Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KONTROL GERAK DAN PENGGERAK ELEKTRIK

“Review Konverter”

Dosen Pengampu:

1. Ciptian Weried Priananda.,S.ST.MT


2. Imam Wahyudi Farid.,ST.MT

Disusun Oleh:

Yosua Christmas Pandapotan Napitupulu (10311810003020)

DEPARTEMEN ELEKTRO OTOMASI


FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2020
➢ Konverter

❖ Pengertian Konverter
Konverter adalah sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengubah tegangan searah atau
bisa disebut DC ke tegangan DC yang punya nilai berbeda. Terdapat dua mode konversi
yang dapat digunakan untuk mengubah tegangan tersebut. Mode pertama adalah konversi
linear atau linear conversion. Dan mode kedua adalah konversi peralihan atau switching
conversion. converter atau yang sering disebut dengan konverter ini merupakan suatu alat
elektronika yang nantinya difungsikan untuk mengkonverensi arus-arus output atau arus
DC maupun AC. Alat yang satu ini seringkali dimanfaatkan untuk mengubah rangkaian
arus tertentu entah itu dari arus DC ke AC ataupun sebaliknya. Dengan begitu, Anda bisa
mendapati keperluan arus yang sesuai.Di lihat dari kinerjanya, Konverter ini sudah banyak
diterapkan untuk beberapa kebutuhan, Alat yang digunakan untuk mengubah daya listrik
atau yang disebut dengan converter ini seringkali dimanfaatkan pada dunia elektronika dan
industri. Dimana pada alat ini, dapat difungsikan sebagai pengubah arus listrik yang searah
menjadi bolak-balik ataupun sebaliknya. Di samping itu, difungsikan pula sebagai
penyeimbang arus listrik bilamana diterapkan pada suatu benda yang bermuatan listrik
tertentu. Semua fungsi-fungsi tersebut dapat disesuaikan terlebih dahulu dengan keempat
macamnya , yaitu;

- Cycloconverter yaitu sebuah pengubah dari arus AC ke AC dengan ukuran ataupun


tekanan arus yang berbeda.
- Chopper ialah alat yang mengubah arus DC ke DC.
- Rectifier disebut sebagai pengubah arus AC ke DC.
- Inverter yang berfungsi untuk mengubah arus dari DC ke AC

Dapat dikatakan bahwa alat yang berguna sebagai Converter ini dapat dispesifikan kembali
berdasarkan keperluan yang bersangkutan. Di mulai dari hitungan pengubahan arus untuk
AC ke AC, DC ke DC ataupun yang sebaliknya. Dalam artian arus yang diubah tak harus
yang berbeda seperti dari yang bolak-balik ke yang searah. Akan tetapi ditujukan pula
untuk pengubahan arus yang sama-sama satu arah ataupun bolak-balik dengan pengubahan
arusnya pada posisi tertentu ke posisi yang diinginkan. Dengan begitu, terlebih dahulu alat
ini harus disesuaikan dengan macamnya untuk mendapati fungsi yang dimaksudkan.Di
lihat dari manfaatnya, alat yang berperan dalam peralihan atas pengubahan daya sesuai
dengan kriteria ini bisa menjadikan kinerja suatu komponen lebih efektif dan efisien. Di
mulai dari pengubahan sekaligus untuk mendapati tekanan arus sesuai dengan level yang
dibutuhkan. Sama juga dengan artinya alat yang difungsikan secara spesifik untuk
mengatur, mengubah serta menyeimbangkan adanya suatu arus. Dengan alat yang disebut
converter ini, kinerja tersebut dapat terbantu dengan mudahnya.
• DC Buck Converter

DC Buck Converter adalah rangkaian elektronika yang berfungsi sebagai penurun


tegangan DC ke DC (konverter DC-to-DC atau Choppers) dengan metode switching.
Secara garis besar rangkaian konverter dc to dc ini memakai komponen switchingseperti
MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor), thyristor, IGBT untuk
mengatur duty cycle.
Secara umum komponen penyusun DC Chopper Tipe Buck (Buck Converter) antara lain
:
Sumber masukan DC:
- Rangkaian Kontrol (Drive Circuit)
- Dioda Freewheeling
- Induktor
- Kapasitor
- MOSFET
- Beban (R)

• Untuk menjalankan peralatan berat di dunia industri, terkadang kita membutuhkan


suatu sumber AC dengan amplituda dan frekuensi yang berbeda dengan sumber
AC yang disediakan oleh jaringan jala-jala/grid. Dalam hal ini jala-jala yang
disediakan oleh PT.PLN adalah bertegangan 220 AC 50 Hz.
Untuk mengubah tegangan AC 50 Hz tersebut, biasanya kita menggunakan suatu
rangkaian elektronika daya khusus, konverter AC-AC. Konverter AC-AC yang
paling dikenal adalah cycloconverter, yang mampu menurunkan frekuensi sumber
sesuai dengan frekuensi yang diinginkan.
Aplikasi Cycloconverter dapat dilihat pada industri-industri yang menggunakan
motor induksi berdaya besar dan dengan kecepatan yang rendah seperti industri
pengolahan semen, aplikasi pada rolling ball mill, scherbius drive, mine-
winders yang berkapasitas lebih dari 20 MW.
Konverter AC-AC banyak juga dipakai pada sistem pembangkit listrik tenaga
angin (PLTB) berdaya besar, dan kecepatan berubah seperti yang ditunjukkan
pada gambar berikut untuk sistem PLTB segala aplikasi generator.

Gambar 1 Sistem PLTB kecepatan berubah (variable-speed – rotor belitan)


Gambar 2.(b) Sistem PLTB kecepatan berubah (variable-speed back to back conventer)

Gambar 3(c) Sistem PLTB kecepatan berubah (variable-speed) (rotor sangkar)

Gambar 4.(d) Sistem PLTB kecepatan berubah (variable-speed – rotor permanen magnet)

▪ CYCLOCONVERTER DAN KONVERTER MATRIK AC-AC

Cycloconverter yang berbasis pada thyristor memiliki keterbatasan karena menghasilkan


harmonisa yang tinggi, menghasilkan faktor-daya yang rendah, dan hanya mampu
menurunkan frekuensi sumber. Namun karena hanya thyristor memiliki kemampuan daya
yang besar dan mudah didapat hingga saat kini, untuk penerapan konverter AC-AC berdaya
besar cycloconverter masih merupakan satu-satunya pilihan.
Konverter AC-AC bisa juga didesain dengan menggabungkan 2 buah atau lebih jenis
konverter, yang sering disebut dengan istilah konverter matrik. Konverter matrik ini sering
digunakan sebagai pengganti cycloconverter karena memiliki topologi yang lebih
sederhana, biasanya berupa sistem rectirfier-inverteryang berbasis pada saklar GTO/IGBT.
Sayangnya karena terbatasnya komponen saklar ini, masih sedikit perusahaan yang mampu
memproduksinya dan memasarkannya. Keunggulan teknologi konverter matrik AC-AC ini
adalah sudah mampu mengatasi masalah harmonisa dan faktor-daya. Frekuensinya
keluaran yang lebih tinggi dari sumber juga bisa dengan mudah dihasilkan.

1. CYCLOCONVERTER
Secara sederhana rangkaian elektronika daya cycloconverter satu phasa dapat dilihat pada
Untuk lebih mudah memahami kerja rangkaian ini dapat dibayangkan dengan cara
membagi topologi ini menjadi 2 buah rangkaian konverter tyristor-P dan rangkaian
konverter tyristor-N paralel yang nantinya bekerja secara bergantian. Konverter tyristor-P
bekerja untuk membentuk arus keluaran AC pada saat periode positip-nya, sedangkan
konverter tyristor-N bekerja setelahnya untuk membentuk arus keluaran AC pada periode
negatifnya. Yang perlu penulis tekankan disini, komponen utama yang digunakan pada
topologi ini adalah 8 buah thyristor yang dihubungkan seperti rangkaian penyearah 1 fasa
(jembatan penuh) yang dihubungkan secara anti-paralel.Berikut adalah salah satu contoh
apabila kita ingin mengubah sumber tegangan AC 50 Hz menjadi frekuensi yang lebih
rendah (pada gambar 3 menjadi 16,67 Hz). Rangkaian konverter tyristor lengan kiri bekerja
sedemikian rupa dengan memainkan sudut penyalaannya selama 1,5 periode sumber.
Konverter tyristor lengan kanan bekerja setelahnya dengan sudut penyalaan yang sama.
Yang perlu diperhatikan disini adalah ada banyak cara yang bisa digunakan untuk
memainkan sudut penyalaan atau memainkan integral cycle tegangan sumber agar dapat
menghasilkan tegangan AC frekuensi rendah yang memiliki harmonisa yang lebih kecil.
Gambar 3 ini hanyalah salah satu contoh teknik kendali yang paling sederhana.

Gambar 5.Prinsip Kerja Cycloconverter

Anda mungkin juga menyukai