DAN DCM
Dennis Hasnan Zulfialda1, Mochammad Facta, S.T., M.T., Ph.D2, Agung Nugroho, Ir., Mkom3
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia
Email: dzulfialda@gmail.com
ABSTRAK
DC chopper merupakan peralatan elektronika daya yang berfungsi untuk mengubah nilai tegangan DC menjadi lebih kecil
atau lebih besar dari nilai input. Pada kegiatan sehari-hari, DC chopper dimanfaatkan sebagai regulator untuk bermacam aplikasi
pada alat elektronik. DC Chopper memiliki beberapa konfigurasi, salah satunya adalah sepic converter.
Sepic converter telah dibuat untuk berbagai aplikasi. Namun pada umumnya, switch yang digunakan pada penelitian
sebelumnya dan karakteristik dari DC chopper tipe sepic tidak dibahas secara detil. Pada tugas akhir ini, dibuat modul konverter dcdc tipe sepic dengan mode DCM-CCM dan sebuah transistor SC2555 yang diaplikasikan sebagai switch elektronik.
Berdasarkan dari hasil pengujian, sepic converter dengan transistor SC2555 dapat bekerja pada mode operasi DCM dan
CCM. Mode CCM memiliki efisiensi yang lebih baik daripada mode DCM. Pada mode CCM saat duty cycle 50%, frekuensi 15 kHz
dengan beban resistif, didapatkan nilai IC sebesar 0,29A, VCE sebesar 21,88V, dan nilai efisisensi sebesar 98,97%. Pada mode CCM
saat duty cycle 50%, frekuensi 15 kHz dengan beban induktif, didapatkan nilai IC sebesar 0,3A, VCE sebesar 21,51 dan efisiensi sebesar
98.68%. Sepic converter dengan switching transistor SC2555 bekerja optimal dan lebih baik pada mode operasi CCM.
Kata Kunci: DC Chopper, sepic converter, CCM, DCM.
.
ABSTRACT
DC chopper is a power electronic device that is used to convert a DC voltage that is less or greater than the input voltage. In
daily activities, DC chopper is used as a regulator for many application of electrical devices.
Power supply sepic converter has been made for various applications. However, commonly, the switch used in the previous
references and characteristics of sepic type DC choppe are not discussed in detail. In this final assignment, sepic type dc-dc converter
module with DCM-CCM mode was proposed and a SC2555 transistor was applied as an electronic switch.
Based on results of experimental work, sepic converter with SC2555 transistor worked on the DCM and CCM operating mode.
The CCM mode has better efficiency than the DCM mode. At 50% duty cycle, frequency 15 kHz with resistive load, the result showed
that the value of IC is 0,29A, VCE is 21,88V, and efficiency values of 98,97% at CCM mode. At 50% duty cycle, frequency at 15 kHz with
inductive loads the result showed that value of IC is 0,3A, VCE is 21,51 and efficiency values is 98.68% at CCM mode. Sepic converter
of transistor switching SC2555 worked optimally and better on the CCM operating mode.
Keywords: DC Chopper, sepic converter, CCM, DCM.
1
2,3
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Dari berbagai macam peralatan elektronik yang
kita jumpai saat ini, akan kita dapati bahwa hampir semua
bagian-bagiannya dijalankan oleh sumber tegangan searah
(DC). Sudah ada beberapa teknologi penyediaan tegangan
DC, dari menggunakan baterai yang mempunyai ukuran
kecil dan daya yang terbatas sehingga tidak dapat bertahan
lama dalam penggunaannya, sampai metode penyediaan
yang memanfaatkan tenaga sinar matahari yaitu sel surya
yang berukuran lebih besar dan berkapasitas tenaga yang
lebih besar sehingga relatif lebih efesiensi dan sesuai
kebutuhan untuk beban yang lebih besar. Namun demikian,
kemajuan yang dialami dibidang elektronika daya masih
terus menerus diharapkan untuk dapat menjawab tantangan
yang berupa kompleksitas sistem elektronika modern yang
semakin tinggi. Sebagai bagian dari jawaban terhadap
tantangan tersebut adalah dengan digunakannya DC-DC
converter atau disebut DC chopper pada pengubah daya
dengan pensaklaran, yang tujuan untuk menciptakan sistem
pengubah daya DC yang jauh lebih efisien, variabel dan
lebih handal dari metoda konvensional.[2]
SEPIC
CONVERTER
IN4007
AC
220F/
25V
LED
6A4MIC
CT
220 VAC
6A4MIC
-18
BEBAN
DC
DC
1k/0,5 watt
2200F/
25V
-12
2. Metode
Modul DC chopper tipe cuk pada tugas akhir ini
terdiri dari beberapa blok yang memiliki fungsi masing
masing pada modul. Blok yang dibuat pada modul DC
chopper tipe cuk tersebut adalah blok rangkaian daya, blok
rangkaian kontrol, blok Cuk Converter dan blok beban.
Gambar 1 adalah diagram blok perancangan perangkat
keras:
PENYEARAH
LM7812
CT
220VAC
SUPLAI AC 1
FASA
IN4007
+12
VDC
C1
L2
C1
DC
RANGKAIAN
KONTROL
SINYAL
KONTROL
Aliran Daya
Aliran Sinyal
C1
Kapasitor C1 merupakan media untuk memindahkan
daya ke beban. Nilai C1 minimal:
D
C1min>
R(VC1 /V0 )f
0,8
C1min>
100(0,02/25)25000
C1min>=400 F
C2
Kapasitor C2 berfungsi sebagai penekan riak tegangan
pada sisi output DC chopper tipe cuk.
V0 D
VC0 =VC2
RC2 f
0,8.25
0,02=
100.C2 .25000
C2 =400 F
Duty
cycle
(%)
Vin
(V)
Ukur
Hitung
10
23,28
21,01
2,59
20
22,69
31,96
5,67
30
22,57
40,8
9,67
40
22,4
50,1
14,93
50
22
57,4
22
60
21,8
61,1
32,7
70
21,2
74,7
49,47
80
20,5
92,4
82
Vout (V)
GROUND
(b)
Gambar 10 Gelombang arus sepic converter mode DCM
(a) Duty cycle 20% frekuensi 15 kHz
(b) Duty cycle 20% frekuensi 25 kHz
Duty
cycle
(%)
Vin
(V)
Ukur
Hitung
10
23,2
25,11
2,59
20
22,44
35,2
5,67
30
22,36
45,41
9,67
40
22,23
54,83
14,93
50
21,7
66,8
22
60
21,1
75,4
32,7
70
20,8
84,7
49,47
80
19,7
92,2
82
GROUND
Vout (V)
(a)
GROUND
(b)
Gambar 11 Gelombang arus sepic converter mode CCM
(a) Duty cycle 30% frekuensi 25 kHz
(b) Duty cycle 30% frekuensi 25 kHz
GROUND
(a)
0.8
BATAS MODE
DCM dan CCM
0.6
CCM
0.4
DCM
15 kHz
0.2
25 kHz
0
0
50
100
Duty
Cycle
(%)
10
Vin
(V)
Vout
(V)
Iin
(A)
Iout
(A)
23,11
8,5
0,08
0,15
20
22,6
15,2
0,14
0,16
30
22,4
20,6
0,19
0,18
40
22
25,46
0,23
0,19
50
21,64
32,03
0,3
0,2
60
21,1
37,2
0,45
0,24
70
20,24
41,5
0,64
0,26
Vin
(V)
Vout
(V)
Iin
(A)
Iout
(A)
23
9,8
0,09
0,15
20
22,5
18,92
0,17
0,16
30
22,1
24,3
0,22
0,18
40
21,7
32,17
0,29
0,19
50
21,3
35,78
0,35
0,2
60
20,64
38,11
0,49
0,25
70
19,93
42,3
0,66
0,27
Vout
(V)
Iin
(A)
Iout
(A)
10
23,28
21,01
0,08
0,06
20
22,69
31,96
0,14
0,08
30
22,57
40,8
0,18
0,09
40
22,4
50,1
0,23
0,1
50
22
57,4
0,29
0,11
60
21,8
61,1
0,34
0,12
70
21,2
74,7
0,48
0,13
80
20,5
92,4
0,67
0,14
Duty
cycle
(%)
Vin
(V)
Vout
(V)
Iin
(A)
Iout
(A)
10
23,2
25,11
0,1
0,08
20
22,44
35,2
0,16
0,09
30
22,36
45,41
0,21
0,1
40
22,23
54,83
0,3
0,12
50
21,7
66,8
0,41
0,13
60
21,1
75,4
0,52
0,14
70
20,8
84,7
0,65
0,15
80
19,7
92,2
0,75 0,15
Dengan menggunakan Tabel 5 dan Tabel 6, daya dan
efisiensi sepic converter dapat dihitung dengan cara
menggunakan perhitungan efisiensi. Berikut data
perhitungan daya dan efisiensi sepic converter beban
resistif.
Vin
(V)
Duty
Cycle
(%)
10
Duty
cycle
(%)
Pout
x100%
Pin
Dimana:
Pin = Vin x Iin
Pout = Vout x Iout
Duty
cycle (%)
Pin
(W)
Pout
(W)
Efisiensi
(%)
10
1,86
1,26
67,69
20
3,18
2,56
80,49
30
3,67
90,39
40
4,06
5,15
5,01
97,24
50
6,38
6,31
98,97
60
7,41
7,33
98,92
70
80
10,18
9,71
95,43
13,74
12,94
94,18
Duty
cycle
(%)
10
20
30
40
50
60
70
Pin
(W)
Pout
(W)
Efisiensi
(%)
2,32
3,59
4,70
6,67
8,90
10,97
13,52
14,78
2,01
3,17
4,54
6,58
8,68
10,56
12,71
13,83
75,73
88,24
96,71
98,66
97,61
96,21
93,97
93,60
Duty
cycle
(%)
10
20
30
40
80
Dari Tabel 7 dan Tabel 8 dapat disajikan grafik
perbandingan duty cycle efisiensi
50
60
120
70
Pout
(W)
Efisiensi
(%)
1,85
3,16
4,26
5,06
6,49
9,50
12,95
1,28
2,43
3,71
4,84
6,41
8,93
10,79
68,96
76,86
87,12
95,60
98,68
94,03
82,02
100
Efisiensi (%)
Pin (W)
80
60
15 kH
40
25 kH
20
Duty
cycle
(%)
10
20
0
0
20
40
60
80
30
100
40
50
60
Pin
(W)
Pout
(W)
Efisiensi
(%)
2,07
3,83
4,86
6,29
7,46
10,11
13,15
1,47
3,03
4,37
6,11
7,16
9,53
11,42
71,01
79,14
89,96
97,13
95,99
94,20
86,83
70
Dari Tabel 11 dan Tabel 12 dapat disajikan grafik
perbandingan duty cycle efisiensi dalam Gambar 13
120
Efisiensi (%)
100
80
60
15 kHz
40
25 kHz
20
0
0
20
40
60
80
Duty
Cycle
(%)
10
Vcc
(V)
VBB
(V)
Ic
(A)
IB (A)
Rc
()
VCE
(V)
(%)
23,3
1,23
0,1
0,0062
0,42
23,24
75,73
20
23,04
1,86
0,16
0,0093
0,42
22,97
88,24
30
22,76
2,4
0,21
0,0120
0,42
22,67
96,71
40
22,23
0,3
0,0150
0,42
22,10
98,66
50
21,7
3,6
0,41
0,0180
0,42
21,53
97,61
60
21,1
4,2
0,52
0,0210
0,42
20,88
96,21
70
20,8
4,7
0,65
0,0235
0,42
20,53
93,97
19,7
5,3 0,75 0,0265 0,42 19,39
Dari Tabel 13 dan Tabel 14 dapat disajikan grafik
antara IC-VCE dalam suatu grafik dalam Gambar 14 dan
Gambar 15.
93,60
80
0.8
Ic (A)
0.6
0
19
21
22
23
24
Gambar 15 Grafik IC-VCE dan titik kerja transistor tahanan basis 120
saat frekuensi 15 kHz
0.8
23,28
1,11
0,08
0,0056
0,42
23,24
67,69
20
22,69
1,78
0,14
0,0089
0,42
22,63
80,49
30
22,57
2,3
0,18
0,0115
0,42
22,49
90,39
40
22,4
2,9
0,23
0,0145
0,42
22,30
97,24
50
22
3,6
0,29
0,0180
0,42
21,88
98,97
60
21,8
4,1
0,34
0,0205
0,42
21,66
98,92
70
21,2
4,8
0,48
0,0240
0,42
20,99
95,43
80
20,5
5,4
0,67
0,0270
0,42
20,22
94,18
Rc
()
VCE
(V)
(%)
Ic (A)
IB (A)
Daerah
Titik Kerja
Daerah
Saturasi
0.6
Duty
Cycle
(%)
10
Ic
(A)
20
Vce(V)
VBB
(V)
IB
0.2
VBB VBE
IB =
RB
VCE = Vcc (Ic x RC)
Vcc
(V)
0.4
Daerah
Titik Kerja
Daerah
Saturasi
0.4
IB
0.2
0
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Vce(V)
Gambar 16 Grafik IC-VCE dan titik kerja transistor tahanan basis 120
saat frekuensi 25 kHz
Duty
Cycle
(%)
10
Vcc
(V)
VBB
(V)
23,11
20
22,6
30
Rc
()
(%)
Ic
(A)
IB (A)
VCE
(V)
1,21
0,08
0,0061
0,42
23,08
68,96
1,8
0,14
0,0090
0,42
22,54
76,86
22,4
2,4
0,19
0,0120
0,42
22,32
87,12
40
22
2,9
0,23
0,0145
0,42
21,90
95,60
50
21,64
3,63
0,3
0,0182
0,42
21,51
98,68
60
21,1
4,25
0,45
0,0213
0,42
20,91
94,03
70
20,24
4,7
0,64
0,0235
0,42
19,97
82,02
Duty
Cycle
(%)
10
Vcc
(V)
VBB
(V)
Ic
(A)
IB (A)
Rc
()
VCE
(V)
(%)
23
1,15
0,09
0,0058
0,42
22,96
71,01
20
22,5
1,79
0,17
0,0090
0,42
22,43
79,14
30
22,1
2,37
0,22
0,0119
0,42
22,01
89,96
40
21,7
3,01
0,29
0,0151
0,42
21,58
97,13
50
21,3
3,59
0,35
0,0180
0,42
21,15
95,99
60
20,64
4,2
0,49
0,0210
0,42
20,43
94,20
Ic (A)
70
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
Daerah
Titik Kerja
Daerah
Saturasi
IB
18
20
22
24
Vce(V)
Ic (A)
Gambar 17 Grafik IC-VCE dan titik kerja transistor tahanan basis 120
saat frekuensi 15 kHz
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
Daerah
Saturasi
Daerah
Titik
Kerja
IB
15
17
19
21
23
25
Vce(V)
Gambar 18 Grafik IC-VCE dan titik kerja transistor tahanan basis 120
saat frekuensi 25 kHz
5. Saran
1. Penelitian ini dapat dikembangkan lagi dengan
menggunakan DC Chopper dengan topologi lainnya
sebagai regulator tegangan, seperti Buck, Boost, Buckboost dan Cuk.
2. Dapat digunakan perangkat switching lain seperti
IGBT.
3. Mikroprosesor dapat digunakan sebagai perangkat
pemicuan agar pemicuan yang didapatkkan lebih bagus.
4. Suplai daya DC pada penelitian ini dapat
disederhanakan dengan menggunakan baterai atau aki.
Referensi
[1]
Daniel W. Hart.1997. Introduction to Power
Electronics. Prentice-Hall International, International
Edition.
[2]
Rashid, M.2011 Power Electronics Circuit, Device,
and Aplication 3rd, Prentice-Hall International Inc.
[3]
Kim, Yong-Jun dan Mark G. Allen.1998. Integrated
Solenoid-Type Inductors for High Frequency
Applications and Their Characteristics, Samsung
Electronics CO.,Ltd,. Suwon City, Korea.
[4]
Tumbur, Francisco. Analisis Pengaruh Penggunaan
DC Chopper terhadap Harmonik dan Faktor Daya
Komponen Penyearah. Semarang, Universitas
Diponegoro.
[5]
Mahfudz Safarudin, Yanuar. 2013. Perancangan
Modul Praktikum Inverter Sinusoidal Pulse Width
Modulation (SPWM) 2 Level, 3 Level dan Sinusoidal.
Semarang.
[6]
S, Wasitio.2004. Vademekum Elektronika Edisi
Kedua. Jakarta: PT. Gramedia.
[7]
Texas Instrument.2015. TL494 Pulse-WidthModulation Control Circuits. Texas, USA.
[8]
Reungsark, Manasoontorn dan Howimanporn
Suppachai.2010
Comparison
of
Continues
Conduction Mode (CCM) and Discontinues
Conduction Mode (DCM) in Omni Robot Power
Supply, University of Tecnology Phra Nakon 10300,
Bangkok, Thailand.
[9]
Mahartoto
Pratama,
Gigih.2014.
Analisis
Perbandingan Hasil Operasi CCM dan DCM pada
DC Chopper Tipe Cuk. Semarang.
[10] Simon Ang, Alejandro Oliva.2005 Power Switching
Converter 2nd. Taylor & Francis Group.
[11] Santoso, Joko (Penterjemah).2004. Prinsip prinsip
Elektronika. Jakarta : Salemba Teknika.
[12] Mohamed Noor Azman Bin Bidin.2014. Voltage
Tracking of a DC-DC Cuk Converter Using Neural
Network Control. Malaysia.
______.
1997.
Datasheet
2SC2555.
______.1997.
Datasheet
Dioda
MUR460.
______.
Lampu
DC,
http://radelyrachemistry.blogspot.com/2012/12/wolf
arm.html?m=1
[23]
______.
Motor
DC,
https://wama201141.files.wordpress.com/2011/07/m
akalahmotordc.docx
Biodata Penulis
Penulis bernama Dennis Hasnan
Zulfialda (21060110141084)
lahir di Banjarnegara 18 Juli
1992. Penulis telah menempuh
pendidikan di TK Aisiyah
Banjarnegara,
SD
Muhammadiyah
IV
Banjarnegara, SMP Negeri 1
Banjarnegara, SMA Negeri 1
Banjarnegara dan saat ini
sedang menempuh pendidikan
S1
di
Teknik
Elektro
Universitas Diponegoro.
Menyetujui,
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
10