Penggunaan Dioda :
-. Penyearah arus dan tegangan listrik
-. Pengaman arus dan tegangan listrik
-. Memblokir arus dan tegangan listrik
Dioda adalah komponen elektronik yang
dapat mengalirkan arus hanya pada satu arah
saja.
ΔV = -0,0025 ΔT
Suatu dioda bisa diberi bias mundur (reverse bias)
atau diberi bias maju (forward bias) untuk
mendapatkan karakteristik yang diinginkan.
Rangkaian Penyearah
Rangkaian Pemotong (Clipper)
Rangkaian Clamper
Rangkaian Pengali Tegangan
Dioda Sebagai Rangkaian Logika
Rangkaian Penyearah Dengan Dioda
Setiap perangkat elektronik membutuhkan catuan
berupa tegangan DC.
Sumber tegangan yang tersedia dari penyedia daya untuk
industri dan rumah tangga adalah sumber tegangan AC.
Dibutuhkan pengubahan dari besaran AC ke besaran
DC dengan menggunakan rangkaian penyearah.
Penyearah dasar yang digunakan dalam aplikasi
menggunakan dioda.
Rangkaian penyearah terbagi menjadi 2, yaitu penyearah
½ gelombang dan penyearah gelombang penuh.
Parameter Penyearah Dioda
Nilai hasil penyearahan rangkaian penyearah
disebut sebagai Vdc (V average).
Peak Inverse Voltage (PIV) merupakan nilai
tegangan tertinggi yang tidak boleh dilewati pada
dioda saat dioda mengalami bias mundur.
Frekuensi keluaran (fout) merupakan frekuensi
keluaran dari rangk. Penyearah.
Ketiga parameter ini merupakan parameter
kualitas kerja rangkaian rectifier (penyearah).
RECTIFIER ( PENYEARAH )
GELOMBANG SINUSOIDAL
V
VP
Vrms
108
HARGA EFEKTIP ( rms VALUE )
T T
1 2 R 2 2
P R. i dt I p sin .t dt
T0 T0
2
I .R T
P .t dt
p 2
sin
T 0
I p2 .R t sin 2.t T I p2 .R
P
T 2 4 0 2
I p2 .R Ip
P 2 .R I rms
2
I rms .R I rms
2 2
Vp
sec ara sama Vrms
2
109
HALF WAVE RECTIFIER
( PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG )
V2
Jumlah lilitan T
Ideal V2p
N1 N2
p
Vo
2p t
220 V
V1 V2 T
RL Vo
fin= Vop
60 Hz p
2p t
TRAFO
110
DIODE ON ( FORWARD )
DIODE DALAM KEADAAN MENGHANTAR
DIODE
-
PIV = V2P
V2 RL Vo
112
ARUS DAN TEGANGAN RATA-RATA
sin .t d(.t )
T T
1 Ip
I dc I p sin .t dt 0
T0 T
T
Ip Ip
I dc d cos .t cos .t T0 / 2
T 0
p
fout = fin
Ip T Ip p
I dc cos . cos 0 cos 1
p 2 p 2
I dc
Ip
I dc 0,318 I p
I
p
Vo
- +
V1 CT
V2 RL
D2
D1
CT Rangkaian
V1 ekivalen
RL Vo
D2
Full Wave Rectifier
Jumlah lilitan
N1 N2
Dengan 4 Dioda
D1 D2
220 V
V1 V2 +
fin=
60 Hz Vo
D3 D4 RL
TRAFO -
Jumlah lilitan
N1 N2
D1 D2
220 V RL
V1 V2 - +
fin= Vo
60 Hz
D3 D4
TRAFO
Bentuk Sinyal Penyearah Gelombang
Penuh Dengan Masukan Sinusoidal
V input Dioda akan ON secara bergantian
pada setiap siklus sinyal
Pada penyearah gelombang yang
+ + menggunakan 2 Dioda, D1 ON pada
t
siklus positif, sedangkan D2 pada
- -
siklus sinyal negatif.
Sedangkan pada penyearah gelombang
V output penuh dengan menggunakan 4 dioda,
pasangan D2 & D3 ON saat siklus
V maks sinyal positif, sedangkan pasangan D1
V DC dan D4 saat siklus sinyal negatif.
+ + + +
Penyearah Gelombang Penuh
(Lanjutan)
Vdc I
Vdc = 0,636 Vm Idc I
diode
dc
2
RL
fout = 2. fin
PIV Rating :
Untuk penyearah dengan 2 dioda, PIV = 2Vm
Untuk penyearah dengan 4 dioda, PIV = Vm
Rangkaian Penyearah Dengan Filter C
+ + D1 D2
Sinyal
Input AC
D4
D3
- - R C Vo
Bentuk tegangan keluaran penyearah dengan filter C
Bentuk Tegangan
Output
C2
C2
Vp Vp
- + - +
C1 D2
- C1 -
+
Vp D1 RL
D1 C2 2 Vp
Vp D2 +
-
+ C2
- 2 Vp +
Dioda Sebagai
Clipper (pemotong)
1. Clipper Positif / + R
Negatif Vp D
RL
Ketika fase positif, dioda D1 pada posisi panjar maju (forward bias) dan D2
pada posisi panjar balik. Untuk nilai Vi di bawah 3V, dioda D1 dalam
keadaan panjar balik (reverse bias) sehingga nilai Vo mengikuti Vi. Ketika Vi
berada pada tegangan 3V atau lebih maka dioda D1 dalam keadaan panjar
maju (forward bias), maka tegangan Vi akan melewati dioda D2 dan Vo
hanya mengukur tegangan batere V1 saja.
Ketika fase negatif, dioda D2 pada posisi panjar maju (forward bias) dan D1
pada posisi panjar balik. Untuk nilai Vi di atas -3V, dioda D2 dalam keadaan
panjar balik (reverse bias) sehingga nilai Vo mengikuti Vi. Ketika Vi berada
pada tegangan -3V atau kurang maka dioda D2 dalam keadaan panjar maju
(forward bias), maka tegangan Vi akan melewati dioda D2 dan Vo hanya
mengukur tegangan batere V2 saja. Sinyal yang dihasilkan sesuai dengan
pembatas yang diberikan yaitu 3V ~ -3V saja.
TRANSISTOR
BASIS
EMITER KOLEKTOR
EMITER KOLEKTOR
P N P
N P N
P N P
N P N
C
C
B
B
E
E
a) Bias Basis RC
I C ( sat )
I B ( sat )
VBB VBE dc
IB
RB
VCE = VCC – IC.RC VCC
I C ( sat )
RC
Contoh Soal
5KΏ
Βdc : 100
1 MΏ
20 V
10 V
Solusi:
Vin Arus Pada LED (ILED)=
V2 V BE
R1
RC
IC
IE
RE
+
VCE VCC I C RC I E RE
VCE
+ +
R2 V2 RE VE Karena IC dan IE hampir sama, maka :
-
VCE VCC I C ( RC RE )
-
VCC
I C ( sat )
RC R E
Contoh soal
30 V
20 KΏ 4 KΏ
10 KΏ 5 KΏ
TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT
+ vcc
R1 RC
Vout
β dc
RS Re`
AC
R2 RE
Zin (basis)
LANGKAH-LANGKAH ANALISA :
1. Tentukan tegangan di R2 R2
V2 Vcc
R1 R2
2. Tentukan nilai IE V2 V BE
IE
RE
25 mV
3. Tentukan nilai re`(resistansi dioda - emiter) re`
IE
60 K 5K
Vout
β dc = 100
4K
1 mV
30 K 10 K
Zin (basis)
TENTUKAN Vout ?
Daerah Operasi Transistor
Sebuah Transistor memiliki empat daerah
Operasi Transistor :
1. Daerah Aktif
2. Daerah CutOff
3. Daerah Saturasi
4. Daerah Breakdown
Daerah Aktif
Daerah kerja transistor yang normal adalah
pada daerah aktif, dimana arus IC konstans
terhadap berapapun nilai VCE. Dari kurva ini
diperlihatkan bahwa arus IC hanya
tergantung dari besar arus IB. Daerah kerja
ini biasa juga disebut daerah linear (linear
region).
Jika hukum Kirchhoff mengenai tegangan dan
arus diterapkan pada loop kolektor (Rangkaian
CE), maka dapat diperoleh hubungan :
VCE = VCC - ICRC
Dapat dihitung dissipasi daya transistor adalah
:
PD = VCE.IC
Rumus ini mengatakan jumlah dissipasi daya
transistor adalah tegangan kolektor-emitor
dikali jumlah arus yang melewatinya
Dissipasi daya ini berupa panas yang
menyebabkan naiknya temperatur transistor.
Umumnya untuk transistor power sangat perlu
untuk mengetahui spesifikasi PDmax. Spesifikasi
ini menunjukkan temperatur kerja maksimum
yang diperbolehkan agar transistor masih bekerja
normal. Sebab jika transistor bekerja melebihi
kapasitas daya PDmax, maka transistor dapat
rusak atau terbakar.
Daerah Saturasi
Daerah saturasi adalah mulai dari VCE = 0
volt sampai kira-kira 0.7 volt (transistor
silikon), yaitu akibat dari efek dioda
kolektor-base yang mana tegangan VCE
belum mencukupi untuk dapat menyebabkan
aliran elektron.
Daerah Cut-Off
Contoh : ?
Titik Jenuh
Terjadi bilamana hambatan pada Basis terlalu
kecil sehingga arus kolektor menjadi sangat
besar dan tegangan kolektor emitor menjadi
rendah mendekati nol, pada keadaan ini
Transistor berada pada kondisi Jenuh
artinya Arus Kolektor meningkat mendekati
nilai maksimum.
Titik Cutoff
Keadaan dimana garis Beban berpotongan
dengan daerah Cutoff Kurva Colektor hal
ini disebabkan karena arus kolektor adalah
sangat kecil, sehingga titik cutoff hampir
menyentuh ujung bawah garis beban, dengan
kata lain Titik cutoff menyatakan bahwa
Tegangan Colektor Emitor adalah tegangan
maksimum yang mungkin dalam rangkaian.