Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

FREKUENSI PRIBADI dan MODUS GETAR PESAWAT TANPA


AWAK TIPE FLYING WINGS

Disusun Oleh :

Moh. Burhan Hidayat 21701052051

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah SWT. Atas izin-
Nya lah dapat menyelesaikan laporan praktikum proses produksi ini tepat waktu.
Tidak lupa pula kami kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW. Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh umatnya
yang senantiasa istiqomah hingga akhir zaman.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah getaran mekanis. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang FREKUENSI PRIBADI dan MODUS GETAR PESAWAT
TANPAAWAK TIPE FLYING WINGS. Saya mengucapkan terima kasih kepada
dosen yang mengajar mata kuliah getaran mekanis yang telah memberi tugas ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini saya tulis jauh dari kata sempurna, maka
kritik dan saran yang membangun saya nantikan demi kesempuranaan makalah
ini.

Malang, 30 Oktober 2020

Moh. Burhan Hidayat


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ i

BAB I .................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1

1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 1

BAB II ................................................................................................................................... 2

PROSES KERJA MESIN.......................................................................................................... 2

2.1 Frekuensi Pribadi ...................................................................................................... 2

2.2 Pesawat tanpa awak tipe flying wings ...................................................................... 3

2.3. Prinsip Cara Kerja Sebuah UAV ............................................................................. 3

BAB III .................................................................................................................................. 8

KESIMPULAN ....................................................................................................................... 8

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 9


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pesawat tanpa awak atau UAV (Unmanned Aerial Vehicle), merupakan salah
satu piranti yang berkembang pesat untuk aplikasi penginderaan jauh. UAV
adalah jenis pesawat terbang yang dikendalikan oleh sistem kendali jarak jauh
lewat gelombang radio[1]. Pesawat ini tidak menggunakan pilot dan bisa
bergerak secara otomatis dengan bantuan alat elektronik[2]. Sejauh ini UAV telah
digunakan untuk mendapatkan citra pengideraan jauh untuk berbagai keperluan,
seperti fotografi udara, survey daerah, pengintaian dari udara, dan penelitian
kelautan serta pertanian. Selain itu dibandingkan dengan pesawat konvensional,
UAV lebih mudah tersedia dan dapat menjangkau area yang cukup luas,
dengan perlengkapan sensor yang relatif kecil.

Kinerja pesawat tanpa awak dapat dipengaruhi oleh getaran yang timbul
pada saat terbang. Getaran ini biasanya muncul pada frekuensi tertentu yang
disebut dengan frekuensi pribadi. Apabila suatu benda bergetar pada salah
satu frekuensi pribadinya maka akan terbentuk suatu pola getaran yang disebut
dengan modus getar [3].

Nilai frekuensi pribadi dan modus getar pada pesawat tanpa awak
merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam perancangan UAV.
Besar kecilnya nilai ini dipengaruhi oleh bentuk dan struktur dari pesawat tanpa
awak tersebut[4]. Pesawat tanpa awak tipe flying wings merupakan salah satu
bentuk UAV yang sering dipakai karena alasan bentuk dan strukturnya yang
lebih aerodinamis. Pesawat jenis ini tidak memiliki badan sejati (definite fuselage)
dan ekor horizontal (horizontal tail) sehingga menghasilkan drag surface yang
lebih kecil. Pesawat tanpa awak tipe flying wings memiliki sepasang wings
aerofoil dengan ketahanan (range and endurance) yang lebih baikdibandingkan
dengan pesawat tanpa awak konvensional. Disamping itu, UAV jenis ini
memiliki rib dan spar sebagai penguat dari struktur sayap pesawat sehingga dapat
mempertahankan bentuk dari sayap ketika menerima beban pada bagian kulit
sayap pesawat[5-7]. Jumlah dan konfigurasi rib dan spar memungkinkan
modifikasi harga frekuensi pribadi dan modus getar pada pesawat UAV,
sehingga didapatkan karakteristik dinamik sayap yang lebih baik.

1.2 Rumusan Masalah


Apa itu frekuensi pribadi ?
Apa Pesawat tanpa awak tipe flying wings ?
Bagaimana Prinsip Cara Kerja Sebuah UAV?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui tentang frekuensi pribadi pada pesawat terbang tanpa awak
sekaligus tentang prinsip kerja pada sebuah UAV
BAB II

PROSES KERJA MESIN

2.1 Frekuensi Pribadi


Frekuensi Pribadi Hubungan antara frekuensi getaran dengan sifatsifat benda
yang bergetar dapat ditelusuri melalui simpangan benda (y). Suatu benda yang
bergetar pada prinsipnya dibangun oleh dua elemen utama yaitu elemen massa
(m) dan elemen pegas(k) seperti diperlihatkan pada Gambar 1.

Persamaan gerak sistem pada Gambar 1 dapat dituliskan sebagai berikut: (1) Pada
Pers.(1), a adalah percepatan sistem. Dalam kondisi getaran bebas akibat
pemberian simpangan atau kecepatan awal, respon perpindahan sistem merupakan
fungsi harmonik sehingga dapat dituliskan sebagai berikut:

dengan A dan adalah konstanta. Konstanta A dikenal dengan amplitudo, yaitu


simpangan maksimum benda yang berosilasi, dikenal dengan frekuensi sudut
getar, dan dikenal dengan fasa getaran. Dengan menggunakan asumsi simpangan
pada persamaan (2) maka respons kecepatan dan percepatan dapat dituliskan
sebagai berikut:

Jika persamaan (2) dan (4) disubstisusikan dalam persamaan (1), maka diperoleh
frekuensi pribadi system sebagai berikut:
(5) Mengingat maka frekuensi pribadi system getaran 1 DOF memenuhi
persamaan:

2.2 Pesawat tanpa awak tipe flying wings


Pesawat tanpa awak tipe flying wings merupakan salah satu jenis UAV yang
sering digunakan dalam aplikasi di lapangan karena bentuk dan strukturnya yang
lebih aerodinamis. Pesawat jenis ini tidak memiliki badan sejati (definite fuselage)
dan ekor horizontal (horizontal tail) sehingga menghasilkan drag surface yang
lebih kecil. Pesawat jenis ini memiliki sepasang wings aerofoil dengan ketahanan
(range and endurance) yang lebih baik dibandingkan dengan pesawat tanpa awak
konvensional. Disamping itu, UAV jenis ini memiliki rib dan spar sebagai
penguat dari struktur sayap pesawat sehingga dapat mempertahankan bentuk dari
sayap ketika menerima beban pada bagian kulit sayap pesawat. Contoh UAV tipe
flying wings dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Contoh UAV tipe flying wings[6]

2.3. Prinsip Cara Kerja Sebuah UAV


Saat ini, perkembangan teknologi di bidang Unmanned Aerial Vehicle
(UAV) semakin pesat. Sudah banyak sekali aplikasi pemanfaatan drone untuk
membantu pekerjaan kita dalam berbagai hal, seperti saintis yang mengumpulkan
data penelitian, engineer yang membuat teknologi terintegrasi seperti survey
udara, pelacakan sebuah objek, dan lain lain. Tentunya, bagi seseorang yang ingin
mengetahui maupun mengoperasikan sebuah UAV harus mengetahui dasar-dasar
dari komponen minimum yang terdapat pada UAV.

Robotika –dalam hal ini UAV-, pasti selalu berkutat dengan komponen
berupa sensor dan juga aktuator. Karena suatu UAV harus mengetahui lingkungan
spasial yang mempengaruhi dirinya, dan untuk menafsirkannya menjadi
pergerakan, maka dibutuhkan aktuator. UAV sederhana harus dapat
melakukan autonomous seperti terbang, mengambang di udara, atau navigasi
tanpa input dari pilot. Kemampuan untuk stabilisasi diri, dan mempertahankan
posisi juga harus dapat dimiliki oleh suatu UAV. Lalu, dalam UAV, sensor dan
aktuator apakah yang digunakan?
Sensor utama yang berfungsi sebagai kendali pada suatu UAV adalah sensor
IMU (Inertial Measurement Unit), yang terdiri dari accelerometer, gyroscopes,
dan juga dapat memiliki kompas (magnetometer). Sensor ini akan memberi
informasi kepada UAV tentang keadaan dari UAV terhadap lingkungan eksternal
seperti percepatan pada tiap sumbu termasuk percepatan akibat gravitasi, lalu
informasi tentang orientasi dan kecepatan angular dari wahana, dna jika terdapat
kompas maka dapat mengetahui posisi mata angin dari bumi.
Selanjutnya terdapat sensor posisi menggunakan GPS. Sensor ini digunakan
sebagai perangkat navigasi yang dapat menerima informasi dari satelit GPS dan
mengetahui posisi geografis dari perangkat tersebut.

Berikutnya, terdapat beberapa aktuator yang digunakan pada UAV


tergantung pada tipe UAV yang dibuat.
Pada UAV tipe Vertical Take-Off Landing (VTOL), aktuator yang digunakan
adalah electronic speed controller digital -berfungsi untuk mengontrol rotasi per
menit dari suatu motor-, yang dihubungkan kepada motor dengan tipe yang umum
saat ini adalah Brushless DC Motor.

Pada Brushless DC Motor, berbeda dengan motor DC biasa, magnet


permanen diletakkan pada bagian rotor dan elektromagnetik digerakkan kepada
stator. Lalu menggunakan sinyal digital yang di program oleh kontroler untuk
mengisi elektromagnetik saat porosnya berputar. Kemudian pada tipe Fixed Wing,
selain menggunakan Brushless DC Motor, digunakan juga servo yang digunakan
untuk menggerakkan aileron, rudder, dan elevator pada sayapnya.
Servo ini bergerak dengan memiliki batas sudut pergerakkan, biasanya 180
derajat. Servo ini menerima sinyal digital yang akan di decode menjadi posisi dari
servo tersebut. Kendali dari servo akan menentukan kecepatan dan posisi dari
servo tersebut yang nantinya akan berpengaruh pada pergerakan mekanik dari
UAV tersebut.
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perancangan dan analisa yang kami lakukan, didapatkan
beberapa poin kesimpulan mengenai Pesawat Tanpa Awak jenis flying Wing:

1. Fixed Wing sudah dapat menyelesaikan misi pemantauan dan pemetaan dengan
baik.

2. Konstruksi atau Struktur dari flying wing dapat dibuat lebih cepat juga lebih
kuat

3. Servo bergerak dengan memiliki batas sudut pergerakkan

4. Pada Brushless DC Motor, berbeda dengan motor DC biasa, magnet permanen


diletakkan pada bagian rotor dan elektromagnetik digerakkan kepada stator
DAFTAR PUSTAKA

https://medium.com/@faizal.adila/prinsip-cara-kerja-uav-ed0ba9e3df74

R. Shofiyanti, “Teknologi Pesawat Tanpa Awak Untuk Pemetaan dan Pemantauan


Tanaman dan Lahan Pertanian,”Informatika Pertanian, Vol.20, No.2, hal: 58-64.

A.K.B. Ajie, Penerapan Mikrokontroler AVR Dalam Pembuatan UAV Sebagai


Sarana Fotografik Udara. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro, 2007.

Islahuddin, dkk., “Kajian Eksperimental Parameter Modal Bangunan Dua Lantai


dengan Metode Modal Analisis,” Jurnal Energi dan Manufaktur, Vol.9, No.1, hal:
91-97, 2016.

Anda mungkin juga menyukai