Anda di halaman 1dari 2

Nama: Yosua christmas

NRP:10311810003020

Assalamualaikum wr.wb, salam sejahtera bagi kita semuanya, sebelumnya perkenalkan


namaku yosua christmas pandapotan napitupulu . saya sendiri berasal dari Surabaya, saya
berasal dari departemen Teknik Elektro Otomasi. Sebelumnya saya disini saya akan
menyampaikan yang saya ketahui saja dalam Pengenalan RC UAV (fixed wing dan Rotary).
Pesawat tanpa awak atau kita kenal dengan drone, menjadi populer di kalangan masyarakat
berkat banyaknya foto maupun video footage dari para masyarakat yang suka fotografi dalam
menangkap momen yang sinematik. Padahal drone pada awalnya hanyalah objek terbang
sederhana sebagai sasaran target dalam dunia militer. Dalam istilah militer, pesawat tanpa
awak lebih dikenal sebagai UAV atau Unmanned Aerial Vehicle. Pesawat ini dikendalikan
dari suatu pangkalan untuk melaksanakan misi tertentu dengan bermodalkan teknologi
canggih yang terpasang di dalam pesawat, selain itu UAV dan Drone memiliki perbedaan
diantaranya; Drone berasal dari asal kata ‘drone’ yang artinya adalah lebah jantan. Awalnya
istilah drone hanya digunakan untuk menyebut sebuah target simulasi yang bergerak diudara
(air moving targets) untuk latihan menembak, baik dari darat ke udara (ground to air) maupun
dari udara ke udara (air to air). Pada perkembangannya, drone dipakai juga untuk menyebut
sebuah UAS (unmanned aircraft system), pesawat tanpa awak. Bahkan Kementerian
Pertahanan Amerika Serikat bersama dengan FAA (Federal Aviation Administration)
menyusun sebuah road map tentang pesawat tanpa awak di tahun 2005 – 2030. Istilah ini juga
digunakan oleh ICAO (International Civil Aviation Organization) dan BCAA (British Civil
Aviation Authority). Selanjutnya muncul pula beberapa terminologi dengan pengertian yang
sama yaitu antara lain adalah UAV (Unmanned-aircraft Vehicle System) dan RPV (Remotely
Piloted Aerial Vehicle) serta RPAS (Remotely Piloted Aircraft System). Dengan demikian
maka drone yang belakangan ini banyak disebut-sebut sebenarnya mewakili pengertianuntuk
UAS, UAV dan juga RPV. Mayoritas orang yang mendengar kata UAV pasti gambaran yang
terbayang di benaknya adalah pesawat jenis fixed wing. UAV tipe fixed wing mengandalkan
sayap yang menetap untuk mengangkat body-nya agar bisa terbang ke angkasa. Biasanya
sayap ini dibuat dalam bentuk airfoil yang telah dirancang sedemikian rupa untuk
menyediakan daya angkat yang dibutuhkan, terutama ketika UAV ini mencapai laju
kecepatan tertentu. UAV tipe fixed wing bisa melayang di udara karena terus bergerak
dengan sumber tenaga yang dihasilkan dari dorongan baling-baling, sedangkan UAV tipe
rotary wing menggunakan metode yang berbeda untuk melakukan penerbangan. Salah satu
contoh UAV tipe ini yang paling terkenal yakni helikopter. Beberapa contoh UAV tipe
rotary wing lainnya antara lain cyclocopter, autogyros, dan gyrodynes. UAV ini bisa terbang
ke angkasa karena diangkat oleh sayap yang terus berputar-putar, atau umumnya disebut
baling-baling. Dalam setiap menit, baling-baling ini bisa berputar hingga ribuan kali untuk
menghasilkan daya angkat ke atas. Bentuk dari baling-baling ini ada yang dirancang dengan
desain airfoil, namun ada pula yang memiliki kemiringan tertentu. Rangkaian baling-baling
dan tiang pusatnya dinamakan rotor. Setiap UAV rotary wing mempunyai rotor dengan
jumlah yang berbeda-beda. Dalam beberapa kasus, pesawat ini juga dilengkapi dengan mesin
tambahan yang berguna untuk membantu fleksibilitas dan meningkatkan kecepatan gerakan
UAV, baik saat ke atas maupun ke samping. Kontrol UAV tipe fixed wing berasal dari
permukaan kontrol yang dibangun di sayap itu sendiri, ini secara tradisional terdiri dari lift
dan kemudi. Mereka memungkinkan UAV berputar bebas di sekitar tiga sumbu yang saling
Nama: Yosua christmas
NRP:10311810003020
tegak lurus dan berpotongan di pusat gravitasi UAV. Lift mengendalikan Pitch (Sumbu
Lateral), aileron yang mengendalikan Roll (Sumbu longitudinal) dan kemudi mengendalikan
Yaw (Sumbu vertikal). Keuntungan utama dari UAV fixed wing adalah terdiri dari struktur
yang jauh lebih sederhana dibandingkan dengan sayap putar.Struktur yang lebih sederhana
memberikan proses pemeliharaan dan perbaikan yang tidak terlalu rumit sehingga
memungkinkan pengguna lebih banyak waktu operasional dengan biaya lebih rendah. Lebih
penting lagi, struktur yang sederhana memastikan aerodinamika yang lebih efisien yang
memberikan keuntungan dari durasi penerbangan yang lebih lama pada kecepatan yang lebih
tinggi sehingga memungkinkan area survei yang lebih besar per penerbangan tertentu.
Keuntungan lain dari UAV sayap tetap adalah bahwa karakteristik sayap karena kemampuan
meluncur alami tanpa daya.
Yang juga patut dipertimbangkan adalah kenyataan bahwa pesawat bersayap tetap juga
mampu membawa muatan lebih besar untuk jarak yang lebih jauh dengan daya lebih kecil
yang memungkinkan Anda membawa beberapa sensor yang lebih besar (lebih mahal) serta
konfigurasi sensor kembar.
Satu-satunya kelemahan untuk solusi sayap tetap adalah perlunya landasan pacu atau
peluncur untuk lepas landas dan mendarat namun solusi VTOL (lepas landas / mendarat)
vertikal dan solusi STOL (lepas landas / mendarat) sangat populer untuk membantu
memberantas masalah ini. Juga pesawat bersayap tetap membutuhkan udara yang bergerak di
atas sayapnya untuk menghasilkan daya angkat, mereka harus tetap dalam gerakan maju yang
konstan, yang berarti mereka tidak dapat tetap diam dengan cara yang sama seperti sayap
putar UAV. Ini berarti solusi sayap tetap tidak paling cocok untuk aplikasi stasioner seperti
pekerjaan inspeksi.

Anda mungkin juga menyukai