untuk mencakup pengaruh-pengaruh jumlah konduktor pararel n , jarak-
jarak konduktor pararel, D. diameter konduktor, d, dan kedalaman penanaman, h,
tegangan mesh itu dihitung dari persamaan sebagai berikut :
Em = Km Ki
Dimana,
Kn =ln ln
Ki = factor koreksi untuk ketidak merataan kerapatan arus, yang dihitung dengan
jarak rumus emperis : = 0,65 + 0,172 n (= 3,402)
D = jarak antara konduktor-konduktor pararel pada kisi-kisi (=4m)
h = kedalam penanaman konduktor (=0,8 m)
d = diameter konduktor kisi-kisi (=0,016)
n = jumlah konduktor pararel dalam kisi-kisi utama, tidak termasuk sambungan
melintang (=16)
= tahanan jenis rata-rata tanah (=750 Ohm-meter)
I = besar arus gangguan tanah (=1.200 Amp)
L = panjang konduktor pengetanahan yang ditanam termasuk semua batang
pengetanahan (= 1.600 m).
Tegangan sentuh maksimum yang timbul dalam rangkain (mesh) tidak terletak di
pusat kisi-kisi (daerah persegi empat yang dibentuk konduktor kisi-kisi), dimana tegangan

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
mesh diatas dihitung, tetapi terletak agak dibagian kuar kisi-kisi (grid). Tetapi bila kisi-
kisi mempunyai delapan konduktor pararel atau kurang perbedaan tegangan sentuh
maksimum yang ada dan tegangan mesh di bagian luar kisi-kisi tidak akan melebihi 10%.
Oleh karena itu, untuk kisi-kisi dengan delapan konduktor pararel atau kurang tidak
dibutuhkan perhitungan yang eksak (teliti) bila dipergunakan factor keselamatan yang
sesuai dalam perbandingan antara tegangan mesh tegangan sentuh yang diizinkan. Jadi
bila kisi-kisi mempunyai delapan konduktor pararel atau kurang, tegangan mesh dapat
dihitung dengan persamaan (11.6) dan (11.7). tetapi bila jumlah konduktor pararel
melebihi 8, persamaan sehari-hari sudah cukup menggunakan persamaan (11.6) dan (11.7)
diatas.
Maka,
Em = 0,3695 3,402 750 ( 1.200 / 1.600) = 707 Volt.
Jadi tegangan sentuh sebenarnya (707 Volt) lebih kecil dari tegangan sentuh yang
diizinkan (737 Volt), dengan demikian jaraj antara kisi-kisi serta panjang total konduktor
sudah memenuhi persyaratan.
Tegangan langkah yang diizinkan dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
E = Ik (Rk + 6 s)
Dimana :
I = arus fibrilasi
R = tahanan tubuh menusia
s = tahanan jenis permukaan tanah
Tabel Tegangan Langkah yang diijinkan dan lama gangguan berdasarkan IEEE
Std 80-1986.

Lama
Gangguan Tegangan Langkah
(t) yang Diijinkan
(detik) (Volt)
0,1 7000
0,2 4950
0,3 4040
0,4 3500
0,5 3140
1 2216
2 1560
3 1280

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
Tegangan langkah sebenarnya adalah peredaan tegangan yang terdapat diantara kedua
kaki bila manusia berjalan diatas tanah system pengetanahan pada keadaan terjadi
gangguan. Tegangan langkah maksimum sebenarnya dapat dihitung dengan rumus :
Em = Ks Ki

(contoh)
Di mana :
= tahanan jenis rata-rata tanah (=750 Ohm-meter)
Ki = 0,65 + 0,172 n = 3,402 (n = 16)
I = arus gangguan tanah maksimum (= 1200 Amp).
L = panjang total konduktor yang ditahan , termasuk batang pengetanahan = 1.600
meter.
Ks =
= 0,4014 (n = 16).
Dimana:
h = kedalaman penanaman konduktor pengetanahan (=0,8m)
D = jarak antara konduktor-konduktor pararel (=5 m).
Maka,
Em = 0,4014 3,402 750 (1.200 / 1.600) = 768 Volt.

2.4 Instrumen Transformator dan Meteran


2.4.1 Current Transformer (CT)

Current Transformer atau CT adalah salah satu type trafo instrumentasi yang
menghasilkan arus di sekunder dimana besarnya sesuai dengan ratio dan arus primernya.
Ada 2 standart yang paling banyak diikuti pada CT yaitu : IEC 60044-1 (BSEN 60044-1)
& IEEE C57.13 (ANSI), meskipun ada juga standart Australia dan Canada.
CT umumnya terdiri dari sebuah inti besi yang dililiti oleh konduktor beberapa ratus
kali. Output dari skunder biasanya adalah 1 atau 5 ampere, ini ditunjukan dengan ratio
yang dimiliki oleh CT tersebut. Misal 100:1, berarti sekunder CT akan mengeluarkan
output 1 ampere jika sisi primer dilalui arus 100 Ampere. Jika 400:5, berarti sekunder CT
akan mengeluarkan output 5 ampere jika sisi primer dilalui arus 400 Ampere. Dari kedua
macam output tersebut yang paling banyak ditemui, dipergunakan dan lebih murah adalah
yang 5 ampere.
Pada CT tertulis class dan burden, dimana masing masing mewakili parameter yang
dimiliki oleh CT tersebut. Class menunjukan tingkat akurasi CT, misalnya class 1.0 berarti

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
CT tersebut mempunyai tingkat kesalahan 1%. Burden menunjukkan kemampuan CT
untuk menerima sampai batas impedansi tertentu. CT standart IEC menyebutkan burden
1.5 VA (volt ampere), 3 VA, 5 VA dst. Burden ini berhubungan dengan penentuan besar
kabel dan jarak pengukuran (lihat table).
Aplikasi CT selain disambungkan dengan alat meter seperti ampere meter, KW meter
Cos Phi meter dll, sering juga dihubungkan dengan alat proteksi arus. Dengan
mempergunakan bermacam ratio CT didapatkan proteksi arus dengan beragam range
ampere hanya dengan satu unit proteksi arus. Yang perlu dipersiapkan adalah unit proteksi
arus dengan range dibawah 5 ampere dan CT dengan ratio XXX:5.

CT terdiri dari belitan primer, belitan sekunder dan inti mekanik. Jika arus primer
yang masuk ke CT ke terminal P1/K dan arus yang mengalir ke sekunder dinamakan
terminal S1/k, seperti yang terlihat pada gambar 1.Selanjutnya terdapat terminal kedua
pada CT disisi primer yaitu P2/L adalah terminal yang arusnya diperoleh dari P1/k yang
dialirkan kek beban dan S2/l sisi sekunder adalah terminal yang arusnya diperoleh dari
S1/k.

Dalam hal ini, polaritas sisi sekunder harus disesuaikan dengan datangnya arus di
terminal sisi primer (tidak boleh terbalik).
Secara normal yang sesuai standar IEC terminal S 2/l harus ditanahkan sebagai
pengaman sekunder CT terhadap tegangan tinggi akibat kopling kapasitif, sehingga sudut
antara arus primer dan sekunder = 0, kalau S 1/k yang ditanahkan maka sudut arus antara
primer dan sekunder menjadi = 180o
Untuk pemilihan CT diperlukan data teknis CT, yaitu primary rated current, secondary
rated current, rated power output, accuracy class dan insulation rating.
2.4.2 Potensial Transformer (PT)
Trafo tegangan adalah suatu peralatan listrik yang dapat memperkecil tegangan tinggi
menjadi tegangan rendah, yang dipergunakan dalam rangkaian arus bolak-balik. Fungsi
trafo tegangan adalah untuk memperoleh tegangan yang sebanding dengan tegangan yang
hendak dipergunakan untuk memisahkan sirkuit dari sistem dengan tegangan tinggi (yang

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
selanjutnya disebut sirkuit primer) terhadap sirkuit dimana alat ukur (instrument)
tersambung ( yang selanjutnya disebut sirkuit sekunder). Beda dengan transformator
tenaga yang dibutuhkan adalah tegangan dan daya keluarannya tetapi trafo tegangan yang
dibutuhkan adalah tingkat ketelitiannya dan penuruna tegangannya yang disesuaikan
dengan alat ukur.
2.4.3 Instrumen Ukur

Peralatan pengukuran ada berbagai macam sesuai dengan besar satuan yang akan
diukur. Namun yang akan dibahas pada karya tulis ini adalah peralatan pengukuran yang
dilakukan pada tegangan sebesar 20kV. Adapun penjelasan peralatan ukur sebagai berikut:

1. Amperemeter

Amperemeter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur arus yang mengalir
pada suatu penghantar listrik. Amperemeter harus dipasang secara seri dengan rangkaian
yang akan diukur karena mempunyai tahanan dalam (R A) yang kecil sehingga apabila
amperemeter dihubungkan parallel akan terjadi dua aliran (I1 dan I2). Untuk arus kecil
dibawah 40A bisa menggunakan Type Direct., alat dengan TypeDirect ini digunakan
secara Direct atau dipasang langsung, adapun caranya langsung dipasang seri dengan
beban yang akan diukur. Namun bila beban yang diukur lebih besar dari 50A, alat ini
harus menggunakan Trafo Arus (Current Transformer). Adapun arus pengeluaran dari
trafo arus yang diijinkan antara1 5 A, misalnya untuk beban antara 0-50 A menggunakan
CT 50/5 atau 50/1 dengan menggunakan type ampere meter dengan range scale 0 50 A.
Bila arus yang akan diukur kisaran antara 0-100 A maka CT yang digunakan adalah CT
100/5 atau 100/1, dengan menggunakan type amperemeter dengan range scale antara 0
100 A, begitu seterusnya. Adapun cara wiring adalah dipasang seri, yaitu pada
amperemeter terminal no 1 mendapat terminal K/P1 pada CT, dan terminal no 2 pada
amperemeter mendapat terminal L/P2 pada CT. Tingkat akurasi dari alat ini mencapai 1
1,5. Internal konsumsi arus 0,5 VA. Frekwensi 50 60 Hz. Berat dari alat ini 210 gr untuk
ukuran 96 x 96 mm, dan 150 gr untuk ukuran 72 x 72 mm.

2. Voltmeter

Voltmeter Adalah alat untuk mengukur beda potensial atau tegangan. Voltmeter harus
dipasangan secara parallel dengan tegangan yang akan diukur karena mempunyai tahanan
dalam (RA) yang besar.

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
Tahanan voltmeter harus besar, agar tidak mempengaruhi system pada saat digunakan,
juga agar daya yang hilang pada voltmeter itu kecil.

E2
Ploses =
RV

Untuk pengukuran tegangan antara 0 250 V dan 0 500 V dapat dipasang secara
langsung, namun bila teganggan lebih dari 500V harus menggunakan PT (Potansial
Transformer). Tingkat akurasi alat ini 1.5. frekwensi 50 60 Hz.

3. Frekwensi meter

Frekwensi meter digunakan untuk mengetahui frekwensi (berulang) gelombang


sinusoidal arus bolak-balik yang merupakan jumlah siklus sinusoidal tersebut perdetiknya
(cycle/second) pada suatu sumber tegangan, Tegangan yang di ijinkan 0 220 V. cara
penyambungannya sebagai berikut :

Frekwensi meter mempunyai peranan cukup penting khususnya dalam


mensinkronisasikan (memparalelkan) 2 unit mesin pembangkit dan stabilnya frekwensi
merupakan petunjuk kestabilan mesin pembangkit.

4. kWmeter

Alat yang di gunakan untuk mengetahui besarnya daya nyata (daya aktif) yang
dikonsumsi beban listrik. Pada wattmeter terdapat belitan arus dan belitan tegangan,

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
sehingga cara penyambungannya merupakan kombinasi cara penyambungan voltmeter
dan amperemeter sebagaimana pada gambar dibawah ini :

Alat untuk mengukur daya pada beban atau pada rangkaian daya itu adalah nilai rata-rata
dari perkalian e . i, yaitu nilai sesaat dari tegangan dan arus pada beban atau rangkaian
tersebut. Tegangan yang di ijinkan 380 V. Sytem wiring 3 phase 4 wire. Frekwensi 50
Hz.

5. kVAr meter

Alat yang digunakan untuk mengetahui balance atau tidak suatu beban listrik 3 phase.
Bila arus balance, maka Varmeter akan mununjuk pada angka 0, namun bila tidak balance
jarum penunjuk akan menunjukkan ke IND ( terjadi beban induktif), atau CAP (terjadi
beban capacitif).

6. Cosphi meter (Cos )

Alat ini digunakan untuk mengetahui besarnya factor kerja (power factor) yang
merupakan beda fase antara tegangan dan arus. Cara penyambungannya seperti
pemasangan kwh 3 phasa. Cos meter banyak digunakan dan terpasang pada :

Panel pengukuran mesin pembangkit

Panel gardu hubung, gardu induk

Alat pengujian, alat penerangan, dll.

7. KWH meter

KWH meter digunakan untuk mengukur energi arus bolak-balik, merupakan alat yang
sangat penting untuk KWH yang diproduksi, disalurkan ataupun yang dipakai konsumen-
konsumen listrik. Max arus yang di ijinkan 20A tegangan 220V.

2.5 Sistem Rel


BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG
1
Merupakan titik pertemuan/hubungan antara trafo-trafo tenaga, Saluran Udara TT,
Saluran Kabel TT dan peralatan listrik lainnya untuk menerima dan menyalurkan tenaga
listrik/daya listrik.
Berdasarkan konstruksi relnya, busbar dapat dikelompokkan menjadi :
1. Single Bus Rel Tunggal
a) Rel Tunggal Standard
b) Rel Tunggal Standard
- Pemisah bagian
- Pemutus bagian
2. Double Duo Rel Ganda
- Rel ganda standard
- Rel ganda duplicat
- Rel ganda 1 CB
- Rel ganda 2 CB
3. Rel Tertutup/Loop
1. Single Busbar Rel Tunggal
Busbar tunggal adalah sistim Busbar yang paling sederhana. Karena hanya
memerlukan sedikit peralatan dan ruang maka dari segi ekonomis sistim ini sangat
menguntungkan. Sistim ini dipakai untuk gardu distribusi yang hanya mempunyai sedikit
saluran keluar dan tidak memerlukan pindah-hubungan sistim tenaga.
Semua perlengkapan peralatan listrik dihubungkan hanya pada satu / single busbar
pada umumnya gardu dengan sistem ini adalah gardu induk diujung atau akhir dari suatu
transmisi. Namun, jika terjadi gangguan pada ril, isolator pada sisi ril, pemutus beban dan
peralatan diantaranya, maka pelayanan aliran tenaga listrik akan terputus sama sekali. Jika
dipandang perlu mencegah pemutusan pelayanan total, maka dipasang pemutus beban dan
pemisah bagian; komposisi dari sistim tenaga harus disesuaikan seperlunya.

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG
1
2. Double Duo Rel Ganda
Rel ganda adalah gardu induk yang mempunyai dua / double busbar . Sistem ini
sangat umum, hampir semua gardu distribusi menggunakan sistem ini karena sangat
efektif untuk mengurangi pemadaman beban pada saat melakukan perubahan. Busbar
ganda terdiri dari dua ril, tiga ril atau empat ril; kedua jenis terkahir ini tidak lazim
dipakai. Sistim ini memerlukan lebih banyak isolator, ril, bangunan konstruksi baja dan
ruang dibandingkan dengan ril tunggal. Tapi dengan ini pemeriksaan alat dan operasi
sistim tenaga menjadi lebih mudah. Tidak bekerjanya satu ril tidak diikuti dengan tidak
bekerjanya transformator atau saluran transmisi. Di Jepang bila dipakai saluran transmisi
rangkap (double circuit), maka biasanya rangkaian pertama dihubungkan dengan ril A dan
rangkaian kedua dengan ril B, sehingga beban kedua rangkaian itu seimbang. Dengan cara
demikian maka dimungkinkan untuk membatasi pemutusan pelayanan dan arus
hubungsingkat dengan membuka pemutus beban penghubung kedua ril itu bila gangguan
terjadi pada salah satu rangkaian. Juga bila ril A dan ril B dikerjakan terpisah maka
dimungkinkan beroperasinya sistim tenaga yang berlainan. Oleh karena itu sistim dua ril
ini pada umumnya dipakai pada gardu distribusi yang kedudukannya penting dalam sistim
tenaga.

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
C) Rel Ganda 2 CB
Pada gardu distribusi di mana terdapat pemusatan banyak saluran transmisi dan
dimana diperlukan keandalan yang sangat tinggi, maka dipasanglah pemutus beban bagian
pada setiap rel. Di sini gardu distribusi itu terbagi menjadi dua bagian yang bekerja
terpisah, sehingga akibat-akibat gangguan pada ril dikurangi. Pada sistim ini saluran
transmisi dan transformator tidak usah terhenti selama pemutustenaga diperiksa atau
diperbaiki. Dan dalam keadaan gangguan ril, gangguan itu dapat ditiadakan dengan tidak
mempengaruhi komposisi sistim tenaga. Di balik keuntungan-keuntungan tadi, sistim ini
me mpunyai kerugian-kerugian bahwa ia memerlukan banyak pemutus-tenaga, pemisah
dan ruang serta sirkit kontrol dan pengamannya menjadi sangat kompleks. Oleh karena itu
sistim ini sampai sekarang belum dipakai di Jepang.

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
D) Rel Ganda 1 CB
Gardu induk dengan konfigurasi seperti ini mempunyai dua busbar juga sama seperti
pada busbar ganda, tapi konfigurasi busbar seperti ini dipakai pada Gardu induk
Pembangkitan dan gardu induk yang sangat besar, karena sangat efektif dalam segi
operasional dan dapat mengurangi pemadaman beban pada saat melakukan perubahan
sistem. Sistem ini menggunakan 3 buah PMT didalam satu diagonal yang terpasang secara
seri.

3. Rel Tertutup
Semua rel/busbar yang ada tersambung satu sama lain dan membentuk seperti
ring/cicin. Ril gelang hanya memerlukan ruang yang kecil dan baik untuk pemutusan
sebagian dari pelayanan dan pemeriksaan pemutus beban. Sistim ini jarang dipakai di
Jepang karena mempunyai kerugian bahwa dari segi operasi sistim tenaga ia tidak begitu

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
leluasa seperti sistim rua-ril; lagi pula rangkaian kontrol dan pengamanannya menjadi
lebih kompleks, dan kapasitas arus dari alat-alat yang terpasang seri harus lebih besar.

Bahan - bahan yang biasa digunakan untuk busbar yaitu :


- Cu (tembaga) dengan resistifitas 0,017241 mm/m yang lunak pada 200 C.
- Al (aluminium) ) dengan resistifitas 0,02828 mm/m yang lunak pada 180 C.
- Al campuran
Bentuk bentuk yang biasa digunakan untuk busbar yaitu :
-
-
-
Biasanya untuk gardu distribusi digunakan bahan Cu dengan bentuk
Busbar harus berupa tembaga HDHC persegi, memiliki kapasitas arus sesuai dengan
gambar spesifikasi, dibuat dan diuji mengikuti standar IEC atau B.S 5486 dan tembaganya
harus diinsulasi/dibungkus dengan lapisan tipis PVC tanpa kelim (seamless) dan
dibungkus kaca tahan lama (non-ageing) berisi film polyester dengan sifat penghantar
panas yang baik.
Pemasangan support pada busbar harus terbuat dari bahan insulator berkualitas tinggi.
Ukuran busbar untuk netralnya harus sama dengan ukuran busbar fasenya. Busbar untuk
fase dan netralnya harus dibedakan menurut warnanya sesuai dengan PUIL 2000. Support-
support busbar harus dilapis dan diberi jarak yang cukup antara permukaan konduktor dan
kotak busbarnya. Bahan-bahan insulasi harus memiliki tahanan yang tinggi (high-

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
resistivity), non-hygroscopic, non-ignitable, kuat dan dibentuk sedemikian rupa untuk
mencegah menumpuknya debu dan kotoran. Busbar yang meregang harus dipasang
expansion joint. Joint-joint ini harus berupa tembaga yang berinsulasi yang memiliki
kapasitas membawa arus tidak kurang dari kapasitas konduktornya. Gerakan expansion
joint atau konduktor tidak boleh melebihi jarak minimum antar joint atau konduktor yang
disyaratkan.

2.6 Emergency Power Supply

2.6.1 Generator

Listrik seperti kita ketahui adalah bentuk energi sekunder yang paling praktis
penggunaannya oleh manusia, di mana listrik dihasilkan dari proses konversi energi
sumber energi primer seperti batu bara, minyak bumi, gas, panas bumi, potensial air dan
energi angin. Sistem pembangkitan listrik yang sudah umum digunakan adalah mesin
generator tegangan AC, di mana penggerak utamanya bisa berjenis mesin turbin, mesin
diesel atau mesin baling-baling. Dalam pengoperasian pembangkit listrik dengan
generator, karena faktor keandalan dan fluktuasi jumlah beban, maka disediakan dua atau
lebih generator yang dioperasikan dengan tugas terus-menerus, cadangan dan bergiliran
untuk generator-generator tersebut.

Penyediaan generator tunggal untuk pengoperasian terus menerus adalah suatu hal
yang riskan, kecuali bila bergilir dengan sumber PLN atau peralatan UPS.
Untuk memenuhi peningkatan beban listrik maka generator-generator tersebut
dioperasikan secara paralel antar generator atau paralel generator dengan sumber pasokan
lain yang lebih besar misalnya dari PLN.Sehingga diperlukan pula alat pembagi beban
listrik untuk mencegah adanya sumber tenaga listrik terutama generator yang bekerja
paralel mengalami beban lebih mendahului yang lainnya.

Tujuan kerja pararel dari generator adalah sebagai berikut :

Pengoperasian Generator Secara Paralel, Pasokan listrik ke beban dimulai dengan


menghidupkan satu generator, kemudian secara sedikit demi sedikit beban dimasukkan
sampai dengan kemampuan generator tersebut, selanjutnya menghidupkan lagi generator
berikutnya dan memparalelkan dengan generator pertama untuk memikul beban yang
lebih besar lagi. Saat generator kedua diparalelkan dengan generator pertama yang sudah
memikul beban diharapkan terjadinya pembagian beban yang semula ditanggung

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
generator pertama, sehingga terjadi kerjasama yang meringankan sebelum beban-beban
selanjutnya dimasukkan ke generator. Selain itu juga untuk membantu mengatasi beban
untuk manjaga jangan sampai mesin dibebani lebih. Dan jika satu mesin dihentikan akan
diperbaiki karena ada kerusakan, maka harus ada mesin lain yang meueruskan pekerjaan.
Jadi untuk menjamin kontinuitas dari penyediaan tenaga listrik.

2.6.2 Diesel

Sistem pembangkit listrik tenaga diesel ini menggunakan generator dengansistem


penggerak tenaga diesel atau yang biasa dikenal dengan sebutan Genset( Generator Set ).
PLTD ini merupakan pembangkit tenaga listrik yang ada di industri yang penggunaannya
sebagai daya listrik cadangan (emergency supply)dan beroperasi ketika PLN tidak aktif .
Ada 2 komponen utama dalam genset :
1. Prime mover atau penggerak mula, dalam hal ini adalah mesin diesel.
2. Generator.
Prime Mover / Penggerak Mula
Prime mover merupakan peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkanenergi
mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor generator.Penggerak mulayang dipakai
dalam suatu PLTD adalah diesel / engine.Pada mesin diesel terjadi penyalaan sendiri,
karena proses kerjanyaberdasarkan udara murni yang dimampatkan di dalam silinder pada
tekanan yangtinggi ( 30 atm ), sehingga temperatur didalam silinder naik. Dan pada saat
itubahan bakar disemprotkan dalam silinder dengan temperatur dan tekanan
tinggimelebihi titik nyala bahan bakar sehingga akan menyala secara otomatis.
Bahanbakar yang menyala ini menimbukan ekspansi gas yang akan menggerakkanpiston
naik turun untuk melakukan kerja.
Jadi dalam hal ini diesel tidakmemerlukan karburator untuk mencampur bahan bakar
dengan udara karena telahbercampur dengan sendirinya di dalam silinder.Pada sebuah
mesin yangmempergunakan siklus percikan kompresi tidak memerlukan busi,
karenapercikan yang terjadi disebabkan oleh kompresi udara yang tinggi di dalamsilinder
sehingga suhu menjadi tinggi.Pada mesin diesel penambahan panas atauenergi senantiasa
dilakukan pada tekanan konstan.Prinsip tersebut mirip siklusOtto.

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
Siklus Otto :

1. Proses 0-1 :
Udara ditekan
masuk ke dalam
silinder pada
tekanan atmosfir
danvolume naik
dari V2 menjadi V1.
2. Proses 1-2 : gas ditekan secara adiabatik dari V 1 menjadi V2 dan temperaturnya
naik dari TA ke TB.
3. Proses 2-3 : terjadi proses pembakaran gas (dari percikan api busi), kalor
diserap oleh gas Qh. Pada proses ini volume konstan sehingga tekanan dan
temperaturnya naik.
4. Proses 3-4 : Gas berekspansi secara adiabatik, melakukan kerja
5. Proses 4-1 : kalor Qc dilepas dan tekanan gas turun pada volume konstan.
6. Proses 1-0 : dan pada akhir proses, gas sisa dibuang pada tekanan atmosfir dan
volume gas turun dari V1 menjadi V2.

Siklus Diesel :

1. Proses 0-1 : Proses hisap, udara ditekan masuk ke dalam silinder pada tekanan
atmosfir dan volume naik dari V2 menjadi V1.
2. Proses 1-2 : gas ditekan secara adiabatik dari V1 menjadi V2 dan
temperaturnya naik.
3. Proses 2-3 : terjadi proses pembakaran gas, kalor (Qh) diserap oleh gas.
4. Proses 3-4 : Gas berekspansi secara adiabatic.
5. Proses 4-1 : kalor Qc dilepas dan tekanan gas turun pada volume konstan.
6. Proses 1-0 : dan pada akhir proses, gas sisa dibuang pada tekanan atmosfir dan

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
volume gas turun dari V1 menjadi V2 volume gas turun dari V1 menjadi V2.
Pada mesin diesel, piston melakukan 2 langkah pendek menuju kepala silinder pada
setiap langkah daya.Pada langkah ke atas yang pertama adalah langkah pemasukan dan
pengisapan, disini udara dan bahan bakar masuk sedangkan poros engkol berputar ke
bawah.Kemudian langkah kedua poros engkol menyebabkan torak naik dan menekan
bahan bakar sehingga terjadi pembakaran.Langkah ketiga adalah langkah ekspansi dan
kerja, disini keduakatup yaitu katub masuk dan keluar tertutup sedangkan poros engkol
terus berputar dan menarik kembali torak ke bawah.
Langkah keempat adalah langkah pembuangan, disini katup buang terbuka dan
menyebabkan gas akibat sisa pembakaran terbuang keluar. Gas dapat keluar karena pada
proses keempat ini torak kembali dapat bergerak naik ke atas dan menyebabkan gas dapat
keluar. Kedua proses terakhir ini merupakan proses pembuangan. Setelah proses
keempatbdilakukan maka proses yang pertama, dimana udara dan bahan bakar
masukkembali. Proses yang terjadi pada mesin diesel dapat digambarkan sebagai berikut:

Berdasarkan kecepatan proses di atas maka diesel dapat digolongkan menjadi 3


bagian, yakni :
1. Diesel kecepatan rendah ( N < 400 rpm )
2. Diesel kecepatan menengah ( 400 < N < 1000 rpm )
3. Diesel kecepatan tinggi ( N > 1000 rpm )
BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG
1
Hal hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan suatu mesin dieselantara lain :
1. Efisiensi termal tinggi, yaitu sekitar 45 %.
2. Desain nozzle tidak memerlukan perawatan yang terlalu rumit.
3. Tekanan efektif yang rata rata tinggi.
4. Mudah dalam proses starting.
5. Pada detonasi tidak menghasilkan suara mesin yang mengganggu.
6. Efisiensi volumetrik tinggi.
7. Gas buang tidak melebihi ambang batas polusi udara yang berbahaya.
Keuntungan pemakaian mesin diesel sebagai prime over :
1. Desain dan instalasi yang sederhana.
2. Auxilary equipment sederhana.
3. Waktu pembebanan relatif singkat.
4. Konsumsi bahan bakar yang relatif murah dan hemat.
Kerugian pemakaian mesin diesel sebagai prime over :
1. Berat mesin sangat berat karena harus dapat menahan getaran serta
kompresiyang tinggi.
2. Starting awal yang berat, karena kompresinya tinggi ( 200 bar ).
3. Semakin besar daya mesin diesel tersebut dimensinya semakin besar juga, hal
tersebut akan menyulitkan jika daya mesin besar.
Prinsip Kerja Mesin Diesel
Mesin/motor diesel (diesel engine) merupakan salah satu bentuk motor pembakaran
dalam (internal combustion engine) di samping motor bensin dan turbin gas. Motor diesel
disebut dengan motor penyalaan kompresi (compression ignition engine) karena
penyalaan bahan bakarnya diakibatkan oleh suhu kompresi udara dalam ruang bakar.
Dilain pihak motor bensin disebut motor penyalaan busi (spark ignition engine) karena
penyalaan bahan bakar diakibatkan oleh percikan bunga api listrik dari busi.

2.6.3 Battre
Baterai atau akumulator adalah sebuah sel listrik dimana di dalamnya berlangsung
proses elektrokimia yang reversible (dapat berkebalikan) dengan efesiensinya yang tinggi.
Yang dimaksud dengan proses elektrokimia yang reversible adalah di dalam baterai
berlangsung proses pengubahan kimia menjadi listrik dan sebaliknya, untuk pengisian
kembali dengan cara melewatkan arus listrik dalam arah (polaritas) yang berlawanan di
dalam sel.

Prinsip Kerja Baterai

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
a. Proses discharge bila sel dihubungkan dengan beban, maka elektron mengalir dari
anaoda beban ke katoda, kemudian ion ion negatif mengalir ke anoda dan ion
ion positif mengalir ke katoda.

b. Proses pengisian adalah bila sel dihubungkan dengan power supply maka elektroda
positif menjadi anoda dan elektroda negatif menjadi katoda dan proses kimia yang
terjadi adalah sebagai berikut :

Aliran elektron menjadi terbalik, mengalir dari anoda melalui power supply
ke katoda.
Ion ion negatif mengalir dari katoda ke anoda
Ion ion positif mengalir dari anoda ke katoda

Jadi reaksi kimia pada saat pengisian (charging) adalah kebalikan dari proses
pengosongan (discharging).

Gambar Pengisian dan pengosongan baterai

Cara cara Pengisian Baterai

a. Pengisian Awal (initial charge)

Pengisian ini dimaksudakna untuk pembentukan sel baterai, cara ini hanya
dilakukan pada baterai yang single atau baterai stasioner dan hanya dilakukan
seklai saja.

b. Pengisian kembali (recharging)

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
Recharging dilakukan secara otomatis setelah baterai mengalami pengosongan.
Lamanya pengisian kembali disensor oleh rectifier sehingga apabila baterai sudah
penuh maka dilanjutkan kembali pengisian trickle.

c. Pengisian equalizing / penyesuaian


Pengisian penyesuaian dimaksudkan untuk mendapatkan kapasitas penuh pada
setiap sel, atau dengan kata lain memulihkan kapasitas baterai. Pengisian ini juga
dilakukan pada saat baterai setelah adanya penambahan aquades.
d. Pengisian perbaikan / treatment

Pengisian perbaikan dimaksudkan untuk memulihkan kapasitas baterai yang


berada di bawah standar setelah baterai dilakukan perbaikan. Apabila setelah
dilakukan perbaikan hasilnya dicapa dapat dilakukan beberapa kali.

e. Pengisian khusus / boost charge


Pengisian ini dimaksudkan untuk memulihkan baterai secara cepat setelah adanya
pengosongan yang banyak, misalnya pada sistem operasi charge discharge yang
belum mendapat catuan PLN.
f. Pengisian kompensasi Floating / trickle charge
Pengisian ini dimaksudkan untuk menjaga kapasitas baterai selalu dalam kondisi
penuh akibat adanya pengosongan diri (self discharge) yang besarnya 1 % dari
kapasitas.

Kapasitas Baterai

Kapasitas suatu baterai adalah menyatakan besarnya arus listrik (Ampere) baterai yang
dapat disuplai atau dialirkan ke suatu rangkaian luar atau beban dalam jangka waktu (jam)
tertentu, untuk memeberikan tegangan tertentu. Kapasitas baterai (Ah) dinyatakan sebgai
berikut :

C= I x t

Dimana :

C = Kapasitas baterai (Ah)

I = Besar arus mengalir (Ampere)

t = Waktu pemakaian (jam)

2.6.4 UPS

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
Uninterruptible power supply (disingkat UPS) adalah perangkat yang biasanya
menggunakan baterai backup sebagai catuan daya alternatif, untuk Dapat memberikan
suplai daya yang tidak terganggu untuk perangkat elektronik yang terpasang. UPS
merupakan sistem penyedia daya listrik yang sangat penting dan diperlukan sekaligus
dijadikan sebagai benteng dari kegagalan daya serta kerusakan system dan hardware. UPS
akan menjadi system yang sangat penting dan sangat diperlukan pada banyak perusahaan
penyedia jasa telekomunikasi, jasa informasi, penyedia jasa internet dan banyak lagi.
Dapat dibayangkan berapa besar kerugian yang timbul akibat kegagalan daya listrik jika
sistem tersebut tidak dilindungi dengan UPS.
Fungsi Utama dari UPS
1. Dapat memberikan energi listrik sementara ketika terjadi kegagalan daya pada listrik
utama.
2. Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera menghidupkan genset
sebagai pengganti listrik utama.
3. Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera melakukan back up data dan
mengamankan sistem operasi (OS) dengan melakukan shutdown sesuai prosedur
ketika listrik utama padam.
4. Mengamankan sistem komputer dari gangguan-gangguan listrik yang dapat
mengganggu sistem komputer baik berupa kerusakan software, data maupun
kerusakan hardware.
5. UPS secara otomatis dapat melakukan stabilisasi tegangan ketika terjadi perubahan
tegangan pada input sehingga tegangan output yang digunakan oleh sistem komputer
berupa tegangan Yang stabil.
6. UPS dapat melakukan diagnosa dan management terhadap dirinya sendiri sehingga
memudahkan pengguna untuk mengantisipasi jika akan terjadi gangguan terhadap
sistem.
7. User friendly dan mudah dalam installasi.
8. Pengguna dapat melakukan kontrol UPS melalui jaringan LAN dengan menambahkan
beberapa aksesoris yang diperlukan.
9. Dapat diintegrasikan dengan jaringan internet.
10. Notifikasi jika terjadi kegagalan dengan melakukan pengaturan perangkat lunak
UPS management.
Jenis-Jenis UPS Berdasarkan Cara Kerjanya
1. Line-interactive UPS

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
Pada UPS jenis ini diberi tambahan alat AVR (automatic voltage regulator) yang
berfungsi mengatur tegangan dari suplai daya ke peralatan.

2. On-line UPS
Pada UPS jenis ini terdapat 1 rectifier dan 1 inverter yang terpisah. Hal ini lebih
mahal apabila dibandingkan dengan dua jenis UPS lainnya. Dalam keadaan
gangguan, suplai daya ke rectifier akan diblok sehingga akan ada arus DC dari
baterai ke inverter yang kemudian diubah menjadi AC.
3. Off-line UPS
UPS jenis ini merupakan UPS paling murah di antara jenis UPS yang lain. Karena
rectifier dan inverter berada dalam satu unit. Dalam keadaan gangguan, switch akan
berpindah sehingga suplai daya dari suplai utama terblok. Akibatnya akan mengalir
arus DC dari baterai menuju inverter.
4. Modified UPS
UPS jenis ini sementara hanya di produksi oleh para antusias engineering yg
berhubungan dengan komputer,
Komponen-Komponen UPS
1. Baterai
Jenis baterai yang digunakan UPS umumnya berjenis lead-acid atau jenis nikel-
cadmium. Baterai ini umumnya mampu menjadi sumber tegangan cadangan
maksimal selama 30 menit.
2. Rectifier (penyearah)
Penyearah berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi arus DC dari suplai listrik
utama. Hal ini bermanfaat pada saat pengisian baterai.
3. Inverter
Kebalikan dari penyearah, inverter berfungsi untuk mengubah arus DC dari baterai
menjadi arus AC. Hal ini dilakukan pada saat baterai pada UPS digunakan untuk
memberikan tegangan ke komputer.
Cara Kerja UPS
UPS bekerja berdasar kepekaan tegangan. (RT)UPS akan menemukan penyimpangan
jalur voltase (linevoltage) misalnya, kenaikan tajam, kerendahan, gelombang dan juga
penyimpangan yang disebabkan oleh pemakaian dengan alat pembangkit tenaga listrik
yang murah. Karena gagal, UPS akan berpindah ke operasi on-battery atau baterai hidup
sebagai reaksi kepada penyimpangan untuk melindungi bebannya (load). Jika kualitas

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
listrik kurang, UPS mungkin akan sering berubah ke operasi on-battery. Kalau beban bisa
berfungsi dengan baik dalam kondisi tersebut, kapsitas dan umur baterai dapat bertahan
lama melalui penurunan kepekaan UPS.
Kegagalan listrik sesaat akibat terputusnya aliran listrik atau akibat sambaran petir
dapat meningkatkan arus catu daya dan dapat mematikan supplay arus listrik direct
current (DC) yang menuju motherboard komputer. Kegagalan listrik sesaat tersebut dapat
mempengaruhi kinerja perangkat komputer baik pada hardware maupun software
sehingga menggunakan aktivitas pengolahan data. Gangguan hardware dapat
mengakibatkan motherboard cepat rusak, berkurangnya performance system, dan
turunnya performance hardware. Sedangkan gangguan system software dapat berupa
kemungkinan operating system corrupt, data lost,dan lain sebagainya.

2.7 Instalasi Gardu

Berdasarkan konstruksinya, gardu distribusi dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat)


yaitu :

1. Gardu Beton (Gardu Tembok)


Adalah gardu distribusi yang bangunannya secara keseluruhan terbuat dari beton
dan dibangun bilamana kepadatan bebannya lebih dari 2 MVA per km2.

Gardu beton dibedakan menjadi 2, yaitu :

a. Gardu untuk konsumen umum atau perumahan


b. Gardu untuk konsumen tegangan menengah atau industri
2. Gardu Kios
Adalah gardu distribusi yang bangunannya terbuat dari metal. Biasanya gardu ini
dalam pembangunannya dipakai untuk sementara.

3. Gardu Portal
Adalah gardu distribusi yang seluruh instalasinya dipasang pada 2 tiang atau lebih.

4. Gardu Tiang (Gardu Cantol)


Adalah gardu distribusi yang seluruh instalasinya dicantolkan pada satu tiang
jaringan distribusi.

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
Pada rancangan ini akan digunakan gardu beton, hal ini dikarenakan pada gardu jenis
beton untuk konsumen tegangan menengah dilengkapi dengan fasilitas:

a. Satu atau dua kubikel tipe pemisah (Incoming)


b. Satu atau dua kubikel tipe pemutus (Outgoing)
c. Satu atau dua kubikel untuk trafo tegangan menengah
d. Satu atau dua kubikel untuk pengaman dan pengukuran
e. Satu atau dua kubikel untuk sambungan konsumen tagangan menengah
f. Kubikel untuk pengaman trafo.

BAB III
DESKRIPSI DAN LINGKUP PROYEK

3.1 Umum

Bioteknologi bergerak dalam bidang Penelitian yang mempunyai bangunan


penunjang sebagai berikut :
1. Gedung Laboratorium I
2. Gedung Laboratorium II

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
3. Gedung Perpustakaan dan Pertemuan
4. Gedung Kantor Pusat Administrasi
5. Gedung Laboratoruim Algae dan Kolam Algae
6. Gedung Gueshouse
7. Gedung Penunjang lainnya

3.2 Deskripsi
1. Sebagai sumber daya utama dilayani oleh PLN tegangan menengah 20 kV.
2. Sumber PLN tersebut masuk ke panel tegangan menengah ( MVMDP ).
3. Dari MVMDP di teruskan ke panel distribusi tegangan rendah ( LVMDP ) melalui
dua buah trafo daya .
4. Dua buah trafo tersebut dirancang untuk bekerja sendiri-sendiri, dimana:
a. Trafo Daya I ( T1 ) digunakan untuk melayani instalasi penerangan dan
daya pada gedung Laboratorium I, Lab Algae, Pompa air bersih dan
Hydran dan Penerangan luar ( lampu jalan dan taman ).
b. Trafo Daya II ( T2 ) digunakan untuk melayani instalasi penerangan dan
daya pada gedung Laboratorium II, Gedung perpustakaan dan pertemuan,
Gueshouse, Kolam Algae dan penerangan luar.
5. Dalam kondisi tertentu dimana :
a. Bila salah satu trafo daya mengalami gangguan, maka trafo daya yang tidak
terganggu dapat memikul sebagian beban dari trafo yang mengalami
gangguan, hal ini dilakukan secara manual.
b. Dalam keadaan normal dapat dioperasikan secara paralel dengan secara
manual.

6. Out going feeder dari LVMDP-T1, berjumlah sebanyak 10 feeder yang


dihubungkan langsung ke sub-distribusi panel ( SDP ) di lokasi gedung yaitu SDP-
1.1, SDP-1.2, SDP-1.4, SDP-ME, SDP-H dan LP-PL1, SDP-K. Sedangkan 3
feeder lagi digunakan sebagai cadangan ( spare ).
7. Dan out going feeder LVMDP-T2, berjumlah sebanyak 7 feeder, dimana 5 feeder
di instalasi langsung ke SDP-1.5, SDP-1.6, SDP-1.7, SDP-1.3, dan SDP PL2 .
Sedangkan 2 feeder lagi digunakan sebagai cadangan .
8. Bila listrik PLN mati atau ada gangguan, maka dalam hal ini performance
load akan dilayani oleh sebuah system generating set/Genset (Diesel emengency)
yang diopeasikan secara otomatis dalam waktu antara 2 3 detik.
9. Beban performance load diatas yaitu Laboratorium I dan II dengan setengah
daya terpasang, dan Hydran dan Gueshouse dilayani secara penuh.
10. Pada saat dilayani oleh Genset, tiba-tiba sumber dari PLN hidup kembali,
besamaan dengan itu Genset akan mati secara otomatis dan pelayanan beban
kembali dilakukan oleh PLN secara penuh .

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
11. Khusus untuk beban SDP-K, bila PLN mati beban akan dilayani oleh Batrre yang
beroperasi secara otomatis (UPS) tanpa ada selang waktu. Dan sebaliknya pada
saat dilayani oleh Battre tiba-tiba PLN hidup kembali atau Genset telah hidup,
maka beban akan dilayani oleh Genset atau PLN kembali.

3.3 Rekapitulasi Beban

Trafo Daya I

Total Daya
No. Gedung Nama Panel Terpasang Keterangan
(KVA)
1 Laboratorium I SDP-1.1 460
2 Kantor Pusat SDP-1.2 45
3 Lab. Algae SDP-1.4 22
4 Pompa Air Bersih SDP-ME 45
5 Pompa Hydran SDP-H 106
6 Penerangan Luar SDP-PL1 22
7 UPT-Komputer SDP-K 100
TOTAL DAYA 800

Trafo Daya II

Total Daya
No. Gedung Nama Panel Terpasang Keterangan
(KVA)
1 Laboratorium II SDP-1.5 460
Perpustakaan dan
2 SDP-1.7 380
Pertemuan
3 Gues House SDP-1.6 122
4 Kolam Algae SDP-1.3 18
5 Penerangan Luar SDP-PL2 12
TOTAL DAYA 922

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
BAB IV
PERANCANGAN DAN ANALISA GARDU DISTRIBUSI 20 KV
BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG

4.1 Gambar Perancangan

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1
BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG
1
a. Gambar MVMDP
Single Line Diagram

Three Line Diagram Lengkap


BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG
BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG
BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG
Panel (Fron View and Side View)

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


b. Instalasi Transformator

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


c. Gambar LVMDP
Single Line Diagram

Panel (Fron View and Side View)


BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG
d. Gambar Lay Out Ruang Gardu

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG
BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG
e. Gambar Lay Out Ruang Genset

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG
f. Gambar AMF
Single Line Diagram

Gambar Diagram Kontrol Berbasis PLC dan Dimonitor Dengan SCADA


BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG
BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG
Kontrol AMF Dengan Menggunakan PLC

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG
Panel AMF (Fron View and Side View)

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


g. Gambar Diagram Kontrol Battre Emergency (UPS)

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


4.2 Pemilihan dan Perhitungan Komponen
a. Perhitungan dan Pemilihan
Trafo Daya

Pada perancangan ini menggunakan dua buah trafo untuk menurunkan tegangan
dari tegangan menengah 20KV menjadi tegangan rendah 380 / 220 V. Dimana trafo ini
melayani beban yang memilliki kapasitas daya yang berbeda maka pada perancangan
gardu distribusi 20 KV Bioteknologi LIPI Cibinong menggunakan 2 buah trafo. Pada
trafo 1 digunakan untuk melayani instalasi tenaga (mesin mesin dan kotak - kontak).
Sedangkan pada trafo 2 digunakan untuk melayani instalsi penerangan. Rating KVA,
Rating tegangan dan ratio, impedansi level isolasi ,merupakan hal yang perlu
diperhatikan dalam pemilihan trafo. Adapun dalam memilih trafo daya ini harus
memperhatikan bebarapa hal antara lain:

1. Tegangan

Sisi Primer UN1(KV) Sisi Skunder UN2(KV)

1, 3, 5, 6, 10, 15, 20 0.23, 0.4, 0.525, 3.15, 6.3

- 20 / 0,4 KV (dipakai untuk umum)


- 20 / 6,3 KV (dipakai untuk industri)
2. Frekuensi = 50Hz

3. Daya Transformator

Rated Power (KVA) Rated Voltage impedance (%)


25, 50, 100,160, 200, 250, 315, 400, 500, 630 4
800 4,5
1000 5
1250 5,5
1800, 2000 6
2500 7
4. Koneksi

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


5. Cooling Sistem

Pendinginan ada dua macam, yaitu pendinginan secara alami atau secara paksa.

Jenis transformator ada dua, yaitu:

- Transformator kering
- Transformator terendam minyak
Minyak berfungsi untuk : - Pendinginan

- Penyekat

- Pemadam Busur Api

MEDIA

MACAM
DI DALAM TRAFO DI LUAR TRAFO
No. SISTIM
PENDINGIN
Sirkulasi Sirkulasi Sirkulasi Sirkulasi
Alamiah Paksa Alamiah Paksa

1. AN - - Udara -

2. AF - - - Udara

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


3. ONAN Minyak - Udara -

4. ONAF Minyak - - Udara

5. OFAN - Minyak Udara -

6. OFAF - Minyak - Udara

7. OFWF - Minyak - Air

8. ONAN/ONAF Kombinasi 3 dan 4

9. ONAN/OFAN Kombinasi 3 dan 5

10. ONAN/OFAF Kombinasi 3 dan 6

11. ONAN/OFWF Kombinasi 3 dan 7

6. Konstruksi

7. Kelas isolasi

Transformator Daya I
Total Daya pada 7 Feeder yang tehubung pada beban = 800 KVA,

Total daya pada Trafo 2 = 461 KVA


Total Daya pada Trafo 1
= 800 + 461 = 1261 KVA x faktor (0,7) = 882 KVA
Jadi Trafo yang digunakan adalah 1000 KVA
Transformator Daya II

Total Daya pada 5 Feeder yang tehubung pada beban = 922 KVA
Total daya pada Trafo 1 = 400 KVA
Total Daya pada Trafo 2
= 922 + 400 = 1322 KVA x faktor (0,7) = 925,4 KVA
Jadi Trafo yang digunakan adalah 1000 KVA
Trafo diparalel

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Pada rancangan gardu distribusi ini dalam keadaan normal trafo dapat
dioperasikan secara parallel, maka perlu dihitung besarnya daya yang dipikul oleh
masing-masing trafo adalah:
T1= PN1 = 1000 KVA, UKN1 = 5%
T2= PN2 = 1000 KVA, UKN2 = 5%
PL = 882 KVA + 925 KVA = 1807 KVA
PN 1+ PN 2 1000+1000
= =5
Ukd = PN 1 PN 2 1000 1000
+ +
UKN 1 UKN 2 5 5
P1 = 1000 x (1807) x (5/5) = 903,5 KVA ( 90,35 %)
2000
P2 = 1000 x (1807) x (5/5) = 903,5 KVA ( 90,35 %)
2000

Switchgear

Trafo 1
1000 kVA
Inp = = 28,86 A
3 x 20 kV
20 kV
Zt = 5 % x = 34,65
28,86 A
20 kV
Ihs = = 577,2 A
34,65

Trafo 2
1000 kVA
Inp = = 28,86 A
3 x 20 kV
20 kV
Zt = 5 % x = 34,65
28,86 A
20 kV
Ihs = = 577,2 A
34,65

maka pada trafo 1 pada sisi primer ( incoming MV )


menggunakan FLBS + HRC fuse dengan fuse : 25 A ; ~ 24
KV ; 8 KA
dan pada trafo 2 pada sisi primer ( incoming MV )
menggunakan FLBS + HRC fuse dengan fuse : 25 A ; ~ 24
KV ; 8 KA
Pemilihan Es (Earthing switch)

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Pada system pentanahan menggunakan :
Earthing switch
Rated Voltage : 20 24 KV
Rated current : 630 A
Rated withstand current : 25 KA
Pole stand distance : 230 mm

Pengaman
1. MCCB
Pada perhitungan mencari arus nominal (In) adalah dengan :

In = S (KVA) (A)
3 x V

P = daya terpasang pada beban sudah termasuk perhitungan arus starting bila
terdapat beban motor dalam KVA.

V = tegangan pada bagian skunder dari trafo dalam KV

In = nilai arus dari trafo bagian skunder dalam A (Nilai RMS)

Tabel Uraian Penggunaan Daya Pada Trafo 1

Total Daya
Feede
Gedung Nama Panel Terpasang Keterangan
r
(KVA)
1 Laboratorium I SDP-1.1 460
2 Kantor Pusat SDP-1.2 45
3 Lab. Algae SDP-1.4 22
4 Pompa Air Bersih SDP-ME 45
5 Pompa Hydran SDP-H 106
6 Penerangan Luar SDP-PL1 22
7 UPT-Komputer SDP-K 100
8 Cadangan
9 Cadangan
10 Cadangan
TOTAL DAYA 800

1. Laboratorium 1 ( SDP 1.1 )


Dengan supply PLN : In = 460 kVA = 698,9 A
3 x 380 V

Pemilihan MCCB = ABB S6N630/R630 In = 252-630 A

Dengan supply genset : In = 230 kVA = 349,45 A

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


3 x 380 V

Pemilihan MCCB = ABB S5N400/R320 In = 128-320 A

2. Kantor Pusat (SDP 1.2)


Dengan supply PLN : In = 45 kVA = 68,37 A
3 x 380 V

Pemilihan MCCB = ABB S3H160/R80 In = 56-80 A

3. Laboratorium Algae (SDP 1.4)


Dengan supply PLN : In = 22 kVA = 33,42 A
3 x 380 V

Pemilihan MCCB = ABB S3H160/R32 In = 22,4-32 A

4. Pompa Air Bersih (SDP - ME)


Dengan supply PLN : In = 45 kVA = 68,37 A
3 x 380 V

Pemilihan MCCB = ABB S3H160/R80 In = 56-80 A

5. Pompa Hydrant (SDP H)


Pada SDP ini terdapat 2 beban yaitu catu daya untuk pompa hydran dan
penerangan dalam gardu dengan total daya sebesar 106 KVA
Dengan supply PLN atau Genset :
Supply Pompa Hydran + Penerangan Dalam Gardu
In = 106 kVA = 161,05 A
3 x 380 V
Pemilihan MCCB = ABB S3L160/R160 In = 112-160 A

6. Penerangan Luar (LP LP1)


Dengan supply PLN : In = 22 kVA = 33,42 A
3 x 380 V
Pemilihan MCCB = ABB S3H160/R32 In = 22,4-32 A

7. UPT Komputer (SDP K)


Dengan supply PLN atau baterai atau genset : In = 100 kVA = 151,93 A
3 x 380 V
Pemilihan MCCB = ABB S3L160/R160 In = 112-160 A

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


8. PENGAMAN LV PADA TRANSFORMATOR 1
Dari perhitungan trafo diatas didapat trafo dengan daya 1000 KVA. Sehingga
pengaman MCCB pada bagian sekunder low voltage adalah :
Dengan supply PLN : In = 1000 kVA = 1.519,34 A
3 x 380 V

MCCB ABB S7L1600/R1600 In = 640-1600 A

Tabel Uraian Penggunaan Daya Pada Trafo 2

Total Daya
No. Gedung Nama Panel Terpasang Keterangan
(KVA)
1 Laboratorium II SDP-1.5 460
Perpustakaan dan
2 SDP-1.7 380
Pertemuan
3 Gues House SDP-1.6 122
4 Kolam Algae SDP-1.3 18
5 Penerangan Luar SDP-PL2 12
6 Cadang
7 Cadang
TOTAL DAYA 922

1. Laboratotium 2 (SDP 1.5)


Dengan supply PLN : In = 460 kVA = 698.9 A
3 x 380 V

Pemilihan MCCB = ABB S6N630/R630 In = 252-630 A

Dengan supply genset : In = 230 kVA = 349.45 A


3 x 380 V

Pemilihan MCCB = ABB S5N400/R320 In = 128-320 A

2. Gd. Perpustakaan dan Pertemuan (SDP 1.7)


Dengan supply PLN : In = 380 kVA = 577.35 A
3 x 380 V

Pemilihan MCCB = ABB S6N630/R630 In = 252-630 A

3. GuesHouse (SDP 1.6)


BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG
Dengan supply PLN atau Genset : In = 122 kVA = 185.36 A
3 x 380 V

Pemilihan MCCB = ABB S3L250/R200 In = 140-200 A

4. Kolam Algae (SDP 1.3)


Dengan supply PLN : In = 18 kVA = 27.34 A
3 x 380 V

Pemilihan MCCB = ABB S2N160/R25 In = 17,5-25 A

5. Penerangan Luar (LP PL2)


Dengan supply PLN : In = 12 kVA = 18.23 A
3 x 380 V

Pemilihan MCCB = ABB S2N160/R16 In = 11,2-16 A

6. PENGAMAN LV PADA TRANSFORMATOR 1I


Dari perhitungan trafo diatas didapat trafo dengan daya 2000 KVA. Sehingga
pengaman MCCB pada bagian sekunder low voltage adalah :
Dengan supply PLN : In = 1000 kVA = 1.519,34 A
3 x 380 V

MCCB ABB S7L1600/R1600 In = 640-1600 A

2. Grounding Sistem
Diketahui :

Panjang batang pentanahan (l) = 6 m = 6000 mm

Tahanan jenis tanah () = 100 / m

Diameter batang (d) = 2,6 cm = 26 mm

Jarak antar elektroda (L) = 10 m = 10.000 mm

Menggunakan konfigurasi square

k .
Rpt = . fp
2 .l

k = l / r = 6000 mm / 13 mm = 461,538

k = 5,3
BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG
ln ( x ) ln ( 1,6) 0,47
m= = = = 0,076
l ln ( 461,538 ) 6,13
ln ( )
r
ln ( z ) ln ( 43,42 ) 3,77
q= = = = 0,6147
l ln ( 461,538 ) 6,13
ln ( )
r

( l + L) (6000 + 10 . 000)
x= = = 1,6
L 10. 000
(l+ 2L) (6000 + 2 . 10. 000
z= = = 43,42
2 L 2 .10 . 000

Rpt = [
5,3. 100 1 +(2 . 0,076)+ 0,6147
2 .6 4 ]
=
[
530 1 + 0,152 + 0,6147
37 , 68 4 ]
=14 ,0658 [ 0,441675 ]
= 6,21

Bus-Bar

o Busbar berdasarkan arus nominal trafo pada sisi ( MV )

Tegangan nominal (Vn) sebesar 20 kV , jarak busbar antar fasa 100 mm.
Menurut PUIL, jarak minimum : 5 cm + 2/3 cm/kV. Untuk tegangan 20 kV maka
jarak minimum : 50 mm + (20 x 20/3) = 50 + 133,33 = 183,33 mm 184 mm. Jarak
busbar antara fasa minimal 184 mm.

In = 2000 KVA = 57,73 A ( MV )

3 x 20 KV

Ibusbar = (1,5 x 57,73 A)


= 86,595 A
Ukuran penampang yang dipakai adalah 12 mm x 20 mm

o Busbar berdasarkan arus nominal trafo pada sisi ( LV )

Tegangan nominal (Vn) sebesar 0,4 kV , jarak busbar antar fasa 100 mm.
Menurut PUIL, jarak minimum : 5 cm + 2/3 cm/kV. Untuk tegangan 0,4 kV maka
jarak minimum : 50 mm + (0,4 x 20/3) = 50 + 2,67 = 52,67 mm 53 mm. Jarak
busbar antara fasa minimal 53 mm.

In = 2000 KVA = 2.886,75 A ( LV )

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


3 x 0,4 KV

Ibusbar = (1,5 x 2.886,75 A)


= 4.330,125 A
Ukuran penampang yang dipakai adalah 200 mm x 10 mm
Bahan dan bentuk busbar
Bahan busbar yang digunakan untuk gardu distribusi yaitu tembaga (Cu) dan

berbentuk segi empat karena resistifitas tembaga lebih kecil dari aluminium yaitu
0,017241 mm/m yang lunak pada 200 C sedangkan Aluminium resistifitasnya
yaitu 0,02828 mm/m yang lunak pada 180 C.
Konstruksi rel
Rel tunggal dengan PMT bagian. Karena hanya memerlukan sedikit
peralatan dan ruang maka dari segi ekonomis sistem ini sangat menguntungkan.
Sistem ini dipakai untuk gardu distribusi yang hanya mempunyai sedikit saluran
keluar dan tidak memerlukan pindah-hubungan sistem tenaga. Untuk mencegah
pemutusan daya total digunakan PMT bagian. Bila salah satu trafo terganggu,
trafo yang tidak terganggu dapat memikul sebagian beban trafo yang terganggu
tanpa mematikan beban (On-load).

Trafo Instrumen
Perhitungan CT MVMDP:
Trafo I :

1000 kVA, V1/V2 = 20/0,4 kV

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Pemilihan arus primer

1000 kVA
In= =28 ,86 A
3 x 20 kV
Maka dipilih ratio CT untuk arus primer sebesar 30 A.

Untuk arus sekunder umumnya digunakan 5 A karena lebih mudah ditemui dan lebih
murah.

Maka dipilih CT dengan ratio 30/5 A

Pemilihan burden

Alat ukur Daya


Ampere meter 0,5 VA
Cos meter 4 VA
Watt meter 3 VA
kWh meter 2,5 VA
KVAr meter 3VA
Total 13 VA

Dipilih burden 15 VA.

Pemilihan Accuracy class

Untuk alat ukur dibutuhkan ketelitian yang tinggi dan kesalahan yamg kecil, maka
dipilih CT dengan accuracy CL0,2

Pemilihan Ith dan Idyn

Diketahui:

Sa = 693 MVA

Un = 20 kV

CT = 30/5 A

t = 1,5 s

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


693 MVA
Ik = = 20 kA
3 x 20 kV
Is = 2,5 x 20 kA = 50 kA
Ith = Ik x t + 0,05
= 20 x 1,5 + 0,05= 25 kA
Idyn = 2,5 x Ith
= 2,5 x 25 = 50 kA

Trafo II :

1000 kVA, V1/V2 = 20/0,4 kV

Pemilihan arus primer

1000 kVA
In= =28 , 86 A
3 x 20 kV
Maka dipilih ratio CT untuk arus primer sebesar 30 A.

Untuk arus sekunder umumnya digunakan 5 A karena lebih mudah ditemui dan lebih
murah.

Maka dipilih CT dengan ratio 30/5 A

Pemilihan burden

Alat ukur Daya


Ampere meter 0,5 VA
Cos meter 4 VA
Watt meter 3 VA
kWh meter 2,5 VA
KVAr meter 3VA
Total 13 VA

Dipilih burden 15 VA.

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Pemilihan Accuracy class

Untuk alat ukur dibutuhkan ketelitian yang tinggi dan kesalahan yamg kecil, maka
dipilih CT dengan accuracy CL0,2

Pemilihan Ith dan Idyn

Diketahui:

Sa = 693 MVA

Un = 20 kV

CT = 30/5 A

t = 1,5 s

693 MVA
Ik = = 20 kA
3 x 20 kV
Is = 2,5 x 20 kA = 50 kA
Ith = Ik x t + 0,05
= 20 x 1,5 + 0,05= 25 kA
Idyn = 2,5 x Ith
= 2,5 x 25 = 50 kA

Perhitungan CT LVMDP:

Trafo I :

1000 kVA, V1/V2 = 20/0,4 kV

Pemilihan arus primer

1000 kVA
In= =1443 , 375 A
3 x 0,4 kV
Maka dipilih ratio CT untuk arus primer sebesar 1500 A.

Untuk arus sekunder umumnya digunakan 5 A karena lebih mudah ditemui dan lebih
murah.

Maka dipilih CT dengan ratio 1500/5 A

Pemilihan burden

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Alat ukur Daya
Ampere meter 0,5 VA
Cos meter 4 VA
Watt meter 3 VA
kWh meter 2,5 VA
KVAr meter 3VA
Total 13 VA

Dipilih burden 15 VA.

Pemilihan Accuracy class

Untuk alat ukur dibutuhkan ketelitian yang tinggi dan kesalahan yamg kecil, maka
dipilih CT dengan accuracy CL0,2

Trafo II :

1000 kVA, V1/V2 = 20/0,4 kV

Pemilihan arus primer

1000 kVA
In= =1443 , 375 A
3 x 0,4 kV
Maka dipilih ratio CT untuk arus primer sebesar 1500 A.

Untuk arus sekunder umumnya digunakan 5 A karena lebih mudah ditemui dan lebih
murah.

Maka dipilih CT dengan ratio 1500/5 A

Pemilihan burden

Alat ukur Daya


Ampere meter 0,5 VA
Cos meter 4 VA
Watt meter 3 VA
kWh meter 2,5 VA
KVAr meter 3VA
Total 13 VA

Dipilih burden 15 VA.

Pemilihan Accuracy class

Untuk alat ukur dibutuhkan ketelitian yang tinggi dan kesalahan yamg kecil, maka
dipilih CT dengan accuracy CL0,2
BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG
Perhitungan PT :

Sesuai tarif dasar listrik bahwa pelanggan yang mempunyai daya > 201 kVA
s/d 30 MVA mempergunakan 20.000 volt, karena pada meter transaksi jual beli tenaga
listrik mempergunakan tegangan rendah, dibutuhkan trafo tegangan sebagai berikut :

Tegangan : 20.000/ 3 / 100/ 3 . sisi sekunder disesuaikan dengan tegangan


alat ukur .

Pemilihan Burden
Dihitung beban yang akan disambung ke PT (VA) sama seperti pada CT
Alat ukur Daya
Volt meter 4,5 VA
Cos meter 4 VA
Watt meter 3 VA
kWh meter 2,5 VA
KVAr meter 3VA
Total 17 VA

Dipilih burden 20 VA.

Pemilihan Accuracy class

Untuk alat ukur dibutuhkan ketelitian yang tinggi dan kesalahan yamg kecil, maka
dipilih PT dengan accuracy C 0,2.

Alat Ukur

1. Amperemeter

Diketahui : Daya 1000 kVA , tegangan 20 kV, frekuensi 50 Hz

1000 kVA
In= =28 ,86 A
3 x 20 kV
dan CT dengan ratio 30/5 A, burden 15 VA, CL0,2.

Maka amperemeter yang dipilih, yaitu :

Crompton Instrument 244-03A-NGNG

Accuracy : Class 1,5

Frequency : 50/60 Hz

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Burden : 0,5 VA

Rating : 0,5 25 A AC DC

Max. system voltage 720V AC Low load/high, middle(max. 10A)

Connections

2. Voltmeter

Dipilih voltmeter, yaitu :

Crompton Instrument E244-02V-RXRX

Accuracy : class 1,5

Frequency : 50/60 Hz

Burden : 4,5VA max

Rating : 300V

PT 4MR2

Connections

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


3. Frequensi meter

Dipilih Frequensimeter :

Crompton Instrument E244-41S

Rating : 380-440V

Frequensi : 44/55Hz

Burden : 4VA max.

Connection

4. kWmeter

Dipilih kWmeter :

CT TP dengan ratio 30/5 A, burden 15 VA, CL0,2.

Crompton Instrument 244-211

Accuracy : class 2,5

Measuring ranges : Voltage 94-106%

Current 0-120%

Frequency influence : 0,4%

Rating : Current 0,2-5A, direct connected 1A-5A for CTs.

Voltages 57,7-480V

Overload : 120% of nominal continuous voltage up to 600V max.

Frequency : 50/60 Hz

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Power factor : unity power factor assumed range 0,5/1/0,5

Burden : Current 1 VA per phase

Voltage 1 VA per phase

Warm-up time : <15 minutes

Connection

5. kVArmeter

Dipilih kVArmeter :

CT dengan ratio 30/5 A, burden 15 VA, CL0,2.

Crompton Instrument 244-315

Accuracy : class 2,5

Measuring ranges : Voltage 94-106%

Current 0-120%

Frequency influence : 0,4%

Rating : Current 0,2-5A, direct connected 1A-5A for CTs.

Voltages 57,7-480V

Overload : 120% of nominal continuous voltage up to 600V max.

Frequency : 50/60 Hz

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Power factor : unity power factor assumed range 0,5/1/0,5

Burden : Current 1 VA per phase

Voltage 1 VA per phase

Warm-up time : <15 minutes

Connection

6. Cosphi meter (Cos)

Cosphimeter yang dipilih :

CT dengan ratio 30/5 A, burden 15 VA, CL0,2.

Crompton Instrument 244-42A

Accuracy : class 2,5

Rating : Current 1A or 5A for CTs

Voltage : 380-450V

Frequency : 50 Hz

Burden : Current 1 VA

Voltage 4 VA per phase

Current range : 20-125%

Connection

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


7. KWHmeter

KWHmeter yang dipilih :

CT dengan ratio 30/5 A, burden 15 VA, CL0,2.

TE connectivity DRK-3PCT-415

Precision: class 2 in accordance with CEI-EN 61036 standard


Power supply: 3x230 (400) V (10%)
Frequency: 50/60 Hz
Rated current: 5 A
Maximum current: 6 A
Minimum start-up current: 15 mA
Maximum power consumption: voltage circuits < 2,5 VA
current circuits < 2,5 VA
Meter constant: 4 imp/kWh
Voltage inputs: input impedance = 2 M
Current inputs: Internal CT with galvanic insulation between primary and
secondary
Optically isolated pulse output:
impulse duration < 100 ms; voltage 3 - 30 V DC; current < 20 mA
Insulation: reinforced between impulse output and other terminals reinforced
between terminals and parts accessible after installation
CT ratios available: 5-10-25-50-75-100-125-150-200-250-300-400-500-600-
800-1000/5 A
Operating temp. -10 C / +45 C
Storage temp. -25 C / +70 C
Relative humidity: < 95% non condensing
Protection level: IP20
Connections

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Kabel Daya

Penentuan dan perhitungan jenis kabel berdasarkan Peraturan Umum Instalasi Listrik
(PUIL 2000) yang mana Kemampuan Hantar Arus adalah 1.25 x In (A).
Perhitunganya:
Dalam pemilihan jenis penghantar perlu diperhatikan

1. Kemampuan hantar arus


2. kondisi suhu
3. susut tegangan
4. sifat lingkngan kekuatan mekanis
Kabel MVMDP

Total daya trafo 2000 kVA

2000 kVA
In = = 57,73 A
3 x 20 kV
KHA = 125% x In = 125% x 57,73 A = 72,16 A

Berdasarkan tabel KHA pada PUIL 2000 digunakan kabel N2XSEY 3 x 35 mm2.

Kabel LVMDP

Trafo I :

1000 kVA, V1/V2 = 20/0,4 kV

1000 kVA
In= =1443 , 375 A
3 x 0,4 kV
Berdasarkan tabel KHA dibawah digunakan kabel NYY 13 x 300 mm2.

Trafo II :

1000 kVA, V1/V2 = 20/0,4 kV

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1000 kVA
In= =1443 , 375 A
3 x 0,4 kV
Berdasarkan tabel KHA dibawah digunakan kabel NYY 13 x 300 mm2.

Genset

Beban yang dipikul adalah setengah daya Laboratorium I dan Labroratorium


II, daya Hydran, Guesehouse dan UPT komputer secara penuh. Total beban yang
dipikul adalah 788 KVA. Jadi untuk beban 788 KVA generator yang digunakan
adalah 800 KVA
Data generator yang digunakan adalah :
Generator : 800 KVA
Vn : 0,4 KV (380/220V)
: 3 1N (3 Fasa 4 Kawat)
F : 50 Hz
Cos : 0,8 lag
Sehingga diesel yang digunakan adalah :
P = S x cos
P = 800.000 VA x 0,8
P = 640.000 W = 640 KW
1 HP = 746 W
Diesel yang digunakan = 640.000 W : 746 W = 857,9 HP
Jadi diesel yang digunakan adalah sebesar 300 HP

Battre

Beban yang dipikul batere adalah 100 kVA.

Jika Tegangan Sistem 0,4 kV = 400 V

100 kVA
I= = 144,34 A
Arus dibutuhkan : 3 x 0,4 kV
Pemilihan Baterai untuk arus (I) 144,34 A.

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Data Teknik Baterai Sonnenschein dryfit A600 C10

Sel Baterai Seri

Vs = teg.nominal baterai x jumlah sel baterai

Vs = 2 V x 24

Vs = 48 V / bank baterai

Bank Baterai Paralel

Untuk mendapat kapasitas yang besar maka bank baterai diparalel.

Tegangan sistem / tegangan baterai = 400 V / 48 V = 8,33 sekitar 9 bank baterai.

Berdasarkan tabel teknis kita pilih kapasitas (C) 1400 Ah

C=Ixt

9 x 1400 Ah = 144,34 A x t

Maka waktu back up 87,29 jam

AMF

Konfigurasi Sistem

Perancangan dan pembuatan sistem kontrol AMF meliputi perangkat keras dan
perangkat lunak. Konfigurasi sistem tersebut dapat dilihat pada gambar blok
diagram berikut ini.

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Secara umum, konfigurasi dari sistem tersebut terdiri dari unit catu daya PLN dan
catu daya Sebuah genset, ATS dan PLC sebagai modul AMF. Dari sisi masukan
(input) terdiri dari beberapa sensor antara lain:sensor tegangan PLN,sensor
tegangan genset, Tombol start dan stop sedangkan dari sisi keluaran terdiri dari
switch genset dan PLN dan juga switch diesel. Kontroler yang digunakan adalah
PLC GLOFA GM7U.

Identifikasi I/O

Input dan output dari pemrograman PLC dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

No Input Notasi Input Address PLC


1 Start STR I0.0.0
2 Stop STP I0.0.1
3 Sensor Tegangan PLN PLN I0.0.2
4 Sensor Tegangan Genset GEN I0.0.3
5 Mode Manual MAN I0.0.4
6 Mode otomatis AUTO I0.0.5
No Output Notation Output Address PLC
1 Switch Daya PLN QPLN Q0.0.0

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


2 Switch Daya Genset QGEN Q0.0.1
3 Motor Diesel DIESL Q0.0.2
4 Indikator MCB PLN I1 Q0.0.3
5 Indikator MCB Genset I2 Q0.0.4
Flowchart

Deskripsi Kerja

Berdasarkan konfigurasi input dan output serta gambar dari flowchart di atas,
maka dapat dijelaskan deskripsi kerja dari PLC sebagai berikut :

1. Modul PLC yang bekerja sebagai Automatic Mains Failure ini dapat
dioperasikan dengan 2 mode yaitu manual dan otomatis. Pada saat dioperasikan
dalam keadaan manual genset bisa dinyalakan dengan tombol yang ada pada panel
kontrol, tombol ini akan mengkondisikan ketika suplai dari sumber utama/PLN
tidak ada sedangkan bila dioperasikan dalam keadaan otomatis, sensor-sensor akan
bekerja sebagai input untuk PLC.

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


2. Pada saat tombol start ditekan maka PLC akan aktif dan kontak switch daya
PLN akan menutup yang kemudian mengalirkan daya ke beban. Bila tiba-tiba
sensor tegangan PLN mendeteksi tidak adanya tegangan maka kontak I0.0.2 akan
akif yang kemudian juga mengaktifkan rele KA2 yang juga akan mengaktifkan
diesel, setelah diesel on maka pada generator terbangkit tegangan dan 3 detik
kemudian switch daya generator yaitu switch yang menghubungkan antara genset
dengan beban akan menutup sedangkan switch daya PLN akan membuka (secara
interlock) sehingga beban sekarang mendapatkan sumber tegangan dari genset.

3. Pada saat kondisi manual genset bisa dioperasikan dengan genset sedangkan
saat otomatis tidak bisa.

UPS

Beban yang di backup oleh UPS sebesar 100 kVA, oleh karena itu dapat
dipasang sebuah UPS sebesar 100 kVA dengan frequensi 50 Hz.
Jenis UPS yang cocok digunaka pada kasus ini adalah UPS jenis ONLINE
Kareana pada UPS jenis ONLINE, sumber listrik primer adalah inverter (dari
baterai). Inverter bekerja terus - menerus menyediakan listrik dari baterai untuk
beban (PC), sedangkan rectifier dari AC ke DC bekerja terus - menerus untuk
mengisi baterai. Itu sebabnya juga disebut DOUBLE CONVERSION UPS atau
DOUBLE CONVERSION ONLINE UPS. Kalau main power tidak berfungsi,
hanya rectifier dari AC ke DC yang berhenti bekerja, sedangkan kerja inverter
tidak berubah (tidak ada Transfer Time / Switch Time). UPS jenis ini juga disebut
Voltage & Frequency Independent (VFI) UPS karena tegangan dan frekuensi
outputnya tidak dipengaruhi oleh input.
Pada Online UPS juga terdapat Switch yang otomatis mengambil aliran listrik
dari sumber listrik sekunder (langsung dari PLN) jika inverter / baterai tidak
bekerja. Biasanya Switch ini juga bisa difungsikan secara manual (manual bypass)
untuk maintenance baterai. Tidak adanya Transfer Time / Switch Time membuat
sebagian orang menyebut Online UPS sebagai True UPS.
Perancangan kontrol dapat dibuat dengan beberapa cara, antara lain:
1. Elektromagnetik (Memakai relai)
2. Elektronika daya
3. Terprogram (PLC)
4. Terprogram dan monitoring (PLC & SCADA)
Untuk kontrol dengan PLC dapat dibuat sebagai berikut:

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Pada pengontrolan ini jika supply dari PLN tersedia maka suply akan langsung
disalurkan kebeban dengan menghubungkan kontak M1 dan M2. Sedangkan M3
akan memutus aliran dari baterai ke inverter sehingga yang mengalir hanya suply
dari PLN. Jika suply utama dari PLN terputus maka kontak M1 dan M2 akan
membuka, sedangkan kontak M3 akan menghubungkan suply dari baterai yang
sudah di charger ke inverter untuk di ubah dari DC ke AC kemudian di alirkan ke
beban.
Sistem kerja UPS pada dasarnya dibedakan pada 3 sistem tetapi semuanya
mempunyai elemen-elemen pendukung yang fungsinya hampir sama. Yang
membedakan tiap-tiap tipe UPS adalah cara kerja untuk mem-backup sistem
tenaga listrik.
Elemen Sistem UPS
Karakteristik elemen yang mendukung sebuah sistem UPS ini sangat
memegang peranan penting dalam performa UPS secara keseluruhan. Sehingga
pada proses disain sebuah sistem UPS harus benar-benar diperhitungkan
karakteristik masing-masing elemen tersebut. Elemen utama pendukung sebuah
sistem UPS dibagi menjadi 3 bagian.
Rectifier-Charger
Pada bagian ini merupakan rangkaian yang umum dipakai dalam penyerahan
dan pengisian baterai. Namun rangkaian inilah yang menjadi titik berat sistem
UPS. Pada prinsipnya blok rectifier-charger ini akan mensuplai daya yang
dibutuhkan oleh inverter dalam kondisi terbeban penuh dan pada saat itu juga
dapat mempertahankan muatan di dalam baterai backup. Selain itu blok ini harus
mempunyai batasan yang cukup tinggi dalam hal kemampuan mengalirkan daya
ke output yaitu sebeasr 125-130%.
Jadi seandainya beban meningkat sampai 125% dari batas daya yang diijinkan
maka blok ini harus masih bisa memberikan daya ke bagian inverter tanpa ada
penurunan performa.
Karakteristik baterai juga perlu diperhitungkan dalam disain rangkaian
charger-nya karena jika sebuah baterai diisi ulang dengan arus yang melebihi
batasan kemampuan sebuah baterai dapat memperpendek umur baterai tersebut.
Biasanya untuk arus pengisian sebuah baterai backup UPS ini adalah 80% dari
kondisi arus yang dikeluarkan oleh baterai backup pada saat beban penuh (pada
kondisi emergency-kondisi dimana suplai tenaga konvensional terganggu).
BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG
Batasan sebuah sistem UPS yang baik (menurut standar NEMA-National
Electical Manufacturer Association) adalah dapat memberikan daya 100% terus-
menerus (continous load) dan 2 jam pada beban 125% tanpa terjadi penurunan
performa (kerusakan). Dalam hal baterai, baterai masih dapat dikategorikan
sebagai kondisi layak pakai adalah baterai yang masih mampu memberikan daya
100% selama 1 jam jika lama pengisiannya selama 8 jam (ditentukan oleh
manufaktur baterai).
Inverter
Kualitas inverter merupakan penentu dari kualitas daya yang dihasilkan oleh
suatu sistem UPS. Sistem inverter yang membangun sebuah sistem UPS biasanya
disesuiakan dengan beban kritis yang akan diaplikasikan. Pada dasarnya sistem
inverter yang digunakan tidaklah menjadi masalah yang serius jika beban kritisnya
masih berupa komputer saja tetapi ketidak sesuaian karakteristik inverter pada
beban tertentu dapat menyebabkan sebuah sistem UPS berhenti bekerja.
Tugas utama dari sebuah inverter adalah merubah tegangan DC dari rangkaian
rectifier-charger menjadi tegangan AC yang berupa sinyal sinus setelah melalui
pembentukan gelombang dan rangkaian filter. Tegangan output yang dihasilkan
harus stabil baik amplitudo tegangan maupun frekuensi tegangan yang dihasilkan,
distorsi yang rendah, tidak terdapat tegangan transien serta tidak dapat diinterupsi
oleh suatu keadaan.
Sistem inverter yang biasa digunakan adalah sistem Quasi-Square Wave
inverter. Sistem ini dapat menghasilkan sinyal dengan duty cycle yang bervariasi
yang mana harus dilakukan pemfilteran baik dengan menggunakan rangkaian
ser/paralel LC. Dengan adanya filter ini maka sistem inverter akan lambat dalam
merespon adanya tegangan transien dan frekunsinya pun akan tetap. Dengan
adanya rangkaian ini maka effisiensi inverter biasanya mencapai 75%. Selain itu
perlu adanya feedback yang menjaga agar didapatkan tegangan konstan, sehingga
perlu adanya rangkaian regulator tegangan dengan feedback baik feedback berupa
tegangan maupun berupa arus output. Pada bagian inilah yang menjadikan
sebuauh sistem UPS menjadi rumit.

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Gambar 1
Inverter dengan tipe Quasi-Square Wave

Tipe inverter quasi square wave ini hanya mempunyai effisiensi yang tidak
terlalu tinggi yaitu 75% sehingga daya sebesar 25% terbuang untuk regulasi dan
pengubahan tegangan DC menjadi tegangan AC. Dan di dalam blok osilator dan
kontrol tidaklah sederhana sehingga membutuhkan komponen yang banyak dan
biaya pembuatannya menjadi mahal.
Tipe inverter yang lain adalah tipe pulse width modulation. Tipe inverter ini
menghasilkan deretan pulsa-pulsa yang dutycyclenya bervariasi. Pulsa-pulsa ini
setelah melalui filter akan dihasilkan sebuah sinyal sinusoidal yang cukup baik.
Tipe inverter pulse with modulation ini akan meningkatkan respon regulasi dan
respon terhadap tegangan transien yang cukup baik. Walapun demikian tipe
inverter seperti ini masih kompleks namun jumlah penggunaan komponen untuk
kontrol tidak terlalu banyak. Tipe inverter semacam ini biasanya digunakan pada
inverter dengan daya yang besar, sekitar 50KVA.

Gambar 2
Pulse Width Modulation Inverter

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Sistem UPS dengan inverter PWM ini dapat menghasilkan tegangan output
yang baik dengan pengurangan komponen filter sehingga rangkaian filter menjadi
lebih sederhana dan penurunan biaya
pembuatan. Namun tipe inverter ini
digunakan pada inverter dengan kapasitas
daya yang besar.

Gambar 3
Pulsa PWM membentuk Sinusoidal

Tipe inverter yang lain adalah tipe inverter Step wave Inverter. Pada rangkaian
step wave inverter ini menggunakan inverter yang banyak untuk mendapatkan
sinyal sinusoidal yang baik dan pengurangan komponen filter. Jumlah inverter
yang digunakan di dalam sebuah sistem UPS biasanya 3 buah tetapi dapat pula
berjumlah 6 bahkan 12 (kelipatan 3).
Pada tipe regulator ini tegangan DC harus sudah teregulasi sebelum masuk
pada bagian inverter agar tidak terjadi pergeseran tegangan kotak yang dihasilkan.
Sistem UPS dengan inverter ini mempunyai effisiensi sampai 85% pada beban
penuh.

Gambar 4
Step Wave Inverte
Dengan banyaknya inverter akan menghasilkan step yang lebih halus sehingga
fungsi filter dapat diminimisasi. Penggunaan inverter dengan tipe ini jarang
dipakai untuk aplikasi komputer tetapi biasanya digunakan untuk aplikasi 3 fasa
BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG
dengan kapasitas daya yang besar. Walaupun demikian kelemahan sistem inverter
ini adalah dengan banyaknya inverter yang digunakan akan menghasilkan sinyal
sinus yang baik namun biaya yang dibutuhkan untuk membuat invertet ini menjadi
berlipat-lipat tergantung dari jumlah inverter yang digunakan.
Yang menjadi titik berat pada tipe inverter ini adalah pada bagian osilator dan
kontrolnya karena pada bagian ini akan menghasilkan trigger-trigger bagi SCR-
SCR yang berfungsi sebagai inverter tersebut dengan perioda yang disesuaikan
antara yang satu dengan yang lainnya sehingga dapat membentuk sinyal stair case
up/down dengan frekuensi yang sesuai dengan frekuensi yang dinginkan.
Transfer Switches
Pada umumnya saklar pemindah dibagi menjadi 2 bagian yaitu ;
a. Elektromekanikal
b. Static
Pada saklar elektromekanikal dibangun dari relay-relay yang salah satu
terminal mendapatkan suplai tegangan dari suplai konvensional dan yang lain dari
sistem UPS.

Gambar 5
Saklar Elektromekanikal

Pada sistem saklar statis digunakan komponen semikonduktpr seperti SCR.


Pada dasarnya penggunaan SCR akan lebih baik karena kecepatan peralihan pada
saklar elektromekanikal terlalu lama yaitu sekitar 50 sampai 100 ms jika
dibandingkan dengan operasi pemindahan yang dilakukan dengan SCR yang
hanya membutuhkan waktu 3 sampai 4 ms.

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Gambar 6
Saklar Statis

Dari ketiga bagian utama sebuah sistem UPS, bagian rectifier-charger dan
bagian inverter sangat memegang peranan penting bagi sebuah UPS.

b. Daftar Komponen
MVMDP

No. Daftar Komponen Jumlah Keterangan


1 FLBS Merlin Gerin
Rated Current : 25 A 4 Gray Ral 7030
Rated Voltage : 24 KV Smooth
2 FUSE HRC Merlin Gerin
2
Rating Current : 25 A
3 ES F&G
Rated Voltage : 20-24 kV
Rated Current : 630 A 4
Rated Withstand Current : 25 kA
Pole Stand Distance : 230 mm
4 CT MOLLELEC
In Primer : 30 A 2 MR-28
In Sekunder : 5 A
5 PT JDZX11-20
2
Rated Voltage Ratio : 20.000/ 3
6 Disconnecting Switch 1 Little Fuse

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Voltage : 600 V AC LFDS 100
Rating Current : 30-100 A
7 Transformator UNINDO
Capacity : 1000 kVA
Primary Voltage : 20 kV 2
Secondary Voltage : 0,4 kV
Vector Group : DYN5
8 Alat Ukur
a. Ampermeter 6 Crompton
Accuracy : Class 1,5 Instrument 244-
Frequency : 50/60 Hz 03A-NGNG
Burden : 0,5 VA
Rating : 0,5 25 A AC DC
Max. system voltage 720V AC Low
load/high, middle(max. 10A)
b. Voltmeter 2 Crompton
Accuracy : class 1,5 Instrument E244-
Frequency : 50/60 Hz 02V-RXRX
Burden : 4,5VA max
Rating : 300V
PT 4MR2
c. Frequensi meter 2 Crompton
Rating : 380-440V Instrument E244-
Frequensi : 44/55Hz 41S
Burden : 4VA max.
d. kW meter 2 Crompton
Accuracy : class 2,5 Instrument 244-
Measuring ranges : Voltage 94-106% 211
Current 0-120%
Frequency influence : 0,4%
Rating : Current 0,2-5A, direct
connected 1A-5A for CTs.
Voltages 57,7-480V
Overload : 120% of nominal
continuous voltage up to 600V max.
Frequency : 50/60 Hz
BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG
e. kVA meter 2 Crompton
Accuracy : class 2,5 Instrument 244-
Measuring ranges : Voltage 94-106% 315
Current 0-120%
Frequency influence : 0,4%
Rating : Current 0,2-5A, direct
connected 1A-5A for CTs.
Voltages 57,7-480V
Overload : 120% of nominal
continuous voltage up to 600V max.
Frequency : 50/60 Hz
f. cosphi meter 2 Crompton
Accuracy : class 2,5 Instrument 244-
Rating : Current 1A or 5A for CTs 42A
Voltage : 380-450V
Frequency : 50 Hz
Burden : Current 1 VA
Voltage 4 VA per phase
Current range : 20-125%
g. kWH meter 2 TE connectivity
Precision: class 2 in accordance with DRK-3PCT-415
CEI-EN 61036 standard
Power supply: 3x230 (400) V (10%)
Frequency: 50/60 Hz
Rated current: 5 A
Maximum current: 6 A
Minimum start-up current: 15 mA
Maximum power consumption:
voltage circuits < 2,5 VA
current circuits < 2,5 VA
Meter constant: 4 imp/kWh
Voltage inputs: input impedance = 2
M
9 Busbar 4 Druseidt
Rated Current : 108 A

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Widht X Thickness : 12 mm x 20 mm
10 Kabel TM Kabelindo
1 roll
N2XSEY 35 mm

LVMDP

No. Daftar Komponen Jumlah Keterangan


1 CT MSQ-125
In Primer : 1500 A 2
In Sekunder : 5 A
2 MCCB
S6N630/R630 In = 252-630 A 1 ABB
S3H160/R80 In = 56-80 A 2 ABB
S3H160/R32 In = 22,4-32 A 2 ABB
S3L160/R160 In = 112-160 A 2 ABB
S7L1600/R1600 In = 640-1600 A 2 ABB
S6N630/R630 In = 252-630 A 2 ABB
S3L250/R200 In = 140-200 A 1 ABB
S2N160/R25 In = 17,5-25 A 1 ABB
S2N160/R16 In = 11,2-16 A 1 ABB
3 Capacitor Drive Indicator F&G
Rated Voltage : 20 KV
1
Frequency : 50 Hz
24 KV + box lengkap socket
4 Busbar Druseidt
Rated Current : 3720 A 4
Widht X Thickness : 200 mm x 10 mm
5 Kabel TR Kabelindo
10 roll
NYY 300 mm

Performance Load

No. Daftar Komponen Jumlah Keterangan


1 AMF 1 Datakom
2 PLC GLOFA
Power Supply : 100-240 V AC
1
Input Number : 24
Output Number : 16

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


3 Genset VERYPOWER
800 KVA VPM825S
1
1500 rpm
230/400 V
4 Battre Sonnenschein
2 Volt A600 C10
1
1400 Ah 12OPzV1400
14 A

5 MCCB
S5N400/R320 In = 128-320 A 2 ABB
S3L160/R160 In = 112-160 A 1 ABB
S3L250/R200 In = 140-200 A 1 ABB
6 Busbar Druseidt
Rated Current : 3720 A 4
Widht X Thickness : 200 mm x 10 mm
7 Kabel TR Kabelindo
2 roll
NYY 300 mm

4.3 Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

RKS ini berisi tentang uraian deskripsi kerja ( Job Deskcription ) sebagai penjelasan
kepada pemborong mengenai hal-hal yang berkaitan dengan jalannya proyek.

I. STANDAR DAN ATURAN YANG HARUS DIIKUTI

1.1.Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor harus mengikuti segala aturan
dan standar yang berlaku dan dilengkapi dengan segala peralatan untuk
kesempurnaan operasi, kemudahan perawatan dan pengaturan, keamanan operasi
sistem sesuai dengan salah satu peraturan-peraturan yang ditulis di bawah ini :
a. ANSI, American National Standard Organization
b. ASME, American Society of Mechanical Engineer
c. ASTM, American Society of Testing of Material
d. BSI, British Standard Institute
e. DIN, Deutsche Institute for Normalization
f. FM, Factory Mutual
g. ISO, International Standard Organization
h. JIS, Japanese Industrial Standard
i. JES, Japanese Electronics Standard
j. NEC, National Electric Codes
k. PUIL, Peraturan Umum Instalasi Listrik

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


l. SII, Standard Industri Indonesia
m. Peraturan DEPNAKER tentang keselamatan kerja
n. Peraturan lain yang berlaku

1.2.GAMBAR-GAMBAR
1.2.1. Gambar Perancangan
1.2.1.1. Yang dimaksud dengan gambar perancangan adalah gambar-gambar
yang menyertai buku ini, gambar-gambar penjelasan dan segala gambar-
gambar beserta addendumnya.
1.2.1.2. Kontraktor harus segera mempelajari gambar-gambar perancangan dan
secepatnya melaporkan, kepada manajemen kostruksi apabila terdapat
hal-hal yang dianggap harus jelas, dalam waktu tidak kurang dari 3
( tiga ) minggu setelah diadakan rapat prapelaksana.
1.2.1.3. Gambar-gambar dalam perancangan ini tidak dimaksudkan untuk
mencantumkan semua detail konstruksi detail pemasangan terutama
yang berhubungan dengan peralatan yang akan disediakan / dipasang
oleh kontraktor.
1.2.1.4. Walaupun demikian, kontraktor tetap harus tetap memasang peralatan
tersebut sesuai dengan praktek pelaksanaan terbaik yang memberikan
hasil yang terbaik, dalam hal ini kontraktor diharuskan membuat shop
drawing yang terinci untuk menjelaskan hal tersebut diatas.
1.2.1.5. Dalam hal ini keraguan yang ditimbulkan oleh kesalahan penggambaran
dan / ketidaksesuaian lain kontraktor harus mengajukan pertanyaaan
untuk mendapat penjelasan selambat-lambatnya 2 ( dua ) minggu
sebelum masalah tersebut terlibat dilapangan baik dalam arti
pemasangan ataupun pemesanan barang.
1.2.1.6. Ukuran-ukuran pokok dan pembagiannya, seluruhnya telah dicantumkan
pada gambar perancangan dimana ukuran-ukuran tersebut merupakan
ukuran-ukuran efektif.
1.2.2 Gambar kerja ( Shop Drawing )
1.2.2.1 Yang dimaksud dengan gambar kerja adalah gambar-gambar yang
dibuat oleh kontraktor, pemasok barang atau pihak-pihak lain yang
bertujuan menjelaskan cara pemasangan maupun cara penyambungan
dan lainnya pada saat pelaksanaan pekerjaan sedang berlangsung.
1.2.2.2 Sebelum kontraktor melaksanakan pekerjaan, kontraktor wajib membuat
gambar kerja untuk memperjelas dan sebagai gambar untuk pelaksanaan
dilapangan terdiri atas :
BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG
1.2.2.3 Gambar-gambar, seperti :
Gambar perancangan
Gambar layout ruang Gardu
Gambar layout ruang genset
Dan gambar-gambar lainnya
1.2.2.4 Detail-detail, seperti :

Detail panel.
Detail pemasangan panel.
Detail pemasangan peralatan.
Detail-detail lain yang diperlukan.
1.2.2.5 Gambar-gambar lain yang diperlukan sesuai dengan pekerjaan yang
sedang dikerjakan.
1.2.3 Gambar-gambar kerja dibuat dengan berpedoman pada gambar perancangan,
spesifikasi teknik serta disesuaikan dengan kondisi lapangan yang sebenarnya,
sehingga tidak terjadi kesalahan dilapangan.
1.2.4 Gambar-gambar dibuat sebanyak tiga rangkap dan diserahkan kepada
manajemen konstruksi untuk diperiksa dan disahkan.
1.2.5 Kontraktor diwajibkan mengamati dan mengikuti tatacara pelaksanaan sesuai
yang tertulis pada peraturan-peraturan tersebut dan disesuaikan dengan bahan,
unit mesin atau peralatan yang dipasang.
1.2.6 Jika terjadi kesimpang siuran dalam hal standard yang harus diikuti, Kontraktor
harus melapor pada manajemen kostruksi untuk mendapat kejelasan tentang hal
tersebut.
1.2.7 Bila manajemen konstruksi tidak dapat mengambil keputusan maka pengambilan
keputusan akan diserahkan kepada instansi atau badan yang berwenang.
II. JAMINAN DAN GARANSI
Surat jaminan atau garansi
Kontraktor harus menyerahkan surat jaminan untuk mesin dari pabrik pembuat
mesin tersebut, sehingga dengan demikian kontraktor dengan jaminan tersebut,
dan atas jaminan yang dikeluarkan olehnya sendiri, wajib mengganti atau
memperbaiki setiap bagian yang rusak dan atau tidak berfungsi sebagai mana
mestinya.
Bila terjadi kerusakan atau ketidak sepurnaan kerja dari peralatan, unit mesin,
bagian dari unit mesin atau bagian dari peralatan selama masa jaminan / garansi,
kontraktor harus memperbaiki dengan biaya sendiri sampai peralatan atau unit
mesin tersebut dapat bekerja kembali secara baik dan benar.
Jaminan atas material peralatan dan unit mesin
Material yang diserahkan oleh kontraktor harus bebas dari kerusakan baik atas
kesalahan pabrik, kerusakan akibat kesalahan bahan, kesalahan akibat kesalahan

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


pengiriman atau kesalahan selama jangka waktu menunggu serah terima
dilapangan.
Semua peralatan dan unit mesin yang dserahkan kontraktor harus dilengkapi
dengan tanda lulus pengujian QA / Quality Assurance pabrik pembuat peralatan
atau unit mesin tersebut.
Kontaktor harus memberikan jaminan pekerjaannya selama paling sedikit 1 ( satu )
tahun terhitung dari penyerahan pertama meliputi :
a. kerusakan atas kesalahan pabrik

b. kerusakan akibat kesalahan pemasangan


c. kerusakan akibat kesalahan pengiriman

d. kerusakan akibat kesalahan operasi selama peralihan.

Jaminan atas hasil pekerjaan


Kontraktor harus menyatakan secara tertulis bahwa :

Barang yang diserahkan adalah dari kualitas yang baik.


Bahwa barang atau peralatan atau unit mesin yang diserahkan didalam instalasi
yang diserahkannya seharusnya merupakan barang baru dan diperkuat dengan
surat pernyataan keaslian atau Letter of Origin.
Cara pelaksanaan dan pekerjaan dilakukan secara wajar dan baik.
Instalasi yang diserahkan dapat bekerja dengan baik tanpa mengurangi atau
menghilangkan bahan-bahan atau peralatan yang seharusnya disediakan walapun
secara nyata tidak disebutkan dalam buku ini atau tidak dinyatakan dengan tegas
dalam gambar-gambar yang menyertai buku ini.
Klaim atau tuntutan.
Untuk segala macam pengadaan barang dan cara pemasangannya, pemberi tugas
harus bebas dari segala macam tuntutan / klaim atas hak-hak kusus seperti hak
paten, lisensi dan lain sebagainya.
Bila ada hal-hal seperti disebut diatas, kontraktor wajib mengurus dalam artian
menyelesaikan segala sesuatu perijinan / biaya / lisensi yang berhubungan dengan
hal-hal tersebut dan dilakukan atas beban biaya kontraktor.

III. KOORDINASI KERJA


Mengingat bahwa jadwal pekerjaan satu dan lainnya sangat erat kaitannya
terhadap jadwal pelaksanaan, maka pekerjaan harus dilaksanakan dan diselesaikan
sesuai dengan jadwal yang telah disetujui bersama.
Dalam membuat rencana serta gambar-gambar kerja, kontraktor harus sudah
memperhitungkan unsur kerja sama dengan kontraktor / subkontraktor pekerjaan

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


lain dan / instansi-instansi lain yang berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan
tersebut.
Selama pekerjaan berlangsung kontraktor diwajibkan melakukan koordinasi
dengan kontraktor / sub-kontraktor lain, dalam pengertian bahwa apabila urutan
atau rangkaian proses atau pekerjaan dari sistem yang dikerjakan oleh kontraktor
lain dengan paket pekerjaan masing-masing, atas petunjuk manajemen kostruksi.
IV. PENYELIDIKAN TAPAK
Sebelum melakukan pekerjaan, dalam arti membuat dan atau memasang, setiap
bagian dari pekerjaan, kontraktor wajib mengadakan pengukuran ditapak, yang
mana hasil pengukuran tersebut harus tertera dan dapat dibaca pada gambar
pelaksanaan yang dibuat oleh kontraktor yang bersangkutan.
Bila mana kontraktor lalai dalam melaksanakan hal tersebut maka segala sesuatu hal yang
diakibatkan oleh adanya kelalaian itu menjadi tanggung jawab kontraktor yang
bersangkutan.
Apabila dalam pengukuran diatas terdapat hal-hal yang berbeda dengan dokumen
kontrak maka kontraktor harus segera melapor kepada manajer kostruksi untuk
segera mendapat penyelesaian.
Pada saat suatu pekerjaan atau bagian dari suatu pekerjaan akan dilaksanakan,
kontraktor harus membuat gambar kerja untuk satu lokasi kerja yang
mencantumkan semua indikasi instans / struktur / finising pada lokasi tersebut
sehingga tidak terjadi kesalahan tempat pemasangan yang mengganggu salah satu
atau lebih dari jaringan instalasi gardu distribusi.
V. PERBEDAAN ANTAR ISI DOKUMEN
Bila terdapat perbedaan pada gambar-gambar perencaan dengan buku-buku
spesifikasi atau perbedaan antara gambar yang satu dengan gambar yang lain atau
salah satu klasul dalam buku spesifikasi dengan klasul lainnya maka pernyataan
yang menyebabkan harga yang lebih tinggi adalah yang dianggap benar dan
dianggap sebagai besaran dasar / referensi yang digunakan oleh kontraktor untuk
menghitung biaya pada saat penawaran / lelang.

VI. KEWAJIBAN KONTRAKTOR


Kewajiban umum.
Kontraktor harus bersedia mentaati uraian dan persyaratan pelaksanaan yang
tertulis dalam buku ini, gambar perancangan dan persyaratan lainnya yang
dikeluarkan oleh manajemen kostruksi baik sebagai dokumen lelang berikut
adenda-adendanya, dokumen kontrak berikut segala adenda-adendanya.
Apabila terdapat klausul yang yang kedapatan saling bertentangan atau saling
meniadakan maka hal tersebut bukan berarti memang sesungguhnya ditiadakan
melainkan suatu hal yang hendak dipertegas atau ditekankan pengertiannya untuk

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


itu kontraktor harus melapor kepada pihak manajemen kostruksi untuk mendapat
kejelasan dan penyelesaian.
Kontraktor harus memenuhi kualifikasi untuk dapat menjadi pelaksana proyek ini
dan bila mana penampilan pekerjaan dilapangan menunjukan hal-hal yang
berlawanan dengan hal diatas maka kontraktor bersedia menganti tenaga pelaksana
pekerjaan tersebut dengan yang memenuhi kualifikasi untuk pekerjaan tersebut
diatas.
Kontraktor harus dapat menunjukan dan melampirkan suratijin bekerja personil
yang bersangkutan, yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, pada saat
penawaran dan pada saat pelaksanaan akan dimulai.
Kewajiban saat penawaran.
Pemborong wajib mengikuti / memenuhi semua persyaratan-persyaratan yang
tertulis dalam buku ini, juga wajib mengikuti / memenuhi persyaratan umum yang
dikeluarkan oleh manajemen kostruksi.
Kontraktor wajib mempelajari dan dianggap telah mempelajari dengan seksama
secara antar disiplin seluruh bagian dari seluruh dokumen lelang dan adenda-
adendanya pada saat melakukan penawaran sehingga dengan demikian kontraktor
harus telah memperhitungkan dan dianggap telah memperhitungkan semua
kemungkinan yang akan terjadi apabila terjadi penyesuaian pada saat pelaksanaan
terhadap hal-hal berikut :
a. Kondisi lapangan.

b. Penyesuaian seluruh sistem instalasi gardu distribusi terhadap struktur


bangunan, finising bangunan, maupun interior bangunan serta lanskep
maupun kondisi antar sistem instalasi gardu distribusi itu sendiri.
c. Penyesuaian yang harus dilakukan sebagai akibat peralatan yang ditawarkan.

Dalam penawaran kontraktor diwajibkan menyertakan rincian daftar peralatan /


material yang akan dipasang berikut spesifikasinya.
Dalam penawaran, kontraktor diwajibkan menyertakan brosur, katalog, diagram
ukuran, dan keterangan lain yang diterbitkan oleh manufaktur peralatan, sistem
yang akan dipasang sebagai lampiran dalam penawaran.
Semua peralatan / material harus baru dengan disain khusus untuk daerah tropis
dan mendapat jaminan dari pabrik pembuatnya.
Semua peralatan / material yang sejenis yang dipasang harus dari satu merk,
kecuali dibatalkan dalam ketentuan lain dalam klausul lain pada buku ini maupun
lampiran-lampiranya.

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Apa bila terdapat material atau peralatan yang telah disediakan oleh pemberi tugas,
maka kontraktor harus tetap berhubungan dengan suplayer yang bersangkutan agar
pekerjaan atau koordinasi berjalan dengan baik.
Apabila peralatan atau material yang ditawarkan oleh pemborong pada saat
pengajuan penawaran tidak sesuai dengan yang tercantum dalam buku ini maka
terhadap penawaran tersebut tidak akan dilakukan evaluasi teknis, kecuali apabila
didalam penawaran tersebut dicantumkan catatan penawaran ( tender note ) yang
isinya antara lain adalah alasan atau penyebab dari penyimpangan yang terjadi
pada jenis barang yang ditawarkan oleh pemborong dan harus disertai dengan
bukti-bukti tertulis.
Pada harga penawaran kontraktor harus sudah mengetahui metode dan cara yang
akan dipergunakan dalam melaksanakan proyek ini sesuai dengan buku spesifikasi
ini.
Jika terdapat perbedaan antara buku satu dengan buku yang lainnya atau klausul
satu dengan yang lainnya, maka kontraktor harus menawarkan dan dianggap
menawarkan yang menyebabkan penawaran harga tertinggi.
Dalam buku penawaran, kontraktor diwajibkan mengisi lembaran mechanical
specification list, routine adjustment tools dan maintenance tools, ketidak sesuaian
terhadap dokomen pelelangan.
Kewajiban selama masa pelelangan
Kontraktor harus mengajukan usulan material / peralatan yang akan dipasang,
paling lambat 4 ( empat ) minggu setelah keluarnya surat perintah kerja.
Kontraktor harus selalu meminta persetujuan untuk barang / peralatan / bahan
yang akan dipasang sesuai dengan yang diuraikan terdahulu.
Kontraktor harus menyediakan dan memasang alat-alat pengatur, alat-alat
pengaman yang diwajibkan oleh ketentuan-ketentuan dan peraturan yang berlaku
di Indonesia.
Apabila terdapat unsur pekerjaan pemasangan atau unsur lain yang penting untuk
berhasilnya pelaksanaan pekerjaan dimana pekerjaan tersebut harus diselesaikan
oleh kontraktor lain, maka kontraktor diwajibkan menyediakan, menyerahkan
bahan atau informasi beserta segala penjelasan-penjelasan yang dibutuhkan oleh
kontraktor lain tersebut, kepada manajemen kostruksi, untuk selanjutnya
mengikuti ketentuan-ketentuan dan atau petunjuk yang diberikan oleh manajemen
konstruksi.
Kontraktor harus tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang tercantum
dan atau yang berkaitan dengan pekerjaan lain.

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Kontraktor harus menugaskan paling sedikit satu orang tenaga ahli dilapangan
selama masa pelaksanaan berlangsung dimana tenaga ahli tersebut harus telah
berpengalaman dan memenuhi persyaratan untuk dapat menjadi tenaga pelaksana
dilapangan dengan penilaian pada manajemen konstruksi untuk mendapat
penyelesaian.
Segala kerusakan akibat dari salah satu resiko dari pelaksanan pekerjaan
pemasangan harus segera diperbaiki dan dikembalikan tepat seperti bentuk semula
atas biaya kontraktor yang bersangkutan.
Apabila terdapat perbedaan antara gambar perencanaan dengan rekomendasi dari
pabrik pembuat mesin, untuk pemasangan peralatan, kontraktor harus segera
melaporkan kepada manajemen kostruksi untuk mendapat penyelesaian.
Kewajiban selama masa pemeliharaan.
Kontraktor harus mendidik tenaga operator, sebanyak delapan orang atau 2 orang
setiap tempat pengoperasian gardu distribusi, yang disediakan oleh pemberi tugas,
sehingga mencapai tingkat keterampilan sebagai tenaga operator.
Kontraktor harus menyediakan paling sedikit satu orang tenaga teknis ditempat
untuk mengoperasikan dan merawat unit mesin maupun sistem secara keseluruhan,
sehingga dapat bekerja dengan baik sebagai mana mestinya.
Kontraktor harus melakukan perawatan rutin secara cuma-cuma termasuk
penggantian perlengkapan atau part rusak atau kedapatan rusak atau tidak
berfungsi sebagai mana mestinya.
Kontraktor harus menyediakan buku-buku :
- petunjuk operasi
- petunjuk perawatan
- daftar perawatan
- dan lainnya sesuai dengan petunjuk manajemen kostruksi
Masa pemeliharaan ditentukan selama 90 ( sembilan puluh ) hari kalender
terhitung sejak penyerahan pertama kecuali bila dinyatakan lain.
VII. KELENGKAPAN YANG HARUS DISERAHKAN
Sebelum pekerjaan dimulai.
Selambat-lambatnya 2 ( dua ) minggu sebelum dimulai pelaksanaan dalam arti
pemesannan barang atau pembuatan barang / instalasi gardu distribusi atau
pemasangan, kontaktor harus menyerahkan barang-barang yang pada pasal-pasal
selanjutnya kepada manajemen konstruksi untuk mendapat persetujuan.
Apabila tidak diperoleh persetujuan oleh suatu dan lain hal, maka kontraktor harus
segera mengganti barang-barang tersebut dan diserahkan kepada manajemen
kostruksi untuk mendapat persetujuan.
Barang-barang tersebut berupa :
a. Katalog, data teknis, test report dan part list untuk persetujuan peralatan
lainnya yang akan didatangkan langsung dari negara asal negara pembuatnya

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


atau akan dipesan pada pabrik pembuatnya, berlaku pada peralatan antara
lain : Trafo daya listrik, Swictch gear, MCCB, MCB, KABEL, KLEM,
SELECTOR SWITCH, TOMBOL TEKAN, PANEL dan lainnya.

b. Installations instructor persetujuan terhadap cara-cara pemasangan.


c. Shop-drawings untuk persetujuan terhadap rencana instalasi gardu distribusi
dan cara-cara pemasangan yang akan dilaksanakan / dikerjakan / dilakukan.

d. Contoh-conyoh barang-barang dan bahan, untuk persetujuan barang atau


bahan yang akan dipasang / dipergunakan yang didapat secara lokal.

Sesudah pekerjaan diselesaikan.


Selambat-lambatnya 2 ( minggu ) sebelum penyerahan kontraktor harus
menyerahkan barang-barang tersebut pada pasal selanjutnya kepada manajemen
kostruksi untuk mendapat persetujuan.
Apabila tidak diperoleh persetujuan kontraktor harus segera mengganti /
memperbaiki dan diserahkan kepada manajemen kostruksi untuk mendapat
persetujuan.
Barang-barang tersebut berupa :
a. Petujuk operasi dan perawatan.
b. Suku cadang dan perkakas pembantu ( tools ).

c. As-bilt drawings.

d. Dan lain-lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

VIII. PENYESUAIAN TERHADAP KEMAMPUAN LEBIH.


Penyusuaian terhadap kemampuan lebih dimaksud sebagai terhadap kemampuan
tambahan yang dimiliki merk barang atau mesin atau peralatan atau sistem yang
akan dibeli atau dipasang akan tetapi belum atau tidak disyaratkan dalam dokumen
perancangan.
Setelah kontaktor mempelajari dokumen-dokumen perancangan, kontaktor harus
menyelesaikan kemampuan lebih yang dimiliki oleh peralatan atau bahan atau
mesin yang ditawarkan dan segera menyampaikan secara tertulis kepada team
konstruksi untuk segera dinilai dan dievaluasi.
Kontraktor harus segera mengusulkan kepada manajemen kostruksi / pengawas
dalam rangka penyesuaian tersebut diatas tanpa mengurangi item-item yang
disyaratkan pada buku spesifikasi teknis maupun pada gambar perancangan
dimana usulan tersebut dapat berupa penambahan komponen, penambahan volume
dan lain-lain.

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Usulan penambahan tersebut harus sudah diperhitungkan pada saat penawaran
dengan maksud untuk segala macam penambahan tidak akan diberikan
kesempatan untuk merubah harga penawaran atau harga kontrak borongan atau
dengan kata lain bahwa penyesuaian sebagai mana dijelaskan diatas tidak
diberikan biaya tambahan setelah kontraktor dinyatakan sebagai pemenang tender,
kecuali bila dinyatakan secara tertulis oleh kontraktor / suplayer peralatan tersebut
dan dilampirkan pada saat penawaran sebagai tender notes.
IX. PENGAMAN TERHADAP LINGKUNGAN.
Bila dalam pelaksanaan terdapat proses kegiatan yang menyebabkan gangguan
terhadap lingkungan, maka kontraktor harus segera melengkapi tempat kerja
tersebut dengan perlindungan seperlunya sesuai dengan prinsip keamanan terhadap
barang-barang yang dimiliki oleh pemberi tugas dan prinsip keamanan manusia
serta kepentingan umum lainnya.

X. PENOLAKAN DAN PERSETUJUAN BARANG.


Semua usulan atau material, peralatan dan lainnya, yang akan dipasang dan atau
dipergunakan didalam dan atau untuk pekerjaan ini seperti pada pasal terdahulu
akan diteliti oleh manajemen kostruksi dan akan dikeluarkan keputusan
persetujuan atau penolakan oleh manajemn konstruksi berdasarkan ketentuan yang
berlaku pada kontrak perjanjian borongan antara kontraktor yang bersangkutan
dengan pemberi tugas dan segala adenda-adendanya atau segala peraturan tentang
pembangunan yang berlaku diwilayah lingkungan pekerjaan.
Dalam hal ini, selama tidak diadakan persetujuan secara tertulis, maka segala
usulan yang disampaikan oleh kontraktor yang bersangkutan baik saat penawaran
atau penjelasan lelang atau perhitungan volume atau acara lainnya dalam forum
pelelangan, dianggap tidak ada dan tidak dapat dijadikan persetujuan perubahan
terhadap sebagian manupun seluruh dokumen perancangan ini.
XI. PERALATAN DAN FASILITAS KERJA.
Peralatan kerja yang dipergunakan harus sesuai dengan jenis pekerjaan yang
sedang dilakukan, dan harus mengikuti teknik-teknik pelaksanaan yang wajar dan
terbaik.
Alat-alat atau cara-cara yang tidak sewajarnya untuk digunakan / dilakukan pada
suatu pekerjaan, misalnya mengencangkan baut dengan kunci inggris, mengupas
kabel dengan api / dibakar, sama sekali tidak diperkenankan.
Kontraktor harus menyediakan sendiri peralatan tersebut di atas termasuk
kebutuhan lainnya yang diperlukan selama pekerjaan berlangsung.

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Dalam hal ini Kontraktor bertanggung jawab sendiri atas penyediaan listrik dan air
untuk kebutuhan selama masa pelaksanaan berlangsung, dengan anggapan bahwa
fasilitas yang tersedia di tapak tidak diijinkan untuk dipergunakan.
XII. PENGHENTIAN SEMENTARA
Pada pekerjaan pemipaan yang ditinggalkan untuk sementara (lebih dari 8 jam),
sebelum disambungkan alat atau dengan segmen pemipaan lain harus ditutup
dengan cara-cara yang ditentukan di bawah ini.
Pipa baja dan copper, dibuat berulir dan ditutup dengan dop atau bila berujung
flange dapat ditutup dengan blind-flange.
Pipa PVC dibuat berlebih secukupnya dan kemudian dipanaskan untuk dijepit
sehingga rapat.
Penutup ujung-ujung pipa dengan cara-cara lain tidak diperkenankan.
XIII. KONDISI CUACA / LINGKUNGAN
Seluruh peralatan dan unit mesin yang disediakan dan dipasang oleh
Kontraktor harus dapat beroperasi dengan kondisi cuaca sebagai berikut :
a. Suhu di udara terbuka : 55 C-grade maksimum

b. Suhu dalam ruang no-AC : 40 C-grade maksimum

c. Kelembapan nisbi : 90 % maksimum

d. Kecerahan matahari : 95 %

Apabila peralatan yang hendak disediakan / dipasang oleh Kontraktor ternyata


tidak dapat beroperasipada kondisi cuaca di atas maka Kontraktor harus
mengganti peralatan tersebut dengan yang sesuai dan melaporkan kepada
MANAJEMEN KONSTRUKSI untuk mendapat penjelasan seperlunya.
XIV. KETENTUAN KESERAGAMAN MERK
Selama tidak ditentukan lain, Kontraktor harus memasang peralatan dengan
merk yang sama untuk seluruh peralatan yang sejenis, misalnya Trafo daya,
Switch gear , Sistem Proteksi dan lainnya, pada seluruh pekerjaan pada proyek
ini.
Pengecualian pada butir di atas adalah peralatan yang didatangkan bersama
dengan peralatan ini, dalam arti peralatan tersebut merupakan suatu komponen
dari suatu peralatan yang lebih besar.
Perbedaan merk untuk suatu peralatan yang sejenis hanya dapat dilakukan
apabila terjadi kondisi keterbatasan variasi produksi yang ada, dan hal ini
hanya boleh dilakukan apabila ada ijin tertulis dari manajemen konstruksi.
XV. START-UP, COMMISSIONING DAN PENGUJIAN

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Start-up dan commissioning harus dilakukan oleh tenaga ahli yang ditunjuk
oleh Manufacturer Representative ( pabrik pembuat peralatan / unit mesin
tersebut )atau tenaga ahli yang telah pernah mendapat pendidikan dan sertifikat
khusus untuk start-up dan commissioning mesin tersebut.
Pengujian dilakukan untuk setiap peralatan yang menjadi bagian dari sistem
dan pengujian seluruh sistem dengan disaksikan oleh manajemen konstruksi,
Wakil pemberi tugas, Konsultan perencanaan dan pihak-pihak lain sesuai
ketentuan yang berlaku.

XVI. URAIAN PEKERJAAN DAN PERSYARATAN PELAKSANAAN


TEKNIS PEKERJAAN INSTALASI GARDU DISTRIBUSI TEGANGAN
MENENGAH 20 Kv.
16.1. PEKERJAAN INSTALASI

16.1.1 Lingkup pekerjaan

a. Pengadaan material, peralatan dan pemeliharaan, testing, pengawasan untuk


konstruksi, pemasangan sistem listrik yang lengkap sesuai dengan gambar
perencanan dan Rencana Kerja.
b. Pengadaan dan pemasangan
Panel Tegangan Menengah TM
Trafo 20 kV/400 V/3 Ph/50 Hz, kapasitas sesuai gambar perencanaan dan
Rencana Kerja
Panel utama, Distribusi Tegangan Rendah (TR) lengkap dengan peralatn
control dan alat bantunya
Bus Duct masing-masing dari trafo dan panel generator ke panel utama
Kabel TM dari gardu PLN ke panel TM
Kabel TM dari panel TM ke trafo
c. Pengadaan dan pemasangan kabel distribusi daya tegangan rendah (TR) dari
panel utama ke panen-panel distribusi di setiap lantai dan ke masing-
masingpanel mesin, pompa dan peralatan
d. Pemasangan fixture lampu dan pengadaan instalasi penerangan, kotak kontak
daya secara lengkap di dalam bangunan
e. Pengadaan dan pemasangan fixtures penerangan dan outlet dinding/lantai
lengkap dengan plug dan accessoriesnya
f. Pengadaan dan pemasangan duct kabel dan rak kabel lengkap dengan support
dan accessoriesnya
g. Pengadaan dan pemasangan panel-panel penerangan dalam dan luar bangunan
serta panel-panel peralatan guna menunjang sistim dari bangunan (sesuai
dengan gambar perencanaan)

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


h. Pengadaan dan pemasangan instalasi dan peralatan lightning protection
(Penangkal/ Penyalur petir) sesuai gambar perencanaan dan Rencana Kerja
i. Pengadaan dan pemasangan instalasi sistim pembumian instalasi serta peralatn
sehingga berfungsi dengan baik
j. Menyiapkan dan menyerahkan surat jaminan keaslian untuk seluruh perlatan
dan instalasi yang akan dipasang
k. Mengadakan testing commissioning untuk seluruh peralatan instalasi sesuai
Rencana Kerja & Syrat ini dan ketentuan-ketentuan ri pabrik serta standar
lainnya
l. Membuat gudang, kantor kerja serta pengamanannya
m. Menyediakan sarana listrik, air dan keperluan kerja lainnnya
n. Menyerahkan manual kerja dan peralatan penunjang kerja bagi pengelola
teknis serta mengadakan training bagi pengelola teknis
o. Melaksanakan masa pemeliharaan dasn masa pertanggungjawaban (guarantee)
sesuai Rencana Kerja & Syarat ini.
p. Menyerahkan garansi after sales service spare part (jaminan spare part purna
jual) perltan yang dipasang, langsung dari pabrik yang membuat peralatan
tersebut.
q. Scope pekerjaan untuk M/E didalam bangunan dan yang ada hubungan dengan
bangunan itu secara langsung.
16.1.2 Ketentun Umum

a. Pekerjaaan-pekerjaan yang mencakup bidang keahlian meliputi : menyediakan


seluruh pekerjaan, material, perlengkapan, peralatan dan melaksanakan seluruh
pekerjaan system listrik sehingga dapat beroperasi dengan sempurna.
b. Gambar-gambar dan spesifikasi adalah merupakan bagian yang saling
melengkapi dan sesuatu yang tercantum dalam gambar dan spesifikasi bersifat
mengikat.
c. Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang akan dikerjakan harus dilaksanakan
oleh sub-kontraktor instalasi yang dapat dipercaya, mempunyai reputasi yang
baik dan mempunyai pekerja-pekerja yang cakap dan berpengalaman dalam
bidangnya, serta perusahaan tersebut terdaftar sebagai instalasi resmi PLN
sengan memegang pas instalatir kelas C yang masih berlaku untuk thun
terakhir yang berjalan.
d. Seluruh pekerjaan instalasi harus dikerjakan menurut Peraturan Umum
Instalasi Listrik di Indonesia/ Perturan PLN edisi yang terakhir sebagai
petunjuk dan juga peraturan yang berlaku pada daerah setempat dan standard-
standard dan kode-kode lainnya yang diakui (VDE DIN, NEC, BS).
16.1.3 Klausal yang disebutkan

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Apabila ada hal-hal yang disebutkaan kembali pada bagian/bab/gambar yang
lain, maka ini harus diartikan bukan untuk menghilangkan satu terhadap yang lain
tetapi bahkan untuk lebih menghadapkan masalahnya.

16.1.4 Koordinasi Pekerjaan

Untuk kelancaran pekerjaan ini harus diadakan koordinasi dari seluruh bagian
yang terlibat didalam proyek ini.

Penyediaan material & pemasangan sleeves/sparing menjadi tnggung jawab


kontraktor.

Melokalisi/ memperinci setiap sampai dengan detail untuk menghindari


gangguan dan konflik, dan harus mendapat persetujuan Pengawasan/Perencanaan.

16.1.5 Material dan Workmanship

Semua material yang disupply dan di pasang oleh kontraktor harus baru dan
material tersebut harus cocok untuk dipasang didaerah tropis. Material-material
heruslah produk dengan kwalitas baik dan produksi terbaru. Untuk material-
material yang disebut dibawah ini kontraktor harus menjamin bahwa barang
terebut adalah baik dan baru dan merupakan produk terbaru dari pabrik dengan
jalan menunjukkan surat order pengiriman dari dealer/agen/pabrik.

Peralatan Listrik Utama : Trafo, Panel TM, Bus Duct


Peralatan Panel : Switch, Circuit breaker, relay-relay dan
Kontaktor
Peralatan Lampu : Armature, Bola lampu, Ballast dan
Kapasitor
Peralatan Instalasi : Kotak kontak, Saklar
Kabel
Peralatan listrik lainnya
16.1.6 Daftar Material

Pada waktu mengajukan penawaran, kontaktor harus


menyertakan/melampirkan Daftar Material yang lebih diperinci dari semua
bahan yang akna dipasang pada proyek dan harus disebut pabrik, merk,
manufacture dan tipe lengkap dengan brosur/catalog.

Daftar material yang diajukan pada waaktu penawaran ini adalah mengikat,
dan harus diajukan lengkap, tidak boleh sebagian-sebagian.

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Daftar harus dibnuta dalam rangkap empat (4).

16.1.7 Nama Pabrik/Merk yang ditentukan

Apabila pada spesefikasi teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari satu
jenis bahan/komponen, maka kontaktor wajib menawarkan dan memasang sesuai
dengan yang ditentukan.

Jadi tidak ada alasan bagi kontaktor pada waktu pemasangan menyatakan
barang tersebut sudah tidak terdapat lagi dipasaran ataupun sukar didapat
dipasaran.

Untuk barang-barang yang harus diimpor, segera setelah ditunjuk sebagai


pemenang, kontaktor harus secepat mungkin memesannya pada keagenannya.

Apabila kontaktor telah berusaha untuk memesannya, namun pada saat


pemesanan bahan/merk tersebut tidak/sukar diperoleh, maka perencana akan
menentukan sendiri alternative merk lain dengan spesifikasi minimal yang sama.

Jadi setelah 1 (satu) bulan penunjukkan pemenang, kontaktor harus


memberikan fotocopy dari pemesanan material yang diimport pada keagenan
ataupun importer lainnya, yang menyatakan bahwa material-material tersebut telah
dipesan (order import).

16.1.8 Substitusi

a. Produk yang disebutkan Nama Pabriknya


Material, peralatan, perkakas, accessories yang disebutkan nama pabriknya
dalam RKS. Kontraktor harus melengkapi produk yang disebutkna di RKS,
atau dapat mengajukan produk pengganti yang setaraf, disertakan data-data
yang lengkap untuk mendapatkan persetujuan Perencana sebelum pemesanan.

b. Produk yang tidak disebutkan Nama Pabriknya


Material, peralatan, perkakas, accessories dan produk-produk yang tidak
disebutkan nama pabriknya didalam RKS, kontraktor harus mengajukan secara
tertulis nama negara dari pabrik yang menghasilkannya, catalog dan
selanjutnya menguraikan data yng menunjukkan secara benar bahwa produk
yang digunakan adalah sesuai dengan RKS dan kondisi proyek.

16.1.9 Contoh

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material untuk
mendapatkan persetujuan sebelumnya. Seluruh biaya ditanggung atas biaya
Pemborong.

16.1.10 Proteksi

Seluruh material dan peralatan harus diproteksi secara memadai oleh


kontraktor, sebelum, selama pengerjaan dan sesudah selesai (dalam masa garansi).

Material dan peralatan yang mana mengalami kerusakan sebagai akibat dari
pemasangan yang ceroboh dan proteksi todak memadai tidak dapat diterima untuk
instalasi pada proyek.

16.1.11 Access Opening

Kontraktor harus menyediakan access opening (bukaan) untuk instalasi dan


pemeliharaan dari instalasi listrik.

Access opening (bukaan) ynag terdapat pada konstruksi bangunan seperti


dinding-dinding, lantai beton (lantai atap).

Pembukaan harus dilengkapi dengan fasilitas penutup yang tepat bagi


permuakan peralatan. Penutup harus dapat dilepaskan dan dipindahkan tanpa
mengakibatkan kerusakan pada permukaan yang berdekatan.

16.1.12 Pengecatan

Apabila peralatan-peralatan sudah di cat ari pabrik dan tambahan pengecatan


di lapangan tidak dispesifikasi maka permukaan yang cacat harus diperbaiki
ataupun dilakukan pengecatan kembali untuk memperoleh hasil pengecatan yang
seragam. Apabila perlatan belum dicat dari pebrik, Pemborong harus bertanggung
jawab atas pengecatan tersebut.

Seluruh rangka, penutup, cover plate dan pintu panel listrik keseluruhannya
harus diberi cat dasar atau prime coat dan diberi pelapis cat akhir (finishing paint).

Penentuan jenis warna dan dan merk cat, sebelumnya harus dimintakan
persetujuan pada Owner atau perencana.

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Pengecatan dikerjakan dengan proses stove enamel untuk lampu, sedangkan
untuk panel listrik harus dibuat tahan karat dengan cara galvanized cadmium
plating atau dengan :zinix chromatic prime dan harus dicat bakar.

16.1.13 Papan Nama

Seluruh cabinet, panel listrik, pemutus daya (CB), saklar dan bagian-bagian
lainnya dari peralatan, jika tidak disebutkan dalam hal-hal lain, harus dibuatkan
papan nama untuk mengindikasikan/mengidentifikasikan/penggunaan/nama alat
tersebut. Papan nama harus terbuat dari plastik dengan huruf timbul. Untuk
keseluruhan, papan nama harus berukuran tinggi 1,5 inci (3,81cm) dengan lebar
seperlunya, dengan tinggi huruf 1,0 inci (2,54cm), untuk ukuran yang lebih kecil
dimana penutupnya terbatas gunakan 1,5 inci (3,81cm) tinggi dari plat.

Ketebalan plat minimum 3mm.

Untuk wiring harus dilengkapi dengan nomor cable dan kode-kode lainnya
untuk memperjelas connection dan urutan kabel tersebut yang disesuaikan dengan
gambar wiring control dari panel tersebut.

16.1.14 Gambar Pemasangan yang sebenarnya

Kontraktor harus mempergunakan secara baik satu set lengkap gambar-gambar


pada lapangan yang mana yang harus diberi tanda yang tepat pada lokasi dari
seluruh jenis sistim out-let.

Panel/cabinet, peralatan, pengkabelan dan seterusnya dengan dimensi yang


diambil dari patokan as kolom (center column).

Kontraktor harus melengkapi gambar pemasangan yang sebenarnya (as


installed) dari instalasi.

Kontraktor pada saat mendekat penyerahan (2minggu sebelum penyerahan)


harus menyerahkan gambar as built drawing yang menyatakan gambar-gambar
seperti yang telah terpasang untuk diserahkan kepada Perencana/Direksi sebanyak
empat (4) set.

16.1.15 Data Suku Cadang

Sejak pengiriman dari bagian-bagian dan peralatan ke tempat lapangan,


kontraktor harus menyerahkan kepada Pengawas daftar lengkap dari suku cadang

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


(spare parts) dan menyerahkan untuk masing-masing bagian disertai dengan daftar
harga satuan dan alamat supplier dan tambahan daftar dari suku cadang supply
yang secara normal harus dalam setiap pembelian atau suku cadang yang
disebutkan dalam RKS yang harus dilengkapi oleh Pemborong dengan biaya dari
Pemborong.

16.1.16 Peraturan Hak Patent

Kontraktor harus melindungi Pemberi Tugas terhadap klaim atau tuntutan,


biaya atua kenaikan harga karena bencana, dalam hubungan dengan merk dagang
atau nama produksi, baik hak cipta pada semua material, peralatan yang digunakan
dalam proyek ini.

16.1.17 Kebersihan

Kontraktor harus membersihkan seluruh kotoran/sampah dan sisa-sisa material


tidak terpakai yang diakibatkan oleh pekerjaan dan harus menyelesaikan tiap-tiap
bagian secara teratur serta rapi segera.

16.1.18 Built-in Insert, Sleeves dan Perlengkapannya

Lengkapi insert, sleeves dan perlengkapan lainnya bagi keprluan built-in dalam
beton atau pekerjaan konstruksi. Lengkap dengan keterangan mengenai
instruksinya, dimensi lay-out dan keperluan informasi lainnya bagi pekerjaan
instalasi yang seharusnya.

16.1.19 Buku Petunjuk (Manual Book) dan Instruksi

Kontraktor harus melengkapi buku petunjuk (manual book), pemeliharaan dan


petunjuk cara mengoperasikannya dan bahasa dari instruksi bagi seluruh bagian
peralatan ini harus dalam bahasa Indonesia.

16.1.20 Gambar-gambar

Gambar listrik menunjukkan keseluruhan besaran dan jumlahnya serta


persyaratan dan keperluan instalasi. Instalasi harus menyesuaikan kondisi setempat
pada proyek. Gambar-gambar mengenai arsitektur dan struktur harus berkaitan
dengan konstruksi dan detail akhir dari proyek, sedangkan gambar-gambar lainnya
harus berkaitan dengann detail yang berhubungan dengan masing-masing
pekerjaan, kontraktor harus melengkapi seluruh keperluan lebih lanjut seperti

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


keperluan shop dan gambar-gambar detail. Kontraktor wajib memeriksa
terhadap kemungkinan kesalahan/ketidakcocokan baik dari segi besaran listriknya,
fisik maupun pemasangan dan lain-lain.

Diartikan bahwa bila ada ketidaksesuaian teknis mapupun fisik maka hal ini
harus disampaikan secara tertulis 4 hari sebelum dilakukan penjelasan rencana
(aanwijzing). Bila hal ini tidak dilakukan, oleh Direksi Pengawas/Perencana di
lapangan dianggap sudah sesuai untuk/sebagai langkah pelaksanaan, dimana biaya
sudah dicakup pada unit price dari item tersebut.

16.2. PRINSIP DESIGN

16.2.1 Prinsip Supply Listrik

Supply listrik mengacu kepada supply PLN Jakarta dan Tangerang.

16.2.2 Prinsip Distribusi

a. Distribusi secara radial dari panel utama ke panel-panel dari masing-


masing lantai
b. Karakteristik tegangan 400Volt/220 Volt, 50HZ, 3 phase, 5 kawat
c. Distribusi daya untuk penerangan, tidak dipisahkan dengan distribusid aya
untuk mesin-mesin Exhaust Fan pompa motor-motor, dll.
d. Tagangan jatuh untuk penerangan sekitar max 2,5% dan tegangan jatuh
untuk mesin-mesin sekitar 5%
16.2.3 Proteksi

Semua bagian metal dari peralatan listrik harus dihubungkan ke kabel tanah
(grounded/dibumikan) dan semua panel harus dibumikan dengan elektroda
tersendiri.

16.2.4 Pembumian Netral

Titik netral (0) dari generator harus dibumikan secara terpisah, dan harus
dibumikan langsung (solidly grounded)

16.3. PERIODE JAMINAN KERUSAKAN/PERIODE PEMELIHARAAN

16.3.1 Periode Pemeliharaan

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Kontraktor akan melaksanakan semua dengan tanpa biaya, apabila ada
pekerjaan yang tidak/kurang baik untuk periode 12 bulan setelah timbang terima
pekerjaan dilaksanakan kecuali dalam hal ini langsung diakibatkan oleh kurangnya
pemeliharaan periodik dan pemberi tugas berdasarkan buku petunjuk
pengoperasian.

16.3.2 Instruksi Staff Pemberi Tugas (Employer)

Kontraktor akan memperagakan pada wakil Direksi, operasi dari seluruh


peralatan dan sistim dan pada saat yang bersamaan menerangkan isi dari pedoman
operasi.

16.3.3 Inspeksi Yang Berwenang

Pemborong akan melaksanakan peragaan dari semua sisitim yang diminta oleh
yang berwenang, yang sebelumnya telah disetujui/diperiksa lebih dahulu oleh
Direksi.

16.4. SPESIFIKASI PEMASANGAN

16.4.1 Persyaratan Instalasi

a. Kontraktor diharuskan meneliti semua dimensi-dimensi secepatnya


mendapat Surat Perintah Kerja. Ajukan usulan-usulan kepada
Direksi/Perencana apa yang perlu dirubah atau diatur kembali supaya
semua peralatan dalam sistim dapat ditempatkan dan bekerja sebaik-
baiknya.
1. Sebelum melakukan pekerjaan atau pemesanan peralatan, lakukan
pengukuran-pengukuran dengan teliti peil-peil dalam proyek menurut
keadaan sebenarnya
2. Apabila ada perbedaan antara pengukuran dilapangan dengan
gambar-gambar, ajukan data-data penyimpangan kepada
Direksi/Perencana
b. Kontraktor harus membuat layout dari peralatan dan menetukan dengan
tepat koordinat-koordinat sesuai dengan gambar kerja dan keadaan yang
sebenarnya di lapangan dan bertanggung jawab sepenuhnya atas
ketelitiannya.
c. Kontraktor harus berkonsultasi dengan kontraktor lain dan Direksi sebelum
memulai pekerjaan pemasangan kabel-kabel, conduit, hanger, peralatan dan
sebagainya.

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1. Aturlah sedemikian sehingga kabel-kabel listrik dan peralatan lain
tidak bertabrakan dengan pemasangan pekerjaan lain
2. Apabila ada perselisihan paham antara kontraktor maka keputusan
akhir ada pada Direksi
d. Pemasangan kabel-kabel, pipa-pipa dan peralatan sebagai berikut:
Peralatan sesuai ketentuan pabrik dan berilah Direksi ketentuan cara
tersebut sehingga merupakan bagian dari spesifikasi ini.

e. Semua bahan instalasi dan bahan peralatan sebelum dibeli atau dipesan
atau masuk ke proyek harus mendapat persetujuan dari Direksi terlebih
dahulu.
16.4.2 Pemasangan Peralatan

a. Panel-panel Listrik
1. Pasangan panel-panel sesuai dengan tempat yang telah ditentukan
pada gambar rencana kerja.
2. Semua kabel masuk / keluar panel dapat dilakuukan baik dari
bagian bawah ataupun bagian atas panel.
3. Semua badan panel harus diberi pentanahan menurut aturan PLN.
b. Kabel-kabel Feeder.
1. Sebelum kabel-kabel feeder dipasang, pemboronng harus membuat
gambar layout jalur-jalur kabel feeder serta membuat koordinatnya.
2. Kemudian pemborong memasang tanda-tanda pada jalyr-jalur kabel
tersebut dan harus mendapat persetujuan Direksi untuk menghindar.
Kemungkinan tabrakan dengan instalasi dan pekerjaan-pekerjaan lain.
3. Pemasangan kabel Feeder.
Kabel feeder terpasang dalam tanah minimum 100 cm
dibawah permukaan tanah dan bila digunakan jenis kabel NYY
harus digunakan pelindung pipa galvanis.
Seriap belokan kabel harus diperhitungkan radiusnya yang
minimal R = 15 X D, dimana D adalah diameter kabel tersebut.
Tidak diperkenankan melakukan penyambungan kabel
ditengah jalan.
Pada setiap ujung kabel sesampai dipanel atau peralatan
berilah kelebihan panjang secukupnya untuk menghindari kesulitan
bilamana terjadi penggeseran panel atau peralatan.
Terminal kabel harus selalu menggunakan sepatu kabel dan
isolasi penutup sepatu kabel.
c. Angkur, Kelos, Terobosan, Rangka, dan Rak Besi.

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1. Pemasangan angkur, kelos dan pembuatan terobosan sloof, kolom
balok plat. Untuk ini pemborong transformator harus bekerjasama
dengan pemborong sipil.
2. Sebelum pemasangan angkur, kelos, dan pembuatan terobosan,
Pemborong transformator harus membuat gambar detail baik lokasi
maupun cara pemasangannya. Gembar-gambar ini harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari Doreksi.
3. Besi angkur harus diikat kesisi tulangan sisi coran supaya terpasang
dengan kuat.
16.5. PENGUJIAN/TESTING.

16.5.1 Ketentuan Umum.

Semua pelaksanaan instalasi dan peralatan harus diuji supaya mencapai hasil
baik dan bekerja sempurna sesuai persyaratan LMK, PLN dan Pabrik.

Bilamana diperlukan peralatan atau bahan-bahan instalasi dapat diminta oleh


Direksi untuk diuji diLaboraturium atas tanggungan biaya pemborong.

16.5.2 Testing daripada Sistem Instalasi Listrik.

a. Pengukuran Untuk Instalasi Penerangan.

1. Hubungan ke armature diputuskan dengan mematikan saklar yang


berhubungan kelampu-lampu maupun kealat.
2. MCB dipanel dalam possisi OFF.
3. Pengukuran dilakukan setiap group maupun phase serta arde.
4. Untuk keperluan pengukuran instalasi penerangan tahanan kawat
(sesuai PUIL 2000).
5. Setiap menunjukkan hasil pengukuran tahanan kawat dibuat
daftar/catatan.
6. Diwaktu pengukuran dilaksanakan, sumber daya dari Genset tidak
boleh dimasukkan.
b. Pengetesan terhadap Armatur dan Lampu Penerangan.
1. Jangka waktu pengetesan 7 x 24 jam.
2. Lampu dinyalakan terus menerus.
3. Pengujian dapat dilakukan secara Random dan secara keseluruhan.
c. Pengukuran Untuk Instalasi Tenaga.
1. Hubungan kea lat diputuskan dengan mematikan switch untuk alat itu.
2. Kontaktor maupun MCB untuk alat itu dalam kondisi OFF>
3. Pengukuran dilakukan setiap phase, setiap arde.
4. Untuk pengukuran instalasi tenaga, tahanan kawat (Sesuai PUIL 2000).

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


5. Setiap penunjukan hasil pengukuran tahanan kawat dibuatkan daftar.
6. Waktu pengukuran dilaksanakan, sumber daya dari Genset tidak oleh
dimasukkan.
d. Pengukuran Arde Induk.
1. Pemantekan pipa arde selesai dikerjakan serta kabel arde sudah
ditanam.
2. Setiap alat ukur khusus untuk mengukur tahanan kawat dan arde.
3. Hasil pengukuran daripada tahanan kawat daripada arde harus sesuai
dengan yang diminta pada spesifikasi.
4. Dibuatkan daftar pengukuran.
16.6. KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN.

16.6.1 Panel Tegangan Menengah (MVSB).

16.6.1.1 Umum

Panel tegangan menengah (MVSB)harus mengikuti standar IEC, VDE,


ANSI dan memenuhi standar SCI dan SPLN.
Konstruksi panel dari tipe metal-enclosed.
Panel MVSB terdiri dari :
o 2 buah incoming cubicle
o 2 buah outgoing cubicle
o 2 buat material cubicle
Incoming cubicle terdiri dari : Circuit Breaker, meteran dan Relay Proteksi.
Outgoing Cubicle berisi : Load Break Switch dan Fuse.

Seluruh Cubicle dilengkapi dengan Space Heater yang bias menggunakan


supply 1 phasa : 220V; 50 Hz.
Panel tegangan Menengah harus sesuai spesifikasi minimum sebagai
berikut :
1. Tegangan kerja :220 KV
2. Tegangan Maksimum :24 KV
3. Arus hubung singkat yang dapat ditahan :14.5 KA
4. Gangguan puncak yang dapat ditahan :37.5 KA
5. Tegangan Impulse yang dapat ditahan :125 KV
6. Arus Rating Busbar :400 KA
7. Frekuensi :50 Hz
Panel harus dilengkapi dengan sertifikat pengetesan dari pabrik pembuat
dan harus diserahkan kepada direksi/manajemen konstruksi sebelum panel
dipasang.
16.6.1.2 Konstruksi Panel (Cubicle)

16.6.1.2.1. Panel Incoming, sesuai gambar rencana.

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


a. Panel Incoming berisi antara lain :
Circuit Breaker : 630 A
Busbar tiga phasa : 630 A
Disconnector dan earthing switch.
Circuit Breaker operating mechanism.
3 buah Current Transformer
Auxillary Contact pada Circuit Breaker.
Motor operating Mechanism
Earthing switch operating mechanism.
Voltage indicator.
Downstream earthing switch
Heater
Relay protection.
Shunt Trip.
b. Karekteristik Circuit Breaker
Rating tegangan : 20 KV
Rating tegangan maksimum : 24 KV
Rating insulation Level
o 50 Hz untuk 1 menit : 50 KV(RMS)
o Impulse 1.2 /50s : 125 KV (peak)
Rating arus
o Load break switch : 400A
o Busbar : 630A
o Circuit Breaker : 400A
Short time withstand current
o Untuk rating arus 400A :14.5 KA/1 detik
c. Current Transformer
Double primary winding
Double secondary winding untuk pengukuran dan proteksi.
Rating tegangan Primer : 20 KV
Tegangan maksimum : 24 KV
Kelas Isolasi :A
Short circuit current withstand (selama 1 detik) :14.5 KA
(RMS)
Peak fault current withstand : 37.5 KA
Impulse voltage withstand : 125 KA (Peak)
Power Frequency Voltage Withstand : 50 KV (RMS)
d. Voltage Transformer
Rating tegangan primer : 20 KV
Tegangan maksimum : 24 KV
Accuracy class : 0.5
Kelas isolasi :A
Impulse Voltage withstand : 125 KA
Power frequency voltage withstand : 50 KV (RMS).
16.6.1.2.2. Panel Outgoing, sesuai gambar rencana.

a. Panel cubicle outgoing berisi antara lain :


Circuit breaker 630 A

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Busbar tiga phasa 630 A
Disconnector dan earthing switch
Circuit breaker operating mechanism.
3 buah current transformer
Auxillary contact pada circuit breaker
Motor operating mechanism
Earthing switch operating mechanism
Voltage indicator
Downstream earthing switch
Heater
Relay protection
Shunt trip
SF6 Load Breaker switch dan earthing switch
Busbar 3 phasa 630 A
Operating Mechanism
3 buah Fuse
Indikasi mekanis untuk Blown Fuse
Voltage Indicator
Down stream earthing switch
Heater
Shunt trip
Motor operating mechanism
Auxillary contact
b. Karakteristik
Rating tegangan : 20 KV
Rating tegangan maksimum : 24 KV
Rating insulation level :
o 50 Hz untuk 1 menit : 50 KV rms
o Impulse 1.2/50s :12 KV peak
Rating Arus
o Load break switch : 400 A
o Busbar : 630 A
o Fuse : 100 A
Short time withstand current
o Untuk rating 450 A :14.5 KA
c. Panel Meter
Panel metering menyatu dan ada dibagian atas panel Incoming

Alat ukur yang dipasang pada panel metering :

KWH meter double trip


Tiga buah Ampere meter
1 buah Voltmeter
1 buah Voltmeter selector switch
d. Relay Protection
1. Relay protection dipasang untuk melindungi system terhadap
gangguan:
Arus hubung singkat

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Arus lebih (over current)
Arus gangguan lemah
Under voltage
2. Relay proteksi harus mempunyai spesifikasi :
Tipe relay harus digital
Memiliki kekebalan elektromagnetik
Dapat melakukan pembacaan dan memori besarnya arus
gangguan atau pemutusan
Jenis gangguan yang terjadi dapat dketahui dengan jelas
Relay harus dapat menerima catu arus 1 A atau 5 A secara
flexible tanpa harus mengganti relaynya.
Relay harus mampu menahan arus steady state 8 A
Relay harus mempunyai fungsi self monitoring terus-menerus
karena adanya kemampuan menyimpan informasi walaupun supply
tegangan terputus.
Relay harus dapat men-hold apabila tegangan catu tiba0tiba
hilang.
Relay harus mmungkinkan digunakan untuk diskriminasi up-
stream dan down stream.
Relay harus mempunyai range setting kurva dan tanda waktu
yang lebar. Direct time (DT), Invers Definite Minimum Time (IDMT)
dan instantenous (50MS) sampai 50 detik
Memiliki fasilitas lock-out of closing order ketika adanya suatu
gangguan.
Perubahan setting relay hanya memungkinkan dilakukan orang
yang berkompeten karena adanya micro switch
Relay memiliki 1.2/50 s impulse wave withstand samadengan
15 KV.
e. Catu daya

Kontraktor harus menyediakan supply daya khusus yang dilengkapi


dengan battery dan charger untuk catu teganganb relay proteksi yang ada
dengan kapasitas sesuai kebutuhan.

16.6.2 Transformator

Transformer yang akan dipasang harus memiliki persyaratan sebagai berikut

Standar
Transformator dibuat, di desain dan ditest berdasarkan salah satu standar
dibawah ini:

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


o IEC 76 - internasional
o VDE/DW - jerman
o NEMA - USA
o BS - british
o SPLN 50/82 - Indonesia
o UIE - perancis
Kondisi kerja
Transformator itu akan dipasang pada lokasi dengan ketinggian tidak lebih
dari 1000 m diatas permukaan laut, dan maksimum ambient temperature tidak
melebihi 40C. atmospheric Condition 90 % Humidity.

A. GENERAL CHARACTERISTICS
Design standars : IEC 76
Transformer type : Hermetically Sealed Totally Oil Filled
Service Condition : Indoor
Type of oil : Mineral Oil Class 1 acc. to IEC 296
Number of phase : 3 Phase
Frequency : 50 Hz
B. TECHNICAL SPECIFICATION
Capacity : 1000 kVA
Primary Voltage : 20 kV
Secondary Voltage : 0.4 kV
Vector Group : Dyn5
Cooling : ONAN
Temperature Rise Oil : 60 oC
- Winding : 65 oC
No load losses at nominal voltage : 1600 Watts
On load losses at principal tapping : 13000 Watts
Impedance voltage :5 %
Off load current at nominal voltage : 1.8 %
Temperature Insulation Class :A
Noise : 58 dB
Off Circuit Tapping value : +/-2.5%;+/-5%
C. INSULATION CLASS OF THE WINDINGS
Primary Secondary
Highest system voltage (kV) : 24 1.1
Impulse test voltage (kV) : 125 0
Applied test voltage (kV) : 50 3
D. EFFICIENCY AND VOLTAGE REGULATION

Efficiency ( % ) Voltage Regulation


4/4 load 3/4 load 2/4 load 1/4 load in Volt in %
Pf 0.8 98.21 98.54 98.80 98.81 384 3.98

Pf 1.0 98.56 98.83 99.04 99.04 394 1.42

E. APPROXIMATE WEIGHTS AND DIMENSION


Total length : 1,800 mm
Total width : 1,070 mm
BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG
Total height : 1,730 mm
Weight of oil : 715 kg
Weight of core and winding : 1,200 kg
Total weight : 2,860 kg
Approximate Drawing No. :
Painting Colour : Light Grey RAL 7032
Kelengkapan
Kelengkapan transformator antara lain :

o Name plate, rating plate dan wiring diagram


o HV plug-in type blushing c/w straight connector untuk 95 mm
conductor cable.
o LV porcelain bushig
o Off-circuit tap changer
o Oil filling valve
o Oil draining valve
o Grounding terminal
o Bidirectional roller
o Fin type radiator
o Oil level indicator
o Oil thermometer c/w contact
o Pressure relief device
o Protective relay DMCR
16.6.3. Panel Tegangan Rendah (LV Main Switchboard)

16.6.3.1. Umum

o System pemasangan panel sesuai dengan standar internasional yang berlaku


o Dapat dioperasikan dan di maintain dari depan dan dari belakang
o Tipe panel adalah free standing
o Indek proteksi konstruksi panel IP 54 standard BS 5190 IEC 144
o Supply daya masuk control harus 24 V DC
o Dilengkapi relay Bantu untuk kebutuhan BAS
o Kompartmen form mengacu pada form 4 IEC 439.1
16.6.3.2. Parameter-Parameter Sistem Elektrikal

Parameter-parameter system secara detail dapat dilihat pada gambar tender

Kondisi nominal supply daya yang dipakai sbb:

Tegangan : 400 V

Frekwensi : 50 Hz

Phasa :3

Fault level : 65KA


BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG
Lama gangguan : 1 detik

Netral : pentanahan solid

16.6.3.3. Jenis Pengujian

Panel-panel harus mempunyai sertifikat pengujian

Pengujian antara lain :

a. Ketahanan terhadap hubung singkat


b. Tingkat proteksi dari bodi panel.
c. Verifikasi dari batas kenaikan temparatur
d. Verifikasi dari dielektrik propertoes
e. Internal archins fault test
16.6.3.4. Konstruksi

Konstruksi terdiri dari modul-modul yang dapat dipisah untuk


kebutuhan pemasangan dan pengangkutan
Dinding samping panel harus dapat dibuka untuk kebutuhan
penambahan atau perawatan
Pintu panel harus dapat membuka penuh 135
Ukuran masing-masing modul harus pas untuk dapat mengeluarkan
peralatan dan mounting plate dengan mudah.
Pintu dihubungkan dengan pentanahan dengan flexible cooper braid
Desain dari panel harus menjamin pengurangan arching fault,
keamanan manusia dan membatasi kerusakan ketika terjadi gangguan.
Panel dilengkapi dengan ventilasi yang cukup, panas yang ditimbul
didalam panel tidak menimbulkan kenaikan temperature yang melebihi
rating temperature yang diperbolehkan pada peralatan.
Semua komponen atau peralatan yang terpasang pada panel harus dapat
dilepas tanpa harus melepas komponen atau peralatan lannya terlebih
dahulu.
Tidak diijinkan memasang komponen diatas, bawah dan samping
panel.
Lengkapi base mounting dengan menggunakan besi kanal 75 mm
Lengkapi panel dengan liftting eyes pada setiap bagian modulnya.
Panel harus terlindung dari serangga dengan tingkat perlindungan
khusus.
Rangka atau support panel harus bebas karat dan kerak; dan harus
mempunyai ketebalan minimum 2.0 mm
Penutup panel harus rigit, minimumteal tutup panel adalah 1.5 mm.

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Lengkapi panel dengan anti-condensation heater pada incoming,
metering modul dan tempat kabel.
Pemasangan baut harus memenuhi standard torsi, yang dianjurkan
Panel dicat dengan Powder coating dengan warna yang disetujui oleh
engineer.
16.6.3.5 Busbar

Busbar harus diberi lapisan heat shrink insulation dengan warna yang
sesuai dengan kode warna phasanya.
Busbar harus mampu menahan gangguan arus hubung singkat sampai
breaker memutus arus gangguan tersebut.
Kapasitas arus yang disarankan adalah seperti yang terlihat pada diagram
pada gambar tender.
Busbar harus dari jenis high grade Electrolyt copper dan diberi marking
sesuai dengan harga yang dipakai.
Busbar harus diberi support dan isolasi dengan isoplator jenis high
strength, non-tracking glass polyster material. Current density busbar tidak
boleh lebih dari 2.5 A/mm2
Ukuran busbar netral harus sama dengan busbar phasa.
Ukuran busbar pentanahan minimum 40 x 5 mm yang dipasang sepanjang
panel. Seluruh bagian logam yang tidak bertegangan dari panel harus
titanah kan dengan menghubungkan dengan busbar ini. Terminal pentanhan
eksternal akan dilengkapi untuk dihubungkan dengan busbar ini pada dua
titik melalui kabel konduktor.
Dropper busbar harus mempunyai kemampuan menahan arus hubung
singkat yang sama dengan busbar utama. Kemampuan arus beban adalah
lebih besar dari kapasitas breaker yang terhubung.
Luasan busbar pada semua titik harus seragam (uniform).
Busbar harus diberi spare lubang dan mur baut untuk kebutuhan
sambungan tembahan, min 20 % jumlah breaker terpasang.
16.6.3.6 Komponen-Komponen Panel

16.6.3.6.1 Air Circuit Breker (ACB)

a. Circuit breaker harus dari jenis drow-out type dengan matching current
transformer dan solid state transformer unit
b. Solid state protection unit harus mempunyai inverse over current dan
short circuit dengan karakteristik yang bisa diatur pada basis waktu dari
arus.
c. Jumlah pole seperti terlihat pada gambar diagram basis
d. Mempunyai assesoris sebagai berikut :
BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG
Motor operate spring charged operating mechanism yang dapat bekerja
pada supply 230 V AC, 1 phasa, 50 Hz
Handle untuk untuk charging spring dengan tangan.
Close open push button untuk operasi mekanis. Lengkapi gembok dan
kunci.
Spring charged discharged mechanical indicator
Key lock untuk posisi connected disconnected dan test.
Door interlock
Functional indicator lkuntuk posisi connected, disconnected dan test.
Indicator ON, OFF breaker.
Fasilitas gembok dalam posisi disconnected atau test lengkapi dengan
gembok dan kunci.
Fault trip indicator atau breaker reset push button.
Operation Counter
24 V DC shunt trip dan closing coil
4 NO + NC auxillary contact.
Safety shutter sisi busbar dan kabel dengan fasilitas gembik
ON, OFF, push button atau Trip Neutral Close Switch untuk operasi
elektrik.
Under Voltage Relay
Auto/Manual switch.
16.6.3.6.2 Moulded Case Circuit Breaker (MCCB)

MCCB-MCCB yang dipakai pada panel-panel LVMSB harus


mempunyai rating uninterrupted duty. Short Circuit Performance
Category Breaker tersebut harus P-2. rating aruss dan setting tripnya
harus terliahat jelas dibagian depan breaker. MCCB tersebut harus
mempunyai breaking Capacity 65 KA pada tegangan 380 V untuk
waktu bertahan minimum 1 detik.
Mekanisme switching harus tipe quick make, quick break yang
mempunyai manual operation yang independent.
Tipe handle adalah toggle atau rotary, secara mekanis bebas trip
sehingga kontak-kontaknya tidak bias ditahan terhadap arus beban
lebih dan huibungan singkat.
Indikasi yang jelas dari kondisi ON, OFF, dan trip harus disediakan.
Tidak mungkin meletakan handle pada posisi trip secara manual.
Setiap pole-nya harus dilengkapi dengan over load dan short circuit
tripping dengan karakteristik yang sesuai penggunaanya. Karakteristik
Over Load Teippong MCCB harus sesuai criteria yang diatur pada IEE
Wiring Regulation.
MCCB dengan karakteristik Tripping harus bias distel sehingga dapat
diatur sesuai pemakaian.
BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG
Proteksi mekanis harus berupa thermal magnetic.
MCCB yang dikhususkan untuk Back-Up proteksi terhadap starter
motor harus dari tipe Motor Breaker yang mampu memikul arus start
motor dan digabungkan dengan proteksi arus hubung singkat magnetic
yang bias adjust dimana instanious tripping pointnya dapat diatur
sebagai fungsi dari arus beban rating breaker.
16.6.3.6.3. Load Break Switch

Rating arus kontinyu seoerti gambar


Rating tegangan operasi 500-690 V
Rating impulse withstand voltage : 8 KV
16.6.3.6.4. Miniatur Circuit Breaker (MCB)

MCB ini harus tertutup, jumlah pole dan rating arus sesuai gambar.
Karakteristik trip harus tipe C atau D, sesuai kebutuhan.
Minimum rating short circuit capacity harus 10 KA
16.6.3.6.5 Relay Proteksi

Bila tidak ada ketentuan lain, relay proteksi harus mengacu pada BS.
142
Pemilihan plug harus sedemikian rupa sehingga setting plug dapat
diubah dalam kondisi berbeban tanpa membuka current transformer ,
dan titik tapping arus yang paling tinggi secara otomatis harus dapat di
diseleksi bila olug dibuka.
Relay proteksi arus lebih harus mempunyai setting arus yang bias
diatur antara 50 % sampai dengan 200% dalam 7 step yang sama besar
dan setting waktu dari 0.1 s/d 1.0 pada step yang sama besar.
Relay arus lebih harus memilliki hal berikut :
o Arus pick-up 100-130 % setting plug.
o Arus reset tidak lebih kecil dari 90% setting plug.
o Operating time tidak lebih kecil dari 9.0 detik bila arus lebih
mencapai 130% aru setting plug dengan setting waktu 0.2 dan tidak
lebih kecil dari 16 detik dengan setting waktu 3.0.
Instantaneous high set over current protection harus terdiri dari 3 unit 1
phasa yang mempunyai continuously adjustable current rating antara
200% s/d 800% dari rating arus sekunder current transformer.
Relay harus terlindung dari debu dan terlindung dari binatang-binatang
kecil

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Indicator operasi harus dilengkapi pada masing-masing elemen proteksi
dan dipasang pada relay yang sama. Relay harus mempunyai system
Hand Reset yang bias dibuka tanpa mebuka bagian dari relay.
Kontak relay harus mampu menyalurkan atau memutuskan arus
maksimum yang mungkin terjadi pada saat terjadi gangguan pada
rangkaian yang dihubungkan.
16.6.3.6.6. Fuse-Switch, switch fuse dan isolating switch

Seluruh fuse switch dan isolating switch yang digunakan pada panel
utama harus sesuai dengan ketentuan BS 5419 dan BS 5486 Part 1 :
1986. semua kontak-kontaknya harus tertutup atau terbungkus penuh
dan mempunyai breking capacity pada manual operation seperti yang
ditentukan oleh standard yang berlaku.
Switch fuse harus direncanakan untuk pemakaian dangan HRC Fuse

Seluruh Fuse Switch atau isolating switch harus dari produk yang sama
yang produknya bias mengikuti kebutuhan spesifikasi.
Penggabungan beberapa merek dan tipe yang berbeda dari panel sangat
dilarang.
Moving contact yang dipasang harus bisa dibuka dengan mudah untuk
pengecekan dan perawatan
16.6.3.6.7. Fuse

Fuse yang dipakai HRC Catridge Fuse, clas Q1 bersertifikat ASTA.


Rating tegangan 415 V 50 Hz. Rating breaking capacity 80 KA
Seluruh terminal-terminal yang bertegangan dan kontak-kontak harus
tertutup dan memungkinkan untuk mengganti Fuse pada kondisi
rangkaian bertegangan, tanpa bahaya terhadap sentuhan yang
berteganagn.
16.6.3.7. Alat Ukur

16.6.3.7.1. Umum

Jenis Alat Ukur adalah Moving Iron dengan accuracy class 1.5.
Ukuran minimal 96 mm segi empat, flash mounted.
Seluruh meteran harus dilengkapi dengan kaca non-glare dan dari
pabrik yang sama.
16.6.3.7.2 Ammeter

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Ammeter harus dari jenis moving iron dan haru smampu mengalirkan
aru sbeban penuh tanpa menimbulkan panas dan tidak akan mengalami
gangguan bila panel menalami gangguan.
Semua ammeter harus mempunyai kemampuan beban lebih terus
menerus sebear 120 % diatas batas skala selama 2 jam.
Harus dikengkapi setelan mekanis ke nol dan dapat diopearikan tanpa
melepasnya.
Ammeter harus dapat memberikan pembacaan langsung tanpa suatu
factor perkalian.
Ammeter harus disediakan untuk motor dengan kapasitas 30 KW
keatas dan harus mampu menahan arus start dan harus mempunyai
skala beban lebih yang diperkecil skalanya. Arus motor yang terbaca
harus disediakan pada masing-masing phasa.
Ammeter untuk motor yang lebih kecil atau sama dengan 15 KW,
ammeter harus cocok bekerja melelui current transformer dengan arus
sekunder 5A. seluruh Ammeter harus mempunyai kelibrasi pergerakan
500% kali skalanya. Skala lebih yang diperkecil tersebut terletak
diujung atas skala ammeter.
Meter-meter dipilih sedemikian rupa sehingga arus beban penuh dari
motor kebih kurang 60% depleksi skala penuh.
Bearing harus anti karat dan tahan goncangan.
16.6.3.7.3. Voltmeter

Kelas akurasi dari Voltmeter harus 1.5 dan mempunyai skala tambhan.
Voltmeter harus mempunyai stelan mekanis ke nol.
Ketentuan lain harus sama dengan klausal pada Ammeter.
Mempunyai skala 0-500 Volt
Phasa selector switch harus dipasang pada masing-masing Voltmeter
untuk membaca tegangan phasa-kephasa dan phasa ke netral. Pada smbungan
setiap phasa ke Voltmeter harus dilengkapi sekring potensial. HRC lengkap
dengan catridge 2 Ampere.

16.6.3.7.4 KWH Meter

KWH meter 3 phasa 4 kawat untuk panel utama dan panel distribusi
tiga phasa, satu phasa 3 kawat untuk kios kecil.
Untuk panel menggunakan tipe surface mounted dan untuk kios
menggunakan tipe wall mounted.
Untuk menggunakan power tiga phasa menggunakan double tarip
Tipe Moring Iron

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Akurasi klas 1.0
Mempunyai double jewel bearing dan double insulated moulded case.
Angka pencatat KWH 6 digit.
Pasangan dengan CT untuk system 3 pahasa dan system 1 phasa yang
melebihi 30 ampere beban.
16.6.3.7.5 Power Factor Meter

Accuracy class power factor meter harus class 1. cocok untuk 3 phasa 4
wire, panjang skala 270 :

Current : ../5A untuk current transformer


Voltage : 380/415 Volt
16.6.3.7.6 Current Transformer

Current transformer harus dari jenis Straight Trough dan harus dari
Class B temperature rise, tegangan primer 600V.
Current transformer harus dari jenis Epoxy Resin Encapsulated dan
mampu menyediakan output yang diperlukan untuk mengoperasikan
semua VA beban alat proteksi atau alat ukur.
Current transformer harus memiliki lilitan primer yang tetap dan inti
solid yang tertutup dalam selubung cast resin.
Ranngkaian sekunder dari selubung setiap set current transformer
(RST-N) harus ditanahkan hanya pada satu titik. Artinya harus
dipersiapkan system yang bias memutuskan hubungan pentanahan
tersebut untuk kebutuhan testing.
Current transformer untuk pengukuran harus dihubungkan ke blok
terminal yang mudah dilepas pada saat pengetesan.
Klas akurasi Current Transformer tidak lebih kecil dari class 1 untuk
kebutuhan pengukuran dan class 5P1 untuk kebutuhan proteksi.
Current Transformer harus mampu dioperasikan tanpa mengalami
gangguan dengan open circuit disisi sekundernya dan beban penuh
disisi primernya.
Current Transformer harus dipasang pada posisi yang mudah untuk
diganti bila perlu tanpa membongkar peralatan-peralatan yang
didekatnya.
16.6.3.7.7 Ammeter Selector Switch

Ammeter selector switch harus dipasang dibagian depan panel dan


harus tipe rotary dengan arus kontak buka dan tutup untuk dapat

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


memilih pembacaan arus phasa ke phasa dan phasa ke netral dimana
jelas tercantum pada switch tanda R-Y, Y-B, B-R, R-N, B-N, OFF.
Kontak pada selector switch harus mempunyai rating arus thermal 6
Ampere : 220 V 50 Hz.
16.6.3.7.8 Voltmeter Selector Switch

Dipasang dibagian depan panel, tipe rotary. Kontak buka tutup untuk
seleksi pengukuran phasa jelas tercntum pada switch, yaitu R-Y, Y-B,
R-N, Y-N,dan OFF.
Rating arus thermal kontak 6 amper : 220V,50 Hz.
16.6.3.8 Relay Kontrol dan Relay Bantu

Relay control dan relay Bantu harus memiliki standard BS 142 dan dari
tipe plug-in; untuk dipasang di rak, lengkap dengan socket penyambung kabel
dan angker pemasangan cepat. Switch dari relay harus double break. Mudah
dibuka untuk perawatan dan memilioki kapasitas rating arus yang cukup untuk
membawa beban yang terhubung.

16.6.3.8.1 Relay Kontrol

1. Kontak bebas tegangan harus disediakan sesuai kebutuhan.


2. Kontak bebas tegangan umumnya disediakan untuk kebutuhan indikasi
jarak jauh.
16.6.3.9 Kabel control

1. Seluruh alat ukur dan peralatan harus secara emyakinkan terpasang dan
pemgkabelan bagian dalam yang ditarik harus sudah sesuai dengan
posisinya yang bias diakses untuk kebutuhan perawatan.
2. Kabel bagian dalam harus berisolasi PVC, diberi warna atau label atau
sleeve untuk diidentifikasi. Kabel control minimal berukuran 1. mm, kabel
tembaga dan harus diterminasi pada Kippon atau blok terminal sejenis
yang disetujui.
3. Bila control yang dipakai menggunakan battery supply, kabel DC secara
total dipisahkan dari system utama dan diberi selubung.
4. Seluruh terminal harus diberi tutup dan diberi label dan tanda-tanda
peringatan. Seluruh rangkaian dilengkapi dengan fuse yang bias dibuka
untuk fasilitas pengisolasian, perawatan dan pemeriksaan.
16.6.3.10 Labelling

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1. Seluruh bagian dari peralatan pada panel harus diberi label untuk
mengindikasikan fungsinya dengan trafolyte label dan white engraved
lettering dan dipasang dengan baut.
2. Tidak diperkenankan pemasangan label dengan lem, seluruh peralatan yang
tidak dipasang pada panel juga harus diberi label seperti persyaratkan
diatas.
16.6.3.11 Push Button Switch

1. Rating listrik Push Button Switch harus 500 V AC atau 250 V DC. Push
button untuk kebutuhan alarm harus mempunyai rating 2 A dan untuk
Kontrol rating 10 A.
2. Push Button harus dari tipe Flash Mounted, berbentuk bundar berdiameter
20 mm.
16.6.3.12. Sistem Pentanahan.

Seluruh pekerjaan logam yang berhubungan dengan instalasi panel control


motor yang tidak membentuk bagian rangkaian phasa atau netral, harus saling
dihubungkan dan secara efektif ditanahkan mellui panel supplynya.

16.6.3.13 Blok Terminal

1. Blok terminal untuk kabel control mempunyai rating tidak kurang dari 20
A dan menggunakan baut.
2. Penempoatan blok terminal disesuai ka dengan arah kabel akan keluar.
3. Blok terminal yang berbeda tegangan harus dipiiiiisahkan, diberi label dan
dinding pemisah. Terminal harus dilengkapi dengan penutup transparan.
4. Harus disediakan cadangan terminal pada blok terminal kurang lebih 30
kebutuhan.
16.6.4 Panel Distribusi

Panel Distribusi adalah sub panel dari panel utama tegangan rendah
(LVMS).
Penel distribusi berfungsoi untuk secara langsung mensupply beban power
yang ada.
Panel distribusi harus memenuhi standard yang ada pada panel LVMSB.
Kompartment form mengacu pada form 2 IEC 439-1
16.6.5 Panel Kapasitor

Panel kapasitor berfungsi untuk memperbaiki factor kerja dari supply


listrik dibangunan.

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Panel kapasitor berisi antara lain :

Kapasitor
Kontaktor
Fuse
Power factor controller
16.6.5.1 Kapasitor

Kapasitor harus memenuhi ketentuan:


Kapasitor dari jenis kering
Dielectric material : metalized polypropylene film
Bias memperbaiki kerusakan sendiri (self-healing)
System proteksi internal 100 % dimana dilengkapi dengan proteksi arus
hubung singkat dan tekanan lebih (Over Pressure)
Mempunyai isolasi ganda dan tidak membutuhkan hubungan poentanahan.
Dalam kondisi rusak tidak menimbulkan uap ataupun api.
Karakteristik Kapasitor :
o Tegangan nominal maksimum : 470 V
o Insulation Level : 0.66, 3KV RMS, 1 KV peak.
o Range temperature:
o Temperature maksimum : 55 C
o Temperature rata-rata pertahun : 35 C
o Temperature rata-rata pada penode 24 jam :35C
o Beban lebih yang diijinkan :
o Arus Lebih : 50%
o Tegangan Lebih : 20%
o Toleransi Kapasitansi : 0, +5%
Kapsitor harus memenuhi standard IEC 831, NFC 54-104, VDE 9560, CSA
dan Test UL 810
16.6.5.2 Kontaktor

Kontaktor untuk pengontrol kerja kapasitor harus menggunakan kontaktor


khusus untuk kapasitor dimana kutub tersambung lebih dahulu dan memenuhi
kebutuhan sebagai berikut :

Maximum rated Volltage : 660 V, 50Hz


Maximum ambient temperature : 55 C
16.6.5.3 Fuse

Untuk proteksi kapasitor terhadap gangguan arus hubung singkat atau arus
lebih digunakan fuse. Fuse harus dari tipe HRC, dengan rating tidak kurang
dari 1.7 kali rating arus kapasitor.

16.6.5.4 Power Factor Controller

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Power factor Controller berfungsi mengatur bekerjanya masing-masing
kapasitor sesuai kebutuhan untuk memperbaiki factor kerja.

Power factor controller harus dari tipe digital, dan terdiri dari 12 step
controller.

Tipe pasangan wall mounted dapat distel dan dioperasikan dari depan.

Power factor controller harus memenuhi kebutuhan sebagai berikut :

Feeding Voltage : 220 atau 380V


Voltage Circuit tolerance : +10% - 16%
Voltage circuit power :12 VA
Frequency : 50 Hz
Intensity Circuit : X/5 Ampere
Intensity Circuit transient overload : 10 In, selama 20 m detik
16.6.6. Filter Harmonic

Filter harmonic berfungsi untuk melindungi kapasitor dari kelebihan


tegangan / arus karena harmonic terlalu tinggi, juga berfungsi menurunkan
persentase harmonic pada jaringan.
Pengukuran harmonic dilakukan dengan menggunakan harmoinic analyzer,
pengukuran baik dilakukan dengan beban jaringan mencapai 100%
Bila ternyata harmonic jaringan telkah mencapai besaran yang
membahayakan (sesuai perhitungan specialist) baru dipasangkan fiolter
harmonic.
Filter harmonic dipasang langsung kekapasitor bank dengan kapasitas
sesuai kebutuhan. Untuk ini kontraktor harus menyediakan space dan
fasilitas terminal penyambungan filter harmonic pada setiap kapasitor bank
untuk memfasilitasi penyambungan filter harmonic dikemudian hari bila
diperlukan. Space panel yang disediakan harus cukup dengan pemasangan
filter harmonic dengan kapasitas maksimal.
16.6.7 Busduct

System Busduct merupakan system saluran utama dari sumber daya yang
ada, baik dari PLN maupun sumber daya dari generator.

Busduct harus dari jenis copper conductor dengan rating sebagaimana telah
diunjukan pada gambar. Busduct sepenuhnya harus memenuhi spesifikasi
sebagai berikut :

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


a. Busduct harus didisain untuk pemakaian system 3 pahasa 4 kawat, 660
V, dengan ukuran penampang netral sama dengan penampang phasa;
dan grounding 50% penampung/kapasitas phasanya. Busduct harus
memenuhi standard JIS XC 8364, IEC 60439-2 dan BSEN 60439-2
yang mana harus memenuhi tipe uji ASTA.
b. Busdact harus dari jenis low impedance dan seluruhnya tertutup untuk
melindunginya terhadap gangguan melkanis air dan debu dan
memenuhi indeks proteksi minimum IP54 weather proof type.
c. Busbar tembaganya harus terbuat dari copper conductor 99,9% dan
harus dari electrotin coated dan diisolasi dengan epoxy coated
insulation class B 130 C dengan ketebalan 1.6mm
d. Sambungan busduct harus tipe direct join one bolt, yang diisolasi
penuh. Pemakaian join stock / pack tidak diijinkan.
e. Semua system Busdust harus memungkinkan untuk dilepaskan
sebagian tanpa mengganggu 2 bagian lainnya.
f. Semua baut penyambung harus dilengkapi dengan Bellevile washer
agar tekanan pada sambungannya merata.
g. Semua sambungan harus dilengkapi engan baut torsi and mur-mur yang
bebas perawatan yang kepala bagian luar akan berhenti berputar ketika
pengencangan torsi mencapai 1200kg s-cm.
h. Kenaikan tempertur pada setiap titik pada busduct tidak melebihi 55 C
pada ambient temperature 40 C bila dioperasikan pada beban penuh.
i. External file barrier harus termasuk bagian integral dari busduct dan
dipasang menembus dinding atau lantai.
j. Busduct harus mampu menahan tingkat gangguan lebih kurang 50KA
pada 415V, 50Hz selama 1 detik.
k. Busduct untuk pemakaian indoor harus weather proof, jadi dibuat bias
mencegah masuknya air kedalamnya, termasuk seluruh sambungan dan
belokan tanpa penutup luar yang bukan merupakan bagian dari
konstruksi busduct tersebut.
Penggunaan flexible braided conductor disesuaikan denngan kebutuhan
system instalasi.

Supporting harus dari galvanized steel dan disesuaikan dengan kebutuhan


dan kondisi beban.

16.6.8 Kabel Tegangan Menengah

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1. Kabel tegangan menengah berikut perlengkapannya yang akan
dipergunakan mengikuti standard VDE/DIN serta mengikuti peraturan-
peraturan IEC dan PUIL serta peraturan lainnya yang berlku diIndonesia.
2. Kabel tegangan menengah yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
a. Karakteristik listrik :
i. Jenis kabel : lihat
gambar
ii. Penampang kabel : lihat
gambar
iii. Tegangan kerja antara phase dengan phase : 20 KV
iv. Frekuensi : 50 Hz
v. Tegangan uji AC (3x15 menit) : 30 KV
vi. Tegangan uji : 70KV
b. Penghubung antara panel TM kesisi TM dari transformer dipakai kabel
dengan tipe dan diameter lihat gambar (kabel dengan isolasi
polyethylene, XLPE)
c. Sebelum pemasangan maka kabel serta peralatan-peralatan Bantu
lainnya yang akan digunakan harus diajukan sertifikat pengujiannya
terlebih dahulu kepada Diresi/Manajemen Konstruksi.
16.6.9 Kabel Tahan Api

1. Kabel tahan api harus kinduktor tembaga dan daya tahan terhadap api 1
jam
2. Kabel harus flame retardant, bias mati sendiri, tingkat asap rendah dan
tidak mengandung halogen.
3. Kabel tahan api harus dipasang sesuai instruksi pabrik
4. Kabel tahan api harus diikat dengan pengikat kabel stainless steel
5. Kabel tahan api harus mempunyai rating tegangan lebih dari 0.6/1 kV
dan harus mampu untuk system utama 50Hz
Selubung luar kabel tahan api harus berwarna coklat.

16.6.10 Rak Kabel

o Ukuran rak kabel sesuai dengan yang tertera pada gambar


o Cara pemasangan rak kabel harus digantung pada dak beton dengan besi
bulat berukir yang digalvanis
o Pada setiap belokan atau pencabangan harus menggunakan standard rak
kabel yang ada dan tidak diijinkan menggunakn rak lurus yang
dimodifikasi dan dilas.
o Pada setiap sambungan rak harus diberi cable connector untuk memastikan
kontunitas sambungan secara elektrik
o Rak kabel harus dihubungkan dengan system grounding yang ada

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


o Rak kabel yang dipasang didalam shaft atau dinding haruss dilengkapi
dengan support dan bahan UNP dan harus dipasang pada setiap jarak 1 m
o Kabel yang dipasang pada rak-kabel harus diikat denga kabel ties
o Standar material rak kabel : Plat besi tebal 2 mm
Standard finishing : hot dip galvanished 80 micron

16.6.11 Saluran Kabel (Conduit)

1. Jenis Conduit yang dipakai adalah PVC high impact, kecuali pada plant
room menggunakan conduit galvanis, diameter nominal minimum 20 mm
2. Bending pada conduit tidak boleh lebih kecil dari 90.
3. Sebelum memasukkan kabel, conduit harus bersih
4. Pull box atau joint Box harus disediakan pada interval tidak lebih dari 25m
untuk instalasi conduit meskipun tidak ada indikasi didalam gambar.
5. Fleksibel Conduit harus dipasang uintuk akhir sambungan keperalaatan
yang menimbulkan getaran.

1.3 Bill of Quantity (BQ)

No URAIAN PEKERJAAN UNIT VOLUM KETERANGA


. Pek Pems MVMDP 6 Kubikel E N
1 Pek Pems kubikel incoming : Set 1
2 Pek Pems kubikel metering Set 2
3 Pek Pems kubikel out going Set 2

Pek Pems Instalasi


4 Transformator Set 2

5 Pek Pems LVMDP 1 Set 1


6 Pek Pems LVMDP 2 Set 1

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


7 Pek Pems ESDP Set 1
8 Pek Pems Capasitor Bank Set 1

9 Pek Pems SDP Set 12

10 Pek Pems AMF Set 1

11 Pek Pems Inst Genset Set 1

12 Pek Pems Inst UPS Set 1


Set
13 Pek Pems Grounding Set 1

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1.4 Analisa Harga Satuan

Alamat proyek : Penanggung Jawab :Heru


Nama Perusahaan : Nama Proyek: Gardu Distribusi 20
Jl. Merdeka No. Suryo Wibowo dan Imam Halaman
PT. Agung Sedayu kV Bioteknologi LIPI Cibinong
45 Hidayat
Bahan Upah
Biaya
Harga Total biaya Wakt
Upah Upah Biaya upah Bahan
No bahan bahan u
Uraian Pekerjaan Uni F / / F / +
. / / /
t O Hari unit O unit Upah
unit unit unit
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(Rp) (Rp) (Hari)

Pek Pems Inst MVMDP


Pek Pems Inst kubikel
1 incoming : Set 103,284,000 1.2 123,940,800 5 250,000 1,250,000 1.2 1,500,000 125,440,800
Pek Pems Inst kubikel
2 metering Set 108,059,000 1.2 129,670,800 3 250,000 750,000 1.2 900,000 130,570,800
Pek Pems Inst kubikel
3 out going Set 118,778,000 1.2 142,533,600 4 250,000 1,000,000 1.2 1,200,000 143,733,600

Pek Pems Instalasi


4 Transformator Set 279,181,000 1.2 335,017,200 4 250,000 1,000,000 1.2 1,200,000 336,217,200
5 Pek Pems Inst LVMDP1 Set 94,220,000 1.2 113,064,000 6 250,000 1,500,000 1.2 1,800,000 114,864,000
6 Pek Pems Inst LVMDP2 Set 86,014,002 1.2 103,216,802 5 250,000 1,250,000 1.2 1,500,000 104,716,802
7 Pek Pems Inst ESDP Set 93,278,000 1.2 111,933,600 3 250,000 750,000 1.2 900,000 112,833,600
8 Pek Pems Inst Set 74,904,000 1.2 89,884,800 3 250,000 750,000 1.2 900,000 90,784,800

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


Capasitor Bank

9 Pek Pems Inst SDP 23,864,000 1.2 28,636,800 3 250,000 750,000 1.2 900,000 29,536,800

10 Pek Pems Inst AMF Set 75,980,000 1.2 91,176,000 4 250,000 1,000,000 1.2 1,200,000 92,376,000

1,140,529,20
11 Pek Pems Inst genset Set 950,441,000 1.2 0 4 250,000 1,000,000 1.2 1,200,000 1,141,729,200

12 Pek Pems Inst UPS Set 67,923,000 1.2 81,507,600 3 250,000 750,000 1.2 900,000 82,407,600

13 Pek Pems Grounding Set 55,712,000 1.2 66,854,400 5 250,000 1,250,000 1.2 1,500,000 68,354,400

TOTAL 2,574,465,602

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


1.5 Engineering Estimate (EE)

No URAIAN PEKERJAAN UNIT VOLUME HARGA JUMLAH KET


. Pek Pems Inst MVMDP SATUAN HARGA
1 Pek Pems Inst kubikel incoming : set 1 125,440,800 125,440,800
2 Pek Pems Inst kubikel metering set 2 130,570,800 261,141,600
3 Pek Pems Inst kubikel out going set 2 143,733,600 287,467,200

4 Pek Pems Inst Transformator set 2 336,217,200 672,434,400

5 Pek Pems Inst LVMDP 1 set 1 114,864,000 114,864,000


6 Pek Pems Inst LVMDP 2 set 1 104,716,802 104,716,802
7 Pek Pems Inst ESDP set 1 112,833,600 112,833,600
8 Pek Pems Inst Capasitor Bank set 1 90,784,800 90,784,800

9 Pek Pems Inst SDP set 12 29,536,800 354,441,600


set
10 Pek Pems Inst AMF set 1 92,376,000 92,376,000
set
11 Pek Pems Inst genset set 1 1,141,729,200 1,141,729,200
set
12 Pek Pems Inst UPS set 1 82,407,600 82,407,600
set
13 Pek Pems Inst Grounding set 1 68,354,400 68,354,400

TOTAL 3,508,992,002
Total = 3,508,992,002
PPN 10% = 350,899,200
3,859,891,202
Profit 13% = 501,785,856
4,361,677,058

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG
1.8 Networking Planning (NWP)

Sequence of Events

Immediate Activity

Activity Title Predecessors Time

1-2 A - 5

2-3 B A 6

2-4 C A 8

3-5 D B 8

4-5 E C 8

5-6 F D,E 6

5-7 G D,E 5

5-8 H D,E 3

6-9 I F 3

7-9 J G 3

8-9 K H 3

9-10 L I,J,K 36

9-11 M I,J,K 4

9-12 N I,J,K 4

11-13 O M 3

12-13 P N 3

10-14 Q L 5

13-14 R O,P 5

KETERANGAN AKTIVITAS

A = Pekerjaan Pemasangan Instalasi Kubikel Incoming

B = Pekerjaan Pemasangan Instalasi Kubikel Metering

C = Pekerjaan Pemasangan Instalasi Kubikel Outgoing

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


D = Pekerjaan Pemasangan Instalasi Trafo

E = Pekerjaan Pemasangan Instalasi LVMDP 1

F = Pekerjaan Pemasangan Instalasi LVMDP 2

G = Pekerjaan Pemasangan Instalasi ESDP

H = Pekerjaan Pemasangan Instalasi Capasitor Bank

I = Pekerjaan Pemasangan Instalasi SDP

J = Pekerjaan Pemasangan Instalasi AMF

K = Pekerjaan Pemasangan Instalasi Genset

L = Pekerjaan Pemasangan Instalasi UPS

M = Pekerjaan Pemasangan Instalasi Grounding

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


BAB V
KESIMPULAN

Gardu distribusi adalah suatu tempat /bangunan instalasi listrik yang di dalamnya
terdapat alat-alat : pemutus, penghubung, pengaman dan trafo distribusi untuk
mendistribusikan tegangan listrik sesuai dengan kebutuhan tegangan konsumen.

Peralatan-peralatan yang terdapat di dalam gardu distribusi 20 kv berguna untuk


mencapai pendistribusian tenaga listrik secara baik yang mencakup kontinuitas pelayanan
yang terjamin mutu yang tinggi dan menjamin keselamatan bagi manusia.

Adapun fungsi dari gardu distribusi yaitu:

1. Menyalurkan / meneruskan tenaga listrik tegangan menengah ke konsumen tegangan


rendah.

2. Menurunkan tegangan menengah menjadi tegangan rendah selanjutnya didistribusikan


kekonsumen tegangan rendah.

3. Menyalurkan / meneruskan tenaga listrik tegangan menegah ke gardu distribusi lainnya dan
gardu hubung.

Pada perancangan sistem distribusi 20 kV di Bioteknologi LIPI Cibinong ini secara umum
prinsip kerjanya tegangan medium voltage supply berasal dari PLN masuk ke cubicel
incoming, dalam cubicel incoming supply masuk ke circuit breaker komponen utama cubicel
incoming. Dari cubicel incoming kemudian masuk ke cubicel metering sebagai instrumen
arus dan tegangan, dalam cubicel metering terdapat potensio transformer (PT), current
transformer (CT), serta ammeter dan voltmeter. Dari cubicel metering kemudian masuk ke
cubicel outgoing dan keluarannya akan masuk ke primer transformer distribution.

DAFTAR PUSTAKA
http://diesa14luphi28.blogspot.com/2010/01/saluran-udara-tegangan-menengah-sutm.html
http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?
page=10&submit.x=23&submit.y=26&qual=high&submitval=next&fname=%2Fjiunkpe
BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG
%2Fs1%2Felkt%2F2007%2Fjiunkpe-ns-s1-2007-23400087-10143-gajahmada_graha-
chapter5.pdf
http://pdf.directindustry.com/pdf/tab/busbar.html
http://www.directindustry.com/industrial-manufacturer/busbars-973/busbar-74019.html
http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/05/lightning-arrester.html
http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/01/transformator.html
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-8336-2203109014-bab%201.pdf
http://ferryxseven.blogspot.com/2011/01/pengertian-klasifikasi-gardu-induk.htm
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=pengaman%20untuk%20gardu
%20distribusi&source=web&cd=13&ved=0CCQQFjACOAo&url=http%3A%2F
%2Frusiyanto.files.wordpress.com
%2F2008%2F01%2Fmateri.doc&ei=Cq3ITuLoJYqzrAfT_oykDg&usg=AFQjCNF3cM0EvGf
jx-TNeziktCG1UhNmtw&cad=rja
http://www.habetec.com/news/22/Perbedaan-antara-Circuit-Breaker-Saklar-Fuse
http://www.marinenutz.com/products/Blue-Sea-150-Ampere-Common-BusBar-20-x-
8%252d32-Screw-Terminal.html
http://pdf.directindustry.com/pdf/ls-industrial-systems/pro-mec-series-vacuum-circuit-
breakers-part-3/Show/19851-3965-_9.html
http://pdf.directindustry.com/pdf/sarel/circuit-breakers-mf-sf6-insulated-12-
24kv/Show/13671-103107-_37.html
http://pdf.directindustry.com/pdf/tab/load-break-switch.html
http://pdf.directindustry.com/pdf/druseidt/busbars-non-ferrous-metal-working-and-
accessories/Show/19751-55506-_4.htmlhttp://dunia-listrik.blogspot.com/2008/10/jenis-jenis-
circuit-breaker-sakelar.html
http://riochandra42.blogspot.com/2011/03/gardu-distribusi.html
http://www.scribd.com/doc/38624866/GARDU-DISTRIBUSI
SNI, Amandemen 1 PUIL 2000, SNI 04-0225-2000/Amd 1-2006.

KATALOG KOMPONEN

BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG


BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG
BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG
BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG
BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG
BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG
BIOTEKNOLOGI LIPI CIBINONG

Anda mungkin juga menyukai