Anda di halaman 1dari 39

Elektronika Daya

Oleh
Yanolanda Suzantry Handayani, S.T., M.Eng

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
KONVERTER DC/DC (Chopper)
5.1 PENDAHULUAN
Pada banyak aplikasi industry, diperlukan untuk mengubah sumber
tegangan dc tetap menjadi sumber tegangan dc yang bersifat variable.
DC Chopper mengubah secara lansung dari dc ke dc dan biasanya hal ini
biasa disebut disebut converter dc ke dc.
Chopper dapat disebut sebagai dc, sama dengan trafo ac dengan
mengsuplai tegangan yang variable secara terus menerus.
Seperti trafo, chopper dapat digunakan untuk menaikkan dan menurunkan
sumber tegangan dc.
KONVERTER DC/DC (Chopper)
5.1 PENDAHULUAN
• DC Chopper merupakan rangkaian yang mengkonversi input DC yang tidak dikontrol ke
output DC yang dikontrol dengan tingkat tegangan yang diinginkan.
• Ada dua macam cara pengolahan daya : tipe linier dan tipe
peralihan(Switching).Tergantung dari jenis aplikasinya, masing-masing tipe memiliki
kelebihan dan kekurangan.
• Namun dalam perkembangannya, tipe peralihan Nampak semakin terlihat
kepopulerannya terutama karena kelebihannya dalam mengubah daya secara jauh ebih
efisien dan pemakaian komponen ukurannya lebih kecil.
• Pengubah daya DC-DC (DC-DC Converter) tipe peralihan dikenal juga dengan sebutan
DC Chopper.
KONVERTER DC/DC (Chopper)

• DC Chopper dimamfaatkan terutama untuk penyediaan tegangan keluaran DC yang


bervariasi besarannya sesuai dengan permintaan pada beban.
• Daya masukan dari proses DC-DC tersebut adalah berasal dari sumber daya DC yang
biasanya memiliki tegangan masukan yang tetap.
• Pada dasarnya, penghasilan tegangan keluaran DC yang ingin dicapai adalah dengan
cara pengaturan lamanya waktu penghubungan antara sisi keluaran dan sisi masukan
pada rangkaian yang sama.
• Komponen yang digunakan untuk menjalankan fungsi penghubung tersebut tidak lain
adalah swith (Solid State electronic switch) seperti misalnya
Thyristor,MOSFET,IGBT,GTO.
KONVERTER DC/DC (Chopper)

• Chopper secara luas digunakan untuk mengkontrol perputaran motor traksi pada
automobile elektrik, mobil trolley,kapal pengangkut, truk forklift dan lain-lain.
• Chopper menghasilkan putaran yang baik, efisiensi yang tinggi dan respons dinamik
yang tepat.
• Selain itu dapat pula digunakan untuk pengereman regenerative pada motor-motor DC
untuk mengembalikan energy pada sumber, dan hal ini menghasilkan adanya
penghematan energy transportasi dengan adanya penghentian yang sering dilakukan.
• Chopper digunakan pada regulator tegangan dc dan juga digunakan pada penghubung
dengan inductor,untuk membangkitkan sumber arus dc,terutama untuk pembalik arus.
KONVERTER DC/DC (Chopper)

• Chopper secara luas digunakan untuk mengkontrol perputaran motor traksi pada
automobile elektrik, mobil trolley,kapal pengangkut, truk forklift dan lain-lain.
• Chopper menghasilkan putaran yang baik, efisiensi yang tinggi dan respons dinamik
yang tepat.
• Selain itu dapat pula digunakan untuk pengereman regenerative pada motor-motor DC
untuk mengembalikan energy pada sumber, dan hal ini menghasilkan adanya
penghematan energy transportasi dengan adanya penghentian yang sering dilakukan.
• Chopper digunakan pada regulator tegangan dc dan juga digunakan pada penghubung
dengan inductor,untuk membangkitkan sumber arus dc,terutama untuk pembalik arus.
5.2 PRINSIP KERJA DC CHOPPER

• DC Chopper mempunyai Prinsip kerja diantara lain :


1. Prinsip kerja step-Down
• Prinsip kerja step down dapat dijelaskan melalui gambar 5.1(a).Ketika
saklar SW ditutup selama waktu t1,tegangan masukan Vs muncul melalui
beban.Bila saklar tetap off selama waktu t2, tegangan melalui beban dan
arus beban juga ditunjukkan pada gambar 5.1(b)
5.2 PRINSIP KERJA DC CHOPPER

• Dengan T adalah periode chopping, k=t­ /T adalah duty cycle chopper, dan
1
f adalah frekuensi chopping. Nilai rms tegangan keluaran ditentukan
dari : (5.3)
• 

• (5.4)
5.2 PRINSIP KERJA DC CHOPPER

• Secara umum ada dua fungsi pengoperasian dari DC Chopper yaitu


penaikan tegangan (step-up)dimana tegangan keluaran yang dihasilkan
lebih tinggi dari tegangan masukan, dan penurunan tegangan(step-
down) dimana tegangan keluaran lebih rendah dari tegangan masukan.
5.2 PRINSIP KERJA DC CHOPPER

• Dengan T adalah periode chopping, k=t­1/T adalah duty cycle chopper, dan f adalah
frekuensi chopping. Nilai rms tegangan keluaran ditentukan dari :
• (5.3)
••  

• (5.4)
KONVERTER DC/DC (Chopper)
KONVERTER DC/DC (Chopper)

• Dengan mengasumsikan bahwa tidak ada rugi-rugi pada chopper maka daya masukan
pada chopper sama dengan daya yang diberikan dengan, resistansi masukan efektif
•  yang dilihat dari sumber adalah :

KONVERTER DC/DC (Chopper)
• Duty cycle k dapat divariasikan dari 0 sampai 1 dengan bervariasi menurut t 1, T dan f.
Maka tegangan keluaran V0 dapat divariasikan dari 0 sampai Vs dengan mengatur k, dan
aliran daya dapat diatur melalui :
1. Operasi pada frekuensi konstan.
Frekuensi chopping f(atau periode chopping T) dijaga tetap dan waktu on t1 divariasikan. Lebar pulsa
bervariasi dan control jenis ini dikenal dengan nama control pulse-width-modulation(PWM).

2. Operasi Pada frekuensi yang variable


Frekuensi chopping f bervariasi. Pada waktu on t 1 atau pada waktu off t2 dijaga tetap. Ini disebut modulasi
frekuensi. Frekuensi divariasikan untuk batasan yang lebar untuk mendapatkan batasan tegangan keluaran
yang penug.Kontrol jenis ini membangkitkan harmonisa pada frekuensi yang tidak bias ditentukan sehingga
akan sangat sulit untuk merancang filter.
Contoh 5.1 :
Chopper dc gambar diatas (Gambar 5.1), dengan nilai tahanan R=10 Ohm,
dan Vs=220V, Voltage drop 2V,Frekuensi chopping f=1 kHz, duty cycle 50%.
Hitung :
a) Tegangan output rata-rata
b) Tegangan rms output
c) Efesiensi
d) Tahanan input efektif
e) Harga rms dari komponen fundamental dari teganga harmonic keluaran
Jawab :
Contoh 5.1 :
5.2 PRINSIP KERJA DC CHOPPER
• Prinsip kerja step-up
Chopper dapat digunaka untuk
menaikkan tegangan dc.susunan
kerja untuk operasi step-up
ditunjukkan pada gambar. Bila saklar
dibuka selama waktu t2, energy yang
tersimpan pada inductor akan
dipindahkan kebeban melalui diode
D1 dan arus inductor menjadi jatuh.
Dengan asumsi bahwa arus yang
mengalir adalah tetap, bentuk
gelombang untuk inductor
ditunjukkan pada gambar 5.2.
5.2 PRINSIP KERJA DC CHOPPER

Bila chopper di On-kan, tegangan yang melalui inductor adalah ;


• (5.6)
• Dan ini memberika arus ripple puncak pada inductor,
•   (5.7)
• Tegangan keluaran instantaneous adalah :
• (5.8)
5.2 PRINSIP KERJA DC CHOPPER

• Bila sebuah kapasitor CL dihubungkan dengan beban seperti terlihat pada garis putus-putus
pada gambar 5.3, Tegangan keluaran akan tetap dan V0 akan menjadi nilai rata-rata Va.
Instantaneous bahwa tegangan yang melalui beban dapat dinaikkan dengan memvariasikan
duty cycle, k dan tegangan keluaran minimum adalah Vs bila k=0.
• Namun demikian chopper tidak dapat On terus- menerus shingga k=1. Untuk nilai k
yang cenderung menuju satu, tegangan keluaran menjadi sangat besar dan sangat sensitive
untuk mengubah nilai k, seperti terlihat pada gambar 5.3(a).
5.2 PRINSIP KERJA DC CHOPPER

• Prinsip ini dapat diaplikasikan untuk memindahkan energy dari satu sumber tegangan ke
lainnya seperti terlihat pada gambar 5.3(a). Rangkaian ekivalen untuk mode-mode operasi
ditunjukkan pada gmabar 3.11(c). Arus inductor untuk mode I diberikan sebagai berikut.
••   (5.9)
• Dan dinyatakan sebagai,
• (5.10)
5.2 PRINSIP KERJA DC CHOPPER

Gambar 5.3 susunan gelombang arus


5.2 PRINSIP KERJA DC CHOPPER

• Dimana i
adalah arus mula untuk mode 1. Selama mode 1, arus harus
1
menungkat dan kondisi yang penting adalah,

• Arus untuk mode 2 diberikan sebagai berikut,
••   (5.11)
• Dan penyelesaian adalah ;
• (5.12)
5.2 PRINSIP KERJA DC CHOPPER
• Dengan I2 adalah arus mula untuk mode 2. Untuk system yang stabil, arus harus turun dan
kondisi yang memenuhi adalah;

• Bila kondisi ini tidak memenuhi, arus inductor akan tetap naik dan akan menjadi tidak
stabil. Maka, kondisi untuk pemindahan daya yang terkontrol adalah :
••  
• Persamaan (5.12) menyatakan bahwa sumber tegangan Vs, Harus lebih kecil dari
tegangan E agar transfer daya dari sumber yang tetap (atau Variable) ketegangan DC tetap
bias dilakukan, pada pengereman elektris motor-motor dc, dengan motor-motor bekerja
sebagai generator dc, tegangan terminalnya akan jatuh bila kecepatan mesin berkurang.
Chopper dapat memindahkan daya kesumber dc tetap atau rheostat.
5.2 PRINSIP KERJA DC CHOPPER

• Bila chopper di-on-kan, energy akan dipindahkan dari sumber Vs ke inductor


L. dan bila chopper di-off-kan sejumlah energy yang tersimpan pada
inductor akan dipindahkan ke baterai E.
5.3 RANCANGAN RANGKAIAN CHOPPER
• Yang paling diharapkan untuk rancangan ragkaian komtasi adalah mendapat sesuatu yang
memuaskan waktu turn-off untuk mensaklar thyristor utama ke-off. Analisis-analisis dari
bentuk persamaan untuk chopper klasik, memperlihatkan bahwa waktu turn-off
tergantung pada tegangan kapasitor komutasi Vc.
• Adalah sangatlah lebih sederhana merancang rangkaian komutasi bila induktansi
sumber dapat diabaikan atau arus beban tidak tinggi, tetapi dikasus arus beban lebih tinggi
induktansi kesasar yang selalu muncul dalam praktek. Induktansi sumber membuat
persoalan rancangan non-linier dan metode interactive diharapkan menghitung komponen
komutasi dari piranti daya tergantung pada induktansi seumber dan arus beban.
5.3 RANCANGAN RANGKAIAN CHOPPER

• Tidak ada aturan yang tetap untuk merancang rangkaian chopper dan
berbagai rancangan dengan tipe rangkaian yang terpakai. Perancangan
memiliki batasan-batasan luas dari pilihan dan nilai komponen Lm, C.
komponen dipengaruhi oleh tegangan puncak dan tegangan yang diizinkan.
Batas-batas tegangan dan arus komponen Lm,C dan piranti memberikan
batasan maksimum.
5.3 RANCANGAN RANGKAIAN CHOPPER
Langkah-langkah dalam perancangan :
1) Identifikasi tipe-tipe operasi untuk rangkaian chopper.
2) Hitung rangkaian equivalen sesuai tipe.
3) Hitung arus dan tegangan sesuai tipe dan bentuk gelombangnya.
4) Evaluasi nilai komponen komutasi L , C yang cocok dengan batas rancangan.
m

5) Hitung batas tegangan dan arus dari komponen dan piranti.


• Kita dapat mencatat bahwa tegangan keluaran berisi harmonic-harmonik, sehingga filter
tipe C, tipe L dan LC bias dihubungkan ke output yang diharapkan untuk mengurangi
keluaran harmonic.
5.3 RANCANGAN RANGKAIAN CHOPPER

• Sebuah chopper dengan beban induktif yang tinggi seperti ditunjukkan pada gambar 5.4.
arus beban ripple diabaikan(. Bila arus beban rata-rata adalah I­a , arus beban puncak adalah
• (5.13)
• Komponen fundamental (n=1), arus harmonis yang dibangkitkan chopper pada bagian
•  masukan diberikan,
• (5.14
• Nilai Harmonis ke-n pada sumber dapat dihitung,
• (5.15)
5.3 RANCANGAN RANGKAIAN CHOPPER
5.3 RANCANGAN RANGKAIAN CHOPPER

• Dimana f adalah frekuensi chopper dan adalah frekuensi resosinansi


system. Bila (f/f ) >>1, yang merupakan kasus umum, arus hermonis ke-n
•  pada sumber menjadi,
0


5.3 RANCANGAN RANGKAIAN CHOPPER

• Frekuensi chopping yang


tinggi mengurangi jumlah
elemen filter masukan.
Namun frekuensi harmonis
yang dibangkitkan oleh
chopper pada sumber line
juga meningkat, hal ini dapat
menyebabkan masalah
interfensi terhadap sinyal Gambar 5.5 Chopper dengan filter masukan
control dan komunikasi.
5.3 RANCANGAN RANGKAIAN CHOPPER

• Frekuensi chopping yang


tinggi mengurangi jumlah
elemen filter masukan.
Namun frekuensi harmonis
yang dibangkitkan oleh
chopper pada sumber line
juga meningkat, hal ini dapat
menyebabkan masalah
interfensi terhadap sinyal Gambar 5.6 rangkaian pengganti untuk arus harmonik
control dan komunikasi.
Contoh 5.2 :
• Diinginkan merancang chopper komutasi impulse seperti gambar rangkaian berikut (gambar
5.7), dioperasikan dengan sumber tegangan Vs=220V dan arus beban puncak I m=440A.
tegangan keluaran minimum harus harus lebih kecil 5% Vs dan arus resonansi puncak dibatasi
menjadi 80% Im . waktu turn-off diingkan Ioff = 25 dan induktansi sumber L=4. Hitunglah :
•   Nilai komponen L C
a) m

b) Frekuensi chopping maksimum yang diinginkan


c) Rating semua komponen dan divais asumsikan bahwa arus ripple diabaikan.
d) Gambar 5.7 Chopper tiga thyristor impuls-commutated
Contoh 5.2 :

Gambar 5.7 Chopper tiga thyristor impuls-commutated


Contoh 5.2 :
Jawab :
Diketahui :
Vs = 220 V Ditanyakan :
Im = 440 A a) LmC = ……?
•  IV (min)
= 25
off

= 0,05 x 220 = 11 V
b) Fchopping = ……?
o

L =4
c) Rating Komponen =
……?
Ditanyakan :
LmC = ……?
Contoh 5.2 :
a. Waktu turn-off adalah :

• Atau
••  
• Dengan mengsubtitusikan nilai : 25C2 – 29C + 625 = 0
didapatkan C=87,4 atau 28,6. Pilih nilai C terkecil yaitu 28,6
dibulatkan 30.
Contoh 5.2 :



•  
• Frekuensi chopping dapat ditentukan melalui kondisi tegangan
minimum sebagai berikut :

Contoh 5.2 :

Gambar 5.8 bentuk gelombang contoh 5.2


Contoh 5.2 :
C. Penentuan rating peralatan dan piranti :
T1 : Arus rata-rata Iav = 440 A ( asumsi duty cycle k=1)
Arus puncak Ip = 440 + (0,8x 3340)=792 A
Arus rms maksimum karena beban Irms = 440 A
Arus rms karena resonansi balik.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai