Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2020
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah SWT. Atas izin-
Nya lah dapat menyelesaikan laporan praktikum proses produksi ini tepat waktu.
Tidak lupa pula kami kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW. Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh umatnya
yang senantiasa istiqomah hingga akhir zaman.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah getaran mekanis. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang FREKUENSI PRIBADI dan MODUS GETAR PESAWAT
TANPAAWAK TIPE FLYING WINGS. Saya mengucapkan terima kasih kepada
dosen yang mengajar mata kuliah getaran mekanis yang telah memberi tugas ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini saya tulis jauh dari kata sempurna, maka
kritik dan saran yang membangun saya nantikan demi kesempuranaan makalah
ini.
KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
BAB I .................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
BAB II ................................................................................................................................... 2
KESIMPULAN ....................................................................................................................... 8
PENDAHULUAN
Kinerja pesawat tanpa awak dapat dipengaruhi oleh getaran yang timbul
pada saat terbang. Getaran ini biasanya muncul pada frekuensi tertentu yang
disebut dengan frekuensi pribadi. Apabila suatu benda bergetar pada salah
satu frekuensi pribadinya maka akan terbentuk suatu pola getaran yang disebut
dengan modus getar [3].
Nilai frekuensi pribadi dan modus getar pada pesawat tanpa awak
merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam perancangan UAV.
Besar kecilnya nilai ini dipengaruhi oleh bentuk dan struktur dari pesawat tanpa
awak tersebut[4]. Pesawat tanpa awak tipe flying wings merupakan salah satu
bentuk UAV yang sering dipakai karena alasan bentuk dan strukturnya yang
lebih aerodinamis. Pesawat jenis ini tidak memiliki badan sejati (definite fuselage)
dan ekor horizontal (horizontal tail) sehingga menghasilkan drag surface yang
lebih kecil. Pesawat tanpa awak tipe flying wings memiliki sepasang wings
aerofoil dengan ketahanan (range and endurance) yang lebih baikdibandingkan
dengan pesawat tanpa awak konvensional. Disamping itu, UAV jenis ini
memiliki rib dan spar sebagai penguat dari struktur sayap pesawat sehingga dapat
mempertahankan bentuk dari sayap ketika menerima beban pada bagian kulit
sayap pesawat[5-7]. Jumlah dan konfigurasi rib dan spar memungkinkan
modifikasi harga frekuensi pribadi dan modus getar pada pesawat UAV,
sehingga didapatkan karakteristik dinamik sayap yang lebih baik.
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui tentang frekuensi pribadi pada pesawat terbang tanpa awak
sekaligus tentang prinsip kerja pada sebuah UAV
BAB II
Persamaan gerak sistem pada Gambar 1 dapat dituliskan sebagai berikut: (1) Pada
Pers.(1), a adalah percepatan sistem. Dalam kondisi getaran bebas akibat
pemberian simpangan atau kecepatan awal, respon perpindahan sistem merupakan
fungsi harmonik sehingga dapat dituliskan sebagai berikut:
Jika persamaan (2) dan (4) disubstisusikan dalam persamaan (1), maka diperoleh
frekuensi pribadi system sebagai berikut:
(5) Mengingat maka frekuensi pribadi system getaran 1 DOF memenuhi
persamaan:
Robotika –dalam hal ini UAV-, pasti selalu berkutat dengan komponen
berupa sensor dan juga aktuator. Karena suatu UAV harus mengetahui lingkungan
spasial yang mempengaruhi dirinya, dan untuk menafsirkannya menjadi
pergerakan, maka dibutuhkan aktuator. UAV sederhana harus dapat
melakukan autonomous seperti terbang, mengambang di udara, atau navigasi
tanpa input dari pilot. Kemampuan untuk stabilisasi diri, dan mempertahankan
posisi juga harus dapat dimiliki oleh suatu UAV. Lalu, dalam UAV, sensor dan
aktuator apakah yang digunakan?
Sensor utama yang berfungsi sebagai kendali pada suatu UAV adalah sensor
IMU (Inertial Measurement Unit), yang terdiri dari accelerometer, gyroscopes,
dan juga dapat memiliki kompas (magnetometer). Sensor ini akan memberi
informasi kepada UAV tentang keadaan dari UAV terhadap lingkungan eksternal
seperti percepatan pada tiap sumbu termasuk percepatan akibat gravitasi, lalu
informasi tentang orientasi dan kecepatan angular dari wahana, dna jika terdapat
kompas maka dapat mengetahui posisi mata angin dari bumi.
Selanjutnya terdapat sensor posisi menggunakan GPS. Sensor ini digunakan
sebagai perangkat navigasi yang dapat menerima informasi dari satelit GPS dan
mengetahui posisi geografis dari perangkat tersebut.
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perancangan dan analisa yang kami lakukan, didapatkan
beberapa poin kesimpulan mengenai Pesawat Tanpa Awak jenis flying Wing:
1. Fixed Wing sudah dapat menyelesaikan misi pemantauan dan pemetaan dengan
baik.
2. Konstruksi atau Struktur dari flying wing dapat dibuat lebih cepat juga lebih
kuat
https://medium.com/@faizal.adila/prinsip-cara-kerja-uav-ed0ba9e3df74