Anda di halaman 1dari 18

dc chopper

Buck Converter
&
Boost Converter
Topologi dasar Regulator Buck
iD
T1 – MOSFET, Peralatan
+ D
pengsaklaran,
bisa di on dan offkan

G T1

Vs S L iL iL
+ VL - +
+
Voi Vo R

- -
-
D1 – DIODA free wheeling,
L-C Low pass filter
menyediakan jalur arus untuk
arus induktor L ketika T1 off
• Dimana feature dari regulator buck adalah
• Efisiensi Tinggi
• Rugi-rugi peralatan pengsaklaan
• T1 nyala (on)  VDS = 0 Volt  PLOSS = VDS x iD = 0 Watt
• T1 mati (off)  id = 0 Ampere  PLOSS = VDS x iD = 0 Watt
• Asumsi
• Saklar Ideal : VDS,on = 0 Volt (MOSFET T1) dan VD1,on = 0V (Dioda D1)
• C =   V0 = konstan, tidak ada ripple tegangan
VG
ton toff • Penjelasan:
Ts – Periode Pengsaklaran • Periode Ton : T1 on  Voi = Vd  iL , energi
t disimpan pada L, vL = Vd – Vo pad C =  dan Vo =
Ts D – Duty cycle (rasio) konstan
Voi t on
D  • Periode Toff : T1 Off  energi dalam L dikeluarkan
VD Ts melalui C, R dan D1  D1 nyala , voi = 0
t
VL IL – Arus choke rata-rata • Arus keluaran rata-rata Io = tidak ada kenaikan arus
Vd -Vo
dc  Io = IL
A1 Io – Arus keluaran
t • Tegangan Keluaran Vo = induktor ideal  tidak ada
A2 Vd – Tegangan dc masukan drop tegangan dc pada induktor  area A1 = Area
Vo A2
Vo – Tegangan dc keluaran
iL •  (Vd – Vo)ton = Votoff = Vo(Ts - ton)
iL,peak
•  Vo = VdD
iL,min iL=io
t • 0 ≤ D ≤ 1  Vo ≤ Vd  konverter buck, step down
converter
iL kontinyu ® mode arus kontinyu
iL diskontinyu ® mode arus diskontinyu
iL iL,peak

DiL iLB=iOB
iL¯iL,min =0

diL D iL vL
vL  L ® vL  L ® D iL  Dt
dt Dt L
iD selama t on , v L  Vd  Vo
+ D 1 1 vL 1 Vd  Vo
I LB  iL , puncak  Dt  t on
G T1 2 2 L 2 L
Vd  Vo DTs
Vs S L iL iL 1

+ + VL - + 2L
Voi C Vo R
- - -
Mengidentifikasi mode operasi konverter buck

1
𝐼𝐿𝐵 = 𝑉 − 𝑉𝑜 𝐷𝑇𝑠
T sV d 2𝐿 𝑑
ILB I LB , maks  Jika IL>ILB ® mode arus kontinyu
8L
Jika IL<ILB ® mode arus diskontinyu
 Vo =DVd
ILB=f(D)
𝑇𝑠 𝑉𝑑
∴ 𝐼𝐿𝐵 = 𝐷 1−𝐷 =𝑓 𝐷
2𝐿
D
0 0,5 1
Mode arus diskontinyu
• Summary
• Asumsi
• Saklar ideal, peralatan pengsaklaran dan dioda
• Tegangan keluaran konstan
• Persamaan kunci
𝑉
• ∆𝑖𝐿 = 𝐿 ∆𝑡
Ts
IL • 𝑉𝑜 = 𝐷𝑉𝑑 untuk mode arus kontinyu
ton 𝐷2
toff • 𝑉𝑜 = 1 untuk mode arus diskontinyu
𝐷 2 + 𝐼𝑜 Τ𝐼𝐿𝐵,𝑚𝑎𝑘𝑠
4
𝑇𝑠 𝑉𝑑
IL,puncak • 𝐼𝐿𝐵 = 2𝐿
𝐷 1 − 𝐷 IL > ILB ® mode arus kontinyu
t • IL <ILB ® mode arus diskontinyu
Energi yang tersimpan dalam L
D1Ts D2Ts sepenuhnya dikeluarkan 𝑇𝑠 𝑉𝑑
• 𝐼𝐿𝐵,𝑚𝑎𝑘𝑠 =
8𝐿

vL IL=0 VL=0 • Bentuk gelombang


A1 • vG, vL, iL
t
VD-Vo A2
Vo
• Ripple tegangan keluaran
• Kapasitansi filter tidak terbatas
• Tegangan ripple DVo/Vo biasanya kurang dari 1%
• Asumsinya :
- semua komponen ripple arus induktor melalui kapasitor
- komponen dc arus induktor melalui beban resistor
Gelombang Arus dan Tegangan
Gelombang arus Gelombang tegangan
+
iT1 VL Vd-Vo Vo
VDS D
iT1 Vd
+ iL ic Vo
Vo
D G T1
iT1 io
G T1 S L iL io

iD1 + VL - ic +
S L iL io Voi Vd +
Voi C Vo R
Vo D1
iD1 + VL - ic + -
+ io -
iD1 -
Voi C Vo R
D1 io
-
-
- iL
DI L
2

Ts IL=Io
2
t
t on toff

Dvo
2 2

Dvo

Vo
t
Besar Ripple Tegangan
𝑇
1 2𝑠
𝑇
1 2𝑠 • Mengurangi ripple tegangan
• ∆𝑉𝑜 = ‫𝑡𝑑 𝑖 ׬‬ = ‫׬‬ 𝑖𝐿 − 𝐼𝐿 𝑑𝑡 • Menurunkan frekuensi sudut  L atau C  semakin besar
𝐶 0 𝑐 𝑐 0
ukuran konverter
• Menaikkan frekuensi pengsaklaran  rugi-rugi pengsaklaran 
1 ∆𝐼𝐿 𝑡𝑜𝑛 1 ∆𝐼𝐿 𝑡𝑜𝑓𝑓 1 ∆𝐼𝐿 𝑇𝑠  efisiensi ¯
• = + = .............(1) • Untuk mengurangi rugi-rugi pengsaklaran :
𝐶 2 2 2 2 2 2 8𝐶
• Menggunakan peralatan pengsaklaran dengan rugi-rugi rendah
seperti MOSFET
𝑉𝑜 • Menggunakan topologi soft switching seperti ZVS dan ZCS
• ∆𝐼𝐿 = 1 − 𝐷 𝑇𝑠 ..............(2)
𝐿
• fs  ( 10  100 ) fc  DVo/Vo biasanya kurang dari 1%

• (2) ® (1)

𝑇𝑠 𝑉𝑜
• ∆𝑉𝑜 = 1 − 𝐷 𝑇𝑠
8𝐶 𝐿
∆𝑉𝑜 𝜋2 𝑓 2
• = 1 − 𝐷 𝑐 ..........(3)
𝑉𝑜 2 𝑓𝑠
1
• Dimana 𝑓𝑐 = adalah frekuensi sudut dari filter LC dan
1 2𝜋 𝐿𝐶
𝑓𝑠 = adalah frekuensi pengsakalaran
𝑇𝑠
ANALISA KONVERTER BUCK
Cara kerjanya sesuai dengan gambar dibagi
+ eL -
Is,iS Q1 L iL Ia,io
+ + +

Vs Dm
Is,iS

vc
Ic,ic

C
B
e
vo, Va
menjadi dua mode yaitu :
b

• mode 1 dimulai pada saat transistor Q1


Kontrol a
n

- - -

(a) Diagram Rangkaian vD di-on-kan pada t = 0. arus masukan yang


VS
t1 t2
meningkat, mengalir melalui filter
+ is=iL
L
+
io=Ia
0
IL
kT T
t
induktor L kapasitor C dan beban resistor
Vs
vc
ic

C
B
e
b
I2
IL
I1
DI
R.
a

• mode 2 dimulai ketika transistor Q1 di-off-


0 t
n kT T
is
- - I2

iL
L
+
io=Ia I1
0
kT T
t kan pada saat t = t1. dioda freewheeling
vc
ic

C
B
e
b I2 - Ia
ic
Dm akan terhubung karena energi yang
tersimpan pada induktor dan arus
Dm
a 0 t
n I1 - Ia kT T
-

(b) Rangkaian Ekivalen va


-vc=-vo
Dvc induktor akan mengalir melalui L,C, beban
0
io
kT T
t dan dioda. Arus induktor akan turun
0
Ia

t
sampai Q1 di-on-kan kembali
(c) Bentuk Gelombang
ANALISA KONVERTER BUCK
Soal
Regulator buck pada gambar diatas memiliki tegangan masukan Vs = 12 V.
Tegangan keluaran yang diperlukan adalah Va = 5 V dan tegangan ripple
keluaran peak to peak adalah 20 mV. Frekuensi pensaklaran adalah 25 kHz.
Bila arus ripple peak to peak inudktor dibatasi hanya sampai 0,8 A, tentukan
(a) duty cycle, k, (b) filter induktansi L, dan (c) filter kapasitor C.
• Penyelesaian:
Vs = 12 V, D Vc = 20 mV, DI = 0,8 A, f = 25 kHz dan Va = 5 V
a. dari persamaan Va = kVs dan k = Va/Vs = 5/12 = 0,4167 = 41,67 %
𝑉𝑠 −𝑉𝑎 5(12−5)
b. Dari persamaan ∆𝐼 = maka 𝐿 = = 145,83 𝜇𝐻
𝑓𝐿𝑉𝑠 0,8 𝑥 25.000 𝑥 12
1 𝑇 Τ2 ∆𝐼 ∆𝐼𝑇 ∆𝐼
c. Dari persamaan ∆𝑉𝑐 = 𝑣𝑐 − 𝑣𝑐 𝑡 = 0 = ‫׬‬0 𝑑𝑡 = = maka
0,8 𝑐 4 8𝐶 8𝑓𝐶
𝐶= −3 = 200 𝜇𝐹
8 𝑥 20 𝑥 10 𝑥 25.000
REGULATOR BOOST

Bentuk Gelombang (mode arus kontinyu)


TOPOLOGI:
ton toff
VG
Asumsi : Area A1 = Area A2
+ iL + 1. Saklar Ideal: VDS,on = 0 V (MOSFET T1) dan t
VD1,on = 0V (dioda D1) Ts ® Vdton = (Vo – Vd) toff
L VL 2. C =  ® Vo = Constant, Tidak ada ripple VT
® Vo 
Vd
tegangan VD
1 D
t
- D1
VL Vd 0 £ D £1® Vo ³ Vd
iD io
VD A1
t ® boost converter,
+ VD - + A2 atau step-up converter
+ Vo-Vd
T1 C Vo R
VT iL
- - iL,peak
- iL,min
t

Topologi regulator Boost Bentuk gelombang pada mode arus kontinyu


REGULATOR BOOST

Batasan antara mode arus kontinyu dan diskontinyu

iL kontinyu ® mode arus kontinyu


Arus Keluaran iL iL diskontinyu ® mode arus diskontinyu
iL,peak iL,min iL iL,peak
t
+ iL + I oB
DiL I LB 
1  D 
iD

iL¯ sampai iL,min =0


L VL
iL
diL Di v
- D1 + + vL  L ® vL  L L ® DiL  L Dt
iD io dt Dt L
VD
-
L VL selama ton , vL  Vd
+ VD + Vs - D1 iD io
+ 1 1 vL 1 Vd 1
T1 C Vo R ID 
toff
IL 1DIL +
+
VD - + I LB  iL , puncak  Dt  ton  Vd DT s
VT Ts C Vo 2 2 L 2 L 2 L
T1 VT R
- Io  ID -
- TsVo
-
1  D 
-
- Io 1DIL  I LB 
2L
TV
 I OB  s O D1  D 
2

2L

Bentuk arus keluaran Batasan mode kontinyu dan diskontinyu


REGULATOR BOOST

Identifikasi mode operasi konverter buck


T sV o
I LB  D 1  D atau
2L Mode arus diskontinyu
TV
 s o D 1  D 
2
I OB - Bentuk Gelombang
2L
Ts
Jika IL > ILB atau Io > IOB ® mode arus kontinyu IL

Jika IL < ILB atau Io < IOB ® mode arus kontinyu ton toff

IOB, ILB IL,puncak


TV
I LB , maks  s d Energi yang tersimpan dalam L
8L D 1T s D 2Ts sepenuhnya di keluarkan

2 T sV d iL=0 ® vL=0
I OB , maks  VL
27 L A1

Vd A2
Vo-Vd

0 D
1 0,5 1
3
REGULATOR BOOST

• Tegangan Keluaran Vo = ? • Regulator ini menghasilkan tegangan keluaran Va


• Area A1 = Area A2 yang lebih besar daripada tegangan masukan Vs,
𝐷+∆1 • Regulator ini menggunakan MOSFET yang dapat
• → 𝑉𝑑 𝐷𝑇𝑠 = 𝑉𝑜 − 𝑉𝑑 ∆1 𝑇𝑠 → 𝑉𝑜 = 𝑉𝑑 (1) dilihat pada gambar 9-13a,
∆1
𝑉𝐿 𝑉0 −𝑉𝑑 • Cara kerjanya dapat dibagi dua yaitu ketika
• ∆𝑖𝐿 = ∆𝑡 → 𝑖𝐿,𝑝𝑢𝑛𝑐𝑎𝑘 = ∆1 𝑇𝑠 → ∆1 =
𝐿𝑖𝐿,𝑝𝑢𝑛𝑐𝑎𝑘
𝐿
𝐼𝑜
𝐿 • mode 1 yaitu pada saat transistor M1 di-on-kan
= 4𝐼 (2) pada t = 0. arus masukan yang meningkat mengalir
𝑉𝑜 −𝑉𝑑 𝑇𝑠 𝐿𝐵,𝑚𝑎𝑘𝑠 𝐷 melalui induktor L dan transistor M1.
4
𝐷2 +27 𝐼𝑜 Τ𝐼𝑂𝐵,𝑚𝑎𝑘𝑠
• (2) ® (1) 𝑉𝑜 = 4 𝑉𝑑 untuk mode • mode 2 dimulai saat transistor M1 di-off-kan pada t
𝐼 Τ𝐼
27 𝑜 𝑂𝐵,𝑚𝑎𝑘𝑠
= t1. arus yang mengalir melalui transistor, L, C,
arus diskontinyu beban dan dioda Dm. arus induktor turun sampai
transistor M1 di-on-kan lagi.
• Jika Vo konstan
4 𝑉0 𝐼𝑜
• 𝐷= −1 di mana 𝐼𝑂𝐵,𝑚𝑎𝑘𝑠 =
27 𝑉𝑑 𝐼𝑂𝐵,𝑚𝑎𝑘𝑠
2 𝑇𝑠 𝑉𝑑
27 𝐿
REGULATOR BOOST
Soal
Regulator boost pada gambar 9-13 memliki tegangan masukan Vs = 5 V. Tegangan keluaran
rata-rata Va = 15 V dan arus beban rata-rata Ia = 0,5 A. frekuensi pensaklaran adalah 25
kHz.bila L = 150 H dan C = 220 F, tentukan (a) duty cycle k, (b) arus ripple induktor DI, (c)
arus puncak induktor I2, dan (d) tegangan ripple filter kapasitor DVc.
• Penyelesaian : Vs = 5 V, Va = 15 V, f 25 kHz, L = 150 H dan C = 220 F
𝑇 𝑉
a. dari persamaan 𝑉𝑎 = 𝑉𝑠 = 𝑠 , 15 = 5(1-k) atau k = 2/3 = 0,66667 atau 66,67%
𝑡2 1−𝑘
𝑉𝑎 (𝑉𝑎 −𝑉𝑠 ) 5(15−5)
b. dari persamaan ∆𝐼 = , ∆𝐼 = = 0,89 𝐴
𝑓𝐿𝑉𝑎 25.000 𝑥 150 𝑥 10−6 𝑥15
c. diketahui Is = 0,5/(1-0,667)=1,5A dan arus puncak induktor:
∆𝐼 0,89
𝐼2 = 𝐼𝑠 + = 1,5 + = 1,945 𝐴
2 2
𝐼𝑎 𝑘 0,5 𝑥 0,6667
a. dari persamaan ∆𝑉𝑐 = = −6 = 60,61 𝑚𝑉
𝐶𝑓 25.000 𝑥 220 𝑥 10

Anda mungkin juga menyukai