Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ELEKTRONIKA DAYA

‘’Konverter DC ke DC (DC Chopper)’’

NAMA: INGRRID FEBY DWI SHAFIRA. M


NIM: 1824041010
KELAS: PTE 02

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO ( S-1)


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena berkat Rahmat dan Hidayah-
Nya, saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konverter DC ke DC” ini, meskipun
masih banyak kekurangan.
Makalah ini saya buat untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi peserta diskusi
pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Saya mengucapkan terima kasih untuk semua
pihak yang telah membantu saya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Saya menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, hal ini dari segi penyusunan maupun dari segi
materi. “Tidak ada gading yang tak retak”, demikian pula dengan makalah ini. Oleh karena itu,
saya sangat mengharapkan setiap kritik dan saran yang bersifat membangun, yang dapat
memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang
Rumusan masalah
Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
Pengertian DC Chopper
Macam Macam DC Chopper
Klarifikasi Kelas DC Chopper
Kelebihan DC Chopper

BAB III PENUTUP


Kesimpulan
Saran
BAB I

PENDAHULUAN

 Latar Belakang

Tegangan searah (DC) pada sistem tenaga listrik saat ini sangat dibutuhkan. Hal ini dapat kita
ditemui pada berbagai macam peralatan rumah tangga disekitar kita. Salah satu aplikasi yang
berhubungan dengan tegangan searah (DC) tersebut adalah konverter DC-DC.

Rumusan Masalah:

Apa yang dimaksud DC Chopper?


Bagaimana macam macam DC Chopper?
Bagaimana klarifikasi kelas DC Chopper?
Bagaimana kelebihan DC Chopper?

Tujuan:

Mengetahui pengertian DC Chopper


Mengetahui macam macam DC Chopper
Mengetahui klarifikasi kelas DC Chopper
Mengetahui kelebihan DC Chopper
BAB II

PEMBAHASAN

DC Chopper (Konverter DC ke DC)


Konverter DC-DC merupakan salah satu jenis rangkaian elektronika daya yang berfungsi untuk
mengkonversi tegangan masukan searah konstan menjadi tegangan keluaran searah yang dapat
divariasikan berdasarkan perubahan duty cycle rangkaian kontrolnya. Sumber tegangan dc dari
konverter DC-DC dapat diperoleh dari baterai, atau dengan menyearahkan sumber tegangan ac
yang kemudian dihaluskan dengan filter kapasitor untuk mengurangi riak ( ripple ).
Pengubah daya DC-DC ( DC-DC Converter ) tipe peralihan atau dikenal juga dengan sebutan
DC Chopper dimanfaatkan terutama untuk penyediaan tegangan keluaran DC yang bervariasi
besarannya sesuai dengan permintaan pada beban. Komponen yang digunakan untuk
menjalankan fungsi penghubung tersebut tidak lain adalah switch ( solid state electronic switch)
seperti misalnya Thyristor, MOSFET, IGBT, GTO. Berikut adalah blok diagram dari DC
Chopper beserta sumber masukannya :

Macam-Macam DC Chopper
Konverter DC-DC berlaku seperti halnya trafo/
transformer yang mengubah tegangan AC tertentu ke tegangan AC yang lebih tinggi atau lebih
rendah. Tidak ada peningkatan ataupun pengurangan daya masukan selama pengkonversian
bentuk energi listriknya, sehingga secara ideal persamaan dayanya dapat dituliskan dengan
persamaan sebagai berikut :
Berdasarkan penjelasan tentang definisi DC Chopper, DC Chopper dapat dibedakan menjadi
beberapa macam diantara lain sebagai berikut :
1. Buck Konverter
Konverter jenis buck merupakan konverter penurun tegangan yang mengkonversikan tegangan
masukan DC menjadi tegangan DC lainnya yang lebih rendah. Untuk tegangan kerja yang
rendah, saklar pasif (dioda) sering diganti dengan saklar aktif (MOSFET) sehingga susut daya
pada saklar bisa dikurangi. Apabila menggunakan 2 saklar aktif, kedua saklar ini akan bekerja
secara bergantian, dan hanya ada satu saklar yang menutup setiap saat. Nilai rata-rata tegangan
keluaran konverter sebanding dengan rasio antara waktu penutupan saklar (saklar konduksi/ON)
terhadap periode penyaklarannya. Biasanya nilai faktor daya ini tidak lebih kecil dari 0.2, karena
jika dioperasikan pada rasio tegangan yang lebih tinggi, saklar akan bekerja dibawah
keandalannya dan menyebabkan efisiensi konverter turun. Untuk rasio (Vd/Ed) yang sangat
tinggi, biasanya digunakan konverter DC-DC yang terisolasi atau topologi yang dilengkapi
dengan trafo.
Analisis riak arus keluaran diperlukan untuk bisa mendesain tapis atau filter keluaran konverter
DC-DC . Dari persamaan di bawah ini, terlihat bahwa untuk mendapatkan riak arus keluran
konverter buck yang kecil ,
diperlukan tapis induktor (L) yang nilainya akan semakin kecil dengan meningkatkan frekuensi
penyaklaran. Riak arus keluaran konverter DC-DC akan bernilai maksimum apabila konverter
bekerja pada duty cycle (d) = 0,5.
2. Boost Converter
Konverter boost berfungsi untuk menghasilkan tegangan keluaran yang lebih tinggi dibanding
tegangan masukannya, atau biasa disebut dengan konverter penaik tegangan. Konverter ini
banyak dimanfaatkan untuk aplikasi pembangkit listrik tenaga surya
dan turbin angin .
Skema konverter jenis ini dapat dilihat pada gambar 3 dan gambar 4, dimana komponen
utamanya terdiri atas MOSFET, dioda, induktor, dan kapasitor. Jika saklar MOSFET pada
kondisi tertutup, arus akan mengalir ke induktor sehingga menyebabkan energi yang tersimpan
di induktor naik. Saat saklar MOSFET terbuka, arus induktor ini akan mengalir menuju beban
melewati dioda sehingga energi yang tersimpan di induktor akan turun. Rasio antara tegangan
keluaran dan tegangan masukan konverter sebanding dengan rasio antara periode penyaklaran
dan waktu pembukaan saklar. Keunggulan dari konverter boost adalah mampu menghasilkan
arus masukan yang kontiniu .
Karena arus masukan konverter dapat dijaga kontinu, pada saat
konverter ini diserikan dengan penyearah dioda, konverter ini tidak menimbulkan harmonisa
pada arus sumber penyearah dioda. Atau dengan kata lain, arus sumber mempunyai bentuk
gelombang mendekati sinusoidal dengan faktor daya sama dengan satu.
3. Buck-Boost Converter
Konverter buck-boost dapat menghasilkan tegangan keluaran yang lebih rendah atau lebih tinggi
daripada sumbernya. Skema konverter ini dapat dilihat pada gambar 4.
Rangkaian kontrol daya penyaklaran akan memberikan sinyal kepada MOSFET. Jika MOSFET
OFF maka arus akan mengalir ke induktor, energi yang tersimpan di induktor akan naik. Saat
saklar MOSFET ON energi di induktor akan turun dan arus mengalir menuju beban. Dengan
cara seperti ini, nilai rata-rata tegangan keluaran akan sesuai dengan rasio antara waktu
pembukaan dan waktu penutupan saklar. Hal inilah yang membuat topologi ini bisa
menghasilkan nilai rata-rata tegangan keluaran/bebn bisa lebih tinggi maupun lebih rendah
daripada tegangan sumbernya.
Berikut adalah persamaan umum dan persamaan riak arus keluaran buck boost
Masalah utama dari konverter buck-boost adalah membutuhkan tapis induktor dan kapasitor
yang besar di kedua sisi masukan dan keluaran konverter, karena konverter dengan topologi
seperti ini menghasilkan riak arus yang sangat tinggi. Adapun yang perlu diperhatikan juga disini
adalah tegangan keluaran konverter buck-boost bernilai negatif atau berkebalikan dengan sumber
tegangan masukan.
3 Konverter Cuk
Seperti halnya tipe buck-boost , konverter DC-DC topologi ini juga dapat menghasilkan
tegangan keluaran yang lebih kecil ataupun lebih besar daripada sumber tegangan. Dengan
tambahan induktor dan kapasitor pada sisi masukan, membuat topologi ini menghasilkan riak
arus yang lebih kecil daripada topologi
buck-boost.
4 Konverter Sepic
Konverter topologi ini adalah perbaikan dari topologi konverter DC-DC tipe cuk. Konverter
topologi ini memungkinkan untuk menghasilkan tegangan keluaran yang berpolaritas sama
dengan sumber tegangan masukan.
Secara garis besar, konverter DC-DC dibagi menjadi 2 macam, yaitu:

1. Tipe linier

2. Tipe peralihan (switching )

Berdasarkan pada arah aliran arus dan tegangan. DC Chopper diklasifikasikan menjadi 5
kelas, yaitu:

DC Chopper kelas A

Tegangan beban dan arus beban keduanya positif seperti terlihat pada gambar dibawah ini yang
merupakan dc chopper satu kuadran dan dapat dikatakan beroperasi seperti penyearah.

Prinsip Kerja DC Chopper Kelas A

Cara kerja DC Chopper Kelas A dapat dibagi menjadi dua mode. Selama mode 1, saklar akan
'on' dan dioda freewheeling akan 'off'. Arus mengalir dari sumber ke beban lalu ke sumber lagi.
Selama mode 2, saklar akan 'off' dan dioda freewheeling akan 'on'. Energi yang tersimpan dalam
induktor selama mode 1 adalah berupa arus. Arus induktor tersebut mengalir melewati dioda
freewheeling kemudian kembali lagi ke induktor.

DC Chopper kelas B
Aliran arus beban keluar pada beban. Tegangan beban positif tetapi arus beban negatif, seperti
gambar dibawah. Kelas ini juga merupakan DC Chopper satu kuadran, tetapi operasinya pada
kuadran dua dan beroperasi seperti inverter.

Prinsip Kerja DC Chopper Kelas B

Ketika saklar (S1) on, maka dioda (D1) akan off. Tegangan (E) mengalirkan arus melalui
induktor (L) dan tegangan beban (VL) menjadi nol. Ketika saklar (S1) off, dioda (D1) akan on.
Sejumlah energi yang disimpan dalam induktor dikembalikan ke sumber melalui dioda dan arus
menurun.

DC Chopper kelas C

Arus beban dapat positif atau negatif sedangkan tegangan beban selalu positif seperti pada
gambar dibawah ini. Hal ini disebut chopper dua kuadran. DC Chopper kelas A dan B dapat
dikombinasikan untuk membentuk DC Chopper kelas C.

Prinsip Kerja DC Chopper Kelas C

S1 dan D2 beroperasi seperti DC Chopper kelas A. Sedangkan S2 dan D1 beroperasi seperti DC


Chopper kelas B. Tetapi harus dijaga untuk memastikan dua saklar tidak bekerja secara
bersamaan, bila hal itu terjadi sumber (Vs) mengalami hubung singkat. DC Chopper kelas C
dapat beroperasi sebagai penyearah (rectifier) maupun pembalik (inverter).

Kuadran DC Chopper Kelas D

Prinsip Kerja DC Chopper Kelas D

Ketika saklar (S1 dan S4) on maka arus mengalir melalui beban, vL dan iL menjadi positif dan
saat saklar (S1 dan S4) off maka arus beban iL akan akan terus mengalir untuk beban induktif
yang tinggi melalui dioda (D2 dan D3) dengan arah tetap tetapi tegangan keluaran (VL) berbalik
arah.

DC Chopper kelas E

Arus beban dan tegangan beban dapat positif atau negatif. Hal ini dikenal dengan DC Chopper
empat kuadran.

Kuadran DC Chopper Kelas E


Dua DC Chopper kelas C dapat dikombinasikan untuk membentuk Chopper kelas E, polaritas
tegangan dan arus beban ditunjukkan pada gambar (b). Peralatan yang beroperasi pada macam-
macam kuadran ditunjukkan pada gambar (c). Untuk operasi pada kuadran keempat, arah baterai
(E) harus dibalik.

Kelebihannya dari DC Chopper

adalah terutama pada pengubah daya secara jauh lebih efisien dan pemakaian komponen yang
ukurannya lebih kecil. Namun, penggunaan switching pada DC Chopper ini menimbulkan
adanya harmonisa pada sisi sumber maupun pada sisi keluarannya.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Konverter DC-DC merupakan salah satu jenis rangkaian elektronika daya yang berfungsi untuk
mengkonversi tegangan masukan searah konstan menjadi tegangan keluaran searah yang dapat
divariasikan berdasarkan perubahan duty cycle rangkaian kontrolnya. Sumber tegangan dc dari
konverter DC-DC dapat diperoleh dari baterai, atau dengan menyearahkan sumber tegangan ac
yang kemudian dihaluskan dengan filter kapasitor untuk mengurangi riak ( ripple ).
Macam macam DC Chopper
1. Buck converter
2. Boost converter
3. Buck-Boost converter
4. Konverter cuk
5. Konverter sepic
Ada pun klarifikasi kelas DC chopper terdiri dari 5 kelas yaitu, A, B, C, D, dan E

SARAN
Mahasiswa diharapkan mampu memahami makalah ini dengan baik dan dapat pula
mengaplikasikannya dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

https://googleweblight.com/i?u=https://4.bp.blogspot.com/-
geUsavTZNCg/WQluTjRrBOI/AAAAAAAAAQs/X7EA2GfhbIw23Vu7kWGKgIEj7nR8mfnKQCLcB/s1
600/15.PNG&hl=id-ID&tg=1034&pt=48
googleweblight.com/i?u=http://jendeladenngabei.blogspot.com/2012/11/dc-chopper-konverter-
dc-dc.html?m%3D1&hl=id-ID

Anda mungkin juga menyukai