AND KNOWLEDGE
SEMESTER 2
Syukur alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
karuniaNya sehingga penulisan Buku Teks Bahan Ajar untuk Semester 2 ini dapat diselesaikan.
Kebutuhan transportasi udara kian hari semakin meningkat, salah satunya ditandai dengan
semakin meningkatnya jumlah penumpang. Jumlah pesawat udara bertambah pesat. Oleh karena
itu penerbangan hendaknya mampu menyediakan angkutan yang aman, selamat, cepat, teratur,
lancar, tertib, nyaman dan efisien serta dengan biaya yang wajar.
Dengan adanya kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, telah
mengharuskan kita untuk selalu melakukan peningkatan pelayanan dalam penerbangan baik dari
segi kuantitas misalnya kapasitas tempat duduk, frekuensi dan lain-lain, maupun dari segi
kualitasnya yang antara lain keselamatan, keteraturan dan kenyamanan.
Untuk mendapatkan hasil sebagaimana harapan dari pihak-pihak terkait, maka pada saat bekerja
para teknisi harus tidak mengabaikan hal-hal yang dianggap sepele, dan harus dapat bekerja
sesuai dengan standar yang baku.
Buku Teks Bahan Ajar ini ditulis untuk membantu para siswa SMK di bidang penerbangan
khususnya, agar dapat memahami dan lebih mendalami permasalahan-permasalahan teknik
penerbangan yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan kompetensi kerjanya.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada rekan-rekan tim penulis yang turut serta secara
aktif dalam penulisan buku, juga ucapan terima kasih kepada Editor yang telah mengoreksi dan
memberi masukan-masukan perbaikan demi kesempurnaan penulisan, tidak lupa pula kepada
semua pihak baik secara kelembagaan maupun perseorangan yang mendorong untuk
penyelesaian penulisan Buku Teks Bahan Ajar ini, semoga semua bantuannya mendapat ganjaran
yang berlipat ganda.
Harus diakui, dan kami menyadarinya bahwa Buku Teks Bahan Ajar ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kami harapkan saran, kritik atau apapun untuk perbaikan penulisan Buku Teks Bahan
Ajar ini, terima kasih.
Wasalam,
Penulis
BATK Sem. 2 i
DAFTAR ISI
BATK Sem. 2 ii
I. Pendahuluan
A. Deskripsi
BATK atau Basic Aircraft Technical and Knowledge adalah ilmu pengetahuan dan
teknologi dasar-dasar pesawat udara yaitu pengetahuan yang mendasar dan sangat
diperlukan oleh orang yang terjun di dunia penerbangan baik sebagai teknisi di industri
manufaktur maupun industri perawatan pesawat udara.
Cakupannya mulai dari keselamatan kerja, faktor manusia, ilmu bahan untuk pesawat
udara, struktur pesawat udara, system dalam pesawat udara, engine pesawat udara
sampai peraturan keselamatan penerbangan sipil
B. Prasyarat
1. Peserta didik memahami Bahasa Indonesia
2. Peserta didik memahami Bahasa Inggris
C. Petunjuk Penggunaan
1. Bagi Siswa
a. Baca dan simak perintah pada modul
b. Ajukan pertanyaan pada guru apabila merasa ragu
c. Kumpulkan data tentang kecelakaan pesawat udara dan keselamatan
penerbangan
d. Analisa data tentang kecelakaan pesawat udara dan keselamatan
penerbangan yang diperoleh
e. Simpulkan data tentang kecelakaan pesawat udara dan keselamatan
penerbangan yang diperoleh
f. Sampaikan hasil kesimpulan secara cermat dan tepat
2. Bagi Guru
a. Membimbing, menjawab pertanyaan dari peserta didik
b. Membantu peserta didik menyimak modul ini.
c. Menilai setiap kompetensi peserta didik.
d. Mencatat setiap nilai hasil yang diperoleh peserta didik.
D. Tujuan Akhir
Diharapkan :
1. Peserta didik menyimak materi dari modul ini
2. Peserta didik mampu mengumpulkan data tentang kecelakaan pesawat udara dan
keselamatan penerbangan
3. Peserta didik mampu menentukan kecelakaan pesawat udara dan keselamatan
penerbangan
4. Peserta didik mampu menyimpulkan tentang kecelakaan pesawat udara dan
keselamatan penerbangan
BATK Sem. 2 v
F. Cek Kemampuan Awal
DAFTAR
NO PERTANYAAN JAWABAN CEK
2 Apakah pemeriksaan
sebelum
penerbangan
diperlukan ?
alasannya !
3 Apakah seorang
teknisi di industry
penerbangan perlu
sertifikat keahlian ?
Alasannya !
BATK Sem. 2 vi
DAFTAR GAMBAR
v2
L = Cl ρ A
2
A = luas sayap ft 2
Jenis engine
A. Piston Engine
1. Bagian-bagian Utama Motor Piston
a. Torak (piston)
b. Selinder (cylinder)
c. Batang penggerak (connecting rod)
d. Poros engkol (crankshaft)
e. Katup masuk dan katup buang (intake valve & exhaust valve)
BATK Sem. 2 1
Gambar 2 - 1 Bagian-bagian Utama Motor Piston
Pengertian istilah :
TMA (Titik Mati Atas) ialah kedudukan piston saat ia mencapai jarak maksimum
dari sumbu poros engkol atau saat piston berada pada posisi paling dekat dari
tutup selinder.
TMB (Titik Mati Bawah) ialah kedudukan piston saat ia mencapai jarak minimum
dari sumbu poros engkol.
BATK Sem. 2 2
a. Proses Pengisian
katup buang tertutup,
katup isap terbuka, piston
bergerak dari TMA ke
TMB, campuran udara dan
bahan bakar dari
karburator terisap dan
masuk ke dalam selinder.
b. Proses Kompresi
Katup buang dan katup isap
tertutup, piston bergerak
dari TMB ke TMA, volume
mengecil, campuran udara
dan bahan bakar
tekanannya naik. Menjelang
akhir proses kompresi ada
penyalaan api oleh busi,
sehingga terjadi
pembakaran dan tekanan
serta temperatur naik
secara cepat.
BATK Sem. 2 3
c. Proses Ekspansi
Katup buang dan katup
isap masih tertutup,
karena tekanan udara
hasil pembakaran ini
besar, maka ia dapat
mendorong piston dari
TMA ke TMB, disebut juga
langkah usaha.
d. Proses Pembuangan
Katup buang terbuka dan
katup isap tertutup, piston
bergerak dari TMB ke TMA,
udara dari dalam selinder di
buang ke luar.
Selanjutnya kembali ke
proses awal (proses
pengisian). Siklus ini
disebut juga siklus Otto
BATK Sem. 2 4
3. Susunan Selinder
Motor dengan selinder sebaris ( I type ). Jumlah selinder 2, 3, 4, 6, 8, atau 12
Motor dengan selinder bersudut ( V type). Selinder tersusun pada bidang yang
saling mengapit sudut. Memperkecil bobot dan getaran berkurang.
Gambar 6 - 1SelinderBersudut
BATK Sem. 2 5
Motor dengan selinder radial ( Radial type ). Susunan selinder dengan sumbu
arah radial. Jumlah selinder selalu ganjil, proses pembakaran berselang satu
selinder.
4. Sistem Pengapian
Semua sistem pengapian harus memberikan percikan tegangan tinggi pada tiap
selinder dari engine dengan pengapian pada saat beberapa derajat dari putaran
engkol sebelum piston mencapai TMA. Voltagenya harus cukup untuk
memberikan loncatan bunga api di celah busi pada segala kondisi.
Sistem pengapian bisa dibagi dua klasifikasi yaitu sistem pengapian baterei dan
sistem pengapian magneto.
BATK Sem. 2 6
b. Sistem Pengapian Magnet
A.C. generator yang diputar oleh engine, menggunakan magnet permanent
sebagai sumber energi, magnet menghasilkan tegangan tinggi yang bisa
membuat percikan api pada busi. Posisi kutub-kutub magnet dibuat
sedemikian rupa, sehingga percikan api terjadi hanya pada saat beberapa
derajat putaran engkol sebelum piston mencapai TMA.
Ada dua klasifikasi yaitu High tension magneto system dan Low tension
magneto system
Coil yang terbuat dari beberapa lilitan kawat, satu ujung dihubungkan
dengan ground, satu ujung lainnya dihubungkan dengan breaker point.
Condenser dihubungkan secara parallel dengan breaker point,
condenser ini mencegah loncatan bunga api pada point saat sirkuit
terbuka.
BATK Sem. 2 7
Gambar 2 - 12 Sirkuit Magnet
BATK Sem. 2 8
B. Gas Turbine Engine
Klasifikasi
JET ENGINE
CENTRIFUGAL AXIAL
COMPRESSOR COMPRESSOR
BATK Sem. 2 9
1. Perbandingan proses
Perbandingan siklus motor piston / turbine
BATK Sem. 2 10
Massa udara dipercepat oleh engine dengan menggunakan siklus aliran
berkelanjutan. Udara luar masuk ke bagian inlet di mana terjadi perubahan
dalam temperature, tekanan, dan kecepatan. Kompresor kemudian menambah
tekanan dan temperatur udara secara mekanik. Seterusnya udara pada tekanan
yang konstan masuk ke ruang pembakaran dengan bahan bakar. Energi yang
diberikan dari gas panas mengembang melalui sebuah turbine yang
menggerakkan kompresor, dan melalui pembuangan yang didisain untuk
mengubah gas buang pada kecepatan tinggi untuk menghasilkan thrust.
a) Ekonomis
harga murah
hemat bahan bakar (fuel)
perawatan murah
b) Efisien
perawatan mudah (maintenantability)
ringan
compact (easy accessibility for maintenance)
c) Handal (reliable)
besar tenaganya (high power)
bisa beroperasi pada segala kondisi
tahan lama (Time Between Overhaul / TBO panjang)
getaran rendah (low vibration)
2) T h r u s t
- mengatasi drag
- menghasilkan speed Lift
dasar : - hukum Newton II F = m x a
= W / g x V jet
Thrust = F1 +F2
W
Net Thrust Fn = (vjet − vin ) + ( P − P0 )
G
W = jumlah udara yang mengalir di dalam engine
R P M fuel
fuel , RPM , W , thrust
Aircraft speed
Air Density / kerapatan udara / ρ
yang dipengaruhi oleh
o altitude (ketinggian)
altitude , ρ , W , thrust
3. Engine Construction
a. Inlet Duct
Inlet duct didisain untuk mengumpulkan udara yang datang untuk masuk
kompresor dengan kehilangan energi yang minim. Aliran udara ke
kompresor harus bebas dari turbulensi untuk mencapai efisiensi yang
maksimum. Inlet duct adalah bagian dari airframe, bukan bagian dari
engine, namun begitu penting pada penampilan engine ( performance).
Aliran udara yang diinginkan ialah 0,5 M atau kurang, oleh karena itu
kecepatan aliran udara harus dikurangi. Konstruksinya adalah seperti
gambar berikut.
BATK Sem. 2 12
Bentuk Bellmouth biasanya dipasang pada engine yang sedang dikalibrasi
atau diuji coba di darat (test cell), supaya jumlah udara yang masuk
banyak.
Gambar 2 - 17 Bellmouth
BATK Sem. 2 13
b. Compressor
1) Fungsi
Fungsi primer : memberikan jumlah udara yang cukup ( W ) ke ruang
bakar / combustion chamber untuk pembangkitan thrust (jumlah yang
cukup dan bertekanan)
Kerugian :
- frontal area besar
- lebih dari dua stage, energi loss pada interstage tinggi
BATK Sem. 2 14
3) Axial Flow Compressor
Keuntungan :
Kerugian :
BATK Sem. 2 15
problem 87 % good operation 100 %
idle
c. Combustion Chamber
Fungsi utama Combustion Chamber adalah melakukan pembakaran
campuran bahan bakar dan udara.
1) Pembakaran
Too much fuel (terlalu banyak bahan bakar) engine mati (rich blow
out)
more fuel (bahan bakar lebih banyak) high EGT (Exhaust Gas
Temperature)
I d e a l ( udara : bahan bakar = ok ! ) 15 : 1
less fuel (bahan bakar kurang) low power
too much air (terlalu banyak udara) engine mati (lean die out)
BATK Sem. 2 16
2) Tipe Combustion Chamber
a) can type
- single can
- multi can
b) annular type
c) can – annular type
a) Tipe Can
BATK Sem. 2 17
Gambar 2 - 22 Aliran Udara Tipe Can
a. Tipe Annular
Busi untuk ruang bakar tipe annular pada dasarnya sama dengan
tipe untuk tipe can, walaupun konstruksi detainya mungkin
berbeda.
BATK Sem. 2 18
Gambar 2 - 23 Tipe Annular
d. Turbine
Peranan turbine adalah mengubah energi kinetis dan panas hasil proses
pembakaran dari Combustion Chamber menjadi energi mekanik ( putaran
turbine) untuk memutar kompresor dan gearbox.
Fungsi stator pada turbine ialah untuk menaikkan kecepatan aliran udara.
BATK Sem. 2 19
Gambar 2 - 24 Turbine
Turbine impuls : turbine di mana gerakan rotor blade terjadi karena adanya
impuls pada blade tersebut (impuls terjadi karena adanya perubahan
momentum pada blade)
Kerugian :
BATK Sem. 2 20
Gambar 2 - 25 Rotor Blade
e. Exhaust
Exhaust duct dikenal pula istilah pipe atau tail pipe. Fungsinya ialah untuk
mengumpulkan dan meluruskan aliran gas yang datang dari keluaran
turbine serta menambahkan kecepatan gas buang.
Gambar 2 - 26 Exhaust
BATK Sem. 2 21
Menambah kecepatan gas buang berarti menambah momentumnya yang
berarti pula menambah thrust yang dihasilkan. Tipe exhaust duct seperti
gambar di samping adalah bentuk convergent exhaust untuk sub-sonic
aircraft dan bentuk convergent-divergent exhaust duct untuk super-sonic
aircraft.
BATK Sem. 2 22
pompa hidrolik. Fungsi kedua untuk reservoir oli dan rumah roda gigi.
Accessory biasanya juga dilengkapi fuel pump, starter, dan tachometer
Gambar 6 - 2
Accessory Gear
Box
4. Engine System
a. Fuel System
Perbaikan pesawat dan engine sudah tambah ketergantungannya pada
sistem bahan bakar, pembuatan yang makin rumit dan penambahan
instalasi, penyetelan dan masalah pemeliharaan. Sistem bahan bakar
harus memasok bahan bakar ke Fuel Control Metering Devices pada
semua kondisi perubahan ketinggian dan cuaca, harus bebas dari
kecenderungan terjadinya Vapor lock.
Vapor lock adalah kantung uap yang terjadi pada saluran bahan bakar
yang bisa menghentikan aliran tersebut. Penyebabnya ada tiga yaitu bahan
bakarnya bertekanan rendah, temperature tinggi dan turbulensi.
BATK Sem. 2 23
Pompa ini menjaga dari saluran tanki ke Engine Driven Pump ( EDP )
(pompa bahan bakar di engine) tetap bertekanan. Spray nozzle, yang
berfungsi membuat butiran kecil atau uap bahan bakar untuk menjamin
pembakaran yang cepat. Nozzle nya ada yang simplex dan duplex. Bagian
utama fuel system ialah ; tank, booster pump, lines, selector valve,
strainers, engine driven pump, pressure gauge.
BATK Sem. 2 24
b. Oil System (Lubrication)
Banyak keperluan pelumasan untuk turbine engine, tetapi sedikit bagian
yang bergerak dan tidak ada bagian yang bolak balik, sehingga masalah
pelumasan tidak serumit reciprocating engine. Karena tidak ada yang
bergerak bolak-balik dan pemakaian Ball dan Roller Bearing, turbine
engine memakai pelumas yang lebih encer dibanding pelumas untuk piston
engine.
Ada dua sistem sirkulasi yang dikenal sebagai “pressure relief valve” dan
‘full flow”.Dan juga sistem “dry sump lubrication “ serta “wet sump
lubrication”
BATK Sem. 2 25
BATK Sem 2
Gambar 2 - 31 Dry Sum Lubrication System
26
c. Starting and Ignition System
Dua sistem terpisah yang diperlukan untuk menjamin bahwa gas turbine engine
akan mulai jalan dengan memuaskan.
Pertama : perlengkapan harus dibuat untuk kompresor dan turbine yang diputar
sampai kecepatan dimana udara masuk ke sistem pembakaran bercampur
dengan bahan bakar.
Kedua : perlengkapan harus dibuat untuk pembakar udara dan bahan bakar di
dalam sistem pembakaran.
Gas turbine engine dihidupkan dengan memutar kompresor. Engine dengan
twin spool (dua poros) , hanya diteruskan sampai mencapai kecepatan “self
accelerating” (menambah kecepatan sendiri)
Methods of starting
Seperti terlihat dalam gambar, segera setelah starter, aliran udara yang cukup,
pengapian dihidupkan, kemudian disemprotkan bahan bakar, urutan harus
betul.
BATK Sem 2 27
d. Starter yang dikembangkan untuk gas turbine engine ialah :
1) Electrical Starting
Electrical starting system (motor listrik) untuk engine kecil
Kelemahan
BATK Sem 2 28
Kelebihan :
- torque tinggi
- ringan
- bisa dipakai terus-memerus tanpa overheated
Dari self sustain sampai idle masih ada resiko hanging atau hot start
Hot start : udara power lemah, start motor rusak ( flow rendah )
Hung start ( hanging ) : starting dengan waktu lebih lama dari yang
ditentukan (kekurang fuel) filter block
3) Ignition
Low voltage high voltage
DC Exciter
AC plug
BATK Sem 2 29
5. Engine Instrumen
Pesawat dilengkapi instrument untuk memberi informasi ke pilot berfungsinya
dengan baik berbagai sistem di engine dan mengingatkan kalau terjadi kesalahan.
Bila setiap yang otomatis rusak, engine bisa dikontrol oleh pilot secara manual dan
memantau instrument untuk menjaga limitasinya.
a. Primary Instrument
1) Thrust / EPR Indicator
2) Engine Speed Indicator ( RPM )
3) Turbine Gas Temperature Indicator ( Exhaust Gas Temperature )
4) Fuel Flow Indicator
5) Torque Indicator ( Turbo Propeller )
b. Secondary Instrument
1) Oil Pressure Indicator
2) Oil Temperature Indicator
3) Fuel Temperature Indicator
4) Oil Quantity Indicator
5) Vibration Monitor
BATK Sem 2 30
6. Lain-lain
a. Water Injection
Tenaga output maksimum dari sebuah gas turbine engine tergantung pada
density udara yang mengalir pada engine. Pengurangan thrust akibat
berkurangnya tekanan atmosfir hubungannya dengan altitude dan atau
kenaikan suhu udara di sekitarnya. Kondisi begini, tenaga output bisa dijaga
atau secara langsung dibantu untuk takeoff dengan cara pendinginan aliran
udara oleh air atau air/methanol, methanol ditambahkan ke dalam air memberi
sifat anti beku, juga penambahan sumber bahan bakar. Ada dua metoda injeksi
pendinginan ke aliran udara. Pendinginan disemprotkan langsung ke
Compresor Inlet yang lainnya pendingin diinjeksikan ke Combustion Chamber
Inlet yang biasanya cocok untuk axial flow compressor.
BATK Sem 2 31
Gambar 2 - 37 Compressor Inlet Injection
b. After burning
After Burning adalah satu metoda penambahan thrust dari engine untuk
memperbaiki take off pesawat, climb, dan combat performance. Menambah
power bisa diperoleh dengan menggunakan engine yang lebih besar, tetapi hal
ini akan menambah berat, frontal area, dan konsumsi bahan bakar.
Pembakaran susulan adalah metoda penambahan thrust untuk waktu pendek.
BATK Sem 2 32
Pembakaran susulan ialah pembakaran bahan bakar antara turbine dan nozzle
pembuangan, menggunakan oksigen yang tidak terbakar dalam exhaust gas.
Penambahan temperature exhaust menjadikan penambahan kecepatan udara,
yang berarti penambahan thrust.
Penambahan thrust hubungannya dengan pembakaran susulan tergantung
kepada ratio temperature absolute sebelum dan sesudah pembakaran susulan.
Contoh : temperature gas sebelum pembakaran susulan 640˚ C ( 913˚ K ) dan
dengan pembakaran susulan 1269˚ C (1542˚ K ), kemudian ratio temperature
1542/913 = 1,69.
temperature ratio √ 1,69 = 1,3 berarti penambahan kecepatan 30 %.
BATK Sem 2 33
Gambar 2 - 40 Engine Ice Protection
BATK Sem 2 34
II. Pembelajaran
A. Deskripsi
Dalam Modul ini dibahas tentang organisasi penerbanan sipil international, Kementerian
Perhubungan Indonesia, sampai Peraturan-Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil
yang diberlakukan di Indonesia. Walaupun tidak seluruh Peraturan dalam hal ini Part
CASR / PKPS, tetapi yang dibahas adalah Part-Part yang berhubungan dengan
manufacture dan Maintenance pesawat udara
B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1
Mengamati :
Mengamati penerapan Part CASR
Menanya :
Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan
secara aktif dan mandiri Part CASR
Pengumpulan data :
Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui
benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan tentang Part CASR
Mengasosiasi :
Mengkatagorikan data dan menentukan hubungannya, selanjutnyanya
disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih
kompleks terkait Part CASR.
Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang Part CASR dalam bentuk lisan,
tulisan, diagram, bagan, gambar atau media lainnya.
a. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan observasi dan tanya jawab denngan model pembelajaran
Discovery Learning pada materi pokok Pengenalan dan penerapan Badan
Otorisasi Penerbangan Internasional dan Indonesia,
diharapkan peserta didik terlibat aktif, dapat tanya jawab dan bekerja sama
dalam kegiatan pembelajaran.
BATK Sem 2 35
II. Civil Aviation Safety Regulation
( Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil)
BATK Sem 2 36
Bagaimana ICAO bekerja
Konstitusi ICAO adalah Konvensi
pada International Civil Aviation
telah ditetapkan melalui konferensi
di Chicago pada bulan November
dan Desembwer 1944 dan untuk
setiap Negara Pengontrak ICAO
adalah anggota organisasi.
Menurut istilah Konvensi,
Organisasi terbentuk dari sebuah
Kongres suatu Dewan dengan
jumlah keanggotaan terbatas serta
dengan badan-badan yang ada di
Gambar 2 - 43 Markas ICAO di Montreal
bawahnya dan Sekretariat. Para Canada
pejabat utama adalah Pimpinan
Dewan dan Sekretaris Umum.
a. Organisasi
Kongres, terdiri atas perwakilan dari semua Contracting States, adalah
badan independent ICAO. Badan ini mengadakan pertemuan setiap tiga
tahun sekali, meninjau kembali secara mendetail kerja Organisasi dan
merencanakan kebijakan untuk tahun berikutnya. Badan ini juga
mengusulkan anggaran tiga tahunan.
Dewan, badan pengawas yang mana dipilih oleh Kongres untuk jangka
waktu tiga tahun terdiri atas 36 negara. Kongres memilih Negara Anggota
Dewan dengan tiga keutamaan: Negara utama di dalam transport udara,
negara-negara yang mana memberikan kontribusi terbesar terhadap
penentuan fasilitas untuk pengangkutan udara, dan negara yang
ditugaskan akan memastikan bahwa semua daerah-daerah penting di
seluruh dunia akan terwakili. Sebagai badan pengawas, Dewan
memberikan pengarahan secara terus menerus pada kerja ICAO. Di dalam
Dewan bahwa Standard dan Praktek yang dianjurkan akan digunakan dan
dipadukan sebagai Lampiran pada Pertemuan Penerbangan Sipil
Internasional. Dewan dibantu oleh Air Navigation Commission (hal-hal
teknis), Air Transport Committee (hal-hal ekonomis), Committee of Joint
Support of Air Navigation Service and the Finance Committee.
b. Standar ICAO
MERENCANAKAN STANDAR ICAO
Mengapa standar-standar tersebut diperlukan?
Penerbangan sipil adalah kekuatan penuh untuk berkembang di dalam
masyarakat global modern. Kesejahteraan dan perkembangan sistem
transport mewujudkan dan mendukung jutaan profesi di seluruh dunia. Ini
sebagian dapat membentuk hubungan ekonomi banyak negara. Ini adalah
katalis untuk perjalanan dan pariwisata, industry terbesar dunia. Di samping
ekonomi, transport udara juga dapat memperkaya kerangka kerja
masyarakat baik itu sosial maupun kultural dan membantu tercapainya
perdamaian dan kemakmuran di seluruh dunia.
Duapuluh empat jam, 365 hari dalam setahun, pesawat take off atau
landing setiap detiknya di manapun singgah di bumi. Setiap satu dari
penerbangan tersebut ditangani secara sama, cara seragam, apakah oleh
pengawasan arus lalu lintas udara, otorisasi pilot atau pilot pada waktu
mengadakan pengontrolan pesawat angkut. Di samping pemandangan
jutaan pekerja yang dilibatkan di dalam manufacturing, perawatan dan
pengawasan produk dan jasa diperlukan di dalam sirkulasi penerbangan
secara terus menerus.
Sebenarnya, penerbangan
modern adalah salah satu dari
sistem interaksi yang paling
kompleks di antara manusia
dan mesin yang pernah
diwujudkan.
Ketepatan jam kerja menurut
prosedur dan sistem
memungkinkan untuk dilakukan
melalui eksistensi standar-
standar yang diterima secara Gambar 2 - 44 Pesawat Udara Jatuh
universal dan dikenal dengan
istilah Standards and Recommended Practices, atau SARPs. SARPs
menghadapi semua aspek teknis dan operasional penerbangan sipil
internasional, seperti keamanan, ijin pegawai, operasi pesawat angkut,
aerodrome, jasa lalu lintas udara, penelitian angka kejadian dan
lingkungan. Tanpa SARPs, sistem penerbangan akan menjadi hal terburuk
dan kondisi keamanan rawan.
BATK Sem 2 38
ICAO mempunyai markas
besar yang berlokasi di
Montreal, Canada, dengan
tujuh kantor regional di seluruh
dunia. Pertama di dalam tahun
1944 ICAO telah
mengembangkan suatu
organisasi dengan lebih sekitar
180 Contracting States. Tujuan
ICAO adalah keamanan dan
pengembangan sistemik semua
aspek penerbangan sipil Gambar 2 - 45 Reruntuhan Pesawat Udara
internasional.
Bagaimanapun juga ini memberikan forum persyaratan dan prosedur
sebagai standardisasi yang diperlukan mungkin akan diperkenalkan, diteliti
dan dipecahkan.
Perjanjian ICAO adalah Konvensi Penerbangan Sipil Internasionl,
diresmikan di Chicago pada bulan Desember tahun 1944, dan dimana
masing-masing ICAO Contracting State adalah anggota organisasi.
Menurut Konvensi, organisasi tersebut ditetapkan oleh Kongres, Dewan
dan Sekretariat. Para pejabat utama adalah Pimpinan Dewan dan
Sekretaris Umum. Kongres terdiri atas perwakilan dari semua Negara yang
mengadakan kontrak adalah badan ICAO yang berwenang. Kongres ini
mengadakan pertemuan setiap tiga tahun sekali, meninjau kembali secara
mendetail kerja organisasi, menetapkan kebijakan untuk tahun berikutnya
dan menetapkan anggaran tiga tahunan. Kongres memilih Dewan, badan
pengawasan untuk jangka waktu tiga tahun.
Dewan terdiri atas para anggota dari 36 negara yang menyatakan dengan
tegas para pejabatnya dan menindaklanjuti bisnisnya di markas besar
ICAO. Ini adalah Dewan dimana Standards and Recommended Practices
akan dilaksanakan dan dipadukan sebagai Lampiran pada Pertemuan
Penerbangan Sipil Internasional.
Berkenaan dengan pengembangan standar, Dewan dibantu oleh Air
Navigation Commission di dalam hal-hal teknis, Air Transport Committee di
dalam hal-hal ekonomi dan Committee on Unlawful Interference di dalam
hal-hal keamanan.
SARPs dirumuskan di dalam istilah luas dan dibatasi pada prsyaratan
esensial. Untuk sistem kompleks seperti perlengkapan komunikasi, materi
SARPs dibentuk di dalam dua seksi: materi utama SARPs sifat dasar
regulator yang dimuat dengan badan utama Annexes dan spesifiksi teknis
mendetail ditempatkan di dalam Annexes (Lampiran).
Ketentuan untuk Annex 18, Produk-produk Berbahaya yang diperlengkapi
oleh Lembaga Teknis untuk Safe Transport of Dangerous Goods by Air.
Sementara lembaga-lembaga tersebut tidak memiliki status SARPs atau
PANS, mereka mempunyai status khusus di mana Contracting States
diperlukan untuk mencapai pemenuhan.
Regional Supplementary Procedures (atau SUPPs) menerapkan aplikasi di
daerah ICAO. Meskipun dari dalam Regional Supplementary Procedures
BATK Sem 2 39
adalah sama di dalam Prosedur jasa pengangkutan udara, SUPPs tidak
diaplikasikan di seluruh dunia.
Materi Pedoman diproduksi untuk melengkapi SARPs dan PANS dan untuk
memfasilitasi implementasinya. Materi pedoman dikeluarkan sebagai
Attachments atau di dalam dokumen berbeda seperti manual, surat edaran
dan daftar alamat. Biasanya ini disetujui pada waktu yang bersamaan
terkait dengan SARPS yang digunakan.
Manual memberikan informasi untuk melengkapi dan atau untuk
memperkuat SRPP untuk jasa pengangkutan udara. Mereka khususnya
dirancang untuk memfasilitasi implementasi dan diamandemenkan secara
periodik untuk memastikan kualitasnya yang mencerminkan praktek dan
prosedur baru. Surat edaran menyajikan informs khusus yang ada
berkaitan dengan Contracting States. Lain halnya dengan manual, surat
edaran biasanya tidak diperbaharui.
c. Tujuan Strategis
International Civil Aviation Organization, sebuah Agen Khusus PBB, adalah
forum global untuk penerbangan sipil. ICAO bekerja untuk mencapai visi aman,
pengembangan terus dari penerbangan sipil melalui kerjasama antara Negara
anggotanya.
Implementasi visi ini, organisasi sudah menentukan tujuan strategi ke depan
yaitu :
o Safety – Enhance global civil aviation safety
(Keselamatan – Menambah keselamatan penerbangan sipil global)
o Security – Enhance Global civil aviation security
(Keamanan - Menambah keamanan penerbangan sipil global)
o Environmental Protection, Minimize the adverse effect of global civil aviation
on the environmental
(Perlindungan lingkungan, Meminimalkan efek kurang baik dari penerbanan
sipil global pada lingkungan)
o Efficiency – Enhance the efficiency of aviation operations
(Efisiensi – menambah efisiensi dalam pengoperasian penerbangan)
o Continuity – Maintain the continuity of aviation oprations
(Berkesinambungan – Menjaga kesinambungan pengoperasian
penerbangan)
o Rule of Law – Strengthen law govering international civil aviation
(Aturan main – Penguatan aturan penerbangan sipil internasional)
BATK Sem 2 40
ICAO
Convention Annex
Dec, 7 1944 standar dalam penyusunan
Chicago UU penerbangan
(18 Annex / lampiran)
BATK Sem 2 41
Tabel 8 - 1 Annex ICAO
Annex Description
ANNEX 01 Personnel Licensing
ANNEX 02 Rules of the Air
ANNEX 03 Meteorological Service for International Air Navigation
ANNEX 04 Aeronautical Charts
Units of Measurement to be used in Air and Ground
ANNEX 05
Operations
ANNEX 06 Operations Of Aircraft
ANNEX 07 Aircraft Nationality and Registration Marks
ANNEX 08 Airworthiness Of Aircraft
ANNEX 09 Facilitation
ANNEX 10 Aeronautical Telecommunications
ANNEX 11 Air Traffic Services
ANNEX 12 Search and Rescue
ANNEX 13 Aircraft Accident Investigation
ANNEX 14 Aerodromes
ANNEX 15 Aeronautical Information Services
ANNEX 16 Environment Protection
ANNEX 17 Aviation Security
ANNEX 18 The Safe Transport of Dangerous Goods by Air
BATK Sem 2 42
Rangkuman
Kongres : terdiri atas perwakilan dari semua Contracting States, adalah badan
independent ICAO
Dewan : badan pengawas yang mana dipilih oleh Kongres untuk jangka waktu
tiga tahun terdiri atas 36 negara
Sekretariat : diketuai oleh Sekretaris Umum dibagi ke dalam lima divisi utama:
Biro Perjalanan Udara, Biro Transportasi Udara, Biro Kerjasama Teknis, Biro
Hukum, dan Biro Administrasi dan Jasa
Tugas
Tes Formatif
BATK Sem 2 43
2. Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
BATK Sem 2 44
4) Terwujudnya kontinuitas pelayanan jasa transportasi udara yang terjangkau
ke seluruh pelosok tanah air, sehingga dapat ikut mendorong pemerataan
pembangunan, kelancaran distribusi, stabilitas harga barang dan jasa, serta
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ;
3) Menciptakan iklim usaha jasa angkutan udara dalam persaingan sehat dan
kondusif dalam rangka menciptakan industri penerbangan yang efisien,
efektif dan kompetitif dalam pasar global serta mempunyai kelangsungan
hidup jangka panjang;
b. Struktur Organisasi
BATK Sem 2 45
BATK Sem 2
Gambar 2 - 46 Struktur Kementerian Perhubungan
46
BATK Sem 2
Gambar 2 - 47 Struktur Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
47
c. Direktorat Sertifkasi Kelaikan Udara
BATK Sem 2 49
Part CASR Manufaktur dan Perawatan
B. N
Deskripsi
o
1 PKPS 1 Amandemen 1
2 PKPS 11
3 PKPS 21 Amandemen 1
4 PKPS 23 Amandemen 1
5 PKPS 25 Amandemen 5
BATK Sem 2 50
6 PKPS 27
7 PKPS 29
8 PKPS 31
9 PKPS 33 Amandemen 1
10 PKPS 34 Amandemen 1
11 PKPS 35
BATK Sem 2 51
PKPS 36 Amandemen 1
12
Tentang : NOISE STANDARD : AIRCRAFT TYPE AND AIRWORTHINESS
CERTIFICATION
Pengesahan : KM 29 Tahun 2009 / 26 Februari 2009
Dikeluarkan Pertama : 27 Desember 1993
Amandemen Terakhir (1) : 26 Februari 2009
13 PKPS 39 Amandemen 1
14 PKPS 43 Amandemen 1
15 PKPS 45 Amandemen 2
16 PKPS 47 Amandemen 3
17 PKPS 57
BATK Sem 2 52
18 PKPS 61 Amandemen 1
19 PKPS 63
20 PKPS 65 Amandemen 1
21 PKPS 67
22 PKPS 69
23 PKPS 91 Amandemen 1
BATK Sem 2 53
24 PKPS 92
25 PKPS 101
27 PKPS 129
28 PKPS 133
BATK Sem 2 54
30 PKPS 137
31 PKPS 139
32 PKPS 141
33 PKPS 142
34 PKPS 143
BATK Sem 2 55
36 PKPS 147
37 PKPS 170
38 PKPS 171
39 PKPS 172
40 PKPS 173
41 PKPS 175
BATK Sem 2 56
Dikeluarkan Pertama : 01 Desember 1993
Amandemen Terakhir (1) : 03 Desember 2001
43 PKPS 830
44 PKPS SMS
BATK Sem 2 57
1. Part 21
Kegiatan Belajar 3
a. Tujuan Pembelajaran
b. Uraian Materi
REPUBLIK INDONESIA
DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
21.1 Penggunaan
a) Komponen ini menggambarkan
1) Persyaratan prosedural untuk peluncuran kualifikasi tipe dan
mengubah kualifikasi; peluncuran kualifikasi produksi; peluncuran
kualifikasi kelaikan udara; dan peluncuran ijin kelaikan udara ekspor.
2) Peraturan yang mengatur pemilik beberapa kualifikasi yang
dikhususkan didalam paragraph (a) (1) bab ini; dan
3) Persyaratan prosedural untuk ijin materi tertentu, komponen, proses,
dan peralatan.
b) Untuk tujuan komponen ini, kata “produk” mengartikan pesawat,
mesin pesawat, atau baling-baling. Selain untuk tujuan Sub Bab L hanya
ini meliputi komponen dan onderdil pesawat, mesin pesawat dan baling-
baling; juga komponen; materi, dan perlengkapan, ijin di bawah sistem
Technical Standard Order (TSO).
21.11 Penggunaan
Sub bab ini menggambarkan
(a) Persyaratan prosedural untuk peluncuran kualifikasi tipe untuk
pesawat, mesin, dan baling-baling; dan
(b) Peraturan yang mengatur pemilik kualifikasi tersebut.
21.13 Kelaikan
Banyak orang yang berkepentingan mungkin menggunakan kualifikasi
tipe.
BATK Sem 2 59
21.15 Aplikasi untuk kualifikasi tipe.
(a) Aplikasi untuk kualifikasi tipe dibuat dengan bentuk dan cara seperti
yang telah digambarkan melalui Pimpinan Umum dan telah disampaikan
ke petugas DGCA.
(b) Aplikasi untuk kualifikasi tipe pesawat mesti diselesaikan melalui tiga
tinjauan yang menggambarkan pesawat tersebut dan data dasar yang ada
sebelumnya.
© Aplikasi untuk kualifikasi tipe mesin pesawat mesti disertai dengan
gambaran kegagalan rancangan mesin, karakteristik pengoperasian
mesin, dan keterbatasan pengoperasian mesin yang diusulkan.
BATK Sem 2 60
produk yang ditunjukkan untuk memenuhi persyaratan sebagaimana
termaktub didalam pernyataan ini.
(b) Informasi mengenai dimensi, materi, dan proses yang diperlukan
untuk mendefinisikan kekuatan structural produk;
(c) Bab keterbatasan laik terbang Instructions for Continued
Airworthiness sebagaimana yang diperlukan didalam Bab III, IV, VI, dan IX
Pernyataan ini, dan dikhususkan didalam kriteria laik terbang dapat
digunakan untuk sebab-sebab khusus pesawat yang didefinisikan didalam
sub bab 21.17 (b); dan produk dengan tipe sama.
BATK Sem 2 61
(1) untuk menentukan persyaratan yang dapat digunakan pada
Pernyataan ini; dan
(2) Untuk pesawat yang akan dikualifikasaikan menurut Pernyataan ini,
kecuali pesawat dengan bobot 6,000 lbs atau maksimum kurang akan
disertifikatkan menurut Bab tambahan III pernyataan ini untuk menentukan
apakah ada asuransi beralasan bahwa pesawat, komponen, dan
perlengkapan dapat diandalkan dan berfungsi dengan laik.
(c) Setiap pemohon mesti melakukan semua pengujian jika dapat
dipraktekkan sebagaimana telah digambarkan didalam paragraph (b)(2)
bab ini dimana pesawat yang digunakan harus menunjukkan
(1) Paragraf (b)(1) bab ini; dan
(2) Untuk rotor pesawat, uji ketahanan rotor drive seperti telah
digambarkan didalam sub bab 27.923 bab tambahan V pernyataan ini
dapat digunakan.
(d) Setiap peserta mesti memperlihatkan masing-masing uji terbang
yang memadai ketentuan untuk awak pesawat udara dan penggunaan
darurat serta parasut.
(e) Peserta mesti tidak meneruskan uji terbang menurut ketentuan
tersebut hingga memperlihatkan bahwa tindakan korektif diambil, kapan
pun
(1) Peserta uji pilot tidak mampu atau tidak menginginkan untuk
melakukan uji terbang; atau
(2) Item-item persyaratan yang harus dipenuhi ditemukan bahwa
mungkin ujian tambahan tidak berguna atau ujian mengandung unsur
bahaya.
(f) Uji terbang yang digambarkan pada paragraph (b)(2) bab ini mesti
melibatkan
(1) Untuk pesawat jenis mesin turbin yang sebelumnya tidak digunakan
pada jenis pesawat yang telah disertifikatkan minimal 300 jam operasi
dengan perlengkapan mesin penuh yang cocok dengan kualifikasi tipe,
dan
(2) Untuk semua pesawat lain, minimal 150 jam operasi.
BATK Sem 2 62
SUB BAB D PERUBAHAN PADA SERTIFIKAT TIPE
21.91 Penggunaan
Sub bab ini menggambarkan persyaratan prosedural untuk ijin perubahan
sertifikat tipe.
21.111 Penggunaan
Sub bab ini menggambarkan persyaratan prosedural untuk peluncuran
sertifikat tipe tambahan
BATK Sem 2 63
c. Rangkuman
d. Tugas
e. Tes Formatif
BATK Sem 2 64
2. Part 39
Kegiatan Belajar 4
a. Tujuan Pembelajaran
b. Uraian Materi
REPUBLIK INDONESIA
DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
Isi
39.1 Penerapan
39.3 Kondisi tidak Aman
39.5 Edaran Perintah Laik Terbang
39.7 Edaran Perintah Laik Terbang Didasarkan pada Edaran Perintah
Laik Terbang Luar Negeri
39.9 Perintah Laik Terbang untuk Produk-produk Luar Negeri
39.11 Ketetapan yang Memadai
39.13 Macam-macam Persyaratan yang Harus Dipenuhi
39.15 Catatan-catatan yang Memadai
39.17 Pemenuhan Perintah Laik Terbang
39.1 Penerapan
Bab ini menggambarkan kebijakan untuk peluncuran Airworthiness
Directives (AD) yang menerapkan pesawat, mesin, baling-baling, atau
perlengkapan (disini merujuk pada onderdil sebagai produk)
(a) Kondisi tidak aman eksis didalam produk dan
(b) Kondisi kemungkinan eksis atau berkembang pada produk lain
desain tipe yang sama.
BATK Sem 2 66
(CONTOH AIRWORTHINESS DIRECTIVE DARI FAA, terjemahan bebas)
DEPARTMENT OF TRANSPORTATION
Federal Aviation Administration
14 CFR Part 39
Latar belakang
Kami sudah menerima laporan-laporan bahwa bagian dari jalur slat utama
rangkaian akhir gagal di jalur slat utama. Dalam sebuah kasus, suatu mur
jatuh masuk ke kantung jalur slat dan, selama suatu penarikan kembali slat
yang berikut, mengenai mur, mendorongnya ke dalam dinding kantung itu dan
menusuknya. Operator melaporkan temuan kebocoran bahan bakar dari
lubang kuras di kantung jalur slat di posisi jalur slat No. 5. Di kasus yang lain,
satu penyelidikan awal mengungkapkan bahwa penarikan kembali slat-slat
setelah pendaratan suatu pesawat udara Model 737-800, bagian-bagian yang
lepas dari slat utama menusuk kantung slat itu, yang menimbulkan suatu
kebocoran bahan bakar dan suatu kebakaran akhirnya menghancurkan
pesawat udara.
Longgar atau hilang bagian dari slat utama, jika tidak dideteksi dan dikoreksi,
bisa mengakibatkan suatu kebocoran bahan bakar dan akibatnya kebakaran.
BATK Sem 2 67
menguraikan otoritas Administrator FAA. Bagian VII, Ilmu penerbangan ,
menguraikan secara lebih detil lingkup dari otoritas Badan itu.
Kami sedang mengeluarkan pembuatan aturan ini di bawah otoritas
menggambarkan di Subtitle VII, Memisah[kan A, Subpart III, Bagian 44701,
"Persyaratan umum." Di bawah bahwa bagian, Konggres menugaskan FAA
dengan promosi keselamatan penerbangan pesawat udara sipil di dalam
penerbangan komersial dengan menentukan regulasi-regulasi untuk praktis,
metoda-metoda, dan prosedur-prosedur yang Administrator penting penting
bagi keselamatan dalam penerbangan komersial. Regulasi ini di dalam
lingkup otoritas karena menunjuk satu kondisi tak-aman yang mungkin ada
atau berkembang pada produk diidentifikasi dalam aksi pembuatan aturan ini.
Tanggal Efektif
AD-AD Dipengaruhi
(c) AD ini berlaku bagi semua pesawat udara seri Boeing Model 737-600, -
700, - 700C, - 800, -900, dan -900ER disertifikasi dalam setiap kategori.
Kondisi tdak aman
(d) AD Ini akibat laporan-laporan bahwa komponen jalur slat utama rangkaian
akhir gagal di jalur slat utama tertahan baut-baut. Federal Aviation
Administration sedang mengeluarkan AD ini untuk mendeteksi dan
mengoreksi kelonggaran atau hilang suku cadang dari slat utama rangkaian
akhir, yang bisa mengakibatkan suatu kebocoran bahan bakar dan
mengakibatkan kebakaran.
Pemenuhan
(e) Anda bertanggung jawab atas aksi-aksi yang diperlukan oleh AD ini dalam
melaksanakan pemenuhan waktu ditetapkan, kecuali jika aksi-aksi telah
selesai.
BATK Sem 2 68
(f) Dalam 24 hari setelah penerimaan AD ini: Lakukan aksi-aksi yang
diperlukan oleh alinea-alinea (f)(1) dan (f)(2) dari AD ini.
(1) Lakukan suatu inspeksi yang terperinci dari tiap slat utama rangkaian akhir
untuk memverifikasi pemasangan yang tepat komponen jalur slat (baut, cincin,
downstops, sleeve, lokasi perhentian, dan mur yang ditunjukkan di dalam
Gambar 1 Boeing Service Letter 737-SL-57-084-B, tanggal 10, Juli 2007, dan
di dalam AD ini). Bila ada part yang hilang atau diinstall dengan tidak sesuai,
sebelum penerbangan berikutnya, pasang yang baru atau suatu part dapat
diperbaiki yang menggunakan suatu metoda yang diakui sesuai prosedur-
prosedur yang ditetapkan di dalam alinea (g) dari AD ini; dan melakukan
suatu inspeksi yang terperinci bagian dalam slat itu dapat karena benda asing
(FOD) dan kerusakan. Sebelum penerbangan berikutnya, mencabut setiap
FOD yang ditemukan dan reparasi setiap kerusakan yang ditemukan dengan
suatu metoda diakui menurut prosedur-prosedur yang ditetapkan di dalam
alinea (g) dari AD ini. Menggunakan Boeing Correspondence (Multi-Operator
Message) Layani Request ID 1-523812011, yang dikeluarkan 25 Agustus
2007, satu metoda yang disetujui untuk membuktikan pemasangan yang
tepat; menerapkan suatu part dapat diperbaiki atau yang baru; dan memeriksa
untuk kemungkinan kerusakan dan FOD, dan memindahkan FOD dan
memperbaiki kerusakan. Ulangi aksi-aksi yang diperlukan oleh alinea (f)(1)
dari AD ini dengan interval tidak melebihi 3,000 kali penerbangan
(2) Untuk meminta suatu metoda yang berbeda dari pemenuhan atau suatu
pemenuhan waktu yang berbeda untuk AD ini, mengikuti prosedur-prosedur
dalam 14 CFR 3919. Sebelum menggunakan setiap AMOC yang disetujui di
setiap pesawat udara yang mana AMOC menerapkan, memberitahu inspektur
yang pokok yang sesuai (PI (22:7)) di dalam FAA Flight Standards District
Office (FSDO), atau kekurangan suatu PI, FSDO yang lokal.
BATK Sem 2 69
(3) Satu AMOC menyediakan suatu tingkat keselamatan yang dapat diterima
bisa digunakan untuk setiap reparasi yang diperlukan oleh AD ini, jika itu
disetujui oleh satu Wakil Yang Sah untuk Boeing Commercial Airplanes
Delegation Option Authorization Organization yang sudah diberi hak oleh
Manager, Seattle ACO, untuk penemuan tersebut. Karena suatu metoda
reparasi untuk disetujui, reparasi itu harus sesuai berdasarkan sertifikasi dari
pesawat udara, dan persetujuan itu harus secara rinci mengacu pada AD ini.
BATK Sem 2 70
c. Rangkuman
d. Tugas
e. Tes Formatif
BATK Sem 2 71
3. Part 43
Kegiatan Belajar 5
a. Tujuan Pembelajaran
b. Uraian Materi
REPUBLIK INDONESIA
DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
BATK Sem 2 73
(d) Perusahaan manufaktur dapat menyetujui untuk pengembalian ke
pengoperasian setiap pesawat udara, rangka pesawat udara, mesin pesawat
udara, baling-baling, peralatan, atau bagian komponen yang telah ditangani
oleh perusahaan manufaktur bersangkutan menurut seksi 43.3 (i). Namun
demikian, kecuali untuk perubahan kecil, pekerjaan harus telah dilakukan
sesuai dengan data teknis yang disetujui oleh Direktur Jenderal.
(e) Pemegang sertifikat operator udara yang dikeluarkan menurut bagian
121, 127, atau 135, dapat menyetujui pesawat udara, rangka pesawat udara,
mesin pesawat udara, baling-baling, peralatan, atau bagian komponen untuk
pengembalian ke pengoperasian sebagaimana ditentukan pada bagian 121,
127, atau 135 yang diterapkan.
BATK Sem 2 74
kompresi, roda-gigi reduksi propeler, rasio gerigi impeler atau pengganti suku
cadang mesin yang utama yang memerlukan luas mengerjakan lagi dan uji
coba mesin;
(- ii) perubahan-perubahan kepada mesin dengan menggantikan bagian
struktur mesin pesawat udara dengan suku cadang yang tidak disediakan oleh
pabrikan atau suku cadang yang asli tidak secara rinci disetujui oleh Direktur
Jenderal;
(- iii) pemasangan dari suatu aksesori yang tidak disetujui untuk mesin;
(- iv) melepaskan aksesori dari daftar seperti peralatan yang diperlukan di
ketentuan khusus pesawat udara atau mesin;
(v) pemasangan bagian struktur selain dari tipe dari suku cadang yang diakui
untuk pemasangan; dan,
(- vi) konversi-konversi tentang segala jenis pilihan untuk tujuan
menggunakan bahan bakar dari suatu langkah nilai atau kadar selain dari
daftar di dalam spesifikasi mesin.
(3) perubahan-perubahan Propeler utama. Sebagai kelanjutan perubahan-
perubahan suatu propeler ketika tidak sesuai spesifikasi propeler yang
dikeluarkan oleh Otoritas adalah perubahan-perubahan propeler utama:
(-i) perubahan di dalam desain sudu;
(- ii) perubahan di dalam desain hub;
(- iii) perubahan di dalam desain governor atau kendali;
( iv) pemasangan governor propeler atau sistem baling-baling berubah;
(v) pemasangan propeler deicing sistem; dan,
(- vi) pemasangan suku cadang yang tidak diakui untuk propeler.
(4) perubahan-perubahan Perabot utama. Perubahan-perubahan desain yang
dasar bukan buatan persetujuan dengan rekomendasi dari pabrik atau sesuai
Airworthiness Directive yang dikeluarkan oleh DGCA adalah perubahan-
perubahan perubahan utama. Sebagai tambahan, perubahan di dalam
komunikasi radio desain dasar dan peralatan navigasi diakui di bawah
sertifikat tipe atau suatu Technical Standard Order yang berpengaruh atas
kestabilan frekuensi, level bunyi, sensitivitas, selektivitas, cacat, radiasi palsu,
ciri-ciri AVC, atau kemampuan untuk menghubungkan kondisi-kondisi
pengujian lingkungan dan perubahan-perubahan lain bahwa berpengaruh atas
penampilan dari peralatan itu adalah juga perubahan-perubahan utama.
(b) Pekerjaan pembetulan utama
(1) pekerjaan pembetulan utama Airframe. Pekerjaan pembetulan dari
mengikuti bagian-bagian dari satu airframe dan pekerjaan pembetulan dari
tipe-tipe yang berikut, menyertakan perkuatan, penguatan, penyambung, dan
pabrikasi anggota struktur yang utama atau penggantian, ketika penggantian
adalah fabrikasi seperti pengelingan atau mengelas, adalah pekerjaan
pembetulan utama airframe.
(i) box beam;
(- ii) monocoque atau semimonocoque bidang kemudi;
(- iii) stringer sayap atau bagian chord;
(- iv) spar;
(v) spar flange;
(- vi) bagian truss type beam;
(- vii) thin sheet webs of beams
BATK Sem 2 75
(- viii) bagian rangka belakang/celah badan pesawat atau pelampung-
pelampung;
(- ix) batang-tekan lembar bergelombang yang bertindak sebagai sayap dari
permukaan-permukaan sayap-sayap atau ekor;
(x) rib sayap dan batang-tekan utama;
(- xi) permukaan sayap atau ekor mengait batang-batang;
(- xii) tempat memasang mesin;
(- xiii) longerons badan pesawat udara;
(- xiv) bagian penopang samping, tiang penopang horisontal, atau gelugur-
gelugur;
(- xv) penumpu tempat duduk utama mengait dan mengurung;
(- xvi) roda pesawat untuk mendarat mengait batang-batang;
(- xvii) poros;
(-xviii) roda/kemudi;
(- xix) ski-ski, dan kaki tiang ski;
(-tanpa sekuritas atau warrant) bagian-bagian dari sistem kendali seperti
kendali kolom, injakan, batang, braket-braket, atau tanduk;
(- xxi) pekerjaan pembetulan yang yang disertai penyulihan bahan;
(-xxii) reparasi dari daerah-daerah yang dirusakkan di dalam logam atau kayu
lapis menekankan kelebihan perlindungan enam inci di dalam setiap arah;
(-xxiii) reparasi bagian-bagian helai-helai kulit dengan membuat kampuh-
kampuh tambahan.
(-xxiv) penyambung helai-helai kulit;
(-xxv) reparasi dari tiga atau permukaan sayap atau kendali lebih
bersebelahan atau tepi yang terkemuka dari permukaan-permukaan sayap-
sayap dan kendali, antara rangka yang bersebelahan seperti itu;
(-xxvi) reparasi dari salut kain yang disertai satu daerah lebih besar bahwa
yang yang diperlukan untuk memperbaiki dua rangka yang bersebelahan;
(-xxvii) penggantian dari pabrik di pabrik mencakup suku cadang seperti
sayap-sayap, badan pesawat udara, bahan pengaman, dan permukaan-
permukaan kendali; dan,
(-xxviii) perbaikan, termasuk alas kembali, dari tangki bahan bakar dan tangki
minyak integral atau yang dapat dipindahkan.
(2) pekerjaan pembetulan utama Powerplant. Pekerjaan pembetulan dari
mengikuti bagian-bagian dari satu enjin dan pekerjaan pembetulan dari tipe-
tipe yang berikut, adalah pekerjaan pembetulan utama powerplant:
(i) separasi atau bongkar dari suatu crankcase dari suatu enjin bolak-balik
dilengkapi dengan satu pemampat tekan yang integral;
(- ii) separasi atau bongkar dari crankcase atau crankshaft dari suatu enjin
bolak-balik dilengkapi dengan selain dari roda gigi reduksi propeler tipe lurus;
dan,
(- iii) pekerjaan pembetulan khusus kepada suku cadang enjin struktural
dengan pengelasan, galvanisasi, metalizing, atau metoda-metoda lain.
(3) pekerjaan pembetulan Propeler utama. Pekerjaan pembetulan dari tipe-
tipe yang berikut kepada suatu propeler adalah pekerjaan pembetulan
propeler utama:
(i) setiap pekerjaan pembetulan untuk, atau pelurusan sudu-sudu baja;
(- ii) memperbaiki atau kerja mesin hub-hub baja;
(- iii) pemendekan sudu-sudu;
BATK Sem 2 76
(- iv) retipping propeler-propeler kayu;
(v) penggantian dari pelapisan-pelapisan yang luar di propeler-propeler kayu
gala-gala yang ditetapkan diperbaiki;
(- vi) perbaikan memperpanjang lubang baut di dalam hub dari propeler-
propeler kayu gala-gala yang ditetapkan diperbaiki;
(- vii) menatah/memasang bekerja di sudu-sudu kayu;
(- viii) pekerjaan pembetulan ke sudu-sudu komposit;
(- ix) penggantian dari ujung fabrik;
(x) penggantian dari perlindungan plastik;
(- xi) reparasi dari para governor propeler;
(- xii) perbaikan menyeluruh dari propeler-propeler gala-gala yang dapat
dikontrol;
(-xiii) pekerjaan pembetulan kepada lekukan/gigi-lekukan/gigi yang
mendalam, potong-potong, parut-parut, torehan-torehan atau kerusakan yang
serupa, dan pelurusan sudu-sudu aluminium; dan,
(-xiv) reparasi atau penggantian dari unsur-unsur yang internal dari sudu-
sudu.
(4) pekerjaan pembetulan Perabot utama. Pekerjaan pembetulan kepada tipe-
tipe yang berikut kepada perabot-perabot adalah pekerjaan pembetulan
perabot utama:
(i) peneraan dan reparasi dari instrument-instrument.
(- ii) peneraan peralatan radio.
(-iii) putar kembali kumparan medan dari suatu aksesori elektrik.
(- iv) bongkar lengkap dari katup-katup daya hydraulik yang kompleks.
(v) perbaikan menyeluruh dari pengabut-pengabut tipe tekanan, dan bahan
bakartipe tekanan, minyak dan pompa hidraulik.
(c) Pemeliharaan preventif.
Pemeliharaan preventif dibatasi pada pekerjaan yang berikut, yang dengan
syarat tidak melibatkan operasi perakitan kompleks :
(1) pemindahan, pemasangan, dan reparasi dari ban roda roda pendarat
pesawat.
(2) Menggantikan cord peredam kejut elastik di roda pesawat untuk mendarat.
(3) Menservis batang-batang kejut roda pendarat pesawat dengan
menambahkan minyak, udara, atau kedua-duanya.
(4) Menservis lager roda pendarat, seperti pencucian dan melumasi.
(5) Menggantikan pemasangan kawat pengaman atau cotter key.
(6) Pelumasan tidak memerlukan bongkar selain dari melepaskan dari materi
bukan struktural seperti pelat tutup, logam penutup mesin pesawat, dan
fairings.
(7) Membuat gugus geofon pabrik sederhana tidak memerlukan jahitan rib
atau melepas dari permukaan-permukaan bagian struktur atau kendali. Di
dalam kasus dari balon-balon, pembuatan pekerjaan pembetulan pabrik kecil
kepada amplop-amplop (seperti dirumuskan dalam, dan di dalam persetujuan
dengan, perintah pabrikan balon) tidak memerlukan reparasi pita beban atau
penggantian.
(8) Mengisi cairan hidrolik di dalam penyimpan yang hidrolik.
(9) Mempolitur lagi salutan menghias badan pesawat udara, keranjang-
keranjang balon, ekor sayap-sayap menggolongkan permukaan-permukaan
(tidak termasuk permukaan-permukaan kendali yang seimbang), fairings,
BATK Sem 2 77
logam penutup mesin pesawat, roda pesawat untuk mendarat, kabin, atau
bagian dalam/pedalaman kokpit ketika kepindahan atau bongkar tentang
segala struktur primer atau sistem operasi tidak diperlukan.
(-10) Menerapkan bahan pengawet atau bersifat melindungi penting untuk
komponen-komponen di mana tanpa bongkar tentang segala struktur primer
atau sistem operasi dilibatkan dan di mana salutan seperti itu tidak dilarang
atau tidak praktek-praktek baik bertentangan dengan.
(-11) Memperbaiki kain pelapis dan apa-apa yang diperlukan sebagai
perlengkapan menghias kabin, kokpit, atau bagian dalam keranjang balon
ketika perbaikan itu tidak memerlukan bongkar tentang segala struktur primer
atau sistem operasi atau menghalangi satu sistem operasi atau
mempengaruhi struktur primer dari pesawat udara.
(-12) Membuat pekerjaan pembetulan sederhana kecil pada fairings, pelat
tutup bukan struktural, logam penutup mesin pesawat, dan gugus geofon dan
bantuan kecil tidak mengubah sekeliling supaya menghalangi aliran udara
yang tepat.
(-13) Menggantikan jendela samping di mana bahwa pekerjaan tidak
menghalangi struktur atau setiap sistem operasi seperti kendali-kendali,
peralatan listrik, dll.
(- 14) Menggantikan sabuk pengaman.
(-15) Menggantikan suku cadang tempat duduk atau tempat duduk dengan
barang pengganti menyetujui untuk pesawat udara, tidak menyertakan
bongkar tentang segala struktur primer atau sistem operasi.
(-16) perbaikan rangkaian-rangkaian yang rusak di dalam rangkaian-
rangkaian pemasangan kawat lampu pendarat.
(-17) Menggantikan lampu, pemantul-pemantul, dan posisi lampu pendarat.
(- 18) Menggantikan roda/kemudi dan ski-ski di mana tidak ada perhitungan
berat/beban dan keseimbangan dilibatkan.
(- 19) Menggantikan setiap logam penutup mesin pesawat tidak memerlukan
pelepasan dari propeler atau pelepasan bidang kemudi.
(-20) Menggantikan atau membersihkan busi dan seting kelonggaran celah
busi.
(- 21) Menggantikan setiap hubungan slang kecuali hubungan-hubungan
hidrolik.
(-22) Menggantikan merakit setengah jadi saluran bahan bakar.
(-23) Membersihkan atau menggantikan bahan bakar dan saringan minyak
atau elemen tapis.
(-24) Menggantikan dan menservis aki-aki.
(-25) Pencucian pilot pembakar balon dan pemercik utama sesuai perintah
manufaktur.
(-26) Menggantikan atau penyetelan dari pengencang-pengencang standar
bukan struktural termasuk pada operasi.
(-27) Pertukaran dari keranjang-keranjang balon dan pembakar-pembakar di
amplop-amplop ketika keranjang atau pembakar ditunjuk sebagai yang
tertukarkan di dalam data sertifikat tipe balon dan keranjang dan pembakar-
pembakar secara rinci dirancang untuk kepindahan dan pemasangan yang
cepat.
(-28) Pemasangan peranti-peranti antimisfueling untuk mengurangi diameter
dari pembukaan-pembukaan pengisi tangki bahan bakar menyediakan peranti
BATK Sem 2 78
yang ditetapkan sudah dibuat bagian dari tipe pesawat udara data sertifikat
oleh pabrikan pesawat udara, pabrikan pesawat udara sudah menyediakan
perintah yang disetujui DGCA untuk pemasangan peranti yang ditetapkan,
dan pemasangan tidak melibatkan bongkar dari pembukaan pengisi
tangki/tank yang ada.
(- 29) Memindahkan, mengecek, dan menggantikan detektor-detektor chip
magnetis.
(-30) tugas-tugas Inspeksi dan pemeliharaan menentukan dan secara rinci
mengenali sebagai pemeliharaan preventif di suatu pesawat udara kategori
sertifikat tipe utama atau sertifikat tipe tambahan yang inspeksi dan
pemeliharaan preventif khusus yang disetujui pemilik program ketika yang
tercapai di suatu pesawat udara kategori yang utama menyediakan tugas-
tugas inspeksi dan pemeliharaan dilaksanakan sesuai perintah yang
dimasukkan oleh inspeksi dan pemeliharaan preventif yang khusus program
yang disetujui sebagai bagian dari desain tipe pesawat udara itu atau desain
tipe tambahan.
(-31) Memindahkan dan menggantikan disatukan, panel instrument depan;
bagian yang dipasang alat navigasi dan komunikasi yang dipasang konektor-
konektor penyambung satuan ketika satuan itu diinstall ke dalam panel
instrumen, (tidak termasuk sistem kontrol penerbangan, perlengkapan ukur
jarak frekuensi transponder-transponder dan mikrogelombang (DME). Satuan
yang disetujui yang harus dirancang menjadi siap dan berulang-kali yang
dipindahkan dan digantikan, dan instruksi bersangkutan harus disediakan.
Sebelum penggunaan satuan yang yang diharapkan itu, dan cek operasional
yang harus dilaksanakan sesuai bagian-bagian yang bisa diterapkan part 91
CASRs.
(-32) pengisian sendiri yang baru, panel instrument depan; dipasang data
base perangkat lunak navigasi Kendali Lalu Lintas Udara (ATC) (tidak
termasuk yang sistem kontrol penerbangan yang automatik, transponder-
transponder, dan frequensi gelombang mikro alat ukur jarak (DME) yang
dengan syarat tanpa bongkar dari satuan itu diperlukan dan perintah
bersangkutan disediakan. Sebelum penggunaan satuan yang diharapkan itu,
satu cek operasional yang harus dilaksanakan sesuai bagian-bagian yang
bisa diterapkan part 91 CASRs.
BATK Sem 2 79
c. Rangkuman
d. Tugas
e. Tes Formatif
BATK Sem 2 80
4. Part 45
Kegiatan Belajar 6
a. Tujuan Pembelajaran
b. Uraian Materi
REPUBLIK INDONESIA
DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
Bagian
BATK Sem 2 81
SUBPART A – UMUM
BATK Sem 2 82
45.13 Data Identifikasi
(a) Pengenalan yang diperlukan untuk bagian 45.11 (a) dan (b) harus
melibatkan informasi sebagai berikut :
(1) Nama pembuat
(2) Perencanaan model
(3) Nomor serial pembuatan
(4) Nomor tipe sertifikat, apabila ada
(5) Nomor sertifikat produksi, apabila ada
(6) Nilai baku untuk mesin pesawat udara
Untuk mesin-mesin pesawat dispesifikan kedalam Bagian 34 dari CASRs,
tanggal pembuatan sebagaimana ditunjukkan dalam bagian 34.1 dari bagian
tersebut, dan penanadatanaganan dilakukan oleh Direktur Umum, yang
menunjukkan bahwa provisi emisi exhaust telah memenuhi syarat untuk
(7) Bagian 34. Penandaan-penandaan yang diakui ketepatannya adalah
meliputi COMPLY, EXEMPT, dan NON – ROI.
(i) Penandaan dengan COMPLY menunjukkan bahwa mesin sudah
memenuhi semua persyaratan termasuk alat pembuangan yang sudah
digunakan pada bagian 34. Untuk setiap mesin dengan daya dorong
berkecepatan melebihi dari 26,7 kilonewton (6000 pounds) yang mana tidak
bisa digunakan atau dimaksudkan untuk penggunaan dalam operasi-operasi
komersial dan yang sudah memenuhi syarat dapat digunakan pada bagian
34, tetapi tidak mengikuti stanadar pembuangan hidrogen yang ditetapkan
pada bagian 34.21 (d), peryataan mengenai “ tidak boleh digunakan
sebagai mesin pesawat udara komersial” harus diperhatikan dalam
powerplant permanen adalah catatan yang menyertai pada saat mesin
tersebut dibuat.
(ii) Penandaan EXEMPT menunjukkan bahwa mesin tersebut telah diberi
pembebasan mengikuti persyaratan yang berlaku pada bagian atau pasal
34.7 (a)(1). (1), (a)(4), (b), (c) atau (d), dan sebuah petunjuk mengenai tipe
pembebasan dan alasan untuk jaminan tersebut yang harus memperhatikan
powerplant permanen yaitu catatan yang mengetahui sejak awal pembuatan
mesin tersebut.
(iii) Penandaan NON – ROI menunjukkan bahwa mesin memiliki jaminan
sebuah keleluasaan mengikuti persyaratan pada pasal 34.7 (a) (1), dan
catatan “ Pesawat udara ini tidak diperkenan beroperasi di dalam wilayah
Republik Indonesia”, atau sebuah catatan yang sama yang disetujui oleh
Direktur Umum harus dimasukan ke dalam log book pesawat udara, atau
memilih dokumen yang sama, pada saat pemasangan mesin. Menemukan
informasi lain apapun sebaiknya diketahui Direktur Umum.
(b) Alinea kecuali seperti yang yang disiapkan dalam bentuk d1) dari bagian
ini, tidak ada orang boleh mencabut, mengubah, atau menempatkan informasi
identifikasi yang diperlukan oleh alinea a. dari bagian ini, di setiap pesawat
udara, enjin pesawat udara, propeler, sudu propeler, atau hub propeler, tanpa
persetujuan dari DGCA.
(c) Alinea kecuali seperti yang yang disiapkan dalam bentuk d2) dari bagian
ini, tidak ada orang boleh mencabut atau instal setiap plat identifikasi yang
diperlukan
oleh Section 45.11 dari Part ini, tanpa persetujuan dari DGCA.
BATK Sem 2 83
(d) Yang melaksanakan orang-orang bekerja di bawah Part 43 CASRs itu
boleh, di dalam persetujuan dengan metoda-metoda, teknik-teknik, dan
mempraktekkan bisa diterima oleh DGCA.
1) Mencabut, perubahan, atau menempatkan informasi identifikasi yang
diperlukan oleh alinea a. dari bagian ini di setiap pesawat udara, enjin
pesawat udara, propeler, sudu propeler, atau hub propeler; atau
2) Mencabut satu plat identifikasi yang diperlukan oleh Bagian 45.11 bila perlu
selama operasi pemeliharaan.
(e) Tidak ada orang boleh menginstal satu plat identifikasi memindahkan
sesuai alinea d2) dari bagian ini di setiap pesawat udara, enjin pesawat
udara, propeler, propeler sudu, atau hub propeler selain dari satu yang dari itu
yang mana dipindahkan.
45.20 U m u m
(a) Terkecuali seperti yang ditunjukkan pada pasal 45.22, tak seorangpun
yang dapat mengoperasikan sebuah pesawat udara Indonesia – yang
sudah terdaftar terkecuali pesawat udara tersebut dapat menunjukkan tanda-
BATK Sem 2 84
tanda nasionalitas dan registrasi yang sesuai dengan persyaratan-persyaratan
pada pasal ini dan pasal 45.23 melalui 45.33.
(b) Terkecuali kalau tidak diizinkan oleh Direktur Umum, tak seorangpun
yang dapat menempelkan tanda, merek, atau simbol yang dapat mengubah
atau membingungkan ciri-ciri nasionalitas dan registrasi pesawat udara
manapun.
(c) Ciri-ciri registrasi dan nasionalitas pesawat udara harus :
(1) Terkecuali seperti yang ditunjukkan dalam paragrap atau ayat (d) dari
bagian ini, pengecatan pada pesawat udara atau pelekatan dengan
menggunakan cara lain untuk menjamin tingkat prestasi yang sama;
(2) Tidak diperkenankan menggunakan ornamen (hiasan)
(3) Warna yang menyolok disertai background; dan
(4) Dapat dibaca atau dilihat dengan jelas.
BATK Sem 2 85
(b) Apabila tanda-tanda yang dilibatkan hanya huruf kapital romawi “PK”
dan huruf registrasi harus ditampilkan berdasarkan kategori pesawat udara
terbatas atau yang terlarang atau pesawat udara yang bersertifikat
percobaan atau bersarat, sehingga operator harus terlihat pada pesawat
tersebut berdekatan dengan setiap jalan masuk menuju kabin atau cockpit,
dengan menggunbakan huruf tidak kurang dari 5 sentimeter (2 inci) atau
tinggi lebih dari 15 sentimeter (6 inci), kata-kata “terbatas”, “percobaan”, atau
“laik udara bersyarat,” mungkin sebagai kasus kasusnya.
BATK Sem 2 86
(5) Karakter ini dalam setiap kelompok harus terpisah dari tanda-tanda
yang memiliki ketinggian sama.
BATK Sem 2 87
c. Rangkuman
d. Tugas
Peserta didik mencari tanda penaftaran pesawat udara yang ada di Indonesia dan
tanda pendaftaran dari Negara lain
e. Tes Formatif
BATK Sem 2 88
5. Part 47
Kegiatan Belajar 7
a. Tujuan Pembelajaran
b. Uraian Materi
REPUBLIK INDONESIA
DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
TABLE OF CONTENTS
SUBPART A. UMUM .....................................................................................
47.1 Yang dapat menerapkan..................................................
47.3 Daftar dari Pesawat udara Sipil. ................................................................
47.5 Hal yang memenuhi syarat untuk Pendaftaran .........................................
47.7 Pelamar/peminta..................................................
47.9 Bukti dari Kepemilikan..................................................
SUBPART B.SERTIFIKAT DARI PENDAFTARAN PESAWAT UDARA .........
47.21 Penerapan untuk Pendaftaran..................................................
47.23 Sertifikat Registrasi .......................................................................
47.25 Jangka waktu Sertifikat Pendaftaran..................................................
47.27 Perubahan dari Pemilik pesawat udara. ................................................
47.29 Aircraft Destroyed atau Permanently Withdrawn dari Use .....................
47.31 Perubahan dari Alamat..................................................
47.33 Pembatalan Sertifikat untuk Ekspor Bermaksud.....................................
47.35 Penggantian Sertifikat .....................................................................
BATK Sem 2 89
SUBPART A. UMUM
47.1 Penerapan
Part ini menentukan persyaratan-persyaratan untuk mendaftarkan pesawat
udara di bawah Article 9 Tindakan Ilmu Penerbangan dari 1992. Subpart B
berlaku bagi masing-masing pelamar/peminta untuk, dan pemilik dari,
Sertifikat dari Pendaftaran Pesawat udara.
47.3 Pendaftaran Pesawat udara Sipil
Daftar pesawat udara sipil mangacu pada Article 9 Aviation Act No.15, 1992
haruslah dipelihara; dipertahankan oleh DGCA. DGCA itu akan merekam di
dalam daftar seluk-beluk berikut menyangkut masing-masing pesawat udara
sipil yang didaftarkan di Indonesia:
a. Nomor sertifikat pendaftaran;
b. Tanda Kebangsaan dan pendaftaran;
c. Penggunaan pesawat udara;
d. Nomor urut dari pesawat udara;
e. Nama dari pemilik terdaftar;
f. Alamat dari pemilik terdaftar;
g. Nama dari operator yang dicatatkan;
h. Alamat dari operator yang dicatatkan;
i. Tanggal masuk pendaftaran; dan
j. Tipe operasi di mana pesawat udara itu dicatatkan.
47.7 Pengguna
a. Seseorang yang mengharapkan untuk mendaftarkan satu pesawat udara di
Indonesia harus menyerahkan satu Penerapan untuk Aircraft Registration di
bawah part ini.
b. Satu pesawat udara bisa dicatatkan hanya oleh dan di dalam nama sah
pemilik.
c. Pendaftaran itu bukanlah bukti dari kepemilikan dari pesawat udara di
dalam setiap kelanjutan di dalam kepemilikan yang oleh orang tertentu adalah
sedang dipersoalkan. DGCA itu tidak mengeluarkan setiap Subpart A A-
1certificate dari kepemilikan atau menguasakan setiap informasi berkenaan
BATK Sem 2 90
dengan kepemilikan di suatu Certificate Aircraft Registration. DGCA
mengeluarkan suatu Certificate dari Aircraft Pendaftaran kepada orang yang
muncul sebagai pemilik atas dasar bukti dari kepemilikan menyerahkan
Section menurut 47.11 dengan Application untuk Aircraft Registration, atau
merekam di DGCA Aircraft Registry.
d. Di dalam part ini, "pemilik" termasuk seorang pembeli di dalam harta benda,
suatu orang kepercayaan, atau suatu penyewa dari suatu pesawat udara di
bawah suatu kontrak penjualan bersyarat, dan orang yang ditunjuk orang itu.
BATK Sem 2 91
47.29 Pesawat udara dirusak; dihancurkan atau untuk selamanya ditarik dari
penggunaan ketika suatu pesawat udara yang dicatatkan sudah dirusak;
dihancurkan atau untuk selamanya ditarik dari penggunaan, pemilik dari
pesawat udara itu akan maju itu mengikuti kepada DGCA :
a. Pemberitahuan kehancuran atau penarikan dari penggunaan Sertifikat
Pendaftaran pesawat udara.
b. Sertifikat Pendaftaran harus dibatalkan dan satu masukan yang sesuai buat
di dalam Register.
BATK Sem 2 92
c. Rangkuman
d. Tugas
e. Tes Formatif
BATK Sem 2 93
6. Part 65
Kegiatan Belajar 4
f. Tujuan Pembelajaran
g. Uraian Materi
REPUBLIK INDONESIA
DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
Daftar Isi
Subpart - umum
Halaman
65.1 Penerapan
65.2 Definisi
65.3 Kesesuaian dengan StandardInternational
65.5 Surat Izin dan sertifikat-sertifikat
65.7 Aplikasi untuk Surat Izin, sertifikat-sertifikat dan rating (tipe pesawat
tertentu) (tipe pesawat tertentu)
65.9 Issue dari lisensi-lisensi, sertifikat-sertifikat dan rating (tipe pesawat
tertentu) (tipe pesawat tertentu)
65.11 Validitas dan pembaruan dari lisensi-lisensi dan sertifikat-sertifikat
65.13 [ Terpesan]
65.15 Dokumen Lisensi dan sertifikat
65.17 Ujian: Umum
65.19 Mengobrol atau perilaku yang tak diakui
65.21 Ujian Ulang setelah kegagalan
65.23 Pemalsuan dokumen
65.25 Perubahan dari alamat
65.27 Suspensi atau pembatalan
65.29 Kebugaran Medical
65.31 Tampak dari lisensi atau sertifikat
Subpart B - Sertifikat Dasar
65.33 Persyaratan memenuhi
65.35 Pengakuan lisensi-lisensi yang asing
BATK Sem 2 94
65.37 Privileges
Subpart C -Lisensi Insinyur Pemeliharaan Pesawat udara
65.41 Persyaratan yang memenuhi
65.43 Issue dan perluasan lisensi-lisensi
65.45 Pengakuan lisensi-lisensi yang asing
65.47 Hak istimewa
Subpart D - Lisensi Rating (tipe pesawat tertentu) (tipe pesawat tertentu)
6551 Penerapan
65.53 Persyaratan yang memenuhi
65.55 Hak istimewa
Subpart E -Sertifikat-sertifikat dari Persetujuan Pemeliharaan
65.61 Penerapan
65.63 persyaratan yag memenui
65.65 Hak istimewa
Apendiks Suatu Rating (tipe pesawat tertentu) (tipe pesawat tertentu)
Kelompok dan tipe 13
Silabus pengujian B Apendiks 15
BATK Sem 2 95
SUBPART A – UMUM
65.2 Definisi
Definisi berikut ini digunakan pada bagian ini :
Sertifikat dasar – adalah sama dengan lisensi tanpa tingkatan-tingkatan dan
dikeluarkan oleh Direktur Umum dan diberikan kepada orang yang cukup
usia, ilmu pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang memadai di bidang
ini.
BATK Sem 2 96
65.5 Lisensi dan Sertifikat
Lisensi, sertifikat dan rating (tipe pesawat tertentu) berikut dikeluarkan
menurut bagian ini :
(a) Setifikat dasar untuk satu atau lebih dari kategori sebagai berikut :
(1). A1 – airframe, aeroplane
(2). A2 – airframe, helicopter
(3). A3 – mesin-mesin piston
(4). A4 – mesin-mesin turbin
(5). C1 – radio
(6). C2 – instrumen
(7). C4 - listrik
(b) Lisensi untuk satu atau lebih dari kategori sebagai berikut :
(1). Airframe
(2). Mesin
(3). Listrik
(4). Instrumen
(5). Radio
BATK Sem 2 97
(3) total tida puluh enam bulan praktek penerbangan relevan dengan
prosedur, praktek, peralatan, mesin dan lain-lain termasuk konstruksi,
perawatan atau memodifikasi perlengkapan.
(4) serangkaian pelatihan terpadu, termasuk sekurang-kurangnya dua
puluh empat bulan pelatihan dan pengalaman ditindaklanjuti oleh pemilik
yang telah memiliki sertifikat organisasi yang dikeluarkan oleh CASR Bab 147
yang berhak untuk meneruskan pelatihan.
BATK Sem 2 98
65.53 Persyaratan yang harus dipenuhi
Yang menjadi persyaratan untuk pengakuan terhadap sebuah rating (tipe
pesawat tertentu) kelompok atau tipe seseorang harus :
(a) memiliki sertifikat dasar dalam kategori yang menyangkut rating (tipe
pesawat tertentu), dan
(b) paling tidak memiliki kelengkapan sebagai berikut :
(1) Pengalaman praktek selama enam bulan pada tipe atau kelompok
pesawat terbang atau komponen-komponen untuk rating (tipe pesawat
tertentu) yang diharapkan, dan
(2) Mengajukan skedul pengalaman dalam sebuah format yang disepakati
oleh Direktur Umum, dan
(c) Telah berhasil melengkapi :
(1) Pemeriksaan-pemeriksaan yang telah disepakati bersama dengan
Direktur Umum, atau
(2) Kursus pelatihan yang berkaiatan dengan jenis pesawat udara atau
komponen-komponen untuk rating (tipe pesawat tertentu) yang diharapkan :
(i) Dilaksanakan oleh pemegang sertifikat organisasi pelatihan
penerbangan yang dikeluarkan sesuai dengan Bagian 147 yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan pelatihan tersebut atau
(ii) Dilaksanakan oleh perusahaan pesawat udara atau komponen
yang kapable, atau
(iii) Disepakati oleh pihak yang berkompeten dalam melakukan
kerjasama kontrak dengan negara asing
BATK Sem 2 99
APPENDIX A
(a) Airframe
Kelompok 1 : Pesawat udara tidak bertekanan dilapisi logam padat dengan
gigi pendaratan tetap dan tidak melebihi beban 5700 kg
Kelompok 2 : Pesawat udara tidak bertekanan dilapisi logam padat selain dari
Kelompok 1
Kelompok 3 : Pesawat udara dengan menggunakan struktur tubular atau
terutama kayu yang dilapisi dengan kain.
Kelompok 4 : Pesawat udara yang mengutamakan konstruksi plastik fiber
yang kuat (FRP) atau bahan yang sama
Kelompok 5 : Helikopter bermesin piston
Kelompok 6 : Helikopter bermesin turbin
(b) Mesin
Kelompok 1 : mesin piston normalnya dihisap
Kelompok 2 : Mesin piston radial atau supercharged, turbocharged
(c) Listrik
Kelompok 1 : sistem listrik dalam pesawat udara tidak bertekanan sebesar
5700 kg atau kurang dan airframe tidak bertekanan memiliki sumber
kekuatan utamanya dari :
(i) Generator DC, atau
(ii) Generator starter, atau
(iii) Alternator yang dilengkapi dengan self-contained rectifier
Kelompok 2 : sistem listrik memperoleh sumber tenaga listrik utamanya dari
:
(i) Generator DC, atau generator starter, dan memiliki frekuensi alternator
installed untuk servis kedua, atau
(ii) frekuansi AC tetap dari alternator yang dikendalikan oleh unit constant
speed driver
(d) Instrumen
Kelompok 1 : sistem instrumen pesawat udara bersifat umum, sistem
instrumen pesawat udara dasar; sistem oksigen; sistem-sistem pendingin
udara dan kabin bertekanan selain dari sistem yang disesuaikan dengan
pesawat udara tidak bertekanan sebesar 5700 kg atau lebih
Kelompok 2 :Sistem navigasi dan yang melibatkan sistem komputer data
udara, instrumen pengendali servo, sistem-sistem remote gyro yang meliputi
remot pembaca kompas, sistem kontrol penerbangan otomatis dan sistem
navigasi inersial selain dari sistem yang sesuai dengan pesawat udara tidak
bertekanan sebesar 5700 kg atau lebih.
(e) Radio
2. Tipe
Rating (tipe pesawat tertentu) untuk pesawat udara atau komponen berikut
yang dilakukan oleh Direktur Umum seperti rating tipe pesawat udara atau
tipe komponen tersendiri
(a) Airframe :
Pesawat udara dan helikopter tidak bertekanan yang diakui Direwktur Umum
tidak termasuk kedalam rating (tipe pesawat tertentu) Airframe kelompok 5
dan 6
(b) Mesin :
Turbin powerplant
(c) Listrik:
Sistem listrik dan pemasangan peralatan dalam pesawat udara bertekanan
dengan berat maksimum take off lebih dari 5700 kg
(d) Instrumen :
Sistem penerbangan terpadu dimasukan kedalam pesawat tidak bertekenan
dengan berat maksimum take off lebih dari 5700 kg
(e) Radio
Melengkapi instalasi radio dalam pesawat udara bertekanan dengan
berat maksimum take off lebih dari 5700 kg
(f) Komponen
Perawatan dan overhaul dari komponen pesawat udara didaftar dalam
154.31 dan 145.33
Silabus pemeriksaan
Seorang pemohon lisensi atau sertifikat yang dikeluarkan bagian ini harus
menunjukkan tingkat kemampuan yang berkaitan dengan hak atas jaminan
atau bertanggung jawab atas lisensi atau sertifikat yang dipegangnya paling
tidak dalam subjek berikut :
(a) Persyaratan Laik udara dan Hukum Udara
Aturan dan peraturan yang berkaitan dengan pemegang lisensi atau
sertifikat yang meliputi persyaratan laik udara yang dapat digunakan untuk
mengatur sertifikasi dan melanjutkan laik udara untuk pesawat udara dan
perawatan pesawat yang disetujui organisasi pemeliharaan pesawat udara.
(b) Ilmu pengetahuan alam dan Ilmu pengetahuan umum Pesawat udara
(c) Teknik Pesawat
Karakteristik dan aplikasi bahan-bahan konstruksi pesawat termasuk
dasar-dasar konstruksi dan fungsi struktur pesawat, teknik mengencangkan,
dan yang berasosiasi dengan sistem, mekanik, fluida, listrik dan sumber
tenaga listrik, instrumen pesawat dan sistem display, sistem kontrol pesawat,
dan navigasi pesawat dan sistem komunikasi.
(d) Perawatan Pesawat
Tugas-tugas yang diberikan untuk memastikan kelaikan terbang
pesawat termasuk metode dan prosedur untuk pemulihan, penggantian,
modifikasi atau pendeteksian retifikasi struktur pesawat, komponen dan
sistem sesuai dengan metode sebagaimana digambarkan didalam manual
perawatan relevan dan standar kelaikan terbang yang dapat digunakan.
(e) Kinerja manusia dan keterbatasan
Kinerja manusia dan keterbatasan relevan dengan tugas perijinan atau
pemegang sertifikat.
b. Tugas
c. Tes Formatif
(C) A AMO satelit tidak mungkin berada di negara lain selain negara domisili
dari AMO sertifikat dengan kontrol manajerial.
145,109 Peralatan, bahan, dan persyaratan data
(A) Kecuali seperti yang ditentukan oleh Ditjen Hubud, sebuah AMO sertifikat
harus memiliki perlengkapan, peralatan, dan bahan yang diperlukan untuk
melakukan pemeliharaan, pemeliharaan preventif, atau perubahan dalam
sertifikat AMO dan spesifikasi operasi sesuai dengan Bagian 43. The
perlengkapan, peralatan, dan bahan harus berada di tempat dan di bawah
kontrol AMO ketika pekerjaan sedang dilakukan.
(B) A AMO sertifikat harus memastikan semua peralatan pengujian dan
inspeksi dan alat-alat yang digunakan untuk membuat keputusan kelaikan
udara pada artikel yang dikalibrasi dengan standar yang dapat diterima
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara tersebut.
(C) perlengkapan, peralatan, dan bahan yang harus direkomendasikan oleh
produsen artikel atau harus setidaknya setara dengan yang direkomendasikan
oleh produsen dan diterima Direktorat Jenderal Perhubungan Udara tersebut.
(D) A AMO sertifikat harus mempertahankan, dalam format yang dapat
diterima oleh Dirjen Perhubungan Udara, dokumen dan data yang diperlukan
untuk kinerja pemeliharaan, pemeliharaan preventif, atau perubahan dalam
sertifikat AMO dan spesifikasi operasi sesuai dengan Bagian 43. Dokumen-
dokumen berikut dan data harus diakses saat ini dan ketika pekerjaan yang
relevan yang sedang dilakukan:
Sub Bagian C C-2
31-12-08 CASR 145, Amdt. 3
(1) Kelaikan Udara arahan,
(2) Instruksi untuk kelaikan terus, (3) manual Pemeliharaan,
(4) Overhaul manual,
(5) manual Standar praktik, (6) Layanan buletin, dan
(7) data yang berlaku lainnya diterima atau disetujui oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara tersebut.
Sub Bagian C C-3
31-12-08 CASR 145, Amdt. 3
SUB BAGIAN D. PERSONIL
145,151 Personil persyaratan
Setiap AMO sertifikat harus:
(A) Menetapkan karyawan AMO sebagai manajer akuntabel;
(B) Memberikan jumlah yang cukup dan personil yang memenuhi syarat untuk
manajer atau supervisor, personel sertifikasi, auditor, mekanik dan personil
kerja khusus untuk merencanakan, mengawasi, audit, melaksanakan, dan
sertifikasi atau menyetujui untuk kembali ke layanan pemeliharaan,
pemeliharaan preventif, atau perubahan yang dilakukan di bawah sertifikat
AMO dan spesifikasi operasi;
BATK Sem 2 112
(C) Menetapkan dan mengontrol kompetensi personel yang terlibat dalam
audit mutu sesuai dengan prosedur dan standar yang dapat diterima oleh
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara tersebut.
(D) Memastikan memiliki jumlah karyawan yang cukup dengan pelatihan atau
pengetahuan dan pengalaman dalam kinerja pemeliharaan, pemeliharaan
preventif, atau perubahan disahkan oleh sertifikat AMO dan spesifikasi
operasional untuk memastikan semua pekerjaan dilakukan sesuai dengan
Bagian CASR 43, dan
(E) Tentukan kemampuan karyawan noncertificated yang melakukan fungsi
perawatan didasarkan pada pelatihan, pengetahuan, pengalaman, atau
praktis tes.
145,153 Manager atau Pengawas personil persyaratan
(A) A AMO sertifikat harus memastikan memiliki cukup banyak manajer atau
supervisor untuk mengelola dan mengarahkan pekerjaan yang dilakukan di
bawah sertifikat AMO dan spesifikasi operasional. Para manajer atau
supervisor harus mengawasi pekerjaan yang dilakukan oleh setiap individu
yang tidak terbiasa dengan metode, teknik, praktek, alat bantu, peralatan, dan
alat-alat yang digunakan untuk melakukan pemeliharaan, pemeliharaan
preventif, atau perubahan.
(B) Setiap manajer atau supervisor harus:
(1) Jika dipekerjakan oleh AMO terletak di dalam Republik Indonesia:
(I) Jadilah berlisensi di bawah Bagian CASR 65 ketika langsung dan / atau
mengawasi pekerjaan yang dilakukan seperti yang dijelaskan dalam 145,153
(a).
(Ii) Jadilah dilatih dalam manajemen dasar dan / atau pengawas dasar.
(Iii) Jadilah dilatih dalam sistem manajemen keselamatan, bahan berbahaya,
dan faktor manusia.
(2) Jika dipekerjakan oleh AMO terletak di luar Republik Indonesia:
(I) Memiliki minimal 18 bulan pengalaman praktis dalam pekerjaan yang
dilakukan; atau
(Ii) Jadilah dilatih di atau benar-benar akrab dengan metode, teknik, praktek,
alat bantu, peralatan, dan alat-alat yang digunakan untuk melakukan
pemeliharaan, pemeliharaan preventif, atau perubahan.
(C) A AMO sertifikat harus memastikan manajer atau supervisor memahami,
membaca, dan menulis bahasa Inggris.
Sub Bagian D D-1
31-12-08 CASR 145, Amdt. 3
Personel Inspeksi 145,155 persyaratan
(A) A AMO sertifikat harus memastikan bahwa orang-orang yang melakukan
pemeriksaan di bawah sertifikat AMO dan spesifikasi operasi yang akrab
dengan peraturan yang berlaku di CASRs dan dengan metode pemeriksaan,
teknik, praktek, alat bantu, peralatan, dan alat-alat yang digunakan untuk
menentukan kelaikan artikel yang pemeliharaan, pemeliharaan preventif, atau
perubahan yang sedang dilakukan, dan mahir dalam menggunakan berbagai
jenis peralatan inspeksi dan alat bantu pemeriksaan visual yang tepat untuk
artikel yang sedang diperiksa, dan
(B) Setiap personel inspeksi harus:
(1) Jadilah dilatih dalam teknik inspeksi dan prosedur.
(2) Jadilah dilatih dalam sistem manajemen keselamatan, bahan berbahaya,
(E) Prosedur untuk merevisi program pelatihan yang dibutuhkan oleh bagian
145,163 dan mengirimkan revisi ke Dirjen Perhubungan Udara untuk disetujui;
(F) Prosedur untuk mengatur pekerjaan yang dilakukan di lokasi lain sesuai
dengan pasal 145,203;
(G) Prosedur untuk pemeliharaan, pemeliharaan preventif, atau perubahan
yang dilakukan menurut pasal 145,205;
(H) Prosedur untuk:
(1) Memelihara dan merevisi informasi kontrak pemeliharaan diperlukan oleh
bagian 145,217 (a) (2) (i), termasuk mengirimkan revisi Dirjen Perhubungan
Udara untuk persetujuan, dan
(2) Mempertahankan dan merevisi informasi kontrak pemeliharaan diperlukan
oleh bagian 145,217 (a) (2) (ii) dan memberitahu Ditjen Perhubungan Udara
revisi terhadap informasi ini, termasuk seberapa sering Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara akan diberitahu revisi;
(I) Penjelasan dari catatan yang diperlukan dan sistem pencatatan yang
digunakan untuk memperoleh, menyimpan, dan mengambil catatan yang
diperlukan;
(J) Prosedur untuk merevisi manual AMO dan memberitahu Ditjen
Perhubungan Udara dari revisi manual, termasuk seberapa sering Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara akan diberitahu revisi, dan
(K) Penjelasan dari sistem yang digunakan untuk mengidentifikasi dan
mengontrol bagian-bagian dari AMO
manual.
Bagian Sub E E-3
31-12-08 CASR 145, Amdt. 3
145,211 Kualitas dan sistem keselamatan
Sistem kendali mutu.
(A) A AMO sertifikat harus menetapkan dan memelihara sistem pengendalian
kualitas yang dapat diterima oleh Dirjen Perhubungan Udara yang menjamin
kelaikan dari artikel di mana AMO atau kontraktornya melakukan
pemeliharaan, pemeliharaan preventif, atau perubahan.
(B) personil AMO harus mengikuti sistem kontrol kualitas ketika melakukan
pemeliharaan, pemeliharaan preventif, atau perubahan di bawah sertifikat
AMO dan spesifikasi operasional.
(C) A AMO sertifikat harus mempersiapkan dan menjaga saat manual kontrol
kualitas dalam format yang disetujui oleh Dirjen Perhubungan Udara yang
mencakup hal-hal berikut:
(D) Setelah daftar artikel tambahan pada daftar kemampuan, yang harus
memberikan AMO Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dengan salinan
dari daftar direvisi sesuai dengan prosedur yang dipersyaratkan dalam bagian
145,209 (d) (1).
145,217 Kontrak pemeliharaan
(A) AMO sertifikat dapat kontrak fungsi pemeliharaan berkaitan dengan
sebuah artikel ke sumber luar disediakan:
BATK Sem 2 120
(1) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menyetujui The fungsi
pemeliharaan untuk dikontrakkan ke sumber luar, dan
(2) The AMO memelihara dan membuat tersedia untuk Ditjen Perhubungan
Udara, dalam format yang dapat diterima oleh Dirjen Perhubungan Udara,
informasi berikut:
(I) Fungsi pemeliharaan dikontrak untuk setiap fasilitas luar, dan
(Ii) Nama dari setiap fasilitas luar kepada siapa fungsi AMO pemeliharaan
kontrak dan jenis sertifikat dan peringkat, jika ada, yang dimiliki oleh masing-
masing fasilitas.
(B) A AMO sertifikat dapat kontrak fungsi pemeliharaan berkaitan dengan
sebuah artikel kepada orang noncertificated disediakan:
(1) Orang noncertificated menganut sistem kontrol kualitas setara dengan
sistem yang dianut oleh AMO;
(2) The AMO sertifikat tetap secara langsung bertanggung jawab atas
pekerjaan yang dilakukan oleh orang noncertificated, dan
(3) The AMO sertifikat verifikasi, uji dan / atau inspeksi, bahwa pekerjaan telah
dilakukan memuaskan oleh orang noncertificated dan bahwa artikel tersebut
layak terbang sebelum menyetujui untuk kembali ke layanan.
(C) A AMO sertifikat tidak dapat memberikan persetujuan hanya untuk
kembali ke layanan dari jenis produk-sertifikat lengkap menyusul kontrak
pemeliharaan, pemeliharaan preventif, atau perubahan.
145,219 Penyimpanan Catatan
(A) A AMO sertifikat harus menyimpan rekaman dalam bahasa Inggris yang
menunjukkan kepatuhan dengan persyaratan CASR Bagian 43. Catatan harus
disimpan dalam format yang dapat diterima Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara tersebut.
(B) A AMO sertifikat harus memberikan salinan rilis pemeliharaan kepada
pemilik atau operator dari artikel yang pemeliharaan, pemeliharaan preventif,
atau perubahan dilakukan.
(C) A AMO sertifikat harus mempertahankan catatan yang diperlukan oleh
bagian ini setidaknya selama 2 tahun sejak tanggal artikel itu disetujui untuk
kembali ke layanan.
(D) Catatan ditentukan dalam bagian ini harus disimpan untuk jangka waktu
minimal 90 hari setelah unit yang mereka lihat telah secara permanen ditarik
dari layanan.
Bagian Sub E E-6
31-12-08 CASR 145, Amdt. 3
(E) A AMO sertifikat harus membuat semua catatan yang diperlukan tersedia
untuk pemeriksaan oleh
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Komite Nasional Keselamatan
Transportasi (KNKT).
145,221 Laporan dari kegagalan, malfungsi, atau cacat
(A) A AMO sertifikat harus melaporkan kepada Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara dalam waktu 96 jam setelah menemukan kegagalan,
kerusakan, atau cacat dari sebuah artikel. Laporan harus dalam format yang
dapat diterima Direktorat Jenderal Perhubungan Udara tersebut.
(B) Laporan yang dipersyaratkan berdasarkan ayat (a) bagian ini harus
mencakup banyak informasi sebagai berikut tersedia:
(1) Pesawat nomor registrasi;
Lampiran B App-B3
31-12-08 CASR 145, Amdt. 3
5. Umum
Penyedia layanan harus menetapkan, memelihara dan mematuhi Sistem
Manajemen Keselamatan (SMS) yang sesuai dengan sifat, ukuran dan
kompleksitas operasi yang berwenang untuk dilakukan di bawah sertifikat
operasi dan bahaya keselamatan dan risiko yang terkait dengan operasi.
6. Keselamatan kebijakan dan tujuan
a. Persyaratan umum
(1) Suatu penyedia layanan harus menetapkan kebijakan keselamatan
organisasi.
(2) Kebijakan keselamatan harus ditandatangani oleh Accountable Executive
organisasi.
(3) Kebijakan keselamatan harus sesuai dengan semua persyaratan hukum
yang berlaku dan standar internasional, praktek industri terbaik dan
mencerminkan komitmen organisasi akan mengenai keselamatan.
(4) Kebijakan keselamatan harus dikomunikasikan, dengan dukungan terlihat,
seluruh organisasi.
(5) Kebijakan keselamatan harus menyertakan pernyataan yang jelas tentang
penyediaan sumber daya manusia dan keuangan yang diperlukan untuk
pelaksanaannya.
(6) Kebijakan keselamatan harus, antara lain, meliputi tujuan sebagai berikut:
(A) Komitmen untuk menerapkan SMS;
(B) Komitmen terhadap perbaikan terus menerus dalam tingkat keamanan, (c)
Komitmen manajemen resiko keselamatan;
(D) Komitmen untuk mendorong karyawan untuk melaporkan masalah
keselamatan, (e) Pembentukan standar yang jelas untuk perilaku yang dapat
diterima, dan
(F) Identifikasi tanggung jawab manajemen dan karyawan berkenaan dengan
kinerja keselamatan.
(7) Kebijakan keselamatan harus ditinjau secara berkala untuk memastikan
tetap relevan dan sesuai dengan organisasi.
(8) Suatu penyedia layanan harus menetapkan tujuan keselamatan untuk
SMS.
(9) Tujuan keselamatan harus dikaitkan dengan indikator kinerja keselamatan,
target kinerja keselamatan dan persyaratan keselamatan penyedia layanan
SMS.
b. Struktur organisasi dan tanggung jawab
(1) Suatu penyedia layanan harus mengidentifikasi Eksekutif Akuntabel
bertanggung jawab dan akuntabel atas nama penyedia layanan untuk
memenuhi persyaratan peraturan ini, dan harus memberitahu Ditjen
Perhubungan Udara nama orang tersebut.
(2) The Executive Akuntabel akan menjadi orang, satu diidentifikasi yang,
terlepas dari fungsi lain, harus memiliki tanggung jawab utama untuk
pelaksanaan dan pemeliharaan SMS.
Penerapan 147,1.
(B) Setelah memenuhi ketentuan yang berlaku Bagian ini, Direktur Jenderal
akan memberikan sertifikat ke sebuah organisasi pelatihan kualifikasi untuk
satu atau kedua mengikuti jenis pelatihan perawatan pesawat:
(1) pelatihan dasar pesawat - ditujukan untuk pelatihan awal siswa
baik dalam pesawat umum atau pemeliharaan avionik, penyelesaian yang
akan berhak lulusan untuk kredit terhadap waktu pengalaman total yang
dibutuhkan untuk memenuhi syarat untuk lisensi Pemeliharaan Pesawat
Insinyur sesuai dengan CASR Part 65.
(2) Pesawat dan kursus pesawat jenis peralatan - biasanya ditujukan untuk
berlisensi dan berpengalaman Pemeliharaan Pesawat Insinyur, dan, di mana
berlaku, akan memberikan lulusan untuk peringkat jenis pada Pesawat yang
ada Teknisi Lisensi sesuai dengan Bagian CASR 65.
Tidak ada orang yang bisa beroperasi sebagai organisasi perawatan pesawat
pelatihan yang disetujui tanpa, atau pelanggaran, sebuah perawatan pesawat
sertifikat pelatihan organisasi dikeluarkan di bawah bagian ini.
(A) Permohonan sertifikat dan rating, atau rating tambahan, di bawah ini
Bagian dibuat pada formulir, dan dengan cara yang ditentukan oleh Direktur
Jenderal, dan disampaikan dengan:
(1) Dua salinan manual prosedur pelatihan;
(2) Penjelasan dari kurikulum yang diusulkan;
(3) Daftar fasilitas dan peralatan yang akan digunakan;
(4) Daftar instruktur, termasuk kelas lisensi dan peringkat diadakan dan
mereka lisensi nomor, dan
(5) Pernyataan tentang jumlah maksimum mahasiswa organisasi
mengharapkan untuk mengajar pada satu waktu.
(A) Sebagai berlaku untuk pelatihan yang diberikan, dan jumlah maksimal
siswa diharapkan akan diajarkan pada satu waktu, fasilitas harus memiliki:
(D) Organisasi pelatihan harus memiliki pasokan yang cukup dari bahan,
bengkel peralatan dan alat-alat, termasuk alat-alat khusus, dan lain-lain
peralatan digunakan dalam pemeliharaan pesawat, yang harus sesuai untuk
tujuan yang mereka harus digunakan, dan dalam kondisi kerja yang
memuaskan.
Lampiran A.
(C) Orang yang ditunjuk sesuai dengan ayat (b) wajib memiliki:
(1) Minimal lima tahun pengalaman dalam pemeliharaan pesawat udara;
(2) Pengalaman sebagai pelatih dan / atau administrator di sebuah pelatihan
diakui organisasi;
(3) Menunjukkan kemampuan untuk mengelola program kontrol kualitas.
Kelas akan terbatas pada jumlah siswa yang konsisten dengan ukuran
ruang dan jenis peralatan digunakan untuk presentasi dari kursus materi, dan
agar setiap siswa dapat dengan jelas melihat semua presentasi dan pelatihan
bantu.
(D) Organisasi pelatihan harus mematuhi kurikulum yang disetujui, yang akan
tidak dapat diubah tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Direktur Jenderal.
Pelatihan 147,35
Persyaratan pelatihan dasar minimum adalah 3000 jam untuk pesawat dasar
pemeliharaan dan 3000 jam untuk program pemeliharaan avionik dasar.
Sebuah kredit pengalaman satu bulan untuk setiap 100 jam waktu pelatihan
akan dikreditkan terhadap persyaratan pengalaman total isu Pesawat suatu
Teknisi lisensi untuk lulusan perawatan pesawat dasar dan avionik dasar
pemeliharaan program.
(A) pesawat atau pesawat peralatan kursus pelatihan jenis yang disetujui oleh
Direktur Umum diakui sebagai memenuhi persyaratan pelatihan wajib
pengesahan atas pesawat yang berlaku atau pesawat tipe peralatan pada
ada AME lisensi.
(B) program jenis Disetujui dapat dilakukan dengan baik disetujui Indonesia
Pesawat organisasi pelatihan pemeliharaan atau oleh organisasi luar negeri
diterima oleh Direktur Jenderal sesuai dengan Bagian 65, Lampiran B.
(D) program Tipe tidak akan diakui sebagai pemberian kredit terhadap
Pengalaman persyaratan untuk edisi awal Engineer Pemeliharaan Pesawat
lisensi.
147,45 Kurikulum
(A) Kecuali sebagaimana diatur dalam (b), kurikulum untuk kursus jenis
pesawat lengkap meliputi pesawat termasuk seluruh mesin dan baling-baling.
(A) Setiap organisasi pelatihan harus menyimpan catatan saat ini untuk setiap
siswa terdaftar, termasuk kehadiran dan nilai, dan akan mempertahankan
catatan ini untuk jangka waktu tidak kurang dari 5 tahun sejak tanggal
kelulusan.
(B) rekaman yang disyaratkan oleh (a) harus dibuat tersedia bagi Direktur
Jenderal atas permintaan.
147.53 Kehadiran
(A) Kecuali sebagaimana diatur dalam (b), jadwal pelatihan harus memastikan
bahwa siswa melakukan tidak melebihi delapan jam pelatihan, atau
dikombinasikan tugas / pelatihan dalam satu hari, atau lebih dari enam hari
atau empat puluh jam tugas / pelatihan waktu dalam setiap tujuh hari periode.
(B) Pengecualian untuk (a) dapat dilakukan di mana tidak tersedianya
peralatan tersebut sebagai simulator pesawat atau dinyatakan akan
menyebabkan siswa kehilangan sebagian kurikulum.
(C) Organisasi pelatihan akurat harus mendokumentasikan kehadiran siswa,
memastikan bahwa kehadiran masing-masing siswa dicatat dan dikendalikan
untuk setiap kelas, bengkel atau laboratorium.
(D) Siswa yang kehilangan lebih dari 5% tentu kurikulum melalui adanya
tidak akan memenuhi syarat untuk setiap kredit pengalaman kecuali waktu
yang hilang terdiri melalui studi tambahan didokumentasikan yang meliputi
bagian-bagian dari setara dengan yang luput dari program asli kurikulum.
(E) Siswa yang lulus dari kursus pelatihan dasar tetapi yang telah terjawab
lebih dari 5% dari kurikulum saja melalui adanya masih dapat memenuhi
syarat sebagai memenuhi persyaratan untuk kursus dapat diterima, tetapi
tanpa pengalaman.
147,55 Ujian
(B) Sebuah organisasi yang disetujui tidak dapat membuat perubahan besar
147,69 Inspeksi
147,71 Iklan
1. TUJUAN
Anggar
Hanggar harus dari ukuran yang cukup untuk menampung pesawat pelatihan
dan peralatan, termasuk meja, bangku, dan jack berdiri, dan untuk
mengizinkan pembongkaran, pemeriksaan dan perawatan umum dari mesin
pesawat,, avionik, instrumen, sistem listrik dan lainnya dan peralatan.
Bengkel
Bagian dan bengkel bahan harus ditempatkan di daerah pelatihan dan harus:
(A) Jadilah bengkel khas, termasuk bagian untuk menerima, menyimpan
(terikat dan karantina) dan penerbitan di rumah bagian bersertifikat dan
material.
(B) Jadilah diatur untuk memastikan pemisahan yang tepat dari tempat kerja.
(C) Memiliki prosedur untuk kontrol semua, instrumen dikalibrasi alat dan
peralatan.
(D) Memastikan bahwa produk yang mudah terbakar disimpan dalam ruang
tertutup terpisah dari daerah lain, dan bahwa daerah benar berventilasi,
memiliki disegel sistem listrik dan retensi tumpahan cairan.
Bengkel woodworking dan kain (s) harus dari ukuran yang cukup
mengandung
diperlukan peralatan termasuk meja, bangku, gergaji, Sanders dan joiner
untuk
mengarang dan memperbaiki struktur kayu.
Baterai Bengkel
Bengkel baterai akan terpisah dari wilayah kerja lain dan menjadi
Ukuran memadai untuk menampung dua wilayah terpisah, satu untuk nikel
kadmium baterai dan satu untuk baterai asam timbal, dan harus memasukkan
tepat ventilasi dan sistem listrik disegel.
Paint Shop
Daerah lukisan akan terpisah dari wilayah kerja lain dan menjadi cukup
ukuran untuk doping dan lukisan semprot.
Mesin run-up
Mesin menyala daerah akan menjadi ruang, aman dan terpisah jauh dari
pekerjaan daerah, dan dapat menjadi uji mesin sel atau area dasi-down untuk
menjalankan pesawat yang sebenarnya.
Halaman 13
(A) avionik;
(B) listrik;
(C) powerplants;
(D) bahan bakar;
(E) pneumatik dan vakum;
(F) instrumen: magnet, gyro, pitot-statis;
(G) hidrolik;
(H) helikopter powertrains; dan
(I) baling-baling.
Bengkel Baterai
Bengkel baterai akan terpisah dari wilayah kerja lain dan menjadi
Ukuran memadai untuk menampung dua wilayah terpisah, satu untuk nikel
kadmium baterai dan satu untuk baterai asam timbal, dan harus memasukkan
tepat ventilasi dan sistem listrik disegel.
(A) Fasilitas untuk kursus jenis pesawat tidak perlu rumit sebagai dasar untuk
kursus pelatihan, bagaimanapun, organisasi pelatihan harus memiliki, atau
memiliki siap akses, fasilitas yang sesuai dengan persyaratan kursus konten.
(B) Jika simulator atau maket yang digunakan, mereka harus ditempatkan di
tempat yang terpisah daerah dengan ruang yang cukup untuk menampung
peralatan dalam diterima fashion untuk display, inspeksi dan operasi.
(C) Jika pesawat yang digunakan, fasilitas hanggar harus menyediakan ruang
yang cukup untuk mengandung pesawat dan peralatan yang diperlukan untuk
bengkel, sebagaimana yang berlaku pada disetujui kurikulum, memungkinkan
untuk:
(1) pembongkaran, inspeksi, pemeliharaan, perbaikan, penyesuaian dan
perakitan pesawat udara;
(2) mencari, memeriksa, troubleshooting, pengujian fungsional dan
menjelaskan fungsi berbagai bidang dan komponen pesawat terbang.
(A) alat bantu pelatihan yang instruksi yang akan diberikan, dan praktis kerja
pengalaman yang diperoleh, akan sangat beragam untuk menunjukkan
berbeda metode konstruksi, pemeriksaan perakitan, dan operasi mana siswa
dapat diharapkan untuk menghadapi kelulusan berikut.
(B) Harus ada unit bantuan peralatan pelatihan yang cukup sehingga tidak
lebih dari enam siswa akan bekerja pada setiap satu unit pada suatu waktu.
(C) Jika pesawat dan peralatan yang digunakan untuk tujuan instruksional
hanya sistem yang sederhana, seperti pesawat dengan landing gear tetap,
maka pelatihan bantu atau maket operasional sistem lebih rumit harus
disediakan.
(D) Pesawat dimaksud dalam Pasal 6 dan 7 tidak perlu disertifikasi sebagai
layak terbang, bagaimanapun, mereka akan menjadi majelis lengkap yang
dapat digunakan dalam
semua aspek pelatihan sampai dengan dan termasuk berjalan tanah.
Pesawat terbang
Uraian Materi
2. Jenis Inspection
a. Preflight Inspection
Regulasi mensyaratkan bahwa sebelum tiap terbang, pilot sendiri menjamin
bahwa pesawatnya dalam kondisi untuk terbang. Ini maksudnya bahwa di sana
cukup bahan bakar untuk terbang, jumlah oli cukup, dan tidak ada indikasi
kerusakan pesawat. Pabrik menerbitkan setiap pesawat pemeriksaan jalan
keliling secara keseluruhan dan ini adalah prosedur yang diakui, ini adalah
tanggungjawab pilot untuk menggunakan metoda ini, atau melaksanakan
pemeriksaan menyeluruh yang sejenis.
c. Special Inspection
2) Transponder Check
Radar beacon transponder yang berhubungan dengan traffic control radar
harus diperiksa setiap dua puluh empat bulan kalender oleh bengkel yang
diakui, disertifikasi untuk pemeriksaan ini. Catatan harus dibuat untuk
pesawat pada pemeriksaan ini.
4) Progressive Inspection
Beberapa pengoperasian menahan pesawatnya yang begitu sibuk yang
bisa merugikan mereka untuk beberapa hari dari waktunya untuk
pemeriksaan tahunan. Akibatnya, provisi khusus dibuat untuk pemeriksaan
progresif. Ini identik dengan keseluruhan annual inspection tetapi
ditampilkan mengikuti jadual yang diakui yang mengijinkan pemeriksaan
ditampilkan bagian dari waktu. Sebelum progressive inspection bisa
dimulai, pesawat harus mempunyai annual inspection yang komplit dan
pemeriksaan harus dilakukan sebelum annual inspection berikutnya
dilaksanakan. Pemeriksan progresif mungkin dilakukan hanya oleh
mekanik A & P (Airframe & Power plant) yang memegang Inspection
Authorization ( wewenang pemeriksaan).
II
ADDITIONAL
AD NO. DESCRIPTION COMPLIANCE
COMPLIANCE
Yes No
Regristration
Airworthiness Certificate
Radio License
Flight Manual
Special Markings
INSPECTION REPORT
Owner Date
B. ENGINE GROUP
1. Remove engine cowls
2. Clean cowling, check for cracks
Missing fasteners, etc.
3. Compression check : / 80
L #1 #2 #3 #4 #5 #6
R #1 #2 #3 #4 #5 #6
4. Drain oil
5. Check oil screens and clean
6. Replace oil filter element
7. Check oil temp sender unit for leaks and
security
8. Clean and check oil radiator fins
9. Remove and flush oil radiator
C. CABIN GROUP
1. Inspect cabin doors for damage and operation
2. Check windows for general condition
3. Check upholstery for general condition
4. Check seats, seat belts, and moundtings
5. Check trim operation
6. Check flap operation
7. Check fuel selector valve operation
8. Check operation of fuel drain
9. Check landing, navigation, cabin, and instrument lights
10. Check rudder pedals
11. Check brake cylinders for operation and leaks
12. Check brake fluid level
13. Check control wheels, column, pulley, cables
14. Check instrument, lines, and attachments
15. Service filters for gyro instruments
16. Check condition in general under panel for loose
wires, looseequipment, chafin, etc.
17. Check condition of heater controls and ducts, air
vents, and air conditioning duct
18. Lubricate controls
19. Check condition of instrument panel shock mounts
20. Check altimeter calibration
G. OPERATIONAL INSPECTION
1. Check fuel pump
2. Check fuel quantity and pressure or flow gage
3. Check alternator or generator output
4. Check vacuum gage
5. Check gyro for noise and roughness
6. Check cabin heater operation
7. Check electronic equipment operation
8. Check air conditioner operation
9. Check parking brake
10. Check oil pressure and temperature
11. Check manifold pressure
12. Check alternate air
13. Check propeller smoothness
14. Check prop governor action
15. Check mag RPM Variation L. Engine
R. Engine
L ………………………………
Mag R ………………………………
16. Check static RPM
17. Check idle RPM
…………………………………………
Certificate No . ……………………………………
Aircraft System Basic Handbook. Oklahoma: U.S. Government Printing Office Superintendant of
Documents, 1976.
Airframe and Powerplant Mechanics Airframe Handbook. Oklahoma: U.S. Government Printing Office
Superintendent of Documents, 1976.
Airframe and Powerplant Mechanics Powerplant Handbook. Oklahoma: U.S. Government Printing
Office Superintendent of Documents, 1976.
Earll M. Murman, R. John Hansman, John Paul Clarke. Aircraft System And Product Development :
Teaching The Conceptual Phase. Massachusetts: American Institute of Aeronautics and Astronautics,
Inc., 2001.
Hydraulic & Pneumatic Aircraft System. Oklahoma: U.S. Government Printing Office Superintendant
of Documents, 1976.
Talay, Theodore A. Introduction to the Aerodynamics of Flight. Washington, D.C.: Langley Research
Center, 1975.