KELOMPOK 8
GILANG ARINSYA PRIMA ( 2022310065 )
NOFRIYAN DONI SAPUTRA ( 2022310066 )
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan
yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Andi M. Nur Putra,M.T. sebagai
dosen pengampu mata kuliah Elektronika Daya yang telah membantu memberikan arahan
dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membutuhkan.
Kelompok 8
BAB I
PENDAHULUAN
menurunkan tegangan masukan supaya menjadi lebih kecil. Pada dasarnya, penurunan
keluaran dan sisi masukan pada rangkaian yang sama. Komponen yang digunakan
untuk menjalankan fungsi penghubung tersebut adalah switch (solid state electronic
Pada dasarnya, buck konverter menggambarkan salah satu tipe dari topologi
switching power supply yang terdiri atas 2 bagian, yaitu bagian power dan bagian
berperan untuk mengontrol state ON-OFF dari switch yang ditemukan di dalam
rangkaian. Buck konverter adalah konverter DC-DC yang dipakai untuk menurunkan
tegangan DC. Prinsip kerja rangkaian ini adalah dengan kendali pensaklaran. Nilai
tegangan keluaran buck konverter dapat diatur dengan mengatur besar lebar pulsa (duty
1. Merancang dan Mensimulasikan sebuah converter DC-DC tipe Buck dengan input
METODOLOGI
2.1 Konverter DC – DC
sumber tegangan DC yang bersifat variabel. Menurut ada empat jenis Konverter DC-
DC, yaitu:
masukan.
tegangan masukan.
c. Buck-Boost Konverter, menghasilkan tegangan keluaran yang lebih kecil atau lebih
besar dibandingkan tegangan masukan. Regulator ini juga disebut regulator pembalik.
d. Cuk Konverter, menghasilkan tegangan keluaran yang lebih kecil atau lebih besar
Buck konverter dapat dioperasikan dalam 2 keadaan, yaitu keadaan saklar tertutup
konverter saat saklar tertutup. Dimulai saat transistor q1 dihidupkan pada saat t=0.
Arus input yang bertambah mengalir melalui filter induktor L, filter kapasitor C,
buck konverter saat saklar terbuka. Dimulai saat transistor q dimatikan pada t=t 1.
dan arus induktor tetap mengalir melalui L, C, beban dan diode D. Arus induktor
Saklar yang digunakan berupa sebuah MOSFET yang dikendalikan dengan sinyal
PWM (Pulse Width Modulation). Saklar bekerja menghantar on dan off untuk
mengatur nilai tegangan pada induktor. Tegangan pada inductor mempunyai bentuk
kotak dapat diatur untuk mengendalikan Panjang dari konduksi dan cut-off states pada
saklar. Waktu ON dari saklar dihubungkan dengan periode waktu, dengan D adalah
duty cycle. Dalam kondisi ON, arus mengalir dari generator melalui induktor yang
menyebabkan induktor mengisi energi. Dioda berada dalam keadaan bias mundur dan
tidak ada arus yang melewatinya. Kondisi OFF menyatakan waktu off diberikan Toff =
(1-D)T dan arus dalam induktor menyebabkan dioda menjadi bias maju. Dioda
melewati induktor. Bentuk gelombang pulsa DC-DC buck converter ditunjukkan pada
Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Gelombang DC-DC Buck Konverter
Duty cycle dapat diatur supaya tegangan keluaran dari konverter berada pada nilai
digunakan sebagai sumber daya DC, dengan tegangan masukan bervariasi, tapi
tegangan keluaran dijaga pada nilai yang diinginkan. Duty cycle dijaga nilainya
melalui sinyal PWM digunakan untuk mengendalikan kondisi on dan off dari sebuah
MOSFET.
Nilai duty cycle pada rangkaian DC-DC buck converter merupakan perbandingan
antara tegangan keluaran dengan tegangan masukan. Nilai duty cycle mempunyai nilai
berfungsi menurunkan tegangan dengan tegangan keluaran lebih kecil dari tegangan
berikut:
Vo
D= ………… ( 2.1 )
Vi
Rangkaian DC-DC buck converter terdiri dari sebuah dioda, sebuah MOSFET,
sebuah induktor, sebuah kapasitor, dan sebuah resistor. Nilai induktansi pada induktor
dihitung melalui persamaan 2.2, nilai kapasitansi pada kapasitor dihitung melalui
persamaan 2.3, dan nilai resistansi pada resistor dihitung melalui persamaan 2.4
V o (V i −V o )
L= ……….. ( 2.2 )
f ×V i × ∆ I
V o ( V i−V o )
C= …… ( 2.3 )
8 ×l× f 2 ×V i
Vo
R= ……… ( 2.4 )
I
Daya merupakan salah satu besaran yang dihasilkan oleh rangkaian DC-DC buck
converter. Nilai daya masukan pada kenyataannya tidaklah sama dengan daya
keluaran, sehingga DC-DC buck converter memiliki nilai efisiensi. Persaman daya
masukan, daya keluaran, dan efisiensi dari DC-DC buck converter ditampilkan secara
Po =V o × I o ………. ( 2.6 )
VoIo
¿ × 100 % ……… ( 2.7 )
Vi Ii
Keterangan :
η : Efisiensi (Persen)
operasi. Keadaan operasi yang dimaksud adalah saat conduction mode (on) dan saat
keadaan cut-off mode (off). Hasil pemodelan DC-DC buck converter berupa fungsi
Vi
Vo LC
= ……… ( 2.8 )
D 2 1 1
S+ +
RC LC
PWM (Modulasi Lebari Pulsa) adalah suatu cara merubah lebar sinyal atau
tegangan yang dinyatakan dengan gelombang ipulsa idalam suatui perioda. PWM
merupakan sinyal digital berupa gelobang petak dimana duty cycle dari gelombang
dapat diatur untuk menghasilkan keluaran sesuai dengan kebutuhan. Semakin besar
lebar pulsa maka akan semakin besar pula keluarannya. Sinyal PWM beroperasi pada
frekuensi 500Hz. Setiap siklus nilainya mulai dari 0 sampai 255. Bentuk dari siyal
Waktu ketika tegangan output ada ipada posisii highi disebut Ton, sedangkan waktu
ketika tegangan output ada pada posisi low disebut Toff. Jumlah waktu satu siklus
Perancangan software pada konverter ini dilakukan pada software PSIM, yang
pembuatan hardware tersebut. Pada simulasi PSIM yang telah dibuat yaitu dengan
konsep rangkaian konverter ini diubah dari DC menjadi DC lalu tegangan yang
mosfet dengan input tegangan nya sebesar 110 v dan diharapkan mendapatkan output
sebesar 24 v. Untuk inductor, kapasitor dan tahanan nya setelah di cari menggunakan
I = 390 μH
C = 2.53 μF
R = 10 ohm
BAB III